Anda di halaman 1dari 12

IBADAH SABDA

HARI MINGGU BIASA XXVII TAHUN B


MINGGU, 3 OKTOBER 2021
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua
berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin
bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa
siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana,
alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa BIASA;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA


P : Pada Minggu Biasa Kedua puluh tujuh ini, kita semua
diajak untuk melihat kembali komitmen kehidupan
berumah tangga kita. Sudah pasti, dalam kehidupan
bersama, kita menemui banyak kesulitan. Kadangkala
tantangan dan kesulitan itu membuat kita merasa
tidak mampu menjalani kehidupan bersama.
Bacaan pertama di hari Minggu ini mengingatkan kita
akan kisah penciptaan. Sejak dari awal, Tuhan sendiri
melihat kebutuhan manusiawi kita bahwa kita tidak
dapat hidup sendirian. Kita mesti ada satu sama lain
dan saling menolong. Kita membutuhkan penolong
yang sepadan dengan kita.
Bacaan Injil juga menegaskan hal yang sama.
Kehidupan berumah tangga itu merupakan berkat dari
Tuhan. Tuhan yang mempersatukan kedua orang
tersebut. Masing-masing pihak pun diajak untuk
memeliharanya dengan tekun dan kadangkala harus
meninggalkan juga ego masing-masing.
Yesus sendiri meninggalkan surga untuk datang dan
menjadi salah satu anggota keluarga kita. Hal ini akan
kita dengarkan dalam bacaan kedua nanti. Kita belajar
untuk saling mendengarkan dalam keluarga agar
keluarga kita menjadi kuat. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup
kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi
layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan
memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN


[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]

P : Kemuliaan kepada Allah di surga


U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa dan kekal, dalam kemurahan-
Mu, Engkau menciptakan manusia. Engkau juga
menginginkan agar kami saling menolong dalam hidup
kami. Semoga keluarga-keluarga Kristen yang Engkau
persatukan, tetap Engkau teguhkan dalam perjalanan
hidup berumahtangga. Semangatilah keluarga yang
kurang beriman dan teguhkanlah yang mulai goyah.
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan
Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan
menjadi pelita iman kita daon tongkat penuntun jalan
hidup kita.

07. BACAAN PERTAMA (Kej. 2:18-24)


L : Bacaan dari Kitab Kejadian.
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia
itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong
baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu TUHAN
Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan
dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah
semuanya kepada manusia itu untuk melihat,
bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang
diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang
hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia
itu memberi nama kepada segala ternak, kepada
burung-burung di udara dan kepada segala binatang
hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai
penolong yang sepadan dengan dia. Lalu TUHAN
Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia
tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari
padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan
dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia
itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu
dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari
tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai
perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu
seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENYANYIKAN LAGU


[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:]
Refren (Mzm. 98:2b)
Kiranya Tuhan memberkati kita seumur hidup kita.

Mzm. 128:1-2,3,4-5,6
Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN,
yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
(Refren)

Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur


di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling
mejamu!
(Refren)

Sesungguhnya demikianlah akan diberkati


orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion,
supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur
hidupmu.
(Refren)

Engkau boleh melihat anak-anak dari anak-anakmu!


Damai sejahtera atas Israel!
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 2:9-11)


L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani.
Saudara-Saudari, Dia, yang untuk waktu yang singkat
dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-
malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena
penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan
hormat, supaya oleh kasih karunia Allah, Ia
mengalami maut bagi semua manusia.
Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah – yang
bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan –
yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada
kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang
memimpin mereka kepada keselamatan, dengan
penderitaan. Sebab Ia yang menguduskan dan mereka
yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu;
itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka
saudara.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (1Yoh. 4:12)


P : Alleluia
U : Alleluia
P : Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita,
dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 10:2-16)


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus
Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk
mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya:
"Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan
istrinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa
perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa
memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat
surat cerai." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru
karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan
perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu
menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi
dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu
bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-
Nya kepada mereka: "Barangsiapa mencerai-kan
istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup
dalam perzinahan terhadap istrinya itu. Dan jika si istri
menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki
lain, ia berbuat zinah."
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus,
supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-
Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat
hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan
anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-
halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah
yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil,
ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk
anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas
mereka Ia memberkati mereka.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil hari ini berbicara tentang keluarga. Pada
bagian awal, konsentrasi pembicaraannya adalah tentang
relasi suami-istri; sedangkan pada bagian kedua tentang
anak-anak. Mari kita dalami bersama kedua pokok
tersebut.
Pertama, relasi suami-istri. Yesus menegaskan bahwa
persatuan suami-istri tidak boleh diceraikan oleh manusia.
Menurut Yesus, sudah sejak dari awal Tuhan memiliki
rencana atas setiap orang. Ketika dua orang bersatu,
mereka dipersatukan oleh Allah, dan konse-kuensinya,
hanya Allah-lah yang memisahkan mereka. Manusia tidak
diperkenankan menceraikannya.
Di zaman kini, kita menjumpai dan mengalami banyak
tantangan yang dihadapi oleh keluarga-keluarga.
Persoalan itu muncul baik karena tekanan ekonomi
maupun karena kurang adanya komunikasi yang baik.
Untuk menghindari kerumitan masalah rumah tangga,
Yesus sendiri mengajak kita untuk datang kepada Tuhan.
Berdoa bersama mesti menjadi kebiasaan dalam setiap
rumah tangga karena itulah cara keluarga menghadirkan
Tuhan yang mempersatukan mereka semua. Keluarga
yang berdoa bersama akan menghadapi tantangan secara
bersama-sama. Yesus mengatakan bahwa ketegaran hati
atau keras kepala bisa menyebabkan persoalan yang besar
dalam rumah tangga. Baiklah kita selalu berusaha
mendekatkan diri kepada Tuhan, agar Tuhan selalu
menguatkan keluarga yang dipersatukan-Nya.
Kedua, anak-anak dan Kerajaan Allah. Yesus memarahi
para murid-Nya yang menghalang-halangi orang banyak
menghantar anak kecil kepada-Nya. Yesus menerima
mereka dan memberkati mereka karena menurut Yesus,
merekalah yang menjadi pemilik Kerajaan Allah.
Mengapa? Karena anak-anak dikenal polos, jujur dan apa
adanya.
Di zaman sekarang, mungkin kesan akan kepolosan dan
kejujuran anak-anak menjadi kurang terasa. Orangtua
bahkan tidak tahu secara pasti lagi sifat dasar anak-
anaknya. Pengaruh media sosial dan teknologi amat kuat
sehingga kadangkala kita tidak mengetahui lagi
kebiasaan-kebiasaan anak-anak kita. Kita tentu tidak
dapat melarang anak-anak untuk tidak mengenal
teknologi atau media sosial. Namun, kita perlu
menghantar mereka kepada Tuhan. Kita tidak boleh
menghalang-halangi mereka untuk datang kepada Yesus.
Ketika kita tidak berdoa bersama atau mengajak anak-
anak kita berdoa, kita sebenarnya sudah menghalang-
halangi mereka untuk disapa oleh Yesus. Mari kita
memulai kebiasaan untuk menghantar dan
memperkenalkan anak-anak kita dengan Tuhan, sehingga
mereka tahu apa yang menjadi perintah Tuhan dan yang
menjadi larangan dari Tuhan. Biarkanlah anak-anak itu
datang kepada Tuhan, dukunglah mereka untuk berdoa,
dan ajarkanlah mereka ajaran Tuhan. Tuhan pasti
menjamah dan memberkati mereka.

13. HENING

14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan
Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT


P : Saudara-saudari terkasih, Allah selalu mendampingi
dan membantu kita, sehingga kita tak perlu merasa
takut. Karena percaya akan kebaikan-Nya itu, marilah
kita panjatkan doa-doa permohonan kepada-Nya.
P : Bagi para pengurus dan pemuka umat awam dalam
Gereja. Semoga mereka, dalam melaksanakan
pelayanan bagi umat, selalu dijiwai oleh semangat
Injil, dan dengan tekun dan setia melakukan kerasulan
mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang muda. Kiranya Tuhan membimbing dan
meneguhkan iman orang muda kita, sehingga di
dalam diri mereka bertumbuh rasa tanggung jawab
dan cinta terhadap Gereja. Marilah kita mohon….
P : Bagi keluarga-keluarga yang mengalami keretakan.
Kita berdoa bagi pasangan-pasangan suami-istri yang
mengalami keretakan dan bahaya perpecahan, agar
mereka dengan sabar dan tekun berusaha memulihkan
hubungan antar pribadi, berusaha saling menerima
dan memaafkan dalam sikap, harap, dan kasih.
Marilah kita mohon….
P : Bagi keluarga-keluarga kita. Semoga oleh berkat dan
rahmat Tuhan, keluarga-keluarga kita semakin
berkembang dalam kasih setia, iman, dan
pengharapan akan kebaikan dan kebahagiaan sejati.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Allah, doa-doa yang kami panjatkan
kepada-Mu. Terimalah kami dan semua permohonan
yang kami haturkan melalui Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari
karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita
memuji Dia:
Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji nama-Mu,
karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-
putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri
dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri
Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan
kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari
kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami, dan
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh
umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci
Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup
setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu
dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Biasa]

17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita
masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita
sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan
kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

18. KOMUNI BATIN


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena
Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau
ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga
kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam
seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat
menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah
sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-
Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-
Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.
[hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
 Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
 Lalu diberi saat hening secukupnya.
 Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
SYUKUR.

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon,
jauhkanlah kami dari virus,
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit,
kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.

Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,


dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.

Engkaulah, Tuhan kami,


yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.


Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit,
doakanlah kami. Amin

20. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari, Tuhan menghendaki agar kita
mampu membangun kebersamaan dalam keluarga
kita. Ketika ada perselisihan, kita diajak untuk
mengurangi ego kita dan dengan hati terbuka
menerima satu sama lain. Semoga hiduplah hati
Yesus dalam hati kita dan dalam hati semua orang,
sehingga kita bisa dihantar kepada persatuan yang
sejati dalam iman.

21. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, kami telah merenungkan Sabda-Mu.
Semoga kami semua saling membantu agar rumah
tangga dan keluarga kami menjadi tempat kami
merasakan kehadiran cinta-Mu di dunia ini.
Murnikanlah hati kami selalu agar kami selalu seia
sekata dalam kehidupan keluarga kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

22. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai
U : Syukur kepada Allah

23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.

24. LAGU PENUTUP


***

Ledalero, 30 September 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai