Anda di halaman 1dari 10

PAPER

“Konsep Misi dan Amanat Agung dalam Injil Markus”

Dosen: Pacel Zacharias, M.Th.

Disusun oleh kelompok 2 :


(11.19.003)
(11.19.010)
(11.19.019)

SEKOLAH TINGGI ALKITAB JEMBER 2020


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................3

BAB 2 KONSEP MISI DAN AMANAT AGUNG DALAM INJIL MARKUS............................4

A. Konsep Misi dalam Injil Markus......................................................................................4

B. Konsep Amanat Agung dalam Injil Markus 16:15...........................................................7

BAB 3 KESIMPULAN...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

Injil Markus adalah injil yang singkat dalam menjelaskan tentang Yesus. Markus menulis
injilnya dari hubungannya dengan Petrus, waktu penulisannya di Roma untuk orang Romawi
yang percaya1. Pada tahun 60-an masehi orang percaya diperlakukan secara kejam oleh
masyarakat dan banyak di antaranya disiksa bahkan dibunuh di bawah pemerintahan kaisar Nero.
Selaku salah seorang pemimpin gereja di Roma, Yohanes Markus digerakkan oleh Roh Kudus
untuk menulis Injil ini sebagai suatu antisipasi yang bersifat nubuat atau tanggapan
penggembalaan terhadap masa penganiayaan ini. Tujuannya untuk memperkuat dasar iman
dalam orang percaya di Roma, mendorong mereka untuk dengan setia menderita demi Injil2.
Tujuan dari penuliasan paper ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Misiologi dan membantu para pembaca dapat mengerti tentang konsep misi dan amanat Agung
dalam kitab Markus.

Tim Penyusun, Alkitab Penuntun Hidup Baru Berkelimpahan, Seri: The Full Life, Study Bible (Malang:
Lembaga Alkitab Indonesia, 2004), 1578
2
Ibid
BAB II
KONSEP MISI DAN AMANAT AGUNG DALAM INJIL MARKUS

A. Konsep Misi dalam Injil Markus


Injil Markus adalah kitab misi. Yesus menetapkan murid-murid-Nya untuk menyertai
Dia dan diutus-Nya untuk memberitakan Injil. Para murid diajak untuk terus berjuang dan
bergumul untuk sampai pada iman akan Yesus. Karena itu, selain meperlihatkan tentang
perkembangan Injil tentang Yesus Kristus, Injil Markus juga menunjukan tentang
bagaimana Injil itu diwartakan melalui penugasan Yesus terhadap murid-murid-Nya.
Kuatnya paham misi dalam kitab ini ditunjukan oleh Eugene Boring3. Dalam
penelitiannya terhadap teks Markus 1:1-15, Boring menunjukan bahwa Markus 1:1
merupakan judul dari keseluruhan injil markus yang memiliki visi missioner yang kuat.
Boring memahami teks tersebut sebagai: “The rule, normative statement, for preaching the
good news of Jesus Christ is the narrative of the beginning and foundation for the church
contemporary preaching of this massage”4. Bagi Boring, kata arkhe tidak hanya berarti
„awal‟ atau „dasar‟, tetapi juga dipahami sebagai „pengatur‟ atau „peraturan‟. Sementara
itu istilah euanggelion tidak saja berarti injil, tetapi juga sebagai pewartaan dasar bagi gereja
Tuhan. Dengan demikian Boring hendak membedakan injil sebagai „story‟, yaitu rangkaian
peristiwa, dari „ceritera‟, yaitu teks yang dikomposisikan oleh Markus. Karena itu, teks dari
injil markus 1:1 adalah sebuah uraian yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi pewartaan
gereja, yaitu bahwa Yesus Kristus, Anak Allah.
Dalam kitab markus 1:2-3 menunjukan tentang misi Allah dalam nubuatan PL. Markus
1:2-3 berbunyi demikian “Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan
mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”. Kata Aku menunjuk kepada
pribadi Allah. Utusanku merujuk kepada pribadi Yohanes dan kata Engkau merujuk kepada
pribadi Yesus. Jadi Yohanes diutus Allah untuk mendahului Yesus untuk menyiapkan jalan
bagi Yesus. Hal ini berbicara tentang nubuatan PL tentang misi Allah, yaitu mengutus
Yohanes untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus.

3
M. Eugene Boring, Mark 1:1-15 and the Beginning of the Gospe l( Semeia 1991), 52
4
Ibid. 53.
Misi Kristus merupakan peristiwa penting yang melatarbelakangi kelanjutan misi
pelayanan dan tugas pengutusan yang diemban oleh gereja. Dalam memahami misi Kristus
dapat dilihat dari beberapa pernyataan berikut ini:
a. Memberitakan dan mengajarkan tentang kerajaan Allah/kerajaan Sorga
Dalam PB, Kerajaan Allah dalam bahasa Yunani yaitu “basileia”, istilah ini di
gunakan oleh Yesus dan para murid-Nya5. Ide Alkitabiah tentang kerajaan Allah
berakar dari Perjanjian Lama dan didasari pada keyakinan bahwa ada satu Allah yang
hidup dan kekal, yang telah menyatakan diri-Nya kepada manusia dan mempunyai
rencana bagi mereka, serta Ia sudah memilih untuk melaksanakan rencana itu melalui
orang-orang Israel.6
Markus memandang kerajaan Allah sebagai kontinuitas (berkelanjutan /
berkesinambungan) pada waktu lampau dan sampai masa kini tetap berlangsung. Pada
masa pelayanan Yesus dan dalam diri Yesus, Kerajaan Allah sudah tiba dan terus
berlangsung sampai masa kini (Markus 1:15). Inilah masuknya kerajaan Allah dalam
sejarah manusia. Kerajaan Allah sudah dekat (basileia tou Theou), yang menunjuk
pada pemerintahan atau kedaulatan Allah yang dalam pemenuhannya secara sempurna
belum tiba atau masih di depan.
Tuhan Yesus menyatakan kerajaan Allah dengan bukti adanya konflik atau
konfrontasi dengan kerajaan Iblis. Contoh-contoh dalam kitab Markus yang
menyatakan kuasa Yesus lebih besar dan menang terhadap kerajaan Iblis antara lain:
- Yesus berhadapan dengan Iblis dan menang dalam pencobaan (Markus 1:12-13).
- Yesus berkonfrotasi dengan Iblis dan di usirnya setan tersebut dari orang yang
kerasukan setan (Markus 1:23-26).
- Yesus tidak berkompromi dengan setan walaupun setan mengetahui misi Yesus,
tetapi Yesus menghardik dan mengusirnya (Markus 1:23-26).
- Yesus mencari dan menyelamatkan orang yang hilang oleh karena cengkeraman
setan dan Yesus mengusir roh jahat di Gadar (Markus 5:1-20).
- Setan-setan takut dan tunduk kepada kerajaan Allah (Markus 3:11)7.

5
Daud Kurniawan. Kerajaan Allah Di Antara Kita. (Bandung: Kalam Hidup, 2006), 18.
6
George Eldon Landd. Injil Kerajaan Allah. (Malang: Gandum Mas, 1994), 14.
7
Robi Panggara. Jurnal STT Jaffray “Kerajaan Allah Menurut Injil-injil Sinoptik”
Pengajaran tentang Kerajaan Allah melalui perumpamaan-perumpamaan juga
tidak luput dari pandangan Markus. Perumpamaan tentang seorang penabur yang
dicatat dalam Injil Matius dan lukas, mengawali cerita tentang perumpamaan dalam
injil Markus. Akan tetapi ada hal yang menarik dari cerita mengenai „perumpamaan
tentang benih yang tumbuh‟ dalam Injil Markus 4:26-29. Dalam cerita tersebut,
Markus menjelaskan sesuatu yang berbeda dari Kerajaan Allah itu, yakni bagaimana ia
tumbuh dan tidak diketahui. Kerajaan Allah adalah pekerjaan Allah sendiri, di mana
manusia tidak tahu bagaimana ia bertumbuh dan berbuah8.

b. Yesus di utus untuk melaksanakan karya penyelamatan Allah bagi manusia


Karya Allah terlaksana dalam diri Mesias yaitu Yesus Kristus. Karya mujizat,
pengajaran dan sabda-sabda Yesus harus dilihat secara utuh dalam penderitaan,
kematian dan kebangkitan-Nya. Semua karya ini merupakan bagian integral dari misi
pengutusan yang dikerjakan oleh Yesus. Karya Yesus mulai dari Galilea sampai ke
Yerusalem merupakan tanda nyata dari karya penyelamatan Allah yang sifatnya
membebaskan, menyentuh dan dekat dengan kehidupan pergumulan manusia saat itu.
Karya penyelamatan itu bukan bicara hal keselamatan yang sifatnya futuris (yang
akan datang), tetapi berbicara soal pemeliharaan dan pembebasan yang dilakukan
Allah bagi manusia di tengah-tengah dunia ini. Karya penyelamatan yang diwartakan
Yesus, bersifat universal: melampaui batas-batas geografi, etnis, budaya, gender,
teologi. Yesus melayani siapapun yang datang kepada-Nya tanpa membedakan latar
belakang seseorang. Yesus sadar akan keterpilihan dan konsekuensi yang harus di
terima-Nya sebagai utusan yang di kehendaki Allah, Ia harus menderita dan mati.
penderitaan dan kematian yang di tanggung-Nya, adalah sebagai bentuk ketaatan-Nya
kepada Allah. Salib bukanlah perkara mudah, sebab Yesus bergumul. Namun, dalam
seluruh hidup dan pelayanan-Nya, Yesus selalu mengedepankan kehendak Allah9.

8
Ibid.118-119.
9
Katalog Universitas Kristen Duta Wacana. MaknaPpengutusan Yesus dalam Injil Markus dan
Implementasinya BagiPpengutusan Gereja: Tafsir Historis kritis terhadap Markus 2:1-12; 7:24-30; 16:9-20.
B. Konsep Amanat Agung dalam Injil Markus 16:15
Markus 16 ayat 15 berbunyi “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”.” Dalam ayat ini Yesus memberi tugas
dan tanggung jawab kepada kesebelas murid untuk memberitakan Injil kepada seluruh dunia
(13:10; 14:9)10. William Barclay mengatakan bahwa gereja memiliki tugas khusus untuk
dilaksanakan, yaitu amanat Agung untuk memberitakan Injil. Ini adalah tugas gereja dari
setiap orang percaya untuk memberitkan Injil tentang pribadi Yesus kepada setiap orang
yang belum mengenalNya11. Yesus memerintahkan kepada para murid untukmenyampaikan
kabar baik/Injil kepada segala makhluk, untuk mendengar tentang kedatangan-Nya,
kematian-Nya serta kebangkitan-Nya.
a. Pergilah ke seluruh dunia
Kata „pergilah‟ (ποπεςθέντερ) dengan kasus verb participle aorist passive nominative
masculine plural from ποπεύομαι (kata kerja partisip aoris pasif nominatif jamak dari
asal kata poreumai)12 adalah kata perintah yang diditujukan kepada para murid Yesus.
Amanat yang ia sampaikan kepada kesebelas muridNya tentang mendirikan kerajaan-
Nya dan memberitakan InjilNya juga kabar baik mengenai pendamaian dengan Allah
melalui pribadi Yesus Kristus. Mereka diberi wewenang untuk pergi ke seluruh dunia.
Menurut Maclaren kata “pergilah ke seluruh dunia” adalah komisi seluruh dunia
di mana suatu usaha misionaris yang telah ditampatkan dibanyak pengkalan13. Kata
pergilah ke seluruh dunia itu seperti absurditas yang tampak dari perintah Yesus kepada
kesebelas murid, agar melalui Dia dunia dapat diselamatkan. Kata perintah itu juga
mengandung arti kebenaran yang mendalam yang termaktub di dalamnya, yaitu:
- Tersirat tentang kecukupan Kristus bagi semua orang. Dia adalah untuk semua,
karena hanya Dialah satu-satunya juruselamat bagi dunia.
- Tujuan belas kasihan untuk semua. Allah akan membuat semua orang
diselamatkan, dan sampai pada pengetahuan tentang kebenaran.

Ayub Rusmanto, Aji Suseno, “Misi Gereja Dalam Menghadapi Realitas Budaya di Indonesia: Refleksi
Markus 16:15”. Jurnal PNEUMATIKOS, Vol. 12, No. 1, Juli 2021. 48.
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Injil Markus, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006),
620.
12
Bible Works
13
Ayub Rusmanto, Aji Suseno, “Misi Gereja Dalam Menghadapi Realitas Budaya di Indonesia: Refleksi
Markus 16:15”. Jurnal PNEUMATIKOS, Vol. 12, No. 1, Juli 2021. 49.
- Penyesuaian pesan injil untuk semua. Ini membahas manusia secara universal.
Kekristenan tidak memiliki doktrin yang berifas esoteric yaitu bersifat khusus,
rahasia, atau terbatas.
Sejarah penyebaran injil adalah penting. Hal itu menunjukan bahwa sejarah misi
membenarkan klaim tentang injil diseluruh dunia dan menghasilkan buah-buah
pertobatan seperti yang terjadi pada abad pertama di Asia dan Eropa. Benson
berkomentar perihal kata “pergilah kamu keseluruh dunia” adalah pergi kesemua negara
di bawah langit dan memberitakan injil kepada setiap makhluk yaitu kepada seluruh
umat manusia, kepada setiap manusia, baik Yahudi maupun non Yahudi, karena Tuhan
berbicara tanpa batasan atau batasan apapun14.
b. Beritakanlah Injil
Beritakanlah injil (κηπύξατε) adalah verba imperatif aorist aktif orang kedua jamak dari
kata (κηπύσσω) kerusso dengan arti menyatakan dengan lantang, mengumumkan,
menyebutkan di depan umum, berkhotbah paling sering mengacu pada tindakan
penyelamatan Tuhan. Dapat dijelaskan bahwa memberitakan injil adalah menjadi
pemberita, memimpin sebagai pemberita untuk memproklamirkan berita atau kabar
yang dibawa atau diamanatkan oleh otoritas yang harus didengarkan dan dipatuhi.
Wolter M. Post berpendapat bahwa beritakanlah Injil adalah Amanat Kristus yang
terakhir dan yang terbesar itu, masih relevan sampai saat ini, pemberitaan injil
berlangsung terus-menerus sampai pekerjaan itu selesai. Upaya terus dilakukan dari
zaman Yesus, rasul-rasul, bapa-bapa gereja, para pengkhotbah semua gereja dan sampai
kepada setiap orang percaya untuk memberitakan injil 15. Ini adalah amanat besar yang
diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridNya setelah bertemu dan benar-benar yakin
akan kebangkitan-Nya memiliki injil untuk dikhotbahkan dan diajarkan.

14
Ibid. 50.
15
Walter M.Post, Tafsiran Injil Markus ( Bandung: Penerbit Yayasan Kalam Hidup, 1974), 20.
BAB 3
KESIMPULAN

Dari pemaparan materi di atas sangat jelas dituliskan tentang konsep misi dan amanat
agung dalam Injil Markus. Dan dapat dimengerti dan diketahui bahwa di dalam Kitab Injil
Markus tidak hanya berisikan tentang cerita mengenai peristiwa kehidupan dari Yesus Kristus
saja, melainkan ada misi dan amanat agung yang diberikan melalui pribadi Yesus Kristus.
Melalui pribadi Yesus Kristuslah misi dan amanat agung dapat dikerjakan dan diselesaikan
Yesus Kristus telah melakukan misi-Nya seperti yang tertulis dalam Injil Markus ini,
yaitu memberitakan dan mengajarkan tentang kerajaan Allah, serta melaksanakan karya
penyelamatan Allah bagi manusia. Yesus telah menyelesaikan misi-Nya itu, Ia datang kedunia
sebagai Hamba yang menderita, mati di kayu Salib dan bangkit pada hari ketiga. Ini adalah
bentuk ketaatan-Nya pada kehendak Bapa.
Yesus juga meninggalkan Amanat Agung kepada Murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke
Sorga. Dan kita juga sampai sekarang mempunyai tugas untuk melanjutkan misi Yesus ini. Yaitu
pergi memberitakan Injil, menjadi pemberita Firman serta memproklamirkan kabar baik yang
telah di amanatkan oleh Yesus Kristus sebagai otoritas kita kepada seluruh umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Injil Markus. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2006.

Boring, M. Eugene. Mark 1:1-15 and the Begining of the Gospel. Semeia, 1991.
Katalog, Tim Penyusun. " Makna pengutusan Yesus dalam Injil Markus dan implementasinya
bagi pengutusan gereja: Tafsir Historis kritis terhadap Markus 2:1-12; 7:24-30; 16:9-2."
Universitas Kristen Duta Wacana, n.d.
Kurniawan, Daud. Kerajaan Allah Di Antara Kita. Bandung: Kalam Hidup, 2006.
Landd, George Eldon. Injil Kerajaan Allah. Malang: Gandum Mas, 1994.
Panggara, Robi. "Kerajaan Allah Menurut Injil-injil Sinoptik." Jurnal STT Jaffray, n.d.
Penyusun, Tim. Alkitab Penuntun Hidup Baru Berkelimpahan, Seri: The Full Life, Study Bible .
Malang: Lembaga Alkitab Indonesia, 2004.
Post, Walter M. Tafsiran Injil Markus. Bandung: Penerbit Yayasan Kalam Hidup, 1974.
Suseno, Ayub Rusmanto dan Aji. "Misi Gereja Dalam Menghadapi Realitas Budaya di
Indonesia: Refleksi Markus 16:15." Jurnal PNEUMATIKOS, 2021: 48-50.

Aplikasi Alkitab

BibleWorks. Bible Works 8.0.013z.1. 2009.

Anda mungkin juga menyukai