Disusun
Oleh
Nama : Abas Kalolik
Nim : 20198601
A. LATAR BELAKANG
1. INJIL MATIU
Penulis Injil Maitus Matius sendiri. Matius adalah seorang dari Murid-Murid Yesus yang
semulah, menulis pertama di Perjanjian Baru. Sebelu dia di panggil mengikuti Kristu,
namanya ialah Lewi dan ia bekerja sebagai pemungut sukai di Palestina ( Mat 9:9,10; Mar
2: 14,15).
2
Walter M. Dunnett, Ph.D., Pengantar Perjanjian Baru, (Gandum Mas 2013), 102.
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru (Gandum Mas 2014), 483.
menghina sala satu dari orang-orang kecil ini, “ada malaikat mereka disurga yang selalu
memandang wajib Bapa-Ku yang ada disurga” (18:10).
3
Walter M. Dunnett, Ph.D., Pengantar Perjanjian Baru, (Gandum Mas 2013), 102.
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru (Gandum Mas 2014), 483.
I. Pendahuluan, Mar 1:1
II. Kejadian persiapan, Mar 1:2-13
III. Perjalanan Pertama ke Galilea, Mar 1:14-4:34 Mujizat dan perumpamaan
IV. Perjalanan keliling Dekapolisi, 4:35-5:43
V. Perjalanan kedua keliling ke Galilea, 6:1-29
VI. Mengundurkan dari ke pandangan Guru, Mar 6:30-52
VII. Perjalanan ke tiga keliling Galilea, Mar 6: 53-7:23
VIII. Perjalanan keliling daerah utara, Mar 7:24-9:29 pemberitaan pertama tentang
penderitaan-Nya (8:31).
IX. Perjalanan ke empat keliling Galilea, Mar 9:30-50 pemberitaan tentang
penderitaan-Nya (9:31)
X. Perjalanan keliling Perea dan Yehuda, Mar 10:1-25pemberitaan ketiga tentang
penderitaan-Nya (Mar 10:32-34)
XI. Pelayanan di Yerusalem, Mar 11:1-13:37
XII. Penderitaan dan kebangkitan, 14:1-16:20.
Markus menulis tentang sesuatu yang telah di kerjakan sendiri oleh Allah. Dan
Yerusalem yang memberitakan kepada kita tentang kabar baik dari Allah. Injil bukanlah
sesuatu yang sudah jelas atau bagian dari pengetahuan umum yang dimiliki oleh kaum
beragama. Markus mengetahui bahwa itu merupakan kabar baik karena Yesus telah
membawanya dari Allah.4
Kalau Allah mempunyai kabar baik untu kita, maka penting bahwa kita memberikan
tanggapan yang sempantasnya. Penderitaan awal Yesus diringkas sebagai berikut,
“Waktunya telah genap; kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada
Injil” (1:15) injil itu datang pada saat baik yang telah ditetapkan oleh Allah (bdk. Galatia
4:4, Efesus 1:10); kita tidak boleh memadang Injil sebagai timbul karena keadaan Palestina
abad pertama atau karena kegiatan manusia lainnya. Injil itu di tentukan oleh Allah. Kabar
baik itu menyangkut kerajaan Allah. Allah itu berdaulat. Ia mengatur hidup manusia
menyatakan apa yang Dia kehendaki dari umat-Nya. Konsep mengenai pemerintahan
4
Walter M. Dunnett, Ph.D., Pengantar Perjanjian Baru, (Gandum Mas 2013), 102.
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru (Gandum Mas 2014), 483.
Allah dalam suatu atau lain hal terdapat juga dalam PL, literatur dalam intertestamen dan
dalam tulisan-tulisan rabinis. Banyak tulisan yang membicarakan kerajaan Allah sangat
cenderung pada pada ekskatologi, yang dengan gambaran-gambaran yang hidup
melukiskan apa yang akan terjadi, kalau Allah Bapa pada Akhir campuran tangan Tuhan
menjungkirkan sistem-sistem duniawi, dan mendirikan pemerintahan-Nya sendiri atas
segala-segalanya tulis-tulisan lain, yang tidak begitu berorientasi pada eskatologi, melihat
pemerintah Allah bekerja apabilah umat yang saleh mengenakan pada diri mereka diri kuk
hukuman Allah dan demikian mempercepat saatnya pemerintahan Allah menjadi
universitas. Yesus mengajarkan hakekat dari kerajaan itu, dan kedatangan kerajaan tersebut
pada masa yang akan datang, tetapi Ia tidak menghumbungkan diri-Nya dengan spekualisi-
spekualisi yang sudah ada pada waktu itu.
Tujuan dan Isi Lukas terutama sekali menunjukan Injilnya kepada pembaca-
pembaca Yunani (atau bukan orang Yahudi) dan menampilkan Yesus sebagai anak
manusia, manusia ideal. Karena bangsa Yunani sejak lama menambahkan “manusia yang
sempurna” karya Lukas dirancanakan untuk memenuhi pemintaan tersebut. Berberapa
bagian yang paling penting adalah cerita kelahiran Krists (1:26-38; 2:8-20) kesaksia Allah
tentang putra-Nya (3:21-22); pengumuman bahwa Yesus ialah yang diurapi (4:16-24);
tugas anak manusia (19:10). Bersamaan dengan bagian ini harus juga di pertimbangkan
5
Walter M. Dunnett, Ph.D., Pengantar Perjanjian Baru, (Gandum Mas 2013), 102.
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru (Gandum Mas 2014), 483.
penekanan Lukas akan doa-doa Yesus; perumpamaan-perumpamaannya yang tidak
bangdingkanya (teristimewa (10:30-37; 15:1-32; 18:9-14); cerita-cerita tentang
kepentingan manusia (10-38-42; 19:1-10; 24:13-35) dimana Yesus dengan yang marah
namun tegas bertindak terhadap orang-orang yang menarik; dan pentingnya Roh Kudus
dalam hidup Kristus (1:35; 3:22; 4:1,18; 10:21).
Contoh lainnya tentang jangkaui kitab ini ialah pengulangan ungkapan-ungkapan yang
berkaitan dengan umat manusia. Dari permulaan sampai akhirnya, Lukas menunjukan
bahwa (injil kabar baik Allah) diperuntukkan bagi semua orang. Lihatlah terutama 2: 10,
14,32; 3:6; 9:56; 10:33; 17:16; 19:10; 24:47.6
6
Walter M. Dunnett, Ph.D., Pengantar Perjanjian Baru, (Gandum Mas 2013), 102.
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru (Gandum Mas 2014), 483.
pemikiran tentang rencana tersbut, ketiak ia menyapaikan ucapan Petrus mengenai
maksud dan rencana Allah “(Kisah 2:23), yang terlaksana pada saat orang-orang Yahudi
“dari semula kuasa oleh kuasa dan kehendak “Nyalah maka Herodes dan Pontius Pilatus,
bersama-sama dengan bukan orang Yahudi serta orang-orang Israel, telah menjalibkan
Yesus (Kisah 4:28). Kerajaan yang sama dengan tidak sadari antara aktor-aktir ini ini
menggarisbawahi pandagan Lukas bahwa itdak ada kuasa manusia, betapa pun manusia
perkasanya, yang dapat mengganggu rencana Allah. Gamaliel mengaku hal ini: rencana
manusia bisa di hancurkan, tetapi rencana Allah tidak (Kis 5:38-39). Rencana Allah
mencapai punsaknya pada kematianYesus demi keselamatan orang-orang berdosa, tetapi
rencana-Nya itu bukan baru mulai dengan kedatang Yesus. Rencana itu sudah di mulai
dalam kehidupan Daud (Kisah 13:22); rencana itu sudah mulai bekerja sejak dahulu kala,
meskipun baru mencapainya pada waktuYesus datang
Paulus meberi tahu orang banyak di Yerusalem bahwa pada saatnya pertobatan
Ananias talah berkata kepadanya, “Allah nenek moyang kita talah menetapkan engkau
untuk mengetahui kehendak-Nya “Kis 22:14). Sejak awalnya pengalamannya sebagai
orang Kristen. Tidak mengerakan kalau hal ini menjadi tema dari pewartaan Injil oleh
Paulus dan ia mengingatkan parapenatua di Efesus bahwa ia tidak akan mundur dalam
mewartakan kepada mereka “seluh maksud Allah” (Kis 20:27). Secara lebih singkat Lukas
memisakan suatu peristiwa ketika sejumlah teman berusaha membatalkan suatu perjalan
Paulus karena mereka merasa berbahaya, namun rasul itu berisi keras untuk tidak
membatalkannya. Pada akhirnya mereka menyerah sambil berkata “jadilah kehendak
Tuhan!’ (Kis 21:14). Allah yang mengerjakan rencana besar dengan mengutus Anak-Nya
untuk mati ganti kita itu juga mempunyai rencana untuk Paulus, yang memperjalankan ke
Yerusalem menjadi carana untuk mencapai Roma dan mewartakan Injil disana. Tidak
boleh kita lupakan maksud Lukas bahwa sekelompok kecil orang Kristen yang namanya
tidak disebut dapat menyadari bahwa Allah sedang melaksanakan rencana-Nya dalam
tindak tanduk paulus, hambanya itu.
Kesimpulan
Injil sinoktif ke 4 Ijil ini dalam pandangan Allah masing-masing tidak sama
menurut dalam pandangan Maitus, Allah itu penuh kuasa, Allah itu terus menerus aktif dan
yang melaksanakannya hendak-Nya yang mulia Allah yang hidup.
Allah itu berdaulat. Allah itu kabar baik dan Allah itu Pemerintahan Allah. Inilah
pandanga Injil Markus dan Markus pandang Allah Kabar Baik karena Injil ini adal Allah
itu sendiri maka Markus bicara tentang Allah itu Kabar Baik.
Injil Lukas pandangan Allah, yaitu dalam rencana Allah Yesus datang keduania
Lukas mengisahkan bahwa Yesus di taman Getsemani berdoa, “bukanlah ke hendakKu,
melainkan kehendak Mulah terjadi” (22: 42; lihat Mat 26:42). Salib bukanlah kekalahan
Allah, pelaksanaan apa yang telah di rencanakan-Nya. Sebelum ini Lukas pernah berbicara
tentang orang-orang yang melawan renacana Allah (Mat 7:30), dan ia kembali kepada
pemikiran tentang rencana tersbut, ketiak ia menyapaikan ucapan Petrus mengenai
maksud dan rencana Allah “(Kisah 2:23), yang terlaksana pada saat orang-orang Yahudi
DAFTAR PUSTAKA
(Gandum Mas 2013), Pengantar Perjanjian Baru, (Gandum Mas 2013), 102. Walter M.
Dunnett, Ph.D
(Gandum Mas 2014), Teologi Perjanjian Baru (Gandum Mas 2014), 483. Leon Morris,