PEMBAHASAN
2. Doktrin Kristus
Dari tinjauan mengenai Kristus, sinoptik secara jelas memberi gambaran
tentang pribadi Kristus.
a. Kelahiran Dari Anak Dara
1) Matius dan Lukas menekankan bahwa kemanusiaan Yesus dikandung oleh
Roh Kudus (Mat. 1:18; Luk. 1:13)
2) Matius memberikan penekanan yang cukup jelas tentang Maria yang tidak
bersetubuh dengan seorang laki-laki sebelum kelahiran Yesus (Mat. 1:18-
25)
2
b. Kemanusiaan Kristus
Ketiga Injil menekankan kemanusiaan Yesus.
1) Matius menekankan garis keturunan manusia-Nya (1:1-17), kelahiran-Nya
sebagai manusia (1:25), dan masa kanak-kanak-Nya (2:1-23)
2) Lukas menekankan kelahiran-Nya dan status-Nya yang rendah (2:1-20), Ia
menyesuaikan diri tentang tradisi Yahudi (2:21-24), dan pertumbuhan
sebagai anak laki-laki muda (2:41-52).
3) Markus menekankan kemanusiaan Yesus lebih dari Matius dan Lukas
melalui penekanannya pada karya, kehidupan dan aktivitas Yesus.
4) Ketiganya juga menekankan kemanusiaan-Nya dalam pencobaan (Mat.
4:1-11; Mrk. 1:12-13; Luk. 4:1-13)
c. Ketidakberdosaan Kristus
Meskipun Sinoptik menyajikan Yesus sebagai manusia, mereka juga
mengindikasikan Ia bukan manusia biasa, Ia lahir dari seorang anak dara dan
tidak berdosa, ini nampak saat pencobaan iblis, namun ia tidak berdosa (Mat. 4:1-
14)
1) Karena lahir dari seorang perawan, ia tidak memiliki nature dan
kecenderungan pada dosa.
2) Yesus memanggil manusia untuk bertobat tetapi tidak ada catatan bahwa
Ia pernah mengaku dosa atau bertobat.
3) Baptisan-Nya adalah untuk “menggenapi seluruh kehendak Allah” (Mat.
3:15), bukan untuk pengakuan dosa (Mat. 3:6).
4) Pencobaan-Nya juga untuk menekankan bahwa meskipun Ia diuji semua
seperti dalam area kita, namun Ia tidak berdosa (Mat. 4-1-11)
5) Pada waktu Ia menegur Petrus, Ia menyatakan bahwa Ia sama sekali tidak
ada hubungan dengan dosa (Mat. 16:23)
3
d. Keilahian Kristus
1) Matius menekankan Yesus sebagai anak Daud (Mat. 9:27), sangat jelas
bahwa anak Daud merupakan Mesias yang dijanjikan dan melakukan
pekerjaan Mesias, seperti mencelikkan mata orang buta (Mat. 9:27).
2) Matius secara terus-menerus menyajikan Yesus sebagai Mesias demikian
pula sebagai yang menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang
berkaitan dengan Mesias.
3) Asal mula Anak Manusia bermula dari Daniel 7:13 dimana Ia digambarkan
sebagai yang penuh dengan kemenangan, membawa kerajaan kepada
bapa. Posisi anak manusia disebelah kanan Bapa menghubungkan pada
Mazmur 110:1 dan yang Ia adalah Tuhan. Anak manusia adalah pengertian
mesias surgawi yang menggenapi pelayanan di dunia ini atas manusia
yang puncaknya dapat dilihat dalam gambaran kemuliaan akhir.
4) Yesus adalah Anak Allah dalam pengertian unik yang absolut. Yesus
memiliki hubungan yang unik dengan Allah. Yesus sebagai anak Allah
adalah satu kesatuan dan kesamaan dengan Allah.
5) Karya penebusan melalui kematianNya. Kristus mengefektifkan kovenan
baru (Perjanjian Baru) yang menyediakan pengampunan, dimana hal itu
tidak dapat dipenuhi oleh kovenan lama (PL yaitu Hukum Musa).
6) Kebangkitan Kristus. Semua Injil menekankan kebangkitan fisik dari Kristus
(Mat. 28; Mrk. 16; Luk 24; Yoh. 20).
4. Doktrin Gereja
Sinoptik tidak mencatat pengembangan doktrin gereja. Kata gereja
(ekklesia) digunakan hanya tiga kali dalam Matius dan tidak sama sekali dalam
Lukas dan Markus. Sekalipun demikian hal itu mengindikasikan bahwa cikal bakal
gereja sudah muncul sejak awal.
1. Doktrin Allah
Pada pendahuluan Injilnya, Yohanes menyatakan bahwa wahyu Allah
dimanifestasikan melalui anak-Nya. Pribadi yang bersama Bapa sejak kekekalan
(Yoh. 1:1), sekarang tinggal dengan manusia, dan Yohanes bersukacita karena
melihat kemulian-Nya. Yohanes pasti menunjuk pada transfigurasi dari Kristus
(Mat. 17:1-8) demikian pula mujijat-mujijat Kristus (Yoh. 2:11). Wahyu Yesus juga
merupakan wahyu anugrah (Yoh. 1:16-17). Allah sendiri turun ke dalam dunia
melalui inkarnasi. Yohanes menjabarkan inkarnasi Kristus dengan menunjuk
Yesus sebagai “Putra Allah” atau “Putra”. Yesus menggunakan istilah-istilah itu
untuk diriNya sendiri dan relasinya dengan Bapa. Dan Yohanes sangat tegas
dalam menekankan kesetaraan Yesus dengan Allah.
Yesus pada umumnya menggunakan sebutan “Anak Manusia” untuk
menunjukkan misi-Nya. Asal mula istilah itu berasal dari Daniel 7:13 dan
menunjuk pada keberadaan surgawi yang menerima kerajaan dunia ini. Istilah
“Anak Manusia” menunjuk pada konsep Kristus akan diriNya sebagai yang berasal
mula dari Surga dan sebagai pemilik kemuliaan surga. Pada saat yang sama hal
itu menunjukkan kepada kita tentang kerendahan-Nya dan penderitaan-Nya bagi
manusia. Keduanya adalah sama.
2. Doktrin Kristus
Karya Kristus, sesuai dengan tujuan-Nya datang kedunia, digenapkan
dalam Yohanes 19:30. Setelah enam jam diatas kayu salib Yesus berseru, “Sudah
selesai” (Yunani: tetelesthai). Yesus tidak mengatakan, “saya telah selesai”, tetapi
“telah selesai”. Ia telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa kepadan-
Nya; karya keselamatan telah diselesaikan. Tenses bentuk lampau dari kata kerja
tetelestai dapat diterjemahkan, “hal akan tetap selesai”, artinya pekerjaan itu untuk
selamanya selesai dan akibat dari selesainya pekerjaan itu terus berlaku.
6
3. Roh Kudus
Percakapan di ruang atas (Yoh 14-16), Yohanes mencatat pengajaran
Yesus berkaitan dengan Roh Kudus. Ketiga pasal itu memberikan informasi yang
paling rinci tentang pribadi dan karya Roh Kudus.
Kepribadian dari Roh Kudus dilihat dalam kata ganti yang digunakan untuk
menjabarkan tentang Dia. Meskipun kata Roh (yunani: pneuma) adalah netral
Yesus mengatakan “Ia (maskulin) akan mengajarkan kamu segala sesuatu” (Yoh.
14:26). “Ia” (Yunani: ekeinos) adalah kata ganti maskulin. Meskipun ada orang
berpikir tentang kata ganti netral (inggris: it) supaya cocok dengan kata benda
netral (Roh), namun pemikiran yang demikian adalah salah, karena itu berarti kita
menunjuk Roh Kudus sebagai “it”, sedangkan Ia adalah pribadi, seperti halnya
7
dengan Bapa dan Anak. Referensi Yesus pada Roh Kudus sebagai “Ia (maskulin)”
mengkonfirmasikan personalitas dari Roh Kudus (lihat Yoh. 15:56;16:13,14).
Ia menyakinkan (Yoh 16:8-11). Karya meyakinkan (yunani: elegxei) adalah
pekerjaan seseorang pengacara penuntut yang mana Ia berusaha untuk
meyakinkan seseorang akan seseuatu. Roh Kudus bertindak sebagai pengacara
ilahi, meyakinkan dunia akan dosa; Ia juga meyakinkan dunia akan kebenaran
Kristus, karena kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya; dan Ia meyakinkan dunia
akan penghakiman karena setan telah dihukum diatas kayu salib.
Ia melahirbarukan (Yoh 3:6). Dalam menjelaskan kelahiran baru pada
Nikodemus, Yesus mengindikasikanya sebagai kelahiran baru oleh Roh. Ia
mengajar kepada murid-murid-Nya (Yoh 14:26). Pada waktu murid-muridNya tidak
dapat secara rohani mengasimilasikan semua pengajaran Yesus, Yesus berjanji
Roh Kudus akan mengingatkan mereka akan pengajaran Yesus. Pernyataan ini
merupakan jaminan akan catatan akurat dari tulisan PB, karena Roh Kudus akan
memberikan keakuratan untuk mengingat kembali, dan sesuai dengan itu mereka
akan menulis Injil.
4. Doktrin Gereja
Dalam Injil Yohanes tidak ada bahan yang secara langsung menyinggung
masalah jemaat. Injil Yohanes hanya memuat dua ucapan Yesus mengenai
kerajaan Allah. Menurut Yohanes, Yesus mengharapkan bahwa sesudah
penderitaan-Nya, kematian dan kebangkitan-Nya akan menjadi tantangan bagi
semua orang untuk mengikut Dia. Hal ditinggikan-Nya dari bumi akan menarik
semua orang datang kepada-Nya (Yoh. 12:32).
2. Injil Markus
a) Markus Menggambarkan/Menekankan Tuhan Yesus Sebagai Hamba
Hal-hal yang menunjukkan bahwa Markus memang menekankan Yesus
sebagai seorang hamba:
1) Dalam Injil Markus tidak ada silsilah Yesus, karena tidak ada orang
yang mempersoalkan silsilah seorang hamba.
2) Yesus sudah mulai melayani pada Markus 1:14. Bandingkan dengan
Injil Matius dan Lukas, dimana Yesus baru mulai melayani pada pasal 4.
b) Markus Menunjukan Tulisannya Untuk Orang Roma
Ini terlihat dari fakta yang menunjukkan bahwa dalam seluruh Injil Markus,
ia hanya 2X menunjukkan suatu peristiwa sebagai penggenapan dari
nubuat Perjanjian Lama (Markus 1:2; Markus 15:28). Ini menunjukkan
bahwa Markus mulai meninggalkan alam Yahudi.
3. Injil Lukas
a) Lukas Menggambarkan Yesus Sebagai Manusia.
Hal yang menunjukkan bahwa Lukas menekankan Yesus sebagai manusia:
1) Dalam Injil Lukas ada silsilah Yesus (Lukas 3:23-38), karena orang
Yahudi mementingkan silsilah (bandingkan dengan Bilangan 1:18).
Tetapi berbeda dengan silsilah Yesus dalam Injil Matius yang hanya
sampai kepada Abraham, maka dalam Injil Lukas silsilah Yesus ‘ditarik’
terus sampai kepada Adam, yang adalah manusia pertama. Kalau
Yesus betul-betul adalah manusia, maka Ia haruslah merupakan
keturunan Adam.
2) Injil Lukas adalah satu-satunya Injil yang menceritakan pertumbuhan
Yesus sebagai manusia (Lukas 2:40,52), dan peristiwa yang dialami
Yesus pada waktu berusia 12 tahun (Lukas 2:41-51).
10
4. Injil Yohanes
a) Yohanes Menekankan Penggambaran Yesus Sebagai Allah/Anak Allah
Hal-hal yang menunjukkan bahwa Yohanes menekankan penggambaran
Yesus sebagai Allah/Anak Allah:
1) Dalam Injil Yohanes tidak ada silsilah Yesus, tetapi Yohanes memulai
Injilnya dengan Yohanes 1:1 yang berbunyi: “Pada mulanya adalah
Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah
Allah”. Ini jelas menunjukkan keilahian Yesus.
2) Tujuan Injil Yohanes dicatat dalam Yohanes 20:30-31 yang berbunyi:
“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata
murid-muridNya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang
tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam namaNya”. Dari ayat ini jelas terlihat bahwa tujuan Injil Yohanes
adalah supaya semua orang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.
b) Yohanes Menujukan Tulisannya Untuk Gereja/Semua Orang.
11
KESIMPULAN
Tiga dari empat injil, Matius, Markus, dan Lukas, dikenal sebagai injil
sinoptik sebab ketiganya menampilkan banyak kesamaan dalam isi, penyusunan
narasi, bahasa, dan struktur kalimat dan paragraf. Ketiga injil ini juga dianggap
memiliki sudut pandang yang sama. Injil kanonik keempat,Injil Yohanes, memiliki
perbedaan dibandingkan ketiga injil terdahulu. Setiap Injil menggambarkan
kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda. Secara khusus, Injil Yohanes
bukanlah suatu biografi Yesus tetapi sebuah penjelasan teologis mengenai Yesus
dari segi KeTuhanan-Nya. Markus menjelaskan Yesus sebagai seseorang yang
heroik, karismatik dan memiliki kekuasaan yang tinggi. Matius menggambarkan
Yesus khususnya sebagai pemenuhan nubuatan Yahudi. Lukas menekankan
perbuatan-perbuatan ajaib yang Yesus lakukan serta dukunganNya terhadap
wanita dan kaum miskin.Yohanes memandang kehidupan Yesus di bumi sebagai
perwujudan Firman Tuhan. Injil Yohanes dimulai dengan suatu sajak yang
memperkenalkan Yesus sebagai perwujudan Firman Allah, yang membentuk alam
semesta (Yoh 1:1-5;9-14).Seluruh kehidupan Yesus di bumi adalah inkarnasi dari
Firman Allah (Yoh 1:4). Tapi keempat Injil ini mempunyai suatu tujuan yang sama
yaitu memberitakan kabar sukacita tentang Kristus, memulihkan keadaan jemaat
pada waktu itu dan membawa mereka kepada terang Kristus yang
menyelamatkan.
REFERENSI
Guthrie, Donald
1991 Teologi Perjanjian Baru 1 “Allah, Manusia, Kristus”, Jakarta: Gunung
Mulia
1993 Teologi Perjanjian Baru 2 “Keselamatan Dan Hidup Baru”, Jakarta:
Gunung Mulia
1993 Teologi Perjanjian Baru 3 “Ekklesiologi, Eskatologi, Etika”, Jakarta:
Gunung Mulia