PENGANTAR
Puji dan syukur kita haturkan pada Sang Penyelenggara kehidupan, bahwa sampai saat ini
kita diperkenankan untuk bersama-sama memuji dn memuliakan-Nya, karena kita masih
diberikan kesehatan dan kebaikan dari Allah yang maharahim dan penyayang.
Pada kesempatan ini, kita sebagai umat Katolik kembali mempersiapkan diri untuk
melakukan pertobatan. Untuk bertobat, kita mesti berjuang dan berkorban. Setiap kali kita
jatuh dalam dosa, disitu kita sesungguhnya berjuang untuk bangun dan bangkit berdiri, kita
mengharapkan rahmat pengampunan dan belaskasih Allah untuk menghapuskan dosa dan
kesalahan kita.
Dalam masa Pra Paskah (masa pertobatan) kita semua umat Allah diajak untuk meluangkan
waktu berdoa dan amal bakti memperbaharui diri. Pada tahun ini kita bersama-sama
mendalami tema Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Pontianak: KEADILAN
EKOLOGIS BAGI SELURUH CIPTAAN (Semakin Mengasihi Dan Lebih Peduli).
Untuk pendalaman tema tersebut kita umat Keuskupan Agung Pontianak dibantu dengan
bahan-bahan katekese dan pendalaman yang dipersiapkan oleh Panitia APP KAP 2023,
selama kurang lebih lima pekan kita diajak untuk merenungkan dan mendalami tema-tema
yang telah disiapkan, yakni:
Semoga bahan-bahan pendalaman ini membantu kita umat Allah dalam melihat karya-karya
penyelamatan Tuhan dalam sejarah hidup kita, Allah yang mahabaik dan maha pengampun
menyadarkan kita semua, betapa Ia mencintai kita umat-Nya. Dosa dan kesalahan kita tidak
Ia perhitungkan, sebab jika dosa dan kesalahan kita dihitung-hitung siapakah yang layak
dihadapan Allah?
Perjumpaan kita dengan Allah melalui hidup sehari-hari dan cara hidup kita Membuka hati
dan menerima rahmat-Nya, serta selalu berbuat kasih dan saling mengampuni sesame kita
dapat membantu penyembuhan dan pemulihan jiwa dan raga kita.
Mari kita bersama-sama dengan rendah hati dan membuka diri dari segala kesibukan untuk
meluangkan waktu merenungi dan mendalami tema Aksi Puasa Pembangunan tahun 2023.
Selamat merenung dan bertobat!
HARI MINGGU PALMA
MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN
PERARAKAN PALMA
Catatan:
Umat berkumpul di suatu tempat di luar gedung gereja. Tiap orang memegangdaun palma
atau ranting daun lain menurut kebiasaan setempat. Dapat juga semua ranting daun itu
dikumpulkan terlebih dahulu di suatu tempat lalu
dalam upacara direciki air suci sesudah itu baru dibagi-bagikan kepada umat.
1. TANDA SALIB
P. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
2. SALAM
P. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan
Roh Kudus beserta kita.
U. Amin
P. Saudara-saudari seiman terkasih, hari ini kita semua berkumpul bersama seluruh
umat Allah, mengawali Pekan Suci, untuk mengikuti dan merenungkan kisah
sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Untuk melaksanakan
misteri penyelamatan kita, Yesus memasuki kota Yerusalem dan disambut
dengan meriah sebagai Raja. Dan selanjutnya la ditangkap, mengalami
penderitaan sampai wafat di kayu salib. Namun pada hari ketiga la bangkit dari
kubur.
Pada hari ini kita juga mau mengelu-elukan Yesus, Penyelamat kita dan
selanjutnya mengikuti kisah sengsara-Nya yang akan kita dengarkan bersama di
dalam Perayaan Sabda. Marilah kita mengikuti perayaan ini dengan penuh syukur
atas karya penyelamatan kita oleh Kristus, Sang Raja.
P. Marilah kita berdoa: Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati daun palma
ini. Kami hendak menggunakannya untuk menghormati Kristus, yang datang
dalam nama-Mu. Semoga seluruh hidup kamipun merupakan penghormatan
kepada Kristus, agar sesudah pengabdian di dunia ini kami boleh bergabung
dengan himpunan para kudus, yang tak henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di
kota surgawi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin
Pemimpin Ibadat memerciki daun palma dengan air suci. Jika daun palma belum di
tangan para Umat, maka masing-masing datang ke depan untuk menerima daun-daun
palma. Atau para petugas lain membagikannya. Sementara itu dinyanyikan lagu "Hormat
Puji dan Sembah", Puji Syukur No. 493 atau lagu lain yang sesuai. Menyusul Pembacaan
Injil sebagai berikut:
Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh nabi,
'Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! la lemah lembut
dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Maka pergilah kedua murid itu, dan mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus
kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu
mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesus pun naik ke atasnya. Orang
banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada
pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan.
Dan semua orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru "Hosana
bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di
tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh
kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!" Dan semua menjawab, "Inilah
Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!"
6. KHOTBAH SINGKAT
Setelah khotbah singkat – perarakan dimulai sambil menyanyikan lagu-lagu pujian mengelukan
Kristus, Sang Raja. Setelah seluruh umat berada di dalam gereja, Perayaan Sabda diawali Doa
Pembuka.
7. IBADAT SABDA
P. Marilah kita berdoa: Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah
menyerahkan Juruselamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan
sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia.
Perkenankanlah, agar kami meneladan sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit
bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin
Hening sejenak.
P. Marilah kita menyambut Tuhan yang akan menyapa kita dengan Sabda-Nya.
U. Dari hati yang tulus dan gembira. Kami siap menyambut Sabda-Mu, yang
menjadi pelita iman kami dan tongkat penuntun jalan kami.
Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak
berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku dipukuli orang; dan daguku
kubiarkan dicabuti janggutnya. Aku tidak menyembunyikan mukaku pada saat
aku dinodai dan diludahi. Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak
mendapat noda. Aku meneguhkah hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena
aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Ulangan:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
Telah menjadi kebiasaan bagi gubernur untuk membebaskan satu orang hukuman
pada tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Pada waktu itu ada dalam
penjara seorang yang terkenal kejahatannya, bernama Barabas karena mereka
sudah berkumpul di sana,
Pilatus bertanya kepada mereka, "Siapa yang kamu kehendaki aku bebaskan
bagimu, Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" Pilatus sebenarnya tahu
bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki . Ketika Pilatus sedang
duduk di kursi pengadilan, istrinya mengirim pesan kepadanya, "Jangan engkau
mencampuri perkara orang benar itu, sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat
menderita karena Dia."
Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua, orang banyak bertekad
untuk meminta supaya Barabas dibebaskan, dan Yesus dihukum mati. Gubernur
itu bertanya kepada mereka, "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu
kehendaki kubebaskan bagimu?"
Kata mereka, "Barabas!" Kata Pilatus kepada mereka, "Kalau begitu, apakah
yang harus kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus?" Mereka semua
berseru, "la harus disalibkan!" Kata Pilatus, "Tetapi kejahatan apakah yang telah
dilakukan-Nya?" Namun mereka berteriak semakin keras, "Ia harus disalibkan!"
Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul
kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak,
seraya berkata, "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini.
Itu urusan kamu sendiri!" Seluruh rakyat itu menjawab, "Biarlah darah-Nya
ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" Lalu Pilatus membebaskan
Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus dicambuknya, lalu diserahkannya untuk
disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu gubernur membawa Yesus ke istana
gubernur, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus.
Ketika berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang
bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Kemudian
sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat
Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu;
setelah mengecapnya, la tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Yesus,
para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi.
Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Di atas kepala Yesus terpasang tulisan
yang menyebut alasan mengapa la dihukum, "Inilah Yesus, Raja Orang Yahudi."
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan
dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang yang lewat di sana menghujat
Yesus, dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata, "Hai Engkau yang
mau meruntuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari.
Jika Engkau Putra Allah. turunlah dari salib itu dan selamatkanlah Diri Mu!"
Demikian juga imam-imam kepala bersama ahli Taurat dan tua-tua mengolok-
olok Yesus dan mereka berkata, "Orang lain la selamatkan. Tetapi diri-Nya
sendiri tidak dapat la selamatkan! Jika Dia Raja Israel, baiklah la turun dari salib
itu, maka kami akan percaya kepada-Nya!
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata, "la memanggil Elia!"
Kemudian datanglah segera seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang.
mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu menancapkannya pada sebatang
buluh dan memberi Yesus minum.
Tetapi orang-orang lain berkata, "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang
untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring, lalu
menyerahkan nyawa-Nya.
Lihatlah, tirai Bait Suci terkoyak menjadi dua dari atas sampai ke bawah.
Terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah. Kubur-kubur terbuka dan
banyak orang kudus yang telah meninggal dibangkitkan. Sesudah kebangkitan
Yesus, mereka keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus, dan menampakkan
diri kepada banyak orang. Ketika melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi,
kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat
takut, lalu berkata, "Sungguh, Orang ini Putra Allah."
13. KHOTBAH
14. SYAHADAT
P. Saudara sekalian, marilah menanggapi Sabda Tuhan dengan mengucapkan
Syahadat.
U. Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, dan
akan Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari
Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, yang menderita sengsara dalam
pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ke
tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke
surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan
dating mengadili orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa,
kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.
P. Saudara-saudari terkasih, bersama Yesus yang taat sampai wafat, kita menghadap
Bapa dengan memanjatkan permohonan kita:
P. Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih Allah akan dunia ini. la telah
mengaruniakan Putra-Nya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia, agar
setiap orang yang percaya kepada-Nya, memperoleh keselamatan. Maka marilah
kita berseru:
2. la telah merendahkan Diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib.
Maka kami berseru:
3. Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami dan telah meninggalkan teladan
bagi kami, supaya kami pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita demi
kemuliaan nama-Mu dan demi kebahagiaan sesama. Maka kami berseru:
P. Maka, ya Bapa, dengan penuh rasa syukur, bersama seluruh umat beriman, dalam
kesatuan dengan Bapa Suci ..., Bapa Uskup ..., dan Pastor Paroki ..., kami
melambungkan nyanyian ini:
Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya, "Muliakanlah Tuhan Allah" PS 657.
P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita
berdoa.
U. Bapa kami yang ada di surga, dimulyakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
P. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
21. PENGUMUMAN
22. AMANAT PENGUTUSAN Duduk
U. Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P. Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
(Hening sejenak)
P. Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar
kita ke hidup yang kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
25. PENGUTUSAN
P. Marilah kita pergi mewartakan damai, kebenaran, keadilan, kasih dan
pengampunan.
U. Amin
HARI KAMIS PUTIH
1. TANDA SALIB
P. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
2. SALAM
P. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan
Roh Kudus beserta kita.
U. Amin
Hening sejenak.
P. Saya mengaku…
U. kepada Allah yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya
berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada
saudara sekalian supaya medoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
U. Amin
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir,
“Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama
bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap umat Israel, ‘Pada tanggal
sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh kamu masing-
masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap rumah tangga.
Tetapi jika rumah tangga itu terlalu sedikit jumlah anggotanya untuk
menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga
yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa. Tentang domba itu,
kamu harus membuat perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang,
Anak domba itu harus jantan, tidak bercacat, dan harus berumur satu tahun.
Kamu boleh mengambil domba, boleh juga kambing.Anak domba itu harus
kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh umat Israel
yang berkumpul, harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus
diambil sedikit, dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan ambang-atas dari
rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka
harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka
makan dengan roti yang tidak beragi dan sayur pahit. Beginilah kamu harus
memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan dengan tongkat di
tanganmu. Hendaknya kamu memakannya dengan cepat-cepat. Itulah Paskah
bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan
membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung
hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan.
Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat
kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu.
Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku
menghukum negeri Mesir. Hari in harus menjadi hari peringatan bagimu, dan
harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun.’”
Ulangan:
Piala syukur ini adalah persekutuan dengan Darah Kristus.
Sebelum Hari Raya Paskah mulai Yesus telah tahu bahwa saatnya sudah tiba
untuk pergi dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi
murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat
terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis telah membisikkan dalam
hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus.
Yesus tahu bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan
bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah
Yesus dan menanggalkan pakaian-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan
mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam
sebuah baskom, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya
dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
11. KHOTBAH
(SYAHADAT DITIADAKAN)
Hari Raya Kamis Putih menjelang Paskah bagi kita sekarang ini adalah hari Peringatan
Perjamuan Tuhan dan pembasuhan kaki. Tradisi yang berawal dari perjamuan paskah
bangsa Israel sebagai suatu peringatan pembebasan dari perbudakan di Mesir dan dari
ancaman kebinasaan dan maut. Perjamuan Tuhan menjadi perjamuan bersama, di mana
Tuhan Yesus hadir dan makan bersama dengan murid – muridNya menjelang
penderitaan dan wafatNya di kayu salib. Yang istimewa adalah roti dan anggur dalam
perjamuan itu diambil dan diubah Tuhan Yesus menjadi Tubuh dan DarahNya sendiri.
Maka kita orang Kristen yang berkumpul dalam Perjamuan Tuhan tidak lagi makan roti
manusia dan anggur manusia yang biasa, tetapi santap dan sambut Tubuh Tuhan dan
minum darah Tuhan sendiri di dalam Perayaan Ekaristi.
Perayaan Ekaristi menghendaki partisipasi atau keterlibatan semua umat membangun
Gereja menjadi sebuah kesatuan Tubuh Mistik Kristus. Dengan menerima sakramen
Ekaristi, kita disatukan dengan semua umat beriman yang lain menjadi satu tubuh yaitu
Gereja. Karena itu Ekaristi merupakan suatu persekutuan di antara semua umat
manusia, persekutuan antara manusia yang satu dengan yang lain dan persekutuan
antara manusia dengan Allah.
Kehadiran dan partisipasi aktif di dalam perayaan Ekaristi membangun solidaritas di
antara umat beriman untuk saling membantu seorang terhadap yang lain dengan
sukarela. Secara konkret misalnya saat memberikan persembahan barangkali hanya
recehan seratus, lima ratus atau seribu rupiah, namun itulah tanda cinta dan
persembahan kita kepada Tuhan bagi kepentingan saudara lain kita yang menderita.
Pemberian kita yang kecil akan menjadi persembahan yang besar dan bernilai bagi
orang – orang lain yang sangat membutuhkannya.
Solidaritas kita bersama melalui perayaan Ekaristi juga berhubugan dengan semua jenis
penderitaan dan kesulitan hidup. Tuhan Yesus sendiri makan bersama dengan para
muridNya dengan memberikan diriNya sendiri sebagai makanan rohani yang memberi
kekuatan menjelang penderitaan, kesengsaraan dan wafatNya di atas kayu salib.
Dengan teladan ini maka perayaan Ekaristi juga mengandung nilai untuk membagi
kekuatan rohani kepada orang – orang lain.
Saat kita hadir di dalam perayaan Ekaristi kudus, ikut terlibat secara penuh, sadar dan
aktif menyambut Tuhan, kita bersatu secara erat sekali dengan Tuhan. kita pun
menerima kekuatan Ilahi sebagai sumber kehidupan yang baru bagaikan aliran sungai
yang selalu mengalir tenang dalam hati menghadapi setiap penderitaan dan kesulitan
sebagai bagian integral dari perjalanan hidup dengan tabah dan sabar. Quotes dari Santo
Thomas Aquino mengatakan : " Ekaristi Maha Kudus adalah Sakramen Sengsara
Tuhan yang sempurna. karena di dalamNya terdapat Kristus sendiri dan SengsaraNya".
Sementara pembasuhan kaki, dalam bahasa Inggris disebut maundy, dari kata
Latin mendicare, yang berarti ” memohon/mengemis ” atau ” keranjang kecil ” (kata
benda) yang dipegang pengemis ketika mereka memohon. Dalam kondisi ” mengemis/
memohon ” kita bisa memahami makna pembasuhan kaki :
1. Unlimited Love (Cinta Tak Terbatas)
Makna pertama pembasuhan kaki adalah pernyataan cinta tak terbatas Yesus kepada
para murid Nya tanpa kecuali dan tanpa memandang kebaikan atau keburukan masing
- masing. Semua kaki murid dibasuh oleh Yesus, termasuk untuk Yudas Iskariot.
Apakah Yesus tidak tahu kalau Yudas Iskariot akan menjualnya dengan tigapuluh
keping perak? Yesus pasti tahu, namun Yudas Iskariot tetap mendapatkan cinta
kasihNya. Keburukan Yudas Iskariot, keburukan sesama kita, bahkan keburukan kita,
tidak membatasi kasih Tuhan. Tuhan tahu, betapa buruknya Yudas Iskariot, betapa
buruknya kita, namun Tuhan setia mengasihi kita sampai kesudahannya. Sebagai
pengikut Yesus, cinta tak terbatas menjadi model bagaimana kita saling mengasihi
tanpa batas, sampai tiba kesudahan kita di dunia ini.
2. Merendahkan Diri
Pada zaman Yesus, membasuh kaki merupakan bagian dari tugas para budak. Yesus
mengambil peran budak yang membasuh kaki. Petrus yang sadar situasi, berkata:
”Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku? (Yoh 13:6) ”. Petrus merasa gelisah
melihat Yesus, Sang Guru dan Tuhan, melakukan tugas para budak. Tetapi Yesus tidak
gengsi, tidak jaga wibawa, dan tidak merasa harga diri menjadi rendah. Yesus tahu,
para murid ingin menjadi yang terutama dan terbesar. Keinginan para murid ini bisa
menghancurkan persekutuan dan kehilangan misi.
Merendahkan diri tidaklah mudah. Perasaan direndahkan, dipandang sebelah mata,
tidak dihargai, dipermalukan, menandakan sulitnya merendahkan diri sebagai budak.
Keluarga dan persekutuan yang sehat senantiasa merendahkan diri. Semua manusia
diciptakan segambar dan serupa Allah. Semua manusia sederajat dan terhormat.
Merendahkan diri merupakan sikap menghormati yang lain.
3. Keteladanan Melayani
Yoh 13:14-15 berkata: ”Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan
dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang
telah Kuperbuat kepadamu ”.
Keteladanan melayani dipraktekkan Yesus. Sekalipun Yesus dipanggil “Tuhan dan
Guru”, namun Ia mau menunduk dan membasuh kaki para murid. Pelayanan yang
dijalankan dalam keangkuhan tidak sejalan dengan apa yang Yesus teladankan. Mau
melayani yang lain, bukan hanya mau dilayani, merupakan panggilan para murid. Kita
semua yang percaya Yesus adalah murid-murid Tuhan. Tuhan ingin kita dapat saling
melayani, saling membantu, saling mendoakan, sesuai keteladanan yang dipraktekkan
Tuhan Yesus melalui pembasuhan kaki. Quotes dari Santa Katherine Drexel berbunyi :
Jika kita ingin melayani Tuhan dan mengasihi sesama dengan baik, kita harus
menunjukkan kegembiraan yang kita berikan kepada Dia dan sesama. Mari kita buka
hati kita lebar – lebar. Sukacitalah yang mengundang kita. Maju terus dan jangan takut
apa pun. Roh kudus memampukan. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Dua belas orang yang telah ditentukan sebelumnya dipersilahkan mengambil tempat di bagian
depan. Pemimpin Ibadat membasuh kaki mereka dibantu oleh petugas lain yang membawa air
dan kain pengering. Sementara itu dinyanyikan lagu-lagu yang mengungkapkan pelayanan,
kasih dan persaudaraan, misalnya: PS 497, 498, MB 402.
13. DOA UMAT Berdiri
4. Untuk intensi khusus. (Petugas Doa Umat menyampaikan ujud khusus yang aktual dialami
umat setempat)
P. Saudara-saudari yang terkasih, Allah sangat mengasihi kita. Bagi kita, yang
sedang berziarah di dunia ini, Ia menyediakan Tubuh dan Darah Putra-Nya
sebagai makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia:
P. Ya Bapa, kami bersyukur karena Yesus, Imam Agung, telah memercayakan tugas
keimamatan-Nya kepada para uskup, dan para imam, maka bersama seluruh umat
beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci …, Bapa Uskup …, dan Pastor
Paroki kami …, kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil berseru:
Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya: “Santapan Peziarah”, PS 434.
P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita
berdoa.
U. Bapa kami yang ada di surga, dimulyakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
P. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
19. PENGUMUMAN
U. Amin
(Hening sejenak)
P. Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar
kita ke hidup yang kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
23. PENGUTUSAN
P. Marilah kita pergi mewartakan damai, kebenaran, keadilan, kasih dan
pengampunan.
U. Amin
HARI JUMAT AGUNG
MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN
Saudara-saudari seiman dalam Kristus. Hari ini kita berkumpul bersama untuk
memperingati Sengsara Tuhan kita Yesus Kristu dan wafat-Nya di kayu Salib. Kita
merayakannya dengan hati terbuka dan rasa syukur atas karunia cinta Allah yang
sedemikian mengagumkan.
Perayaan ini akan dimulai dengan perarakan masuk dalam keheningan tanpa nyanyian,
tanpa tanda salib dan salam, dilanjutkan dengan upacara Sabda. Kristus Sengsara Tuhan
kita merupakan bagian utama perayaan ini. Kita diajak mendengarkan dan mengikuti
Kisah Sengsara ini dengan penuh perhatian. Sesudah itu akan dilanjutkan dengan Doa
Umat Meriah untuk menyampaikan berbaga ujud-ujud Gereja. Kemudian dilanjutkan
dengan upacara Penyembahan Salib. Setiap orang diberi kesempatan juga untuk
menyembah Salib sebagai ungkapan kasih kepada Tuhan yang telah rela menderita
sengsara untuk kebahagiaan hidup kita.
Akhirnya, dalam perayaan ini kita akan mempersatukan diri secara lebih mesra dengan
Yesus Tuhan dengan menyambut Tubuh-Nya yang suci.
P. Marilah kita menyambut Tuhan yang akan menyapa kita dengan Sabda-Nya.
U. Dari hati yang tulus dan gembira. Kami siap menyambut Sabda-Mu, yang
menjadi pelita iman kami dan tongkat penuntun jalan kami.
Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka, akan mereka lihat; dan apa
yang tidak mereka dengar, akan mereka pahami. Maka mereka berkata:
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan
kekuasaan Tuhan dinyatakan! Laksana sebuah taruk, Hamba Yahwe tumbuh di
hadapan Tuhan, dan bagaikan tunas ia muncul dari tanah kersang. Ia tidak
tampan, dan semarak pun tidak ada padanya. Kita tidak tertark untuk memandang
dia. Keindahan pun tidak ada padanya, maka kita tidak suka padanya.
Ia dihina dan dihindari orang; dia seorang penuh kesengsaraan; dia seorang yang
tahu apa artinya menderita kesakitan. Ia sangat dihina, sehingga orang menutup
mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Ulangan:
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-
Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada
Tuhan!
6. BACAAN INJIL
Dengan tangan terkatup, mengajak umat:
Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan
berkata kepada mereka, “Siapakah yang kamu cari?” jawab mereka, “Yesus dari
Nazaret!” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah Dia.” Yudas yang mengkhianati
Yesus berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Yesus berkata kepada
mereka, “Akulah Dia,” mundurlah mereka, dan jatuh ke tanah.
Lalu Yesus bertanya lagi, “Siapakah yang kamu cari?” Jawab mereka, “Yesus
dari Nazaret!” Kata Yesus, “Telah ku katakana kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku
yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.” Demikian hendaknya supaya
digenapilah firman yang telah dikatakan-Nya; “Dari mereka yang Engkau
serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Aku biarkan binasa.” Lalu Simon
Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada
hamba Imam Besar, dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu
Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus, “Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku
harus minum piala yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
Lalu pasukan prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang
Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Mula-mula mereka
membawa-Nya kepada Hanas, karena Hanas adala mertua Kayafas, yang pada
tahun ini menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihati para
pemuka Yahudi: “Lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.”
Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam
Besar, dan ia masuk ke halaman istana Imam Besar itu. Tetapi Petrus tinggal di
luar dekat pintu. Murid yang lain itu, yang mengenal Imam Besar, kembali ke
luar, berbicara dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk.
Kata hamba perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus, “Bukankah engkau juga
murid orang itu?” Jawab Petrus, “Bukan!” Sementara itu hamba-hamba dan para
penjaga bait Allah telah menyalakan api arang, sebab udaranya dingin waktu itu,
dan mereka berdiri menghangatkan badan di situ. Petrus pun berdiri
menghangatkan badan bersama-sama dengan mereka.
Kemudian mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang para murid dan tentang
ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya, “Aku berbicara terus terang kepada dunia:
Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua
orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.
Mengapa engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka yang telah mendengar
apa yang Aku katakana kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah
Aku katakana.” Ketika Yesus mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di
situ menampar muka Yesus sambil berkata, “Begitukah jawab-Mu kepada Imam
Besar?” Jawab Yesus kepadanya, “Jika kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya,
tetapi jika benar, mengapa engkau menampar Aku?”
Lalu Hanas mengirim Yesus dalam keadaan terbelenggu kepada Kayafas, Imam
Besar. Simon Petrus masih berdiri dan menghangatkan badan. Kata orang-orang
di situ kepadanya, “Bukankah engkau juga salah seorang murid Yesus?” Petrus
menyangkalnya, katanya, “Bukan!” Kata salah seorang hamba Imam Besar,
keluarga dari hamba yang telinganya di potong Petrus, "Bukankah engkau kulihat
di taman itu bersama-sama dengan Yesus?" Petrus pun menyangkal lagi dan
seketika itu juga berkokoklah ayam.
Keesokan harinya, ketika masih pagi, mereka membawa Yesus dari Kayafas ke
istana gubernur. Mereka sendiri tidak masuk ke istana gubernur itu, supaya
jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu, Pilatus
keluar menemui mereka dan berkata, "Apakah tuduhan kamu terhadap orang
ini?" Jawab mereka kepadanya “jika ia bukan seorang penjahat, kami tidak
menyerahkan-Nya kepadamu!” Kata Piatus kepada mereka, “Ambilah Dia, dan
hakimilah dia menurut hukummu sendiri!" Kata orang-orang Yahudi itu, "Kami
tidak diperbolehkan menghukum mati seseorang." Demikian hendaknya supaya
digenapi firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana la akan
mati.
Pilatus masuk kembali ke dalam istana gubernur, lalu memanggil Yesus dan
bertanya kepada-Nya, “Apakah Engkau raja orang Yahudi?" Jawab Yesus,
"Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau orang lain yang
mengatakannya kepadamu tentang Aku?" Kata Pilatus, "Apakah aku seorang
Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan
Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau lakukan?" Jawab Yesus, "Kerajaan-
Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku
telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi,
Kerajaan-Ku bukan dari sini." Lalu kata Pilatus kepada-Nya, "Jadi Engkau adalah
raja?" Jawab Yesus, "Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja! Untuk itulah
Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku bersaksi
tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan
suara-Ku." Kata Pilatus kepada-Nya, "Apakah kebenaran itu?"
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-
prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus.
Mereka mengenakan pakaian ungu kepada-Nya, dan sambil maju ke depan
mereka berkata, "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar wajah
Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi, "Lihatlah, aku
membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu bahwa aku tidak
menemukan kesalahan apa pun pada-Nya."
Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berpakaian ungu. Kata Pilatus kepada
mereka, "Lihatlah orang ini!" Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu
melihat Yesus, berteriaklah mereka, "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus
kepada mereka, “Ambil Dia dan salibkan Dia! Sebab aku tidak menemukan
kesalahan apa pun pada-Nya." Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya,
"Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu la harus mati, sebab la
menganggap diri-Nya sebagai Putra Allah."
Ketika Pilatus mendengar perkataan itu ia makin takut. Lalu ia masuk lagi ke
dalam istana gubernur, dan berkata kepada Yesus, "Dari manakah asal-Mu?
Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus, "Tidakkah
Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa
untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
Yesus menjawab, "Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jika
kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan
Aku kepadamu, lebih besar dosanya."
Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi
berteriak, "Jika engkau membebaskan orang ini, engkau bukanlah sahabat Kaisar.
Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar. "Ketika
mendengar perkataan itu Pilatus menyuruh membawa Yesus ke luar. Lalu ia
duduk di kuris pengadilan, di tempat yang bernama Lithostrotos, dalam bahasa
Ibrani: Gabbatha.
Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira pukul dua belas. Kata Pilatus
kepada orang-orang Yahudi itu. "Lihatlah rajamu!" Lalu berteriaklah mereka,
"Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka
"Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala, "Kami tidak
mempunyai raja selain Kaisar!" Akhirnya, Pilatus menyerahkan Yesus kepada
mereka untuk disalibkan. Mereka menerima Yesus.
Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar kota, ke tempat yang bernama
Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgotha. Di situ Yesus disalibkan dan bersama
dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, sedangkan
Yesus di tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu
itu, bunyinya: "Yesus Orang Nazaret, Raja Orang Yahudi." Banyak orang Yahudi
membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan
kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Lalu kata imam-
imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus, "Jangan engkau menulis 'Raja orang
Yahudi," melainkan 'la mengatakan: Akulah Raja orang Yahudi." Jawab Pilatus,
"Apa yang kutulis, tetap tertulis."
Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah usai, berkatalah Ia,
“Aku haus!” supaya digenapi yang ada tertulis dalam Kitab Suci. Di situ ada
suatu bejana penuh anggur asam. Lalu mereka melilitkan bunga karang pada
sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengulurkannya ke
mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus, "Sudah
selesai!" Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.
Karena hari itu Hari Persiapan, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak
tinggal tergantung pada kayu salib - sebab Sabat itu hari yang besar - maka
datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya
kaki orang-orang itu dipatahkan, dan jenazah-jenazah diturunkan. Lalu datanglah
prajurit-prajurit, dan mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang
lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai
kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-
Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Orang yang melihat sendiri hal
itu bersaksi, dan benarlah kesaksiannya. Ia pun tahu bahwa ia mengatakan
kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya digenapi yang
ada tertulis dalam Kitab Suci:
“Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.” Ada pula nas lain yang
mengatakan: “Mereka akan memandang Dia, yang telah mereka tikam.”
Sesudah itu Yusuf dari Arimatea meminta kepada Pilatus, supaya ia
diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Yusuf menjadi murid Yesus secara
sembunyi-sembunyi karena ia takut kepada para pemuka Yahudi. Pilatus
mengabulkan permintaa Yusuf. Lalu datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah
Yesus. Nikodemus juga datang ke situ. Dialah yang dulu datang malam-malam
kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-
kira tiga puluh kilogram beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus,
mengafaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah
menurut adat pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan ada
suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum
pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu Hari Persiapan orang Yahudi,
sedangkan kubur itu tidak jauh letaknya, makan mereka membaringkan jenazah
Yesus di situ.
U. Terpujilah Kristus
7. KHOTBAH
Pengadilan yang tidak adil model ini masih terjadi juga di zaman modern kita.
Misalnya ada seorang pembantu rumah tangga di Makasar, namanya, Vero. Dikisahkan
dia bekerja pada seorang majikan dan majikannya menuduh dia mencuri 18 lembar
pakaian mereka lalu pembantu itu dijebloskan dalam penjara. Padahal baju-baju itu
diberikan mama/orangtua si majikan kepadanya.Sebagian di antaranya tidak layak
pakai. Diberitakan, tentang proses pemberian ini sudah disampaikannya dalam
persidangan di hadapan pengadilan, tetapi pembantu itu tetap dijebloskan ke dalam
penjara (sudah menginjak satu tahun). Dan anehnya proses ini tidak diinformasikan
pihak yang berwajib kepada keluarga korban. Terlepas akurat tidaknya berita tersebut,
tetapi harus diakui ada sekian banyak kasus-kasus pengadilan yang dilakukan dengan
cara dan proses tidak benar. Sering terdengar kata-kata: yang berkuasa dan yang
berduitlah yang menang,bukan berdasarkan objektif salah dan benar. Pengadilan yang
melahirkan keadilan masih jauh dari harapan. Pihak-pihak lemah dari sudut ekonomi,
kuasa dan status social seringkali menjadi pihak yang siap menanggung derita. Malah
lebih dari itu hak-hak mereka sering dirampas oleh oknum-oknum yang berkuasa dan
berduit. Apa yang dialami di bumi Kalimantan saat ini, misalnya, dengan kerusakan
lingkungan yang massif sering mengorbankan hak-hak orang kecil, warga setempat.
Dalam hal ini kita tidak saja bersikap tidak adil kepada sesama, tetapi juga terhadap
alam lingkungan. Ketika manusia tidak berdiri di atas prinsip hidup yang benar, dengan
jalinan relasi yang harmonis dengan sesama, alam sekitar dan Tuhan, ketidakadilan
tidak akan berakhir dan kerusakan kehidupan akan terus berlanjut.
Bagi umat atau korban yang mengalaminya, ingat Yesus Tuhanmu, sudah
mengalaminya terlebih dahulu. Bagi yang merasa diri pelaku ketidakadilan, mari kita
bertobat.
P Umat yang terkasih, Allah merelakan Putra-Nya bagi kita. Bersama karunia-Nya
yang mahabesar itu, tidakkah la akan memberikan kepada kita segala yang baik
dan berguna, jika kita memohonnya kepada-Nya? Karena itu, marilah dalam
kebersamaan dengan semua saudara seiman di seluruh dunia, kita menyampaikan
kepada Allah beberapa ujud yang menyangkut kepentingan Gereja dan
masyarakat.
1. Bagi Gereja. Saudara-saudara terkasih, marilah kita berdoa untuk Gereja Katolik
yang kudus. Semoga Allah berkenan mengimani Kristus. Hanya Allah yang
sanggup menghimpun mereka yang tercerai-berai; la pun memelihara mereka
yang telah bersatu di dalam Gereja-Nya. Semoga semua orang yang telah
dikuduskan Allah dalam Sakramen Pempabtisan, dipersatukan-Nya pula dalam
iman dan cinta kasih. Marilah kita berdoa….
2. Bagi Bapa Suci. Marilah kita berdoa bagi Bapa Suci, Paus.... yang telah dipilih
Allah memangku jabatan Uskup. Semoga Allah berkenan melindungi dia,
sehingga tetap sehat walafiat serta dipenuhi kebijaksanaan dan ketabahan untuk
memimpin umat dengan baik. Semoga umat yang dipimpinnya, dengan setia
mengikuti segala bimbingannya sehingga semakin berkembang dalam iman.
Marilah kita berdoa....
3. Bagi para pejabat Gereja dan segala lapisan umat. Marilah kita berdoa pula untuk
Uskup kita..., untuk semua Uskup, Imam, Diakon, untuk semua pejabat Gereja,
dan untuk semua pemimpin umat di tiap-tiap jemaat, dan juga untuk semua
anggota Gereja. Semoga masing- masing, sesuai dengan rahmat yang
dianugerahkan Tuhan kepadanya, mengabdi kepada Allah dengan setia dan penuh
iman. Marilah kita berdoa...
4. Bagi para calon baptis. Marilah kita berdoa bagi para calon baptis, khususnya
bagi mereka yang pada perayaan Paskah ini hendak menerima Sakramen
Pembaptisan. Semoga Tuhan kita berkenan membuka hati dan budi mereka
terhadap Sabda serta belas kasih-Nya. Semoga dalam sakramen itu mereka
sungguh lahir kembali dari air dan Roh Kudus, menerima pengampunan segala
dosanya, dan diberi hidup baru sebagai anak angkat Allah sendiri. Marilah kita
berdoa...
5. Bagi kesatuan umat Kristen.
Marilah kita berdoa bagi semua saudara kita yang mengimani Kristus. Hanya
Allah yang sanggup menghimpun mereka yang tercarai-berai; Ia pun memelihara
mereka yang telah bersatu di dalam Gereja-Nya. Semoga semua orang yang telah
dikuduskan Allah dalam Sakramen Pembabtisan, dipersatukan-Nya pula dalam
iman dan cinta kasih. Marilah kita berdoa…
6. Bagi mereka yang belum mengimani Kristus. Marilah kita berdoa untuk saudara-
saudari kita yang belum mengimani Kristus. Semoga mereka dengan hidup jujur
di hadapan Allah, dapat menemukan kebenaran serta jalan keselamatan, berkat
terang Roh Kudus serta kesaksian kaum beriman. Marilah kita berdoa...
7. Bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah. Marilah kita berdoa pula untuk
saudara-saudari kita yang tidak mengenal Allah. Allah telah menanamkan ke
dalam hati tiap manusia hasrat untuk mengenal penciptanya dan menemukan
ketentraman jiwa. Semoga di tengah awan gelap kehidupan ini, segala manusia
melihat titik cerah kasih sayang Allah. Semoga mereka pun terkesan oleh
kesaksian hidup umat beriman dan dengan gembira menyambut kehadiran Tuhan
dalam hidupnya. Marilah kita berdoa…
8. Bagi para pemimpin negara. Marilah kita berdoa pula bagi semua pemimpin
negara. Semoga berkat bimbingan dan perlindungan Allah, mereka sanggup
mengusahakan damai dan kesejahteraan sejati bagi seluruh rakyat, dan menjamin
kebebasan beragama. Marilah kita berdoa...
9. Bagi mereka yang menderita. Marilah kita panjatkan doa kita untuk saudara-
saudari kita yang menderita. Semoga Allah berkenan melenyapkan segala
penyakit, menjauhkan kelaparan, menguatkan para tahanan, mengembalikan para
pengungsi, melindungi orang yang sedang dalam perjalanan, mengantar pulang
para perantau, dan menganugerahkan keselamatan abadi kepada mereka yang
telah meninggal. Semoga mereka sekalian bergembira karena mengalami belas
kasiha Allah serta bantuan rahmat-Nya. Marilah kita berdoa …
P. Bapa yang mahabaik dan mahakuasa, begitu besar cinta-Mu kepada manusia,
sehingga Engkau menyerahkan Putra-Mu yang tunggal untuk kami, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal. Sudilah mendengarkan serta mengabulkan doa-doa yang telah kami
panjatkan kepada-Mu, demi Putra-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, Tuhan,
Pengantara kami.
U. Amin.
Kemudian salib diletakkan atau dipegang sedemikian rupa, sehingga dengan mudah
dapat dicium/ dihormati oleh umat. Umat kemudain datang untuk mencium/
menghormati salib sambil berlutut. Sementara itu dilagukan nyanyian-nyanyian
Sengsara Tuhan, misalnya, PS 506- dst., MB 41, dst.
P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita
berdoa.
U. Bapa kami yang ada di surga, dimulyakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin
P. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
12. PENGUMUMAN
P. Allah Bapa yang kekal dan kuasa. Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami
berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu. Kami mohon peliharalah karya belas
kasih-Mu dalam diri kami. Semoga kami, karena telah ambil bagian dalam
misteri Paskah, Engkau perkenankan hidup penuh bakti kepada-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin
P. Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat berlimpah ke atas umat-Mu ini,
yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan kebangkitan-
Nya; berikanlah pengampunan, anugerahkanlah penghiburan,tumbuhkanlah iman
yang kudus, berikanlah jaminan penebusan yang kekal. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U. Amin
(Hening sejenak)
P. Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar
kita ke hidup yang kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri) Dalam
nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
16. PENGUTUSAN
P. Marilah kita pergi mewartakan damai, kebenaran, keadilan, kasih dan
pengampunan.
U. Amin
PERAYAAN MALAM PASKAH
BAGIAN PERTAMA: UPACARA CAHAYA
Upacara cahaya diadakan di depan gereja. Lilin Paskah dinyalakan dari api unggun. Lampu-
lampu dipadamkan. Kemudian para petugas menuju keluar tempat dimana upacara cahaya
akan dimulai – dengan penyalaan Lilin Paskah yang telah diberkati di pusat Paroki.
1. TANDA SALIB
P. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
2. SALAM
P. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Amin
Pemimpin Ibadat memerciki api dengan air suci, kemudian memasang lima (5) butir
dupa pada lima (5) titik gambar salib pada Lilin Paskah, sambil berkata:
P. Semoga Kristus Tuhan melindungi dan memlihara kita demi luka-luka-Nya yang
kudus dan mulia.
U. Amin.
Kemudian Pemimpin Ibadat memerciki Lilin Paskah dengan air suci, lalu
menyalakannya dengan api baru sambil berkata:
P. Semoga cahaya Kristus yang telah bangkit dengan mulia, menghalau kegelapan dari
hati dan budi kita.
U. Amin.
I. Cahaya Kristus.
Ayat-ayat/ lirik Pujian Paskah diambil dari Puji Syukur Kor, No. 514a, atau 514b. Begitu
selesai Pujian Paskah atau sesudah Doa Pembuka, lilin umat dipadamkan.
6. DOA PEMBUKA
P. Marilah kita berdoa: Allah, Bapa yang mahabaik. Engkau berkenan mengundang
kami semua merayakan peristiwa agung kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
Kami mohon, sudilah menerangi hati dan budi kami dengan Roh Kudus, supaya
dengan merayakan malam agung ini, kami dapat memetic hikmah kebangkitan bagi
hidup kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin
P. Marilah kita menyambut Tuhan yang akan menyapa kita dengan Sabda-Nya.
U. Dari hati yang tulus dan gembira.
Kami siap menyambut Sabda-Mu, yang menjadi pelita iman kami dan tongkat
penuntun jalan kami.
Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Setelah menyelesaikan
penciptaan langit dan bumi, dengan tumbuh-tumbuhan dan segala binatang di
dalamnya, Allah melihat bahwa semuanya baik adanya. Maka akhirnya Allah
berfirman,
"Baiklah Kita menciptakan manusia, menurut rupa dan gambaran kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara, atas ternak dan
atas seluruh bumi, serta atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Maka Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah
diciptakannya dia. la menciptakan mereka laki-laki dan perempuan. Lalu Allah
memberkati mereka dan berfirman kepada mereka, "Beranak-cucu dan berkembang-
biaklah, penuhilah bumi dan taklukkanlah bumi itu. Berkuasalah atas ikan-ikan di
laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Ulangan:
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi.
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau
berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk
selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik
melampaui gunung-gunung.
9. BACAAN KEDUA
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah
berfirman kepadanya, "Abraham!" Abraham menyahut, "Ya, Tuhan." Berfirmanlah
Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah
Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran di salah satu
gunung yang akan Kutunjukkan kepadamu. " Maka berjalanlah Abraham bersama
anaknya Ishak ke sana.
Untuk kedua kalinya perserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham. kata-
Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri −demikianlah firman Tuhan− karena
engkau telah berbuat demikian, engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu
yang tunggal kepada-Ku, maka Aku memberkati engkau berlimpah-limpah, dan
akan membuat keturunanmu menjadi sangat banyak; banyaknya seperti bintang di
langit dan seperti pasir di tepi laut. Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota
musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat,
sebab engkau telah menaati firman-Ku."
Ulangan:
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam
dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan
Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel, dan berserulah mereka kepada Tuhan.
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Mengapa engkau berseru-seru demikian
kepada-Ku! Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau,
angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan terbelahlah airnya.
Dengan demikian orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di
tanah yang kering. Sementara itu Aku akan membuat tegar hati orang-orang Mesir,
sehingga mereka menyusul orang Israel. Lalu Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku
terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, terhadap keretanya dan orang-orangnya
yang berkuda. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku
menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya, dan orang-orangnya yang
berkuda itu."
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel,
lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak
di depan mereka, berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu beranjak
dan berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan
kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi orang Mesir untuk
mendekati orang-orang Israel.
Pada waktu jaga-pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan
awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta-kereta
mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata,
"Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk
mereka melawan Mesir!" Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Ulurkanlah tanganmu
ke atas laut, supaya air berbalik menimpa orang Mesir, kereta-kereta, dan pasukan-
berkuda mereka." Maka Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; dan menjelang
pagi berbaliklah air ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu.
Demkianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut jadi
berbaliklah segala air itu,lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh
pasukan Firaun, yang telah menyusul orang-orang Israel ke tengah laut. Tiada
seorang pun diantara mereka yang luput. Tetapi orang Israel menyebrang melalui
dasar laut yang kering, sedang di kiri dan kanan mereka, air itu bagai tembok bagi
mereka.
Bacaan ini tidak ditutup dengan "Demikianlah sabda Tuhan, tetapi langsung
disambung dengan mazmur berikut:
1. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab la tinggi luhur, kuda dan penunggangnya
dilemparkan-Nya ke dalam laut, Tuhan itu kekuatan dan mazmurku, la telah menjadi
keselamatanku. Dia Allahku, kupuji Dia; Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.
2. Tuhan itu pahlawan perang, Tuhan, itulah nama-Nya! Kereta Firaun dan pasukannya
dibuang-Nya ke dalam laut; para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut
Teberau.
3. Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
Tangan kanan-Mu, ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, ya
Tuhan, menghancurkan musuh.
Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam
kematian-Nya. Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama dengan Dia oleh
pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru. Karena jika kita telah menjadi satu dengan Kristus dalam kematian-Nya,
maka kita juga akan menjadi satu dengan Dia dalam kebangkitan-Nya. Sebab kita
tahu, bahwa pribadi kita yang lama telah turut disalibkan, supaya hilang lenyaplah
kuasa dosa atas kita, dan kita tidak lagi menghambakan diri kepada dosa. Sebab
siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dalam
persatuan dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga bersama dengan
Dia. Sebab kita tahu, bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati. Tidak
mati lagi; kematian tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah
kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah
kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandang dirimu: kamu
telah mati bagi dosa, dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Ulangan:
Alleluya, Alleluya, Alleluya.
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab la baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah
Israel berkata, Kekal abadi kasih setia-Nya!"
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu
terjadi dari pihak Tuhan suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Alleluya
P. Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius (Mat.
28: 1-10)
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar hari pertama minggu itu,
pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur Yesus. Tiba-tiba
terjadilah gempa bumi yang hebat, sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit
dan datang ke kubur Yesus. Ia menggulingkan batu penutup kubur itu, lalu duduk di
atasnya. Wajahnya bagaikan kilat, dan pakaiannya putih bagaikan salju. Para
penjaga kubur itu pun gentar ketakutan, dan menjadi seperti orang-orang mati.
Akan tetapi, malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu, “Janganlah
kamu takut; sebab aku tahu bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak
ada di sini, sebab Ia telah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari,
lihatlah tempat Ia dibaringkan. Segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-
Nya bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului Galilea; di
sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.”
Mereka pun segera pergi dari kubur itu, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar.
Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu!” Mereka
mendekati-Nya, dan memeluk kaki-Nya, serta menyembah-Nya lalu kata Yesus
kepada mereka,“Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku,
supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku!
U. Terpujilah Kristus
17. KHOTBAH
Itulah pekikan awal pembuka seluruh perayaan malam ini: Kristus Cahaya Dunia.
Pertanyaan kita adalah memang dunia ini gelap sehingga memerlukan cahaya? Apa
yang dimaksudkan dengan dunia gelap atau mengapa dunia gelap? Apa ruginya jika
dunia gelap maka perlu ada pertolongan cahaya?
Dunia gelap adalah dunia tanpa keadilan, tanpa kasih dan tanpa kebenaran. Dalam
dunia gelap berbagai bentuk kejahatan, penderitaan lahir dan merajalela: kebrutalan,
peperangan, perampasan, pemerkosaan, penindasasn, penjajahan, kerakusan,
ketamakan, kebencian, kedengkian, irihati, kesombongan, permusuhan, hedonis,
individualisme, konsumerisme, egoisme, dan lain-lain. Semuanya ini mendatangkan
ketidaktenangan, ketakutan, kegelisahan, kecemasan dan ketidak-damaian lahir dan
batin. Ujung dari semuanya ini adalah ancaman maut. Semua orang takut akan maut.
Padahal setiap insan manusia mendambakan kedamaian lahir dan batin yang pada
giliranya mendatangkan kebahagiaan. Akar dan sumber dari semuanya ini adalah dosa.
Hidup dalam dosa sama dengan hidup yang dikuasai iblis. Kerjanya iblis selalu
memporakporandakan. Upah dosa adalah maut. Maut adalah kegelapan yang sangat
ditakuti semua manusia. Di sinilah kejayaan iblis. Iblis senang jika seluruh alam ciptaan
berada di bawah genggamannya.
Kita menyaksikan upacara mala mini. Sebelum Lilin Paska bernyala kegelapan
menguasai kita. Lilin Paska adalah lambang Krisuts. Kegelapan tersebut
melambangkan dunia dengan segala kejahatan yang diutarakan tadi. Dunia yang
dikuasa iblis, dunia tanpa Tuhan, dunia tanpa Kristus. Tetapi dunia dan manusia adalah
ciptaan Tuhan, milik Allah. Kita adalah milik Allah, bukan milik iblis dengan
kekuatannya.
Perayaan malam ini adalah perayaan Allah merebut kembali ciptaan dan manusia dari
kuasa si jahat. Dengan bangkitanya Yesus dari alam maut, Dia memenangkan kita atas
jeratan iblis. Yesus Tuhan merenggut kuasa maut dan meremukkan kekuatan iblis.
Dosa digantungkankan-Nya pada kayu salib-Nya, maut diremukan-Nya melalui
kebangkitan-Nya, kita dibebaskan-Nya, bagai membebaskan umat pillihan dari
penindasan Mesir, melalu mukjizat laut merah. Malam ini Allah dalam Kristus
melakukan karya-Nya yang agung dan ajaib. Yesus tampil sebagai cahaya dunia. Ia
membiarkan diri-Nya dikorbankan bagai lelehan lilin Paska, dan memancarkan terang
kehidupan. Akulah Terang Dunia, kata-Nya. Dialah Sang Cahaya yang
meluluhlantakan kegelapan dan menghalaunya dari tengah dunia dan dari hati kita.
Bersama santo Paulus kita boleh berucap bangga dan riang:
Hai maut di mana kah sengatmu ( bdk 1Kor 15:55)? Hai kematian di manakah
taringmu? Di bawah, di dalam dan oleh Kristus Tuhan maut dan dosa kehilangan taring.
Oleh kebangkitan-Nya Yesus memproklamasikan kepada dunia, Dia menang atas maut,
kegelapan dosa telah dikalahkan, jangan takut, mari hidup dalam sukacita,
bersoraksorailah. “ Maut telah ditelan dalam kemenangan”( 1 Kor 15: 54). Dia adalah
Terang dan Dia adalah kebangkitan dan hidup: Dia telah bangkit dan mendahului kamu
ke Galilea ( bacaan Injil).
Hanya Yesus yang dapat mengalahkan maut dan hanya Yesus yang dapat meremukkan
dosa. Maka jangan tunda-tunda untuk mengakui dan mengikuti Yesus, beri dirimu
dibaptis dan ikutilah jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya agar engkau mempunyai
hidup(kekal).
Untuk umat yang sudah beriman, persiapkan dan nyalakan terus lilin imanmu, jangan
pernah kendor. Ikutilah contoh hidup 5 gadis bijaksana dalam Kitab Suci dan jauhi
sikap seperti yang ditunjukkan 5 gadis bodoh ( bdk Mat 25:1-12). Perayaan malam ini
menjadi perayaan peneguhan imanmu maka baharuilah imanmu yang barangkali sudah
“rusak” atau terkena “virus”arus zaman, carilah Yesus. Malam ini kita membaharui
janji-janji baptis kita. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang kegelapan tetapi
kita adalah anak-anak Terang, dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Cahaya yang membawa kehidupan dan penebusan adalah Kristus sendiri. Oleh karena
itu datanglah kepada Yesus, berimanlah kepada-Nya agar kegelapan hati, kebuntuan
hidup, kehilangan arah, keputusasaan hidupmu dilenyapkan. Seorang yang beriman
kepada Kristus dan menjadi murid-Nya diundang untuk hidup di dalam sukacita dan
kegembiraan. Maka hindarilah tindak-tindakan yang mematikan kegembiraan dan
melumpuhkan pengharapan yakni ketidakadilan, kerakusan dan perampasan.
Tanggungjawab setiap murid Yesus adalah membawa sukacita kepada dunia: sesama
dan alam sekitar. Jalan untuk ke sana adalah menjadi pelaku keadilan dan pembela
kebenaran.( EB)
18. SYAHADAT
P. Saudara-saudari seiman, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga, yang
telah membangkitkan Yesus Kristus, Putra-Nya, dari kematian, agar kita dapat
menemukan hidup sejati pada-Nya.
4. Untuk intensi khusus. (Petugas Doa Umat menyampaikan ujud khusus yang sesuai dengan
kebutuhan umat setempat).
5. Bagi kita yang hadir di sini.
Kita berdoa kita selalu ingat dan sadar akan janji pembaptisan kita, mendobrak cara
hidup lama yang menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama. Semoga kebangkitan
Kristus memperteguh kita dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab sehari-hari.
Marilah kita mohon...
U. Amin
1. Bapa di surge, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu; tetapi Engkau
berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaan-Mu
dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepada-Mu:
2. Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai berai, karena hanya mengikuti
kehendak sendiri, tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu
kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
4. Kebangkitan-Nya dari alam maut, telah memberi kami pengharapan yang kokoh
akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Engkau. Maka kami berseru kepada-
Mu:
P. Maka dengan rasa penuh syukur, kami lambungkan pujian bagi-Mu, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci..., Bapa Uskup.... dan
Pastor Paroki kami.... kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya, "Pujilah Tuhan Sang Raja",
PS 673.
22. BAPA KAMI
P. Saudara-saudari, pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni Kudus,
maka bersama dengan saudara-saudari separoki yang menyambut Komuni,
marilah menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita (hening
sejenak)
P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U. Bapa kami yang ada di surga, dimulyakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah
kami dari yang jahat.
P. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
25. PENGUMUMAN
P. Marilah kita berdoa: Allah, Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur atas malam
ini, karena Engkau telah memancarkan cahaya-Mu atas kami, yaitu Yesus Kristus,
Putra-Mu terkasih. Kami bersyukur kepada-Mu atas pengharapan akan hidup, yang
telah Kaubangkitkan di dalam hati kami. Kami bersyukur kepada-Mu karena Kau
perkenankan mendengarkan Sabda-Mu serta memuji kasih setia-Mu. Kami mohon,
semoga kami tetap merasa bahagia atas hidup yang Kau anugerahkan kepada kami;
semoga kami tetap menjadi umat-Mu dan Engkau Allah kami. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U. Amin
28. MOHON BERKAT TUHAN
P. Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri Perayaan Malam Paskah ini
marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
(Hening sejenak)
P. Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita
ke hidup yang kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
29. PENGUTUSAN
P. Marilah kita pergi mewartakan kebangkitan Tuhan dengan hidup dalam damai,
kebenaran, keadilan, kasih dan pengampunan.
U. Amin
HARI RAYA PASKAH
KEBANGKITAN TUHAN
1. TANDA SALIB
P. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
2. SALAM
P. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Amin
Hening sejenak.
(Pada hari raya Paskah dan sepanjang masa Paskah ritus tobat bisa diganti dengan
percikan air suci diiringi lagu-lagu yang sesuai)
P. Saya mengaku…
U. kepada Allah yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya
berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada
Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara
sekalian supaya medoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
5. KEMULIAAN (Dinyanyikan)
U. Amin
P. Marilah kita menyambut Tuhan yang akan menyapa kita dengan Sabda-Nya.
U. Dari hati yang tulus dan gembira. Kami siap menyambut Sabda-Mu, yang menjadi
pelita iman kami dan tongkat penuntun jalan kami.
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah seorang perwira Bernama
Kornelis, di kota Kaisarea Di situ Petrus berkata, “Kamu tahu tentang segala sesuatu
yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang
diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah
mengurapi Dia dengan Roh dan dengan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan
keliling sambil berbuat baik. Dan Ia menyembuhkan semua orang yang dikuasai
iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang dibuat Yesus di tanah Yudea maupun di
Yerusalem. Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah tetap
membangkitkan Dia pada hari ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan
diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah
ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami sendiri, yang telah makan dan minum
bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah
menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan memberikan kesaksian
bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang hidup dan orang
mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa siapa saja yang percaya kepada-
Nya, dia akan mendapatkan pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.”
Ulangan:
Inilah hari yang dijadikan Tuhan,
marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah
Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya.”
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan
keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan
perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru, hal itu
terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
9. MADAH PASKAH
P. Alleluya.
U. Alleluya.
P. Anak Domba Paskah kita, yaitu Yesus Kristus, telah disembelih.
Karena itu marilah kita berpesta dalam Tuhan 1kor. 5:7b-8a
U. Alleluya
Pada hari pertama pekan itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria
Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu penutupnya telah diambil
dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang
dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, “Tuhan telah diambil orang dari kubur-
Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
Lalu berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari
bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus,
sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain
kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Kemudian tibalah juga
Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan
terletak di tanah, sedangkan kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak
terletak dekat kain kafan itu, tetapi terlipat tersendiri di tempat yang lain.
Sesudah itu masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu;
ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci,
yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
13. KHOTBAH
Namun apa yang terjadi? Mencengangkan! Nama Yesus bukannya menghilang dari
pembicaraan publik tetapi justeru semakin diberitakan dari waktu ke waktu sampai
dengan saat ini. Mengapa? Hal tersebut karena peristiwa berikut ini:
Sebagaimana yang sudah dikatakan-Nya bahwa pada hari ketiga Ia akan bangkit. Hal itu
pun terjadi! Perempuan yang ke kubur dan para murid yang melihat-Nya memberitakan
bahwa Ia telah bangkit. Itulah perayaan kita hari ini. Yesus bangkit dari kematian.
Bacaan Injil hari ini bercerita tentang peristiwa kebangkitan tersebut. Kabar itu
menggemparkan seluruh Yerusalem dan sekitarnya. Maka kita boleh bertanya:
Mungkinkah orang jahat bisa bangkit dari kematian? Mungkinkah orang yang dinilai
menghujat Allah, pelanggar aturan Sabat, bangkit dari alam maut? Mungkinkah manusia
biasa bangkit dari kubur? Di depan mata musuh-musuh Yesus dan umat manusia
umumnya, para nabi yang hebat-hebat dalam sejarah bangsa Israel yang dikatakan umat
pilihan Allah tersebut, kubur-kubur mereka masih ada malah sampai dengan sekarang,
dan tidak ada cerita tentang kebangkitan itu, termasuk raja Daud sekali pun - kuburnya
masih dijaga sampai dengan hari ini. Hanya Yesuslah satu-satunya yang hidup kembali
dan bangkit dari kematian. Hanya Yesus yang mampu mengalahkan dan merenggut
kuasa maut.
Yesus yang kita sembah adalah Allah yang benar, Dia yang telah menjadi manusia dan
tinggal di antara kita (bdk Yoh 1:14). Perayaan kebangkitan hari ini seakan bercerita
kepada kita, Yesus bukanlah manusia biasa, bukan pula penjahat sebagaimana
dituduhkan, melainkan Dia adalah Tuhan dari segala tuhan, penguasa kehidupan,
penakluk maut dan pembawa keselamatan. Dia adalah jalan,kebenaran dan hidup.
Mari terus beriman kepada Yesus dan wartakanlah kebangkitan-Nya sampai ke ujung
bumi dan sampai akhir dunia.(EB)
14. SYAHADAT
P. Saudara sekalian, marilah menanggapi Sabda Tuhan dengan mengucapkan Syahadat.
U Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, dan akan
Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh
Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, yang menderita sengsara dalam
pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ke
tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga
duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan datang
mengadili orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja
Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan
badan, kehidupan kekal. Amin.
4. Untuk intensi khusus (Petugas Doa Umat menyampaikan ujud khusus yang aktual dialami umat
setempat).
1. Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan mengutus Putra-Mu yang tunggal
Engkau menebus kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru:
2. Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah Engkau selamatkan melalui
ketaatan dan penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam sengsara dan wafat-
Nya. Maka kami berseru:
3. Engkau telah membangkitakan Yesus, dan dengan kebangkitan-Nya itu fajar hidup
baru Engkau terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka kembali dan kami
Engkau tuntun masuk ke dalam Surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka
kami berseru:
P. Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci …,
Bapa Uskup …, dan Pastor Paroki …, kami melambungkan madah pujian bagi-Mu
sambil bernyanyi/berseru:
Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya: “Di Masa Paskah Nyanyilah”,
PS 528.
P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U. Bapa kami yang ada di surga, dimulyakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah
kami dari yang jahat.
P. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U. Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
21. PENGUMUMAN
P. Marilah kita berdoa: Allah Bapa kami, kami mengucap syukur atas segala anugerah
yang Engkau limpahkan kepada kami. Pengabdian dan cinta kasih Yesus, Putra-Mu,
telah Engkau terima, dan kini Ia duduk di sisi kanan-Mu. Kami mohon, jagalah
umat-Mu agar hidup dalam kedamaian dan kerukunan, dan tandailah hidup kami
dengan Salib serta Kebangkitan Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin
(Hening sejenak)
P. Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita
ke hidup yang kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
25. PENGUTUSAN
P. Marilah kita pergi mewartakan damai, kebenaran, keadilan, kasih dan pengampunan.
U. Amin
DOA SEPANJANG TAHUN 2023
Engkau telah menciptakan pulau kami dengan berbagai aneka ragam, seperti:
hutan, air, tanah, bukit, lembah dan umat manusia. Kami mohon kiranya Engkau tetap
menjaga keharmonisan, sehingga pulau kami tetap lestari.
Allah Bapa, kami berdoa bagi para pemimpin dan mereka yang memegang
kekuasaan dan pengambil kebijakan dalam kehidupan ini,
agar Roh Kudus-Mu menerangi pikiran, akal budi, nurani
dan jiwa mereka agar dapat mengambil kebijakan
yang adil dan benar serta berani berkorban, bersolider
dan berbagi dengan sesama.
Kami juga berdoa bagi para tenaga medis, pendidik, birokrat, aparat penegak
hukum, politisi dan mereka yang terlibat dalam pelayanan publik,
yang memberikan pelayanan terbaik bagi siapapun
yang membutuhkan.
Sembuhkan luka-luka jiwa dan batin kami dengan bilur-bilur dan darah-Mu
Agar kami samakin dimurnikan.
Sembuhkanlah sakit raga dan jiwa kami agar kami boleh mewartakan
kasih-Mu dalam hidup kami.
Pulihkan kehidupan kami dari segala keputusasaan,
ketidakberdayaan menjalani kehidupan
dengan segala persoalannya.
Ya Bapa berilah hati yang murni, pikiran yang jernih dan kasih tulus
Sehingga kami boleh menjadi saksi belas kasih-Mu yang tak terbagi
di tengah bangsa dan negara kami dalam hidup bermasyarakat
tanpa membedakan siapapun sebagai makhluk ciptaan-Mu dan
semoga kami dapat meneladani serta setia kepada
Putera-Mu Sang Juru Selamat kami.