Anda di halaman 1dari 13

TOPIK 2 KELAHIRAN, KEMATIAN, DAN KEBANGKITAN YESUS KRISTUS

2.1. Nubuat PL dan Penggenapan Kelahiran Yesus Kristus


1. Latar Belakang kelahiran Yesus dalam kitab Perjanjian Lama

a.  Kejadian 3: 14-15

b.  Roma 6:23

c.  Dari Kejadian – Maleakhi, penuh dengan pengharapan akan datangnya Mesias.

d.  Berbagai nubuatan tentang kelahiran, pekerjaan keselamatan, kematian dan kebangkitan
Mesias digenapi di Perjanjian Baru.

2. Latar Belakang Kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru

Nubuatan dalam Perjanjian Lama, yakni kedatangan Juruselamat - Mesias ( Yesaya 19:20 ;
49:26) digenapi dalam Perjanjian Baru dengan pemberitaan bahwa Juruselamat sudah
datang melalui kelahiran Yesus Kristus. (Luk 1:47, 2:11; Yoh 4:42; Kis 5:31; 1 Yoh 4:14; Yudas
25) 

3. Kelahiran Yesus Kristus dan Masa Kanak-kanak

Seluruh isi Perjanjian Baru merupakan “Penggenapan”

Dalam Injil Matius ada 12 kali istilah penggenapan dituliskan (Matius 1:22, 2:15, 2:17, 2:23,
4:14, 8:17, 12:17, 13:14, 13:35, 21:4, 26:65 dan 27:9) juga dalam Luk 4:21 dan Yoh 1:45

Kedatangan Kristus merupakan suasana baru sebab dengan itu Allah menggenapi
perjanjian-Nya kepada umat manusia. Sebelum Kristus datang, Allah mengutus seorang
nabi Yohanes, anak pasangan Zakharia dan Elisabet (Lukas 1:5-25, 57-80)

Kelahiran Yohanes pembaptis berselang 6 bulan sebelum kelahiran Yesus Kristus (Lukas
1:36). Injil Lukas menerangkan secara rinci persiapan kelahiran Yesus Kristus Juruselamat
dunia. 

 Luk 2:8-20 ; Matius 1:18-25 Tuhan sendiri membuat rencana keselamatan Allah bagi
manusia yang telah jatuh dalam dosa., maka status Yesus Kristus adalah Penebus Dosa atau
Juru selamat dunia.

4. Pekerjaan Yesus Kristus


Pelayanan yang dilakukan Tuhan Yesus didahului dengan persiapan-persiapan yang sangat
matang, antara lain :

a. Pembaptisan-Nya

    Matius 3:13-17 ; Markus 1:9-11 ; Lukas 3:21-22 dan      

    Yohanes 1:29-34

Baptisan Yesus mempunyai 2 arti yakni :

1.Memenuhi semua kebenaran. Baptis adalah tanda pembasuhan dosa. Yesus bertugas
untuk memikul segala kesalahan dan hukuman dosa bagi manusia. Baptis menggambarkan
pekerjaan Yesus. 

2.Sebagai penahbisan menjadi Nabi, Iman dan Raja. Yoh 1:36

b. Pencobaan-Nya

    Matius 4:1-11 ; Markus  1:12-13 ; Lukas  4:1-13

Sesudah dibaptis, Yesus digoda iblis di padang belantara.

Godaan ini penting karena 2 alasan :

1.Bagi iblis, ia ingin mencoba mengalahkan Yesus dengan jalan kompromi atau damai.

2.Bagi Yesus, pada permulaan pelayanan-Nya sudah harus jelas bahwa Yesus menang dari
iblis.

Ada 3 macam pencobaan :

1.Agar Yesus mengubah batu menjadi roti

2.Agar Yesus menjatuhkan diri dari atap Bait Suci

3.Agar Yesus mau menyembah iblis dengan imbalan.

C. Mengumpulkan para murid

    Matius 4:18-22 ; 10:1-4 ; Markus 1:16-20 ; Lukas 5:1-11 ;   Yohanes 1:35-51

Para murid dipanggil untuk mempersiapkan mereka dalam melakukan Misi Kerajaan Allah.

Mereka adalah :
1.Simon Petrus (saudara Andreas, anak Yunus)

2.Andreas (mantan murid Yohanes Pembaptis)

3.Yakobus

4.Yohanes (Anak Zebedeus, mantan murid Yohanes Pembaptis, bergelar Boarnerges=anak


geledek)

5.Filipus (Orang Betsaida, satu desa dengan Andreas dan Petrus).

6.Matius (mantan pemungut cukai, nama lain Lewi)

7.Tomas (disebut juga Didimus)

8.Natanael (Teman Filipus, juga disebut Bartolomeus)

9. Yakobus (Anak Alfeus) 

10. Simon (mantan anggota gerakan bawah tanah melawan penjajah Romawi, yakni gerakan
Zelot, yang kemudian dikenal dengan nama Simon Silots es).

11. Yudas (Anak Yakobus, juga disebut Tadeus)

12. Yudas (orang dari Iskariot yang kemudian dikenal dengan nama Yudas Iskariot, yang
kelak menghianati Yesus.

  Semua murid ini mula-mula diutus untuk menginjili orang Israel dan Yahudi, tetapi
kemudian mereka menginjili orang-orang non Yahudi dan seluruh bangsa. Jumlah 12 ini
mengingatkan pada jumlah suku Israel dan dapat digambarkan sebagai Bapa Rohani orang-
orang percaya.

d. Mukjizat Yang Menyertai Yesus ketika melakukan pekerjaan-Nya.

Mukjizat pertama yang dilakukan Yesus adalah mengubah air menjadi anggur (Yoh 2:1-11)
maknanya bahwa Yesus dapat mengubah dunia yang kacau menjadi damai; Menyembuhkan
orang lumpuh (Luk 5:17-26); Menyembuhkan orang sakit kusta (Mat 8:1-4);

Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, mengusir setan yang merasuki orang  (Matius
8:28-34); Menghentikan angin ribut (Matius 8:23-27); Menghidupkan orang mati (Lukas
7:11-17). Hal ini membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah sumber kehidupan dan
pengampunan. Dia berkuasa atas penyakit dan berkuasa memperbaharui hidup manusia.

  Mukjizat lainnya adalah memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, bahkan
kelebihannya ada 12 bakul (Matius 12:13-21; Lukas 9:10-17; Yohanes 6:1-13;
  Mukjizat ini menjadikan orang yakin bahwa Yesus adalah Nabi yang telah lama dinantikan
untuk membebaskan mereka dari penjajahan, baik secara jasmani (penjajahan imperium
Romanum) maupun secara rohani (penjajahan iblis) karena dosa.

2.2. Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus


1. Kesengsaraan dan kematianNYA

  Tanda-tanda yang menyertai kesengsaraan dan kematian Yesus antara lain dimuliakan di
atas gunung sekaligus pernyataan ulang agar diingat bahwa Yesus Kristus adalah Mesias
yang diharapkan manusia (Matius 17:1-13).

Yesus adalah anak Allah, Yesus akan mengalami kesengsara dan akan bangkit pada hari
ketiga. Demikian juga ketika masuk Yerusalem menjelang Paskah, Dia disambut dengan luar
biasa (Matius 21:1-11 ; Lukas 19:29-38).  Yesus Kristus juga diminyaki  (Yoh. 12:1-11) sebagai
lambang kematian sekaligus kebangkitan-Nya.

Di Yerusalem, Yesus Kristus menyediakan dan memimpin perjamuan Paskah sekaligus


perjamuan malam terakhir menjelang kesengsaraan dan kematian-Nya (Lukas 22:7-23;
Yohanes 13:1-35). Disinilah Tuhan Yesus menetapkan peraturan Perjamuan Kudus atau
Ekaristi (Matius 26:20-29;  Markus 14:17-25; Yohanes 13:21-30; bandingkan dengan 1
Korintus 11:23-25), sehingga kemudian semua gereja di dunia secara berkala
melaksanakannya dalam kaitannya dengan sakramen, khususnya Perayaan Ekaristi atau
Perjamuan Kudus. Dari tempat perjamuan Paskah dan Perjamuan Akhir, Tuhan Yesus
dengan para murid dan rombongan menuju Taman Getsemani. Dalam perjalanan itu, Yesus
membahas penyangkalan Petrus dan kesengsaraan serta kematian-Nya yang segera akan
tiba.

Mengapa harus Yesus :

1.Menggenapi  nubuatan (Yesaya 53:3-10)

2.DarahNya tidak bercela (1 Petrus 1:19)

3.Dia tidak Berdosa (2 Kor 5:21)

4.Rencana Bapa bagi Dunia (Kis 2:22-23)

Makna Salib Kristus

1.Meneguhkan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus.     (Kis 2:36)

2.Taurat digenapi dan Perjanjian Baru dimulai.           (Ibr 10:9)

3.Oleh kematian-Nya Kuasa Iblis dimusnahkan           (Ibr 2:14) 


•Ada beberapa tanda alam yang menyertai kematian-Nya :

•1. Mulai jam dua belas sampai jam tiga waktu setempat, matahari gelap (Gerhana total)

•2. Tirai Bait Allah di Yerusalem robek dan terbelah dua dari atas ke bawah

•3. Gempa bumi terjadi

•4. Kubur terbuka dan orang-orang suci yang telah mati bangkit dan masuk Yerusalem.

        Bukti kematian Yesus, lambung-Nya ditikam dengan tombak dan segera mengalirlah
darah yang telah menggumpal dan air (Yoh 19:34). Darah dan air (Hemoglobin dan serum)
membuktikan kematian total atau kematian klinis, sesuai dengan nubuatan para nabi
(Mazmur 35:21 ; Zakharia12:10)

•2. Kebangkitan-Nya

•Kebangkitan Yesus Kristus ini menyebabkan pro dan kontra di antara para murid Yesus
sendiri. Namun akhirnya mereka semua percaya karena Tuhan Yesus telah menemui 
mereka dengan menampakkan diri (Matius  28:1-10; Lukas 24:1-12; 19-35; 36-49; Yoh 20:1-
13; 19-31).

•8 Pertukaran besar di kayu salib :

1.Hukuman – Penebusan (2 Kor 5:21)

2.Penyakit – Kesembuhan (Yes 53:4 ; Mat 8:17)

3.Bersalah – Dibenarkan (2 Kor 5:21)

4.Maut – Hidup (Roma 6:23)

5.Miskin – Kaya (2 Kor 8:9)

6.Dipermalukan – Dimuliakan (Ibr 12:2) 

7. Penolakan – Penerimaan (Mat 27:46)

8. Kutuk – Berkat (Galatia 3:13-14)

Hidup Dalam Kuasa Kebangkitan Kristus :

         Kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan bahwa Ia adalah korban yang bekenan


kepada Bapa dan Dialah Imam Besar Agung. Dampaknya adalah :
1. Oleh kebangkitan-Nya maut dikalahkan sehingga ia tidak  lagi berkuasa atas kita (1 Kor
15:21)

2. Kita memiliki pengharapan Eskatologis (1 Tes 4:16-17)

3.  Menghidupi prinsip kuasa kebangkitan, yaitu keberanian untuk mempercayai bahwa
Allah sanggup memulihkan setiap aspek dari hidup kita sekalipun kelihatannya sudah tidak
mungin diselamatkan (Ibrani 11:17-19) 

2.3. Kuasa Kebangkitan Yesus Kristus


Kuasa Kebangkitan Kristus : Kita Menjadi Pemenang

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku
akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." (Filipi 3:10-11).  Sejak Adam dan
Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan dengan Allah terputus, keadaan rohani manusia yang
sebenarnya telah mati dan perlu penebusan atas dosa manusia agar hubungan dengan
Allah dapat dipulihkan.

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma
3:23). Syukur kepada Allah bahwa Dia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, yaitu
Yesus Kristus, agar kita semua yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh
hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Selain menerima keselamatan dari Kristus, kita juga
menerima kuasa kebangkitan-Nya. Kuasa kebangkitan-Nyalah yang akan menyembuhkan
kita dari sakit penyakit, memberi kekuatan kepada yang lemah, memberi jalan keluar atas
setiap masalah, mengadakan mukjizat dengan menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan
mengalahkan setiap pekerjaan si Iblis.

Bagaimana agar kita dapat hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus? : 1. "namun aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."
(Galatia 2:20a). Rasul Paulus telah menyalibkan segala keinginan daging dan segala hawa
nafsunya di dalam dirinya. Walaupun dibesarkan dan hidup sebagai orang terpelajar dan
mengetahui serta menguasai banyak hal, tetapi dia menanggalkan segala keberadaannya
dan membiarkan Kristus menguasai hidupnya.

Segala hal yang sebelumnya dia anggap berharga, justru dia anggap sampah oleh karena
pengenalannya akan Kristus. Pengenalan akan Kristus menjadi prioritas utama dalam
hidupnya sehingga Tuhan memimpin dan menuntun hidupnya, serta memakai kehidupan
Paulus dengan luar biasa. Biarkan Kristus yang hidup dan menjadi raja dalam hidup kita.
Singkirkan segala keangkuhan dan kesombongan hidup kita agar Kristus dapat menjadi
nyata dalam hidup kita. Tuhan akan membawa kita masuk ke dalam rencana-Nya yang
indah dan memakai kehidupan kita menjadi saksi dan teladan bagi banyak orang.

2. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat
juga dalam Kristus Yesus," (Filipi 2:5). Inilah kunci bagaimana Yesus dapat menanggalkan
segala ke-Allah-an-Nya untuk menjadi manusia, merendahkan diri-Nya, rela dihina,
direndahkan, disiksa, dan bahkan sampai mati di kayu salib yang diperuntukkan bagi orang-
orang jahat. Keinginan-Nya sebagai manusia dinyatakan-Nya pada saat Dia berdoa di
taman Getsemani.

Dia berdoa kepada Allah Bapa agar melalukan cawan yang harus diminum-Nya. Akan tetapi,
Dia juga berdoa supaya bukan kehendak-Nya sendiri yang jadi, melainkan kehendak Bapa di
surga. Hiduplah dalam firman Tuhan, dan biarkan Kristus menguasai dan menuntun hidup
kita. Belajarlah peka akan kehendak Bapa dalam hidup kita. Latihlah kepekaan dengan lebih
banyak lagi membaca dan merenungkan firman Tuhan. Dengan begitu, kita akan lebih
mengerti lagi pikiran dan perasaan dari Kristus.

Cobaan yang begitu berat, perselisihan, pertengkaran, segala kekecewaan, dan berbagai
masalah apa pun dapat diatasi ketika kita memakai pikiran dan perasaan Kristus. Kita dapat
menjalani kehidupan ini dengan penuh semangat. Hidup kita akan menjadi berkat bagi
banyak orang. Kita juga tidak lagi mementingkan diri sendiri, melainkan juga memikirkan
kepentingan orang lain, sama seperti Kristus yang rela berkorban bagi manusia.

3. "Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya." (1 Korintus 15:27a).


Kebangkitan Kristus sekaligus mendeklarasikan bahwa kematian dan maut tidak dapat
menguasai diri-Nya. Kebangkitan-Nya dari kubur menyatakan bahwa Kristus dapat
menaklukkan kuasa maut. "... Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku
telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala
kunci maut dan kerajaan maut." (Wahyu 1:17b-18). Iblis adalah bapa penipu, dan dia akan
selalu menipu kita dengan segala tipu muslihatnya. Iblis tidak suka jika kita menerima
keselamatan dari surga, dan dia akan berusaha dengan segala cara untuk dapat menarik kita
untuk jatuh kembali kepada dosa.

Segala tuduhan yang muncul dari dalam pikiran kita merupakan salah satu cara Iblis agar
kita tidak menggunakan kuasa yang telah diberikan kepada kita (Kisah Para Rasul 1:8). Iblis
akan selalu membuat kita merasa tidak layak dan kalah dalam setiap pergumulan kita.
Jangan mau diperdaya oleh Iblis karena Yesus Kristus telah menang untuk memberi kita
kemenangan. Cukup satu kali saja karya salib Kristus, dan kita menjadi menang untuk
selamanya. Singkirkan segala keraguan dan tudingan yang muncul dalam pikiran kita,
yakinlah dan gunakan kuasa yang telah diberikan kepada kita untuk mengalahkan musuh
sehingga kita dapat berkata, "Hai Iblis, kau tidak berhak lagi menganggu hidupku!"

"... Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut,
di manakah sengatmu?" (1 Korintus 15:54b-55).  Kebangkitan Kristus memberikan kita
keselamatan sekaligus kuasa untuk menjalani hidup ini sebagai pemenang. Mari raih
kemenangan itu dengan hidup berjalan bersama Kristus. Haleluya! 

2.4. Makna Kebangkitan Yesus Kristus Bagi Orang Percaya


Apakah yang seandainya terjadi bila Yesus Kristus tidak bangkit?
Alkitab berkata bahwa sia-sialah pemberitaan Injil Kristus bila Ia tidak bangkit dari kematian
dan sia-sialah juga iman semua orang yang percaya kepada-Nya.  Namun, syukur kepada
Allah sebab Tuhan Yesus sudah bangkit dari kematian dan kebangkitan-Nya itu memberikan
arti dalam kehidupan kita.
Apakah makna kebangkitan Kristus?
1. Kita tidak takut menghadapi maut, sebab maut telah dikalahkan. 
Kebangkitan Yesus Kristus mengandung arti bahwa Ia telah mengalahkan kematian.
1 Korintus 15:55 berkata: ” Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu?”
Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah,
yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Adam, manusia pertama, membawa seluruh manusia ke dalam maut oleh karena dosa,
tetapi Yesus Kristus telah membawa seluruh manusia kepada kehidupan kekal melalui
kebangkitan-Nya.  Barangsiapa percaya kepada-Nya akan beroleh hidup yang kekal.
Oleh karena maut telah dikalahkan, maka kita yang percaya kepada-Nya tidak perlu lagi
takut akan kematian.  Kematian merupakan suatu keuntungan, karena kematian tubuh
jasmani ini membawa kita kepada kehidupan kekal di dalam kerajaan sorga.
2. Kita hidup dalam kuasa Allah, sebab segala Kuasa di Sorga dan di bumi ada pada
Yesus.
Dalam Injil Matius 28:18,  Yesus berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi.” dan sesudahnya Tuhan Yesus memberikan perintah Amanat Agung kepada
murid-murid.
Yesus adalah penguasa atas segala sesuatu, dan kuasa itu Ia berikan juga kepada para
murid dan segenap orang percaya untuk memanifestasikan kuasa Allah dalam kehidupan
mereka untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan.
Sembuhkan yang sakit, bangkitkan orang mati, tahirkan orang kusta, usirlah setan-setan,
itulah perintah Tuhan kepada kita untuk memakai kuasa Tuhan dalam pelayanan.
Kuasa Tuhan Yesus kita pakai untuk berperang melawan roh-roh jahat yaitu kuasa iblis yang
bekerja di dunia ini.
Oleh karena itu, marilah kita berjalan dalam kuasa Allah dan memakai kuasa itu dalam
kehidupan kita, supaya kita berkemenangan.
Semua tantangan, pergumulan dan apapun masalah bahkan kuasa iblis tidak akan dapat
mengalahkan kita sebab ada kuasa Tuhan dalam hidup kita oleh kebangkitan-Nya.
3. Kita mengalami perubahan hidup secara rohani.
Roma 6:5-5 berkata demikian: “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama
dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya
tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.”
Kita telah dipersatukan dengan kematian-Nya dan juga kebangkitan-Nya.  Dipersatukan
dengan kematian-Nya berarti bahwa kita telah mati bagi dosa dan semua keinginan dosa.
Dipersatukan dengan kebangkitan-Nya berarti bahwa kita hidup dalam hidup yang baru
yaitu kehidupan bagi Tuhan.
Hidup kita sekarang ini bukanlah milik kita lagi, melainkan hidup yang dipersembahkan bagi
Tuhan karena memang adalah milik Tuhan.  Jadi, sebagai milik Tuhan maka kita harus hidup
dalam kehendak Tuhan yang sempurna, berbuah-buah secara rohani, dan tidak lagi hidup
dalam tabiat dan kebiasaan dosa.
4. Kita bersemangat dalam melayani Tuhan.
Dalam Injil Yohanes 21 diceritakan bagaimana para murid sedang mencari ikan dan disitu
Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka semua. Perlu kita ketahui bahwa
penampakan Yesus bukanlah penampakan hantu, tetapi penampakan akan tubuh
kebangkitan Tuhan.  Tubuh-Nya yang bangkit itulah yang nampak kepada para murid.
Para murid yang tadinya merasa patah semangat karena Tuhan Yesus disalib dan mati,
kembali dibangkitkan semangatnya oleh kebangkitan Tuhan Yesus.  Ia sudah bangkit dan
oleh karena itu, kita harus bersemangat dalam melayani Tuhan, dan setia sampai mati. Para
rasul begitu bersemangat memberitakan berita kebangkitan dan penebusan Yesus bagi
semua manusia, dan mereka tetap bersemangat meskipun banyak tantangan dan bahkan
aniaya. Bagaimana dengan kita? masih semangatkah kita melayani dan mengiring Tuhan?
Arahkan mata iman kita kepada Yesus, dan tanggalkan semua dosa dan kekuatiran serta
keinginan duniawi, dan bangkitlah lagi untuk selalu semangat melayani Tuhan.
Sungguh kita bersukacita oleh karena kebangkitan Tuhan Yesus merupakan kemenangan
kita.  Kebangkitan-Nya juga memberikan kita pengharapan dan jaminan yang pasti  akan
kehidupan kekal bersama Tuhan dalam kerajaan surga.
Haleluya!
 

2.5. Kesimpulan: Kebangkitan Kristus dan Kepastian Hidup Orang Percaya


Lagu tersebut merupakan lagu kemenangan yang diciptakan oleh Pdt. Charles Wesley. Lagu
itu digubah berdasarkan kebenaran Alkitab yang tidak tergoyahkan. Mengapa? Saya
memberikan beberapa catatan penting.

 1. Mari kita sadari bahwa berita kebangkitan Kristus merupakan keunikan dan keistimewaan
Kekristenan  yang tidak dapat disangkal. Berita itu tidak dapat disejajarkan dengan agama
dan kepercayaan mana pun.  Karena itu, nampaknya ada kelompok yang mencoba
menggugat dan meragukan ajaran  tersebut. Mereka menuntut bukti-bukti yang menurut
mereka meyakinkan.

 2. Namun, apakah kebangkitan Kristus perlu dibuktikan?  Sebelum seseorang


membuktikannya, perlu kita perhatikan bahwa masalah  penolakan kepada kebangkitan
Yesus, bukanlah karena kekurangan bukti,  tetapi terletak kepada kurangnya kemauan dan
kemampuan mengimani semua  informasi yang ada. 

 3. Ini adalah satu kenyataan yang tidak  dapat disangkal, bahwa seluruh Perjanjian Baru
ditulis dari perspektif  kebangkitan Yesus Kristus. Sebenarnya, apa yang dituliskan oleh
penulis-penulis Perjanjian Baru, khususnya Matius, Markus, Lukas dan  Yohanes merupakan
bukti nyata dan konkrit, sesuai dengan fakta dan  realita yang mereka alami sendiri. 

 4. Fakta-fakta itu juga yang  disodorkan oleh rasul Paulus dalam 1Kor.15, yaitu satu pasal
yang  sedemikian jelas dan gamblang menguraikan fakta kebangkitan Kristus  serta
implikasi dari kebangkitan tersebut. 

 5. Namun apa yang  terjadi? Cukup banyak orang yang tetap tidak mampu menerimanya.
Sebaliknya, mereka mencoba membangun  teori baru, sesuai dengan apa yang  mereka
'imani' untuk melawan fakta kebangkitan tersebut. Sebagai contoh adalah teori halusinasi,
atau mayat Yesus dicuri, dan sejenisnya. Itulah yang  dicoba dilakukan oleh segelintir filsuf
dan teolog radikal, seperti  David Hume dan Gerd Ludemann.

Ludemann, professor Perjanjian Baru dari  Universitas Gottingen -yang pemikirannya


dipengaruhi oleh David Hume-  menolak peristiwa kebangkitan Kristus tsb. Karena itu,
dalam bukunya   What really happened to Jesus? A Historical Approach to the   Resurrection,
dia menulis: "We can no longer take the statements about   the resurrection of Jesus literally...
the tomb of Jesus was not empty,   but full, and his body did not disappear but rotted away."
(hal. 134-5).
Jadi, masalah kebangkitan, sekali lagi, adalah masalah beriman atau  kegagalan untuk
percaya.

 Dasar yang Kokoh

 6. Berbeda  dengan Gerd Ludemann tersebut di atas, banyak ahli yang menerima dan
mensyukuri kebangkitan Yesus tersebut. Kita dapat menyebut sejumlah nama  ahli atau
'raksasa' teologia yang menerima kebangkitan Yesus Kristus  tersebut.

Sebagai contoh adalah seorang teolog besar dan terkenal dari  Inggris, N.T, Wright. Dalam
bukunya setebal bantal itu dia menegaskan  bahwa kebangkitan Kristus yang bersifat
tubuh merupakan pusat iman dan  perilaku dari orang Kristen mula-mula. (The
Resurrection of the Son of   God, 685).

 7. Demikian juga, William Lane Crage pada kesempatan  debat terbuka dengan Gerd
Ludemann, tanggal 18-9-1997, di St Thomas More  Society of Boston College, menegaskan
bahwa laporan keempat Injil dapat  dipercaya (Assessing the New Testament Evidence for
the Historicity of   the Resurrection of Jesus).

Bahkan, seorang non Kristen Yahudi -yang  ahli dalam Perjanjian Baru- yaitu Pinchas Lapide
dalam bukunya The   Resurrection of Jesus: A Jewish Perspective  telah menyatakan bahwa dia
percaya bahwa Yesus dari Nasaret bangkit secara tubuh dari maut. 

 8. Jika demikian halnya, apa makna kebangkitan tersebut bagi kita orang  percaya?
Barangkali, seorang anggota jemaat yang cukup kritis dapat  bertanya, "Sekiranya Yesus
benar-benar dibangkitkan, apa hubungannya  dengan saya? Toh, yang bangkit adalah
Kristus, dan bukan saya".

Untuk itu,  kita dapat mengutip kalimat Yesus sendiri sebelum kematian dan
kebangkitanNya. "Karena Aku hidup, dan kamupun akan hidup" (Yoh.14:19b).  

 9. Jadi, dari pernyataan Yesus tsb jelas sekali adanya hubungan  yang erat antara
kebangkitan Yesus dan kebangkitan orang percaya.  Sebagaimana rasul Paulus juga
menegaskan bahwa Yesus menjadi yang  pertama bangkit, "Kristus sebagai buah sulung;
sesudah itu mereka yang  menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya" (1Kor.15:23). 

 10.  Perlu kita perhatikan bahwa sekalipun di dalam agama-agama lain kita  menemukan
ajaran yang kelihatannya sama dengan Kekristenan, namun  dalam  hal kebangkitan, ada
perbedaan yang sangat mendasar. Di mana  perbedaannya?

Memang agama lain juga mengajarkan tentang adanya  keselamatan dan kebangkitan
orang mati. Artinya, agama lain juga  mengajarkan adanya kehidupan setelah kematian.
Tetapi yang menjadi  pertanyaan besar adalah siapakah dari mereka yang telah bangkit?
Siapakah dari pendiri-pendiri agama tsb yang telah bangkit? Jawabnya,  tidak ada. Jika
belum ada yang bangkit, lalu apa dasarnya umat dari  agama-agama tsb mengimani dan
berharap kepada kebangkitan setelah  kematian? 

 11. Bagaimana dengan kekristenan? Kebangkitan bukan  sekedar ide, tetapi fakta dan
realita. Kritus telah bangkit. Itulah  sebabnya kita mengerti bahwa rasul Paulus menuliskan
berita kebangkitan  itu merupakan hal yan sangat penting, (1Kor.15:3-4), di mana hal itu
menjadi dasar yang kokoh dan jaminan pasti  bagi kebangkitan orang  percaya (ay.12
dstnya).

Itu menjadi kekuatan menjalani hari esok. Kebangkitan Kristus kembali membuktikan
bahwa Dia adalah Allah yang sanggup mengalahkan maut. Tidak ada yang dapat
disejajarkan dengan Dia (Yohanes 10:18b). Kebangkitan Kristus juga menjadi dasar yang
kokoh untuk mempercayai Alkitab. Perjanjian Lama telah menubuatkan berita yang 'tidak
mungkin' secara akal dan pengalaman itu (Yesaya 25:8)

 Demikian juga,  dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus sendiri telah menubuatkan
kebangkitanNya berkali-kali, minimal empat kali (Matius 16:21; 17:22-23;20:19; 26:1-2).
Karena itu, kebangkitan Kristus juga mendorong umat untuk hidup kudus dan benar,
tidak menikmati dosa (1Korintus 15:32-34).

Akhirnya, Kebangkitan Kristus juga  memberi motivasi yang sangat kuat untuk
mengabarkan Injil, Kabar Baik, Kabar Keselamatan. Itu sebabnya, keempat Injil: Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes mengakhiri kisah Kristus dengan Amanat Agung (contoh,
Matius 28:16-20).

Hal itu bertujuan, bukan Kristenisasi, tetapi agar berita pengampunan dosa, hidup kekal
yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus dialami oleh semua orang berdosa, tanpa kecuali
(Yohanes 3:16).

 12. Berita kebangkitan Kristus itulah yang dialami oleh Gary Habermas, seorang yang
menerima gelar  doktor dari Emmanuel College, Oxford dengan disertasi kebangkitan. Pada
tahun 1995, Habermas sangat terpukul dan sedih akibat kepergian Debbie,  istrinya yang
meninggal akibat penyakit kanker.

Tiga tahun kemudian,  Habermas menulis: "Kehilangan istri saya adalah pengalaman paling
menyakitkan yang pernah saya hadapi. Namun jika kebangkitan Kristus  dapat  menolong
saya melewatinya, itu dapat menolong saya melewati apa  saja. Itu bagus untuk tahun 30
Masehi, itu bagus untuk tahun 1995 -ketika Debbie meninggal- dan itu bagus untuk waktu-
waktu seterusnya" (Lee   Strobel: The Case for Christ, 327).
 13. Kiranya pengalaman  Habermas itu juga menjadi pengalaman kita, sehingga segala
macam  kesulitan, tantangan, jalan buntu bahkan ketidakmungkinan yang kita  hadapi, di
dalam kuasa kebangkitanNya, kita sanggup menghadapinya.

Bukankah Kebangkitan itu sendiri adalah ketidakmungkinan yang menjadi  mungkin?


Bersama rasul Paulus, mari kita serukan "Yang kukehendaki  adalah mengenal Dia dan
KUASA KEBANGKITANNYA" (Fil.3:10).

Anda mungkin juga menyukai