Anda di halaman 1dari 12

IBADAH HARI MINGGU ADVEN III TAHUN A

MINGGU, 11 DESEMBER 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketiga dalam
Masa Adven. Minggu ini disebut juga Minggu
Gaudete, Minggu Gembira. Kita bergembira
karena kedatangan Tuhan sudah dekat.
Kegembiraan ini disimbolkan dengan penyalaan
lilin adven berwarna merah muda dan juga
pengenaan jubah berwarna merah muda. Bacaan
pertama menggemakan tema sukacita ini dengan
menyatakan bahwa semua ciptaan bergembira.
Orang Israel juga diminta untuk bersukacita
karena Tuhan datang dalam kemuliaan-Nya.
Dalam bacaan Injil, Yohanes Pembaptis meminta
murid-murid-Nya untuk datang kepada Yesus dan
menanyakan secara langsung apakah Yesus
adalah Mesias yang dinanti-nantikan itu. Para
muridnya mendapatkan penjelasan yang baik
sekali melalui pengalaman nyata. Yesus datang
dan membuat semuanya menjadi baik.
Kemuliaan Tuhan menyata dalam setiap tindakan
baik-Nya.
Rasul Yakobus meminta setiap kita untuk
bersabar dalam menantikan kedatangan Tuhan.
Di tengah dunia yang serba cepat ini, kesabaran
menjadi nilai yang mahal untuk dihidupi. Semoga
kita menjadi pribadi yang sabar dalam hidup kita,
agar kita tidak saling menyakiti satu sama lain.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan
kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa,
dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan
perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu,
saya mohon kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus dan
kepada saudara sekalian, supaya mendoakan
saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, pandanglah umat-Mu,
yang dengan tekun menantikan perayaan
kelahiran Putra-Mu. Bantulah kami agar kami
bersukacita karena keselamatan yang agung ini,
dan dengan hati riang merayakannya dalam
ibadat yang meriah.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini,
maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita, serta
mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan
berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 35:1-6a.10)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Padang gurun dan padang kering akan bergirang,
padang belantara akan bersorak-sorak dan
berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga
lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak
dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan
diberikan kepadanya, semarak Karmel dan
Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan
TUHAN, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan
yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang
goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang
tawar hati: “Kuatkanlah hati, janganlah takut!
Lihatlah, Allahmu akan datang dengan
pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia
sendiri datang menyelamatkan kamu!” Pada
waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan,
dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada
waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti
rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai;
sebab mata air memancar di padang gurun, dan
sungai di padang belantara. Orang-orang yang
dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke
Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita
abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita
akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh
kesah akan menjauh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Yes. 35:4)
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita

Mzm. 146:7,8-9a,9b-10
Tuhan menegakkan keadilan
untuk orang-orang yang diperas,
yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar.
TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung.
(Refren)

TUHAN membuka mata orang-orang buta,


TUHAN menegakkan orang yang tertunduk,
TUHAN mengasihi orang-orang benar.
TUHAN menjaga orang-orang asing.
(Refren)

Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,


tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya,
Allahmu, ya Sion, turun-temurun!
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Yak. 5:7-10)
L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus
Saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada
kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani
menantikan hasil yang berharga dari tanahnya
dan ia sabar sampai telah turun hujan musim
gugur dan hujan musim semi. Saudara-saudara,
janganlah kamu bersungut-sungut dan saling
mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum.
Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang
pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan
penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah
berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Yes. 61:1)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Roh Tuhan ada padaku. * Ia telah mengutus aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-
orang sengsara.
U : Alleluia
10. INJIL [Mat. 11:2-11]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang
pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-murid-
nya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan
datang itu atau haruskah kami menantikan orang
lain?” Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan
katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu
dengar dan kamu lihat: orang buta melihat,
orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi
tahir, orang tuli mendengar, orang mati
dibangkitkan dan kepada orang miskin
diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang
yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah
Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang
Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang
gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin
kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi?
Melihat orang yang berpakaian halus? Orang
yang berpakaian halus itu tempatnya di istana
raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat
nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan
lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada
tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan
jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan tidak pernah tampil seorang
yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis,
namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih
besar dari padanya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Pada pekan ketiga Masa Adven ini, kita
mendengarkan Injil tentang Yohanes Pembaptis dan
Yesus. Ada dua hal yang ingin ditekankan dalam Injil
ini. Mari kita dalami kedua hal ini.
Pertama, pengenalan pribadi akan Tuhan. Dalam
kisah tadi disebutkan bahwa Yohanes Pembaptis
mengutus para muridnya untuk bertanya kepada
Yesus, tentang apakah Yesus itu Mesias yang dinanti-
nantikan. Para muridnya pergi dan mendapatkan
konfirmasi tentang identitas Yesus ini. Untuk
mendapatkan jawaban ini, para murid harus tinggal
bersama Yesus dan menyaksikan apa yang dibuat
Yesus. Yesus membuat semuanya menjadi baik.
Kisah sederhana ini menunjukkan kepada kita bahwa
kita mesti mengenal lebih dalam secara pribadi akan
Tuhan. Yohanes Pembaptis sudah mengetahui bahwa
Yesus adalah Mesias, karena ia sudah mengenal
Yesus sejak dari dalam kandungan. Ketika ia meminta
para muridnya untuk bertanya kepada Yesus, Yohanes
Pembaptis sebenarnya ingin agar para murid itu
mengenal Yesus secara pribadi dan berdasarkan
pengalaman yang amat dekat dengan Yesus. Kita
belajar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan secara
pribadi. Ini bisa kita lakukan dengan berdoa bersama
di dalam rumah, belajar mendalami Kitab Suci, dan
melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Baik juga
jika orang tua memperkenalkan Tuhan kepada anak-
anak, sebagaimana Yohanes Pembaptis memperke-
nalkan Yesus kepada para muridnya. Di masa Adven
ini, mari kita dekatkan diri kepada Tuhan agar kita
mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup
kita.
Kedua, relasi antara Yohanes Pembaptis dan Yesus.
Yesus menegaskan bahwa Yohanes Pembaptis adalah
utusan yang memperkenalkan diri-Nya. Ia adalah
pribadi yang luar biasa. Pujian Yesus ini menegaskan
posisi Yohanes Pembaptis dan diri-Nya. Yohanes
Pembaptis menyiapkan hati banyak orang untuk
menerima kehadiran-Nya. Karena itu, Yohanes
Pembaptis memiliki jiwa besar dan kerendahan hati,
karena ia selalu menempatkan Yesus sebagai pribadi
yang utama.
Dari sini kita belajar untuk menjadi Yohanes
Pembaptis di zaman kini. Kita berupaya untuk
memperkenalkan Tuhan kepada sesama kita.
Sebagaimana Yohanes Pembaptis, kita mesti
menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam
kehidupan kita. Kita bersama-sama membantu satu
sama lain agar kita semua dapat lebih mengenal
Tuhan dengan makin baik.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari, marilah kita bersukacita dalam
Tuhan dan dengan gembira menyampaikan doa
permohonan kita kepada-Nya.
P : Bagi Sri Paus, para Uskup, para Imam dan para
biarawan-biarawati. Semoga mereka yang
membaktikan diri secara khusus bagi karya
pelayanan Gereja selalu membawa kegembiraan
sejati lewat teladan dan kesaksian hidup mereka.
Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semgoa dalam
melaksanakan tugasnya, mereka senantiasa
diterangi oleh Roh Kebijaksanaan, sehingga dapat
menemukan cara-cara terkabik dan tepat untuk
memajukan kesejahteraan umum. Marilah kita
mohon…
P : Bagi para pengungsi, gelandangan, cacat tubuh
dan mental. Semoga mereka selalu mendapat-
kan bantuan dari sesamanya dan tetap memiliki
harapan iman dan penyertaan Allah. Marilah kita
mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga kita yang
akan merayakan kedatangan Tuhan, mendengar-
kan nasihat Yohanes Pembaptis untuk menyiap-
kan jalan bagi Tuhan dengan pertobatan dan
perbuatan baik kepada sesama. Marilah kita
mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan
Yesus Kristus, sumber kegembiraan dan harapan
kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah sebab kami
berdoa kepada-Mu, dalam Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar
ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus
Putra-Nya untuk membawa keselamatan ke
tengah umat manusia; setiap orang yang
menerima Dia akan diselamatkan. Oleh karena
itu, marilah kita mengangkat hati kepada-Nya,
memuji dan meluhurkan Dia dengan berseru:
Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah, Bapa yang kudus, kami memuji-Mu,
sebab Engkau telah berjanji mengutus
Juruselamat yakni Yesus Kristus, Putra-Mu dan
Tuhan kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ia datang sebagai manusia, untuk melaksanakan
rencana-Mu, yakni membuka jalan keselamatan
bagi kami. Kedatangan-Nya dinubuatkan para
nabi dan dinantikan Perawan Maria dengan
sepenuh hati. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Bapa, bila kelak kegenapan masa tiba, Putra-
Mu akan datang lagi dengan semarak mulia.
Kedatangan-Nya itu kami nantikan dengan
berjaga, berdoa, dan berbuat baik. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah yang mahakuasa, Engkau telah
menghimpun kami menjadi satu umat, dan
Engkau sendiri berkenan menjadi Allah kami.
Teristimewa pada hari ini Engkau menghimpun
kami dalam perayaan suci dalam kesatuan
dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup
kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami
[nama pastor paroki setempat] dan umat beriman di
seluruh dunia. Maka dalam persatuan dengan
seluruh Gereja-Mu, kami melambungkan pujian
kepada-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

16A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

16B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Adven.
19. MENDOAKAN MAZMUR 148
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga,
pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya,
pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,
pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala
langit,
hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN,
sebab Dia memberi perintah,
maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya
untuk seterusnya dan selamanya,
dan memberi ketetapan yang tidak dapat
dilanggar.
Pujilah TUHAN di bumi,
hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;
hai api dan hujan es, salju dan kabut,
angin badai yang melakukan firman-Nya;
hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah-buahan dan segala pohon aras:
hai binatang-binatang liar dan segala hewan,
binatang melata dan burung-burung yang
bersayap;
hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,
pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
hai teruna dan anak-anak dara,
orang tua dan orang muda!
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN,
sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur,
keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya,
menjadi puji-pujian
bagi semua orang yang dikasihi-Nya,
bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, dalam penantian akan
kedatangan Yesus, Rasul Yakobus menasihati
kita supaya mengikuti teladan penderitaan dan
kesabaran para nabi, yang telah berbicara demi
nama Tuhan. Marilah kita membarui diri dalam
berpikir, bertindak, dan cara hidup sebagai anak-
anak Allah, supaya lebih sesuai dengan kabar
gembira yang diwartakan Kristus kepada kita.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan yang mahamurah, semoga oleh daya
ilahi Sabda-Mu ini, kami dibersihkan dari cacat
cela dan dengan demikian kami siap menyambut
kedatangan-Nya.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup
yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 8 Desember 2022


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai