Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA IV TAHUN B

MINGGU, 28 JANUARI 2024


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Natal.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Bacaan-bacaan di hari Minggu ini mengajak kita
sekalian untuk terus berbuat baik dan hidup dengan
benar sebagai wujud nyata iman kita. Dalam bacaan
pertama, kita akan mendengarkan tentang
munculnya nabi yang menjadi pengantara umat
Israel dengan Yahweh, Sang Nabi meneruskan
Sabda Yahweh kepada umat-Nya. Ini juga
merupakan undangan bagi kita, untuk menjadi nabi
di tengah keluarga dan masyarakat kita.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengingatkan
jemaat di Korintus untuk tetap setia kepada Tuhan
meskipun hidup di dunia. Rasul Paulus mengajak
umat Tuhan agar tidak membiarkan kesibukan
hariannya menghalangi pertemuan, komunikasi dan
perhatiannya kepada urusan rohaninya dengan
Tuhan.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan tentang
Yesus yang mengajar dengan penuh kuasa dan
menyembuhkan orang yang kerasukan roh jahat.
Kita memohonkan rahmat kekuatan dari Tuhan, agar
kita pun dibebaskan dari kuasa setan, sehingga kita
bisa menjadi nabi yang saling mengajarkan kebaikan
dan kebenaran kepada sesama.
Marilah kita siapkan hati kita untuk merayakan
peristiwa keselamatan ini. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa dan kekal, kami berterima
kasih untuk anugerah kehidupan yang kami terima
hingga saat ini. Semoga kami saling membantu agar
kami semua dapat dihantar kepada-Mu, sumber
kehidupan kami.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Ul. 18:15-20)
L : Bacaan dari Kitab Ulangan.
Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara
saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan
dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah
yang harus kamu dengarkan. Tepat seperti yang
kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di
gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan
berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara
TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku
melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. Lalu
berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan
mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan
bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti
engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam
mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka
segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang
tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan
diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya
akan Kutuntut pertanggung-jawaban. Tetapi seorang
nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi
nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk
dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama
allah lain, nabi itu harus mati.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 95:8)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan,
janganlah bertegar hati.

Mzm. 95:1-2,6-7,8-9
Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN,
bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.
Biarlah kita menghadap wajah-Nya
dengan nyanyian syukur,
bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
(Refren)

Masuklah, marilah kita sujud menyembah,


berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Sebab Dialah Allah kita,
dan kitalah umat gembalaan-Nya
dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.
Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
(Refren)

Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,


seperti pada hari di Masa di padang gurun,
pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku,
menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor. 7:32-35)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus
Saudara-saudari, aku ingin, supaya kamu hidup
tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri
memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan,
bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara
duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan
isterinya, dan dengan demikian perhatiannya
terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan
anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka
pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka
kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusat-
kan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana
ia dapat menyenangkan suaminya.
Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu
sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu
dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya
kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan
melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat 4:16)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat
Terang yang besar, * dan bagi mereka yang diam di
negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 1:21-28)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai,
Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan
mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-
Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang
berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada
seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu
berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus
orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasa-
kan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari
Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya:
"Diam, keluarlah dari padanya!"
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan
sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari
padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka
memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu
ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh
jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-
Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang
Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengarkan bahwa
Yesus mengajar lalu menyembuhkan dan meminta
setan untuk diam. Semua orang pun takjub, heran,
kagum pada-Nya. Berita tentang Yesus pun tersebar
ke mana-mana.
Jika kita menjadi salah satu dari para pendengar
Yesus dalam kisah tadi, kita pun pasti akan keheranan
dan pada akhirnya kita pasti memilih untuk terus
mendengarkan Yesus. Itulah pesan yang diharapkan
dari Injil ini.
Kita hidup di tengah dunia yang penuh dengan
berbagai tawaran, yang kadangkala membolak-
balikkan ajaran iman kita. Seringkali juga kita
berhadapan dengan situasi yang menjadi ujian bagi
iman kita, karena apa yang kita dengarkan dalam
ajaran iman kita, berbeda dengan apa yang
ditawarkan oleh dunia. Kita merasakan pertentangan.
Bacaan injil mengajarkan kita untuk terus
mendengarkan Tuhan karena Tuhan tidak mungkin
menyesatkan kita. Ia mau kita selamat. Inilah bantuan
bagi kita sekalian di tengah tawaran dunia kita
sekarang ini.
Kita pun patut merefleksikan diri kita juga. Mungkin
kita pernah atau hanya mau mendengarkan bisikan
setan, yang menjauhkan kita dari kebenaran iman kita
atau yang menjauhkan kita dari Tuhan. Setan bekerja
dengan cara yang manis namun mematikan. Yesus
tahu cara-cara seperti ini, maka Ia berkata, “Diam.
Keluarlah daripadanya!” Yesus tidak mau kita dikuasai
oleh kuasa setan.
Di tengah dunia kita yang penuh dengan berita-berita
di media sosial, kita pun diminta untuk bisa
menimbang, menyaring dan memilih dengan baik dan
benar berita-berita yang sampai kepada kita.
Kadangkala kita juga mesti berdiam dan tidak
meneruskan berita yang tidak benar. Kadangkala pula
kita memang harus meneruskan berita-berita yang
benar, yang mengajarkan atau menuntun orang lain
untuk memperoleh berita-berita yang benar.
Mari kita buka hati kita untuk selalu mendengarkan
pengajaran Tuhan kita, agar kita dituntun kepada
hidup yang benar dan menyelamatkan.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa
kepada Allah Bapa yang senantiasa berkenan
mendengarkan permohonan yang dipanjatkan
dengan rendah hati.
P : Bagi para pemimpin bangsa dan negara. Kita berdoa
agar mereka dijauhkan dari keinginan untuk
mementingkan diri sendiri dan kelompoknya.
Semoga mereka berjuang dengan niat yang luhur
dan murni untuk kepentingan seluruh rakyat. Marilah
kita mohon…
P : Bagi para pemimpin umat. Kita berdoa agar Allah
Bapa senantiasa mendampingi mereka, supaya
mereka tetap setia mewartakan Injil, kendati kurang
didengarkan oleh orang-orang sezaman ini. Marilah
kita mohon…
P : Bagi para pendidik. Kita berdoa agar semua orang
yang bekerja sebagai pendidik diterangi oleh Roh
Kebijaksanaan dalam pembinaan orang muda.
Semoga dalam menghadapi zaman yang terus
berubah mereka tetap berpegang teguh pada jaran
Kristus. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berada di sini. Kita berdoa kepada
Bapa, agar kita semakin rajin dan tekun membuka
diri terhadap Sabda-Nya, supaya terhindar dari
pengaruh-pengaruh kejahatan dan dosa. Marilah
kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, inilah doa-doa yang kami sampaikan ke
hadirat-Mu. Semoga kami senantiasa mengarahkan
hati kepada-Mu sebab Engkaulah andalan kami
ketika kami dicobai. Dengan pengantaraan Kristus
Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. maka marilah kita memuji Dia
dan berseru: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh
baik.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka
kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
serahkan Dia bagi maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyem-
purnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri.
Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Setiap hari Engkau limpahi kami dengan karunia dan
berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani
sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Biasa.

21. MENDARASKAN MAZMUR 118:1-14


Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN.
TUHAN telah menjawab aku
dengan memberi kelegaan.
TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
TUHAN di pihakku, menolong aku;
aku akan memandang rendah mereka
yang membenci aku.
Lebih baik berlindung pada TUHAN
dari pada percaya kepada manusia.
Lebih baik berlindung pada TUHAN
dari pada percaya kepada para bangsawan.
Segala bangsa mengelilingi aku demi nama TUHAN,
sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
Mereka mengelilingi aku,
ya mengelilingi aku demi nama TUHAN,
sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
Mereka mengelilingi aku seperti lebah,
mereka menyala-nyala seperti api duri,
demi nama TUHAN,
sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh,
tetapi TUHAN menolong aku.
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku;
Ia telah menjadi keselamatanku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengarkan
Sabda Tuhan. Sabda ini akan menjadi kekuatan
bagi kita untuk menghadapi tantangan zaman. Mari
kita bangun niat untuk mendalami Sabda Tuhan di
dalam hidup kita. Kita bisa memberikan waktu
untuk membaca dan merenungkan Sabda Tuhan di
tengah-tengah kesibukan harian kita. Mari kita
memulainya.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami berterima kasih atas Sabda-Mu
yang kami dengar dan renungkan pada kesempatan
ini. Semoga kami selalu datang kepada-Mu untuk
mendengarkan pengajaran-Mu yang menuntun
kami kepada keselamatan kekal.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 25 Januari 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai