Anda di halaman 1dari 18

ISI LAPORAN

A. GAMBARAN UMUM WILAYAH CAKUPAN KERJA VIKARIS


1. Resort GKE Rungan Baringei
Resort GKE Rungan Baringei yang tepatnya berada di desa Tumbang Malahoi sudah lama
berdiri tetapi masih terlihat kurang berkembang dan maju, hal ini infrastruktur dapat terlihat dari
jalan yang masih banyak rusak, listrik dan sinyal juga masih terbatas. Dalam beberapa bidang
juga sangat lemah seperti pendidikan, masih belum ada Sekolah Menegah Atas (SMA) di desa
ini jadi kebanyakan anak-anak SMA bersekolah di desa Tumbang Jutuh, yang jaraknya lumayan
jauh dari desa Tumbang Malahoi. Dalam bidang kesehatan juga masih kurang, karena hanya ada
Puskesmas Pembantu yang obat-obatan dan alat medisnya terbatas. Desa Tumbang Malahoi
adalah salah satu desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung
Mas, Secara geografis wilayah Resort Rungan Baringei yang juga masuk dalam desa Tumbang
Malahoi, berbatasan dengan beberapa desa lainnya, yaitu :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan desa Jangkit ( Kecematan Rungan Hulu )
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Tajah Antang Raya ( Kec. Rungan Barat )
3) Sebelah Timur berbatasan dengan desa Tumbang Baringei (Kec. Rungan )
4) Sebelah Barat berbatasan dengan desa Tumbang Kuayan ( Kec. Rungan Barat )
Resort Rungan Baringei merupakan Resort yang besar dengan Jumlah KK yaitu 166 KK
dan memiliki 297 jiwa laki-laki serta 268 jiwa perempuan. Resort Rungan Baringei mempunyai
17 jemaat. Yaitu terdiri dari : 14 jemaat definitif, 1 calon jemaat, dan 2 Pos Pekabaran Injil. 14
jemaat tersebut terdiri dari jemaat Tumbang Malahoi, Tumbang Rahuyan, Tumbang Kuayan,
Tumbang Baringei, Tumbang Bahanei, Tumbang Langgah, Tumbang Lapan, Batu Puter,
Hantapang, Jangkit, Tajah Antang Raya, Sangal, Tumbang Mujai, dan Sei Antai. Sedangkan
calon jemaat adalah Tumbang Tuwe, serta 2 Pos Pekabaran Injil yaitu di jemaat Jangkang dan
Batatak. Nama masing-masing jemaat di Resort Rungan Baringei menyesuaikan nama desanya.
Ada beberapa daerah yang masuk dalam cakupan kerja penulis yang masih sulit untuk dijangkau
karena jalan menuju wilayah tersebut dalam keadaan rusak parah dan berbukit tinggi seperti
Tumbang Tuwe dan Tumbang Bahanei. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Resort Rungan
Baringei yaitu memiliki 15 Gereja disetiap jemaat, hanya 2 POS Pekabaran Injil yang belum

1
memiliki Gereja. Ini merupakan perkembangan yang sangat baik jika mengingat beberapa tahun
yang lalu ada banyak jemaat yang belum ada Gerejanya. Ini artinya ada antusias yang sangat
besar dan kerjasama dari setiap jemaat untuk memajukan jemaatnya masing-masing. Kemudian
untuk menunjang adanya para pelayan Gereja dalam Resort Rungan Baringei, Resort memiliki 5
buah bangunan pastori yang terletak di 4 jemaat yaitu 2 pastori di jemaat Tumbang Malahoi, 1
buah pastori di Tumbang Rahuyan, 1 pastori di Jemaat Tumbang Lapan dan 1 pastori di jemaat
Sei Antai. Jumlah pekerja atau Pendeta pelayanan di Resort Rungan Baringei ada 3 orang
Pendeta dan 1 orang Vikaris pada awalnya sebelum penulis melayani di Resort ini, yaitu Pdt.
Debiyanu, S.Th sebagai Ketua Resort dan 2 orang Pendeta Pelayanan yaitu Pdt. Yona Wendaya,
S.Th, Pdt. Sumeni, S.Th dan 1 orang Vikaris yaitu, Vik. Epelita Wahyuni, S.Th . Setelah tiga
bulan penulis melayani di kawasan Resort Rungan Baringei ini, Vik. Epelita Wahyuni baru saja
menyelesaikan masa Vikarisnya selama kurang lebih 2 tahun di Resort Rungan Baringei.
Sehingga saat ini ada 4 orang pelayan di Resort Rungan Baringei yaitu Pdt. Debiyanu, S.Th
sebagai Ketua Resort dan 2 orang Pendeta Pelayanan yaitu Pdt. Yona Wendaya dan Pdt. Sumeni,
S.Th serta 1 orang Vikaris yaitu penulis sendiri Vik. Lilik Herawati, S.Th.
2. Budaya Organisasi, Jenis dan Sistem Pelayanan Dalam Resort
Resort GKE Rungan Baringei yang berada di wilayah desa Tumbang Malahoi memiliki
kepengurusan dalam Resort yang berguna untuk mengatur setiap pelayanan. Resort sekaligus
jemaat GKE Rungan Baringei memiliki pengurus yang terdiri dari Badan Pekerja Harian (BPH)
Majelis Resort. Tentu secara kepemimpinan, BPH Majelis Resort adalah pemimpin tertinggi baik
dalam pengambilan keputusan khususnya di wilayah Resort Rungan Baringei. Disini penulis
akan memaparkan budaya organisasi, jenis dan sistem pelayan dalam Resort. Organisasi
kepengurusan Majelis Resort GKE Rungan Baringei berdasarkan Surat Keputusan Badan
Pekerja Harian Majelis Resort Gereja Kalimantan Evangelis Rungan Baringei, Nomor 01/BPH-
MRGKE/Rgn-B/KEP/II/2016, tentang Komposisi dan Personalia Majelis Jemaat GKE Tumbang
Malahoi Periode 2019-2024, Badan Pekerja Harian Majelis Resort GKE Rungan Baringei,
sebagai berikut :
a. Majelis Pertimbangan (MP)
Galam Ayan (Ketua)
Hernimus K. Jakan (anggota)
Rusdeana I. Dehen (Anggota)
b Badan Pekerja Harian Majelis Resort GKE Rungan Baringei

2
.
1) Pdt. Debiyanu, S.Th (Ketua)
2) Oskar D. Tubil (wakil Ketua)
3) Mandau A. Glinter (Wakil Ketua II)
4) Swing sing, S.Pd, MM (Sekretaris I)
5) Kurniawan (Sekretaris II)
6) Elwin, SKM (Bendahara I)
7) Sidik Nur Erang (Bendahara II)

c. Anggota Majelis Resort GKE Rungan Baringei


1) Ernie H. Erang (Ketua SPA)
2) Kaharap, ST (Ketua KPP/KPR)
3) Santi Marlina (Ketua KPPer)
4) Ledie, S.Pd n (Ketua KPB)

d Badan Pengawas Perbendaharaan (BPP)


.
1) Iseskar, S.Pd (Ketua)
2) Titi Iramayati, S.Pd (Anggota)
3) Markorius Panjung, ST (Anggota)

Berdasarkan organisasi kepengurusan Majelis Resort GKE Rungan Baringei di atas


maka, jenis dan sistem pelayanannya tentulah bekerja sama dan berkesinambungan. Jenis dan
sistem pelayanan yang ada di Resort yaitu :
Pertama, Temporer yakni sestem pelayanan Minggu ke tempat jemaat- jemaat bergantian tiap
minggu oleh pekerja ( disesuai masing-masing jadwal pekerja ). Kedua, Kunjungan Triwulan
yakni Kunjungan ke tiap jemaat- jemaat, melaksanakan Perjamuan Kudus, Baptisan dan Sidi
serta Pelayanan lain bertempatan waktu kunjungan. Ini dilakukan penjadwalan 4 x ( empat kali )
selama satu tahun. Ketiga, Pelayanan Khusus yakni bersifat permintaan baik oleh pemerintahan
dalam rangka pelantikan, dan oleh majelis jemaat yakni ibadah Peneguhan Nikah, Ibadah syukur
dan lain-lain. Karena tidak ada pekerja yang dekat atau di jemaat tersebut. Keempat, Kebaktian
minggu rutin dilaksanakan, kebaktian Rumah Tangga kebaktian kategorial jemaat- jemaat yang
sudah mempunyai seksi kategorial yang sedang berjalan dan aktif dibuatkan jadwal, kalau ada
Pendeta atau Vicar dan perkerja yang ada di Jemaat Tumbang Malahoi, Jemaat Tumbang Lapan,
dan Tumbang Rahuyan.

3
Sebenarnya jemaat- jemaat memiliki pontensi kalau semua dapat mencakup pelayanan
oleh pekerja. Untuk peningkatan aset dan pemasukan yang bagi Resort Rungan Baringei. Namun
semakin tahun semakin menurun hal ini disampaikan oleh beberapa jemaat dan penulis melihat
dalam laporan keuangan. Memang tidak bisa dipungkiri jika beberapa pelayanan sering tidak
diterima dan dilaksanakan sehingga pemasukan mengalami penurunan bahkan sempat kosong.
Hal ini sebenarnya menjadi tugas bersama mengenai kemunduran dan ketidakaktifan jemaat, apa
penyebabnya dan bagaimana jalan keluar yang baik.
B. GAMBARAN UMUM JEMAAT WILAYAH LAYANAN
Secara pemerintahan Wilayah Pelayanan Resort cukup luas karena jemaat meliputi
beberapa kecamatan sehingga membuat kekurangan tenaga pelayanan untuk menjangkau jemaat
yang ada. Maka penulis sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Resort (NO.12/BPH-
MRGKERgn. B/KEP/V/2019. ditempatkan di Jemaat GKE Sei Antai ( Kecamatan Rungan Hulu
). Dalam bagian ini, penulis akan memaparkan gambaran umum jemaat seperti Kondisi
Geografis, Budaya dan Cara Hidup Jemaat GKE Sei Antai serta Budaya Organisasi, jenis dan
Sistem Pelayanan dalam Jemaat GKE Sei Antai.
1. Jemaat GKE Sei Antai
Jemaat GKE Sei Antai berada di Kabupaten Gunung Mas, Kecamatan Rungan Hulu. Jarak
dari desa Sei Antai ke ibu kota Kecamatan Rungan Hulu yaitu 8,00 Km, jarak ke ibu kota
Kabupaten Gunung Mas adalah 60,00 Km, jarak ke ibu kota provinsi Kalimantan Tengah adalah
250,00 Km. Secara Geografis, desa Sei Antai merupakan desa yang berada pada daerah yang
potensial di mana desa Sei Antai ini mempunyai tanah yang baik dalam menghasilkan emas dan
mempunyai tanah yang cukup subur untuk berkebun. Desa Sei Antai sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Tumbang Tuwe, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rungan Hulu,
sebelah Timur berbatan dengan Desa Hantapang, sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Tumbang Bahanei. Penduduk Desa Sei Antai rata-rata adalah suku Dayak Ngaju yang
menggunakan bahasa dayak Ngaju, serta para pendatang lainnya yang berasal dari suku Jawa,
Sumatera dan Banjar. Untuk cara hidup jemaat di Desa Sei Antai sangatlah baik, nuansa
kekeluargaan dan kekerabatan sangatlah erat. Jemaat dapat saling bantu dan gotong royong jika
ada jemaat yang memerlukan bantuan. Tak jarang pula jemaat saling bantu dalam hal materil,
saat ada jemaat yang berkekurangan dan memerlukan bantuan maka jemaat yang lain bersama-
sama membantu untuk meringankan beban.

4
Jemaat GKE Sei Antai memiliki jumlah jemaat yang cukup banyak dengan jumlah ialah
123 KK, Baptis 231 jiwa, Sidi 135 jiwa. Jumlah KK dalam jemaat di data pada saat penulis baru
beberapa bulan melayani jemaat Sei Antai. Kondisi kehidupan di jemaat Sei Antai dapat
dikatakan masih tertinggal, mengapa dikatakan demikian, karena kekurangannya di jemaat ini
masih belum memiliki listrik dari PLN dan masih menggunakan tenaga surya (PLTS). Kondisi
kehidupan di jemaat Sei Antai sudah bisa dikatakan baik dan berkecukupan. Pekerjaan anggota
jemaatnya yang berkecukupan ini antara lain sebagai pembeli emas, pembeli karet, aparatur desa,
penambang emas, pemilik bengkel, serta pengusaha dan pedagang. Rata-rata jemaat di Sei Antai,
anggota jemaatnya banyak yang bekerja sebagai penanmbang emas (panyedot ), pencari kayu
untuk membuat rumah dan lainnya. Karena kesibukan inilah biasanya yang membuat anggota
jemaat tidak sempat meluangkan waktu mereka untuk beribadah. Kemudian anggota jemaat juga
banyak yang bekerja di daerah luar sebagai penyedot emas (penambang emas) yang kadang-
kadang pulang hanya 1 kali dalam beberapa bulan. Tetapi ada pula jemaat yang bekerja di
perusahaan sawit. Namun itupun dengan penghasilan atau gajih yang serba pas-pasan, karena
latar belakang pendidikan anggota jemaat yang hanya lulusan SD yang hanya bisa bekerja
sebagai buruh pabrik saja.
Ada kelebihan, tentu ada pula kekurangan yang dimiliki oleh penduduk desa Sei Antai,
dimana dalam cara hidup mereka terlihat masih banyak anggota jemaat yang percaya takhayul-
takhayul dan kepercayaan nenek moyang contohnya masih menyimpan minyak-minyak untuk
menjaga rumah dari roh-roh jahat seperti bahutai1 dan hantuen2 dan ada juga yang masih
mempercayai upacara adat seperti sangiang3 jika ada yang sakit.. Jemaat Sei Antai kebanyakan
masih menjunjung dan mempercayai hal demikian. Masih sering pula jemaat mengadakan
upacara adat. Salah satu contoh saat penulis baru datang ke jemaat ini ada satu upacara yang
dilaksanakan oleh seluruh penduduk yang dinamakan dengan sahur lewu, upacara tersebut
dilaksanakan agar penduduk desa terhindar dari mara bahaya dan sakit penyakit.

1
Menurut cerita masyarakat, bahutai ini sejenis anjing yang termasuk makhluk halus. Menurut
cerita juga, penduduk di sini masih banyak memelihara bahutai ini, gunanya adalah untuk menjaga
keluarga yang memelihara mereka. bahutai ini bisa jadi sebagai sahabat dari nenek moyang mereka
dahulu.
2
Hantuen adalah makhluk halus yang mengganggu masyarakat, terutama jika ada ibu hamil dan
melahirkan
3
Upacara yang dilakukan untuk menanyakan atau meminta petunjuk kepada roh-roh nenek
moyang yang sudah meninggal dengan cara dirasuki oleh arwah-arwah yang sudah meninggal.

5
Selain itu, adapun cara hidup masyarakat di desa Sei Antai ini masih banyak orang yang
suka dengan minum-minuman keras dan sejenisnya, seperti anding dan baram. Biasanya mereka
minum-minuman ini meskipun tidak ada acara seperti pernikahan dan lain sebagainya, meskipun
sedang ngobrol santai pun mereka kadang-kadang sambil minum bir, anding atau baram.
Masyarakat di desa Sei Antai ini pun tidak hanya terkenal dengan orang yang suka minum-
minuman keras akan tetapi mereka juga suka mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti
narkoba dan sejenisnya, oleh sebab itu desa Sei Antai ini dikenal wilayah yang rawan, mengapa
dikatakan demikian karena di desa ini sangat mudah sekali kita menemukan para bandar sabu
atau orang-orang yang menjual obat terlarang tersebut karena selama penulis berada dijemaat Sei
Antai, penulis pun diberitahukan oleh beberapa jemaat baik itu siapa pemakai dan penjual supaya
penulis dapat lebih berhati-hati. Berdasarkan pengetahuan penulis selama menjalankan masa
vikariat dan bertanggungjawab untuk memegang jemaat ini, memang lebih berat. Pemuda dan
remaja disini hampir 95% bisa dan mengkonsumsi minum-minuman keras dan obat-obatan
terlarang. Hal ini karena banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan mencari uang dengan cara
mendulang emas atau yang biasa kita dengar dengan kata ‘menyedot’. Bahkan jemaat kita sendiri
di GKE sebagian besar tidak merasa ini sebagai masalah malah memberikan toleransi untuk hal
demikian. Kebanyakan pemuda yang melakukan hal demikian bukan hanya dari anggota jemaat
Sei Antai saja namun satu sisi ini juga sebenarnya menjadi faktor yang mempengaruhi
lingkungan dan jemaat karena jemaatpun ikut bergaul, untuk itu perlu diatasi sedikit demi sedikit
jemaat GKE Sei Antai akan terpengaruh karena lingkungan yang seperti ini, dan hal ini terbukti
adanya seperti ketika ada beberapa acara misalnya ada yang menikah maka masyarakat akan
antusias dengan panggung dan aksi joget artisnya serta minum-minumannya, bukan lagi pada
ibadahnya. Demikian juga dengan keluarga yang bersangkutan merasa hal ini biasa dengan
alasan banyak keluarga yang bukan dari Kristen Protestan. Akibatnya jemaat ikut dalam acara
dan minum-minuman keras sambil berjoget. Yang menjadi keprihatinan bagi penulis adalah
ketika minum-minuman keras dan obata-obatan terlarang ini yang mengendalikan kehidupan
mereka sehingga masyarakat yang tidak melakukan hal demikian dapat merasa risih dengan hal
yang mereka lakukan jika sudah berada di bawah kendali minum-minuman keras dan obat-
obatan ini seperti salah satu contoh yang telah dialami oleh penulis sendiri dimana kejadian yang
jujur sangat mengejutkan bagi penulis adalah ketika penulis sedang berada di pastori dan pada
saat itu masih siang sekitar jam 12 lewat dimana ada salah seorang pemuda yang masuk tiba-tiba

6
kedalam pastori dengan keadaan mabuk. Hal ini sebenarnya memprihatinkan karena dampak dari
minuman keras yang ditimbulkan merugikan beberapa pihak Cara hidup masyarakat rata-rata
sama seperti cara hidup masyarakat pada umumnya. Hubungan kekerabatan sangatlah baik.
Namun sayangnya di Desa Sei Antai ini masih sangat kental dengan aroma kekeluargaan,
contohnya jika ada perselisihan maka keluarga akan membela pihak keluarganya masing-masing,
terkadang juga yang ambil bagian dalam tugas pemerintahan desa, mereka hanya mau yang
terlibat itu hanya bagian dari keluarganya saja dan kadang bersikap acuh tak acuh kepada orang
lain.
Di Desa Sei Antai ini mata pencahrian dari penduduk atau masyarakat yang ada di desa ini
rata-rata sebagai penambang emas , petani/pekebun, pedagang, wiraswasta kemudian ada
sebagian kecil yang menjadi pegawai perusahaan, ASN, tenaga honorer dan juga perangkat desa.
Berdasarkan RPJM-DESA Desa Sei Antai rata-rata penghasilan penduduk perbulan adalah Rp.
500.000,- s/d Rp. 1000.000,-. Memang jika dilihat secara ekonomi penduduk ditempat ini, jika
digolongkan masuk dalam masyarakat ekonomi menengah karena rata-rata pekerjaan sebagai
penambang emas. Untuk masalah pendididkan di Desa Sei Antai hanya memiliki 1 buah sekolah
yakni Sekolah Dasar Negeri I Sei Antai dan 1 buah Taman Kanak-kanak. Sementara untuk
tingkat pendidikan masyarakat desa Sei Antai sebagian besar hanya lulusan SD dan SMP saja,
dengan sebagian kecil lulusan SMA. .
Jemaat GKE Sei Antai termasuk jemaat yang memiliki semangat tinggi dalam berjemaat
hanya saja kurang pembinaan. Oleh karena itu, dalam setiap sela kegiatan penulis berusaha untuk
bergaul dan bercanda sambil memberi pengetahuan kepada jemaat mengenai kebenaran Firman
Tuhan. Sehingga suasana santai tidak seperti menggurui. Kadang kala juga penulis berusaha
mendekati kaum pemuda dan pemudi karena berdasarkan usia ini lebih mudah di dekati dan
diberi arahan, misalnya setiap selesai ibadah SPPR penulis tidak cepat-cepat pulang, akan tetapi
penulis berusaha bergaul dan membawa mereka santai-santai setelah ibadah. Dengan demikian
ketika pendekatan ini dimulai dari anaknya maka penulis percaya orang tuanya nanti akan sedikit
demi sedikit memberi dorongan yang baik kepada anak-anaknya dan ikut aktif dalam kegiatan
yang positif. Setiap kali pergi pelayanan penulis berusaha berangkat lebih cepat agar bisa
singgah dirumah jemaat, dan ketika pulang ibadah biasanya penulis tidak langsung pulang tetapi
berkunjung ke rumah jemaat agar lebih dekat dengan jemaat.
2. Budaya Organisasi Jenis dan Sistem Pelayanan dalam Jemaat Sei Antai

7
Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pekerja Harian Majelis Resort GKE Rungan Baringei
Nomor : 70/BPH-MRGKE/Rgn-B/KEP/2/2017, tentang komposisi dan Personalia Majelis
Jemaat GKE Sei Antai Periode 2017-2022 sebagai berikut :
a. Majelis Pertimbangan (MP) :
1) Lasarus G. Pandung, S.Pd
2) Berlin R. Ambu
b. Badan Pekerja Harian Majelis Jemaat :
1) Ketua : SITTI
2) Sekretaris : RADIANSYAH
3) Bendahara : SANTI

PENATUA DIAKON
1. 1. Pnt. Berlin R. Ambu 1. 1. Dkn. Inde
2. 2. Pnt. Usnady Y. Saloh 2. 2. Dkn. Tete
3. 3. Pnt. Yuseli, S.Pd 3. 3. Dkn. Rantian
4. 4. Pnt. Yuneni, S.Pd 4. 4. Dkn. Getsi
5.
Jemaat GKE Sei Antai setiap minggunya melaksanakan ibadah Hari Minggu secara rutin
setiap pukul 08.00 WIB. Untuk kebaktian Rumah Tangga jarang dilaksanakan kecuali ada
permintaan dari anggota keluarga. Sedangkan Ibadah kategorial seperti Seksi Pelayanan
Perempuan (Spper) dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 16.00 WIB. Untuk ibadah Seksi
Pelayanan Remaja dan Pemuda (SPR/P) pada awalnya bergabung dengan SPR/P Batu Puter
karena tidak ada yang melayani mereka, semenjak penulis melayani maka penulis berinisiatif
untuk melayani SPR/P di jemaat Sei Antai setiap hari Sabtu pukul 15.00 WIB, sehingga mereka
memisah diri dari SPR/P Batu Puter dan berdiri sendiri di jemaat GKE Sei Antai. Jemaat GKE
Sei Antai termasuk jemaat yang memiliki kemajuan yang sangat pesat, hal ini terlihat dari
kemandirian jemaatnya dalam pelayanan.

C. CAKUPAN TANGGUNG JAWAB PELAYANAN VIKARIAT


Selama 6 bulan pertama penulis menjalani masa Vikariat di wilayah Resort GKE Rungan
Baringei, penulis diberikan kepercayaan untuk melayani 1 jemaat yaitu jemaat GKE Sei Antai.
Dalam hal pelayanan, penulis dipercayakan untuk melakukan pelayanan baik ibadah minggu,

8
ibadah rumah tangga, ibadah kategorial, kebaktian khusus maupun pelayanan sakramen, serta
kunjungan Triwulan Resort GKE Rungan Baringei. Selain itu penulis juga mengikuti rapat atau
pertemuan, dan kegiatan Majelis Sinode, Majelis Resort dan Jemaat. Untuk beberapa pelayanan
seperti Pemberkatan Nikah Sakramen dan pemakaman biasanya dilakukan oleh Vikaris
berdasarkan surat mandat dari Ketua Resort mengingat jumlah jemaat yang banyak dan
membutuhkan pelayanan sewaktu-waktu. Kepercayaan yang diberikan oleh Majelis Resort GKE
Rungan Baringei ini bertujuan untuk melatih penulis dan terjalin kerjasama antara Pendeta dan
Vikaris. Sehingga vikaris selalu siap untuk melaksanakan beberapa tugas dan tanggung jawab
yang dipercayakan. Dalam bagian ini juga memuat jumlah pelayanan yang dilakukan oleh
penulis sejak menjalani masa vikariat enam bulan pertama. Seperti pelayanan ibadah minggu
dalam hal memimpin ibadah (Liturgos) sebanyak 6 kali, khotbah sebanyak 22 kali. Dalam ibadah
rumah tangga menjadi liturgos sebanyak 4 kali, khotbah sebanyak 13 kali. Pelayanan Sakramen
Perjamuan Kudus sebanyak 5 kali. Selain itu penulis juga mengikuti rapat atau pertemuan
sebanyak 4 kali.
D. SISTEM DAN TARGET PELAYANAN BAIK JANGKA PANJANG MAUPUN
JANGKA PENDEK
1. Target Jangka Pendek
a. Membiasakan jemaat tepat waktu untuk memulai ibadah
b. Melatih memimpin ibadah atau menjadi liturgos
c. Berkunjung ke rumah-rumah jemaat
d. Mengunjungi dan mendoakan jemaat jika ada jemaat yang sakit
e. Pembacaan Alkitab khusus untuk ibadah keluarga, diharuskan bagi salah satu anggota
keluarga supaya anggota keluarga ikut ambil bagian dalam kegiatan ibadah.
f. Melakukan pendataan ulang jemaat.

2. Target Jangka Panjang


a. Mengaktifkan persekutuan bapak-bapak
b. Berupaya meningkatkan kembali semangat jemaat untuk mengikuti persekutuan, baik
itu ibadah minggu maupun ibadah kategorial

9
c. Mengaktifkan kembali pelayanan yang sempat macet seperti ibadah rumah tangga
karena alasan jemaat menunda ibadah karena tidak memiliki biaya untuk
menyediakan konsumsi
E. KERJA DAN PELAYANAN YANG SEDANG DICAPAI DAN TELAH DICAPAI
Selama 6 bulan pertama yang sedang dicapai yaitu melasanakan kunjungan di wilayah
pelayanan kemudian mengembangkan hasil pelatihan di PPMT Mintin seperti menanam sayur-
sayuran meskipun lahan yang digunakan untuk bercocok tanam tidak terlalu besar. Penulis
berupaya untuk mendisiplinkan waktu dalam ibadah ataupun kegiatan lainnya.
Sedangkan kerja dan pelayanan yang telah dicapai yaitu mengaktifkan kembali pelayanan ibadah
rumah tangga, mengaktifkan pelayanan kunjungan kasih bagi keluarga duka. Kemudian penulis
juga berupaya selama 6 bulan ini dapat mendorong kembali semangat para Penatua dan Diakon
dalam melayani. Bahkan penulis juga telah membuat jadwal-jadwal ibadah dan penulis juga
membiasakan diri untuk beradaptasi dengan masyarakat yang ada di tempat pelayanan penulis.

PENUTUP

10
Demikianlah laporan yang dapat penulis paparkan pada kesempatan laporan vikariat
pertama ini, dengan penuh harapan semoga melalui laporan ini bisa memperlihatkan gambaran
keadaan jemaat tempat penulis menjalankan tugas vikariat saat ini. Dengan demikian, penulis
menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan kelemahan.
Maka dari itu, penulis megharapkan masukan dan saran dari setiap pihak untuk mendukung
laporan penulis selanjutnya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih pada seluruh pihak yang turut mendukung
penyempurnaan laporan ini, dan mohon maaf jika masih terdapat kekurangan. Kiranya kasih dan
kemurahan Yesus Kristus Menyertai dan Memberkati kita semua. Amin.

Sei Antai, 24 September 2019

Penulis

Vik. Lilik Herawati,S.Th

11
LAMPIRAN

1. Ibadah KPRP Se-Resort Rungan Baringei

2. Mengikuti kegiatan Pesparawi yang dilaksanakan di Kecamatan Kahayan Hulu Utara

12
3. Hasil pelatihan dari PPMT di Mintin

4. Mengikuti kegiatan Pembinaan Penatua dan Diakon

13
No Hari/Tanggal kegiatan waktu Tempat Tugas

1 Minggu, 14 Ibadah Minggu 08:00 WIB Gereja “Sakatik” Liturgos


April 2019 Tumbang
Malahoi
2 Rabu, 17 April Kunjungan kasih 16.00 WIB Kel Bp. Memet khotbah
2019
Di Malahoi

3 Jum’at 19 April Ibadah Jum’at 08.30 WIB Gereja “Parawei” khotbah


2019 Agung
Sei Antai

4 Minggu 21 April Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja”Sakatik” Liturgos


2019 Tumbang Malahoi

5 Kamis 25 April Ibadah 40 hari 10.00 WIB Kel. indu Joy Liturgos
2019

6 Minggu 28 April Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja Liturgos


2019 “Maranatha”
(Perjamuan
jemaat GKE Batu
Kudus)
Puter

7 Minggu 28 April Ibadah minggu 11.00 WIB Gereja” Liturgos dan


2019 Pandohop” jemaat pelaksana
(Perjamuan
GKE Sangal Perjamuan
Kudus)
Kudus

8 Minggu 05 Mei Ibadah minggu 08.30 WIB Gereja”Parawei” khotbah


2019 jemaat GKE Sei
Antai
9 Kamis 09 Mei Ibadah SPPR 16.00 WIB Gereja”Parawei” Renungan
2019 jemaat GKE Sei
Antai

10 Jum’at 10 Mei Ibadah persiapan 18.00 WIB Rumah kel. Bp. Liturgos dan
2019 pemberkatan Rodi, desa Mujai khotbah
nikah
11 Minggu 12 Mei Ibadah minggu 08.30 WIB Gereja”Parawei” Khotbah
2019 jemaat GKE Sei

14
Antai

12 Jum’at 17 Mei Ibadah SPPer 16.00 WIB Rumah kel. Ind. Liturgos dan
2019 Okta, desa Khotbah
Hantapang
13 Minggu 19 Mei Ibadah minggu 09.00 WIB Gereja”Kaharap” Khotbah
2019 jemaat GKE
Rahuyan

14 Jum’at 24 Mei Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind. Liturgos dan
2019 Ipit, desa khotbah
Hantapang
15 Minggu, 26 Mei Ibadah Minggu 09.00 WIB Gereja”Kaharap” Khotbah
2019 jemaat GKE
Hantapang

16 Kamis 30 Mei Ibadah kenaikan 08.00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah dan
2019 Yesus Kristus jemaat GKE Sei pelaksanaan
Antai Sidi dan
Perjamuan
Kudus
17 Jum’at 31 Mei Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind. Liturgos dan
2019 Alpin, Desa Khotbah
Hantapang

18 Sabtu 01 Juni Ibadah rumah 16.00 WIB Rumah kel. Bp. Liturgos dan
2019 tangga Nata, Sei Antai khotbah

19 Minggu 02 Juni Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah


2019 jemaat GKE Sei
Antai
20 Minggu 02 Juni Ibadah rumah 16.00 WIB Rumah kel. Bp. Liturgos dan
2019 tangga Raisa, Sei Antai khotbah
21 Minggu 02 Juni Ibadah 18.00 WIB Rumah kel. Bp Liturgos dan
2019 perkabungan (I) Tawun, Sei Antai khotbah
22 Senin 03 Juni Ibadah 18.00 WIB Rumah kel. Bp Liturgos dan
2019 perkabungan (II) Tawun, Sei Antai khotbah
23 Selasa 04 Juni Ibadah 18.00 WIB Rumah kel. Bp Khotbah
2019 perkabungan (III) Tawun, Sei Antai
24 Rabu 05 juni 2019 Ibadah 13.00 WIB Votum dan
penghiburan salam
25 Jum’at 07 juni Ibadah 15.00 WIB Liturgos dan

15
2019 mengenang 1 khotbah
tahun Alm, Edwal
Nyahun

26 Minggu 09 juni Ibadah minggu 08.00 WIB Rumah kel. Bp Khotbah


2019 Tawun, Sei Antai

27 Minggu 09 juni Kunjungan kasih 10.00 WIB Rumah kel. Ind Liturgos dan
2019 Roni, Sei Antai khotbah

28 Minggu 16 juni Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Betesda” Kunjungan


Tumbang Lapan triwulan,
khotbah
29 Kamis, 20 juni Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Liturgos dan
2019 Adit, Sei Antai khotbah
30 Jum’at 21 juni Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Lia Liturgos dan
2019 khotbah
31 Sabtu 22 Juni Ibadah rumah 16.00 WIB Rumah kel. Ind Lia Liturgos dan
tangga khotbah
32 Minggu 23 juni Ibadah minggu 09.00 WIB Gereja Langgah Kunjungan
2019 triwulan,
khotbah dan
pejamuan
kudus

33 Minggu 23 juni Perjamuan Kudus 11.00 WIB Rumah kel. Nia Perjamuan
2019 orang sakit kudus

34 Kamis 27 juni Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja” Parawei” Liturgos dan
2019 Sei Antai khotbah

35 Jum’at 28 juni Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Liturgos dan
2019 Randi khotbah

36 Sabtu 29 juni Ibadah rumah 16.00 WIB Rumah kel. Bp Ria Liturgos dan
2019 tangga dan Bp Santi khotbah

37 Minggu 30 juni Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja” Parawei” Khotbah


Sei Antai

38 Kamis 04 juli 2019 ibadahSPP/R 16.00 WIB Gereja” Parawei” Games


Sei Antai

39 Jum’at 05 juli Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Khotbah
2019 Nendut

40 Minggu 07 Juli Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah

16
2019 Sei Antai

41 Kamis 11 juli 2019 Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” Metode PA
Sei Antai

42 Minggu 14 juli Ibadah Minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah


2019 Sei Antai

43 Kamis 18 Juli 2019 Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Sei Antai

44 Sabtu 20 Juli 2019 Ibadah 19.00 WIB Rumah kel. Bp Liturgos dan
perkabungan (I) Bebeng, Sei Antai khotbah

45 Minggu 21 Juli Ibadah Minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah


2019 Sei Antai
46 Minggu 21 Juli Ibadah 19.00 WIB Rumah kel. Bp khotbah
2019 perkabungan (II) Bebeng, Sei Antai

47 Senin 22 Juli 2019 Ibadah 19.00 WIB Rumah kel. Bp khotbah


perkabungan (III) Bebeng, Sei Antai

48 Selasa 23 Juli Ibadah 19.00 WIB Rumah kel. Bp Khotbah


2019 perkabungan (IV) Bebeng, Sei Antai

49 Rabu 24 juli 2019 Ibadah 14.00 WIB Rumah kel. Bp Liturgos


penghiburan Bebeng, Sei Antai

50 Minggu 28 Juli Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah


2019 Sei Antai

51 Kamis 01 Agustus Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” Metode


2019 Sei Antai games

52 Jum’at 02 Agustus Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Ari, Metode PA
2019 Sei Antai

53 Sabtu 03 Agustus Ibadah 08.00 WIB Gereja “Kaharap” Liturgos


2019 pembukaan Tumbang Rahuyan
dalam rangka
pembinaan dan
penyegaran
Penatua dan
Diakon
54 Minggu 04 Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah
Agustus 2019 Sei Antai
55 Kamis 08 Agustus Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah
2019 Sei Antai

17
56 Jum’at 09 Agustus Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Liturgos dan
2019 Andik khotbah
57 Minggu 10 Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Agustus 2019 Sei Antai
58 Kamis 15 Juli 2019 Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Sei Antai
59 Jum’at 16 Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind khotbah
Agustus 2019 Iram, Sei Antai
60 Minggu 18 Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Agustus 2019 Sei Antai
61 Minggu 18 Kunjungan Doa 10.00 WIB Rumah kel. Bp. Desa Sei
Agustus 2019 Lodi Antai
62 Minggu 18 Ibadah KPRP 14.00 WIB Gereja “Parawei” Song leader
Agustus 2019 Sei Antai
63 Minggu 25 Ibadah minggu 08. 00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah
Agustus2019 Sei Antai
64 Minggu ke-1 Mengikuti Tanggal 31-03 di Kecamatan
Bulan September kegiatan September Kahayan Hulu
2019 Pesparawi Utara

65 Tanggal 10
September-08
Minggu ke-2 Mengikuti Di Desa Mintin,
Oktober
Bulan September kegiatan PPMT Kecamatan Pulang
2019 Pisau
66 Minggu 13 Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Oktober 2019 Sei Antai
67 Jum’at 18 Ibadah SPPer 16.00 WIB Tempat Ind. Boby khotbah
Oktober 2019
68 Sabtu 19 Oktober Ibadah SPPR 16.00 WIB Gereja “Parawei” Metode
2019 Sei Antai Game

18

Anda mungkin juga menyukai