Anda di halaman 1dari 2

KHOTBAH NATAL KOMISI PRIA KAUM BAPAK

MATIUS 2 : 13 – 15

Tema : MEMBANGUN KETULUSAN DAN KESETIAAN MELALUI PERAYAAN NATAL

Tuhan Yesus Kristus adalah penyataan keselamatan dari Allah, kepada manusia ciptaanNya.
Penyataan keselamatan tersebut harus dimulai dari peristiwa Natal Yesus Kristus menjadi
pembukaan yang ajaib untuk mencapai puncak karya keselamatan pada kematian dan
kebangkitan Kristus. Sungguhpun peristiwa kelahiran Yesus telah diwarnai dengan konflik yang
menyakitkan, seperti yang teralami yusuf dan Maria. Namun harus di akui bahwa dibalik
semuanya ini ada rencana Allah yang sempurna bagi umat manusia. Jadi merupakan sebuah
kewajaran jika orang Kristen pada masa kini mengalami banyak sekali tantangan. Seperti yang
terjadi baru-baru ini dengan tantangan intoleran melalui pengusiran dan pembakaran tempat
ibadah dari berbagai pihak yang tidak senang dengan kemajuan kekristenan di daerah Aceh.
Artinya ada maksud Allah yang luar biasa mengenai kekristenan yang akan mendatangkan
kebaikan bagi banyak orang.

Keberangkatan Yusuf ke Mesir oleh arahan malaikat Tuhan adalah dalam rangka menyelesaikan
program penyelamatan Allah. Hal ini bukan berarti bahwa Allah tidak memiliki jalan lain demi
program keselamatan itu. Tetapi lebih dari pada itu, bahwa ada maksud Allah yang besar
terhadap Yusuf dan Maria. Maksud Allah tersebut adalah untuk memperlihatkan keteladanan
Yusuf dan Maria yang sngat hebat dalam memikul tanggung jawab sebagai keluarga yang
membesarkan Yesus. Sekaligus maksud Allah bahwa Allah tidak salah memilih dan meletakkan
seseorang dalam rancangan keselamatan atas dunia. Beberapa hal yang dinyatakan Yusuf dan
Maria dalam mewujudkan tanggung jawab mereka.

Pertama: Ketulusan Hati Yusuf dan Maria

Ketulusan hati Yusuf, terlihat pada penerimaan berita ilahi yang disampaikan malaikat Tuhan
kepadanya dalam mimpi. Penerimaan ini bersifat tulus oleh karena tanpa sanggahan atau
pertimbangan Yusuf sekecil apapun. Yusuf menerima apa adanya dengan hati yang tulus dan
kemudian melakukannya. Banyak orang yang mempertimbangkan berkali-kali untuk menerima
kebenaran ilahi. Kecendrungan manusia lebih cepat menerima “gossip” ketimbang menerima
berita firman Tuhan. Bahkan ada yang tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu, ia telah
menerima ajakan berbuat tidak benar. Perayaan Natal merupakan momentum untuk semakin
peka dengan ajakan keselaman Tuhan.

Kedua: Ketaatan mutlak atas pesan ilahi


Ketaatan Yusuf sangat ditonjolkan dalam bagian ini, sebab “malam itu juga” Yusuf mengambil
Maria dan bayi Yesus untuk pergi ke Mesir. Memang kondisi Mesir kala itu, sedang berada pada
keadaan yang baik. (Mathew Hendry menyatakan bahwa Mesir sangat buruk bagi
penyembahan berhala, kejahatan kepada umat Allah, tirani). Artinya Mesir merupakan tempat
yang tepat untuk perlindungan bagi Yesus. Bahwa Allah tidak salah memberikan jalan bagi
Yusuf. Itulah sebabnya Yusuf harus taat saja. Dan Yusuf telah melakukannya. Zaman sekarang
ini merupakan zaman untuk kiranya lebih banyak berbuat daripada mendengar firman Allah
saja. Sehingga perayaan natal merupakan dorongan untuk lebih lagi dalam berbuat, bukan saja
menjadi moment bersekutu. Sebab ada orang yang merasakan kepuasan batin sesaat dengan
mendengar firman Tuhan, dan menyalakan lilin natal, serta mendapatkan hadiah natal, tetapi
mereka yang mendapatkan kepuasan demikian sangat miskin dengan pikiran dan kata serta
tindakan untuk melaksanakan dengan pikiran dan kata serta tindakan untuk melaksanakan
dengan taat firman Tuhan tersebut. Keyakinan kita bersama bahwa kebahagiaan akan terjadi
jika orang melakukan firman Tuhan dan bukan hanya mendengarnya saja.

Perayaan natal adalah moment seorang suami, ayah, dan Komisi Pria Kaum Bapa dalam
melayani Tuhan, sebagai media untuk menjadi berkat bagi dunia ini, yang sedang tenggelam
oleh kejahatannya. Oleh karena itu marilah merayakan Natal Kristus, sebagai moment
pelayanan kepada Allah, sambil mempertahankan kesetiaan dan ketaatan kita kepadaNya. Dan
marilah merayakan natal dengan hati yang tulus. Tuhan memberkati! Amin.

Anda mungkin juga menyukai