Inkarnasi • Inkarnasi dalam bahasa Inggris Incarnation diartikan sebagai penjelmaan, perwujudan, penitisan. • Kata inkarnasi berasal dari bahasa Latin in artinya “dalam” dan caro atau carnis artinya “daging”. Jadi, Inkarnasi dapat diartikan masuk ke dalam daging. • Kata “daging” bukan hanya memberikan indikasi pada “tubuh” tetapi seluruh aspek hidup manusia. • Dalam bahasa Yunani Inkarnasi dapat diartikan (menjadi daging) Inkarnasi Yesus berarti • Anak Allah telah menjadi daging untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan ia menjadi sama dengan manusia. Pandangan Alkitab mengenai Inkarnasi Yesus Yohanes 1 : 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Filipi 2 : 7 – 8 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 1 Timotius 3 : 16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat- malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan." Pendapat Kaum Terpelajar Menurut Dr. G. C. Van Niftrik, dalam bukunya yang berjudul Dogmatika Masa Kini, memberikan pemahamannya mengenai apa itu inkarnasi. Menurutnya, Inkarnasi adalah:
1. Inkarnasi bermaksud menyatakan bahwa Firman Allah telah menjadi daging,
yakni bahwa Allah telah menjadi manusia, didalam Yesus orang Nazaret. 2. Inkarnasi bermaksud menyatakan bahwa Firman Allah telah menjadi daging, bahwa Allah telah menjadi manusia, bahwa didalam Yesus orang Nazaret Allah itu sendiri datang kepada kita. Hakikat Inkarnasi Yesus Kristus, dalam inkarnasi-Nya mengambil seluruh aspek budaya manusia dan menggunakannya sebagai wahana misi, menyatakan kehendak Allah yang kekal kepada dunia melalui konteks budaya di mana Ia ada. 1. Yesus dikenal sebagai orang Galilea (Lukas 23:5-7), 2. Berasal dari Nazaret (Matius 2:22,23;Lukas 18:37), 3. Semua orang mengenal Dia dan keluarga-Nya (Matius 13:55-56; Markus 6:1, 3; Lukas 4:16).
“ Dalam kaitannya dengan kehadiran-Nya di dalam konteks
budaya Hebraic ini Yesus tetap menggunakan seluruh elemen budaya dalam menyatakan Allah kepada dunia. ” Pandangan GMAHK Terhadap Inkarnasi Yesus E.G. White, The Youth’s Instructor, 28 Juni, 1894 par. 9
“Dia adalah Anak tunggal yang lahir dari Allah yang
hidup. Dia bagi Bapa adalah firman yang mengutarakan pikiran, -- sebagai buah pikiran yang menjadi terdengar. Kristus adalah Firman Allah.” E.G. White, Review and Herald, 29 September 1891, par. 14
“Karakter adalah pengaruh. Pekerjaan Kristus adalah
untuk menarik pikiran-pikiran kita ke dalam pikiran penuh belas kasih seperti pikiran Ilahi Kristus Sendiri.” Ellen G. White, Hidup yang Terbaik, hlm. 137 “ Metode Kristus saja yang akan memberi keberhasilan sejati dalam menjangkau manusia. Juruselamat bergaul dengan manusia sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka. Ia menunjukkan rasa simpati-Nya terhadap mereka, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka. Lalu Ia memanggil mereka ” Yesus saat berada di dunia 1. Yesus berbaur dengan masyarakat sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka (Dia membuka jaringan). 2. Yesus hersimpati dengan masyarakat. (Dia membentuk keterikatan). 3. Yesus melayani kebutuhan mereka. (lni juga membentuk keterikatan). 4. Ketika Dia menggabungkan elemen yang pertama, kedua dan ketiga, Dia memenangkan kepercayaan manusia. 5. "Lalu Ia memanggil mereka, `Ikutlah Aku"' (menjadi murid-murid). Kristus ada saat kekekalan “ Inkarnasi Allah dalam Yesus Kristus yang menjadi manusia, merupakan suatu hal yang begitu luar biasa dalam tubuh kekristenan. Sebelum inkarnasi, Yesus Kristus, Allah yang sudah menjadi manusia itu sudah ada. Dalam pernyataan ortodoks mengenai doktrin Tritunggal, pribadi kedua (Kristus) diuraikan sebagai memiliki segala sifat-sifat Ilahi, dibedakan sebagai tidak sama dengan pribadi yang pertama dan ketiga dalam ketritunggalan, dan sebagai Anak yang kekal yang berbeda dari Bapa atau Roh Kudus ” Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Ibrani 13 : 8
Ayat diatas menyatakan bahwa Kristus ini sudah ada
sejak kekekalan dan memiliki sifat-sifat Ilahi dan inkarnasi-Nya . Yesus Kristus adalah Allah Pandangan Terpelajar 1. Scheiermacker: mengatakan bahwa Yesus itu sebagai manusia dengan kesadaran ke-Allahan yang luar biasa; 2. Ritsch: menyebutnya sebagai manusia yang memiliki nilai- nilai Allah; 3. Wendt: melihat Yesus sebagai manusia yang terus menerus memiliki persekutuan kasih dengan Allah; 4. Beyschlag: menyebut Yesus sebagai manusia yang dipenuhi oleh Allah . Pandangan ini menyatakan bahwa inkarnasi Allah dalam diri Yesus Kristus adalah 100% memiliki sifat ke-Allahan. Ketika Allah menjelma menjadi manusia, bukan berarti bahwa ke-allahan Allah hilang. Melainkan ketika Allah menjelma menjadi manusia maka sifat ke-Allahan ada dalam diri-Nya. Matius 28 : 19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid- Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
“Ayat ini menyatakan bahwa Pribadi Kristus setara
Dengan Allah Bapa dan Roh Kudus” Ellen.G. White, The Desire of Ages, Hal. 21
• “Segala sesuatu diterima Kristus dari Allah, tapi Dia
mengambilnya untuk diberikan. Di dalam pengadilan surgawi, dalam pelayanan-Nya untuk semua makhluk ciptaan: melalui Anak yang kekasih, hidup Bapa mengalir keluar untuk semua; melalui Anak hidup itu kembali, di dalam pujian dan ibadah yang penuh kegembiraan, gelombang kasih mengalir kembali kepada Sumber dari segala sesuatu yang agung itu.” Tugas Utama Yesus Di Dunia Yohanes 3 : 16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada- Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Ellen White, Signs of the Times, 30 Mei 1895 • “Allah sangat mengasihi dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan anak lahir-Nya yang tunggal.” – bukan seorang anak melalui ciptaan, seperti malaikat-malaikat, bukan seorang anak melalui adopsi seperti orang berdosa yang diampuni, tapi seorang anak yang dilahirkan dalam gambar wujud Pribadi Bapa…” TUHAN MEMBERKATI TERIMA KASIH