Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA XVIII TAHUN A

PESTA YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAAN-NYA


MINGGU, 6 AGUSTUS 2023
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Kedelapan belas
dalam Masa Biasa. Secara khusus, kita diajak untuk
merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-
Nya. Perayaan ini mengajak kita untuk mengetahui
dan mengagumi kemuliaan-Nya. Bacaan-bacaan
suci mengantar kita untuk melihat kemuliaan Tuhan
Yesus ini. Bacaan pertama yang diambil dari kitab
Daniel mengajak kita untuk melihat kemuliaan
Tuhan yang luar biasa.
Dalam bacaan kedua, rasul Petrus mengisahkan
kembali Yesus yang menampakkan kemuliaan-Nya
di atas bukit. Petrus menegaskan bahwa kejadian
itu benar-benar terjadi dan mereka adalah saksinya.
Kisah Yesus menampakkan kemuliaan-Nya ditemu-
kan lagi dalam bacaan Injil. Kita akan mendengar-
kan kisah ini dan melihat betapa Tuhan amat mulia.
Dia yang mulia rela datang ke tengah-tengah kita.
Yesus tidak melihat kemuliaan-Nya sebagai satu-
satunya yang harus dipertahankan. Demi kita, Yesus
meninggalkan kemuliaan-Nya dan bergabung
bersama kita untuk menghantar kita kepada
persatuan dengan-Nya. Mari kita siapkan batin kita
untuk perayaan iman ini. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, Engkau agung dan mulia.
Kami bersyukur karena Yesus Putra-Mu datang ke
tengah-tengah kami dan menunjukkan kemuliaan
dan keagungan-Mu. Semoga kami mampu melihat
kemuliaan-Mu di dalam hidup kami dan kami juga
bisa menunjukkannya kepada sesama kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Dan. 7:9-10,13-14)
L : Bacaan dari Kitab Daniel.
Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak seekor binatang yang keempat, yang
menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat
kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan
meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan
kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang
terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta
diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya
bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api
dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-
Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan
selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya.
Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah
Kitab-kitab.
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit
seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada
Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-
Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan
kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-
orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa
mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah
kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan
kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 97:1):
Tuhan adalah Raja, Mahatinggi
di atas seluruh bumi.
Mzm. 97:1-2,5-6,9
TUHAN adalah Raja!
Biarlah bumi bersorak-sorak,
biarlah banyak pulau bersukacita!
Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia,
keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
(Refren)

Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN,


di hadapan Tuhan seluruh bumi.
Langit memberitakan keadilan-Nya,
dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
(Refren)

Sebab Engkaulah, ya TUHAN,


Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi,
Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (2Ptr. 1:16-19)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus
Saudara-saudari, kami tidak mengikuti dongeng-
dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan
Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami
adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami
menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan
dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang
kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang
mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-
Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar
datang dari sorga, ketika kami bersama-sama
dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan
demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang
telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya
kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang
timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 17:5c)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Inilah Anak yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 17:1-9)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus,
Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-
sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang
tinggi. Di situ mereka sendiri saja. Lalu Yesus
berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya
bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya
menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak
kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara
dengan Dia. Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan,
betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika
Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk
Elia.” Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah
awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam
awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,
dengarkanlah Dia.” Mendengar itu tersungkurlah
murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh
mereka sambil berkata: “Berdirilah, jangan takut!”
Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka
tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus
berpesan kepada mereka: “Jangan kamu
ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun
sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara
orang mati.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang Yesus yang
menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung. Kita
lihat satu dua pokok permenungan yang bisa
membantu kita melihat kemuliaan Tuhan dalam hidup
kita.
Pertama, penampakkan itu terjadi di atas sebuah
gunung yang tinggi. Di sana tampaklah Musa dan Elia.
Musa dan Elia adalah dua orang dalam Perjanjian
Lama yang mendaki gunung Tuhan, yaitu gunung Sinai
atau gunung Horeb untuk berjumpa dengan Tuhan.
Kali ini Yesus menampakkan kemuliaan-Nya dan
menghadirkan kembali Musa dan Elia ini. Kejadiannya
adalah di atas sebuah gunung yang mengingatkan
kembali gunung Sinai atau gunung Horeb. Yang
berbeda adalah kali ini keduanya muncul bersamaan
dan ada yang melihat mereka yaitu para murid.
Kisah ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu hadir
dalam hidup kita pada segala zaman. Dengan meng-
hadirkan kembali sosok Musa dan Elia, Tuhan hendak
menunjukkan bahwa Ia ada di segala zaman dan
menyatukan semua umat manusia di dalam Dia. Itulah
kemuliaan-Nya yang sejati. Ia melampaui segala
zaman dan mengumpulkan semua umat manusia.
Kita pun bisa terlibat dalam kemuliaan Tuhan ini
dengan mendekatkan diri kita kepada-Nya. Seperti
Musa dan Elia yang menemui Tuhan di gunung Sinai,
maka kita pun bisa menjumpai dan melihat kemuliaan
Tuhan dalam hidup kita.
Kedua, Ada tiga murid Yesus yang menyaksikan
kemuliaan Tuhan itu yaitu Petrus, Yakobus, dan
Yohanes. Mereka ini diajak oleh Yesus untuk berada
bersama-Nya di atas gunung itu. Mereka pun terkejut
melihat kemuliaan Tuhan Yesus yang membuat
mereka mau bertahan agak lama dalam situasi
tersebut dengan membuat kemah. Membuat kemah
juga menghadirkan kembali situasi di Sinai. Ketika
Musa menerima loh batu, mereka pun kemudian
mendirikan kemah Tuhan untuk menyimpan loh batu
tersebut, agar mereka selalu diingatkan akan hukum
Tuhan.
Kita pun selalu diajak oleh Tuhan untuk menyaksikan
kemuliaan-Nya dalam hidup kita. Iman kita akan
memampukan kita melihat kemuliaan itu dengan
sangat jelas. Ada banyak hal atau momen yang
menghadirkan kemuliaan Tuhan kepada kita. Ada
momen selamat dari kecelakaan, lulus ujian,
kesehatan yang baik, rezeki yang cukup untuk
keluarga kita, dan sebagainya. Itulah kemuliaan Tuhan
yang tampak bagi kita. Kita tentu ingin agar Tuhan
tetap menyertai kita dan kita makin lama merasakan
kemuliaan-Nya dalam hidup kita. Kita tidak perlu
membuat kemah karena kita sendiri adalah kemah
atau Bait Allah itu sendiri. Kita jadikan hati kita sebagai
kemah tempat Tuhan bertahta sehingga kita selalu
bisa merasakan kemuliaan Tuhan itu dalam hidup
kita. Semoga hidup kita sendiri menjadi penampakkan
kemuliaan Tuhan kepada sesama dan dunia kita.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Allah kita adalah Allah yang selalu berjalan bersama
kita. Ia adalah sumber segala kegembiraan dan
penghiburan kita. Marilah kita menyampaikan doa-
doa permohonan kita kepada-Nya.
P : Semoga Gereja selalu melihat kemuliaan Tuhan dan
menampakkan kemuliaan Tuhan itu kepada dunia
agar semua orang dapat merasakan kehadiran
Tuhan di tengah dunia ini. Marilah kita mohon…
P : Semoga semua Lembaga yang berjuang untuk
kebaikan dan kesejahteraan manusia mendapatkan
dukungan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga
tampaklah keagungan dan keluhuran serta kemulia-
an martabat manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga para pemimpin negara dan masyarakat
diteguhkan untuk menemukan cara-cara yang baik
dan adil guna meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian dapat saling mendukung
dalam menghidupi iman kita sehingga tampaklah
kemuliaan Tuhan di tengah dunia yang penuh
tantangan ini. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Bapa yang mahabaik, Engkau menyediakan apa
yang dibutuhkan oleh kami. Kabulkanlah doa-doa
kami, yang selalu merindukan cinta dan perhatian-
Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia
dan berkata:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan.
Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk me-
nyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam
diri kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia
dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan
melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka
kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 113


[Didoakan bersama-sama]
Haleluya!
Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN,
pujilah nama TUHAN!
Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan,
sekarang ini dan selama-lamanya.
Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari
terpujilah nama TUHAN.
TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa,
kemuliaan-Nya mengatasi langit.
Siapakah seperti TUHAN, Allah kita,
yang diam di tempat yang tinggi,
yang merendahkan diri
untuk melihat ke langit dan ke bumi?
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia
bersama-sama dengan para bangsawan,
bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya.
Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah
sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita.
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan menampakkan
kemuliaan-Nya kepada murid-murid-Nya. Mereka
semua tercengang dan terkagum-kagum akan
kemuliaan Sang Guru mereka. Marilah kita kembali
ke dalam kehidupan harian kita. Kita berusaha agar
kita sendiri bisa menampakkan kemuliaan Tuhan
itu dengan semua sikap dan tutur kata kita. Ketika
kita melakukan hal-hal yang baik, orang akan
mengetahui bahwa kita adalah anak-anak dari
Tuhan yang mulia. Itulah kemuliaan kita juga
sebagai anak-anak Allah.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah yang kekal, kami berterimakasih untuk
kekuatan yang kami peroleh dari perayaan ini.
Dampingi dan lindungilah kami selalu. Semoga kami
dapat menyadari kemuliaan-Mu yang selalu tampak
dalam kehidupan kami. Semoga kami pun mampu
untuk menunjukkan kemuliaan nama-Mu dalam
hidup kami setiap hari.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
berbagi dan saling menghidupkan.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 3 Agustus 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai