PENDAHULUAN
Klasis
GKS Jemaat Tarimbang berada dalam lingkup pelayanan
Klasis Tabundung. Yang terdiri dari 5 Jemaat yakni : GKS Jemaat
Tarimbang, GKS Jemaat Karita, GKS Jemaat Waikanabu, GKS
Jemaat Praingkareha dan GKS Jemaat Karita Laumbak yang baru
mekar dari Jemaat Karita pada tanggal 30 Oktober 2018.
GKS Tarimbang
Jemaat Tarimbang merupakan wilayah pelayanan dari jemaat
Praingkareha yang telah menjadi jemaat mandiri sejak 31 Oktober
2000. Awalnya jemaat ini masih sebuah Pos PI di tahun 1947 - 1960
dari pusat Praingkareha dengan proses yang cukup panjang jemaat
Tarimbang merubah status dari Pos PI menjadi cabang Tarimbang
pada tahun 1960 - 1999.
Menurut masyarakat setempat arti kata “Tarimbang” adalah Batu
Asa yakni batu yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk
mengasa alat-alat pertaniaan, berburu dan perang.
Tana tempat gereja Tarimbang merupakan milik tokoh jemaat Bpk
Umbu Kabarru sebagai perintis Pos dan sekaligus menyerahkan
sebidang tana sebagai tempat gereja. Sedangkan yang menjadi
penolong Injil di jemaat Tarimbang pada saat itu adalah Bpk A. H.
P. Manu Huluk dan yang menjadi jemaat pendengar saat itu juga
ialah ;
1. Bpk Mbidah Karangat
2. Bpk Domu P. Wali
3. Bpk Ramo Mutu
Keempat tokoh inilah yang merintis gereja di Tarimbang dan
Yang melayani sakramen ada saat itu adalah A. P. Luki. Pada tahun
2000 Pelayan A. P. Luki pension dari masa pelayanan. Mengingat
pelayanan yang semakin berkembang dengan keterbatasan tenaga
pelayan maka, Jemaat Tarimbang berdiri sendiri pada tanggal 31
Oktober 2000 dengan jumlah warga jemaat 2200 jiwa. Jemaat
Tarimbang berdiri pada tahun 2000 tetapi kembali bergumul karena
tidak adanya pelayan yang siap membantu pelayanan sakramen
setelah masa pensiunnya bpk A. P. Luki, sehingga jemaat Tarimbang
memanggil Pendeta konsleng selama dua tahun.
Perkembangan jemaat Tarimbang semakin meningkat hal ini
ditandai dengan berdirinya 3 cabang, dua Pos Pi dan satu Pusat
Tarimbang karena itu jemaat Tarimbang terdorong untuk makin
meningkatkan pelayanan dengan mengusulkan pemanggilan Pendeta
1
dalam sidang Klasis Tabundung. Berdasarkan hasil keputusan Klasis
Tabundung maka, jemaat Tarimbang memanggil Vic. Onesimus
Mbidah, S.Th yang akan dithabiskan sebagai Pendeta Jemaat
Tarimbang pada tanggal 14 Juni 2002 sekaligus menjadi Pendeta
pertama bagi jemaat baru GKS Tarimbang sampai dengan saat ini
2018.
Melalui Pdt. Onesimus Mbidah S.Th dalam pelayanannya
Tuhan Yesus memberikan pertumbuhan bagi jemaat Tarimbang
sehingga memekarkan memperluas wilayah pelayanan dengan
membuka pos PI dan menaikan status salah satu Pos PI menjadi
cabang lagi sehingga saat ini GKS Tarimbang terdiri dari 8 tempat
ibadah yakni ; pusat Tarimbang, cabang Tapil, cabang Tamma,
Cabang Bangga Watu, cabang Praikaroku dan Pos Pi Laimbay, Pos
PI Mangawa, Pos PI Kabubul.
Sebagai bentuk topangan pelayanan dari pihak Sinode GKS,
maka ditempatkan pelayanan Vicariat di jemaat – jemaat dan GKS
Tanarara mendapat pelayanan vicariat dari para vicaris sbb;
1. Vic. Matius Dappa Napa, S.Th
2. Vic. Yulius Pekuwali, S.Th
3. Vic. Yeremias U. Daga, S.Th
4. Vic. Melky M. Mesa, S.Th
5. Vic. Endriyasmin Marawali S.Th
6. Vic. Yusuf T. Todu, S.Th
2
Sumber pendapatan dan kehidupan warga Jemaat GKS Tarimbang
adalah :
Pertanian : Sawa tada hujan, Sawa irigasi, ladang jagaung dan
bedengan sayuran lainnya.
Peternakan : Ternak besar seperti; Sapi, Kerbau, Kuda dan
ternak kecil sangat cocok di daerah ini dan hampir semua
warga memilih untuk berternak.
Perikanan : Sebagian besar petani Tarimbang juga sekaligus
menjadi Nelayan diantai Tarimbang oleh karena potensi hasil
laut sangat membatu warga dalam meningkatkan
kesejahteraannya. Bahkan pemerinta Daerah da desa juga ikut
mendorong warga sebagai nelayan dengan bantuan yang
berupa perahu ikan dan alat penangkapnya.
Pariwisata ; Pantai Tarimbang setiap tahun tidak perna
kekosongan tamu luar Negeri mau dalam negeri dan itu
menambah pendapatan Desa ini. Salah satu tokoh masyarakat
Tarimbang telah menangkap peluang dengan membuka rumah
nginap para wisatawan asing yang datang di Tarimbang dan
beberapa keluarga lagi telah menerima para wisata asing
tinggal dirumah pribadi dengan biaya yang sangat mura namun
menanmba pendapatan rumah tangga mereka.
GKS Jemaat Tarimbang dalam membangun umat Tuhan di
wilayah ini bersama – sama dengan salah satu denominasi lain
yakni : GBI dengan jumlah warga jemaat: 69 jiwa dari 16 kk
B. SISTEM ORGANISASI
3
Bendahara 2 : Pnt. Barnabas L. L. Kati
Bendahara 3 : Dkn. Yuliana K. Anahamu
Bendahara 4 : Dkn. Konga Naha Munggul
Perangkat
1. Bidang – bidang :
o Bidang pelatihan dan pembinaan
o Bidang kesaksian dan pelayanan
o Bidang organisasi dan ketenagaan
o Bidang penelitian dan pengembangan
2. Komisi – komisi :
Komisi bapak : Pnt. Cornelis U. Hawolambani
Komisi perempuan : Dkn. Lidia D. Lerang
Komisi pemuda : Yudianto D. Ratu
Komisi KAKR : Sdr. Jekigrasino U. Nongu
3. Badan Penasehat Jemaat (BPJ)
Bpk. Kambaru Andunara, A. Ma.Pd
Bpk. M. W. Taramarangga (pensiunan)
Ibu. K. R. Atandima
4. Badan Pemeriksa Perbendaharaan Jemaat (BPPJ)
Bpk. M. W. Taramarangga (guru aktif)
Bpk. Tobing K. Windi
Ibu. Maria K. Aji
5. Anggota Majelis Klasis :
Pdt. Onesimus Mbidah, S.Th
Pnt. Petrus Honggar
Pnt. Rixon Wulang Kahendu
4
Dan 25 0rang Majelis pusat serta 52 majelis jemaat cabang dan
Pos Pi. Semua majelis jemaat yang membantu dan mendampingi
pengerja GKS Tarimbang berjumlah : 71 orang.
Ibadah Kategorial
Komisi yang aktif selama Penulis melakukan Pelayanan di
GKS Jemaat Tarimbang adalah Komisi anak – anak dan
Remaja serta komisi Pemuda, sedangkan komisi bapak dan
komisi perempuan belum berjalan oleh karena berbagai
pertimbangan kondisi wilayah, keadaan warga dan
kebersamaan yang masih sangat kurang. Penulis sangat
aktif dalam membina pemuda melalui pelayanan dan
kegiatan drama dan fragmen, ibadah padang serta beberapa
ketrampilan kerja yakni ; pembuatan obat organik dan
pembuatan beden sayuran. Hal ini dipandang penulis
bahwa ketertinggalan wilayah dan kondisi ekonomi jemaat
sebagai faktor kurangnya kesadaran pemuda akan
pentingnya Tuhan dan pentingnya masa depan. Dalam
komisi anak dan remaja, penulis aktif melayani mereka
ketika melayani di wilayah cabang yang kekurangan
tenaga pengasuh SM sekaligus mendidik Pengasuh untuk
di kaderkan. Sedangkan di pusat penulis hanya bersifat
membantu karena ada dua orang ibu pengasuh yang cukup
aktif dan peduli dengan pelayanan anak- anak. Hal yang
membutuhkan perhatian BPMJ dalam komisi agar
memperhatikan komisi yang berjalan dan dengan
pendampingan majelis, sehingga komisi tidak berjalan
tampa kontrol.
Ibadah Syukuran.
Selama penulis melakukan tugas pelayanan di GKS
Tarimbang pernah terlibat dalam pelayanan – pelayanan
Syukuran seperti : Syukuran Natal bersama, Ulang tahun
anak dan dewasa, panen padi, sembuh dari sakit, luput dari
bahaya kecelakaan, pernikahan, urusan adat, Syukuran
bangun rumah, syukuran tarik batu kubur besar, ulang
tahun meninggal, tutup duka, syukuran lulus dari sekolah.
Dalam ibadah Syukuran ini, masih banyak warga yang
belum menghayati pekerjaannya dengan bersyukur kepada
Tuhan sebelum bekerja atau sebelum menjalani sebuah
acara, misalnya : bangun Rumah, urusan adat, berangkat
kuliah, tamat sekolah dan ulta, serta panen sayuran dan jual
ternak. Hal – hal ini merupakan pergumulan gereja untuk
memberikan pemahaman dalam mengutamakan Tuhan
6
dalam segalah hal sebagaimana Firman Tuhan (1 Tes 5 :
18).
Ibadah pelayanan pemakaman dan ibadah penghiburan
Ibadah pelayanan pembukaan dan penutupan sidang Klasis
dan BPMJ GKS Tarimbang
Ibadah Hari Raya
o Natal :
- Hari raya Natal dilakukan setiap lingkungan
dalam jemaat sebelum Natal umum 25-12-
2018.
- Menjalankan kegitan Natal anak Sekolah
Minggu sekaligus drama anak.
- Pementasan drama Natal pemuda
- Melaksanakan kegiatan perlombaan
- Melaksanakan kegiatan Natal bersama pemuda
dan anak-anak.
- Melakukan pelayanan kasih kepada lansia dan
orang sakit.
o Paskah :
- Melakukan ibada padang paskah
- Mementaskan fragmen penyaliban Yesus pada
ibadah jumat agung.
o Reformasi ke 5001, bulan keluarga, berjalan dengan
baik.
7
Kunjungan dalam memberi motivasi bagi warga tani jemaat
Tarimbang yakni : kelompok pembuatan pupuk dan obat
ternak organik, bedengan.
Mengambil bagian dalam menganalisa persoalan jemaat
Tarimbang serta terlibat dalam mencarikan solusinya untuk
menghindari kemungkinan – kemungkinan lambatnya
pertumbuhan jemaat Tuhan.
Kegiatan Pembinaan
Pembinaan majelis lewat PA sidang majelis wilayah dan
BPMJ
Pembinaan kategorial komisi pemuda lewat kegiatan
pembetukan mental.
Mengikuti Seminar Pemuda klasis Tabundung oleh Pdt.
