Anda di halaman 1dari 21

Hukum Tuhan & Hari Sabat

Apa itu Hukum Tuhan?


• Hukum merupakan hukum moral, rohani, luas dan lengkap,
mengandung prinsip-prinsip yang universal.
Isi Hukum Tuhan
4+6
Keluaran 20 : 1 - 17
• 20:1Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
• 20:2"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
1. 20:3Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. 20:4Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau
yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang
membenci Aku,
20:6tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada
perintah-perintah-Ku.
3. 20:7Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang
menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
4. 20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di
tempat kediamanmu.
20:11Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh;
itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
5. 20:12Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang
diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
6. 20:13Jangan membunuh.
7. 20:14Jangan berzinah.
8. 20:15Jangan mencuri.
9. 20:16Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. 20:17Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau
hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya,
atau apapun yang dipunyai sesamamu."
Bagaimana Manusia menerima
Hukum Tuhan?
• 19:18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke
atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh
gunung itu gemetar sangat. 19:19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras.
Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. 19:20 Lalu turunlah
TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil
Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas. 19:21 Kemudian TUHAN
berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya
mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab
tentulah banyak dari mereka akan binasa. 19:22 Juga para imam yang datang
mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan
melanda mereka." 19:23 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Tidak akan
mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah
memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan
nyatakanlah itu kudus." 19:24 Lalu TUHAN berfirman kepadanya: "Pergilah,
turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan
rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap TUHAN, supaya mereka
jangan dilanda-Nya." 19:25 Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan
menyatakan hal itu kepada mereka.
Keluaran 19 : 18-25
Bagaimana sifat dari Hukum
Tuhan?
1. Memantulkan Tabiat Pemberi Hukum
• Kitab Suci memperlihatkan ciri-ciri Allah di dalam hukum-Nya.
Sebagaimana Tuhan Allah,:
1. “Taurat Tuhan itu sempurna” dan “perintah Tuhan itu murni” (Mzm.
19:8, 9).
2. “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus,
benar dan baik” (Rm. 7:12).
3. “Dan segala perintah-Mu adalah benar. Sejak dahulu aku tahu dari
peringatan-peringatan- Mu, bahwa Engkau telah menetapkannya
untuk selama-lamanya” (Mzm. 119:151, 152).
4. Sesungguhnya, “segala perintah-Mu benar” (Mzm. 119:172).
2. Hukum Moral
• Sepuluh hukum yang diberikan Tuhan menjelaskan pola tingkah laku
Tuhan bagi umat manusia. Hukum itu memberikan penjelasan
mengenai hubungan kita dengan Pencipta dan Penebus serta
tanggung jawab kita kepada sesama.
Kitab Suci mengatakan bahwa pelanggaran atas hukumTuhan adalah
dosa (1 Yoh. 3:4).
3. Hukum Rohani
1. “Bahwa hukum Taurat adalah rohani” (Rm. 7:14).
2. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang rohani dan yang memiliki buah Roh
dapat menurutinya (Yoh. 15:4; Gal. 5:22, 23).
3. Roh Allah yang membuat kita mampu melakukan kehendak-Nya (Kis. 1:8; Mzm.
51:11-13).
4. Dengan tetap tinggal di dalam Kristus, kita menerima kuasa yang kita perlukan
agar berbuah demi kemuliaan-Nya (Yoh. 15:5).
5. manusia ditujukan hanya kepada perbuatan-perbuatan yang jelas-jelas nyata.
Akan tetapi Sepuluh Hukum “luas sekali” (Mzm. 119:96), menyentuh sampai ke
pikiran kita yang paling dalam, menyentuh keinginan-keinginan kita, dan juga
perasaan.
4. Hukum Allah Bersifat Kekal
• Karena Sepuluh Hukum itu merupakan refleksi tabiat Allah, maka prinsip- prinsip itu tidaklah
bersifat sementara atau menurut situasi, melainkan mutlak, tidak dapat berubah, dan sahih secara
permanen bagi manusia. Orang-orang Kristen dari zaman ke zaman mengukuhkan keteguhan dan
kekekalan hukum Allah, dengan kokoh membenarkan keabsahannya secara terus-menerus.

5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 5:18 Karena
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Matius 5 : 17 - 18
Bagaimana jika kita melanggar
perintah Tuhan / berbuat dosa ?
Roma 6 : 23
“ Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup
yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. ”
Hukum Hari Sabat
Hukum Ke-empat (keluaran 20 : 8 – 11)
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu,
20:10tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu
perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau
hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut
dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya
TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Sabat itu hari apa?
Sabat adalah…….
• Sabat (‫שבת‬ shabbāṯ, Shabbat, "istirahat" atau "berhenti bekerja"
dalam bahasa Ibrani, atau Shabbos dalam ucapan Ashkenazi),
adalah hari istirahat setiap Sabtu dalam Yudaisme. Hari Sabat
dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari 
Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu.
Jika hari sabat itu hari
sabtu,mengapa banyak orang
beribadah hari minggu?
• Khalik yang penuh kemurahan, setelah enam hari Penciptaan, berhenti pada hari
ketujuh dan melembagakan hari Sabat bagi semua umat sebagai satu peringatan
Penciptaan. Perintah keempat dari Hukum Allah yang tak dapat berubah itu
mengharuskan pemeliharaan Sabat hari ketujuh ini sebagai hari istirahat,
berbakti, dan melayani sesuai dengan ajaran dan praktik yang dilakukan Yesus
Kristus, Tuhan atas hari Sabat itu. Hari Sabat adalah hari perhubungan yang
menyenangkan dengan Tuhan Allah, dan juga dengan sesama. Sabat merupakan
sebuah lambang penebusan kita di dalam Kristus, satu tanda penyucian kita,
sebuah pernyataan bahwa kita tunduk dan taat, sebuah gambaran mendatang
tentang kehidupan yang abadi di dalam kerajaan Allah. Sabat merupakan tanda
Allah yang kekal, abadinya perjanjian-Nya antara Dia dan umat-Nya. Pemeliharaan
dengan rasa gembira atas hari yang kudus ini dari senja kepada senja, dari
matahari terbenam sampai matahari terbenam, adalah sebuah perayaan atas
karya kreatif dan tindak perbuatan yang menebus yang dilakukan Tuhan.—
Fundamental Beliefs,—20.

Anda mungkin juga menyukai