PEMBUKA
I: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
I: Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U: Dan Bersama rohmu.
PENGANTAR
Imam memberi kata pengantar:
Saudara-saudara terkasih, sudah sejak awal Masa Prapaskah kita
menyiapkan diri dengan ulah tobat dan karya amal kasih. Pada hari ini kita
semua berkumpul dan bersama seluruh umat Allah mengawali misteri
Paskah Tuhan kita, yakni sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Untuk
menggenapi misteri inilah Yesus memasuki Yerusalem, kota-Nya. Oleh
karena itu, marilah dengan penuh iman dan bakti kita mengiringi Tuhan
sambil mengenangkan peristiwa yang menyelamatkan itu. Dengan
demikian kita memetik buah salib suci, yakni kebangkitan dan kehidupan.
2
Lalu imam mereciki daun palma di atas meja dengan air suci dan
mendupainya tanpa mengucapkan apa-apa. Sedangkan daun palma yang
dipegang umat cukup diperciki saja sambil imam berjalan keliling.
HOMILI SINGKAT
3
PERARAKAN
Imam menyampaikan ajakan untuk memulai perarakan:
Seperti biasa perarakan mulai bergerak menuju gereja tempat misa akan
dirayakan. Jika dipakai dupa, seorang pelayan dupa berjalan paling depan
sambil mengayun-ayunkan pedupaan yang berasap; menyusul seorang
pelayan pembawa salib yang (seturut kebiasaan setempat) dihias dengan
daun palma, diapit oleh dua pelayan yang membawa lilin bernyala.
Menyusul pelayan yang membawa Evangeliarium, imam dan para pelayan
lain, dan akhirnya seluruh umat, yang berarak sambil melambai-
lambaikan daun palma.
Sementara perarakan berlangsung, dilagukan nyanyian-nyanyian oleh kor
bersama umat yang sesuai untuk menghormati Raja Kristus.
Setelah tiba di altar, imam menghormati altar dan, bila dianggap perlu,
mendupainya. Lalu ia pergi ke tempat duduk. Dengan menghilangkan
bagian-bagian ritus pembuka misa, termasuk, bila ada, Kyrie, imam
langsung mengucapkan doa pembuka. Kemudian misa dilanjutkan seperti
biasa.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa:
Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat
kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib,
sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami
meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
U: Amin
4
LITURGI SABDA
Ayat:
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok;
mereka mencibirkan bibir dan menggeleng-gelengkan kepala!
Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang
meluputkannya,
biarlah Allah melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?”
7
dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, dan kamu akan duduk di atas
takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
N: Kemudian Yesus berkata kepada Petrus,
+: ”Simon, Simon, lihat Iblis telah menuntut untuk menampi kamu
seperti gandum. Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya
imanmu jangan gugur. Dan jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu.”
N: Jawab Petrus,
Ptr: ”Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan
Engkau!”
N: Tetapi Yesus berkata,
+: ”Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok,
sebelum engkau tiga kali menyangkal Aku.”
N: Lalu Yesus berkata kepada semua rasul,
+: ”Ketika Aku mengutus kamu dengan tidak membawa pundi-pundi,
bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?”
N: Jawab mereka,
PR: ”Suatu pun tidak!”
N: Kata-Nya kepada mereka,
+: ”Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah
ia membawanya; demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa
yang tidak mempunyainya, hendaklah ia menjual jubahnya dan
membeli pedang. Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab
Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara
pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku
sedang digenapi.”
N: Kata mereka,
PR: ”Tuhan, ini ada dua pedang.”
N: Jawab-Nya,
+: ”Sudah cukup!”
N: Lalu pergilah Yesus ke luar kota, dan sebagaimana biasa Ia menuju
Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di
tempat itu Ia berkata kepada mereka.
+: ”Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
N: Kemudian Yesus menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar
batu jaraknya. Di sana Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya,
+: ”Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku.
Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang
hendaknya terjadi.”
8
N: Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi
kekuatan kepada-Nya. Yesus sangat ketakutan, dan makin
bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik
darah yang bertetesan di tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan
kembali kepada murid-murid-Nya. Tetapi Ia mendapati mereka
sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada mereka,
+: ”Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
N: Waktu Yesus masih berbicara, datanglah serombongan orang, sedang
murid-Nya yang bernama Yudas mendekati Dia untuk mencium-Nya.
Maka kata Yesus kepadanya,
+: ”Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”
N: Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang
akan terjadi, berkatalah mereka,
PR: ”Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”
N: Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Agung, sehingga
putuslah telinga kanannya. Tetapi Yesus berkata,
+: ”Sudahlah!”
N: Lalu Yesus menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan para kepala
pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia,
kata-Nya,
+: ”Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan
pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah
kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tapi
inilah saatmu, dan inilah kuasa kegelapan itu!”
N: Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke
rumah Imam Agung. Dan Petrus mengikuti dari jauh.
Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api, dan
mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah
mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia
mengamat-amati Petrus, lalu berkata,
R: ”Orang ini juga bersama-sama dengan Yesus!”
N: Tetapi Petrus menyangkal, katanya,
Ptr: ”Bukan, aku tidak mengenal Dia!”
N: Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata,
R: ”Engkau juga seorang dari mereka!”
N: Tetapi Petrus berkata,
Ptr: ”Bukan, aku bukan seorang dari mereka!”
9
N: Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain lagi berkata dengan tegas,
R: ”Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Yesus, sebab ia juga
orang Galilea.”
N: Tetapi Petrus berkata,
Ptr: ”Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”
N: Seketika itu juga, sementara Petrus berkata, berkokoklah ayam. Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus
bahwa Tuhan telah berkata kepadanya, ”Sebelum ayam berkokok
pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” Lalu Petrus
pergi ke luar dan menangis dengan sedih. Sementara itu Yesus
diolok-olok dan dipukuli oleh orang-orang yang menahan-Nya.
Mereka menutupi muka Yesus dan bertanya,
R: ”Coba katakan, siapa yang memukul Engkau?”
N: Dan banyak lagi hujat yang mereka ucapkan kepada-Nya.
Setelah hari siang, berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Lalu mereka menghadapkan
Yesus ke Mahkamah Agama mereka, katanya,
R: ”Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.”
N: Jawab Yesus,
+: ”Sekalipun Aku mengatakannya kepadamu, kamu toh tidak percaya!
Dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepadamu, kamu toh tidak akan
menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah
kanan Allah Yang Mahakuasa.”
N: Kata mereka semua,
R: ”Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?”
N: Jawab Yesus,
+: ”Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah.”
N: Lalu kata mereka,
R: ”Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita telah mendengarnya dari
mulut-Nya sendiri!”
N: Lalu bangkitlah seluruh sidang itu, dan Yesus dibawa menghadap
Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya,
R: ”Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa
kami; Ia melarang orang membayar pajak kepada kaisar, dan tentang
diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”
N: Pilatus bertanya kepada Yesus,
PIL: ”Benarkah Engkau raja orang Yahudi?”
N: Jawab Yesus,
+: ”Engkau sendiri mengatakannya.”
10
N: Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak
itu,
PIL: ”Aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada orang ini.”
N: Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya,
R: ”Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea! Ia mulai
di Galilea, dan kini sudah sampai di sini!”
N: Ketika Pilatus mendengar itu, ia bertanya, apakah Yesus itu seorang
Galilea. Dan ketika tahu bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes,
Pilatus mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada
juga di Yerusalem.
Ketika melihat Yesus, Herodes sangat girang. Sudah lama ia ingin
melihat Yesus, karena ia sering mendengar tentang Dia; lagi pula ia
berharap dapat melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia
mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak
memberi jawab apa pun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-
ahli Taurat maju ke depan, dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang
berat terhadap Yesus. Maka mulailah Herodes dan pasukannya
menista serta mengolok-olok Yesus. Ia mengenakan jubah kebesaran
kepada Yesus, lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. Dan pada
hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus, yang sebelumnya
bermusuhan.
N: Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala serta rakyat, dan
berkata kepada mereka,
PIL: ”Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang
menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah
memeriksanya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan
kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Herodes pun tidak
menemukan kesalahan pada-Nya, sehingga ia mengirimkan Dia
kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang
dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan
menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”
N: Sebab Pilatus wajib melepaskan seorang tahanan bagi rakyat pada
hari raya itu. Tetapi mereka berteriak bersama-sama,
R: ”Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!”
N: Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu
pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena
pembunuhan. Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada
mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak
membalasnya,
11
R: ”Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!”
N: Kata Pilatus untuk yang ketiga kalinya kepada mereka,
PIL: ”Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada
suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan
hukuman mati. Jadi Aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”
N: Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya
Yesus disalibkan. Akhirnya mereka menang dengan teriakan mereka.
Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Jadi
Pilatus melepaskan Barabas yang dimasukkan ke dalam penjara
karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan
mereka.
Ketika membawa Yesus untuk disalibkan, para serdadu menahan
seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar
kota, lalu meletakkan salib Yesus di atas bahunya, supaya ia
memikulnya sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar orang
mengikuti Yesus; di antaranya banyak perempuan yang menangisi
dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata,
+: ”Hai putri-putri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku,
melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat,
akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul,
berbahagialah perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan
dan yang tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata
kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada
bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian
terhadap kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?”
N: Bersama Yesus digiring juga dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk
dihukum mati bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di
tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ.
Kecuali Yesus, disalibkan juga kedua orang penjahat itu, yang
seorang di sebelah kanan, yang lain di sebelah kiri-Nya.
Ketika bergantung di salib, Yesus berkata,
+: ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat.”
N: Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus. Orang
banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin
mengejek Yesus, katanya,
R: ”Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-
Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah.”
12
N: Juga prajurit-prajurit mengolok-olok Dia; mereka mengunjukkan
anggur asam kepada-Nya dan berkata,
Srd: ”Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”
N: Ada juga tulisan di atas kepala-Nya ”Inilah Raja orang Yahudi”.
Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus,
katanya,
P1: ”Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
N: Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya,
P2: ”Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau
menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum,
sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita,
tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”
N: Lalu ia berkata kepada Yesus,
P2: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Kata Yesus kepadanya,
+: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
N: Ketika itu kira-kira pukul dua belas. Kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Ketika itu
tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara
nyaring,
+: ”Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
N: Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya.
HOMILI
SYAHADAT
DOA UMAT
Bersama Yesus yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi oleh Bapa-
Nya, marilah kita menghadap Bapa dan berdoa:
14
L: Bagi kita sendiri yang berkumpul di sekitar altar ini: Ya Bapa yang
Mahamurah, curahkanlah kami semangat Yesus kristus, Putra-Mu, agar
kami dapat saling membantu dalam memanggul salib kehidupan kami
sehari-hari dalam mengikuti jejak Putra-Mu. Marilah kita mohon….
LITURGI EKARISTI
15
Ya Allah, semoga oleh penderitaan Putra Tunggal-Mu pendamaian-Mu
dengan kami semakin mendekat. Kami tidak mampu mencapainya dengan
usaha kami sendiri, namun kami sudah merasakannya, berkat kurban yang
penuh daya ini dan karena belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. U: Amin.
PREFASI MINGGU SENGSARA
I: Tuhan bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.
I: Marilah mengarahkan hati kepada tuhan.
U: Sudah kami arahkan.
I: Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U: Sudah layak dan sepantasnya.
I: Sungguh layak dan sepantasnya
bahwa kami selalu dan di mana pun
bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus,
Allah yang Mahakuasa dan kekal:
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Ia yang tidak bersalah, rela menderita bagi orang berdosa
dan rela dihukum dengan tidak adil bagi orang jahat.
Wafat-Nya menghapus dosa kami
dan kebangkitan-Nya menyelamatkan kami.
Maka, bersama semua Malaikat kami pun memuji Dikau
dan bersorak gembira sambil bernyanyi:
U: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan… (khusus untuk masa Prapaskah)
17
Dengan pengantaraan Dia, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu Allah
Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus segala
hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U: Amin.
DOA DAMAI
I: Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para rasul-Mu,
damai-Ku Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu,
janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman
Gereja-Mu, dan berilah kami damai dan kesatuan sesuai dengan
kehendak-Mu. Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U: Amin.
I: Semoga damai Tuhan selalu bersamamu.
U: Dan bersama Rohmu.
KOMUNI
Tertagih Janji (MB 386)
O Sri Yesus (MB 387)
18
DOA SESUDAH KOMUNI
Marilah kita berdoa:
Ya Allah, kami yang telah dipuaskan oleh anugerah suci ini bersujud
memohon kepada-Mu: Semoga sebagaimana berkat kematian Putra-Mu
Engkau membantu kami mengharapkan apa yang kami imani. Demikian
pula berkat kebangkitan-Nya Engkau membantu kami mencapai apa yang
kami tuju. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan
berkuasa sepanjang segala masa.
U: Amin.
RITUS PENUTUP
PENGUMUMAN
19
Sekedar mengingatkan:
Masa Prapaskah berlangsung sampai dengan hari Kamis dalam Pekan
Suci. Pekan suci ini dilanjutkan dengan Tri Hari Paskah.
Tri Hari Paskah dimulai dengan perayaan Kamis Putih, kemudian
Jumat Agung, Sabtu Suci, dan mencapai puncaknya pada Malam
Paskah dan berakhir dengan ibadat sore Minggu Paskah.
Dalam tata aturan liturgi Gereja, hari-hari Pekan Suci, yaitu dari hari
Senin sampai dengan Kamis, diutamakan diatas semua hari raya. Dalam
Pekan Suci ini, Sakramen Baptis dan Penguatan atau Krisma tidak
boleh diberikan. Begitu pula, kecuali Sakramen Tobat dan Pengurapan
Orang Sakit, perayaan sakramen-sakramen lain termasuk Ekaristi,
Baptis, Perkawinan tidak diperbolehkan pada hari Jumat Agung dan
Sabtu Suci.
Dan jangan lupa dana APP yang sudah dikumpulkan di
lingkungan/stasi dibawa dan diikutsertakan dalam persembahan pada
hari Kamis Putih.
20
Seksi Liturgi
Paroki St. Stefanus Malinau
Keuskupan Tanjung Selor
21