Anda di halaman 1dari 6

Nama : Stefanus Boan Pandapotan Sigalingging

Npm : 197006516051
Prodi : Sistem Informasi
Mata Kuliah : Pendidikan Agama R08
Dosen : Tarcisius Sukino

JAWABAN
1. Ibadat Jalan salib adalah Ibadah untuk mengenang dan melihat kembali
perjalanan Yesus dalam memikul salib sejak dijatuhi hukuman mati
hingga kematiannya di bukit Golgata dan dikuburkan. Perjalanan
pengorbanan Yesus yang berat, sakit dan berujung kematian. Perjalanan
yang menjadi cermin dan simbol betapa besarnya kasih Allah atas kita
Manusia. Dengan Mati di Kayu Salib, Tuhan Yesus menebus kita dari
Dosa agar mendapatkan dan layak masuk kedalam kerajaan Sorga.
Dari ibadah ini, kita bisa melihat bagaimana Yesus dihina dan diludahi,
ditikam dan dicambuk, jatuh dan berlumur darah, melihat Yesus jatuh
berungkali, bedarah dan mati di Kayu Salib. Semua jenis penderitaan itu
dilalui Yesus selama Perjalanan menuju tempat penyalipan, memikul
salib yang berat untuk melepaskan kita dari belenggu Dosa.
Perjalanan hidup kita seperti memikul Salib, dalam perjlanan hidup kita
akan banyak tangtangan, cobaan, hinaan yang akan kita terima. Dalam
perjalanan hidup kita mungkin akan berungkali jatuh dan bangkit, kita
akan berjumpa dengan semua penderitaan sama seperti Yesus menuju
penyalipannya. Dalam setiap duka itu kita harus menyakini dan selalu
berpengharapan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu
bersama dengan kita baik dalam setiap duka dan suka.

Menjadi Seorang Katolik dan mengikut kristus adalah menjadi seorang


yang memikul salib. Menjadi seorang Katolik harus melalui banyak
pergumulan dan membawa panji-panji Yesus dalam perjalanan hidup
menghadapi dunia akan banyak menemui tentangan. Cemoohan dan tidak
disukai orang akan menjadi hal yang dirasakan setiap hari. Memikul salib
juga sangat berat, ditengah godaan duniawi yang sangat besar yang sering
menjauhkan kita dari ajaran Kristus.
Satu hal yang pasti, ketika kita memikul salib di hadapan dunia, kita
tidak menghadapinya sendiri, kita memikulnya bersama dengan yesus.
Dalam memikul salib kita harus meneladi Yesus dalam penderitaannya.
Yesus selalu mengampuni orang yang menghina dan mengolok-oloknya,
bahkan Yesus juga mengampuni semua orang yang menyalibkannya.
Memikul Salib kadang akan membuat kita rendah dihadapan manusia,
tetapi kita akan tinggi karena Allah. Ibadah salib ini menjadi Renungan
bagi kita, bahwa beban karena memikul salib kita tanggung bersama Dia,
Tuhan kita Yesus Kristus.

2. 1.Kubur yang kosong.


• Perjanjian Baru memberikan laporan tertulis tentang peristiwa
kebangkitan Kristus: Mat. 28:11-15; Mrk. 16:1-8; Luk. 24:1-12; Yoh.
20:11-18; Kis. 2:29; dan 1Kor.15:3-8.
• Jika kita menerima asumsi bahwa Injil Markus ditulis paling awal, yaitu
antara tahun 36-38, maka kisah naratif kebangkitan Kristus akan menjadi
bukti yang sangat bagus untuk kubur yang kosong. (9)

2.Batu yang terguling.


Ada dugaan dari mereka yang skeptis, bahwa murid-murid Yesus
menggeser batu penutup kubur dan mencuri mayat-Nya. Namun
argumentasi ini tidak berdasar, karena: (1) yang pertama kali
mengunjungi kubur Yesus adalah para wanita (Yoh. 20:1-2). Perhatikan
bahwa batu ini cukup besar dan berat. Para wanita ini takkan sanggup
menggesernya; (2) para penjaga ada di tempat itu. Mereka bersiaga
penuh. Para penjaga atas perintah Pilatus menjaga kubur itu dengan baik
sekali (Mat. 27:66). Bagaimana para murid dapat menggeser batu itu
untuk mencuri mayat Yesus, sementara para prajurit tidak tahu? (10)

3.Penampakan kepada para murid-Nya.


• Penampakan kepada sejumlah murid, para wanita, dan sekitar 500 orang
di tempat yang berbeda, membuktikan bahwa peristiwa kebangkitan
Kristus adalah fakta yang sesungguhnya. Jika mereka berhalusinasi, maka
tidak mungkin terjadi kepada sekian banyak orang.
• Peristiwa Tomas menusukkan jarinya ke lambung dan tangan Yesus
(Yoh. 20:27-28) dan Yesus makan bersama murid-murid (Luk. 24:30;
Yoh. 21:12-13), membuktikan bahwa itu bukan halusinasi. Jika
kebangkitan dan penampakan Kristus benar, maka kekristenan adalah
kepercayaan yang dapat diterima dengan akal dan memberikan jaminan
pasti di masa depan. (11)

4.Perubahan dalam diri para murid Yesus.


Peristiwa penderitaan dan kematian Yesus membuat mereka menutup diri
dan bersembunyi. Mereka diam di rumah-rumah mereka dengan pintu
dan jendela tertutup rapat (Yoh. 20:19). Mereka semua kehilangan
harapan. Namun setelah Yesus bangkit, ada perubahan yang terjadi dalam
diri mereka. (12) Mereka menjadi berani untuk bersaksi tentang Yesus
yang mati dan bangkit (bdk. Kis. 2:22-24).

3. Doktrin Allah Tritunggal tak terpisahkan dalam karya keselamatan.


Maksudnya, karya keselamatan adalah karya Allah Tritunggal, yang
dalam pelaksanaannya pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus berbeda
peran: ”Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa
Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada
yang lain.” (Ul 4:39)

Dalam kitab suci, Allah Tritunggal Mahakudus itu dimaknai pada karya
keselamatan Allah yaitu: [1] Bapa yang memprakarsai penciptaan dan
penebusan (Mat 6:26 bdk Mat 30,32, Yoh.1:18, 6:46, Rm 1:7). Oleh
firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala
tentaranya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi
perintah, maka semuanya ada.” (Mzm 33:6,9).

[2] Anak yang menebus ciptaan (Yoh 20:28, Flp 2:5-11; Ibr 1:2,8;
Luk.12:8-9; 15:10, Mat13:41; Mat 12:28, 19:14, 24, 21:31,43,
Mrk13:20), mengampuni dosa (Mrk 2:8-10), menghakimi dunia
(Mat.25:31) dan berkuasa atas dunia (Mat 24:30, Mrk 14:62). Tentang
peran-Nya ini, Yesus menegaskan, "Kepada-Ku telah diberikan segala
kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:18-20).

[3] Roh Kudus yang membaharui dan menguduskan (1 Kor.6:19-20;


Yoh.16:8-11, 3:18; Mat 28:19; 2Kor 13:14, 1Pet 1:2). Yesus menegaskan
tentang peran Roh Kudus kepada para murid yang diutus-Nya, “…Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman.” (Mat 28: 20)

4. [1] Bapa yang memprakarsai penciptaan dan penebusan (Mat 6:26


bdk Mat 30,32, Yoh.1:18, 6:46, Rm 1:7). Oleh firman Tuhan langit
telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. Sebab Dia
berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya
ada.” (Mzm 33:6,9). [2] Anak yang menebus ciptaan (Yoh 20:28, Flp
2:5-11; Ibr 1:2,8; Luk.12:8-9; 15:10, Mat13:41; Mat 12:28, 19:14, 24,
21:31,43, Mrk13:20), mengampuni dosa (Mrk 2:8-10), menghakimi
dunia (Mat.25:31) dan berkuasa atas dunia (Mat 24:30, Mrk 14:62).
Tentang peran-Nya ini, Yesus menegaskan, "Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:18-20). [3] Roh Kudus
yang membaharui dan menguduskan (1 Kor.6:19-20; Yoh.16:8-11,
3:18; Mat 28:19; 2Kor 13:14, 1Pet 1:2). Yesus menegaskan tentang
peran Roh Kudus kepada para murid yang diutus-Nya, “…Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman.” (Mat 28: 20)

5. "Tres personae, una substantia - tiga pribadi satu


substansi/hakekat"; "Discreti non separati - berbeda tak terpisah".
Arti nya : Dalam pemahamannya, Roscellinus menyatakan bahwa
Allah Bapa dan Roh Kudus juga telah menjadi daging bersama-
sama dengan Anak / Firman. Lebih lanjut lagi, dia berpendapat
bahwa jika 3 Pribadi Ilahi adalah Allah yang Esa maka artinya
ketiganya juga telah menjadi manusia oleh sebab itu ada 3
substansi/dzat Ilahi, 3 Tuhan seperti halnya adanya 3 malaikat
karena setiap substansi/dzat merupakan Pribadi/Individu. Konsep
pemahaman Triteisme made in Roscellinus ini juga diadopsi oleh
bidat Mormonisme yang juga menambahkan konsep sesat bahwa
Yesus Kristus adalah anak Allah dalam pemahaman
harafiah/jasmaniah lalu Maria dianggap sebagai female god
6. Ketika Alkitab berbicara mengenai kehidupan kekal, yang dibahas adalah
anugerah Allah yang datang hanya "dalam Kristus Yesus, Tuhan kita"
(Roma 6:23). Anugerah ini di kontraskan dengan "maut" yang merupakan
akibat alami dari dosa.

Anugerah kehidupan kekal diberikan pada mereka yang percaya pada


Yesus Kristus, yang DiriNya adalah "kebangkitan dan hidup" (Yohanes
11:25). Karena kehidupan tersebut "kekal," maka yang dimaksud adalah
kehidupan yang berlanjut terus menerus selamanya.

Kehidupan kekal bukan semata-mata berjalannya tahun demi tahun.


Istilah Yunani "kekal" yang sering dijumpai dalam Perjanjian Baru
adalah aiónios, yang mengandung ide kuantitas (jumlah) serta kualitas.
Kehidupan kekal tidak dihubungkan dengan konsep "tahun" sama sekali,
karena kehidupan kekal berada di luar hitungan wakta. Kehidupan kekal
berjalan baik dalam waktu yang dapat diukur, serta diluar waktu.

7. Bunda Maria disebut sebagai Hawa yang baru, sebab seperti halnya
Hawa, Bunda Maria memainkan peran yang penting dalam sejarah
keselamatan manusia. Hawa, adalah manusia perempuan pertama yang
oleh ketidaktaatannya membawa maut ke dunia, sedangkan Bunda Maria,
oleh ketaatannya melahirkan Sang Hidup ke dunia. Perbandingan antara
Hawa dengan Bunda Maria sebagai ‘Hawa yang Baru’- tidak berdiri
sendiri, melainkan sebagai kesatuan dengan perbandingan antara Adam
dengan Kristus yang disebut sebagai ‘Adam yang baru’ (lih. Rom 5:12-
21, 1 Kor 15:21). Jadi sama seperti bahwa ada keterlibatan Hawa,
sehingga Adam jatuh ke dalam dosa, dan menurunkan dosa asal tersebut
kepada semua umat manusia, maka demikian pula, ada keterlibatan Hawa
yang baru yaitu Bunda Maria, sehingga Adam yang baru (Kristus) dapat
lahir ke dunia untuk menghapus dosa manusia. Maka tepat jika dikatakan
bahwa oleh Hawa, umat manusia jatuh dalam dosa, dan karena itu dalam
kuasa maut; sedangkan oleh Maria, umat manusia menerima
penghapusan dosa, dan karena itu menerima kehidupan kekal.
8. Pengertian Agama dan Religius Sejati adalah Religiousitas adalah
perjalanan seseorang untuk mencapai sebuah tataran tertentu pada jalur
keagamaan. Seorang religius adalah orang yang tidak lagi
mengedapankan hal-hal yang bersifat duniawi. kehidupan nyatanya
sungguh diabdikan kepada kepentingan yang berkait dengan religi atau
agama.

Beberapa agama menuntut rohaniwan atau pemimpin agamanya untuk


benar-benar menjalani kehidupan religius. Mereka ditamepatkan pada
biara dimana kehidupan duniawi tidak boleh mempengaruhi cara hidup
dan pandangan mereka.
Pemimpin agama yang religius menyingkirkan kepentingan pribadi demi
kemaslahatan bersama. Di Dunia ini tercatat pemimpin-pemimpin religius
yang diakui sebagai pemimpin yang memiliki religiusitas sempurna
sesuai ukuran manusia.

9. peran Roh Kudus bagi Gereja-Nya dan bagi diri kita sendiri saat ini
adalah Untuk Menumbuh dan mengembangkan iman kita yang bisa
berpengaruh lebih baik dari saat ini. Dan peran ini sangat nyata di
kehidupan kita yang dapat membantu diri kita mengenal terutama
merasakan nya sepanjang hidup

10. Sebutkan mana yang termasuk Injil-Injil Sinoptik dan apa artinya ?
Injil Sinoptik adalah Injil Perjanjian Baru dalam Alkitab yang
ditulis oleh Matius, Markus, dan Lukas. Injil sinoptik sering kali
menulis kisah yang sama tentang Yesus, tetapi dengan penjelasan
dan panjang yang berbeda, tetapi memiliki urutan yang sama dan
banyak menggunakan kata yang sama.

Anda mungkin juga menyukai