Anda di halaman 1dari 14

IBADAH HARI MINGGU BIASA XXV TAHUN A

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keduapuluh
lima dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan hari
Minggu ini mengajak kita untuk memahami
rancangan Tuhan. Kadangkala kita berada dalam
situasi yang kurang menguntungkan atau
menjengkelkan; atau yang membuat kita putus asa.
Kita pun sering bertanya, apa rencana Tuhan
dengan semua situasi yang kita alami? Kadangkala
kita tidak mengerti. Apa maksud Tuhan?
Tuhan pasti selalu menginginkan yang terbaik bagi
kita yaitu agar kita selamat dan kelak bersatu
selamanya bersama-Nya. Ketika mendapatkan
ujian, kita diharapkan untuk tetap setia kepada
Tuhan. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama
menegaskan bahwa rancana Tuhan itu jauh lebih
baik dari rencana kita.
Penginjil Matius mengisahkan tentang rencana
Tuhan yang menyelamatkan kita. Jika kita bertobat
dan kembali kepada-Nya, kita akan diterima dan
diselamatkan-Nya. Tidak pernah ada kata terlambat
untuk bertobat, tetapi kita hendaknya tidak boleh
menunggu atau menunda-nunda untuk bertobat.
Rasul Paulus mengajak jemaat di Filipi dan kita
semua untuk memuliakan Tuhan dengan hidup kita.
Itulah cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Ya Tuhan, Engkaulah kekuatan hidup kami.
Bantulah kami selalu untuk setia kepada-Mu,
terutama ketika jalan hidup kami terasa berat dan
tidak meyakinkan. Semoga hati kami selalu terbuka
untuk rancangan-Mu dalam hidup kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 55:6-9)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah
orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali
kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya,
dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi
pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-
Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya
jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari ran-
canganmu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 145:18a)
Tuhan dekat pada setiap orang
yang berseru kepada-Nya.
Mzm. 145:2-3,8-9,17-18
Setiap hari aku hendak memuji Engkau,
dan hendak memuliakan nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya.
Besarlah TUHAN dan sangat terpuji,
dan kebesaran-Nya tidak terduga.
(Refren)

TUHAN itu pengasih dan penyayang,


panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
TUHAN itu baik kepada semua orang,
dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
(Refren)

TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya


dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
TUHAN dekat pada setiap orang
yang berseru kepada-Nya,
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya
dalam kesetiaan.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Flp. 1:20c-24,27a)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Filipi
Saudara-saudari, yang sangat kurindukan dan
kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak
akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala,
demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata
dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku,
maupun oleh matiku.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati
adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di
dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.
Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku
didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam
bersama-sama dengan Kristus itu memang jauh
lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia
ini karena kamu. Hanya, hendaklah hidupmu
berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila
aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak
datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri
dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk
iman yang timbul dari Berita Injil.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (lih. Kis. 16:14b)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Tuhan, bukalah hati kami,
agar dapat memperhatikan sabda Putra-Mu.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 20:1-16a]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang
tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari
pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia
sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun
anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar
pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain
menganggur di pasar. Katanya kepada mereka:
Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa
yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan
merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan
pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan
sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia
keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula,
lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu
menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata
mereka kepadanya: Karena tidak ada orang
mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi
jugalah kamu ke kebun anggurku.
Ketika hari malam tuan itu berkata kepada
mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan
bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang
masuk terakhir hingga mereka yang masuk
terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai
bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima
masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah
mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan
mendapat lebih banyak, tetapi merekapun
menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika
mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut
kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk
terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau
menyamakan mereka dengan kami yang sehari
suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik
matahari.
Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka:
Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap
engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar
sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau
memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini
sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas
mempergunakan milikku menurut kehendak
hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah
hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi
yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari Minggu ini, jika dibaca dari tata cara
pemberian upah di zaman kita kini, kelihatannya
amatlah tidak adil. Bagaimana mungkin orang diberi
upah yang sama padahal jam kerjanya berbeda?
Baiklah untuk mengerti perumpamaan ini, mari kita
dalam dua pokok refleksi berikut ini.
Pertama, inisiatif tuan rumah untuk mencari pekerja.
Dalam perumpamaan itu disebutkan bahwa tuan
rumahlah yang mencari pekerja. Praktek seperti ini
sebenarnya biasa saja. Para pekerja bisa jadi
menunggu pekerjaan dan mereka bersyukur bahwa
ada yang menawarkan pekerjaan kepada mereka.
Apalagi mereka akan diberi upah sehari penuh yaitu
satu dinar. Mereka pasti merasa bahwa mereka bisa
hidup hari itu karena sudah mendapatkan jaminan
makanan.
Namun, yang ditegaskan dalam perumpamaan itu,
bukanlah sikap para pekerja. Tuan rumahlah yang
menjadi pelaku utama. Dia mencari pekerja, kemudian
dia berdiskusi dengan para pekerja dan memberi upah
kepada mereka. Tuan rumah dalam perumpamaan ini
adalah Tuhan. Tuhan tidak pernah membuat kita
merana dan mati. Perumpamaan itu menyebutnya
sebagai Tuan rumah dan bukannya sebagai pemberi
kerja. Dengan menyebutnya sebagai Tuan Rumah,
Yesus hendak menegaskan bahwa Tuhan selalu
menginginkan kita kembali ke rumah dan berada
bersama-Nya. Dia mencari dan berupaya meyakinkan
kita untuk selalu kembali kepada-Nya. Dia tidak pernah
memaksa, tetapi orang yang mendengar suara-Nya,
pasti akan selalu merasa tenang, karena ia merasa
seperti di rumah bersama Tuhan. Apakah kita
menyadari bahwa Tuhan juga ada dalam perjuangan
kita dan selalu meminta kita untuk berbagi waktu
dengan-Nya?
Kedua, upah sedinar sehari. Yang menjadi soal adalah
di akhir hari. Semua orang, entah yang kerja dari pagi
atau yang kerja hanya sejam di sore hari, mendapatkan
upah yang sama yaitu satu dinar. Tuan rumah berlaku
adil yaitu memberikan upah satu dinar. Apa artinya ini?
Yesus sedang berbicara tentang pertobatan. Tidak
pernah ada kata terlambat untuk orang yang bertobat,
karena pada akhirnya semua akan mendapatkan hal
yang sama, yaitu keselamatan. Semestinya, mereka
semua berterima kasih karena Tuan Rumah itu berlaku
baik dan menghidupkan yang lain, yang mungkin
sepanjang hari mencari pekerjaan dan tidak sempat
mendapatkannya. Mereka diselamatkan oleh Tuan
Rumah.
Kita diajak untuk berdoa dan mensyukuri pertobatan
yang terjadi atas diri kita dan atas semua orang. Kita
perlu saling mendukung agar pada akhirnya kita semua
sama-sama bisa berada di Rumah Tuhan Bersama
Tuan Rumah yang baik dan murah hati. Semoga kita
tidak mencibir dan atau iri hati dengan sesama yang
berjuang untuk bertobat; sebaliknya kita berusaha
untuk memberikan dukungan satu sama lain. Tuhan
memberkati.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah memberi
anugerah kepad akita dengan murah hati. Orang
yang datang paling akhir dan orang yang datang
paling awal diperlakukan sama. Percaya akan
kebijaksanaan Allah, marilah kita memohon dengan
rendah hati.
P : Bagi Gereja Kudus. Kita berdoa, semoga Tuhan
menganugerahkan sikap ramah dan penuh
perhatian kepada umat-Nya, agar kita tidak saling
merendahkan dan membeda-bedakan. Marilah kita
mohon…
P : Bagi para pemimpin negara. Kita berdoa, semoga
Allah Bapa berkenan memimpin hati dan budi
mereka, agar mampu melayani semua pihak tanpa
pilih-pilih. Semoga mereka mengutamakan
perhatiannya kepada orang-orang kecil yang
memerlukan bantuan nyata. Marilah kita mohon…
P : Bagi saudara-saudari tunakarya. Kita berdoa,
semoga mereka bertemu dengan orang-orang yang
bersedia menolong mereka dalam usahanya
mendapatkan pekerjaan yang layak. Marilah kita
mohon…
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga Tuhan
menganugerahkan kepada kita sikap melayani
sesama tanpa pamrih, tanpa mengharapkan
sanjungan dan keuntungan. Semoga kita bersedia
melayani dengan tulus dan murah hati. Marilah kita
mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, kami hanyalah hamba-hamba yang tak
berguna. Kami sangat memerlukan rahmat-Mu
dalam hidup bersama di tengah masyarakat.
Dengarkanlah doa-doa kami ini, dalam Kristus,
Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan selalu
mendatangi kita dan menawarkan kita untuk
kembali ke rumah-Nya. Ada banyak tempat di rumah
Bapa kita. Kepada Tuhan yang mahabaik dan
mahabelaskasih ini, kita pun berseru:
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Kami bersyukur kepadamu, ya Allah Bapa kami,
sebab anak-anak-Mu yang terpisah-pisah jauh oleh
kedurhakaan dosa, telah Engkau himpun kembali
menjadi satu di hadapan-Mu, demi darah Putra-Mu
dan kekuatan Roh Kudus. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, dengan perantaraan Kristus, Engkau
mencurahkan Roh Kudus atas segala bangsa, agar
Ia tinggal dalam hati para Putera-Mu, dan dengan
anugerah-Nya, Roh Kudus itu mempersatukan
semua orang. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, umat yang disatukan oleh kekuatan
Tritunggal Kudus itu, Engkau kumpulkan dalam
gereja, yakni tubuh Kristus dan kenisah Roh Kudus.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Syukur.
20. MENDOAKAN MAZMUR 32:1-11
[Bisa didaraskan oleh dua orang]
Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya,
yang dosanya ditutupi!
Berbahagialah manusia,
yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,
dan yang tidak berjiwa penipu!
Selama aku berdiam diri,
tulang-tulangku menjadi lesu
karena aku mengeluh sepanjang hari;
sebab siang malam
tangan-Mu menekan aku dengan berat,
sumsumku menjadi kering,
seperti oleh teriknya musim panas.
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu
dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;
aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN
pelanggaran-pelanggaranku,"
dan Engkau mengampuni kesalahan
karena dosaku.
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh
berdoa kepada-Mu,
selagi Engkau dapat ditemui;
sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi,
itu tidak melandanya.
Engkaulah persembunyian bagiku,
terhadap kesesakan Engkau menjaga aku,
Engkau mengelilingi aku,
sehingga aku luput dan bersorak.
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu
jalan yang harus kautempuh;
Aku hendak memberi nasihat,
mata-Ku tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal
yang tidak berakal,
yang kegarangannya
harus dikendalikan dengan tali les dan kekang,
kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
Banyak kesakitan diderita orang fasik,
tetapi orang percaya kepada TUHAN
dikelilingi-Nya dengan kasih setia.
Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah,
hai orang-orang benar;
bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. DOA PENUTUP
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan selalu mengharap-
kan pertobatan kita. Dia tidak pernah lelah menanti
jawaban kita untuk kembali kepada-Nya. Mari kita
selalu membarui diri kita sehingga kita selalu
berada di kebun anggur-Nya dan selalu diundang
masuk dalam perjamuan-Nya. Tidak pernah ada
kata terlambat untuk bertobat. Mari saling
mendukung agar kita semua bisa berbahagia
bersama di dalam hidup kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, Engkau bersabda, “rancangan-Ku
bukanlah rancanganmu, jalan-Ku bukanlah
jalanmu”. Semoga hati kami selalu terarah kepada-
Mu yang selalu menginginkan agar kami selamat.
Semoga pada akhirnya, kami dapat menjumpai dan
hidup bersama-Mu, Tuan Rumah yang baik dan
murah hati.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 21 September 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai