Anda di halaman 1dari 45

TUGAS MANDIRI

FEASIBILITY STUDY

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah:


VISION AND PLANNING

Yang Dibina Oleh:


Dr. Muner Daliman, MA.,M.Pd.K.,M.Th

Nama: Roy Damanik


NIM: 07082019181

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KADESI


September 2019
Program Doktoral
i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena
atas kemurahan-Nya tugas makalah ini dapat penulis selesaikan dengan
tepat waktu. Tugas ini penulis serahkan kepada pembina mata kuliah
Vision And Planning, Bapak Dr. Muner Daliman, MA.,M.Pd.K.,M.Th.,
sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah
berjasa mencurahkan ilmu kepada seluruh mahasiswa.
Penulis memohon kepada bapak dosen khususnya, umumnya para
pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam tugas
makalah ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih
baiknya karya tulis yang akan datang.

Batam, September 2019

Hormat Saya
Roy Damanik, S.Pd.K.,M.Th
ii

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

FORM FEASIBILITY STUDY ............................................................. 1


BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 2
A. Latar Belakang ......................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 5


A. Hasil Akhir ................................................................................ 7
1. Visi ...................................................................................... 7
2. Status Akhir ........................................................................ 16
3. Asumsi Dan Praduga .......................................................... 17
B. Metode-Metode ........................................................................ 25
1. Planning To Do ................................................................... 25
2. Status Akhir ........................................................................ 26
3. Asumsi Dan Praduga .......................................................... 26
C. Sumber-Sumber Daya .............................................................. 27

BAB III PENUTUP ............................................................................. 29


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 31
2019-2020: Lulus 13 Orang 2020-2021: Masuk 15 Mahasiswa
Diterima Sebagai Guru Di Sekolah- Baru, Alumni Diterima Sebagai Guru
Sekolah Batam Di Sekolah-Sekolah Batam
Menjadi Penyedia Sarjana 2020-2021: Lulus 10 Orang 2021-2022: Masuk 15 Mahasiswa
Pendidikan Kristen Yang Diterima Sebagai Guru Di Sekolah- Baru, Alumni Diterima Sebagai Guru
Berintegritas, Berilmu Dan Sekolah Batam Dan Di Luar Batam DidalamDan Diluar Batam
Berkompetensi Bagi Pelaksanaan 2021-2022: Lulus 12 Orang 2022-2023: Masuk 15 Mahasiswa
Hasil Akhir
Mandat Budaya, Mandat Diterima Sebagai Guru Dan Sebagai Baru, 5 Orang Alumni Menjadi
Pemuridan Dan Mandat Kasih Di Kepala Sekolah Kepala Sekolah
Dalam Maupun Di Luar Kota 2023-2024: Masuk 20 Mahasiswa
2022-2023: Lulus 11 Orang
Batam Baru, 5 Orang Diterima Di Dinas
Diterima Di Dinas Pendidikan
Pendidikan
2023-2024: Lulus 15 orang 2024-2025: Masuk 20 Mahasiswa
Diterima Sebagai PNS Baru, 10 Orang Diterima PNS
Menaikkan Akreditasi Institusi Dan 2020 Mengajukan Akreditasi Institusi 2020: Institusi Harus Akreditasi B
Prodi PAK Dari C ke B, Bahkan 2021 Mengajukan Akreditasi Prodi
2021: Prodi PAK Harus Akreditasi B
Menjadi A PAK
2021: Sudah Mendapatkan
Mencari Sponsor Untuk Beasiswa
2020: Mengajukan Proposal Beasiswa 50%/Mahasiswa
Mencari Sponsor Untuk Beasiswa Dan Asrama 2023: Paling Lama Sudah Berdiri
Metode-Metode Mendirikan Asrama Asrama
Menjalin Hubungan Dengan 2021: Sudah Mulai Mengirimkan
Sekolah-Sekolah Di Batam 2020: Mengajukan Proposal Praktek Mahasiswa Praktek Ke Sekolah-
Maupun Luar Batam Dan Mengirimakan Mahasiswa Sekolah Ternama Di Batam.
Praktek Di Sekolah-Sekolah 2023: Sudah Mulai Mengirimkan
Melaksanakan PPL Di Sekolah-
Ternama Mahasiswa Praktek Ke Sekolah-
Sekolah Ternama
Sekolah Ternama Di Luar Batam
Memiliki Dosen Prodi Pendidikan Agama Kristen Yang Sudah Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN)
Sebanyak 8 Orang, Serta 2 Orang Dosen Memiliki Nomor Urut Pengajar Nasional (NUPN)
Memiliki Dosen Tamu Yang Merupakan Pegawai Negeri Sipil Di Sekolah-Sekolah Di Batam, Dengan Latar
Sumber-Sumber Belakang Pendidikan Magister.
Daya Memiliki Dana Sebanyak Rp. 300.000.000., Ditambah Sponsor Tetap Dari Korea Dan Amerika.
Memiliki Gedung Pribadi, Dilengkapi Dengan 1 Ruangan Perpustakaan, 1 Ruangan Chapel, 5 Ruangan Kuliah, 7
Ruangan Kantor, 2 Toilet Umum, 1 Kamar Tamu, 2 Kamar Karyawan, 1 Ruangan Misionaris.
Yayasan Merupakan Pemilik Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah Pertama.
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang yang hidup di bumi ini seharusnya mengetahui tujuan

hidupnya. Hidup adalah sebuah perjalanan, seperti yang telah kita ketahui

bahwa setiap perjalanan memiliki sebuah tujuan. Setiap orang berakhir

disuatu titik dalam hidupnya. Beberapa orang berhenti/berakhir di suatu

tempat dengan sengaja. Mereka adalah orang-orang yang memiliki visi.1

Visi membuat kita mampu melihat dengan jelas dan tepat akan

masa depan yang lebih baik. Untuk mengaktualisasikan visi, diperlukan

perencanaan yang baik. Perencanaan berarti membuat pertimbangan

yang matang sebelum melakukan sesuatu. Perencanaan yang kemudian

diaktualisasikan melalui tindakan, membuat visi menjadi kenyataan. Visi

tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi kosong.

Sebagai bagian dari orang yang memiliki visi, penulis akan

membuat perencanaan untuk mengaktualisasikan visi. Penulis merupakan

Biro Akademik di Sekolah Tinggi Teologi Basom. Sebagai bagian dari

Sekolah Tinggi Teologi Basom yang tentunya menjadi salah satu

pelaksana visi, penulis akan memaparkan perencanaan untuk

mengaktualisasikan visi Sekolah Tinggi Teologi Basom secara khusus

Program Studi Pendidikan Agama Kristen. Adapun visi dari Program Studi

Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi Teologi Basom, yakni: “Menjadi

Penyedia Sarjana Pendidikan Kristen Yang Berintegritas, Berilmu Dan

1
Muner Daliman, Hidup Sukses Dikendalikan Visi, (Yogyakarta: Kadesi
Publisher, 2017), hal. 56.
3

Berkompetensi Bagi Pelaksanaan Mandat Budaya, Mandat Pemuridan

Dan Mandat Kasih Di Dalam Maupun Di Luar Kota Batam.”

Selain penjelasan diatas, penulisan ini juga dilatarbelakangi oleh

syarat kelulusan mata kuliah Vision And Planning pada program

pascasarjana doctoral di Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah

ini, antara lain:

1. Apa yang menjadi hasil akhir dari Visi Program Studi Pendidikan

Agama Kristen Di Sekolah Tinggi Teologi Basom?

2. Apa saja metode yang dapat direncanakan untuk mencapai Visi

Program Studi Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah Tinggi

Teologi Basom?

3. Apa saja sumber daya yang dimiliki untuk mencapai Visi Program

Studi Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah Tinggi Teologi Basom?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini, antara

lain:

1. Untuk merencanakan hasil akhir dari Visi Program Studi Pendidikan

Agama Kristen Di Sekolah Tinggi Teologi Basom.

2. Untuk merencanakan metode guna mencapai Visi Program Studi

Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah Tinggi Teologi Basom.


4

3. Untuk menganalisis sumber daya yang dimiliki guna mencapai Visi

Program Studi Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah Tinggi

Teologi Basom.
5

BAB II

PEMBAHASAN

Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam (STT Basom Batam), terletak

di Kompleks Jodoh Park No. 17 Sei Jodoh Batam 29453. Sekolah Tinggi

Teologi Basom dimulai dari sebuah Yayasan yang bernama Bina Akhlak

Mulia. Yayasan Bina Akhlak Mulia didirikan sebagai sebuah tindak lanjut

dari usaha melanjutkan/meneruskan Visi dan Misi yang telah diberikan

Tuhan kepada Yayasan Agape Batam yang telah berdiri sejak tahun 1992,

dan memulai sebuah pelayanan pendidikan untuk membina, melatih dan

mempersiapkan generasi muda umat Kristiani dikota Batam dalam

menghadapi dampak positif dan negatif dari perkembangan sebuah

daerah industri. Yayasan Agape Batam dalam kurun waktu dari tahun

1992 sampai 2007 selain mengadakan program Diploma, juga setiap

tahun membantu gereja-gereja yang ada di Kepulauan Riau mengadakan

seminar-seminar untuk menambah wawasan para pendeta dan penginjil

melalui program SPP (Seminar Prinsip Penggembalaan), dengan

mengundang pembicara-pembicara dari berbagai kota di Indonesia, Korea

Selatan, dan Amerika. Dalam kurun waktu tahun 1992 sampai dengan

tahun 2007 telah menamatkan sekitar 216 mahasiswa dari 623

mahasiswa yang mengikuti pendidikan, yang kemudian kembali ke gereja-

gereja yang mengutus dan membantu bidang pelayanan dalam gereja

masing-masing. Searah dengan pesatnya kemajuan kota Batam dan

lajunya pertumbuhan penduduk serta berdirinya banyak gereja-gereja

yang baru, maka dirasa perlu dan mendesak untuk mendirikan sebuah
6

pendidikan tinggi yang lebih berkualitas untuk membina hamba-hamba

Tuhan yang memiliki panggilan yang jelas, komitmen yang tinggi, karakter

yang teruji juga kompentensi yang terlatih, maka didirikanlah Yayasan

Bina Akhlak Mulia oleh Pdt. Boyke Turangan dengan Ibu Lolena bersama

dengan Mitra pelayanan Ibu Deborah Kim dalam program Strata Satu (S1)

Program Studi Teologi Kependetaan. Dalam perkembangannya, mengapa

tidak digunakan Yayasa Agape Batam sebagai payung hukum pelayanan

Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam, dikarenakan ketua Yayasan Agape

pindah domisili ke Amerika, Sehingga dipandang perlu mendirikan

Yayasan yang lain sehingga terbentuk Yayasan Bina Akhlak Mulia. Tahun

2010 STT Basom Batam secara khusus Prodi Theologia Kependetaan

mendapatkan ijin penyelenggaraan dari kementerian Agama RI dan

terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi per tanggal

18 Oktober 2012. Selain prodi kependetaan saat ini memiliki prodi

Pendidikan Agama Kristen dan dua prodi magister yakni Magister

Theologia dan Magister Pendidikan Kristen. Kedua-duanya telah

mendapatkan ijin operasional dari kementerian Agama R.I. dalam kurun

waktu 2007 sampai 2016 tahun telah mengalami perkembangan pada

awalnya hanya dua program studi, sekarang sudah bertambah dan

mengembangkan diri pada program S2 yakni Magister Theologia dan

Magister Pendidikan Kristen. Jumlah dosen, jumlah mahasiswa, jumlah

buku diperpustakaan, prasarana dan sarana juga mengalami peningkatan.

STT Basom Batam adalah salah satu dari ratusan sekolah theologia yang

terdapat di Indonesia yang berhaluan Injili. Meskipun baru berusia muda,

perguruan tinggi ini sudah memperlihatkan tanda-tanda perkembangan


7

kearah yang lebih baik. Dengan jumlah mahasiswa sekitar 150

mahasiswa, sangat memungkinkan untuk bertambah dan mengalami

perkembangan yang lebih signifikan.2

A. Hasil Akhir

Hasil akhir merupakan hal yang diporoleh dari suatu proses

tertentu,dan mempunyai nilai yang dapat di evaluasi. Hasil akhir diawali

dari adanya visi, selanjutnya visi diaktualisasikan dalam perencanaan, dan

yang terkahir perencanaan diaktualisasikan melalui tindakan, maka

munculnya hasil akhir.

1. Visi

Sebelum lebih jauh dalam perencanaan yang akan dibahas dalam

penulisan ini, terlebih dahulu dibahas mengenai visi. Visi adalah suatu

pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin

dicapai oleh suatu lembaga maupun pribadi dimasa yang akan datang.

Seperti yang sudah disampaikan pada bab 1 pendahuluan, penulisan ini

membahas Visi Program Studi Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi

Teologi Basom, yang selanjutnya dibuat perencanaan, tindakan, metode

bahkan sumber daya yang dimiliki. Adapun yang menjadi visi Program

Studi Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi Teologi Basom, adalah

“Menjadi Penyedia Sarjana Pendidikan Kristen Yang Berintegritas, Berilmu

2
Susi Tampubolon, Pluralisme Agama Dan Konsep Mahasiswa Pascasarjana
Sekolah Tinggi Teologi Injili Di Batam, Tesis, (Batam: Sekolah Tinggi Teologi Basom,
2016), hal. 142-145.
8

Dan Berkompetensi Bagi Pelaksanaan Mandat Budaya, Mandat

Pemuridan Dan Mandat Kasih Di Dalam Maupun Di Luar Kota Batam.

Dalam visi ini, setidaknya ada enam (6) hal yang sangat penting

untuk diperhatikan, yakni: 1) Berintegritas; 2) Berilmu; 3) Berkompetensi;

4) Pelaksanaan Mandat Budaya; 5) Pelaksanaan Mandat Pemuridan; dan

6) Pelaksanaan Mandat Kasih.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online integritas

merupakan mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang

utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan

kewibawaan atau kejujuran.3 Integritas merupakan salah satu atribut

terpenting/kunci yang harus dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah

suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-

nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-

ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang yang berintegritas

berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. Integritas itu

sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti: Sikap yang teguh

mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang

melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral; Mutu, sifat, atau

keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki

potensi dan kemampuanyang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. 4

Integritas dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun

juga yang dipimpin. Orang-orang menginginkan jaminan bahwa pemimpin

mereka dapat dipercaya jika mereka harus menjadi pengikut-pengikutnya.

3
KBBI, Defenisi Integritas, (Diakses Pada 28 September 2019),
https://kbbi.web.id/integritas
4
Iriawan Hartana, Integritas Dan Komitmen Dalam Bekerja, (Diakses Pada 28
September 2019), https://ot.id/tips-profesional/integritas-dan-komitmen-dalam-bekerja
9

Mereka merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan kepentingan

setiap anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh kepercayaan

bahwa para anggota timnya melakukan tugas tanggung jawab mereka.

Pemimpin dan yang dipimpin sama-sama ingin mengetahui bahwa mereka

akan menepati janji-janjinya dan tidak pernah luntur dalam komitmennya.

Orang yang hidup dengan integritas tidak akan mau dan mampu untuk

mematahkan kepercayaan dari mereka yang menaruh kepercayaan

kepada dirinya. Mereka senantiasa memilih yang benar dan berpihak

kepada kebenaran. Ini adalah tanda dari integritas seseorang.

Mengatakan kebenaran secara bertanggung jawab, bahkan ketika merasa

tidak enak mengatakannya.

Berilmu berarti memiliki atau mempunyai ilmu pengetahuan atau

kepandaian. Berilmu artinya memiliki pengetahuan atau kepandaian,

orang yang berilmu berarti orang yang memiliki pengetahuan atau

kepandaian.5 Dalam hal ini, perencanaan aktualisasi visi, sekolah harus

membekali mahasiswa dengan ilmu yang koheren dengan memperhatikan

asas kognitif, afektif dan psikomotorik.

Banyak orang beranggapan bahwa orang yang memiliki ilmu

secara otomatis perilaku atau akhlaknya semakin baik. Anggapan tersebut

mendasarkan pada keyakinan bahwa ilmu selalu berpengaruh pada

perilaku seseorang. Orang pintar sekaligus akan berperilaku baik dan

sebaliknya, orang miskin ilmu pengetahuan selalu berperilaku tidak baik.

Namun pada kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Orang yang memiliki

5
Pmfatur, Defenisi Berilmu, (Diakses Pada 28 September 2019),
https://brainly.co.id/tugas/8783861
10

ilmu banyak yang melakukan penyimpangan, sementara itu orang yang

ilmunya terbatas justru berperilaku sebaliknya, terpuji.

Pada kenyataannya tidak sedikit orang yang mengenyam

pendidikan hingga perguruan tinggi dikenal pelit, berperilaku diskriminatif,

sombong, sering terlibat konflik dan permusuhan dengan orang lain, dan

seterusnya. Sebaliknya, orang yang pendidikannya terbatas, misalnya

tidak pernah mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, tetapi

perilakunya di tengah masyarakat lebih baik, jujur, tidak diskriminatif

terhadap orang lain, suka menolong, dan seterusnya. Kesan seperti itu

dirasakan oleh banyak orang. Namun perlu diperhatikan bahwa memiliki

ilmu dengan berilmu itu berbeda. Orang yang berilmu adalah yang

mengenyam pendidikan, baik, jujur, tidak diskriminatif terhadap orang lain,

suka menolong, dan seterusnya.

Kompetensi merupakan deskripsi tentang apa yang dapat dilakukan

seseorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerjaan tersebut yang

dapat dilihat. Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, seseorang harus

memiliki kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan

yang relevan dengan bidang pekerjaannya.6 Kompetensi dasar (basic

competency) bagi pendidik ditentukan oleh tingkat kepekaannya dari

bobot potensi dasar dan kecenderungan yang dimilikinya hal tersebut

karena potensi itu merupkan tempat dan bahan untuk memproses semua

6
Suyanto & Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta: Erlangga,
2013), hal. 39.
11

pandangan sebagai bahan untuk menjawab semua ransangan yang

datang darinya.7

Kompeten adalah ketrampilan yang diperlukan seseorang yang

ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan

tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan

spesifik. Kompeten harus dibedakan dengan kompetensi, walaupun dalam

pemakaian umum istilah ini digunakan dapat dipertukarkan. Upaya awal

untuk menentukan kualitas dari manajer yang efektif didasarkan pada

sejumlah sifat-sifat kepribadian dan ketrampilan manajer yang ideal. Ini

adalah suatu pendekatan model input, yang fokus pada ketrampilan yang

dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan-

keterampilan ini adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan

potensial untuk melakukan sesuatu. Dengan munculnya manajemen

ilmiah, perhatian orang-orang berbalik lebih pada perilaku para manajer

efektif dan pada hasil manajemen yang sukses. Pendekatan ini adalah

suatu model output, dengan mana efektivitas manajer ditentukan, yang

menunjukkan bahwa seseorang telah mempelajari bagaimana melakukan

sesuatu dengan baik. Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan

serapan dari bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan

kemampuan. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan

keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan,

pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.

7
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hal. 38.
12

Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1

Ayat 10, disebutkan: “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”

Kompetensi tidak hanya terkait dengan kesuksesan seseorang dalam

menjalankan tugasnya, tetapi apakah ia juga berhasil bekerja sama dalam

sebuah tim, sehingga tujuan lembaganya tercapai sesuai harapan.

Kompetensi adalah kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi, tujuan

lembaga hanya munngkin tercapai ketika individu dalam lembaga itu

bekerja sebagai tim sesuai standar yang diterapkan.

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan

personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang membentuk

kompetensi dasar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,

pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,

pengembangan pribadi dan profesionalitas.

Kompetensi guru akan mengantarkannya menjadi guru profesional

yang di idamkan oleh anak didik. Seseorang memiliki bidang keahlian jika

ia memiliki kompetensi ilmu yang memadai dan mendalam. Kompetensi

ilmu akan melahirkan kompetensi moral karena ilmu dan moral adalah dua

sisi yang tidak bisa dipisahkan. Mengingat sebuah kalimat bijak, “Ilmu

tanpa amal seperti pohon tanpa buah”, tidak ada manfaatnya bagi diri

sendiri. “Ilmu tanpa amal seperti lebah tanpa madu”, selain tidak ada

manfaatnya, juga berbahaya karena berpotensi menyakiti orang lain

dengan ilmunya.
13

Pendidik profesional harus memiliki kompetensi-kompetensi yang

lengkap meliputi:8

a. Penguasaan materi pembelajaran yang komprehensif serta

wawasan dan bahan pengayaan terutama dalam bidang-bidang

yang menjadi tugasnya.

b. Penguasaan strategi mencakup pendekatan, metode dan teknik

pembelajaran termasuk kemampuan evaluasinya.

c. Penguasaan ilmu dan wawasan pendidikan.

d. Memahami prinsip-prinsip dalam menafsirkan hasil penelitian

pendidikan guna keperluan pengembangan pendidikan di masa

depan.

e. Memiliki kepekaan terhadap informasi secara langsung atau tidak

langsung yang mendukung kepentingan tugasnya.

Visi untuk menyediakan pengajar yang berintegritas, berilmu dan

berkompetensi bermuara kepada pelaksanaan mandat budaya, mandat

pemuridan dan mandat kasih. Pendidik adalah panggilan hidup. Panggilan

untuk mendidik siswa, baik secara intelektual, emosi, mental dan karakter.

Berbicara tentang pendidikan, dewasa ini kita melihat bahwa dunia

pendidikan di Indonesia benar-benar mengalami kemunduran. Pendidikan

saat ini mengajarkan kepada siswa sekedar untuk pencapaian target, nilai

yang bagus, tak perduli bagaimana cara meraihnya. Yang penting, tingkat

keberhasilan seorang anak didik hanya ditentukan oleh angka-angka atau

nilai yang diraihnya. Seorang pendidik tidak hanya mengajarkan

8
Daryanto, Standar Kompetensi Dan Penilaian Kinerja Guru Profesional,
(Yogyakarta: Gava Media, 2013), hal. 157-158.
14

kebenaran, tetapi harus terlebih dahulu menjadi pelaku kebenaran itu

sendiri. Mendidik sebagai mandat dari Allah, hendaknya kita lakukan

dengan terlebih dahulu mencintai anak didik dan mencintai profesi kita

sebagai pendidik.

Mandat budaya atau mandat penciptaan merupakan perintah ilahi

dalam Kejadian 1:28 “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman

kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi

dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung

di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Dimana Allah

(YHWH), setelah menciptakan dunia, memerintahkan umat manusia untuk

memenuhi, menaklukan dan menguasai seluruh bumi. “Mandat Budaya”

adalah tentang bagaimana kita secara kreatif mencurahkan apa yang

Tuhan telah karuniakan kepada kita, dan menggunakannya untuk

kemulian-Nya. Allah telah memberikan mandat dan sekaligus otoritas bagi

manusia untuk menjadi rekan sekerja-Nya. Pertanyaannya adalah,

bagaimanakah penyelenggara pendidikan kristen dengan serius

memikirkan para peserta didik dapat bertanggung jawab mengemban

amanat agung, Tuhan kita Yesus Kristus, untuk menjadikan semua

bangsa, murid-murid-Nya. Satu-satunya alasan mengapa setelah kita

diselamatkan oleh Tuhan Yesus, kita masih terus melanjutkan hidup di

dunia ini adalah untuk menjalankan misi Allah, yakni membawa jiwa-jiwa

bagi Tuhan. Tuhan Yesus menyatakan pengutusan umat tebusan-Nya,

dalam doa di hadapan Bapa, Yohanes 17:18; 20.

Selanjutnya amanat agung dengan jelas memberikan perintah

kepada semua umat percaya untuk melakukan pemuridan. Pemuridan


15

adalah cara yang dipakai Yesus semasa Dia hidup di dunia kepada kedua

belas rasul. Setelah kebangkitan-Nya, Dia memerintahkan murid-murid-

Nya untuk menjangkau dan memuridkan semua suku bangsa di dunia.

Orang yang dahulu adalah murid berubah peran menjadi guru dan orang-

orang yang dimuridkan pun kelak akan menjadi guru dan memuridkan

orang-orang lainnya. Prinsip ini diadopsi John Wesley menjadi visinya

dalam penginjilan yaitu “Gereja mengubah dunia bukan dengan cara

mempertobatkannya melainkan dengan cara memuridkannya.”9

Pemuridan adalah sebuah contoh yang dilakukan Yesus terhadap murid-

muridNya dan diperintahkan-Nya untuk dilakukan semua orang percaya.

Secara ringkas, George Barna menyatakan bahwa pemuridan itu

penting karena beberapa alasan sebagai berikut:10

a. Karena Yesus memberikan contoh dan memerintahkannya.

b. Karena pemuridan dibutuhkan gereja untuk menjadi sehat dan

produktif.

c. Karena kita tidak dapat mencapai potensi kita tanpa pertumbuhan

rohani.

d. Karena kita tidak dapat mempengaruhi dunia kecuali kita dapat

menunjukkan transformasi berdasarkan iman.

Pemuridan adalah tanggung jawab murid Kristus. Guru Pendidikan

Agama Kristen di dalam tugasnya hendaknya setia pada tujuannya yaitu

menjadikan muridnya murid Kristus. Guru Pendidikan Agama Kristen

9
Mark Shaw, Sepuluh Pemikiran Besar Dari Sejarah Gereja, (Surabaya:
Momentum, 2003), hal. 178.
10
George Barna, Menumbuhkan Murid-Murid Sejati, Strategi Baru Untuk
Mencetak Pengikut-Pengikut Kristus Yang Sejati, (Jakarta: Metanoia, 2010), hal. 37.
16

harus mengajarkan anak untuk terlibat dalam penginjilan. Sangat penting

anak mengerti mengapa kita harus menjadi murid dan memberitakan injil.

Ini merupakan kesempatan emas bagi guru.

Kasih adalah kata kunci dalam kekristenan, prinsip penggerak

dalam iman. Kasih diekspresikan dengan sempurna dalam kasih Allah,

yang mendalam, kasih yang terus-menerus dan ketertarikan Allah Bapa

Surgawi yang sempurna terhadap ketidaksempurnaan dan

ketidaklayakan. Ini menjadikan dan mengembangkan suatu kasih

penghormatan kita kepadaNya. Kasih dan ekspresi adalah suatu

hubungan yang tidak dapat diputuskan. Kasih hanya dapat diketahui

melalui tindakan yang tepat. Kasih Allah kepada kita dapat dilihat melalui

kedatangan Yesus, kehidupan-Nya, dan pengorbanan-Nya (Yohanes

3:16). Demikian pula kasih kita kepadaNya, tampak pada ketaatan kita

kepada-Nya (Yohanes 14:21) dan pelayanan kita kepada orang lain dalam

nama-Nya (Matius 25:40). Karena kasih ini dimotivasi oleh ucapan syukur

dan rasa hormat, ekspresi dari kasih ini bukanlah suatu pekerjaan yang

berat dan membosankan, melainkan pekerjaan yang penuh sukacita dan

menggembirakan. Guru sekolah minggu adalah penjaga gawang di dalam

rumah yang aman, penjaga mercusuar. Guru adalah perpanjangan tangan

untuk membawa pesan dari kabar baik: “Tuhan mengasihimu!”.

2. Status Akhir

Dalam pencapaian visi, diperlukan perencanaan, dan di dalam

perencanaan tersebut harus ada status akhir yang diharapkan. Penyusun


17

akan memaparkan status akhir yang diharapkan dari tahun 2019 sampai

dengan tahun 2024, yakni sebagai berikut:

a. 2019-2020: Lulus 13 orang, dan diterima sebagai guru di sekolah-

sekolah Batam.

b. 2020-2021: Lulus 10 orang, dan diterima sebagai guru di sekolah-

sekolah Batam dan di luar Batam.

c. 2021-2022: Lulus 12 orang, dan diterima sebagai guru dan sebagai

kepala sekolah.

d. 2022-2023: Lulus 11 orang, dan diterima di dinas pendidikan.

e. 2023-2024: Lulus 15 orang, dan diterima sebagai Pegawai Negeri

Sipil.

3. Asumsi Dan Praduga

Sama seperti yang disampaikan di atas, dalam pencapaian visi,

dalam perencanaan, sangat diperlukan asumsi dan praduga dari hasil

akhir yang diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, penyusun akan

memaparkan asumsi dan praduga dari tahun 2019 sampai dengan tahun

2025, yakni sebagai berikut:

a. 2020-2021, Sekolah Tinggi Teologi Basom dalam penerimaan

mahasiswa baru, akan menerima sekitar 15 mahasiswa baru.

Sedangkan para alumni diasumsikan akan diterima sebagai guru di

sekolah-sekolah Batam.

b. 2021-2022: Sekolah Tinggi Teologi Basom dalam penerimaan

mahasiswa baru, akan menerima sekitar 15 mahasiswa baru.


18

Sedangkan para alumni diasumsikan akan diterima sebagai guru di

sekolah-sekolah Batam dan di luar Batam.

c. 2022-2023: Sekolah Tinggi Teologi Basom dalam penerimaan

mahasiswa baru, akan menerima sekitar 15 mahasiswa baru.

Sedangkan para alumni diasumsikan akan menjadi kepala sekolah.

d. 2023-2024: Sekolah Tinggi Teologi Basom dalam penerimaan

mahasiswa baru, akan menerima sekitar 20 mahasiswa baru.

Sedangkan para alumni diasumsikan akan diterima sekitar 5 orang

di dinas pendidikan.

e. 2024-2025: Sekolah Tinggi Teologi Basom dalam penerimaan

mahasiswa baru, akan menerima sekitar 20 mahasiswa baru.

Sedangkan para alumni diasumsikan akan diterima sebagai

Pegawai Negeri Sipil sebanyak 10 Orang.

Untuk mencapai status akhir seperti yang sudah disampaikan

diatas, tidak dapat dipungkiri banyak tantangan yang akan dihadapi. Oleh

karena itu penyusun juga akan menjelaskan bahwa untuk mencapai visi

yang sudah dijelaskan di atas. Penyusun juga akan menganalisis

kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

dan ancaman (threats) yang akan dihadapi dalam mencapai visi tersebut.

Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi

Teologi Basom. Penyusun akan menganalisis tentang kelebihan apa saja

yang dimiliki Sekolah Tinggi Teologi Basom seperti dari segi akreditasi,

kualitas dosen, lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih
19

menekankan pada keunggulan Sekolah Tinggi Teologi Basom. Adapun

yang menjadi kekuatan Sekolah Tinggi Teologi Basom, antara lain:

1. Sekolah Tinggi Teologi Basom dalam hal ini Institusinya, sudah

terakreditasi. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi (UU PT) Pasal 28 (3) jelas menyatakan

bahwa gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan

dicabut bila dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang tidak

terakreditasi; perseorangan, organisasi, atau penyelenggara

pendidikan tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar akademik

dan gelar vokasi. Jelas sekali ini merupakan salah satu kekuatan

yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Teologi Basom untuk mencapai

visi yang telah dijelaskan di atas. Berintegritas, berilmu, dan

berkompetensi tidaklah cukup apabila tidak didukung dengan

legalitas yang baik. Sekolah Tinggi Teologi Basom merupakan

satu-satunya sekolah teologi di Wilayah Kopertis 10 yang sudah

terakreditasi Institusi.

2. Sekolah Tinggi Teologi Basom dalam hal ini Program Studi

Pendidikan Agama Kristen, sudah terakreditasi. Dalam Undang-

Undang yang sama seperti di atas, yakni Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU PT), menyatakan

bahwa Program Studi yang boleh melaksanakan pembelajaran

adalah Program Studi yang sudah terakreditasi. Apabila belum

terakreditasi, maka program studi tersebut akan ditutup. Jelas

sekali bahwa hal ini juga merupakan salah satu kekuatan yang
20

dimiliki oleh Sekolah Tinggi Teologi Basom untuk mencapai visi

yang telah dijelaskan di atas.

3. Sekolah Tinggi Teologi Basom sudah memiliki 8 dosen tetap ber

NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) dan 2 dosen ber NUPN

(Nomor Urut Pengajar Nasional) pada Program Studi Pendidikan

Agama Kristen di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Nasional.

Dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 Bab I Pasal 2

dinyatakan bahwa menjadi dosen harus memiliki NIDN.

4. Sekolah Tinggi Teologi Basom berada di pusat kota Batam, yakni di

daerah Nagoya Jodoh. Nagoya Jodoh merupakan pusat aktifitas

yang padat setiap harinya. Lokasi yang strategis tersebut menjadi

salah satu kekuatan dari Sekolah Tinggi Teologi Basom.

5. Sekolah Tinggi Teologi Basom bekerjasama dengan badan misi,

yakni Global Partner dengan seorang missionaris yang bersama-

sama berkarya di Sekolah Tinggi Teologi Basom yakni Ibu Deborah

Y.S. Kim, M.Th., berkebangsaan Korea Selatan. Selain sebagai

mitra, Global Partner juga sekaligus sebagai sponsor yang banyak

membantu biaya operasional dan memberikan beasiswa kepada

Sekolah Tinggi Teologi Basom. Sponsor merupakan salah satu hal

yang penting dalam sebuah lembaga pendidikan.

6. Sekolah Tinggi Teologi Basom memiliki gedung sendiri atas nama

Yayasan, yakni Yayasan Bina Akhlak Mulia. Sekolah Tinggi Teologi

Basom memiliki 2 (dua) gedung di kampus utama, dan 1 (satu)

gedung di kampus 2 Batu Aji. Di Kampus terdiri atas:


21

a. Perpustakaan yang dilengkapi dengan fasilitas buku yang cukup

memadai, meja baca, ruangan dengan “pendingin ruangan

(ac)”, serta fasilitas peminjaman buku yang dikontrol melalui

program. Banyak para mahasiswa dari sekolah teologi lainnya di

kota Batam yang datang berkunjung dan mencari referensi ke

Sekolah Tinggi Teologi Basom.

b. Ruangan kuliah sebanyak 5 ruangan di kampus utama, dan 3

ruangan di kampus 2 Batu Aji, disertai dengan meja yang

nyaman untuk belajar, proyektor di masing-masing ruangan,

papan tulis dan meja dosen yang asri serta memiliki fasilitas

pendingin ruangan di masing-masing ruangan perkuliahan.

c. Ruangan chapel, sekaligus dipergunakan untuk laboratorium.

Ruangan chapel disertai dengan proyektor, keyboard, sound

sistem dan tidak ketinggalan 3 unit pendingin ruangan.

d. Untuk mendukung sistem regulasi lembaga pendidikan yang

baik, Sekolah Tinggi Teologi Basom juga memiliki 7 ruangan

kantor untuk staff dan dosen, 1 guest room, 2 kamar staff yang

tinggal di Sekolah Tinggi Teologi Basom, serta satu ruangan

untuk tempat tinggal missionaris.

7. Sekolah Tinggi Teologi Basom memiliki 8 orang alumni yang sudah

menjadi Pegawai Negeri Sipil di Batam dan juga di luar Batam.

Selain itu sekitar 30 orang alumni sudah menjadi honor daerah di

sekolah-sekolah negeri di Batam. Bahkan di beberapa sekolah

swasta di Batam, alumni Sekolah Tinggi Teologi Basom sudah

menjadi Kepala Sekolah. Hal ini menjadikan Sekolah Tinggi Teologi


22

Basom sebagai salah satu sekolah yang unggul dan menjadi pilihan

bagi para calon mahasiswa, untuk mencapai asumsi dan praduga

di atas.

8. Sekolah Tinggi Teologi Basom membuka kelas perkuliahan untuk

pagi dan malam. Keberadaan Sekolah Tinggi Teologi Basom di

Batam, dimana banyak perusahaan yang mempekerjakan

karyawannya dengan sistem shift pagi dan malam, memberi gaya

yang berbeda bagi Sekolah Tinggi Teologi Basom. Untuk

menjangkau para mahasiswa yang bekerja di perusahaan, maka

Sekolah Tinggi Teologi Basom membuat sistem perkuliahan shift

pagi dan malam.

9. Sekolah Tinggi Teologi Basom memiliki mahasiswa dari berbagai

gereja (interdenominasi).

10. Sekolah Tinggi Teologi Basom melakukan kegiatan sosial

CALISTUNG (baCA tuLIS hiTUNG) yang dilaksanakan di Pulau

Semukit dan pulau-pulau lainnya di Kepulauan Riau.

Selain melihat unsur kekuatan Sekolah Tinggi Teologi Basom,

sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki Sekolah

Tinggi Teologi Basom. Untuk mengetahui kelemahan Sekolah Tinggi

Teologi Basom penyusun perbandingan dengan sekolah lain. Adapun

yang menjadi kelemahan Sekolah Tinggi Teologi Basom, antara lain:

1. Belum memiliki asrama untuk para mahasiswa.

2. Meskipun untuk kategori Batam, perpustakaan Sekolah Tinggi

Teologi Basom merupakan salah satu perpustakaan yang cukup


23

lengkap. Namun untuk kategori nasional, perpustakaan Sekolah

Tinggi Teologi Basom masih merupakan perpustakaan yang sangat

kecil.

3. Akreditasi Institusi dan Program Studi Pendidikan Agama Kristen

masih status C.

Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal menciptakan visi. Ini

karena visi dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan untuk

mengembangkan lembaga. Unsur peluang termasuk apa saja yang

memungkinkan lembaga mampu bertahan dan diterima di masyarakat,

baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun yang menjadi

peluang dari Sekolah Tinggi Teologi Basom, antara lain:

1. Alumni, sebagai bagian dari Sekolah Tinggi Teologi Basom, para

alumni berpeluang untuk membantu kesinambungan Sekolah

Tinggi Teologi Basom, baik dalam hal dana maupun perekrutan

mahasiswa baru dari tempat pelayanan masing-masing.

2. Peningkatan status akreditasi, melihat perkembangan dan kesiapan

staff dan dosen, sarana prasarana dan sistem administrasi

akademik serta pelayanan dan pengabdian masyarakat yang

dimiliki Sekolah Tinggi Teologi Basom memberi peluang yang

cukup baik untuk menaikkan status akreditasi Sekolah Tinggi

Teologi Basom dari “C” ke “B” bahkan ke “A”.

3. Sekolah Tinggi Teologi Basom juga berpeluang untuk membangun

asrama. Diharapkan dari para sponsor, alumni dan mitra dapat

membantu Sekolah Tinggi Teologi Basom untuk

mengaktualisasikan pendirian asrama untuk mahasiswa.


24

4. Sekolah Tinggi Teologi Basom berpeluang untuk menjadi salah

satu sekolah unggulan di Kota Batam bahkan Kepualuan Riau,

melihat akreditasi institusi, yang masih hanya dimiliki oleh Sekolah

Tinggi Teologi Basom.

5. Sekolah Tinggi Teologi Basom berpeluang untuk menjadi penyedia

guru bagi sekolah-sekolah, melihat peraturan sekarang yang

semakin giat menekankan bahwa lulusan yang dipakai adalah

lulusan-lulusan dari sekolah dengan legalitas yang jelas.

Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena

menentukan apakah lembaga dapat bertahan atau tidak di masa depan.

Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya

pesaing, ketersediaan sumber daya, dan lain sebagainya. Adapun yang

menjadi ancaman bagi Sekolah Tinggi Teologi Basom, antara lain:

1. Di Batam, ada sekitar 20 lebih sekolah teologi dengan program

studi pendidikan agama kristen. Seharusnya hal ini tidak menjadi

ancaman karena Sekolah Tinggi Teologi Basom sudah terakreditasi

baik institusi maupun program studi. Namun, cukup banyak

masyarakat awam yang belum mengerti arti penting dari legalitas

sebuah lembaga, ditambah lagi dengan penjelasan yang salah

yang diterima, sponsor yang mengharuskan mahasiswa si sekolah

tertentu, dll.

2. Banyaknya sekolah teologi yang meskipun belum terakreditasi,

namun sudah memiliki asrama dan beasiswa 100 persen kepada

mahasiswa.
25

B. Metode-Metode

Metode merupakan suatu tata kerja yang dapat mencapai visi

secara efisien. Metode merupakan bagaimana cara untuk melaksanakan

kegiatan dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber tepat

dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.

Dalam hal ini, penyusun akan memaparkan metode-metode dalam

pencapaian visi Program Studi Pendidikan Agama Kristen di Sekolah

Tinggi Teologi Basom dalam tiga hal berikut.

1. Planning To Do

Sebelum melakukan tindakan, yakni pencapaian visi. Ada beberapa

rencana yang akan dilaksanakan. Metode-metode ini diharapkan dapat

menjadi jembatan untuk mengaktualisasikan visi yang telah disampaikan

pada pembahasan sebelumnya.

a. Meningkatkan akreditasi institusi dan prodi PAK dari “C” ke “B”,

bahkan menjadi “A”.

b. Mencari sponsor untuk beasiswa mahasiswa.

c. Mencari sponsor untuk mendirikan asrama bagi para mahasiswa.

d. Menjalin hubungan dengan sekolah-sekolah di Batam maupun luar

Batam.

e. Melaksanakan PPL di sekolah-sekolah ternama.

2. Status Akhir

Sama seperti pada pembahasan mengenai visi, demikian halnya

dengan metode yang direncanakan. Metode yang telah direncanakan


26

harus memiliki status akhir, status akhir tersebut akan menjadi fokus

dalam pencapaian visi. Adapun status akhir yang diharapkan, antara lain:

a. Untuk meningkatkan akreditasi institusi dan prodi PAK dari “C” ke

“B”, bahkan menjadi “A”. Maka Sekolah Tinggi Teologi Basom akan

mengajukan re-akreditasi institusi pada tahun 2020 serta re-

akreditasi Program Studi Pendidikan Agama Kristen pada tahun

2021.

b. Mengajukan proposal beasiswa dan asrama pada tahun 2020.

c. Mengajukan proposal praktek dan mengirimakan mahasiswa

praktek di sekolah-sekolah ternama pada tahun 2020.

3. Asumsi Dan Praduga

Untuk dapat mengevaluasi apakah metode yang direncanakan

dapat menjadi sarana pencapaian visi, maka diperlukan asumsi dan

praduga dari metode yang direncakan, yakni:

a. Pada tahun 2020, akreditasi institusi diharapkan sudah naik status

ke “B”.

b. Pada tahun 2021, akreditasi program studi pendidikan agama

kristen sudah naik status ke “B”.

c. Pada tahun 2021, mahasiswa yang kuliah di Sekolah Tinggi Teologi

Basom sudah mendapatkan beasiswa lima puluh persen setiap

mahasiswa.

d. Pada tahun 2023, Sekolah Tinggi Teologi Basom sudah memulai

pendirian asrama bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa yang ingin

kuliah dari luar kota Batam dapat di akomodasi.


27

e. Pada tahun 2021, Sekolah Tinggi Teologi Basom sudah mulai

mengirimkan mahasiswa praktek ke sekolah-sekolah ternama di

Batam.

f. Pada tahun 2023, Sekolah Tinggi Teologi basom sudah mulai

mengirimkan mahasiswa praktek ke sekolah-sekolah ternama di

luar Batam.

C. Sumber-Sumber Daya

Sumber-sumber daya merupakan faktor yang sangat penting

sehingga harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi organisasi atau lembaga. Oleh karena itu, dalam perumusan

perencanaan pencapaian visi, mendapatkan sumber daya,

mengembangkan, memelihara dan mendayagunakan sangat penting

untuk mendukung lembaga mencapai tujuannya. Untuk mencapai visi

Program Studi Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi Teologi Basom,

penyusun menyampaikan beberapa sumber daya yang dimiliki, antara

lain:

1. Memiliki dosen Program Studi Pendidikan Agama Kristen yang

sudah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) sebanyak 8

orang, serta 2 orang dosen memiliki Nomor Urut Pengajar Nasional

(NUPN).

2. Memiliki dosen tamu yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di

sekolah-sekolah di Batam, dengan latar belakang pendidikan

magister.
28

3. Memiliki dana sebanyak Rp. 300.000.000., ditambah sponsor tetap

dari Korea dan Amerika.

4. Memiliki gedung pribadi, dilengkapi dengan 1 ruangan

perpustakaan, 1 ruangan chapel, 5 ruangan kuliah, 7 ruangan

kantor, 2 toilet umum, 1 kamar tamu, 2 kamar karyawan, 1 ruangan

misionaris.

5. Yayasan merupakan pemilik Sekolah Dasar dan Sekolah

Menengah Pertama.
BAB III

PENUTUP

Visi membuat kita mampu melihat dengan jelas dan tepat akan

masa depan yang lebih baik. Untuk mengaktualisasikan visi, diperlukan

perencanaan yang baik. Perencanaan berarti membuat pertimbangan

yang matang sebelum melakukan sesuatu. Perencanaan yang kemudian

diaktualisasikan melalui tindakan, membuat visi menjadi kenyataan. Visi

tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi kosong.

Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus

dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan

dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode,

ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal

yang dihasilkan.

Berilmu berarti memiliki atau mempunyai ilmu pengetahuan atau

kepandaian. Berilmu artinya memiliki pengetahuan atau kepandaian,

orang yang berilmu berarti orang yang memiliki pengetahuan atau

kepandaian. Dalam hal ini, perencanaan aktualisasi visi, sekolah harus

membekali mahasiswa dengan ilmu yang koheren dengan memperhatikan

asas kognitif, afektif dan psikomotorik.

Kompetensi merupakan deskripsi tentang apa yang dapat dilakukan

seseorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerjaan tersebut yang

dapat dilihat. Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, seseorang harus

memiliki kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan

yang relevan dengan bidang pekerjaannya.


30

Mandat budaya atau mandat penciptaan merupakan perintah ilahi

dalam Kejadian 1:28 “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman

kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi

dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung

di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Pemuridan adalah tanggung jawab murid Kristus. Guru Pendidikan

Agama Kristen di dalam tugasnya hendaknya setia pada tujuannya yaitu

menjadikan muridnya murid Kristus. Guru Pendidikan Agama Kristen

harus mengajarkan anak untuk terlibat dalam penginjilan. Sangat penting

anak mengerti mengapa kita harus menjadi murid dan memberitakan injil.

Ini merupakan kesempatan emas bagi guru.


31

DAFTAR PUSTAKA

Barna, George
2010 Menumbuhkan Murid-Murid Sejati, Strategi Baru Untuk
Mencetak Pengikut-Pengikut Kristus Yang Sejati, Jakarta:
Metanoia.

Daliman, Muner
2017 Hidup Sukses Dikendalikan Visi, Yogyakarta: Kadesi
Publisher.

Daryanto
2013 Standar Kompetensi Dan Penilaian Kinerja Guru Profesional,
Yogyakarta: Gava Media.

Hamalik, Oemar
2004 Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,
Jakarta: PT Bumi Aksara.

Shaw, Mark
2003 Sepuluh Pemikiran Besar Dari Sejarah Gereja, Surabaya:
Momentum.

Suyanto & Asep Jihad


2013 Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta: Erlangga.

Tampubolon, Susi
2016 Pluralisme Agama Dan Konsep Mahasiswa Pascasarjana
Sekolah Tinggi Teologi Injili Di Batam, Tesis, Batam:
Sekolah Tinggi Teologi Basom.

https://brainly.co.id/tugas/8783861

https://kbbi.web.id/integritas

https://ot.id/tips-profesional/integritas-dan-komitmen-dalam-bekerja
TUGAS RINGKASAN

BUKU: HIDUP SUKSES DIKENDALIKAN VISI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah:


VISION AND PLANNING

Yang Dibina Oleh:


Dr. Muner Daliman, MA.,M.Pd.K.,M.Th

Nama: Roy Damanik


NIM: 07082019181

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KADESI


September 2019
Program Doktoral
1

RINGKASAN BUKU
Judul Buku : Hidup Sukses Dikendalikan Visi
Penulis : Dr. Muner Daliman, MA.,M.Pd.K.,M.Th
Kota Penerbit : Yogyakarta
Penerbit : Kadesi Publisher
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : xi, 237 halaman

Sukses Menjadi Dambaan Hidup Setiap Orang


Sukses memiliki makna yang berbeda-beda menurut sudut
pandang orang sesuai dengan apa yang akan dicapai. Menurut ukuran
dan pandangan orang dunia dan bahkan ada orang kristen yang
menganggap bahwa sukses selalu diukur dengan hal materi atau hal-hal
yang kelihatan. Setiap orang dapat mencapai kesuksesan dengan
mengandalkan kemampuannya, kekuatan dan kepintarannya sendiri tanpa
mengandalkan Tuhan, namun sukses yang dicapai hanya bisa dinikmati
selama seseorang berada di dunia ini, dan paling lama dinikmati oleh anak
cucu, tetapi apalah arti semuanya itu, kalau pada akhirnya tidak dinikmati
dalam kekekalan.
Sukses yang benar adalah sukses yang dapat berdampak pada
dua masa depan, yakni masa depan yang dinikmati pada saat kita masih
hidup dan yang diwariskan kepada anak cucu “Orang baik meninggalkan
warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi
orang benar.”(Amsal 13:22), dan dapat dirasakan oleh orang-orang di
sekitar kita. Sedangkan pada masa yang akan datang kita akan menikmati
upah hidup yang kekal bersama Tuhan “Dan setiap orang yang karena
nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima
kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.” (Matius
19:29).
2

Menangkap Visi Dari Tuhan


Hidup adalah sebuah perjalanan, seperti yang telah kita ketahui
bahwa setiap perjalanan memiliki sebuah Tujuan. Setiap orang berakhir
disuatu titik dalam hidupnya. Beberapa orang berhenti/berakhir di suatu
tempat dengan sengaja. Mereka adalah orang-orang yang memiliki visi.
Jonathan Switt mendefinisikan bahwa visi adalah seni melihat hal-
hal yang tidak kelihatan. Visi adalah seperti lensa, dia memfokuskan
cahaya yang tidak terbias, dia memungkinkan setiap orang yang peduli
dengan usaha untuk melihat lebih jelas apa yang ada di depan mereka.
Menurut George Barna visi pelayanan adalah suatu gambaran yang jelas
dalam jiwa kita mengenai masa depan yang dikehendaki, yang
ditanamkan Tuhan kepada hamba pilihan-Nya, dan didasarkan
pemahaman yang akurat tentang Allah, diri sendiri dan situasi yang ada.
Rick Warren, mendefinisikan visi adalah kemampuan untuk melihat
kesempatan yang ada, dalam situasi sekarang. Visi juga adalah
kemampuan untuk menilai secara tepat perubahan-perubahan dan visi
adalah perasaan peka terhadap kesempatan. Hal yang penting dalam visi
bukan bagaimana cara memulainya, tetapi bagaimana mengakhirinya
dengan baik. Ada banyak orang tidak dapat mengakhiri visinya dengan
baik.
Visi bukanlah perencanaan, tetapi visi haruslah direncanakan. Visi
adalah tentang apa yang dapat dan seharusnya terjadi, sedangkan
rencana adalah perkiraan cara terbaik untuk mencapai visi. Ada banyak
orang pintar membuat perencanaan tetapi tidak punya visi. Dan ada orang
yang punya visi tetapi tidak bisa membuat perencanaan. Ada juga orang
yang berkata, bagaimana saya mau membuat sesuatu, saya tidak punya
uang. Ada orang yang punya uang dan ia tidak tahu untuk buat apa.
Visi yang diterima dari Tuhan, harus direncanakan bersama Tuhan,
karena tanpa melibatkan Tuhan dalam perencanaan, visi hanya sekedar
mimpi saja. Amsal 19:21 “Banyaklah rancangan dihati manusia, tetapi
keputusan Tuhanlah yang terlaksana,” selain mengikutsertakan Tuhan
3

dalam merencanakan visi, perlu meminta pertimbangan kepada orang


lain, ahli perencanaan, konsultan dll. Amsal 20:18; “Jangan melaksanakan
suatu rencana tanpa meminta pertimbangan orang; jangan pergi
berperang tanpa meminta nasehat.”
Pemimpin yang tidak punya visi diumpamakan seorang pemain
bola di tengah-tengah lapangan sepak bola yang tidak punya gawang, ia
pandai main bola, tetapi tidak bisa memasukkan bola karena tidak tahu
bola mau ditendang atau digiring kemana, tanpa arah dan tujuan. Akhirnya
lelah. Dalam kitab Amsal dikatakan pemimpin yang tidak punya visi
membuat orang yang dipimpin menjadi binasa. Visi adalah gambaran
mental yang jelas tentang apa yang dapat dan akan terjadi yang didorong
oleh keyakinan terhadap apa yang sebenarnya terjadi. Agar sebuah visi
dapat menjadi kenyataan, seseorang harus mempertaruhkan hidupnya
bagi visi tersebut. Visi memerlukan para visioner yaitu orang-orang yang
membiarkan pikiran dan hatinya berkelana di luar batas-batas buatan
yang ditetapkan oleh dunia. Sebuah visi memerlukan seseorang yang
memiliki keberanian untuk bertindak berdasarkan sebuah gagasan.
Mengenai visi, ada hal yang perlu diperhatikan dan didoakan untuk
mendapatkan dan mempersiapkan visi supaya terlaksana dengan baik:
1) Bergumul secara pribadi atau kelompok, (berdoa dan berpuasa)
minta petunjuk dan kehendak Tuhan tentang pelayanan ke depan;
2) Visi datangnya/bersumber dari Tuhan. Tuhan yang berinisiatif untuk
melakukan visi-Nya di bumi.
3) Kerinduan pribadi, ide-ide yang baik bisa menjadi visi yang
dikehendaki Tuhan, walaupun tidak semua ide yang baik itu visi
Tuhan.
4) Keadaan Lingkungan atau situasi yang terjadi di sekitar.
5) Konsultasi/minta petunjuk dari tokoh-tokoh rohani yang senior dan
yang sudah berhasil dalam menjalankan visi yang sesuai dengan
kehendak Tuhan.
4

Tetap berfokus pada visi membuat kita terpusat pada Tuhan, visi
adalah pengingat akan ketergantungan kepada Allah. Harus disadari jika
Tuhan tidak melakukan sesuatu, tidak akan ada kemajuan. Karena itulah
orang-orang yang memiliki visi, hidup dalam pengharapan dan menunggu
Tuhan yang melakukan sesuatu dalam visinya. Mengejar suatu visi yang
besar memerlukan iman yang besar. Iman yang besar akan menentukan
visi yang besar. Mengejar sebuah visi, akan menguji, merentangkan dan
terkadang melatih iman. Perlu menyadari bahwa: semua visi yang berasal
dari Tuhan, akhirnya kembali kepada Tuhan.
Seseorang yang menerima visi Tuhan, secara otomatis ia akan
menjadi pemimpin dan memimpin orang-orang untuk masuk ke dalam
visinya dan mengikutinya. Prinsip kepemimpinan yang perlu dipelajari oleh
orang-orang yang menerima visi Tuhan, bahwa dia harus memusatkan
kehidupannya dan kepemimpinannya terhadap organisasi dan orang pada
prinsip utama yang benar, yakni: pusatkan kepemimpinan pada prinsip
alamiah dan menggunakan kompas untuk mengarahkan visi supaya
dapat mencapai tujuan dan sasaran.
Delapan ciri kepemimpinan yang berprinsip yakni: Pemimpin yang
terus mau memperlengkapi diri untuk belajar; Pemimpin yang berorientasi
pada pelayanan yang melihat kehidupan suatu misi dan bukan sebagai
karir; Pemimpin yang selalu memancarkan energi yang positif selalu riang,
optimis, bergairah, menyenangkan dan penuh pengharapan; Pemimpin
yang berprinsip selalu mempercayai orang lain; Memiliki tindakan hidup
yang seimbang dengan situasi, tidak berlebihan dan dapat menguasai diri;
Melihat hidup sebagai suatu petualangan yang melakukan penjelajahan
dengan gagah berani melakukan ekspedisi di daerah yang belum dikenal;
Sinergistik, yang mampu berkomunikasi dan memadukan situasi dan
kondisi; Pemimpin yang berprinsip juga selalu berlatih untuk
memperbaharui diri.
Menurut Stephen Covey Ada tujuh kebiasaan baik manusia, yang
perlu dikembangkan:
5

1) Jadilah proaktif-prinsip kesadaran diri, visi pribadi dan tanggung


jawab. Pengetahuan akan diri sendiri yakni kemampuan untuk
merespon segala sesuatu.
2) Mulailah dengan mengacu pada tujuan-prinsip kepemimpinan dan
misi. Berfokus pada orang dan merencanakan masa depan.
3) Mendahulukan yang utama-prinsip managemen waktu dan prioritas
berkenaan dengan peran dan tujuan yang akan dicapai.
4) Berpikir menang & menang-prinsip mencari ke untungan bersama
dan memiliki mentalitas hidup yang berkelimpahan.
5) Berusaha memahami dahulu sebelum dipahami-prinsip komunikasi
yang berempati. merupakan kemampuan dari keberanian yang
diimbangi dengan pertimbangan.
6) Bersinergi-Prinsip kerjasama kreatif. Sinergi yang efektif
memungkinkan memaksimalkan kinerja yang dapat memuaskan.
7) Asahlah gergaji-prinsip perbaikan terus menerus. Hal ini dapat
menciptakan kemampuan yang unik dari perbaikan berkelanjutan
dan perbaikan diri.

Visi yang dari Tuhan lahir dari pengenalan akan Tuhan dan
pengenalan akan diri sendiri sebagaimana dilihat oleh Tuhan. Menurut
John E. Haggai, pendiri Haggai Institute yang terkenal, visi bagi orang
percaya adalah, “harus dimulai dari pemahaman tentang Allah. Allah itu
sempurna, tidak berubah dan kekal. Para pemimpin yang mempunyai
karakter Kristus mengenal Allah dan mengakui ketergantungannya kepada
Dia.
Jika visi yang kita terima berasal dari Tuhan, maka visi itu akan
bertahan dan teruji karena: Sempurna, visi Tuhan mencerminkan suatu
pengertian yang sempurna dari semua potensi dan kemungkinan, serta
menanggapi dengan sempurna pula rencana-Nya bagi dunia dan yang
terbaik bagi kita; Diberkati, Tuhan akan memberkati visi-Nya bagi
pelayanan. Ia akan memberkati visi-Nya karena yang digenapi akan
6

membawa kemuliaan-Nya, kehormatan dan sukacita bagi Dia. Visi-Nya


merupakan strategi-Nya yang tidak akan gagal; Diilhami: visi diilhamkan
oleh Tuhan, sebab Ia yang menanamkannya dalam hidup kita, dan
menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada dan menguasai dunia
dalam kekekalan. Visi yang diilhamkan dan diimpartasikan Tuhan kepada
pemimpin sejati, meski berbeda tetapi memiliki sasaran yang sama yakni
memuliakan dan membangun Kerajaan-Nya di bumi; Diuji melalui krisis,
jika kita seorang pemimpin sejati yang sedang mengejar visi-Nya, maka
besar kemungkinan akan berhasil dan maju ke arah tantangan yang lebih
besar, dan apabila tidak sungguh-sungguh membangun Kerajaan-Nya,
maka kemungkinan besar gagal dan mulai dari nol; Memberi tantangan,
visi Tuhan akan menyebabkan kita melakukan hal-hal yang tidak pernah
dilakukan sebelumnya, membuat yang tidak ada menjadi ada, yang tidak
mungkin menjadi mungkin dan yang tidak kelihatan menjadi
kelihatan/nyata; Berorientasi pada perubahan, visi dari Tuhan selalu
memanfaatkan kemampuan dan kesempatan untuk berubah. Visi Tuhan
dalam pelayanan tidak akan berubah dengan cepat, dan bukan sesuatu
yang dapat kita wujudkan dengan cepat pula. Tetapi visi itu bahkan
mungkin hidup lebih lama dari pada kita; Berorientasi pada manusia,
Tuhan merupakan pribadi/seseorang yang tidak dapat disangkal bahwa
sangat berorientasi pada manusia. Visi-Nya adalah bagaimana mengubah
hidup manusia. Organisasi, program, bangunan, sarana dan fasilitas
memang baik, tapi membangun hidup manusia tujuan utama. Apabila visi
bias (bukan manusia), maka visi tersebut bukan berasal dari Tuhan. Visi
Tuhan selalu berguna membantu memberi sarana bagi pertumbuhan
rohani pribadi di antara orang banyak
Sifat visi dari Tuhan: Hal yang hebat dan membahagiakan, mMasuk
akal dan terencana, pencapaian dapat diukur dengan waktu, selalu
konsisten dari waktu ke waktu, fokus pada proses dan pencapaian hasil,
berorientasi pada perubahan, merealisasikan hal-hal yang tidak mungkin,
berorientasi pada manusia bukan barang.
7

Visi menjadi suatu gambaran dalam benak mengenai masa depan


yang berarti yang hendak diciptakan. Namun tidak sekedar suatu lamunan
kosong, melainkan suatu obsesi yang demi mewujudkannya kita rela
membayar harga apapun juga. Visi itu menjadi suatu jawaban terhadap
pertanyaan, “apa yang sesungguhnya kita inginkan?” Bagi orang percaya
pertanyaan yang lebih tepat ialah, “apa yang sesungguhnya Tuhan ingin
kita lakukan” (lihat pertanyaan Paulus ketika Tuhan menyatakan diri
kepadanya, Kis 22:10) Hal tersebut merefleksikan apa yang menjadi
kepedulian kita yang paling utama.
Visi itu menjadi cermin mengenai bagaimana kita menghayati
tujuan dan misi kita yang sesuai dengan nilai-nilai tertinggi yang kita
yakini. Dengan kata lain visi bisa dihayati secara total oleh seseorang
kalau itu menyatu dengan idealisme, konsep nilai, dan keyakinan akan
panggilan seseorang dalam kehidupannya ini. Sebaliknya kalau ada
keselarasan dengan aspek-aspek tersebut, maka akan terjadi proses
pemudaran dari visi tersebut.
Visi itu menjadi suatu kompas yang berfungsi sebagai pembimbing
ketika semua petunjuk arah yang lain gagal beroperasi. Semua visioner
pasti akan mengalami saat-saat yang membuat dia ragu dan frustrasi.
Namun visi powerful tidak hanya “panas” pada awalnya, tetapi justru
ketika ditengah perjalanan ada tantangan-tantangan yang membuat
seseorang patah semangat, maka visi itulah yang membangkitkan dia
kembali untuk terus melangkah mengikuti kompas tersebut.
Memiliki visi yang jelas dari Tuhan saja tidak cukup, kalau visi itu
tidak diterjemahkan ke dalam tindakan maka dia hanya akan menjadi
mimpi. Theodore Hesburg, mantan rektor Universitas Notre Dame yang
terkenal mengatakan bahwa visi adalah intisari dari kepemimpinan.
Namun ada 3 hal yang harus dilakukan berkaitan dengan visi yaitu:
memiliki visi yang jelas membicarakannya atau mengkomunikasikannya
dengan tim kerja sehingga mereka memahaminya dengan jelas, dan
membuat tim anda merasa antusias untuk menularkan dan mewujudkan
8

visi tersebut. Tanpa ada kejelasan dan motivasi yang kuat maka orang
akan enggan terlibat di dalam mendukung visi tersebut. Seorang yang
terobsesi oleh visi adalah hal yang terbaik, namun seringkali kalau tidak
berhati-hati seorang visioner punya kecenderungan untuk menganggap
apa yang dilakukan lebih penting dari orang lain.
Kesadaran tentang visi siapa yang kita ikuti adalah menjadi
penentu keberhasilan dalam pelayanan. Visi manusia dalam pelayanan
penuh dengan keterbatasan, tetapi vsi Allah selalu dicapai melalui kita.
John Sculley mencapai puncak profesinya sebagai presiden termuda di
perusahaan Peosico dan menjadi CEO di perusahan komputer Apple, dia
dikenal sebagai pemimpin yang luar biasa dan visi lah yang menjadi kunci
keberhasilannya. Sculley mengakui bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang bervisi tidak mudah diterima oleh orang-orang yang
melaksanakan visi kita. Untuk menang, kadang diperlukan pergumulan
yang panjang dan tanpa dukungan. Ia menegaskan bahwa visi adalah
semangat yang menjawab semua tantangan yang berada di dekatnya.
Sculley sukses membangun perusahaan Pepsico dan komputer Apple
karena menekankan penting nya visi dalam dunia bisnis, namun dia gagal
untuk melibatkan suatu faktor yang tidak dapat digantikan yakni
melibatkan pikiran Tuhan.
Visi membantu kita membayangkan masa depan yang lebih baik
dan meramalkan suatu cara untuk menciptakan realita masa depan yang
unggul dan visi dapat menghantar kepada hari esok yang lebih baik.
Karena itu pemimpin harus memiliki dan menciptakan visi.
Visi yang tidak berpusat pada Tuhan dapat saja dinikmati
keberhasilannya untuk sementara waktu, tetapi mungkin tidak akan
memberi pengaruh yang kekal sifatnya. Para pemimpin Kristen harus
menyadari bahwa visi yang didasarkan pada kapasitas mereka sendiri
akan terbatas dan memiliki kekurangan, karena pada dasarnya mereka
adalah pribadi-pribadi yang berdosa, yang kapasitasnya terbatas dan
mempunyai kecenderungan mementingkan diri sendiri.
9

Visi Allah tidak dibatasi oleh waktu. Kadang-kadang menangkap


visi Tuhan bagi pelayanan menuntut suatu pergumulan yang intensif
dengan Tuhan, jika pemimpin terus memusatkan perhatiannya kepada
Tuhan, maka Tuhan yang akan menentukan waktu-Nya untuk
mengimpartasikan visi-Nya. Visi Tuhan tidak dibatasi dan ditentukan oleh
waktu, tetapi visi ditentukan oleh seberapa besar kerinduan dan kesiapan
kita untuk menerima wawasan dan tanggung jawab dari Tuhan.
Visi biasanya hidup lebih lama daripada pemiliknya. Jika Visi
gereja/pemimpin berasal dari Tuhan, maka visi itu bersifat kekal, dan
bukan sesuatu yang sering berubah-ubah. Strategi dan metode yang
berhubungan dengan visi akan dan dapat berubah secara teratur, tetapi
visi tidak mungkin terlalu banyak berubah.
Dalam merencanakan visi ada dua hal yang perlu diperhatikan,
yakni efisiensi dan efektifitas.
 Efisiensi adalah proses yang harus dilalui, karena itu kita harus
melaksanakan visi dengan cermat.
 Efektifitas adalah hasil yang akan dicapai, karena itu kita perlu
merencanakan visi dengan tepat

Visi akan tercapai dengan baik apabila visi direncanakan


direncanakan dengan baik harus dimulai dari yang kecil. Visi bukan hasil
dari konsensus tetapi seharusnya menghasilkan konsensus. Penting bagi
sebuah gereja agar jemaatnya memiliki visi dalam pelayanan, tetapi bukan
menciptakan visi. Menangkap visi Tuhan bagi pelayanan bukan lah tugas
dan hasil kerja sebuah panitia. Panitia adalah pembuat strategi untuk
mengembangkan visi gereja atau pemimpin.
Visi berkaitan dengan tindakan yang spesifik dan terarah pada
tujuan akhir, tetapi misi lebih merupakan cara-cara umum atau metode
untuk melakukan tindakan demi tercapainya tujuan/visi. Sasaran Mutlak
dari visi adalah untuk memuliakan Tuhan. Jauh lebih baik mempunyai
gereja yang terdiri dari para pengikut Kristus yang bersungguh-sungguh
10

daripada gereja yang penuh sesak dengan orang tapi tidak mengalami
pertumbuhan raohani seperti jemaat di Laodikia, yang suam-suam lalu
dimuntahkan Tuhan. Jadi visi berkaitan dengan tindakan yang spesifik,
sedangkn misi berkaitan dengan pendekatan umum untuk melaksanakan
suatu tindakan.

Merencanakan Visi Dalam Pelayanan


Hidup terus dalam kehendak Tuhan merupakan kerinduan setiap
orang dan juga menjadi kerinduan Tuhan supaya umat-Nya tetap hidup
dalam kehendak-Nya. Memiliki komitmen untuk hidup melakukan
kehendak Tuhan tidaklah mudah, asal saja kita mau taat dan setia kepada
Tuhan. Sangat mengerikan bagi para pengajar yang rajin dan giat dalam
pelayanan, tetapi tidak melakukan kehendak Allah, mereka ditolak dan
tidak akan masuk dalam kerajaan Allah, karena Allah tidak mengenal
mereka yang selalu melakukan kehendaknya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai