Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN BARU 1:

PERISTIWA PENTING KEHIDUPAN YESUS

POKOK PENGAJARAN:
I. SIAPAKAH YESUS?
1. Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Kitab Perjanjian Lama Mikha 5:1; Yes 7:14;
Yes 42:1; Zak 9:9
2. Yesus adalah Anak Allah;
(Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan.” Mat.3:17)
3. Yesus adalah Allah
(Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.” Yohanes 1:1)
4. Yesus adalah Manusia Tanpa Dosa
(“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turun
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai,
hanya tidak berbuat dosa.” Ibrani 4:15)
5. Yesus adalah Firman Allah
(“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yohanes 1:14)
6. Yesus Memiliki Semua Kuasa
“Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi”. Matius 28:18.)
7. Yesus adalah Anak Domba Allah
(Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
“Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia." Yohanes 1:29
8. Yesus adalah Juruselamat
(“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang
akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”Matius 1:21; Kata Yesus kepadanya: “Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.” Yoh 14:6. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan.” Kis 4:12 .
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal.” Yohanes 3:16)

1
2. KAPAN YESUS DATANG KE DUNIA?
Saat dunia sudah dipenuhi dengan dosa. Dimana karena dosa-dosa manusia tersebut,
hubungan Allah dengan manusia menjadi rusak dan putus. Untuk memperbaiki hubungan yang
rusak diantara Allah dan manusia karena dosa, jadi Allah turun ke bumi langsung untuk
memperbaiki kehidupan umatNya. Yaitu melalui Yesus yang lahir ke bumi untuk menebus dosa-
dosa manusia. Itulah awal dari segala proses perjalanan hidup Yesus di bumi.
Melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia, ada 4 peristiwa penting bermakna yang
terdapat dalam proses perjalanan kehidupan Yesus di dunia, yaitu kelahiran, kematian,
kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus Kristus.
 KRONOLOGI KEHIDUPAN YESUS
1. Kelahiran Yesus Kristus
Sudah dinubuatkan sejak jaman Perjanjian Lama dari kitab Yesaya, Mika, Zakharia

 Waktu : 25 Desember diperingati sebagai hari Natal


 Tujuan : Menggenapi nubuatan Perjanjian lama yang menjanjikan
lahirnya Mesias yang memberikan sukacita keselamatan.
 Proses kelahiran Tuhan Yesus Kristus

Dalam Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes), berita kelahiran Yesus hanya dikisahkan
dalam Injil Matius dan juga Lukas, sedangkan dalam Injil Markus dan Yohanes tidaklah
mengisahkan sama sekali tentang kelahiran Yesus.
Kelahiran dari anak dara dan dikandung Roh Kudus, didasarkan atas dua bagian Alkitab yang
sangat jelas, yaitu Mat. 1:18-25 dan Luk. 1:26-38. Kelahiran Yesus menjadi penting karena hal
ini mengingatkan kita bahwa keselamatan kita adalah supranatural, bukan karena usaha kita
(manusia) atau ini merupakan intervensi Allah dalam sejarah manusia; dimana Allah masuk
dalam sejarah manusia.
Alkitab menyebutkan bahwa seorang malaikat bernama Gabriel mendatangi Maria.
Malaikat itu mengatakan bahwa Maria telah mengandung dari Roh Kudus. Maria pun terkejut
dan memberi tahu hal tersebut kepada Yusuf, tunangannya. Ketika Yusuf tahu bahwa Maria
mengandung, ia hendak menceraikan Maria secara diam-diam. Sebab, ia tidak mau
mencemarkan nama Maria di depan muka umum.
Namun, seorang malaikat mendatangi Yusuf lewat mimpi dan memberi pengertian padanya.
Akhirnya, Yusuf pun menikah dengan Maria.

Pada waktu itu, Kaisar Romawi Agustus mengeluarkan perintah untuk mendaftarkan
semua orang di seluruh dunia. Maria dan Yusuf akhirnya pergi ke Kota Betlehem untuk
mendaftar sensus. Ketika sampai di Betlehem, Yusuf dan Maria mencari tempat penginapan
untuk bersalin. Namun, tidak ada tempat yang tersisa, semuanya sudah penuh. Tempat yang

2
tersisa hanyalah palungan, sebuah wadah tempat makan hewan. Akhirnya, bayi Yesus pun
dilahirkan dan dibaringan di tempat tersebut.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak
mereka pada waktu malam.(Lukas 2:8). Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat
mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata
malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus,
Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-
sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah,
katanya: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di
antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan
mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah
kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan
kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu,
yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang
yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan
kepada mereka.

Di sisi lain, Alkitab juga mencatat kisah tiga orang Majus yang datang ke tempat
kelahiran Yesus. Kala itu, ketiga orang itu sedang menjaga kawanan ternak di padang. Tiba-tiba,
seorang malaikat mendatangi mereka dan memberitakan kelahiran Yesus. Setelah malaikat itu
pergi, ketiga orang itu langsung pergi ke Betlehem untuk melihat bayi Yesus. Sesampainya
disana, mereka menceritakan pesan dari malaikat tentang Yesus. Mereka juga menyembah Yesus
dan mempersembahkan emas, kemenyan, serta mur.

Empat fakta penting dalam kelahiran Tuhan Yesus

Pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini ada beberapa peristiwa yang terjadi, yang
mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menyambut kedatangan Tuhan.

1. Ketaatan Para Gembala

Pada waktu para gembala sedang menjaga ternak di waktu malam, tiba-tiba mereka didatangi
oleh malaikat Tuhan dan kemuliaan Tuhan meliputi mereka. Mereka sangat ketakutan. Malaikat
berkata kepada para gembala: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,

3
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai
seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” (Lukas 2:8-12)
Mereka tidak mengerti apa yang dikatakan oleh malaikat tadi, tetapi mereka taat pergi ke
Betlehem di kota Daud untuk menjumpai Sang Mesias. Di sini kata kuncinya adalah Ketaatan.

2. Penyembahan Para Malaikat dan Balatentara Sorgawi

Adanya nyanyian para malaikat dan banyak balatentara sorgawi yang memuji Allah:"Dan
tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga
yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:13-14). Di sini
kata kuncinya adalah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan
malam.

3. Penyembahan & Persembahan Orang Majus

Waktu orang Majus sujud menyembah Sang Mesias. Di sini kata kuncinya adalah sujud
menyembah Sang Mesias. (Matius 2:11a). Lalu, orang Majus membuka tempat harta bendanya
dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Di sini kata kuncinya adalah
mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. (Matius 2:11b)

2. Kematian Yesus Kristus


 Waktu : pukul 03.00 petang hari, diperingati sebagai hari Jumat Agung
 Tujuan : Menebus dosa-dosa manusia yang percaya kepadaNya melalui
kematianNya di kayu salib.
 Pemahaman proses kematian Tuhan Yesus Kristus

Penderitaan Juruselamat mencapai puncak tertinggi pada waktu kematian-Nya. Adapun


kronologi peristiwa penyaliban dan kematian Yesus sebagai berikut:

1. Perjamuan makan di malam sebelum Yesus disalibkan (Perjamuan Terakhir)


2. Pengkhianatan salah seorang murid terdekatnya, Yudas
3. Yesus berdoa di taman Getsemani
4. Penangkapan Yesus di taman Getsemani
5. Pengadilan Yesus di hadapan pemuka-pemuka agama Yahudi
6. Penyangkalan sebanyak tiga kali oleh murid terdekatnya, Petrus, bahwa ia mengenal
Yesus.
7. Pengadilan Yesus menurut hukum Romawi yang dilakukan oleh Pontius Pilatus
8. Yesus dibawa ke Golgota untuk disalibkan. Di sana Dia mati dan kemudian dikuburkan
di dekat sana.

Kitab-kitab Injil melaporkan ada dua proses pengadilan yang berbeda terhadap Yesus yaitu
pengadilan Yahudi dan pengadilan Romawi.

4
- Pengadilan Yahudi

Tercatat ada 3 kali pengadilan berdasarkan hukum Yahudi, yaitu di hadapan para pemimpin
Yahudi:

1. Di hadapan Hanas, mertua Imam Besar Kayafas.


2. Di hadapan Imam Besar Kayafas.
3. Di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin).

Menurut hukum Yahudi, Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama, karena mengaku
sebagai "Anak Allah", berarti menyamakan diri-Nya dengan Allah dan ini merupakan
penghujatan yang harus dihukum mati. Di bawah pemerintahan Romawi, pengadilan
Yahudi tidak berhak menjatuhkan hukuman mati. Oleh sebab itu, mereka melimpahkan
kasus ini kepada pengadilan Romawi, supaya hukuman mati dapat dijalankan.

- Pengadilan Romawi

Yesus mengalami 3 proses pengadilan menurut hukum Romawi

1. Dilakukan di hadapan gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh


melakukan pelanggaran politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan.
2. Setelah mendapati bahwa Yesus berasal dari Galilea, Pilatus mengirimkan Yesus kepada
raja Herodes yang memerintah daerah Galilea. Herodes tidak mendapati kesalahan pada
Yesus, lalu mengirimkan-Nya kembali kepada Pilatus lagi.
3. Terakhir kali Pilatus mengadili Yesus di atas kursi pengadilan resmi, dia mencuci
tangannya sambil menyerahkan keputusan kepada orang banyak disitu dengan tidak
bertanggung jawab atas dosa Yesus dan menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan.

Selanjutnya, proses penyiksaan Yesus. Selama di pengadilan, Yesus telah mengalami


siksaan, dipukuli oleh prajurit-prajurit dari pemuka agama, dari raja Herodes dan tentara
Romawi. Setelah dijatuhi hukuman mati, serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke dalam
istana, yaitu gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka
menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia
sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-
olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya dan mengambil
buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-
olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu daripada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya
kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar, disuruh memikul kayu salib-Nya sambil
berjalan menuju ke tempat penyaliban.

Selanjutnya, jalan kesengsaraan Yesus. Adapun tempat penyaliban Yesus berada sedikit di
luar tembok kota Yerusalem, di bukit yang disebut Tempat Tengkorak atau Golgota. Jalan
yang dilalui Yesus menuju ke tempat penyaliban-Nya dikenal sebagai Via Dolorosa (=Jalan
Kesengsaraan), atau “Jalan Salib”. Para serdadu Romawi menggiring Yesus berjalan keluar
dalam perjalanan, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang baru datang dari luar kota

5
bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus pada bahunya. Sejumlah
besar orang mengikuti Dia dalam perjalanan ke Golgota; di antaranya banyak perempuan yang
menangisi dan meratapi Dia.

Sesampainya, Yesus disalibkan. Yesus digantungkan pada kayu salib dengan dipaku kedua
tangan dan kaki-Nya. Ia mulai digantung di salib sejak sekitar pukul 9 pagi. Pada pukul 12 siang
sampai pukul 3 sore kegelapan melanda daerah itu. Di antara jam 3 sampai 6 sore, Yesus tercatat
mati.

Tulisan di kayu salib

Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum. Tulisan itu
dibuat dalam 3 bahasa: Latin (bahasa resmi pemerintah Romawi), Yunani (bahasa yang lebih
umum dipakai), Ibrani (bahasa setempat). Tulisan itu dikenal dengan singkatan INRI yaitu Iesus
Nazarenus, Rex Iudaeorum, yang berarti "Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi".

Terdapat 7 Perkataan Yesus di atas salib, dimana Yesus mengatakan 7 kalimat selama disalibkan
sampai matinya.

1. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat."
2. Kata Yesus kepadanya (salah satu penjahat yang disalib di sampingnya): "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku
di dalam Firdaus."
3. Ketika Yesus melihat ibu-Nya (Maria) dan murid yang dikasihi-Nya (=Yohanes anak
Zebedeus) di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid
itu menerima dia di dalam rumahnya.
4. Pada kira-kira jam 3 siang berserulah Yesus dengan suara nyaring:"Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
5. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia—
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:"Aku haus!"
6. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya
7. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya : "Ya Bapa, ke
dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."

Maka, dapat dipahami bahwa kematian Yesus terjadi setelah jam 3 sore dan sebelum jam 6
malam. Sepanjang proses hari itu, terjadi beberapa peristiwa yang menyertai kematian Yesus
yang menandakan Dia telah menaklukkan maut kematian.

Ketika Yesus mati, Injil mencatat terjadinya hal-hal berikut ini:

 Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah


 Terjadilah gempa bumi
 Bukit-bukit batu terbelah

6
 Kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan
sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan
menampakkan diri kepada banyak orang.
 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika
mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi
 Kepala pasukan (yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian
berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." dan juga ia memuliakan Allah, katanya:
"Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
 Datanglah prajurit-prajurit untuk mematahkan kaki orang-orang yang disalib, supaya
cepat mati dan mayat-mayat dapat diturunkan. Hal ini atas permintaan orang-orang
Yahudi kepada Pilatus, berhubung hari itu hari persiapan sebelum Paskah Yahudi. Ketika
mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan
kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak,
dan segera mengalir keluar darah dan air.
 Sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu,
melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
 Yusuf dari Arimatea meminta mayat Yesus kepada Pontius Pilatus dan setelah
dikabulkan segera mengapani mayat-Nya dengan bubuhan rempah-rempah oleh
Nikodemus dan menguburkan mayat itu dalam kuburan yang dimiliki oleh Yusuf.

- Makna Kematian Yesus


a. Kematian itu dijalani-Nya untuk orang lain.
Jelas bahwa Yesus tidak mati untuk dosa-Nya sendiri (Yoh. 8:46; Ibr. 4:15; 1Ptr. 2:22). Di
seluruh Alkitab dikatakan bahwa Ia mati untuk dosa-dosa orang lain (Mrk. 10:45).
b. Kematian Kristus memenuhi tuntutan keadilan Allah (Rm. 3:25-26, 8:3-4, 10:3-4).
c. Kematian Kristus merupakan penebusan.

3. Kebangkitan Yesus Kristus


 Waktu : 3 hari setelah kematian Tuhan Yesus dan diperingati sebagai hari Paskah
 Tujuan : Mengalahkan maut dari antara orang mati dan membuktikan diriNya
adalah 100% Tuhan dan 100 % manusia
Kebangkitan Yesus bukan sekedar fakta bahwa bahwa Ia hidup lagi. Jika seandainya
kebangkitan Yesus hanya itu saja, maka Ia tidak akan dapat disebut sebagai yang sulung diantara
semua yang meninggal, atau yang pertama bangkit dari antara orang mati (1Kor. 15:20; Kol.
1:18), sebab ada orang-orang lain yang pernah hidup kembali sebelum Dia. Kebangkitan Yesus
lebih merupakan kenyataan bahwa natur manusiaNya diperbaharui kembali dalam
keadaan kekuatan dan kesempurnaan lebih tinggi. Kebangkitan seperti ini kelak akan
dialami oleh orang percaya. Tubuh kemuliaan yang diterima oleh orang percaya tidak akan
rusak, mulia, penuh dengan kekuatan.

7
1. Pentingnya Kebangkitan Kristus
Dalam 1Kor. 15:12-19 Paulus menunjukkan bahwa iman kita berdiri atau jatuh bersama dengan
kebangkitan tubuh Kristus. Sepanjang Kisah Para Rasul, para rasul senantiasa mengutamakan
kebangkitan Kristus dalam pemberitaan mereka (Kis. 2:24,32, 3:15,26, 4:10, 10:40, 13:30-37,
17:31). Hal ini juga nampak dalam surat-surat kiriman Rasul Paulus dan dalam kitab-kitab
lainnya dalam PB (Rm. 4:24-25, 6:4,9, 7:4, 8:11; 1Kor. 6:14, 15:4; Gal. 1:1; Ef. 1:20; Kol. 2:12;
1Tes. 1:10; 1Tim. 2:8; 1Ptr. 1:21, 3:21; Why. 1:5, 2:8).
Kebangkitan Kristus merupakan bagian penting dalam penerapan keselamatan:
a. Allah membangkitkan Kristus agar Kristus menjadi kepala bagi gereja (Ef. 1:20-22).
b. Penting bagi Kristus untuk bangkit sebelum Ia dapat membaptiskan orang yang percaya
dengan Roh Kudus (Yoh. 1:33; Kis. 1:5; 1Kor. 12:13).
c. Kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga merupakan peristiwa-peristiwa yang
mempersiapkan Kristus untuk memberikan karunia-karunia kepada manusia (Ef. 4:7-13) dan
turunnya Roh Kudus di Yerusalem pada hari Pentakosta (Kis. 2, 5:31).
2. Sifat Kebangkitan Kristus
a. Aktual. Bukti menentang teori Yesus hanya pingsan dinyatakan oleh kepala pasukan dan
prajurit-prajurit Romawi (Mrk. 15:45; Yoh. 19:33), oleh perempuan-perempuan yang membawa
rempah- rempah untuk meminyaki tubuh Yesus (Mrk. 16:1), dari darah dan air yang keluar dari
luka Yesus (Yoh. 19:34); dari keyakinan para murid bahwa Ia telah mati sehingga mereka
terkejut mendengarkan tentang kebangkitan-Nya (Mat. 28:17; Luk. 24:37). Karena Yesus benar-
benar mati maka kebangkitan-Nya juga merupakan peristiwa aktual, bukan manipulasi.
b. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan tubuh (Luk. 24:39).
Perempuan-perempuan yang bertemu dengan Yesus dapat memeluk kaki Yesus (Mat. 28:9).
Kuburan Yesus kosong sedangkan kain kafan-Nya masih ada ketika murid-murid memeriksa
kubur tersebut (Mrk. 16:6; Yoh. 20:5-7). Kristus ikut makan di hadapan para murid setelah Ia
bangkit (Luk. 24:41-43).
c. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang khusus.
Putra janda dari Sarfat, putra perempuan Sunem, putri Yairus, pemuda dari Nain, Lazarus,
Tabita, dan Euthikus, semuanya pernah dibangkitkan tetapi kemudian mereka mati lagi. Mereka
tidaklah menerima tubuh kebangkitan seperti Yesus.
4. Kenaikan Yesus Kristus
 Waktu : 40 hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus dan diperingati
sebagai hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus
 Tujuan : Mempersiapkan tempat bagi setiap orang percaya di

8
kerajaan Sorga
Banyak ayat dalam PB mencatat bahwa Kristus naik ke surga setelah kebangkitan-Nya.
Matius dan Yohanes tidak mengisahkan fakta kenaikan Yesus ke surga, namun Yohanes
mencatat bahwa Kristus telah menubuatkan hal tersebut dengan jelas (Yoh. 6:62, 20:17; bdk
13:1, 15:26, 16:10,16-17,28). Markus juga menyebutkannya dalam Mrk. 16:19. Lukas dalam
Injilnya (Luk. 24:50-51) dan dalam Kisah Para Rasul (Kis. 1:9) memberikan laporan yang terinci
mengenai peristiwa ini. Paulus, Petrus, penulis surat Ibrani membicarakan tentang kenaikan
Kristus ke surga (Ef. 4:8-10; Flp. 2:9; 1Tim. 3:16; 1Ptr. 3:22; Ibr. 4:14). Jadi jelaslah, Gereja
mula-mula menganggap peristiwa kenaikan ke surga adalah suatu peristiwa sejarah.
Alkitab menyaksikan bahwa Yesus naik ke surga dengan awan. Awan ini mungkin
berkaitan dengan awan kemuliaan Allah atau Shekinah. Shekinah lebih bercahaya dibandingkan
dengan awan-awan yang lain. Ini merupakan manifetasi secara nyata dari sinar kemuliaan Allah.
Oleh karena itu cara Yesus pergi bukan merupakan sesuatu yang biasa. Peristiwa saat itu penuh
dengan keagungan. Kenaikan ke surga adalah transisi Kristus dari suatu tempat (bumi) ke
tempat yang lain (surga). Akan tetapi kenaikan Yesus ke surga bukan hanya merupakan sebuah
transisi dari suatu tempat menuju ke tempat lain, tetapi juga mencakup perubahan selanjutnya
dari natur Kristus. Natur itu sekarang berubah menuju kepada kepenuhan kemuliaan
surgawi dan dengan sempurna disesuaikan pada kehidupan di surga.
5. Bagaimanakah cara kedatangan Kristus yang kedua kalinya
Sebagian orang mengatakan bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali digenapi ketika Roh
Kudus turun. Mereka mengacu kepada janji Allah dalam Yoh. 14-16 dan menafsirkan kata
parousia hanya sekedar kehadiran. Sekarang ini dapat dikatakan bahwa dalam satu pengertian
Kristus memang datang dalam Roh Kudus dan sekarang tinggal di dalam diri orang percaya.
Akan tetapi hal ini hanyalah kedatangan secara rohani, padahal Alkitab mengajarkan untuk
menantikan kedatangan-Nya secara fisik dan dapat dilihat (Kis. 1:11). Bahkan juga setelah
Pentakosta kita juga diajarkan untuk menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali (1Kor. 1:7,
11:26; Flp. 3:20; Kol. 3:4; 1Tes. 4:15-17; 2Tes. 1:7-10; Tit. 2:13; Why. 1:7).
Tujuan dari kedatangan Kristus yang kedua adalah untuk menghakimi dunia “dalam kasih
kemurahan dan dalam hukuman / murka” dan menyempurnakan keselamatan umat-Nya (Mat.
24:30-31, 25:31-46).

Anda mungkin juga menyukai