Naftali Njoru M.Si S.Th
Mengikuti Pelatihan Seminar dan pembagian Alkitab
Warga jemaat di GKS Karita
Mengikuti seminar anak dan pembagian buku baca anak
Sekolah Minggu dari GKI dan Sinode GKS
Mengikuti kegiatan PEDES dari Wahana Visi Indonesia
Mengikuti pertemuan Kuartal dari WVI dan LPA tentang
perlindungan anak
Mengikuti seminar Pemerintah daerah dan PT. Penataan
Pantai Tarimbang untuk menunjang pariwisa Tarimbang
8
D. ANALISA TANTANGAN DAN HAMBATAN
Majelis Jemaat
Majelis Jemaat harusnya menjalankan fungsinya dalam
mendukung setiap komisi dan melayani jemaat dalam
wilayah masing-masing
Majelis jemaat harus memperhatikan setiap kekuatan yang
ada dalam warga jemaat untuk dilibatkan dalam pelayanan
maupun dalam kegiatan yang membangun iman
Majelis jemaat harus menyadari bahwa tanggung jawab
utamanya adalah memikirkan pertumbuhan Jemaat Tuhan
sehingga kehadiran dalam rapat merupak panggilan Tuhan
yang harus diikuti sehingga tidak menjadi majelis yang
kakuh tampah peran.
9
Majelis jemaat juga memiliki waktu ibadah untuk saling
membina kebersamaan dan kedekatan dengan Sang Tuhan
sebagai pemilik pelayanan ini, misalnya Natal bersama
majelis atau ibadah bulanan keluarga pelayan dan majelis
Majelis jemaat harus terlibat langsung dalam pelayanan
termasuk pendampingan kepada pelayan merupakan Tugas
yang harus dilakukan
Majelis jemaat harus membangun komunikasi yang baik
dengan para pelayan yang ada.
Majelis harus memiliki waktu yang serius dalam
memikirkan konsep pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan warga jemaat (sehingga ibadah bukan sebatas
rutinitas).
BPMS SINODE
BPMS harus menyediakan wadah bagi semua Vicaris
dalam setiap tahun untuk kegiatan pelatihan peningkatan
kinerja seperti yang biasa dilakukan tahun – tahun
sebelumnya ada konven vicaris dan pelatihan pelayanan
vicaris. Penulis mengharapkan hal itu sehingga semangat
pelayanan terus bertambah bukan menurun karena tidak ada
penambahan kapasitas kemampuan pelayan
BMPS harus tetap mengontrol kegiatan pelayanan Vicaris
dalam laporan – Laporan sehingga menjadi dasar Evaluasi
pelayanan yang tidak langsung bagi Vikaris, sekaligus
menjadi bahan pertimbangan untuk penempatan Vicaris
yang setidaknya bisa menjawab kebutuhan warga Jemaat.
10
PENUTUP
11
STATISTIK GKS JEMAAT TARIMBANG
1. PUSAT 1 1 1 1 2 16 8 24 30 32 62 6 5 1 770
0 4 4 5 1 1
6
2. C. TAMMA 1 1 7 1 8 86 90 17 2 3 6 251
6 9 6 5
3. C. TAPIL 1 1 8 3 11 10 10 20 4 2 7 290
0 5 5 5 7 2
4. C. B. WATU - 1 6 4 10 66 79 15 3 4 7 245
4 3 5 8
5. C. 1 1 3 6 9 10 10 20 3 2 6 280
PRAIKAROKU 4 5 9 5 5 0
6. POS KABUBUL 1 1 4 1 5 54 39 93 5 4 9 109
7. POS LAI MBAY 1 1 1 1 2 9 5 14 2 2 4 64
5 1 6
8. POS MANGAWA - - - 2 - 2 24 25 49 2 2 4 100
2 5 7
TOTAL 1 1 1 6 8 71 2.109
Jiwa
12
RATA - RATA KEHADIRAN JEMAAT
DALAM IBADAH MINGGU DAN HARI RAYA GEREJAWI
WILAYAH PUSAT GKS TARIMBANG
13
14
\
\\
15