Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU II PASKAH

MINGGU, 13 APRIL 2022


HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan hari Minggu Kedua Masa
Paskah sekaligus juga Hari Minggu Kerahiman Ilahi.
Gereja mengajak kita untuk merenungkan kerahim-
an atau belaskasih Allah kepada kita. Meskipun kita
bersalah, Tuhan datang menyelamatkan kita melalui
Yesus, Putra-Nya.
Dalam bacaan pertama kita akan mendengarkan
tentang jemaat perdana yang kian bertambah
jumlahnya. Orang kian percaya karena kesaksian
para rasul. Semangat ini juga kiranya meresapi hati
kita agar kita pun semangat percaya dan kuat dalam
iman kita kepada Dia yang bangkit menyelamatkan
kita dari dosa dan kesalahan kita.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah
tentang penampakkan Yesus kepada para rasul. Dia
secara khusus mendekati Tomas yang tidak percaya
bahwa Dia telah bangkit. Kata Yesus, berbahagialah
yang tidak melihat namun percaya. Kita sekalian
diteguhkan untuk tetap percaya kepada Tuhan. Dan
pada akhirnya, kita bisa melihat Tuhan dari muka ke
muka dalam kebahagian kekal, sebagaimana yang
dilihat oleh Yohanes dalam bacaan kedua hari ini.
Mari kita siapkan hati kita untuk perayaan kita ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa yang mahakuasa, kami berterima kasih
karena Engkau sungguh berbelaskasih kepada kami.
Engkau memperhatikan, melindungi, dan menyela-
matkan kami. Semoga kami yang tidak melihat
kehadiran-Mu dengan mata kepala kami,
dimampukan untuk menangkap dan merasakan
kehadiran-Mu dengan mata hati kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 5:12-16)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mukjizat
di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu
berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan
yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani
menggabungkan diri kepada mereka. Namun
mereka sangat dihormati orang banyak. Dan makin
lama makin bertambahlah jumlah orang yang
percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun
perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang
sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di
atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus
lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai
salah seorang dari mereka. Dan juga orang banyak
dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-
duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan
orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka
semua disembuhkan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm 118:1)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik.
Kekal abadi kasih setia-Nya!
Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a
Biarlah Israel berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
(Refren)

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan


telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Inilah hari yang dijadikan TUHAN,
marilah kita bersorak-sorak
dan bersukacita karenanya! (Refren)

Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan!


Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran!
Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!
Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.
Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Why. 1:9-11a,12-13,17-19)


L : Bacaan dari Kitab Wahyu.
Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam
kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan
menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama
Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang
diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai
oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu
suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam
sebuah kitab".
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang
berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling,
tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan
di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa
Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya
sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang
dari emas.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan
kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia
meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu
berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun
lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku
memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik
yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi
sesudah ini.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 20:29)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Karena telah melihat Aku, Tomas, maka engkau
percaya.* Berbahagialah mereka yang tidak melihat,
namun percaya.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 20:19-31)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu
itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat
dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka
takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah
mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan
tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan. kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi
kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian
juga sekarang Aku mengutus kamu." Sesudah
berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan
berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu
mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan
jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada,
dosanya tetap ada." Tomas, seorang dari kedua
belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada
bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya:
"Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata
kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku
pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan
jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan
tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku
tidak akan percaya."
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada
kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama
dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci,
Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka
dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah
jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah
tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau
telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya."
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus
di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat
dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini
telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu
memperoleh hidup dalam nama-Nya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita telah mendengarkan bacaan Injil tadi yang
berbicara tentang penampakan Yesus kepada para
murid sesudah kebangkitan. Ia secara khusus
menjawabi keraguan dari Tomas, murid-Nya. Mari kita
ambil pesan dari kisah Injil ini untuk kehidupan kita.
Pertama, pintu terkunci dan Yesus tiba-tiba ada di
tengah mereka. Para murid Yesus merasa takut karena
bisa saja mereka dicari untuk dihabisi. Jika Guru
mereka saja dibunuh atau disalibkan, maka mereka
juga pasti dicari untuk dibunuh. Itulah sebabnya
mereka menutup pintu dan merasa nyaman berada di
dalam rumah sendirian. Di saat beginilah Yesus hadir di
tengah-tengah mereka. Yesus menyalami mereka
dengan mengatakan salam damai. Mereka diminta
untuk menenangkan diri karena Tuhan menyertai
mereka.
Dari kisah ini kita belajar bahwa Tuhan tidak pernah
membiarkan kita sendirian. Kadangkala kita merasa
cemas, takut, dan tidak mau diganggu oleh sesama
kita, terutama karena kita melakukan hal yang baik.
Kita merasa terancam oleh kehadiran orang lain yang
tidak menghendaki kebaikan dalam diri kita. Menutup
pintu bisa menjadi simbol dari upaya kita untuk
menciptakan perlindungan bagi iman kita. Kehadiran
Yesus di tengah para murid meyakinkan kita bahwa
Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian. Dia
akan selalu menemani kita. Karena itu, kita perlu selalu
mendekatkan diri kita kepada Tuhan.
Kedua, Yesus menerima Tomas yang ragu. Tomas
adalah rasul yang tidak percaya akan kebangkitan
Tuhan. Dia hanya dapat percaya kalau dia bisa
memasukkan jarinya ke dalam bekas luka Yesus. Yesus
pun hadir khusus untuk menjawabi permintaan Tomas.
Tomas pun merasa bersalah dan memohon ampun dari
Tuhan. Yesus tidak memarahinya tetapi menerimanya.
Bahkan Tuhan meneguhkannya. Kelak, Tomas menjadi
rasul yang paling gigih, yang berjuang mewartakan
pesan Tuhan hingga ke India dan meninggal di India.
Hari Minggu ini kita merayakan Minggu Kerahiman
Tuhan. Tuhan selalu menerima kita meskipun kita
bersalah. Yang mesti kita buat adalah menyesali dosa
kita dan bertobat. Sebagaimana Tuhan menerima
Tomas, Dia akan juga menerima kita. Boleh jadi, kita
pun ragu apakah Tuhan sungguh hadir di dalam
kehidupan kita. Kisah Tomas membuat kita meyakini
bahwa Tuhan selalu hadir dalam perjuangan kehidupan
kita. Keadaan batin kita sajalah yang membuat kita
merasa bahwa Tuhan itu jauh dan tidak berjalan
bersama kita. Mari kita bangkit bersama Tomas dan
menjadi saksi Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, dalam kegembiraan
Paskah ini, marilah kita memanjatkan doa kepada
Bapa kita di surga.
P : Bagi Gereja umat Allah. Semoga umat beriman
dalam perkataan dan perbuatannya memancarkan
sukacita dan damai sejahtera Paskah Kristus
kepada dunia, yang mendambakan masa depan
yang cerah. Marilah kita mohon….
P : Bagi bangsa-bangsa. Kita berdoa agar kemenangan
Kristus atas maut, menumbuhkan semangat
membangun dalam hati semua bangsa; semoga
semua bangsa bertekun dalam perjuangan untuk
menegakkan keadilan, kebenaran, dan
kemakmuran bagi rakyat banyak. Marilah kita
mohon….
P : Bagi orang yang putus asa. Semoga Allah
membimbing mereka agar menemukan Yesus
Kristus, yang menderita sengsara, wafat, dan
bangkit bagi mereka juga; semoga ditumbuhkan
dalam hati mereka pengharapan akan hidup yang
lebih baik. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga karena
pendampingan Allah, kita dimampukan untuk
mewartakan dan memuliakan Kristus yang telah
wafat dan bangkit; dan semoga kita tetap setia
dalam iman akan kebangkitan-Nya. Marilah kita
mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa di surga, kendati kami tidak melihat
Yesus Kristus, kami percaya kepada-Nya.
Dengarkanlah doa-doa kami yang kami sampaikan
dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhand an
Juru selamat kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih!
Setelah mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan,
kita sadar betapa baiklah Allah terhadap kita, hingga
telah menebus kita. Oleh sebab itu, marilah kita
memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan
mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus
kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah
Engkau selamatkan melalui ketaatan dan
penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam
sengsara dan wafat-Nya. Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan
kebangkitan-Nya itu, fajar hidup baru Engkau
terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka
Kembali dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam
surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka
kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman Gereja-
Mu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap
kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman kami
Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan. Maka
kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan
madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Paskah]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Paskah.

20. DOA KERAHIMAN ILAHI


Ya Yesus, Engkau telah wafat,
namun sumber kehidupan
telah memancar bagi jiwa-jiwa
dan terbukalah lautan kerahiman
bagi segenap dunia.
O, Sumber Kehidupan,
kerahiman Ilahi yang tak terselami,
naungilah segenap dunia
dan curahkanlah diri-Mu pada kami.
Darah dan Air,
yang telah memancar dari Hati Yesus
sebagai sumber kerahiman bagi kami.
Engkaulah andalanku!
Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa,
Kudus dan kekal, kasihanilah kami,
dan seluruh dunia ….. 3x
Yesus, Raja Kerahiman Ilahi,
aku mengandalkan Engkau.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Rasul Tomas tidak percaya akan
kebangkitan Yesus Kristus. Dia baru percaya ketika
Yesus datang dan menunjukkan bekas luka-luka-
Nya. Kita sekalian diajak untuk melihat kehadiran
Tuhan di dalam hidup kita. Kebangkitan Yesus
menunjukkan bahwa Allah tetap ada bersama kita.
Meskipun kita tidak melihat-Nya dengan mata
kepala kita, namun kita bisa meningkatkan
kesadaran kita untuk merasakan kehadiran-Nya
dalam hidup kita. Mari kita saling menolong agar
kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup
kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Bapa yang kekal dan kuasa, kami telah merenung-
kan Sabda-Mu. Ajarilah kami untuk menyadari
bahwa Engkau selalu menyertai kami. Teguhkanlah
hati kami jika kami mulai ragu akan kehadiran-Mu
yang menyelamatkan kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia,
alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 21 April 2022


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai