Anda di halaman 1dari 64

DIKTAT

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN(PAK)


REMAJA DAN PEMUDA

Dosen:
Shendy Carolina Lumintang, M.Th.
(NIDN: 2330109201)

Program Sarjana (2 sks):


Theologia dan Pendidikan Agama Kristen
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN
REFORMED REMNANT INTERNASIONAL (STAK RRI)
Tahun Ajaran 2021/2022
JL. Raya Tompaso No. 8A-E Pinaesaan
Kec. Tompaso Barat, Minahasa
Sulawesi Utara
DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 1
STAK Refomred Remnant Internasional
Diktat ini diterima untuk memenuhi
sebagian syarat mengajar mata kuliah:
Pendidikan Agama Kristen Remaja dan Pemuda
di Sekolah Tinggi Agama Kristen Reformed
Remnant Internasional (STAK-RRI)

Minahasa, 24 Januari 2021


Wakil Ketua I. Bidang Akademik
STAK Reformed Remnant Internasional

Debbie Yohanna Refialy, M.Th


NIDN. 2323108102

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 2


STAK Refomred Remnant Internasional
BAGIAN 1 MEMAHAMI PELAYAN REMAJA

Tugas pertama seorang pelayan remaja ialah memahami pelayanan


remaja dan memahami remaja dengan dunianya. Pada bagian pertama
ini, kita akan mempelajari mengenai pokok-pokok bahasan, yaitu: 1).
Mengenal Pelayan Remaja, 2). Kualifikasinya, 3). Panggilan menjadi
pelayan remaja

BAB I
PELAYAN REMAJA
(SIAPAKAH PELAYAN REMAJA?)

Masa remaja adalah masa yang cukup rumit dan mencemaskan,


baik itu bagi remaja itu sendiri maupun bagi orang-orang yang berada
disekelilingnya. Oleh karena itu, remaja membutuhkan bimbingan dan
arahan dari orang-orang yang layak/ pantas. Siapakah mereka itu?

A. Orang Tua
Orang tua adalah memegang peranan utama (penting) bagi
anak remaja, yaitu sebagai pengasuh/perawat, pelindung, dokter,
psikolog, guru, juru masak atau mungkin sebagai polisi dan hakim.
Namun yang mendasar, orang tua adalah pelayan dalam perspektif
hamba Tuhan bagi remajanya. Tanggung jawab orang tua sebagai
pelayan tidak hanya berkenaan dengan aspek-aspek kebutuhan fisik
anak, melainkan seutuhnya (holistic), yaitu pelayanan yang membawa
anak mengalami pertumbuhan secara sehat, yaitu seimbang: imannya
bertumbuh dengan sehat, fisik dan kepribadiannya dapat berkembang
secara baik, emosi lebih kearah perkembangan yang stabil, dan intelek
lebih maju (semuanya harus seimbang)

Untuk itu, orang tua haruslah berperan:


1. Pengajar
2. Sahabat
3. Konselor (memberi nasihat, arahan, dukungan)
4. Pastor (menggembalakan)
5. Orang Tua (Ayah atau Ibu)
- Orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dll)
- Orang yang dihormati/ disegani

Peran apa saja yang dibutuhkan/ diharapkan oleh remaja dari orang
tua mereka ?
1. ……………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………..

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 3


STAK Refomred Remnant Internasional
5. ………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………….

Hal apa saja, peran yang tidak diharapkan oleh remaja dari orang tua
mereka ?
1 ………………………………………………………………………………………
2 ………………………………………………………………………………………
3 ………………………………………………………………………………………
4 ………………………………………………………………………………………
5 ………………………………………………………………………………………
6 ………………………………………………………………………………………

B. Kakak (Kandung/Tiri/Angkat)
1. Pengajar
2. Sahabat
3. Konselor (memberi nasihat, arahan, dukungan)
4. Pastor (menggembalakan)
5. Kakak (Orang yang lebih tua daripada si remaja)

Kasus: # Kain dan Habel (Kejadian


- Kain Mempersembahkan sebagian hasil tanahnya (3),
sedangkan Habel mempersembahkan anak sulung dari
kambing dombanya.
- Tuhan tidak mengindahkan persembahan Kain… Tidak
diterima Tuhan(5), sedangkan persembahan Habel
diindahkan/ diterima Tuhan. Kain mjd panas dan
marah.
- Singkat kata akhirnya Kain membunuh Habel (8)… krn
iri hati
- Krn perbuatan Kain yg membunuh Habel, akhirnya
Tuhan mengutuk Kain (11-12)
Kesimpulannya:
- Kain sbg kakak drpd Habel, dia tdk dapat mjd contoh /
teladan bg adiknya (tdk jujur).
- Kain melepaskan tanggung jawab sebagai kakak (ay. 9)
- Jd. Dosa menghambat peran yang seharusnya.

# Yusuf dan Saudara-Saudaranya (Kej. 37:5-11, 12-28; 39:1-


19, 20-23; 40; 41:1-36, 37-57)
- Mimpi Yusup menimbulkan iri hati bg kakak-kakaknya .
- Yusuf dijual ke Mesir, berada di rumah Potifar,
dipenjarakan, mengartikan mimpi orang-orang yang
berada di tahanan, mengartikan mimpi Firaun, dan
akhirnya dijadikan penguasa di Mesir.
Kesimpulannya:
- Kakak-kakak Yusup melepaskan tanggung jawab thd
adiknya, Yusuf.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 4


STAK Refomred Remnant Internasional
- Karena Dosa “iri hati” menghambat peran sebagai
kakak.

Peran apa saja yang dibutuhkan/ diharapkan oleh remaja dari kakak-
kakak mereka ?
1. Remaja (adik) mengharapkan kepada kakaknya menjadi teman
main, namun kecenderungan kakak-kakak dari para remaja ialah
bermain dengan teman-temannya di sekolah atau di luar rumah.
2 ………………………………………………………………………………
3 ………………………………………………………………………………
4 ………………………………………………………………………………
5 ………………………………………………………………………………
6 ………………………………………………………………………………

Hal apa saja peran yang tidak diharapkan oleh remaja dari kakak-
kakak mereka ?
1. Berlaku seperti orang tua (seperti ayah dan ibu mereka)
2. Mendikte
3 ………………………………………………………………………………
4 ………………………………………………………………………………
5 ………………………………………………………………………………
6 ………………………………………………………………………………

C. Guru Remaja Sekolah-Sekolah Umum (Pembina)


Semua guru-guru di sekolah umum SMP dan SMU, secara
otomatis menjadi guru para remaja. Secara khusus, seorang guru
haruslah menyadari bahwa dirinya adalah pelayan para remaja.
Untuk itu, seorang guru Kristen haruslah berperan sebagai:
1. Pengajar
2. Sahabat
3. Konselor (memberi nasihat, arahan, dukungan)
4. Pastor (menggembalakan)
5. Bukan orang tua, tetapi guru.

Peran apa saja yang dibutuhkan/diharapkan oleh remaja dari Guru


mereka di sekolah ?
1. …………………………………………………………………………….
2 ………………………………………………………………………………
3 ………………………………………………………………………………
4 ………………………………………………………………………………
5 ………………………………………………………………………………
6 ………………………………………………………………………………

D. Guru Remaja Gereja (Pembina)


1. Pengajar
2. Sahabat
3. Konselor (memberi nasihat, arahan, dukungan)
4. Pastor (menggembalakan)

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 5


STAK Refomred Remnant Internasional
5. Bukan orang tua, bukan guru sekolah umum,
tetapi guru gerejawi.
Apa saja yang peran dibutuhkan/ diharapkan oleh remaja dari Guru
mereka di Gereja ?
1. …………………………………………………………………………….
2 ………………………………………………………………………………
3 ………………………………………………………………………………
4 ………………………………………………………………………………
5 ………………………………………………………………………………
6 ………………………………………………………………………………

E. Pendeta Jemaat (Gereja)


1. Pengajar
Pendeta/ gembala harus juga mengajar remaja dg benar (Mal.
2:7). Shg jemaat/ remaja yg tekun dalam pengajaran/ pembinaan
dapat hidup scr mantap (cara hidup Kristen/ satu iman kpd TYK),
mengenal kehendak Allah dan melayani serta membangun tubuh
Kristus (Ef. 4:11-16). Contoh bentuk kongkrit pengajaran/
pembinaan: Katekisasi, PA, dll
2. Sahabat
3. Konselor (memberi nasihat, arahan, dukungan)
4. Pastor (menggembalakan)
5. Bukan orang tua, tetapi pendeta/ gembala
- Di mengerti sebagi orang-orang pandai, sbg pemuka agama,
pimpinan jemaat/ remaja, guru agama.
- tugas gembala yang baik ( Yoh. 10:11-13; Mat. 18:12-14; Maz.
23; Yoh. 21)

Apa saja yang peran dibutuhkan/ diharapkan oleh remaja dari


Pendeta mereka ?
1. …………………………………………………………………………….
2 ………………………………………………………………………………
3 ………………………………………………………………………………
4 ………………………………………………………………………………
5 ………………………………………………………………………………
6 ………………………………………………………………………………

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 6


STAK Refomred Remnant Internasional
BAB II
KUALIFIKASI SEORANG PELAYAN REMAJA

Paling tidak, seorang pelayan remaja, sebagaimana para pelayan


pada umumnya, haruslah memiliki kualifikasi spiritual atau rohani,
kualifikasi akademis dan mental. Tiga kualifikasi umum ini, haruslah
dimiliki secara seimbang. Tidak boleh salah satu dari padanya kurang
atau alpa.

A. Kualifikasi Spiritual
Seorang pelayan remaja adalah seorang yang terus menerus
mengupayakan untuk menjadi dewasaan secara rohani, untuk itu, ia
harus mengalami proses:
• Berakar: Harus memiliki keyakinan bahwa Dia sudah mengalami
kelahiran baru.
• Bertumbuh (Doa, Firman, Bersekutu dan Bersaksi)
• Berbuah (karakter, karya)

B. Kualifikasi Akademis: Belajar untuk memahami remaja :


• Pribadi remaja
Kontekstualisasi: Bagaimana menyajikan uraian Firman Tuhan
kepada remaja, namun kita tidak mengerti dunia remaja, pribadi
dan kepribadian remaja? Pasti penyajiannya tidak akan
“mendarat”
• Masalah Remaja
Seorang remaja banyak sekali mengalami perubahan di dalam
dirinya dan kehidupannya. Hal itu menjadi masalah yang khusus
bagi remaja. Masalah utama remaja adalah berakar pada masalah
perubahan fisiknya. Sedangkan perubahan fisik harus dialami
remaja. Mereka tidak bisa menghindari perubahan fisik.
• Kebutuhan remaja
Remaja membutuhkan perhatian yang khusus dari
lingkungannya, orang-orang terdekatnya:
i. Orang tua : Orang tua bisa menjadi sumber utama kasih
dan bimbingan. Orang tua adalah sebagai pendidik
sekaligus pengajar.
ii. Kakak : Pendidik sekaligus juga pengajar
iii. Guru/ pembina : Pengajar (baik dan buruk)
iv. Pendetanya : Pengajar

C. Kualifikasi Mental:
• Belajar menjadi seperti remaja.
Dalam hal ini, pelayan remaja hendaknya dapat menirukan
bagaimana remaja bertingkah laku, apa yang menjadi
kesukaannya (lagu-lagu remaja) dll.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 7


STAK Refomred Remnant Internasional
• Belajar menjadi sabar
Pelayan remaja itu harus sabar, penuh pengertian, tidak mudah
(cepat) marah/ emosi yang “meledak-ledak) saat melihat remaja
yang berlaku tidak berkenan di hati.

• Belajar menjadi seorang pendengar yang baik


Mendengar itu penting. Untuk itu kita sebagai Pembina/ pelayan
remaja kita perlu mendengarkan dan memahami perspektif
mereka. Dalam hal ini kita harus dapat membentuk citra diri kita
sebagai sumber informasi. Untuk itu, kita/ pelayan remaja harus
melakukan ini dengan cara yang menyokong/ mendukung
mereka agar mereka merasa cukup aman bicara kepada kita dan
percaya bahwa kita tidak akan meresponi apapun yang mungkin
kita dengar dengan bersikap menghukum atau histeris, tetapi
sebaliknya bersiap sedia, tenang, dan membantu.
Dalam hal ini. Kita hanya punya pengaruh terbatas terhadap
sikap anak/remaja kita. Jumlah nasihat, ancaman atau
hukuman berapapun tidak akan berpengaruh besar. @

• Belajar untuk bersikap positif (benar) dan memiliki rasa humor


Orang tua/ Pembina harus memiliki sikap yang positif/ benar
terhadap anak-anak/ remaja. Dalam hal ini kita Pembina juga
remaja itu sendiri membutuhkan kepercayaan. Jangan kita
banyak curiga/ prasangka kepada remaja kita. Kita juga harus
memiliki rasa humor (humor yang membangun).

• Belajar memberikan waktu yang cukup kepada mereka (remaja)


Waktu adalah hadiah yang paling berharga bagi anak-anak
(remaja). Waktu yang kita, orang tua/ pembina dapat berikan
kepada mereka (dapat bersama-sama dengan mereka), adalah
merupakan salah satu dukungan yang sangat berarti. Kita/
Pembina remaja memerlukan waktu untuk dapat duduk-duduk
bersama, menghabiskan waktu bersama, dan mungkin kita juga
harus mengesampingkan sesuatu yang sedang kita lakukan
untuk bersama-sama mereka , itulah artinya menjadikan anak-
anak / remaja kita prioritas. Hal ini dilakukan untuk/ supaya
kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya remaja inginkan, apa
yang sudah terjadi dsb.
i. Ada waktu dimana mungkin perlu untuk dijadwalkan,
kapan harus ada pertemuan bersama.
ii. Ada juga waktu dimana tidak harus dijadwalkan.*

• Belajar untuk memberi pertolongan pada waktu diperlukan

@
Dorothy dan Rachel, Remaja Belajar dari Apa yang Mereka Alami dalam Kehidupan ini, Batam
Center: Interaksara, 2004, hal. 254-255.
*
hal. 285-286.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 8


STAK Refomred Remnant Internasional
Ada saat-saat tertentu remaja sangat memerlukan pertolongan
kita, orang tua/ Pembina, maka janganlah kita menunda-nunda
waktu untuk kita menolong mereka.
i. Mungkin mereka melakukan kesalahan (belajarlah dari
kesalahan itu)
ii. Mereka memerlukan petunjuk untuk melakukan sesuatu
(tunjukkanlah)

BAB III
PANGGILAN MENJADI PELAYAN REMAJA

Seorang pelayan remaja bukanlah sembarang pelayan. Tidak


semua orang dapat melayani remaja dengan baik. Ada dua syarat untuk
menjadi pelayan remaja, dimana kedua syarat tersebut tidak mutlak
harus yang satu mendahului yang lain. Syarat untuk menjadi pelayan
remaja, yaitu:

A. Panggilan Allah (Panggilan Internal/Ilahi)


Keyakinan akan panggilan Allah di dalam dirinya (pelayan remaja),
bahwa Allahlah yang telah memanggil dia untuk menjadi pelayan
remaja. Karena tanpa Allah yang memanggil menjadi pelayan remaja,
dia tidak akan mengalami sukacita, tidak memiliki gairah, tidak
kreatif dan tidak bersemangat (lesu/ malas) dalam pelayanan remaja.

B. Beban (panggilan eksternal/natural)


Melihat remaja yang sangat membutuhkan pertolongan, dia
menjadi terbeban/iba/ rindu (jatuh hati) untuk melayani remaja.
Namun, hal ini tidak lepas dari panggilan Allah terhadap dirinya.
Dalam pengertian Allah telah menetapkannya sejak semula untuk
menjadi pelayan remaja.

Catatan: Ada orang yg dipanggil Tuhan, tp dia tidak memiliki beban,


dia hanya melayani orang-orang saja (terlibat dalam
pelayanan sosial/ aktivis sosial saja)

Contoh orang yang dipanggil dan berbeban melayani Tuhan (remaja):


1. Allah memanggil Yesaya (Yes. 6:8).
Yesaya sudah memiliki beban untuk melayani remaja, namun dia
belum dipanggil Tuhan. Tuhan baru memanggil dia setelah dia
berbeban untuk menjadi pelayan remaja.
i. Yesaya 3:9 : Yesaya mencela Dosa Israel
Yesaya 4 : Sisa Israel akan dimuliakan Tuhan
Yesaya 5:8,11,18,20,21,22 : Yesaya mengutuk orang- orang
yg berbuat dosa dengan kata “Celakalah….” )

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 9


STAK Refomred Remnant Internasional
ii. Yesaya 6:5 : Yesaya mengaku segala dosanya (Dia
bertobat, ……..namun mataku telah melihat
Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam.”
iii. Yesaya 6:8 : Yesaya baru mendapat panggilan Tuhan

2. Matius 9:35-38
“tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit, karena itu
mintalah…”
• Teks ini, bisa dikatakan Tuhan memanggil terlebih dahulu
baru memiliki beban atau berbeban dahulu baru dipanggil
Tuhan.

3. Kisah Para Rasul : Paulus berbeban juga (secara lahiriah)


i. Kis. 9:1-31
• Saulus adalah penganiaya jemaat Tuhan
• Saulus bertobat
• Saulus memberitakan Yesus adalah Mesias ke
berbagai kota
• Saulus sudah memiliki beban melayani Tuhan, baru
dia dipanggil Tuhan.
ii. Kis. 13:2
Tuhan memanggil Saulus untuk menjadi pelayanNya

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 10


STAK Refomred Remnant Internasional
BAGIAN 2
MEMAHAMI HAKEKAT REMAJA

Allah menciptakan manusia (remaja) laki-laki dan perempuan. Manusia


adalah ciptaan Allah yang paling mulia diantara semua ciptaan Allah
yang lain. Dalam bagian ini akan dibahas secara khusus tentang hakekat
manusia, yaitu: Remaja dalam Pengertian Istilah, Remaja dalam
Pengertian Teologis, Karakteristik Remaja dan Tiga sikap remaja terhadap
Masa Depan.

BAB I
REMAJA DALAM PENGERTIAN ISTILAH

Definisi :
1. Remaja (adolescence) artinya " tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa " Hanya istilah "menjadi dewasa ini dimengerti berbeda
menurut zaman dan tempat. Dahulu kala, anak dikatakan dewasa
apabila sudah mampu bereproduksi. Dalam perkembangan
selanjutnya, seseorang dikatakan remaja apabila ia berada dalam
usia sekolah SMA. Jadi sebelum SMA, seseorang dianggap sebagai
anak-anak. Tapi waktu telah berubah, dimana menurut Dr. Urie
Bronfoenbrenner dari Universitas Cornell, masa remaja sekarang
ini dimulai sejak usia 11 - 12 tahun, bahkan 10 tahun. Ia tidak
memberikan alasan, namun kemungkinan karena perkembangan
remaja tersebut sudah mampu beriteraksi dengan orang dewasa,
karena adanya perubahan-perubahan yang terlihat seperti
perubahan fisik, emosi, sosial, intelek. Perubahan ini juga diikuti
dengan perubahan tingkah-laku, gaya bicara, model pakaian dan
tata rambut.

2. Masa remaja: pembagian masa remaja ini tidaklah mutlak, oleh


karena tidak ada satu ukuran yang baku mengenai batasan usia
remaja, hampir semua ahli berbeda pendapat, selain itu juga
bergantung pada negara atau tempat (Eropa, Amerika dan Asia
berbeda) namun pada umumnya memberikan batasan yang hampir
sama dengan pembagian masa remaja menurut Hurlock, yakni:
 Awal masa remaja: sekitar 12/13 th sampai 16/17 th
Awal masa remaja biasanya disebut dengan “usia belasan
yang tidak menyenangkan”. (belum terlihat adanya perilaku
yang matang selama awal masa remaja.
 Akhir masa remaja: sekitar 16/17 th sampai 18 th
Akhir masa remaja inipun masih usia belasan tahun, yaitu
masa usia matang secara hukum. Akhir masa remaja ini
merupakan periode yang sangat singkat. Biasanya orang
menyebut akhir mas remaja ii dengan sebutan “pemuda atau
pemudi (kawula muda)”.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 11


STAK Refomred Remnant Internasional
BAB II
Remaja Dalam Pengertian Teologis

A. Remaja adalah Manusia


• Pandangan: “Belum berhasil, maka belum disebut manusia.”
- Dikatakan manusia apabila sudah bekerja, sudah memiliki
posisi/ kedudukan, dsb
- Biarpun usia sudah mencapai kematangan, kalau tidak
memiliki pekerjaan/ kedudukan dia belum disebut
manusia.
• Remaja diperlakukan sebagai “barang”
- Remaja diperjual-belikan/ diperdagangkan.
- Tidak ada lagi perikemanusiaan
• Nilai kemanusiaan remaja merosot atau … (tidak ada harga)
- Adanya pemerkosaan disana-sini pada masa remaja.
- Nilai manusia (remaja) turun secara drastis, tak layaknya
seperti binatang, yang dapat dibantai kapan dan dimana
saja.

B. Pandangan Non Teologi/Sekuler tentang Manusia (Remaja)


1. Manusia dilihat secara sempit dan tertutup, karena memahami
manusia sejauh penelitian manusia tentang dirinya. Artinya
manusia (subyek) mempelajari manusia (obyek) berdasarkan
pendekatan ilmiah yang sifatnya terbatas (keterbatasan
manusia sendiri), dan penelitian yang sifatnya mencari dan
menduga (kebenaran yang mutlak dan tidak mutlak serta
sementara sifatnya). Studi anthropologia yang lepas dari studi
teologia (belajar tentang manusia ciptaan Allah lepas dari Allah
penciptanya) adalah studi yang dangkal. Karena studi yang
bertolak bukan dari sumber manusia, yaitu Allah, melainkan
studi tentang manusia yang bersumber pada manusia itu
sendiri yang sarat dengan misteri. Biasanya anthropologi yang
filosofis membahas mengenai asal mula manusia dan sejarah
manusia serta struktur psikologis dan ciri-ciri fisik manusia
secara umum dan tentang sifat masyarakat dari suku-suku
bangsa tertentu, juga dalam kaitannya dengan perkembangan
etnologis, linguistik, kebudayaan dan agama mereka.
Berlawanan dengan pandangan Kristen.@

@ Alkitab adalah Firman Allah, dimengerti sebagai wahyu Allah yang tidak
bersalah, merupakan obyek studi tentang manusia secara tepat. Dengan
kata lain, kita belajar tentang manusia dari sumber manusia itu sendiri
yaitu Allah. Segala bentuk pertanyaan manusia tentang dirinya, jelas
dijawab oleh Allah melalui Alkitab. Dan yang penting manusia dalam
hubungannya dengan Allah Pencipta, Penyelamat dan Pemelihara.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 12


STAK Refomred Remnant Internasional
2. Pusat perhatian: Anthropologi kontemporer telah memusatkan
perhatian kepada isu identitas, yaitu masalah siapakah saya?
yang didominasi oleh bidang psykologi, sosiologi dan budaya.
Manusia mencoba mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan
pada apa yang ia lakukan. Hal ini jelas membawa manusia
kepada kebingungan. Berlawanan dengan pandangan Kristen.%

3. Dosa: Dosa manusia hanya berkaitan dengan kejahatan tubuh,


dosa adalah kekurangan hal-hal yang penting dalam hidup,
dosa adalah ilusi, dosa adalah kebodohan, ketamakan,
pertentangan dari natur manusia yang lebih rendah menuju
kesadaran moral yang semakin berkembang. Kontras dengan
pandangan Kristen. Berlawanan dengan pandangan Kristen #

4. Jalan keluar: Tidak ada jalan keluar dari dosa khususnya


menyangkut keselamatan, selain hanya memberikan jalan
keluar untuk tidak berbuat dosa atau untuk bermoral dan
beradab. Berlawanan dengan pandangan Kristen. $

5. Suatu survey mengenai Antropologi yang bukan Kristen:


i). Anthropologi Naturalistik.
• Titik tertinggi Anthropologi Naturalistik yaitu
evolusi (Kelangsungan hidup yang berkembang).
• Orientasinya semi materialistik: Kerohanian
manusia dihasilkan oleh struktur materi
manusia.

ii). Anthropologi yang idealistik.


• Menegaskan kerohanian manusia (idealistik).
• Menegaskan keilahian manusia : Konsep emanasi
(manusia sebagai tanda/percikan Allah).
• Dikotomi dan konsekwensinya : Tubuh adalah
penjara jiwa. Jadi keselamatan adalah
keselamatan jiwa saja.

%
Pusat perhatian Anthropologi yang teologis ialah manusia sebagai gambar
Allah.

#
Dari Alkitab pula, kita mengenal manusia berdosa dan hakekat dosa yang
jelas adalah pemberontakan/permusuhan dengan Allah dan yang
menyebabkan kerusakan total dan ketidakberdayaan manusia sma sekali
secara rohani.

$
Dari Alkitab juga, kita mengerti jalan keluar manusia berdosa dan akibat
dosa yang seharusnya dipikul oleh manusia, yaitu jalan keselamatan yang
hanya dikerjakan oleh Allah sendiri di dalam dan melalui Tuhan Yesus saja.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 13


STAK Refomred Remnant Internasional
iii). Anthropologi Mistik.
• Penekanannya adalah dalam jiwa manusia
• Intuisi perasaan, subyektivisme.
• Deistik, Panteistik.

C. Pandangan Alkitab mengenai Manusia (Remaja)


1. Memahami hakekat remaja, haruslah bertolak dari memahami
hakekat manusia. Hakekat manusia, adalah sebagai ciptaan
Allah yang paling mulia dari semua ciptaan yang lain.

2. Ada dua referensi Alkitab mengenai penciptaan manusia yaitu


Kejadian 1:26-27 dan Kejadian 2:7,21-23. Dalam Kejadian 2:7,
Tuhan membentuk manusia dari debu tanah dan
menghembuskan nafas ke dalam hidungnya. Demikianlah
manusia menjadi mahluk hidup. Ayat ini menunjukkan, bahwa
manusia bukanlah berada atau muncul dengan sendirinya, atau
ada berdasarkan hasil perkembangan dari zat yang telah ada
sebelumnya, bukan, melainkan ada yang menciptakannya,
yaitu Allah pencipta. Allah menciptakan manusia, yang semula
belum ada sehingga menjadi ada. Jadi adanya manusia karena
kehendak Allah.

3. Penciptaan manusia adalah penciptaan yang berbeda dengan


semua ciptaan Allah yang lain (tumbuhan, hewan, dll).
Keistimewaan penciptaan manusia dari ciptaan yang lain, yaitu:
i. Penciptaan Manusia berdasarkan Musyawarah Allah Tri-
tunggal.
Kejadian 1:26 : “ Baiklah kita menjadikan manusia
menurut Gambar dan Rupa Kita “. Penciptaan manusia
diawali dengan musyawara Allah Tritunggal (bentuk
jamak “ Kita “) dan penetapan Allah Tritunggal. Oleh
putusan kehendaknya yang bebas, manusia diciptakan.
Manusia bukanlah keturunan Allah (bukan dilahirkan
oleh Allah secara biologis), juga bukan mengalir keluar
dari Allah dan juga bukan kepingan yang terpisah dengan
Allah, melainkan manusia adalah hasil karya cipta Allah
yang keadaannya berlainan sekali dengan Allah dan
dengan ciptaan Allah yang lain.

ii. Penciptaan manusia adalah Tindakan Allah secara


langsung.
Penciptaan Allah atas semua ciptaan selain manusia
adalah berbeda dengan penciptaan manusia. Terhadap
semua ciptaan Allah yang lain, diawali dengan kalimat:
“Berfirmanlah Allah: Hendaklah tanah menumbuhkan
tunas-tunas muda, tumbuhan… supaya ada tumbuh-
tumbuhan di bumi ; hendaklah dalam air berkeriapan

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 14


STAK Refomred Remnant Internasional
mahluk hidup.“ Dalam hal ini nampak indikasi
pengantara dalam karya penciptaan. Sedangkan terhadap
penciptaan manusia dipakai kalimat: “Maka Allah
menciptakan manusia.“ Terbukti tidak ada indikasi
pengantara. Sekalipun Allah memakai materi yang sudah
ada sebelumnya dalam membentuk tubuh, tetapi
penciptaan jiwa tidak memakai materi yang ada
sebelumnya. Inilah tindakan Allah secara langsung.

iii. Manusia diciptakan menurut Contoh Ilahi.


Penciptaan Allah atas hewan, ikan, tumbuhan adalah
penciptaan menurut Jenisnya, artinya menurut tipikal
dari masing-masing jenisnya. Sedangkan penciptaan
manusia adalah menurut contoh Allah sendiri, dalam arti
menurut Gambar dan Rupa Allah secara rohani.@

iv. Manusia memiliki dua elemen yang berbeda.


Kejadian 2:7 menerangkan perbedaan yang jelas
antara asal mula tubuh dan asal mula jiwa. Tubuh
dibentuk dari tanah (materi yang sudah ada terlebih
dahulu). Jiwa tidak dibentuk dari materi yang sudah ada
sebelumnya, melainkan jiwa adalah substansi baru yang
diciptakan oleh Allah secara langsung. Allah
@ 1.
Manusia (remaja) adalah Gambar Allah.
• Dalam Kejadian 1:26-27 terdapat istilah “gambar” dan “rupa”, yang
dipakai secara bersinonim dan dipakai saling bergantian dan tidak
menunjukkan dua hal yang berbeda.
• PB : Kata gambar dan kemuliaan (I Kor. 11:7), kata gambar saja (Kol.
3:10), kata rupa (Yak. 3:9), ketiga hal ini adalah menjelaskan
kesinoniman atau sama.
• Semuanya menunjukkan bahwa manusia diciptakan dalam keserupaan
dengan Allah dan keserupaan ini bukanlah sesuatu yang diberikan
kepada manusia belakangan.

2. Elemen-Elemen dari Gambar dan Rupa Allah


• Gambar & rupa Allah yg menurutnya manusia diciptakan adalah
mencakup Kebenaran asali, yaitu : Pengetahuan yang benar, kebenaran
dan kesucian (Kej. 1:31, Pengk. 7:29, Kol. 3:10, Efs. 4:24).
• Gambar dan Rupa Allah juga mencakup elemen-elemen yang menjadi
milik nature manusia, yaitu: Kekuatan intelektual, perasaan natural,
kebebasan moral yang tidak hilang selagi masih manusia. Bagian dari
Gambar Allah memang tercemari oleh dosa, tetapi masih tetap tinggal
dalam diri manusia setelah kejatuhannya dalam dosa.
• Elemen lainnya yaitu: jiwa dan tubuh (tubuh tidak bisa terpisah dengan
jiwa). Tubuh sebagai alat ekspresi dari jiwa dan tubuh ditetapkan untuk
menjadi tubuh rohani.
• Satu elemen lagi dari Gambar dan Rupa Allah, yaitu : Kekekalan. Allah
adalah kekal, dan kekekalan Allah sebagai kualitas essensial, sedangkan
kekekalan manusia adalah pemberian Allah.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 15


STAK Refomred Remnant Internasional
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia
dan manusia menjadi mahluk yang hidup (Pkh.12:7,
Mat.10:28, Luk.8:55, 2 Kor.5:1-8, Fil.1:22-24, Ibr.12:9).

v. Manusia adalah Puncak Penciptaan Allah.


Manusia ditempatkan oleh Allah dalam posisi lebih
tinggi dari ciptaan Allah yang lain, yaitu manusia diberi
hak atas semua ciptaan yang lain ( Ex Nihilo ), sekaligus
kewajiban untuk melakukan amanat kebudayaan, yaitu
memenuhi bumi dan menaklukkan bumi ( khabas ).
Semua ciptaan berada di bawah kekuasaan manusia
menjadi pelayan bagi manusia. ( Kej.1:28 ).

Jadi, manusia (remaja) haruslah dipahami sebagai: “Mahluk dicipta


(authenticity), mahluk relasional (Identity), mahluk yang memiliki arah
hidup (purposeful-ness), mahluk sebagai agen moral yang bertanggung-
jawab (moral imperatif).”

BAB III
KARAKTERISTIK REMAJA

A. Masa yang penting


Tiap-tiap periode rentang kehidupan semua manusia adalah
penting, namun pada periode ini karena dapat memberikan dampak
yang berkepanjangan, akibat perkembangan fisik dan psikis, misalnya
cacat fisik dan mental.

B. Masa Transisi
Bukan anak-anak, bukan juga dewasa. Biasanya apa yang terjadi
di masa sebelumnya akan meninggalkan bekas masa kini dan akan
datang. Hampir semua kategori berubah dari masa anak-anak ke
masa dewasa.(sikap, cara berpikir, dll). Peralihan ini dapat
menggoncangkan identitas diri, oleh karena masa ini adalah masa
yang banyak kali dijadikan bahan guyonan, seperti: ukuran celana,
sepatu. Selain itu, ia akan menjadi salah tingkah, apabila ia berlaku
seperti orang dewasa maka diejek, apabila ia berlaku seperti anak
kecil lagi, maka di marah dan diejek.

C. Masa bermasalah
Masa anak-anak adalah masa bergantung pada ortu/kakak atau
guru, menjadi remaja mereka cenderung untuk menganggap diri
mandiri, mau memecahkan masalah sendiri, dengan cara sendiri,
tanpa pengalaman, menolak bantuan orang lain (ortu/kakak),
semuanya dipengaruhi oleh perkembangan diri (fisik, jiwa, intelek,
sosial, dll.) dan konsep diri yang banyak dipengaruhi oleh perubahan

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 16


STAK Refomred Remnant Internasional
dan bentuk fisik serta kemampuan diri yang menimbulkan rasa
rendah diri (krisis identitas).

D. Masa mencari identitas


Mereka tidak puas dengan apa adanya mereka, tidak puas
menjadi sama dengan temannya. Ketidakpuasan dan
ketidakberdayaan terhadap pencarian tersebut menyebabkan krisis
identitas. Cara mengatasinya ialah dengan menutupi diri, pelarian,
dan simbolitas status: bentuk materi yang dimiliki, model pakaian ,
model tata rambut, model mobil atau motor (dicopotin).
Banyak anak pada masa remajanya mengalami role confusion
(kebingungan dalam memilih role kehidupannya), hal ini dikarenakan
oleh kebutuhan identitasnya (remaja) tidak terpuaskan.
• Orang tua dan anggota-anggota keluarga tidak dapat menjadi
model yang diharapkan dan dikagumi untuk menemukan
identitas dalam dirinya.
• Remaja merasa rejected (ditolak) dalam keluarganya.
Karena kedua hal inilah, maka remaja mencari identitas lain diluar
rumahnya. Dan biasanya remaja akan mencari identitasnya dalam
peer-group-nya (teman sesama remajanya).

E. Masa bertanya (a time of questioning)


Pada masa ini mereka mulai mencari-cari pengetahuan tentang
sex (mulai tertarik dengan lawan jenis), tingkat mengkhayal tinggi
berakibat pada gambar-gambar pornografi, masturbasi, bahkan
hubungan sex. Mengapa demikian? Karena disamping ingin tahu,
mereka juga ingin merasakan. Mereka dilanda sikap “trial and error”.
Kira-kira sampai umur 18 tahun kebutuhan seksuil belumlah
merupakan kebutuhan primer. Meskipun pada fase adolescence atau
pubertas (remaja) kelenjar endokrin (kelenjar hormone) yang disebut
gonads sudah mulai aktif memproduksir dan melepaskan sel-sel telur
secara regular (remaja perempuan) dan sperma (remaja laki-laki).
Ada banyak kebutuhan lain bagi remaja yang lebih primer. Hanya
saja, kalau kebutuhan-kebutuhan primer ini tidak terpuaskan, maka
remaja akan mencari obyek pengganti, yang dalam hal ini seringkali
obyek pengganti yang dipilihnya adalah seks. Akibatnya, kebutuhan-
kebutuhan seksuil seringkali nampak atau menggejala sebagai
kebutuhan primer.

F. Masa tidak realistis:


Cita-cita yang tidak realistis (tidak sesuai dengan kemampuan
diri, tidak sesuai dengan kenyataan) menimbulkan kekecewaan,
gampang marah (Idealisme yang berlebihan).
Hal ini bisa berhubungan dengan kebutuhan untuk menjadi
manusia yang utuh pada dirinya sendiri (kebutuhan independent).
Sebagai contoh: Banyak orang tua yang membuat 1001 macam
peraturan-peraturan dalam rumahnya. Padahal biasanya mereka

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 17


STAK Refomred Remnant Internasional
sendiri gagal untuk consistent/ tetap konsekwen dengan peraturan-
peraturan yang telah dibuatnya.

G. Masa keterbukaan (time of openness)


Kalau remaja hidup dengan keterbukaan, remaja belajar untuk dapat
menemukan dirinya sendiri.
Dalam hal ini, orang tua tidak selalu harus setuju dengan pendapat/
ide/keinginan dan tindakaan mereka. Namun kita harus tetap
terbuka secara konsisten dan siap sedia terhadap mereka, baik
pikiran maupun hati kita. Siap mendengar dan atau memeluk hangat
bila diperlukan. Semakin orang tua berpikiran dan berhati terbuka
terhadap remajanya, remaja pasti merasa semakin bebas menjelajahi
pikiran dan perasaan terdalam mereka bersama kita.
Di tengah-tengah segala badai emosi masa remaja, mudah bagi orang
tua untuk kehilangan arah terhadap fakta bahwa sesungguhnya
adalah hak istimewa orang tua untuk bisa menyaksikan dan ikut
serta dalam perjalanan anak remajanya. Yang pasti orang tua selalu
menerima dan mencintai mereka. Orang tua/ Pembina remaja akan
diundang ke dalam hati remaja kalau kita membuka hati kita kepada
mereka dengan jujur.
Orang tua/ Pembina haruslah:
• Siap sedia berarti mendengarkan tanpa menghakimi
• Bersikap terbuka kepada segala kemungkinan
• Menghormati filsafat hidup mereka yang berkembang
• Menghargai hal-hal yang dihargai remaja kita
• Masa perasaan intens
• Dapat menjadi teladan dalam keterbukaan*

H. Masa memutuskan (time of decision)


• Remaja sudah dapat mengambil keputusan sendiri
• Keputusan remaja yang positif harus dihargai
• Keputusan yang negatife membutuhkan perhatian dan
pertolongan dari orang tua/ gembala/ Pembina/ guru

I. Masa perhatian (time for attention)


Pada masa kini banyak para orang tua yang penuh dengan kesibukan
tiap-tiap hari dalam kehidupannya (pekerjaan, hobby, pelayanan
keluar dsb.) Mereka lupa akan tugasnya sebagai orang tua dari anak-
anaknya, yang membutuhkan perhatian (secara khusus anak
remajanya).
• Perhatian merupakan salah satu wujud cinta kasih
• Remaja membutuhkan perhatian lebih dari sebelumnya
• Perhatian yang positif bagi remaja itu penting
• Dll.

*
Dorothy Law Nolte, Remaja Belajar dari Apa yang Mereka Alami dalam Kehidupan ini. Hal 188 -206

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 18


STAK Refomred Remnant Internasional
BAB IV
TIGA SIKAP REMAJA TERHADAP MASA DEPAN

Tiga sikap remaja ini adalah sikap remaja dalam remaja mengambil
sikap/ langkah yang berkaitan dengan masa depan remaja (hidupnya).

A. Sikap Pertama ialah Sikap Terlalu Optimis dengan Masa yang


akan Datang (optimis dengan tahun baru).

1. Keadaan dan sikap remaja yang optimistis


• Remaja seperti ini, akan mengangkat kepalanya, melihat
ke depan dan melangkah sambil bersiul (sombong).
Sikap optimisnya ini, bukan tanpa dasar. Karena sikap ini
terbentuk oleh karena adanya: Pertama: keyakinan dan
Kedua: perhitungan (mengenai potensi diri dan
kemungkinan karena perhitungan)
• Sikap terlalu optimis dengan hari esok.
Membuat remaja melangkah tanpa bertanya lagi kepada
Tuhan, langsung membuat keputusan, langsung
melangkah.
• Yakobus 4:13: “Hai kamu yg berkata: “Hari ini atau besok,
kami berangkat ke kota anu, & di sana kami akan tinggal
setahun & berdagang serta mendapat untung.”
i. Inilah sikap optimis: “Hari ini atau besok”
mengungkapkan mengenai: sikap seenaknya saja.
ii. Ke kota anu, tinggal setahun, seenaknya saja
menentukan waktu dan diri sendiri.
iii. Berdagang & Mendapat untung, seenaknya saja
mengharapkan.

2. Evaluasi
Tuhan mencela orang (remaja) yang optimis dengan hari esok.
Tuhan menyatakan dalam Yakobus 4:14 dan 16:
• Sedang remaja tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari
(ayat 4a) Artinya, remaja bukan Tuhan,
• Remaja tidak ada apa-apanya, kamu tidak berdaya.
Apakah arti hidupmu? Hidup itu sama seperti uap yang
sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Remaja bukan
Tuhan, remaja sama dengan uap (ayat 14).
• Kalau hidup manusia (remaja) sama seperti uap, apa
yang dibanggakan, apa yang mau dipertahankan?
• Ayat 16: Sikap optimis adalah sikap yang “memegahkan
diri, congkak.” Uap, tapi sombong.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 19


STAK Refomred Remnant Internasional
3. Jalan keluar untuk orang (remaja) yang optimis
• Sebenarnya remaja harus berkata: “Jika Tuhan
menghendakinya, kami (remaja) akan hidup dan berbuat
ini dan itu.”
• Menakhlukan diri kepada kehendak Tuhan secara mutlak
(jika Tuhan menghendaki)
• Menyadari hidup itu adalah kehendak Tuhan. Kerja itu
adalah kehendak Tuhan. Maka itu, harus “ jika “ bukan “
harus ” Tuhan menghendaki.
• Apapun kelebihan kita (remaja), kemampuan, kedudukan,
kita (remaja) adalah seperti uap.

B. Sikap kedua ialah sikap terlalu memikirkan hari esok. Semua


tindakan masa kini didasarkan pada prediksi hari esok. Ia akan
terus bertanya mengenai masa depan.

1. Keadaan dan sikap orang (remaja) yang terlalu memikirkan hari


esok:
• Bisa jadi, remaja seperti ini akan menjadi remaja yang
over protection, terlalu antisipasif, terlalu hati-hati.
Sehingga menjadi remaja yang mudah berprasangka
buruk, cepat curiga, cepat bereaksi, cepat berpikiran
buruk.
• Remaja yang terlalu memikirkan hari esok, bagaimana
nasib, apa yang akan terjadi, akan mudah menjadi orang
(remaja) yang “was-was, tidak tenang, gelisah, kuatir”
mengenai hari esok, mengenai hal yang belum terjadi.
• Remaja yang terlalu memikirkan hari esok, akan terus
berpikir, penuh pertimbangan, akhirnya takut melangkah,
takut mengambil keputusan.

2. Evaluasi
Dan yang pasti, remaja yang terlalu memikirkan hari esoknya,
adalah remaja yang mudah mengalahkan iman dengan
pertimbangannya (Mat. 6:25, 30).

3. Jalan keluar
• Matius 6:25, 34: “ Janganlah kamu kuatir akan hari
esok.” Mengapa? Tuhan Yesus mmemberikan 3 analogi
yang dapat mengusir kekuatiran:
• Ayat 26: Burung-burung di langit, tidak menabur, tidak
menuai, tidak menabung, namun diberi makan oleh Bapa
di surga (ayt. 26). Tentu, burung-burung itu terbang,
bukan disarang terus.
“Bukankah kamu (remaja) jauh melebihi burung-burung
itu?”

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 20


STAK Refomred Remnant Internasional
• Ayat 28: Bunga bakung di ladang, tumbuh, tanpa bekerja
dan tanpa memintal. Allah yang mendandani rumput di
ladang. Tidakah Ia akan terlebih lagi mendandani
remaja?.
• Ayat 31-32: Makan, minum, pakai, itu semua dicari oleh
semua orang, termasuk orang yang tidak mengenal Allah.
Bapa di surga tahu, bahwa remaja memerlukannya.

C. Sikap ketiga ialah sikap acuh tak acuh dengan hari esok, tidak
peduli apa yang akan terjadi, masa bodoh, tidak mau tahu
dengan persoalan, tantangan yang akan dihadapi.

1. Tidak peduli dengan apa yang akan terjadi dengan dunia (nggak
mau baca koran), tidak mau peduli dengan apa yang akan
terjadi dengan diri sendiri (tidak mau check-up kesehatan).

2. Keadaan dan sikap remaja yang acuh tak acuh:


• Bisa jadi, sikap acuh tak acuh ini, karena berada dalam
keputus-asaan, jadi tidak mau tahu. Bisa jadi karena
sedang dalam kondisi stress yang berat.
• Bisa jadi, sikap acuh tak acuh ini, terbentuk karena
pengalaman masa lalu yang pahit dan yang
berkepanjangan, sehingga menjadi apatis dan masa
bodoh.
• Bisa jadi, sikap acuh tak acuh sulit dilupakan, sehingga
tidak ada lagi harapan.

3. Evaluasi
Dan yg pasti, sikap acuh tak acuh ini, terbentuk krn tidak
mengenal Allah & tdk mengetahui kehendak Allah dlm hidupnya.

4. Jalan Keluar (Efs. 5:15-17)


• Perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu (remaja)
hidup, janganlah seperti orang bebal
• Pergunakanlah waktu-waktu yang ada (Kol. 4:5)
i. Tebuslah waktu itu
ii. Mengganti waktu-waktu yang terbuang dahulu.
• Janganlah kamu (remaja) bodoh, tetapi usahakanlah supaya
kamu (remaja) mengerti kehendak Tuhan, bukan bermasa
bodoh.
i. Anak kita yg bandelnya setengah mati, jangan masa
bodoh, jangan tidak mau tahu, lepas tangan, putus
asa, usahakan utk mengerti kehendak Tuhan.
ii. Masalah yang tidak kunjung selesai, usahakan utk
mengerti kehendak Tuhan.
iii. Sakit yang berkepenjangan, usahakan untuk
mengerti kehendak Tuhan

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 21


STAK Refomred Remnant Internasional
iv. Gagal terus dalam bisnis, gagal membangun rumah
tangga, usahakan untuk mengerti kehendak Tuhan.

@ Mazmur 90:12: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami


sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” remaja yang
bijaksana, tentu bukanlah remaja yang acuh tak acuh, bukanlah
remaja yang hidup dalam kekuatiran, bukan juga remaja yang
percaya diri, hingga tidak membutuhkan Tuhan.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 22


STAK Refomred Remnant Internasional
BAGIAN 3
MEMAHAMI PERKEMBANGAN REMAJA

Perkembangan Remaja itu perlu diketahui oleh seorang pelayan/


Pembina remaja, supaya dapat mengerti bagaimana remaja tumbuh dan
berkembang dan masalah-masalah yang mengikutinya. Harus diketahui
pula, bahwa selain masing-masing remaja mengalami perkembangan
yang berbeda-beda, juga secara khusus dan pasti remaja putra dan
remaja putri pada umur sekitar 12 tahun mereka mengalami
perkembangan yang sangat jelas perbedaannya. Dalam bagian ini akan
dibahas secara khusus mengenai Perkembangan Remaja secara fisiologis,
sosial, rohani, psikologis, budaya dan intelektual, serta membahas
mengenai 4 temperamen manusia (remaja), juga bagaimana memahami
remaja melalui cara belajarnya.

BAB I
REMAJA DALAM PERKEMBANGAN FISIOLOGIS

Perkembangan fisik pada remaja masih belum/ jauh dari sempurna


(baik pada masa puber terakhir maupun pada akhir masa awal remaja).
Pertumbuhan pada remaja mengalami penurunan, dan perkembangan
secara Internal lebih menonjol daripada perkembangan eksternal. Hal ini
tidak mudah untuk dapat diamati dan diketahui seperti pertumbuhan
tinggi, berat badan pada remaja.

1. Perubahan fisik :
a. Pertumbuhan fisik anak perempuan lebih cepat dari laki-laki,
sehingga perempuan kelihatan lebih cepat dewasa.
Pertumbuhan fisik laki-laki lebih lama, karena otot laki-laki
lebih besar dari perempuan (lebih kuat)
b. Pada usia 14 tahun anak Perempuan mencapai kemajuan
kekuatan dan mencapai kekuatan maksimum pada usia 17
tahun, sedangkan peningkatan kekuatan Laki-laki mulai pada
umur 14 tahun dan mencapai kekuatan maksimum pada usia
21 tahun ke atas.

2. Efek perubahan fisik remaja


• Dengan berkurangnya pertumbuhan/perubahan fisik pada
remaja, kecanggungan yang pada masa puber dan awal masa
remaja pada umumnya menghilang.
• Remaja terdorong untuk menggunakan kekuatannya, yang
baru diperolehnya.
• Kekuatan yang baru itu juga merupakan bantuan untuk
mengatasi setiap kecanggungan yang akan timbul.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 23


STAK Refomred Remnant Internasional
3. Keprihatinan akan perubahan fisik remaja:
Apa saja dampak yang terjadi dengan perubahan fisik remaja ?
(diskusikan):
• Perubahan fisik menimbulkan sikap puas atau tidak puas.
• Memperhatikan kenormalan tubuh (membandingkan)
• Adanya reaksi sosial terhadap bentuk tubuh mereka (salah
tingkah dan mencari jalan keluar sendiri)
• Masalah haid, Jerawat, gemuk
• Pada usia remaja, daya tarik fisik menjadi perhatian utama
(dalam sosialisasinya dengan teman sebaya, masyarakat luas
dan lawan jenis).
@ Lihat Hurlock, halaman 211, kotak 8-1.

BAB II
REMAJA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL

Pada masa remaja perkembangan sosial atau penyesuaian sosial


merupakan hal yang paling sulit bagi mereka. Baik penyesuaian diri
dengan lawan jenisnya maupun dengan orang-orang dewasa di luar
lingkungan mereka.

1. Kesulitan utama remaja, ialah berkenaan dengan penyesuaian


sosial yang baru.

2. Yang sulit dalam penyesuaian diri remaja ialah:


• Meningkatnya pengaruh kelompok sebaya: mereka tidak
mementingkan banyaknya teman (kwantitas), melainkan
ingin dikagumi dan dihargai oleh teman-teman sebayanya.
Masing-masing remaja berusaha untuk dirinya diterima
dalam kelompok sebaya. Hal ini dibarengi dengan pengaruh
kelompok sebaya (sikap, bicara, minat, penampilan).
Kelompok teman sebaya ini terkenal dengan usaha-usaha
menjadi pahlawan, toleransi : tawuran
• Perubahan dalam perilaku sosial (khususnya perilaku sosial
yang buruk: sex bebas dalam masyarakat, kompetisi sosial
yang tidak sehat, prasangka dan diskriminasi)
• Nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan
• Nilai-nilai baru dalam penerimaan sosial (lihat Hurlock,
halaman 217)
• Nilai baru dalam seleksi pemimpin: mengagumi sifat-sifat
tertentu (idola) Tantangan bagi ortu, kakak dan guru remaja,
pendeta.

3. Kelompok sosial remaja: teman dekat, kelompok kecil, kelompok


besar, organisasi, kelompok geng.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 24


STAK Refomred Remnant Internasional
4. Minat Remaja : rekreasi, sosial (lihat Hurlock, halaman218-219).

Hal tersebut juga dinyatakan/ didukung oleh Erik H. Erickson


dengan teorinya tentang: “Eight eges of Man”
Dia mengatakan bahwa pada usia 12-18 tahun, bakat sosial yang harus
remaja miliki adalah “Identity” (menemukan dirinya sendiri di tengah
lingkungan sosialnya).
Pada fase ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis seksnya, dimana
tingkah lakunya merupakan gejala dari perkembangan sosialnya, sebagai
pribadi yang rasionil seorang remaja mencoba berkomunikasi dengan
dunia di luar dirinya.
• Remaja coba memikirkan apa yang orang lain pikirkan.
• Remaja coba membangdingkan antara fakta-fakta dalam dunianya
dengan fakta-fakta di luar lingkungan rumah tangga orang tuanya.
• Remaja mulai mengkhayalkan keluarga yang ideal, orang-orang
yang ideal bahkan dunia dan lingkungan yang ideal.
Jadi yang menjadi inti dari fase “identity” (remaja) ini kebutuhan
primernya tidak lain adalah “model yang sehat” yaitu pribadi-pribadi
(tidak selalu orang tua) yang mereka hargai, yang mampu membimbing
mereka untuk dapat menemukan dirinya secara riel di tengah dunia ini.
i. Pada fase sebelumnya (usia 0-11 tahun) perkembangannya positif
dan sehat, maka remaja tersebut akan memiliki kemampuan dan
bakat “sosial identity”
ii. Jika pada fase sebelumnya, mengalami kegagalan dalam
menemukan kebutuhan primernya, maka remaja akan
mengembangkan tingkah laku yang merugikan, oleh karena role
confusion (kebingungan role, ia tidak mengenal dirinya sendiri).
Remaja tidak memiliki standar penilaian yang baik dan buruk,
remaja membiarkan lingkungan mendiktekan role dan peranan
hidup apa yang ia harus mainkan.
- Kalau lingkungan jahat, maka ia akanmenjadi remaja dengan
segala kenakalannya (delinquency).
- Kalau lingkungan baik, ia juga Cuma ikut-ikut baik, seperti
aktif di gereja tanpa sebenarnya tahu untuk apa.$

BAB III
REMAJA DALAM PERKEMBANGAN ROHANI

Pada masa remaja, banyak anak mulai meragukan konsep dan


keyakinan akan religiusnya/ kerohaniannya. Untuk itu masa ini disebut
dengan “keraguan religius”. Apalagi ditambah dengan pengaruh
lingkungan yang sangat kuat. Di tengah-tengah pengaruh norma
kelompok, terjadilah krisis-krisis perkembangan rohani, diantaranya:
$
Yakub B. Susabda, Pastoral Konseling I,( Malang: Gandum Mas, 2003), hal. 107.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 25


STAK Refomred Remnant Internasional
1. Timbul keraguan terhadap iman. Mereka lebih mendengar apa kata
orang-orang yang dapat mengerti dan menerima mereka.
2. Mereka (remaja) mempertanyakan mengenai peranan mereka
sebagai orang percaya dalam kelompok mereka. Tidak jarang
mereka merasa sebagai kaum minoritas.
3. Berpikir untuk menghadapi kegagalan, pencobaan tiap-tiap hari.
4. Masalah idola dan idealisme masa depan.
• Kekurangan gereja yang menyebabkan mereka memandang
gereja tidak menarik dan memberi jawaban atas masalah
mereka, Alkitab tidak relevan, kecewa dengan orang dewasa.
5. Implikasi terhadap pendidikan kristen:
• Mengembangkan komunikasi yang terbuka dan akrab (orang
tua membuka “meja perundingan”, tidak mendikte).
• Menolong mereka mengatasi depresi yang sering
menimbulkan sikap memberontak dan menutup diri (kasih
adalah kebutuhan utama)
• Menolong mereka mengatasi rasa rendah diri, dengan cara
membentuk dasar penhargaan diri sendiri, penerimaan diri
yang benar.
• Membicarakan masalah-masalah sex dengan terbuka dan
tepat pada waktunya
• Menolong mereka yang jatuh dalam “obat-obat terlarang”,
jatuh “cinta monyet”.
• Membangkitkan semangat hidup dan belajar mereka dengan
motivasi yang benar.

6. Karakteristik kehidupan rohani remaja:


• Suatu iman dalam transisi
• Iman bercampur dengan keraguan dan ketidakpercayaan
• Iman adalah pribadi
• Iman termasuk perasaan
• Iman berhadapan dengan kenyataan untuk sulit melakukan
• Iman dan kegagalan
• Iman adalah idealistik
• Iman membutuhkan model, figur.
@ Lihat: Hurlock, halaman 222-224.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 26


STAK Refomred Remnant Internasional
BAB IV
REMAJA DALAM PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
(PSYCHO-EMOTIONAL)

Pada usia ini, ketegangan emosi meninggi, mudah marah, mudah


dirangsang, emosinya cenderung meledak, tidak berusaha
mengendalikan perasaannya. Adapun sebab ketegangan emosi remaja
ialah:1). Meningginya emosi sebagai pengaruh dari perkembangan fisik
(bergantung pada perubahan fisik). 2). Tekanan sosial karena
menghadapi kondisi baru.

• Dalam kondisi seperti ini, biasanya mereka tidak stabil, karena


penyesuaian diri mereka dengan poin 1 dan 2 di atas.
• Ungkapan emosi remaja seperti: menggerutu, tidak mau berbicara,
mengeritik orang dengan suara keras.
• Emosi tinggi mulai mereda setelah akhir masa remajanya.
Kematangan emosi mulai nampak, seperti mulai mengritisi situasi
terlebih dahulu sebelum bereaksi. Rangsangan lingkungan
semakin kurang pengaruhnya.

Cara menolong remaja untuk menguasai emosi:


• Remaja menggumuli dengan penghargaan diri atau self-esteem.
(lihat Rice, 117)
• Pentingnya disiplin
• Membicarakan masalah pribadinya dengan orang lain.
• Mereka membutuhkan teman yang dapat memberikan rasa aman
dan terbuka.
• Penyaluran emosi: latihan fisik yang berat (melelahkan,
menyakitkan), bermain, berolah raga, bekerja, tertawa dan
menangis. Benarkah demikian ?
• Apa sikap seorang pelayan remaja (lihat Rice, 123-124)

BAB V
REMAJA DALAM PERKEMBANGAN BUDAYA

Dalam perkembangan kebudayaan yang semakin maju, remaja juga


diperhadapkan dengan banyak tantangan kebudayaan tersebut.

1. Disintegrasi keluarga tradisional.

2. Penyembahan teknologi (a technological society)


• Spontaneity: peranan mesin, komputer (manusia tidak bisa
diprediksi).
• Individuality (tertarik dengan apa yang unik dalam masing-
masing pribadi, lebih dari pada identitas seseorang).

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 27


STAK Refomred Remnant Internasional
• Pengertian moral (moralitas: menerima sebagai kebenaran
apapun yang mungkin secara teknologis): Aborsi, bayi tabung,
dll.
• Kesadaran diri sendiri.
• Kemauan (Kita hidup dalam zaman manipulasi, termasuk
remaja, adalah target dari iklan, propaganda dan semua teknik-
teknik yang membuat orang bisa percaya).

3. Bangkitnya konsumerisme
Tahun 60-an sampai 70-an, dikenal sebagai era materialisme
• Tahun 80-an, dikenal dengan era konsumerisme (lebih dari
pada materislisme)
• Masyarakat konsumeris tidak hanya mendewakan materi, tetapi
juga menyebabkan orang mulai memperlakukan orang lain
sebagai materi. Contoh: harga produksi dan tenaga kerja,
pembelanjaan dan pemakaian materi yang ditentukan oleh
waktu, mode, dan gaya hidup --- Singapura: disebut orang
apabila memiliki C-3 (Car, Credit Card, Condominium)
• Pendewaan diri sendiri:
i. Obsesi dengan pemenuhan diri sendiri.
ii. Hilangnya sudut pandang
iii. Kehilangan empati
iv. Kehilangan kemampaun untuk mengetahui

4. Bagaimana masyarakat teknologis yg demikian mempengaruhi remaja?


• Kegelisahan dan stress.
• Peningkatan aktivitas.
• Pentingnya hubungan yang sebaya. (peer relationship)
• Kecanduan atau ketagian pengalaman.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja :


• Penampilan diri.
• Perilaku masa lalu
• Pandangan culturis terhadap perbedaan usia
• Nilai-nilai budaya
• Perubahan peranan (kakak atau adik dalam keluarga)
• Pengalaman pribadi.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 28


STAK Refomred Remnant Internasional
BAB VI
REMAJA DALAM PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Perkembangan intelektual pada masa remaja juga mengalami


perkembangan yang cukup berpengaruh, yaitu berhubungan dengan
cara remaja berpikir seperti orang dewasa.
Pada usia remaja cara berpikir sudah mulai berkembang, sudah mulai
menyesuaikan diri dengan cara berpikir orang dewasa. Oleh karena pada
usia ini mereka mengalami perkembangan intelektual: berpikir logis,
mulai membuat konsep, berpikir abstrak, berspekulasi dengan banyak
kemungkinan, menjawab dengan banyak kemungkinan. (Rice, p.92)

1. Perkembangan intelek remaja nampak melalui pengungkapan


pikiran dengan menggunakan bahasa orang dewasa, istilah-istilah
baru, lebih kompleks dari pada sebelumnya.

2. Teori perkembangan berpikir menurut psikolog Swis, Jean Peaget:

Formal
Operations

Concrete Operations

Pre-Logic

Sensori-
Motor
--------------2 thn 12 thn.
0 tahun 5 tahun 10 tahun

• Sensori-motor: no organized thinking. Mereka semata-mata


hanya berespon. Persepsi mereka tentang dunia diperoleh
melalui pengertian fisik. Pada usia dua tahun ia mulai belajar
bahwa aksi fisik adalah berkonsekwensi.
• Pre-logic: Mereka tidak mampu membedakan dengan baik
antara peristiwa atau obyek yang mereka alami atau bayangkan.
• Concrete Operations : Suatu proses berpikir logis ( sudah tidak
begitu egosentris, namun masih menghubungkan kebanyakan
hal dengan diri mereka sendiri.
• Formal Operations: remaja mulai berpikir mengenai hal-hal
yang abstrak secara sistematis dan hipotetis, hubungan sebab
akibat.

3. Persoalan berpikir mereka:


• Allah mengasihi manusia
• Dalam dunia banyak orang yang tidak bahagia.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 29


STAK Refomred Remnant Internasional
• Jika Allah mengasihi manusia, Ia tentu tidak akan membuat
banyak orang tidak bahagia.

4. Minat Pendidikan:
a. Minat pendidikan remaja sangat bergantung pada minat
pekerjaan yang mereka harapkan. Persoalannya harapan atau
cita-cita mereka adalah tidal tetap.
b. Ada banyak kendala sehingga remaja tidak berminat dlm
pendidikan:
• Harapan orang tua yang tidak realistis terhadap
kemampuan dan prestasi akademis atau olah raga anak
remaja.
• Lingkungan kelas atau sekolah yang tidak menerima dia.
• Kondisi fisiknya (terlalu kecil atau besar) dibandingkan
dengan teman-teman sekolah.
• Cacat fisik atau mental, Nilai-Nilai studi, Manfaat materi
pelajaran
• Sekolah, guru, sistem pendidikan
• Tingkat dukungan sosial (keluarga, gereja, teman sekelas)

5. Kesadaran Moral
• Harus belajar apa yang diharapkan oleh kelompoknya.
• Mau membentuk perilakunya agar dapat menyesuaikan
diri dengan apa yang diharapkan lingkungan sosialnya,
tanpa harus dibimbing, diawasi, didorong dan diancam
hukuman seperti yang mungkin dialami pada masa
kanak-kanak.
• Remaja diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang
berlaku secara umum.
• Konsep moral tersebut diharapkan dapat dirumuskan ke
dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman
bagi perilaku mereka.
• Remaja harus dapat mengendalikan perilaku/ tingkah
lakunya sendiri, yang sebelumnya menjadi tanggung
jawab orang tua dan guru/ pembinanya.
• Lihat: Rice, halaman 101; Hurlock, halaman 225.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 30


STAK Refomred Remnant Internasional
BAB VII
EMPAT JENIS TEMPERAMEN MANUSIA (REMAJA)

Dalam diri manusia (remaja), memiliki ciri-ciri khusus yang mungkin


sangat menonjol dalam dirinya (temperamennya). Dimana temperamen-
temperamen ini ada pada semua manusia/ remaja. Ada 4 jenis
temperamen manusia, yaitu:

A. Sanguain:
Ciri-Ciri:

1. Intelektual
• Kreatif berpikir (mampu menciptakan)
• Bertindak, berbicara mendahului pertimbangan.
• Kalau khotbah dapat menggerakkan hati pendengarnya

2. Postur Tubuh
• Pada umumnya berperawakan besar/perkasa/Gemuk
• Pendek

3. Jiwa
• Ramah
• Hangat
• Terbuka
• Dapat menarik orang banyak
• Pembicara yang baik
• Dermawan
• Penuh belas kasihan
• Emosional (dangkal)
• Humoris
• Exstrovert
• Optimis
• Penakut
• Sangat berapi-api (terbuka)
• Punya hati yang sungguh-2
• Tidak bisa menyendiri
• Tidak kuatir tidak punya teman
• Periang, tdk pernah diam
• Spontan (mudah terpengaruh dan melakukan sesuatu
menurut dorongan hati)

4. Hoby/ Bakat
• Cocok sebagai salesman
• Ahli pidato
• Artis
• Pedagang

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 31


STAK Refomred Remnant Internasional
5. Tokoh Alkitab : Petrus
$ Petrus berjalan di atas air ( Matius 14:28-29)
• Petrus melompat sebelum memeriksa tempat yang
akan dilompatinya, lalu ia menjadi kuatir akan
akibatnya.
• Baru ia melangkah beberapa langkah di atas air, dan
dirasakan tiupan angina, takutlah ia dan mulai
tenggelam lalu berteriak, Tuhan tolonglah aku!
• Petrus bertindak secara spontan /melangkah terlebih
dahulu (berjalan di atas air), baru ia berfikir (takut,
akhirnya tenggelam).
$ Petrus bersama Yakobs dan Yohanes diajak Tuhan Yesus
untuk mendaki ke sebuah gunung (Matius 17:1-13)
• Ia berkata tanpa berfikir “Tuhan, betapa bahagianya
kami berada di tempat ini.”
• Petrus mengusulkan untuk mendirikan tiga buah
tenda, Petrus tidak berfikir bahwa roh dari orang mati
tidak membutuhkan tenda dan jika Yesus harus
menetap di atas bukit, maka akan berarti meniadakan
maksud Tuhan di atas bumi.
$ Sifat spontan dari temperamen Petrus terlukis jelas pada
peristiwa di taman Getsemani (Yohanes 18:1-11). Dimana
Petrus memutuskan telinga kanan seorang hamba Imam
Besar (10).
$ Lihat: Tim Lahaye,”Temperamen yang diubahkan” hal. 35-
79.

6. Kelebihannya:
• Cepat melupakan kegagalan masa lalu
• Optimis dalam segala sesuatu
• Menikmati dalam segala keadaan (hal-hal yang sepele)
• Tidak pernah merasa hidup ini kering
• Mudah bergaul (supel) : banyak teman
• Punya perasaan simpatik yang sangat dalam

7. Kelemahannya:
• Lemah kemauan
• Emosi tidak stabil
• Bersifat tidak mantap dan meletup-letup perasaannya
• Tidak tenang
• Egois
• Tidak bisa jaga rahasia
• Kurang bijaksana
• Kekanak-kanakan
• Pelupa

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 32


STAK Refomred Remnant Internasional
• Suka berbohong
• Tidak pernah tenang/ konsentrasi
• Suka ingkar janji
• Terlalu merasa semuanya tahu
• Sering kali membesar-besarkan sesuatu
• Suka pesta-pesta

Dalam berfilsafat : Tidak tahu kalau tidak tahu

B. Choleric:
Ciri-Ciri:

1. Intelektual
• Perfecionis (maunya sempurna)
• Tajam berfikir
• Pendirian berfikir kuat/ tidak mudah kompromi
• Kritis

2. Postur Tubuh
• Perkasa
• Kekar

3. Jiwa
• Sangat bergairah, dalam hidup tidak ada kamus sulit/
susah
• Optimis
• Exstrovert
• Keras kepala/ kemauannya keras
• Otoriter
• Maju terus
• Sangat tergesa-gesa
• Disiplin
• Memiliki jiwa yang mandiri (puas terhadap dirinya
sendiri).
• Kasar
• Gerakannya aktif sekali
• Pemberani
• Rela berkorban (setia sampai mati)
• Gerakkannya cepat
• Sifatnya Kejam
• Sangat mementingkan diri sendiri (jika perlu istri
dikorbankan)

4. Hoby/ Bakat
• Punya jiwa petualang

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 33


STAK Refomred Remnant Internasional
• Seorang pemimpin
• Politikus
• Pelopor
• Pemborong bangunan

5. Tokoh Alkitab: Paulus


• Ikut ambil bagian dalam menghukum rajam Stefanus
(mati sahid), waktu itu masih bernama
Saulus………Kejam.
• Berkemauan keras…….(I Kort. 9:24-27).
• Lihat: Tim Lahaye,”Temperamen yang diubahkan” hal. 80-
125.

6. Kelebihannya
• Punya tekad yang kuat / disiplin tinggi/ iman kokoh
• Semua program yang dibuat harus selesai
• Necis/ praktis tapi gampangan
• Gerakannya cepat
• Bakat jadi pemimpin
• Berani ambil resiko
• Optimis (berani menempuh bahaya/ jiwa petualangan)

7. Kelemahannya:
• Suka ambil keputusan sendiri
• Suka mendominasi
• Otoriter
• Sulit dikritik (Tidak mudah menerima kritikan)
• Tega (tidak berperasaan)
• Tidak suka yang detail-detail
• Keras
• Kasar
• Pemarah
• Kejam
• Sombong

Dalam berfilsafat: Tahu karena tahu

C. Melancholic (Raut wajahnya yang melankolis itu membuat orang iba):


Ciri-Ciri:

1. Intelektual
• Pikirannya matang
• Kemampuan yang luar biasa untuk mengalami aneka
warna emosi secara menyeluruh (kemampuan yang
berlimpah-limpah)

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 34


STAK Refomred Remnant Internasional
• Sering kali tidak bisa ambil inisiatif
• Daya analisa tajam sekali
• Penafsir yang terkenal
• Pemikir yang paling ulung
• Perfek (orangnya mau sempurna, maka sering makan
hati/ sakit hati)

2. Postur Tubuh
• Tinggi
• Kurus

3. Jiwa
• Sangat dipenuhi dengan perasaan emosional
• Setia
• Cenderung pendiam
• Suka menyimpan
• Suka makan hati
• Pemurung
• Penuh curiga
• Kesukaannya ketenangan

4. Hoby/ Bakat
• Seniman yg terkenal (pemusik/ Sastrawan)
• Ilmuwan
• Filsuf

5. Tokoh Alkitab:
• Yohanes
- Setia sampai di kayu salib
• Musa
- Dikenal dengan orang yang paling lembut
• Yakub, Salomo, Elia, Elisa, Yesaya, Daniel, Yehezkiel,
Obaja, Yunus, Tomas, dll.
• Lihat: Tim Lahaye,”Temperamen yang diubahkan” hal. 126
-152.

6. Kelebihannya
• Suka mencipta lagu
• Penuh perhitungan
• Sensitif
• Sangat menikmati hidup
• Mempunyai kreatifitas yang tinggi sekali
• Perfektionis (segala sesuatu standarnya harus lebih
tinggi dari orang lain)
• Teliti
• Rapi

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 35


STAK Refomred Remnant Internasional
• Rela berkorban
• Berbakat
• Merendahkan diri sendiri
• Daya analisa sangat tajam/ mendalam setia kawan
• Cocok jadi sutradara, narrator dibalik layer

7. Kelemahannya
• Egosentris
• Paling suka minum obat
• Selalu pesimis (tidak ada masa depan)
• Emosional ke dalam (tidak diekspresikan)
• Suka dendam

Dalam berfilsafat: Tidak tahu kalau dia tahu

D. Phlegmatic:
Ciri-Ciri:

1. Intelektual
• Cerdas tapi lamban
• Menghadapai segala sesuatu dengan otaknya (banyak
perhitungan sanpai tidak ambilkeputusan)
• Pikirannya praktis dan tajam

2. Postur Tubuh
• Atletis
• Tinggi

3. Jiwa
• Pendiam
• Tenang
• Menikmati kehidupan
• Lamban, tapi dapat diimbangi dengan kepintarannya
• Paling takut repot/ susah, segala sesuatu maunya enak
• Hemat waktu/ biaya dan tenaga
• Dia kerjakan yang perlu saja
• Suka damai
• Dapat diandalkan
• Penakut
• Berhati-hati
• Egois
• Sabar
• Sering acuh tak acuh
• Sesuatu tersembunyi di dalam hati

4. Hoby/ Bakat

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 36


STAK Refomred Remnant Internasional
• Guru
• Pemimpin
• spion (bisa jaga rahasia)

5. Tokoh Alkitab: Abraham


• Perjalanan hidup Abraham dijadikan teladan iman (Ibr.
11:8-12), oleh orang Yahudi, Kristen dan Islam.
• Iman Abraham sangat teguh dan dikenal sebagai sahabat
Allah (2 Taw. 20:7)
• Riwayat Hidup Abraham (Kej. 11:26 – 25:10)
• Ringkasan kehidupan Abraham (Kis. 7:2-8)
• Lihat: Tim Lahaye,”Temperamen yang diubahkan” hal.153-
176.

6. Kelebihannya
• Tenang (bisa jadi konselor yang baik)
• Dapat dipercaya
• Disiplin
• Praktis
• Dalam keadaan tegang, dia selalu bisa ambil keputusan
(krn pikirannya jalan)
• Efektif
• Rapi

7. Kelemahannya
• Bimbang, tidak bisa ambil keputusan
• Malas
• Suka melecehkan orang lain
• Pasif
• Bebal (dhablek)

Dalam berfilsafat: Tahu kalau tidak tahu

* Apa perbedaan antara Temperamen, Karakter, dan Kepribadian/


Personality ?
* Apakah Temperamen itu dapat diubah ?

Dalam perkembangan baru, ada buku yang menjelaskan tentang


“Teori Kepribadian”, dimana dalam buku tersebut memperkenalkan 16
tipe kepribadian dan spiritualitas manusia. 16 tipe kepribadian manusia
ini juga dapat dipakai para Pembina remaja untuk dapat mengetahui
akan kepribadian remaja yang dilayaninya (mengkonseling jemaat yang
dilayani), sehingga kita mengetahui akan kepribadian dari remaja/
jemaat yang kita layani. @

@
Roby Setiawan, Inilah Aku, (Semarang: Setiawan Literatur ministry).

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 37


STAK Refomred Remnant Internasional
BAB VIII
MEMAHAMI PERKEMBANGAN REMAJA
MELALUI CARA BELAJARNYA

Bagian ini adalah membicarakan secara khusus mengenai


bagaimana cara remaja belajar. Dimana cara belajar remaja inilah yang
mempengaruhi perkembangan remaja tersebut. Cara belajar remaja,
yaitu:

1. Berkhayal dan Berfantasi


• Begitu banyaknya faktor yang menghalangi keinginan remaja,
sehingga remaja mengambil langkah yaitu dengan berkhayal
dan berfantasi.
• Keinginan yang terhalang ini adalah disebabkan oleh karena
ketidakmampuan remaja, tidak adanya kesempatan.
• Khayalan dan fantasi remaja pria lebih banyak berkisar pada
prestasi dan tangga karier. Sedangkan remaja putrid lebih
didominan dengan sifat perasaannya, sehingga banyak
berkhayal dan berfantasi tentang romantika hidup.

2. Konpensasi
Tidak sedikit remaja yang tidak bisa menerima dirinya oleh
karena keadaan fisiknya yang lemah atau kurang dari pada temannya,
prestasinya lebih lemah, sehingga remaja berupaya mencari jalan lain
untuk menutupi rasa kurang yang ada pada diri remaja dengan
mencari penyaluran diri.
• Contoh: Remaja putra yang merasa diri tidak cakep
dibandingkan temen-temennya, ia berusaha menutupi dirinya
ini dengan cara belajar giat untuk mencapai prestasi (segi
positif).
• Remaja yang cacat tubuhnya, supaya diterima teman-teman
sebayanya, maka ia melakukan kenakalan-kenakalan. Karena
remaja tsb berfikir melalui kenakalan yang dibuatnya, maka ia
akan diperhatikan oleh teman-temannya.

3. Mencoba Hal yang Belum diketahuinya ( Eksperimentasi )


Dalam kehidupan tiap-tiap hari ada banyak pertanyaan yang
ditemui oleh remaja, baik dalam pergaulan, studi, keluarga dan media
masa. Untuk mengetahui/ mengalami apa yang remaja pertanyakan
atau belum ketahui, maka remaja berkeinginan mencobanya,
khususnya mencoba apa yang dilakukan oleh orangdewasa. Hal ini
bisa dalam arah:

• Positif
- mencoba mengendarai kendaraan
- Memperbaiki alat-alat elektronika
- Dll.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 38


STAK Refomred Remnant Internasional
• Negatif
- Merokok
- Menggunakan obat-obat terlarang
- Mencoba seks
- Dll.

4. Belajar dari Idolanya


Kecenderungan remaja usia 12-16 th, yaitu mereka mengagumi
seseorang dan menjadikannya sebagai idola. Sehingga segala bentuk
penampilan, cara hidup, prestasi, pendapat ditiru oleh remaja
tersebut. Hal ini bisa positif maupun negative.

5. Belajar dalam Kelompok Sosial


Belajar dalam kelompok sosial ini dapat dibagi dalam beberapa
kelompok, yang mana tiap-tiap kelompok sangat mempengaruhi
belajar remaja, yaitu:

• Belajar dalam keluarga sendiri


- Orang tua, kakak, dll.
- Namun kalau dalam rumah diterapkan system biara,
maka anak akan menutupi diri.

• Belajar dalam kelompok umum


Pada umumnya masyarakat umum tidak dapat mengerti
remaja, sehingga remaja pun:
- Merasa tidak dimengerti
- Merasa tidak diterima aktualisasi dirinya
- Akhirnya dalam kelompok masyarakat umum,
remaja menutup diri dan tidak akan banyak belajar
dari masyarakat umum.

• Belajar dalam Kelompok Sebaya


Remaja berada dalam keadaan tidak berdaya, karena
disatu sisi muncul dorongan-dorongan dari dalam diri remaja
sendiri, disisi lain remaja diperhadapkan dengan kekangan-
kekangan dari luar (orang tua, masyarakat umum). Akhirnya
mereka menemukan jalan, yaitu:
- Menggabungkan diri dalam kelompok atau membentuk
kelompok sendiri. Karena itu keinginan
berkelompokadalah sangat besardan menjadi cirri yang
umum dari remaja.
- Dalam kelompoklah remaja belajar bersama-sama.
Adapun materi yang remaja pelajari dalam kelompok
ini bisa positif, bisa juga negatife. Untuk itulah
kelompok remaja ini perlu ada monitor atau mentor.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 39


STAK Refomred Remnant Internasional
Mentor dalam hal ini tidak mengatur, melainkan
menjadi salah satu anggota kelompok remaja.

• Belajar karena Dorongan diri Remaja itu sendiri


Sebagaimana remaja usia 12-16 tahun mengalami
perkembangan secara fisik dan psikoseksual yang pesat, maka
dorongan-dorongan lahiriah ini membawa remaja tersebut
pada pemenuhan dorongan, sehingga remaja dapat
mempratekkannya. Hal ii tentunya juga didorong oleh faktor
luar, yaitu lingkungan dan media masa.

• Belajar dari Media Komunikasi


Cara belajar remaja sangat dipengaruhi oleh belajar dari
berbagai media komunikasi, yang mana pengaruh dari media
komunikasi ini bisa positif dan bisa juga negative, seperti:
• Buku-buku
• Koran
• Majalah
• Komik
• Radio
• Tape
• Televisi
• Bioskop

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 40


STAK Refomred Remnant Internasional
BAGIAN 4
MEMAHAMI MASALAH REMAJA

Masa remaja adalah masa yang indah dan penuh kenang-kenangan


yang tidak mudah dilupakan, sekaligus masa yang penuh dengan
kesulitan-kesulitan. Dikatakan masa sulit oleh karena masa tersebut
merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak yang
ditinggalkan,tetapi masa kedewasaan belum dijalani dengan sungguh-
sungguh. Pada bagian ini akan membahas dua pokok penting yang
berhubungan dengan masalah-nasalah remaja.

BAB I
BAHAYA-BAHAYA PADA MASA REMAJA

Pada bagian ini memahas secara khusus bahaya-bahaya yang


terjadi pada masa remaja. Bahaya-bahaya tersebut antara lain, yaitu:
bahaya fisik, spikologi, sosial, seksual dan moral.

A. Bahaya Fisik
• Cacat Fisik baik bawaan maupun kecelakaan, merupakan
bahaya fisik sekaligus bahaya psikologis.
• Bunuh diri. Bunuh diri merupakan penyebab kedua kematian
remaja di Amerika (Pria lebih banyak bunuh diri dibandingkan
dengan wanita) Penyebabnya ialah: latar belakang keluarga,
masalah-masalah sekolah.
• Bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya, ukuran
(tinggi-pendek, gemuk-kurus)
• Daya tarik fisik: Remaja yang sangat menarik secara fisik
sekaligus merupakan bahaya fisik baik terhadap sesama jenis
(iri hati) maupun lawan jenis (kejatuhan). Sebaliknya, remaja
yang tidak menarik secara fisik juga sekaligus bahaya fisik bagi
sesama dan dirinya sendiri.

B. Bahaya Psikologi
1. Kegagalan dalam peralihan psikologis dari masa kanak-kanak ke
arah kematangan masa remaja.
2. Hambatan peralihan psikologis ke kematangan:
Tidak membentuk dasar yang baik selama masa bayi dan
kanak-kanak.
• Terlambat matang
• Terlampau lama diperlakukan seperti anak-anak.
• Perubahan peran (bekerja sambil sekolah)
• Ketergantungan yang terlalu lama.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 41


STAK Refomred Remnant Internasional
C. Perilaku sosial
1. Lebih memilih pola pengelompokan yang kekanak-kanakan,
terlibat dalam kegiatan sosial yang eksklusif (kelompok kecil),
akhirnya kurang banyak belajar dengan lingkungan yang lebih
luas.
2. Diskriminasi terhadap mereka yang berlatar belakang ras,
agama, sosial, ekonomi yang berbeda.

D. Perilaku seksual
1. Bergantung pada lawan jenis (haus kasih sayang)
2. Permusuhan dengan lawan jenis.
3. Menolak peran seks yang diakui (terlebih pada wanita, dianggap
paling berbahaya bagi dirinya, dan sesama).
3. Terus-menerus memikirkan masalah seks
4. Sex sebelum pernikahan
5. Kehamilan sebelum nikah

E. Perilaku Moral
1. Membuat standar moral yang tidak realistis bagi dirinya sendiri
(stress)
2. Menetapkan standar moral yang tidak realistis terhadap orang
lain, sehingga gampang kecewa, dan suka bertengkar.
3. Pelanggaran peraturan dan hukum. Banyak remaja mengakui
perbuatan mereka salah dengan referensi bahwa semua orang
juga melakukan hal yang sama
4. Kenakalan anak-anak dari keluarga kaya

BAB II
BAHAYA-BAHAYA YANG TERJADI PADA REMAJA
(Diskusi Kelompok)

1. Tawuran
A. Definisi
• …………………

B. Penyebab timbulnya tawuran


• Internal (diri remaja itu sendiri: fisik, intelektual, dll.)
• Eksternal (Segi sosial : Keluarga, sekolah, masyarakat)
• dll

B. Akibat
• Internal (Diri remaja itu sendiri)
• Eksternal (orang tua, masyarakat, gereja)

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 42


STAK Refomred Remnant Internasional
C. Cara mencegah/ cara mengantisipasi (prefentive)
• ……………………..
• ……………………
• ……………………

D. Cara mengatasi/ solusi Pendidikan Agama Kristen


• Topik ini dibahas di gereja, rumah dan di sekolah
• Materinya
• Penyajiannya
• Dll.

2. Pemberontakan terhadap orang tua


A. Definisi
• …………………..

B. Penyebab
• Internal (diri remaja itu sendiri)
• Eksternal (Konflik suami – istri, Konflik orang tua – anak,
Konflik Anak-anak)

C. Akibat
• Internal
• Eksternal

D. Cara mencegah/cara mengantisipasi (prefentive)


• ………………..
• ……………………
• ……………………

E. Cara mengatasi/ Solusi Pendidikan Agama Kristen


• ………………………..
• ………………………..
• ……………………….

3. NARKOBA
A. Definisi
• …………………..

B. Penyebab
• ……………………
• ……………………
• ………………….
• ……………………

C. Ekspresi
• Wajah

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 43


STAK Refomred Remnant Internasional
• Dll.

C. Akibat
• Fisik
• Tingkah lakunya
• Lingkungan
• Dll.

D. Cara mencegah/cara mengantisipasi(prefentive)


• ……………………
• ………………….
• …………………..

E. Cara mengatasi/ solusi Pendidikan Agama Kristen


• ……………………
• ……………………
• ……………………..

4. SEKS BEBAS
A. Definisi
• ………………….

B. Penyebab terjadinya seks bebas


• Internal (diri remaja itu sendiri)
• Eksternal (Keluarga, lingkungan)

C. Akibat
• ……………………
• ……………………..
• …………………….
D. Cara Mecegah/ Cara mengantisipasi (Prefentive)
• …………………..
• ………………….
• …………………..

E. Cara mengatasi/ Solusi Pendidkan Agama Kristen


• ……………………..
• ……………………….
• ……………………….
• …………………………

5. Strees :
A. Definisi
• …………………….

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 44


STAK Refomred Remnant Internasional
B. Gejala
• Fisik
• Intelek
• Emosi
• Interpersonal
• Rohani

B. Penyebab
• Internal
• Eksternal
• Dll.

C. Bentuk-Bentuk stress
• …………………….
• ……………………..

D. Cara mencegah/ cara mengantisipasi (prefentive)


• …………………….
• ……………………..
• ………………………

E. Cara mengatasi/ solusi Pendidikan Agama Kristen


• ……………………..
• ……………………..
• …………………….

6. MINDER
A. Definisi
• ………………

B. Penyebabnya
• Internal
• Eksternal (keluarga, sekolah/ pendidikan, dll)

C. Akibat
• Internal
• Eksternal

D. Cara mencegah/cara mengantisipasi (prefentive)


• …………………….
• …………………..
• ……………………

E. Cara Mengatasi/Solusi Pendidikan Agama Kristen


• ……………………
• ……………………

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 45


STAK Refomred Remnant Internasional
• ……………………

7. MASALAH KELUARGA
A. Definisi
• …………………

B. Penyebab
• ……………………
• …………………
• …………………..
• ………………..

C. Dampak buruk bagi remaja


• ……………….
• ……………….
• ……………….

D. Cara mencegah/ cara mengantisipasi (prefentive)


• ………………….
• ………………….
• ………………….

E. Cara mengatasi/Solusi Pendidikan Agama Kristen


• ……………..
• ……………..
• ………………

8. Cinta Remaja dan Masalahnya :“Cinta monyet”


A. Definisi.
• ……………….

B. Dikatakan cinta monyet karena: ciri-ciri remaja yaitu:


• usia…….
• Remaja tidak stabil
• …………..

C.. Ciri-ciri “cinta monyet”(remaja)


• Maki-maki tapi mau
• ………………….
• …………………..

D. Tindakan
• Bergaya pahlawan
• ………………..
• ………………..

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 46


STAK Refomred Remnant Internasional
E. Akibat
• ……………….
• ………………
• ………………..

F. Latar Belakang remaja yang “cinta monyet”


• ………….
• ……………
• ……………

G. Tidak setuju Cinta remaja “cinta monyet” karena:


• ………….
• ……………
• ………….

F. Cara mencegah/ cara mengantisipasi (prefentife)


• ……………
• ……………

G. Cara mengatasi/Solusi Pendidikan Agama Kristen


• …………….
• ……………

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 47


STAK Refomred Remnant Internasional
BAGIAN 5
MEMAHAMI PRINSIP DAN METODE “PASTORAL CARE”
REMAJA DALAM KRISIS

Pada bagian ini, akan membicarakan secara khusus mengenai


“Pastolar Care”. Dimana ini merupakan kunci atau kesimpulan dari
semua pembahasan yang telah disampaikan. Pada bagian Pertama, kita
akan membahas mengenai prinsip-prinsip “Pastoral Care” remaja dalam
krisis. Kedua, membahas mengenai Metode “Pastoral Care” remaja dalam
krisis.

BAB I
PRINSIP-PRINSIP “PASTORAL CARE” REMAJA DALAM KRISIS

Pembahasan dalam pokok ini lebih khusus, yaitu tentang kebenaran


yang menjadi pokok dasar dari “Pastoral Care remaja dalam krisis.
Adapun pembahasan tersebut meliputi, A). Definisi istilah “Pastoral
Care”, B). Dasar “Pastoral Care”, C). Tujuan “Pastoral Care”.

A. Definisi Istilah “Pastoral Care”


Kata Pastoral adalah dari kata dasar “Pastor”, yaitu gembala.
Sedangkan kata “Care” itu memiliki pengertian “Memelihara,
memperdulikan/memperhatikan, dan membimbing.” Jadi “Pastoral Care”
adalah berbicara bagaimana seorang gembala dalam memelihara,
memperhatikan dan membimbing anggota/jemaatnya (remaja), dengan
kata lain bagaimana seorang gembala, menggembalakan jemaatnya
(remaja).

B. Konsep Penggembalaan
Konsep penggembalaan sudah tertanam sejak zaman Perjanjian
Lama, Tuhan sebagai gembala bagi umatnya (Maz. 23; 100:3).
1. Memberi makan dan minum (ke padang yang hijau dan air yang
tenang).
2. Menuntun ke jalan yang benar
3. Menyegarkan jiwanya
4. Melindungi dan menjaga bila domba itu dalam bahaya
5. Senantiasa menyertai domba-dombanya
Kondisi seperti ini, mengakibatkan domba itu (dalam hal ini pemazmur,
Daud) merasa selalu rindu dan tenang (betah, suka, tertarik, menikmati)
berada/ diam dalam rumah Tuhan.

Konsep penggembalaan ini, juga tertanam pada Perjanjian Baru,


dimana Seorang yang menggembalakan domba-domba miliknya (bukan
gembala upahan) melakukan penggembalaan dengan kesungguhan dan
bila perlu mengorbankan jiwa bagi domba-dombanya (Yoh. 10:11);
mengusir serigala (Yoh. 10:12-13); mengenal domba bahkan tahu benar

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 48


STAK Refomred Remnant Internasional
bila ada salah seekor dombanya yang hilang, kemudian mencarinya (Mat.
18:12-14). Dalam melaksanakan tugas seperti di atas, ia juga melakukan
tugas seperti dalam Mazmur 23.

Percakapan antara Tuhan Yesus dengan Petrus (Yoh. 21), Petrus


diminta oleh Tuhan Yesus untuk menggembalakan domba-dombaNya
dan memberi makan anak dombaNya yang didasari oleh kasihnya kepada
Tuhan Yesus. Dengan kata lain, Tuhan Yesus menyerahkan tugas
penggembalaan ini kepada para hamba-hambaNya (Yoh. 21:15-17, Kis.
20:28, I Pet. 5:2)..... Allah mendelegasikan tugas gembala/
penggembalaan kepada para hambaNya, yaitu saudara dan saya. Prinsip
ini hendaknya menjadi dasar dari penggembalaan kita. @

Dari sekian banyaknya kriteria atau tugas seorang gembala dalam


melaksanakan tugasnya sebagai gembala yang baik dalam pelayanan
Pastoralnya, namun di sisi yang lain Allah akan membuat perhitungan
terhadap gembala yang tidak setia (Yeh. 34).

Inti dari Pastoral Care adalah:


i. Memelihara
• Memberi makanan Rohani secara rutin (remaja)
• Memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pribadi (remaja)

ii. Memperhatikan
• Pentingnya perkunjungan (remaja)
• Perkunjungan rutin dan khusus (remaja)
• Prinsip-prinsip perkunjungan ( waktu, tempat, dll.)

iii. Membimbing
• Pentingnya pembimbingan (remaja)
• Pembimbingan umum dan khusus (remaja)
• Prinsip-prinsip pembimbingan

B. Dasar “Pastoral Care”


Orang percaya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
melayani, membangun dan memperbaiki yang rusak. Kuajiban orang
percaya adalah menjadi garam dan terang di tengah-tengah dunia ini.

@
Maria Bons-Storm memberikan beberapa rumusan dalam penggembalaan jemaat sbb: 1). Mencari dan
mengunjungi jemaat satu-persatu (catatan:untuk jemaat yang besar, hal ini kurang relevan dan banyak
kendala). 2). Memberitakan Firman Tuhan kepada mereka, dalam situasi hidup mereka pribadi. 3). Melayani
mereka seperti Tuhan Yesus melayani mereka. 4). Supaya mereka lebih sadar akan iman mereka, dan dapat
mewujudkan iman itu dalam hidupnya sehari-hari. 5). Pemberian makan secara prinsipial sehingga
keteguhan prinsip/ cara hidup kekristenan menjadi mantap (ada kesatuan iman serta tidak mengikuti ‘arus
dunia’). 6). Keterlibatan dalam pelayanan gereja untuk mengantisipasi serta memasuki era globalisasi. 7).
Keterlibatab jemaat dalam pembangunan tubuh Kristus (gereja baik secara local, nasional maupun
universal), baik secara kuantitas maupun kualitas. 8). Adanya delegasi pastoral pada tim gembala/ pekerja
pastoral. Bons-storm, Maria, Apakah Penggembalaan itu?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982), h. 310.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 49


STAK Refomred Remnant Internasional
Kita melihat remaja yang dalam krisis oleh karena perasaan yang
tidak berharga, tidak layak, mengalami penolakan diri, kita sebagai orang
percaya tidak dapat tinggal diam melihat remaja yang membutuhkan
pertolongan, membutuhkan kabar sukacita, yaitu berita kelepasan yang
memberi kelegaan kepada mereka. Kasih yang rela melayani, itulah yang
remaja butuhkan dari kita sebagai orang tua, gembala, guru dan
pembina remaja. “Kasih” adalah dasar yang tepat untuk melayani remaja
yang dalam krisis. Remaja yang dalam krisis membutuhkan kesembuhan
yang dari Tuhan Yesus yang telah rela mati untuk orang yang percaya
kepadaNya, tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (band. Yoh.
3:16).

C. Tujuan “Pastoral Care”


Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab krisis yang dialami
oleh remaja, maka kita dapat mengetahui akar masalah remaja tersebut,
karena “Pastoral Care” bertujuan:

1. Menolong remaja mengenal Allah


Konselor dalam hal ini harus dapat menolong atau membimbing
remaja yang dalam krisis kepada Allah yang mampu memberi
kesembuhan bagi mereka. #
Allah tidak hanya menciptakan manusia, tetapi Dia juga yang
memelihara dan mau menolong umatNya yang mengalami
kesulitan. Tuhan mengasihi dan Dia mau umatNya menikmati
kebahagiaan (Kej. 1:26-28). Remaja yang mengalami krisis hanya
dapat disembuhkan, jika bertemu dan mengenal Allah di dalam
diri dan melalui Tuhan Yesus, sebagai Pencipta remaja tersebut.

2. Menolong remaja menemukan dirinya


Remaja yang sedang mencari jati dirinya, sering kali frustasi dan
putus asa, oleh karena hal-hal yang remaja tidak siap untuk
menerimanya. Hal ini tidak jarang membuat remaja tidak
mengasihi atau menghargai dirinya oleh karena kekecewaan yang
remaja temukan dalam kehidupannya. Sehingga remaja merasa
tidak mampu, tidak berharga, tidak berguna dan melampiaskan
dirinya pada hal-hal yang buruk. Dalam hal ini konselor harus
dapat membimbing remaja yang dalam krisis untuk menyadari
betapa Allah sungguh mengasihi dan memperdulikannya.
Meskipun banyak orang atau teman yang meragukan bahkan
menolaknya dengan penilaian-penilaian tertentu, namun remaja
harus mengerti dan memahami bahwa Tuhan yang menilainya
berdasarkan pengenalanNya yang sempurna. Allah yang telah
menciptakannya baik dan sempurna adanya. Jika remaja

#
Pada setiap perjumpaan dengan Tuhan Yesus, seseorang akan mengalami kesembuhan batin. Petrus
mengalami luka batin karena penyangkalannya terhadap Tuhan Yesus. Dia disembuhkan Tuhan Yesus
dengan penuh kasih di dekat api unggun di tepi pantai Danau Tiberias. Ester Caroline, Inner Healing,
(Bandung: Revival Total Ministry, 1987), p. 49.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 50


STAK Refomred Remnant Internasional
sungguh menyadari pekerjaan Allah yang dasyat dan ajib, maka
remaja akan bersyukur sebagaimana yang diungkapkan oleh
Pemazmur dalam Mazmur 139:14. Jadi remaja tidak boleh larut
dalam kesulitannya (krisis), namun sebaliknya remaja hendaknya
bersyukur karena ia berharga di mata Tuhan dan mulia
sebagaimana yang diungkapkan oleh Yesaya bin Amos (Yes. 43:4).

3. Menolong remaja mengenal tanggung jawabnya


Remaja yang mengalami krisis, akan semakin terseret dalam
tekanan-tekanan jiwa (emosinya). Apapun alasannya, remaja
tidak boleh tenggelam dalam kepahitan. Tuhan menciptakan
remaja bukan suatu kebetulan, tapi Dia menciptakan remaja
sebagai orang yang berharga. Dimana Tuhan memberikan
tanggung jawab untuk pekerjan-pekerjaan yang baik, dan Tuhan
yang membuatatau yang memampukan remaja dapat melakukan
pekerjaan-pekerjaan itu.

BAB II
METODE atau PENDEKATAN “PASTORAL CARE”
REMAJA DALAM KRISIS

Pada bagian ini, dibahas secara khusus tentang metode atau cara
yang dipakai dalam “Pastoral Care” remaja dalam krisis, yang teratur
dengan harapan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan/
ditentukan dengan baik. Selain membahas secara khusus metode atau
pendekatan “PastoralCare” remaja dalam krisis, sebagai tambahan akan
dibahas juga Tahap-Tahap “Pastoral Care” pada remaja dalam krisis, dan
Contoh Program untuk menolong orang tua

A. Metode atau Pendekatan “Pastoral Care” Remaja dalam Krisis


Ada banyak pendekatan-pendekatan menurut para ahli, salah
satunya yaitu menurut Gary R. Collins. Dia mememaparkan 3 metode
atau pendekatan “Pastoral Care” Remaja dalam Krisis, yaitu:

i. Directive - approaches
Konselor dipandang sebagai seorang ahli yang dapat
menganalisis persoalan, dapat memecahkan persoalan dan
mampu untuk mengkomunikasikan kepada konsele. Jadi
konsele mendapatkan petunjuk dari konselor, apa yang harus
dilakukanya. Konselor memiliki tanggung jawab dan beban
terbesar.

ii. Permissive - approaches


Dimana konsele diberi kesempatan untuk mengatasi
persoalannya sendiri, dengan memberi kebebasan untuk
menggumulinya. Sedangkan konselor lebih banyak mendengar,

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 51


STAK Refomred Remnant Internasional
kadang-kadang menyimpulkan apa yang sudah didengar dan
memberikan suasana konseling yang hangat, sehingga konsele
bebas mengeluarkan isi hatinya, menyatakan perasaannyadan
tanpa disadari akhirnya konsele menemukan jawab atas
persoalannya.

iii. Interactive - approaches


Disini, antara konselor dan konsele mendiskusikan persoalan,
dalam hubungan mereka yang equal/ sama, sehingga keduanya
dapat mengambil keputusan bagaimana sebaiknya persoalan
tersebut diatasi.

B. Tahap-Tahap “Pastoral Care” Remaja dalam Krisis


Dalam “Pastoral care”, seorang konselor harus melalui tahap-
tahap pelayanan, supaya pelayanan dapat berhasil dengan baik, sesuai
dengan sasaran atau tujuan yang diinginkan. Adapun tahap-tahap
tersebut adalah:

1. Membina hubungan yang baik antara konsele (remaja) dan konselor


Konsele harus dapat merasakan kehangatan sikap konselor yang
bisa mengerti dan menerimanya sebagai satu pribadi dengan
persoalan yang pataut ditanggapi secara sungguh-sungguh.

2. Menjelajahi persoalan
Konselor harus mampu mengklasifikasikan kasus, karena pada
pertemuan pertama pada saat kasus diutarakan konselor harus
bisa langsung mengenali apakah kasus yang dihadapi menjadi
tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan (bukan professional
konselor), apakah kasus tersebut dapat segera diselesaikan atau
harus berkala. Apakah konsele betul-betul membutuhkan
pertolongan atau ia datang dengan motivasi-motivasi tertentu.
* Yang terutama adalah mencari akar masalah.

3. Konfrontasi
Setelah menemukan pokok persoalan konsele, konselor menolong
konsele melihat dan menyadari persoalan itu. Maka, tugas konselor
adalah menciptakan “condusive atmosphere” sekali lagi, yaitu
mempersiapkan “saat” yang tepat konselor dapat mengkonfrontir
konsele dengan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan. Kemudian
menyadarkannya akan tanggung jawab yang dipikul langkah demi
langkah.

4. Menolong melakukan tindakan konkrit


Sering sekali konsele sudah mengerti goal dari persoalannya
bahkan merasa bersedia memikul tanggung jawab, tetapi
kemungkinan ia mengalami kesulitan dalam mengambil langkah-
langkah konkrit. Maka tugas konselor bukan mengambil alih

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 52


STAK Refomred Remnant Internasional
tanggung jawab, tetapi ia harus dengan sabar bisa mengerti
kesulitan konsele dan menolong dia dalam mengambil langkah-
langkah yang konkrit.

5. Terminasi dan Fullow-up.


Dimana secara formil “Pastoral Care” tersebut sudah diakhiri. Dan
tetap memberikan perhatian (pemeliharaan).

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 53


STAK Refomred Remnant Internasional
BAGIAN 6
METODE-METODE KREATIF UNTUK PELAYANAN REMAJA

Dalam proses belajar mengajar, seorang pemimpin/ pembina harus


mengetahui, melaksanakan dan mengajarkan/ memberikan metode-
metode yang menarik terhadap remaja. Oleh karena itu pada bagian
enam ini, secara khusus membahas mengenai Metode-Metode Kreatif
dalam melayani remaja.

A. Definisi Metode Kreatif:

Kata “Metode” memiliki pengertian “ Cara yang teratur dan


berpikir baik-baik untuk mencapai maksud” atau “cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan”. Sedangkan kata “Kreatif” memiliki pengertian: “
Memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan”, hal ini
tentunya membuthkan kecerdasan dan imajinasi.
Dengan demikian, kata “Metode Kreatif” dapat dijelaskan dalam
pengertian:
• Tidak memonopoli melainkan melibatkan
• Tidak menyuap, melainkan merangsang nafsu makan
• Tidak menggurui, melainkan mendampingi

B. Cara Mengajar Secara Kreatif

Oleh karena itu, maka dibutuhkan suatu cara/ bagaimana


mengajar secara kreatif, untuk dapat menghasilkan suatu perubahan
dalam kehidupan (remaja). Dalam hal ini Seorang pemimpin/ Pembina
remaja hendaknya melibatkan para remaja dalam proses belajar. Ada 4
tahap pelajaran yang kreatif, yaitu:

1. Permulaan yang memikat


Dalam proses mengajar secara kreatif, Seorang
pemimpin/Pembina remaja harus dapat mengalihkan pikiran remaja
(tekanan di rumah, pengalaman di sekolah, dll), dengan satu
permulaan yang memikat, yaitu dengan:
• Interes para remaja dibangkitkan
• Perhatian remaja diperoleh dan diarahkan kepada pokok
penyelidikan pada hari itu.
Dengan demikian pemimpin/Pembina akan berhasil, jikalau rasa
ingin tahu timbul dari hati remaja yang dibinanya, dan tujuan dapat
sesuai dengan kebutuhan remaja, sehingga remaja tertarik. Dalam hal
ini remaja dapat diaktifkan secara:
• Perorangan
• Kelompok kecil
• Seluruh kelompok

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 54


STAK Refomred Remnant Internasional
2. Menggali Firman Tuhan
Dalam penyelidikan Alkitab, Pemimpin/ Pembina dapat
menolong remaja untuk menggali sendiri, sehingga remaja dapat
mengerti secara mendalam tentang pandangan Allah, hati Allah,
prinsip-prinsip Allah secara singkat, apa yang Tuhan maksudkan
dalam FirmanNya.
Pemimpin/Pembina menolong remaja dalam hal:
• Menyelidiki
• Menemukan untuk dirinya sendiri
• Mendiskusikan atau berinteraksi dengan orang lain sehingga
remaja lebih memahami isi dan maksud Firman Tuhan tersebut.
• Bisa dengan menantang tiap-tiap remaja untuk mencari
jawaban sendiri/ dalam kelompok kecil/kelompok besar.

3. Menghubungkan Firman Tuhan dengan masa kini


Kebenaran Firman Tuhan yang baru ditemukan, dihubungkan
dengan situasi dan kondisi sekarang. Biasanya lebih mudah dilakukan/
dicapai bersama (diskusi dalam kelompok putri sendiri dan putra
sendiri) hal ini digunakan dengan tujuan remaja dapat terbuka dengan
leluasa kepada sesame jenis mereka (keterbukaan remaja itu sangat
penting).
Dalam hal ini ada beberapa metode yang dapat dipakai:
• Dengan mengumpulkan semua usul tentang tindakan nyata dan
konkrit, untuk melaksanakan pesan Firman Tuhan yang baru
dipelajari.
• Mengarang sebuah puisi sebagai respons terhadap Firman
Tuhan yang telah disampaikan. (contoh: Mazmur 19:1-8,
dengan tema: Ciptaan Tuhan menceritakan kemuliaanNya).
• Mengadakan drama spontan, dan bermain watak (Contoh:
Yakobus 1:14, Tema: Pencobaan….. Menang terhadap
Pencobaan ….)
• Menuangkan gagasan atau ide yang terlintas sebagai respons
terhadap Firman Tuhan dalam bentuk lukisan (Contoh: Roma
13:1-3, Tema: Warga gereja yang baik adalah Warga Negara
yang baik pula …. Tidak negebut dijalanan, taat peraturan lalu-
lintas….)

4. Melaksanakan Firman Tuhan


Langkah terakhir, yaitu respons pribadi. Dimana masing-masing
remaja perlu merencanakan bagaimana ia akan melakukan Firman
Tuhan. Pemimin/Pembina dapat menolong remaja untuk mengambil
suatu keputusan secara pribadi:
• Tindakan apa yang harus diambil
• Hal-hal apa yang harus ditinggalkan.
Jawaban dari masing-masing pribadi, dapat diberikan secara:
• Diam/ dalam hati
• Tertulis sebagai pernyatan atau doa

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 55


STAK Refomred Remnant Internasional
Dalam penutup, pemimpin/ Pembina/ seorang remaja memohon
kekuatan pada Tuhan untuk melaksanakan keputusan-keputusan yang
telah diambil itu.
Akhirnya, pemimpin/Pembina dengan satu/ dua kalimat memberikan
suatu penekanan akan pentingnya memulai melaksanakan keputusan
yang telah diambil sebagai pernyataan adatu doa yang telah disampaikan
kepada Tuhan/ bersama.

C. Metode-Metode Kreatif
Dalam proses belajar mengajar, ada beberapa metode yang kreatif
yang dapat digunakan, yaitu:
1. Metode Bertanya
2. Brainstorming
3. Diskusi
4. Diskusi Panel
5. Debat Spontan
6. Wawancara
7. Riset dan Laporan
8. Pemecahan Masalah
9. Permainan Watak
10. Studi Kasus
11. Mengarang Secara Kreatif
12. Melukis secara Kreatif
13. Tanggapan terhadap gambar
14. Poster
15. Forum Musik *

*
Ruth Laufer (team PAP), Metode-Metode Kreatif untuk Pelayanan Remaja, (Batu: YPPII Dep.
Pembinaan Anak dan Pemuda, 1986), hal. 22-81.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 56


STAK Refomred Remnant Internasional
Program untuk Menolong Orang Tua dari Remaja
Yang Kurang Memahami dan Melayani Anak Remajanya

1. Cara menginformasikan pada orang tua


i. Acara malam orang tua (sekali/ dua kali setahun)
ii. Kelompok orang tua remaja
• Melakukan apa yang remaja lakukan
• Bermain mainan anak remaja (lagu-lagu remaja)
• Berdiskusi
iii. Surat-surat kabar untuk orang tua
iv. Surat-surat keluarga
v. Hotline kelompok remaja (telepon)
vi. Mengunjungi orang tua di rumah
vii. Program TV untuk keluarga, radio untuk keluarga

2. Cara-Cara untuk Membantu Orang Tua


1. Seminar-seminar khusus
2. Kelas-kelas orang tua remaja
3. Kelompok-kelompok yang mendukung orang tua remaja
4. Toko buku
5. Malam orang tua

3. Cara menolong Anak dari Perspektif Orang Tua


1. Efesus 6:1-13
2. Discussion questims
i. Apa yang engkau lakukan jika seseorang yang
engkau sangat kasihi menolak untuk menerima
kasihmu?
ii. Bagaimana saudara berusaha untuk berkomunikasi
dengan seseorang yang menjawab pertanyaan
saudara dengan: Yes, no, I don’t know?
iii. Bagimana saudara membebaskan seseorang yang
telah bergantung penuh pada saudara, khususnya
dengan orang yang dapat mencelakakan dirinya
sendiri.
iv. Bagaimana dan apa reaksi saudara, apabila
remaja yang saudara layani selalu menghargai
pendapat temannya daripada pendapat saudara?

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 57


STAK Refomred Remnant Internasional
Model-Model PA

1. Model Papan Loncatan


Alkitab dipakai sebagai bahan loncatan (membaca sepintas teks
Alkitab), kemudian beralih pada forum diskusi yang membahas
mengenai persoalan-persoalan remaja terkini (Narkotika,
Penyimpangan seks, Pemberontakan anak pada orang tua, cinta
monyet, dll.)……… Cara ini tidak bertanggung jawab, karena telah
menyimpang dari arti PA.

2. Model Deduksi
Model ini dimulai dengan mengangkat suatu pandangan tertentu,
kemudian mencari dukungan Firman Tuhan. Model ini sering
dipakai oleh Saksi yehovah, mormon, Christian Science.

3. Model Ceramah
Model ini tidak cocok untuk dipakai PA

4. Model Exspositori
Model PA yang melihat ayat-demi ayat dari berbagai kitab

5. Model Swedia
Model ini dikembangkan di Indonesia berdasarkan cara YMCA
Swedia, dimana pemimpin PA menyediakan kertas kosong bagi
peserta PA dengan tanda-tanda seperti:
• Sesuatu yang tidak dimengerti, atau pertanyaan.
• Sesuatu tentang Tuhan (sifat, karya)
• Sesuatu tentang manusia (watak, hubungan dengan
sesame, persaan, kesukaan, dll.)
• Pengertian baru (kebenaran yang baru disadari)
• Sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran , perintah,
penerapan, janji Allah, dll.

6. Model Induksi
Menyelidiki Alkitab secara sistematis, seperti penyelidikan ilmiah.
Model ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana cara berpikir
seseorang dan cara hidup yang Tuhan kehendaki.

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 58


STAK Refomred Remnant Internasional
Angket Penelitian
Guna mempelajari kebutuhan & ketertarikan Remaja Gereja
Pernyataan Tujuan
Tujuan dari proyek penelitian ini adalah untuk mempelajari kebutuhan dan
ketertarikan dari anak-anak muda dalam gereja-gereja Nasrani di Jawa sehingga
sinode akan mampu menjadi baik untuk mencipta dan layak melaksanakan program-
program anak-anak muda yang relevan.

Objek # 1: Menyelidiki ketertarikan dari anak-anak muda


• Aktivitas-aktivitas apa y6ang ank-anak muda nikmati
• Permainan musik dan gaya-gay musik apa yang anak-anak muda sukai
• Jenis tempat-tempat apa yang menarik bagi anak-anak muda
• Jenis aktivitas-aktivitas apa yang melibatkan anak-anak muda sekarang ini

Objek # 2: Menemukan kebutuhan emosional dan social dari anak-anak muda


• Pada tingkatan apakah gambaran diri/penghargaaan diri yang anak-anak muda
miliki
• Tekanan/desakan sosial apakah yang anak-anak muda hadapi (seks, minuman
keras, dst)
• Apakah hubungan anak-anak muda dengan orang tua mereka
• Apakah pemahaman anak-anak muda akan kasih/cinta
• Hal-hal apakah yang menyebabkan kecemasan atau ketakutan bagi anak muda
• Skill/kemampuan-kemampuan apakah yang anak-anak muda rasakan mereka
perlu dapatkan

Objek # 3: Mempelajari kebutuhan-kebutuhan rohani dari anak-anak muda


• Pemahaman apakah yang anak-anak muda miliki akan Alkitab?
• Apa yang anak-anak muda pikirkan mengenai Alkitab?
• Hubungan apakah yang anak-anak muda miliki mengenai Yesus?
• Peranan apakah yang dimainkan gereja lokal dalam kehidupan anak-anak
muda?
• Peranan apakah yang dimainkan Alkitab dalam keputusan-keputusan moral
anak-anak muda
• Apakah anak-anak muda mempercayai bahwa Allah dapat/bekerja membantu
mereka dalam ketakutan dan kesulitan mereka

Daftar Pertanyaan untuk Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin


Berapa seringkah kamu mengerjakan yang berikut ini:
Seringkali/Beberapa kali/Sedikit sekali/Tdk sama sekali

1. Menonton televisi
2. Berpartisipasi dlm olah raga
3. Karaoke
4. Pergi kerumah teman
5. Belajar drama dan memainkan peran

6. Berbicara di telpon
7. Mengerjakan pekerjaan sekolah
8. Pergi ke kebaktian gereja utk anak

9. Pergi nonton bioskop


10. Judi, Main Playstation, Berkemah, Jogging

11. Pergi nonton konser

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 59


STAK Refomred Remnant Internasional
12. Bermain musik
13. Belajar bahasa Inggris
14. Menonton olah raga
15. Menggambar atau melukis
16. Keluar dengan teman-teman
17. Main boneka
18. Berkelahi
19. Bermain komputer
20. Menyelami internet
21. Memasak
22. Mendengarkan musik
23. Mendengarkan radio

Seberapa jauh kamu setuju: Sangat setuju Agak setuju Tidak setuju
1. Musik adalah kebutuhanku
2. Musik membentuk bagaimana aku berpikir
3. Musik membantuku relax
4. Musik membuatku bahagia
5. Musik membuatku menutupi masalahku
6. Musik tidak berarti apa-apa bagiku
7. Musik membantu hubunganku dengan yang lain

8. Aku menyukai musik rock


9. Aku menyukai musik dangdut
10. Aku menyukai musik country
11. Aku menyukai musik gereja
12. Aku menyukai musik keroncong
13. Aku menyukai musik raggae
14. Aku menyukai musik jazz
15. Aku menyukai musik rap
16. Aku menyukai MTV
17. Aku suka pergi ke acara gereja
18. Aku suka pergi ke pusat kota
19. Aku suka pergi ke acara olah raga
20. Aku suka pergi ke bar karaoke
21. Aku suka pergi kesekolah
22. aku suka pergi ke aktivitas-aktivitas gereja
23. Aku suka pergi kepantai
24 Aku suka pergi ke gunung
25. Aku suka pergi nonton konser
26. Aku suka bermain wayang
27. Aku suka pergi adu ayam
28. Aku suka bacaan puisi
29. aku suka pergi ke tempat-tempat yang ramai
30. Aku suka pergi ke tempat-tempat sepi
31. Aku ikut kelompok vokal
32. Aku memberikan les pada anak-anak kecil
33. Aku ikut dalam suatu kelompok olah raga
34. Aku terlibat dalam kelompok musik
35. Aku suka membantu orang lain
36. Aku melayani dlm pelayanan gereja(sering/kadang)
37. Aku banyak membaca
38. Aku banyak menulis
39. Aku bergabung dalam kelompok drama
40. Aku banyak tinggal dirumah
41. Aku menyukai adanya diriku
42. Aku piker aku seorang yang baik

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 60


STAK Refomred Remnant Internasional
43. Aku berharap aku bias menjadi orang lain
44. Aku merasa baik kalau aku berusia 20 thn
45. Aku piker banyak anak remaja yg mabuk-mabukan
46. aku tahu anak-anak remaja yg sering mabuk
47. Aku tahu anak-anak remaja yg sering melakuaknan seks

49. Banyak desakan utk minum/mabuk-mabukan


50. Aku tahu anak-anak remaja yg suka mencuri
51. Hampir semua anak remaja memiliki
hubungan yg baik dengan orang tua mereka
52. Hampir semua orang tua tidak memahami
anak-anak remaja
53. Banyak anak-anak remaja yang bertumbuh
dalam keluarga yang tak harmonis
54. Orang tua suka membantu anak-anak
remaja dengan masdalah-masalah merek
55. Kalau dua anak remaja yang jatuh cinta
biasa bagi mereka utk melakukan seks bersama
57. Hampir semua anak-anak remaja jatuh
cinta berkali-kali

58. Kalau kamu mencintasi seseorang kamu akan


membuatnya tertarik padamu
59. Cinta adalah suatu permainan yang mana orang
-orang suka memainkannya
60. Kecemburuan adalah baik ketika seseorang
mencintai seorang yang lain
61. Aku tidak pernah merasa kuwatir akan masa
depanku (sering/kadang-kadang)
62. Aku pikir dunia adalah tempat yang aman
63. Aku piker aku dapat mengatasi masalah-
masalahku
64. Aku kuwatir aku tidak mendapat seorang
pacar
65. Aku piker aku mampu mendapat pekerjaan
yang baik
66. Aku piker sesuatu yang jelek seperti meng-
ngeboom akan segera berakhir
67. Aku piker aku sehat dan akan tetap sehat dalam
waktu yang lama
68. Aku tahu seseorang yang aku tahu secara seksual
menularkan penyakit
69. Aku piker aku akan mampu mendapat pendidikan
yang baik
70. Aku kadang-kadang merasa cemas dan aku tak
tahu mengapa

disederhanakan kedalam 20 pertanyaan:


Objek # 3: Mempelajari kebutuhan rohani anak-anak muda

1. Apakah yang kamu pikirkan mengenai Alkitab?


(1). Alkitab hanya sebuah buku cerita yang bagus
(2). Alkitab membantu beberapa orang tetapi bukan aku
(3). Alkitab adalah benar seperti halnya Alquran yg juga benar
(4). Alkitab adalah dari Allah dan selalu benar

2. Mengapa kamu merasa ada Alkitab?

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 61


STAK Refomred Remnant Internasional
(1). Karena sekelompok manusia menginginkan utk menuliskan beberapa cerita
cerita yang bagus
(2). Karena orang-orang perlu untuk mempercayai sesuatu
(3). Karena Allah menginginkan utk mengatakan pada kita siapa Dia
(4). Karena Allah ingin mengatakan pada kita siapa Dia juga Dia dapat
memiliki suatu hubungan dengan kita

3. Hal terbaik apakah yang dikerjakan dengan Alkitab?


(1). Menyembunyikannya sehingga orang lain tidak tahu aku memiliki Alkitab
(2). Meninggalkannya dimeja supaya yang lain berpikir saya membacanya
(3). Membacanya sekali waktu aku memiliki suatu masalah
(4). Membacanya selalu dan mematuhinya

4. Apakah pemahamanmu mengenai Allah?


(1). Aku tidak berpikir Allah peduli dengan orang-orang biasa
(2). Aku berpikir Allah peduli pada beberapa orang tetapi bukan orang lain
(3). Aku percaya bahwa Allah melihatku
(4). Aku tahu bahwa Allah Mengawasi dan menjagaku

5. Apa yang kamu rasakan mengenai hubunganmu dengan Allah?


(1). Aku tidak memiliki hubnugan dengan Allah
(2). Aku meras kehadiran Allah sekali atau dua kali
(3). Aku harap aku lebih dekat dengan Allah
(4). Aku mengasihi Allah dan aku tahu Dia mengasihiku

(1). Aku tidak kawatir dengan Allah yang memikirkan tindakan-tindakanku


(2). Aku pikir Allah kadang-kadang melihat apa yg aku kerjakan
(3). Aku tahu Allah mengawasiku dan aku ingin mengerjakan apa yg benar
dalam hampir semua waktu
(4). Aku ingin menyenangkan Allah dengan caraku bertindak

7. Apakah hubungannya antara dosa dan Yesus?


(1). Aku tidak berpikir ada suatu hubungan
(2). Aku tidak mengerti hubungan antara Yesus dan dosa
(3). Aku berpikir Yesus membenci dosa
(4). Aku percaya Yesus mati dikayu salib utk menghapus dosaku

8. Bagaimana rasanya mengenai hubunganmu dengan Yesus?


(1). Aku tidak mengenal Yesus sama sekali
(2). Aku kadang-kadang perlu mendapat kedamaian dari Yesus
(3). Aku sekali berdoa pada Yesus utk menghapus dosaku
(4). Yesus hidup/tinggal dalm hatiku dan memberikan kedamaian

9. Bagaimana Yesus membuat suatu perbedaan dalam hidupmu?


(1). Tidak ada perbedaan, aku selalu seperti adanya aku
(2). Aku pikir Yesus mempengaruhiku
(3). Aku seringkali ingin tuk menyenangkan Yesus dengan tinggal dalam
setiap kehidupan yang baik
(4). Aku mengikuti Yesus dan Dia adalah contoh bagiku bagaimana utk hidup

10. Bagaimana perasaanmu mengenai gereja lokal?


(1). Aku bosan dengan gereja
(2). Aku tidak ingin terlibat dalm gereja lokal
(3). Aku kadang-kadang terlibat dalm gereja lokal
(4). Aku menikmati gereja lokal dan aku adalah salah satu bagiannya

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 62


STAK Refomred Remnant Internasional
11. Mengapa gereja lokal ada?
(1). Untuk memberikan penghasilan kepada pemimpin
(2). Untuk memberikan kepada orang-orang sesuatu untuk dikerjakan
(3). Untuk membantu orang-orang dalam masalah
(4). Untuk mencapai dunia dengan kasih dan keselamatan dari Allah

!2. Seberapa sering kamu melayani gereja lokal?


(1). Saya tidak pernah dating
(2). Saya kadang-kadang dating
(3). saya melayani pada hari Minggu
(4). Saya mengambil bagian dalm pelayanan gereja lokal

13. Bagaimana perasaanmu mengenai hubunganmu dengan jemaat gereja?


(1). Saya merasa sangat tidak diterima
(2). Kadang saya menyukai menjadi teman yg lebih baik dengan mereka
(3). Saya merasa nyaman tetapi tidak dekat dengan mereka
(4). Saya bagian dari keluarga orang-orang percaya

14. Apakah kamu menggunakan karunia rohanimu dalam gereja lokal?


(1). Saya tidak berpartisipasi dalam gereja lokal
(2). Mereka tidak memberiku kesempatan utk menggunakan karunia dan
talentaku
(3). Saya mencoba belajar bagaimana menggunakan karuniaku
(4). Saya suka menggunakannya yang mana saya dapat memuliakan Allah

15. Apakah kamu berpikir gereja lokal dapat membantu kamu memiliki hidup yang
lebih baik?
(1). Tidak, mereka hanya peduli dengan orang-orang lain
(2). Kadang-kadang saya berpikir gereja lokal membantuku
(3). Gereja membuat perubahan besar dalam hidupku

16. Apakah Alkitab secara praktis membantumu utk memilih tindakan yang benar?
(1). Alkitab tidak membantuku memilih yang benar dari yang salah
(2). Alkitab dapat membantuku dalm beberapa hal
(3). Saya biasanya berpikir mengenai apa yang Alkitab katakana bagaiaman
memilih yang benar dari yang salah
(4). Saya percaya Alkitab membantuku memilih mana yang benar dari yang
salah

17. Apakah kamu merasa Alkitab menunjukan masalah-masalah yang kamu hadapi?
(1). Tidak, Alkitab ditulis zaman dulu utk memahami masalah-masalahku
(2). Suatu ketika sementara saya merasa Alkitab dapat membantuku dengan
masalah-masalahku
(3). Alkitab adalah pembimbing yang baik utk membantuku menghadapi
masalah - masalahku
(4). Alkitab sungguh membantuku utk mengatasi masalah yg aku hadapi

18. Apakah kamu mengikuti apa yg Alkitab katakana dalam hidup keseharianmu?
(1). Tidak juga
(2). Pada hari Minggu, tetapi melupakan hari yg lain
(3). Saya coba utk disegala waktu
(4). Saya selalu melakukan apa yang Alkitab katakana

19. Apakah Allah menggunakan kekuatanNya untuk melindungimu dari roh-roh jahat?
(1). Roh-roh jahat lebih dekat dan lebih berkuasa daripada Allah
(2). Allah memiliki kekuatan tetapi saya tidak yakin Dia dapat banyak
melindungiku

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 63


STAK Refomred Remnant Internasional
(3). Allah memiliki kekuatan yang besar tetapi saya takut masih ada beberapa
roh jahat yang lebih berkuasa
(4). Allah dapat dan melindunguiku dari roh-roh jahat

20. Apakah Allah cukup peduli utk melindungi kamu dari roh-roh jahat?
(1). Allah tidak peduli mengenai seorang sepertiku
(2). Allah peduli tetapi tidak cukup utk mengawasiku
(3). Allah peduli tetapi tidak dapat mengawasiku dalam segala waktu
(4). Allah mengasihiku dan akan melindunguiku disegala waktu

21. Apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa terancam dengan roh-roh jahat?
(1). Saya pergi kedukun
(2). Saya mengucapkan satu ayat firman Tuhan utk menjauhkanku dari roh-
roh jahat
(3). Saya meminta seseorang utk mendoakanku
(4). Saya berdoa dan mendapat perlindungan dari Allah

22. Apakah kamu percaya Allah memiliki rencana yang baik utk kehidupanmu?
(1). Tidak, Dia mengharapkanku utk membuat rencana yang baik utkku
(2). Allah memiliki beberapa hal yang baik utkku, tetapi tdk ada rencana yg
nyata
(3). Rencana Allah adalah rencana yang baik, tetapi saya pikir saya tahu apa
yang terbaik utkku
(4). Rencana Allah adalah rencana yg terbaik bagi hidupku

23. Apakah kamu merasa Allah akan membantumu memilih masa depan yang baik?
(1). Tidak juga, Allah tidak dapat menjagaku
(2). Saya harus membantu diriku sendiri karena Allah tidak akan banyak
bertindak
(3). Berdoa dan mendapatkan nasehat-nasehat dari orang-orang yg saya
percayai adalah cara yg terbaik utk mendapatkan masa depan yang
terbaik
(4). Allah akan membantuku memiliki masa depan yg baik kalau saya hanya
mempercayaiNya

24. Apakah kamu melakukan apapun yang Allah inginkan utk kamun lakukan?
(1). Tidak, Allah mungkin memintaku melakukan sesuatu yg tdk aku sukai
(2). Aku akan melakukan apa yg Allah inginkan utk aku lakukan kalau itu
sesuai dengan apa yg ingin aku lakukan
(3). Saya akan melakukan hampir apapun yg Allah ingin aku lakukan
(4). Apapun yang Allah inginkan aku mau utk melakukannya

DIKTAT Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja dan Pemuda 64


STAK Refomred Remnant Internasional

Anda mungkin juga menyukai