Anda di halaman 1dari 9

Ibadat sabda Minggu Biasa VI / A, 11 – 12 Februari 2023

”YESUS, Kesempurnaan Hukum ALLAH.”

Ritus Pembuka
Perarakan Masuk (Lagu Pembukaan):
“Awalilah” [MB. 162]
Awalilah kurbanmu pada Tuhan, siapkanlah hatimu Curahkanlah hati
nurani kita persatukanlah dengan-Nya Mohon kuat dalam percaya,
besarkan pengharapanmu
Mohon kurnia dan rahmat Tuhan agar cinta Tuhan dan teman

Pemimpin (P):
“Penolong kita ialah Tuhan, Yang menjadikan langit dan bumi”.

1. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

2. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari terkasih, hari ini kita merayakan Hari Minggu Keenam dalam
Masa Biasa. Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk hidup suci. Tuhan tidak
pernah menghendaki kita berdosa, melainkan hidup kudus. Hal ini ditegaskan
dalam bacaan pertama. “Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik, dan tidak
memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.”
Dalam bacaan kedua, rasul Paulus menceritakan bahwa ia mewartakan
keselamatan yang telah dinanti-nantikan sejak dalam Perjanjian Lama. Paulus
menyadari bahwa hikmat Allah itu berbeda dengan hikmat manusia. Allah
menyatakan rencana keselamatan-Nya dan itu terjadi dalam dan melalui Yesus
Putra-Nya. Keselamatan inilah yang diwarta-kan terus menerus, agar orang lain
pun dihantar untuk mengimani Yesus sehingga ia kelak akan selamat.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan lanjutan Kotbah Yesus di Bukit.
Yesus menegaskan kembali inti dari Hukum Taurat. Semuanya bermuara dari
hati. Kalau hati kita tertuju kepada Tuhan, maka kita pasti akan hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan. Marilah kita membuka hati kita agar kita dapat memuji
Tuhan dengan sepenuh hati.
[hening sejenak]

3. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN


P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap
mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian,
bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu
saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang
kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan
kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan
mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
4. MENYANYIKAN / MENDARASKAN MADAH KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

5. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa kami dengan perantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil
semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah
kami dari dosa-dosa dan berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-
Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus Putra-Mu. Dialah Tuhan
dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

6. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan Sabda Tuhan dan
menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun
jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Lectionarium]
7. BACAAN PERTAMA (Sir. 15:15-20)
L : Bacaan dari Kitab Sirakh.
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum, dan berlaku setia pun dapat
kaupilih. Api dan air ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa yang
kaukehendaki, dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di depan
manusia; apa yang dia pilih, akan diberikan kepadanya.
Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam kekuasaan-Nya dan
melihat segala-galanya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang bertakwa
kepada-Nya. Dan segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh
orang menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

8. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN


Refren (Mzm. 119:1b)
Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.

Mzm. 119:1-2,4-5,17-18,33-34
1) Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat
Tuhan. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang
mencari Dia dengan segenap hati.
(Refren)
2) Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan
sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap, supaya aku memandang keajaiban-
keajaiban hukum-Mu.
(Refren)
3) Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku
hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka aku
akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
(Refren)

9. BACAAN KEDUA (1Kor. 2:6-19)


L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus
Saudara-saudara, sungguh demikian kami memberi-takan hikmat di kalangan
mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang
bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan
ditiadakan. Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan
rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan
kita.
Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenal-nya, sebab kalau sekiranya
mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi
seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah
didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia:
semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Karena kepada
kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu,
bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat. 11:25)


P : Alleluia
U : Alleluia
P : Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, * sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka
untuk orang sederhana.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 5:17-37)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi,
mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum
lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari
hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun
yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia
akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagama-anmu tidak lebih benar dari
pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguh-nya
kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa
yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama
dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-
nyala.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persem-bahanmu di atas mezbah dan
engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai
dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan
persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau
bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan
menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada
pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata
kepadamu: Sesungguh-nya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau
membayar hutangmu sampai lunas. Kamu telah mendengar firman: Jangan
berzinah. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu
dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan
menyesat-kan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu
jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk
neraka. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus
memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya
berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat
zinah.
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita:
Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi
langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi
adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah
kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena
engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si
jahat.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT


Kita baru saja mendengarkan bacaan Injil yang mengisahkan ajaran Yesus yang
bertolak dari hukum Taurat. Yesus mengatakan bahwa Ia tidak meniadakan Hukum
Taurat melainkan menggenapinya. Karena itu, Ia berusah untuk memberikan
penekanan akan hal-hal inti yang dimaksudkan oleh Hukum Taurat. Kita dalami satu
dua poin dari ajaran Yesus ini untuk kehidupan kita saat ini.
Pertama, kesesuaian antara ibadah dengan hidup harian. Yesus menyatakan bahwa
adalah lebih baik orang berdamai dengan sesamanya daripada melan-jutkan
ibadahnya. Bagi Yesus, ibadah harus sejalan pula dengan hidup harian. Relasi yang
baik dengan Tuhan mesti juga terungkap dalam relasi yang baik dengan sesama.
Secara singkat dapatlah dikatakan bahwa kita diajak untuk hidup damai dengan
sesama. Ketenangan batin hanya dapat diperoleh kalau orang mampu menjalin
relasi yang baik dengan semua pihak. Ibadah juga merupakan cara untuk
membangun relasi yang baik dengan Tuhan. Namun, Ketika kita membangun relasi
yang baik dengan sesama, kita sebenarnya sedang menerjemahkan ibadah kita
dalam hidup yang nyata. Karena itu, mari kita hidup damai satu sama lain, agar
energi hidup kita menjadi lebih positif guna membangun dunia dan Kerajaan Allah.
Kedua, kejujuran hidup. Yesus mengajarkan agar orang tidak perlu bersumpah.
Kalau ya katakan ya, dan kalau tidak, katakan tidak. Yang selebihnya berasal dari si
jahat. Kata-kata Yesus ini mengingatkan para pendengar-Nya untuk menjalani hidup
apa adanya. Orang mesti jujur dengan hidupnya sehingga ia mudah dipercaya.
Sumpah tidak akan berguna kalau orang tidak menjalani hidup yang jujur.
Ajaran Yesus ini meneguhkan hati kita untuk hidup sederhana dan apa adanya.
Kejujuran hidup akan membuat orang lain percaya kepada kita. Sikap yang tidak
jujur sebenarnya menyusahkan diri kita sendiri. Kita akan dihantui oleh
ketidakjujuran tersebut. Kejujuran bukan selamanya menggembirakan. Ia
kadangkala menyakitkan, terutama ketika kita mesti mengatakan hal-hal yang
sebenarnya. Namun demikian, ia akan menenangkan batin kita. Jika kita jujur, batin
kita akan lebih damai dan kita akan lebih fokus pada pengembangan diri kita sendiri.
Sebaliknya ketidakjujuran akan menghambat perkembangan diri sendiri. Mari kita
saling menaruh kepercayaan dengan sikap hidup yang jujur dan apa adanya. Tuhan
memberkati.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita
kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa
yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa,
yang berkenan memberi kesempatan berkembang sebagai manusia bebas dalam
cinta kasih kepada sesama.
P : Bagi penanggungjawab dalam Gereja. Kita berdoa semoga Allah Bapa menerangi
mereka agar mampu menjamin kebebasan umat untuk semakin mendekatkan
diri kepada Yesus Kristus, Putra-Nya. Dan semoga mereka menciptakan berbagai
peluang bagi umat untuk berkarya demi perkembangan iman katolik. Marilah kita
mohon…
P : Bagi masyarakat kita. Semoga Allah Bapa menerangi hati dan budi masyarakat
dalam memilih aneka tawaran dunia, agar mereka tidak semakin terpuruk dan
jatuh dalam pemikiran sesaat demi gengsi dan kenikmatan pribadi yang
mengorbankan iman. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang muda. Semoga mereka semakin disadarkan akan pengaruh buruk
kemajuan dunia dan teknologi yang dapat menghancurkan masa depan mereka.
Semoga mereka mampu menyikapi pengaruh zaman ini dengan bijaksana.
Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Semoga Allah Bapa berkenan mendampingi kita dalam
menaati peraturan dengan ketulusan hati atas dasar kasih kepada Tuhan dan
sesame. Semoga dengan demikian, kita semakin
pantas menjadi saksi tenang ajaran Yesus Kristus kepada ornag-orang di sekitar
kita. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita
masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, dengan bebas Putra-Mu telah menjatuhkan pilihan
untuk melaksanakan kehendak-Mu. Kami mohon agar dalam masaya yang cepat
berubah ini kami mampu meneruskan perjuangan Putra-Mu, Yesus Kristus,
Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan
dihantar ke depan altar. Atau sesuai kebijakan Gereja setempat].

16. PERSEMBAHAN

Persiapan Persembahan
P : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami
menerima roti, yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil bumi dan usaha
manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.
U: Terpujilah Allah selama-lamanya.
P : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami
menerima anggur yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil pokok anggur dan
usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
U: Terpujilah Allah selama-lamanya.
P : Berdoalah, Saudara-Saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu
berkenan pada Allah, Bapa yang Mahakuasa.
U: Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita
serta seluruh umat Allah yang kudus.
Doa Atas Persembahan
P : Ya Allah, terimalah persembahan kami ini sebagai ungkapan kesediaan kami
untuk hidup bertakwa dan patuh kepada perintah- perintah-Mu.
P-U: Kami mohon, sudilah menguduskan persembahan ini
dan menyatukannya dengan kurban Yesus Kristus, Putra-Mu.
P : Sebab Dialah Tuhan dan Pengantaraan kami.
U: Amin.

17. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah itu mahabaik dan mahasetia. Dalam
kesetiaan-Nya Ia telah memenuhi janji-Nya. Maka marilah kita bersukacita
dalam Dia, dan memuji nama-Nya dengan berseru:
Sungguh besarlah karya Tuhan.
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab
ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini. Maka marilah kita memuji
Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa, sebab perbuatan
besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa kuduslah nama-Nya. Kasih
sayang-Nya turun temurun, kepada orang yang takwa. Maka marilah kita
memuji Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Perkasalah perbuatan tangan-Nya: dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh
hatinya. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina
diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan, orang yang
diusir-Nya pergi dengan tangan kosong. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya.
Demi kasih sayangnya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-
lamanya. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Sungguh besarlah karya Tuhan.
P : Atas kebaikan dan kesetiaan-Mu, ya Bapa, kami bergembira-ria, dan bersama
semua orang yang percaya akan janji-Mu, bersama seluruh umat beriman,
dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

18. RITUS KOMUNI BATIN


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian,
marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita
masing-masing.

19. BAPA KAMI Berdiri


P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita
berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

(Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.)

20. SALAM DAMAI


P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat.

21. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan
rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam
hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah
Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal
pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku
mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam
seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen
Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.
[hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan
yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
 Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga
kali.
 Lalu diberi saat hening secukupnya.
 Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur atau Pujian.

22. MENDOAKAN MAZMUR (Mzm. 11:1-10)


[Bisa didoakan bergantian dari dua kelompok]
Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam
lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang
menyukainya.
Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih
dan penyayang.
Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk
selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan
kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa.
Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,
kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya
itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya
berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, dan selalu, sepanjang segala abad. Amin

23. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus telah memberikan wejangan yang bagus
tentang hidup kita. Kita diminta untuk terus mewartakan Sabda Putera-Mu itu
melalui sikap, tutur kata, dan tingkah laku kita. Peraturan dan hukum hanya
akan bernilai ketika orang menerapkannya dalam hidup. Semoga kita setia pada
Sabda Tuhan dan mempraktikkan-nya dalam hidup harian kita.

24. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Allah yang kekal dan kuasa, kami telah menerima peneguhan yang berasal dari
Sabda-Mu. Semoga kami juga diteguhkan dalam melaksanakan dan menghidup
Sabda itu di dalam kehidupan hati sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin

25. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon
berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar
kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Saudara-Saudari sekalian, pergilah dalam damai, sambil memuliakan Tuhan
dengan hidupmu.
U : Syukur kepada Allah.

26. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

26. LAGU PENUTUP


“Berakhirlah Doa Dan Kurban-Mu”
[MB. 304]
Berakhirlah doa dan kurbanmu di altar Tuhan, Allahmu
Sampaikanlah terima kasihmu kepada Tuhan, Allahmu
Bangunlah jiwa serta raga menurut Sabda Putra-Nya
Luhurkanlah Tuhan selamanya,
hidup pantas s’bagai Putra-Nya

Anda mungkin juga menyukai