c. Dari Kejadian – Maleakhi, penuh dengan pengharapan akan datangnya Mesias.
d. Berbagai nubuatan tentang kelahiran, pekerjaan keselamatan, kematian dan kebangkitan
Mesias digenapi di Perjanjian Baru.
Nubuatan dalam Perjanjian Lama, yakni kedatangan Juruselamat - Mesias ( Yesaya 19:20 ;
49:26) digenapi dalam Perjanjian Baru dengan pemberitaan bahwa Juruselamat sudah
datang melalui kelahiran Yesus Kristus. (Luk 1:47, 2:11; Yoh 4:42; Kis 5:31; 1 Yoh 4:14; Yudas
25)
Dalam Injil Matius ada 12 kali istilah penggenapan dituliskan (Matius 1:22, 2:15, 2:17, 2:23,
4:14, 8:17, 12:17, 13:14, 13:35, 21:4, 26:65 dan 27:9) juga dalam Luk 4:21 dan Yoh 1:45
Kedatangan Kristus merupakan suasana baru sebab dengan itu Allah menggenapi
perjanjian-Nya kepada umat manusia. Sebelum Kristus datang, Allah mengutus seorang
nabi Yohanes, anak pasangan Zakharia dan Elisabet (Lukas 1:5-25, 57-80)
Kelahiran Yohanes pembaptis berselang 6 bulan sebelum kelahiran Yesus Kristus (Lukas
1:36). Injil Lukas menerangkan secara rinci persiapan kelahiran Yesus Kristus Juruselamat
dunia.
Luk 2:8-20 ; Matius 1:18-25 Tuhan sendiri membuat rencana keselamatan Allah bagi
manusia yang telah jatuh dalam dosa., maka status Yesus Kristus adalah Penebus Dosa atau
Juru selamat dunia.
a. Pembaptisan-Nya
1.Memenuhi semua kebenaran. Baptis adalah tanda pembasuhan dosa. Yesus bertugas
untuk memikul segala kesalahan dan hukuman dosa bagi manusia. Baptis menggambarkan
pekerjaan Yesus.
b. Pencobaan-Nya
1.Bagi iblis, ia ingin mencoba mengalahkan Yesus dengan jalan kompromi atau damai.
2.Bagi Yesus, pada permulaan pelayanan-Nya sudah harus jelas bahwa Yesus menang dari
iblis.
C. Mengumpulkan para murid
Matius 4:18-22 ; 10:1-4 ; Markus 1:16-20 ; Lukas 5:1-11 ; Yohanes 1:35-51
Para murid dipanggil untuk mempersiapkan mereka dalam melakukan Misi Kerajaan Allah.
Mereka adalah :
1.Simon Petrus (saudara Andreas, anak Yunus)
3.Yakobus
10. Simon (mantan anggota gerakan bawah tanah melawan penjajah Romawi, yakni gerakan
Zelot, yang kemudian dikenal dengan nama Simon Silots es).
12. Yudas (orang dari Iskariot yang kemudian dikenal dengan nama Yudas Iskariot, yang
kelak menghianati Yesus.
Semua murid ini mula-mula diutus untuk menginjili orang Israel dan Yahudi, tetapi
kemudian mereka menginjili orang-orang non Yahudi dan seluruh bangsa. Jumlah 12 ini
mengingatkan pada jumlah suku Israel dan dapat digambarkan sebagai Bapa Rohani orang-
orang percaya.
d. Mukjizat Yang Menyertai Yesus ketika melakukan pekerjaan-Nya.
Mukjizat pertama yang dilakukan Yesus adalah mengubah air menjadi anggur (Yoh 2:1-11)
maknanya bahwa Yesus dapat mengubah dunia yang kacau menjadi damai; Menyembuhkan
orang lumpuh (Luk 5:17-26); Menyembuhkan orang sakit kusta (Mat 8:1-4);
Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, mengusir setan yang merasuki orang (Matius
8:28-34); Menghentikan angin ribut (Matius 8:23-27); Menghidupkan orang mati (Lukas
7:11-17). Hal ini membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah sumber kehidupan dan
pengampunan. Dia berkuasa atas penyakit dan berkuasa memperbaharui hidup manusia.
Mukjizat lainnya adalah memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, bahkan
kelebihannya ada 12 bakul (Matius 12:13-21; Lukas 9:10-17; Yohanes 6:1-13;
Mukjizat ini menjadikan orang yakin bahwa Yesus adalah Nabi yang telah lama dinantikan
untuk membebaskan mereka dari penjajahan, baik secara jasmani (penjajahan imperium
Romanum) maupun secara rohani (penjajahan iblis) karena dosa.
Tanda-tanda yang menyertai kesengsaraan dan kematian Yesus antara lain dimuliakan di
atas gunung sekaligus pernyataan ulang agar diingat bahwa Yesus Kristus adalah Mesias
yang diharapkan manusia (Matius 17:1-13).
Yesus adalah anak Allah, Yesus akan mengalami kesengsara dan akan bangkit pada hari
ketiga. Demikian juga ketika masuk Yerusalem menjelang Paskah, Dia disambut dengan luar
biasa (Matius 21:1-11 ; Lukas 19:29-38). Yesus Kristus juga diminyaki (Yoh. 12:1-11) sebagai
lambang kematian sekaligus kebangkitan-Nya.
•1. Mulai jam dua belas sampai jam tiga waktu setempat, matahari gelap (Gerhana total)
•2. Tirai Bait Allah di Yerusalem robek dan terbelah dua dari atas ke bawah
•4. Kubur terbuka dan orang-orang suci yang telah mati bangkit dan masuk Yerusalem.
Bukti kematian Yesus, lambung-Nya ditikam dengan tombak dan segera mengalirlah
darah yang telah menggumpal dan air (Yoh 19:34). Darah dan air (Hemoglobin dan serum)
membuktikan kematian total atau kematian klinis, sesuai dengan nubuatan para nabi
(Mazmur 35:21 ; Zakharia12:10)
•2. Kebangkitan-Nya
•Kebangkitan Yesus Kristus ini menyebabkan pro dan kontra di antara para murid Yesus
sendiri. Namun akhirnya mereka semua percaya karena Tuhan Yesus telah menemui
mereka dengan menampakkan diri (Matius 28:1-10; Lukas 24:1-12; 19-35; 36-49; Yoh 20:1-
13; 19-31).
3. Menghidupi prinsip kuasa kebangkitan, yaitu keberanian untuk mempercayai bahwa
Allah sanggup memulihkan setiap aspek dari hidup kita sekalipun kelihatannya sudah tidak
mungin diselamatkan (Ibrani 11:17-19)
"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku
akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." (Filipi 3:10-11). Sejak Adam dan
Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan dengan Allah terputus, keadaan rohani manusia yang
sebenarnya telah mati dan perlu penebusan atas dosa manusia agar hubungan dengan
Allah dapat dipulihkan.
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma
3:23). Syukur kepada Allah bahwa Dia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, yaitu
Yesus Kristus, agar kita semua yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh
hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Selain menerima keselamatan dari Kristus, kita juga
menerima kuasa kebangkitan-Nya. Kuasa kebangkitan-Nyalah yang akan menyembuhkan
kita dari sakit penyakit, memberi kekuatan kepada yang lemah, memberi jalan keluar atas
setiap masalah, mengadakan mukjizat dengan menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan
mengalahkan setiap pekerjaan si Iblis.
Bagaimana agar kita dapat hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus? : 1. "namun aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."
(Galatia 2:20a). Rasul Paulus telah menyalibkan segala keinginan daging dan segala hawa
nafsunya di dalam dirinya. Walaupun dibesarkan dan hidup sebagai orang terpelajar dan
mengetahui serta menguasai banyak hal, tetapi dia menanggalkan segala keberadaannya
dan membiarkan Kristus menguasai hidupnya.
Segala hal yang sebelumnya dia anggap berharga, justru dia anggap sampah oleh karena
pengenalannya akan Kristus. Pengenalan akan Kristus menjadi prioritas utama dalam
hidupnya sehingga Tuhan memimpin dan menuntun hidupnya, serta memakai kehidupan
Paulus dengan luar biasa. Biarkan Kristus yang hidup dan menjadi raja dalam hidup kita.
Singkirkan segala keangkuhan dan kesombongan hidup kita agar Kristus dapat menjadi
nyata dalam hidup kita. Tuhan akan membawa kita masuk ke dalam rencana-Nya yang
indah dan memakai kehidupan kita menjadi saksi dan teladan bagi banyak orang.
2. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat
juga dalam Kristus Yesus," (Filipi 2:5). Inilah kunci bagaimana Yesus dapat menanggalkan
segala ke-Allah-an-Nya untuk menjadi manusia, merendahkan diri-Nya, rela dihina,
direndahkan, disiksa, dan bahkan sampai mati di kayu salib yang diperuntukkan bagi orang-
orang jahat. Keinginan-Nya sebagai manusia dinyatakan-Nya pada saat Dia berdoa di
taman Getsemani.
Dia berdoa kepada Allah Bapa agar melalukan cawan yang harus diminum-Nya. Akan tetapi,
Dia juga berdoa supaya bukan kehendak-Nya sendiri yang jadi, melainkan kehendak Bapa di
surga. Hiduplah dalam firman Tuhan, dan biarkan Kristus menguasai dan menuntun hidup
kita. Belajarlah peka akan kehendak Bapa dalam hidup kita. Latihlah kepekaan dengan lebih
banyak lagi membaca dan merenungkan firman Tuhan. Dengan begitu, kita akan lebih
mengerti lagi pikiran dan perasaan dari Kristus.
Cobaan yang begitu berat, perselisihan, pertengkaran, segala kekecewaan, dan berbagai
masalah apa pun dapat diatasi ketika kita memakai pikiran dan perasaan Kristus. Kita dapat
menjalani kehidupan ini dengan penuh semangat. Hidup kita akan menjadi berkat bagi
banyak orang. Kita juga tidak lagi mementingkan diri sendiri, melainkan juga memikirkan
kepentingan orang lain, sama seperti Kristus yang rela berkorban bagi manusia.
Segala tuduhan yang muncul dari dalam pikiran kita merupakan salah satu cara Iblis agar
kita tidak menggunakan kuasa yang telah diberikan kepada kita (Kisah Para Rasul 1:8). Iblis
akan selalu membuat kita merasa tidak layak dan kalah dalam setiap pergumulan kita.
Jangan mau diperdaya oleh Iblis karena Yesus Kristus telah menang untuk memberi kita
kemenangan. Cukup satu kali saja karya salib Kristus, dan kita menjadi menang untuk
selamanya. Singkirkan segala keraguan dan tudingan yang muncul dalam pikiran kita,
yakinlah dan gunakan kuasa yang telah diberikan kepada kita untuk mengalahkan musuh
sehingga kita dapat berkata, "Hai Iblis, kau tidak berhak lagi menganggu hidupku!"
"... Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut,
di manakah sengatmu?" (1 Korintus 15:54b-55). Kebangkitan Kristus memberikan kita
keselamatan sekaligus kuasa untuk menjalani hidup ini sebagai pemenang. Mari raih
kemenangan itu dengan hidup berjalan bersama Kristus. Haleluya!
1. Mari kita sadari bahwa berita kebangkitan Kristus merupakan keunikan dan keistimewaan
Kekristenan yang tidak dapat disangkal. Berita itu tidak dapat disejajarkan dengan agama
dan kepercayaan mana pun. Karena itu, nampaknya ada kelompok yang mencoba
menggugat dan meragukan ajaran tersebut. Mereka menuntut bukti-bukti yang menurut
mereka meyakinkan.
3. Ini adalah satu kenyataan yang tidak dapat disangkal, bahwa seluruh Perjanjian Baru
ditulis dari perspektif kebangkitan Yesus Kristus. Sebenarnya, apa yang dituliskan oleh
penulis-penulis Perjanjian Baru, khususnya Matius, Markus, Lukas dan Yohanes merupakan
bukti nyata dan konkrit, sesuai dengan fakta dan realita yang mereka alami sendiri.
4. Fakta-fakta itu juga yang disodorkan oleh rasul Paulus dalam 1Kor.15, yaitu satu pasal
yang sedemikian jelas dan gamblang menguraikan fakta kebangkitan Kristus serta
implikasi dari kebangkitan tersebut.
5. Namun apa yang terjadi? Cukup banyak orang yang tetap tidak mampu menerimanya.
Sebaliknya, mereka mencoba membangun teori baru, sesuai dengan apa yang mereka
'imani' untuk melawan fakta kebangkitan tersebut. Sebagai contoh adalah teori halusinasi,
atau mayat Yesus dicuri, dan sejenisnya. Itulah yang dicoba dilakukan oleh segelintir filsuf
dan teolog radikal, seperti David Hume dan Gerd Ludemann.
6. Berbeda dengan Gerd Ludemann tersebut di atas, banyak ahli yang menerima dan
mensyukuri kebangkitan Yesus tersebut. Kita dapat menyebut sejumlah nama ahli atau
'raksasa' teologia yang menerima kebangkitan Yesus Kristus tersebut.
Sebagai contoh adalah seorang teolog besar dan terkenal dari Inggris, N.T, Wright. Dalam
bukunya setebal bantal itu dia menegaskan bahwa kebangkitan Kristus yang bersifat
tubuh merupakan pusat iman dan perilaku dari orang Kristen mula-mula. (The
Resurrection of the Son of God, 685).
7. Demikian juga, William Lane Crage pada kesempatan debat terbuka dengan Gerd
Ludemann, tanggal 18-9-1997, di St Thomas More Society of Boston College, menegaskan
bahwa laporan keempat Injil dapat dipercaya (Assessing the New Testament Evidence for
the Historicity of the Resurrection of Jesus).
Bahkan, seorang non Kristen Yahudi -yang ahli dalam Perjanjian Baru- yaitu Pinchas Lapide
dalam bukunya The Resurrection of Jesus: A Jewish Perspective telah menyatakan bahwa dia
percaya bahwa Yesus dari Nasaret bangkit secara tubuh dari maut.
8. Jika demikian halnya, apa makna kebangkitan tersebut bagi kita orang percaya?
Barangkali, seorang anggota jemaat yang cukup kritis dapat bertanya, "Sekiranya Yesus
benar-benar dibangkitkan, apa hubungannya dengan saya? Toh, yang bangkit adalah
Kristus, dan bukan saya".
Untuk itu, kita dapat mengutip kalimat Yesus sendiri sebelum kematian dan
kebangkitanNya. "Karena Aku hidup, dan kamupun akan hidup" (Yoh.14:19b).
9. Jadi, dari pernyataan Yesus tsb jelas sekali adanya hubungan yang erat antara
kebangkitan Yesus dan kebangkitan orang percaya. Sebagaimana rasul Paulus juga
menegaskan bahwa Yesus menjadi yang pertama bangkit, "Kristus sebagai buah sulung;
sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya" (1Kor.15:23).
10. Perlu kita perhatikan bahwa sekalipun di dalam agama-agama lain kita menemukan
ajaran yang kelihatannya sama dengan Kekristenan, namun dalam hal kebangkitan, ada
perbedaan yang sangat mendasar. Di mana perbedaannya?
Memang agama lain juga mengajarkan tentang adanya keselamatan dan kebangkitan
orang mati. Artinya, agama lain juga mengajarkan adanya kehidupan setelah kematian.
Tetapi yang menjadi pertanyaan besar adalah siapakah dari mereka yang telah bangkit?
Siapakah dari pendiri-pendiri agama tsb yang telah bangkit? Jawabnya, tidak ada. Jika
belum ada yang bangkit, lalu apa dasarnya umat dari agama-agama tsb mengimani dan
berharap kepada kebangkitan setelah kematian?
11. Bagaimana dengan kekristenan? Kebangkitan bukan sekedar ide, tetapi fakta dan
realita. Kritus telah bangkit. Itulah sebabnya kita mengerti bahwa rasul Paulus menuliskan
berita kebangkitan itu merupakan hal yan sangat penting, (1Kor.15:3-4), di mana hal itu
menjadi dasar yang kokoh dan jaminan pasti bagi kebangkitan orang percaya (ay.12
dstnya).
Itu menjadi kekuatan menjalani hari esok. Kebangkitan Kristus kembali membuktikan
bahwa Dia adalah Allah yang sanggup mengalahkan maut. Tidak ada yang dapat
disejajarkan dengan Dia (Yohanes 10:18b). Kebangkitan Kristus juga menjadi dasar yang
kokoh untuk mempercayai Alkitab. Perjanjian Lama telah menubuatkan berita yang 'tidak
mungkin' secara akal dan pengalaman itu (Yesaya 25:8)
Demikian juga, dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus sendiri telah menubuatkan
kebangkitanNya berkali-kali, minimal empat kali (Matius 16:21; 17:22-23;20:19; 26:1-2).
Karena itu, kebangkitan Kristus juga mendorong umat untuk hidup kudus dan benar,
tidak menikmati dosa (1Korintus 15:32-34).
Akhirnya, Kebangkitan Kristus juga memberi motivasi yang sangat kuat untuk
mengabarkan Injil, Kabar Baik, Kabar Keselamatan. Itu sebabnya, keempat Injil: Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes mengakhiri kisah Kristus dengan Amanat Agung (contoh,
Matius 28:16-20).
Hal itu bertujuan, bukan Kristenisasi, tetapi agar berita pengampunan dosa, hidup kekal
yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus dialami oleh semua orang berdosa, tanpa kecuali
(Yohanes 3:16).
12. Berita kebangkitan Kristus itulah yang dialami oleh Gary Habermas, seorang yang
menerima gelar doktor dari Emmanuel College, Oxford dengan disertasi kebangkitan. Pada
tahun 1995, Habermas sangat terpukul dan sedih akibat kepergian Debbie, istrinya yang
meninggal akibat penyakit kanker.
Tiga tahun kemudian, Habermas menulis: "Kehilangan istri saya adalah pengalaman paling
menyakitkan yang pernah saya hadapi. Namun jika kebangkitan Kristus dapat menolong
saya melewatinya, itu dapat menolong saya melewati apa saja. Itu bagus untuk tahun 30
Masehi, itu bagus untuk tahun 1995 -ketika Debbie meninggal- dan itu bagus untuk waktu-
waktu seterusnya" (Lee Strobel: The Case for Christ, 327).
13. Kiranya pengalaman Habermas itu juga menjadi pengalaman kita, sehingga segala
macam kesulitan, tantangan, jalan buntu bahkan ketidakmungkinan yang kita hadapi, di
dalam kuasa kebangkitanNya, kita sanggup menghadapinya.