RITUS PEMBUKA
(Altar bersih tanpa apa-apa. Imam mengenakan pakaian misa merah. Misdinar yang bertugas semua pria )
Komentar Pembuka:
Bapak, ibu, saudara-saudari, umat beriman yang terkasih dalam Kristus,
Kita berkumpul di sini untuk memperingati Yesus dari Nazaret yang demikian dekat dengan kita, tetapi
berbeda jauh dengan kita, karena Dia Allah dan Manusia. Ia disiksa, didera, dihina, dan dihukum mati
serta takut seperti kita. Namun segala penderitaan itu diterima-Nya dengan sukarela dan sekalipun
sudah tampak datang, Ia tidak melarikan diri. Hamba Yahwe yang menderita tanpa dosa ini diangkat
oleh Allah, maka jelaslah bahwa maut bukanlah titik punah, melainkan suatu kemenangan. Itulah
sebabnya hari ini penuh rasa syukur dan gembira atas karya penebusan Kristus. Upacara akan terbagi
menjadi tiga bagian:
1. Liturgi Sabda: untuk menghidupkan iman kita atas kekuatan wafat Yesus.
2. Penghormatan Salib: untuk memusatkan perhatian pada salib sebagai sumber kebahagiaan.
3. Komuni: untuk memberi kesempatan memetik buah salib.
(Tanpa menyanyikan lagu pembuka, lalu imam tiarap depan Altar dan berdoa sejenak dalam hati, sedangkan misdinar
cukup berlutut saja. Mohon disiapkan tikar untuk imam. Kemudian imam menuju tempat yang ditentukan dan membuka
Upacara tanpa tanda salib.)
Doa Pembuka
I Marilah berdoa :
Ya Allah, dengan sengsara Kristus, PutraMu dan Tuhan kami, Engkau telah membebaskan kami dari
kematian, warisan dosa pusaka, yang diturunkan kepada seluruh bangsa manusia. Perbaharuilah
kami menjadi serupa dengan Dia; dan sebagaimana kami membawa dalam diri kami citra manusia
duniawi sejak lahir, demikian pula semoga kami membawa citra manusia surgawi berkat daya
anugerahMu yang menguduskan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin
LITURGI SABDA
(Injil diwartakan melalui nyanyian/passio, umat duduk. Injil dibacakan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa salam dan tanda salib pada buku.
Bila pembacanya bukan Imam, sebelumnya mohon berkat dulu.)
N. Yesus digiring dari istana Kayafas ke balai pengadilan gubernur. Hari masih pagi. Para pengiring
Yesus, tidak masuk balai pengadilan itu, supaya tidak menjadi najis, tetapi dapat makan domba
Paskah. Maka Pilatus keluar dan berkata :
L. “Apa tuduhanmu terhadap orang ini ?”
N. Mereka menjawab :
S. “Jika orang ini bukan penjahat, maka Ia tidak akan diserahkan kepadamu.
N. Lalu Pilatus berkata :
L. Periksalah sendiri dan adililah Dia menurut hukummu sendiri.
N. Orang-orang Yahudi menjawab :
S. Kami tidak boleh membunuh seorang juapun.
N. Ini terjadi supaya terlaksana perkataan Yesus, yang menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka
kembalilah Pilatus ke dalam balai pengadilan, lalu memanggil Yesus dan berkata kepada-Nya :
Lagu Selingan
N. Ketika imam-imam kepala dan para penjaga melihat Yesus, mereka berteriak,
S. “Salibkanlah, salibkanlah Dia !”
N. Kata Pilatus,
L. “Ambillah sendiri dan salibkanlah Dia ! Sebab aku tidak menemukan satu alasan pun untuk
menghukum Dia”
L. “Engkau tidak mau bicara dengan aku ? Apakah Engkau tidak tahu, bahwa aku berkuasa
melepaskan ataupun menyalibkan Engkau ?”
N. Jawab Yesus :
†. “Tuan tidak mempunyai kuasa apapun atas diri Saya kecuali kalau kuasa itu diberikan dari atas,
maka orang yang menyerahkan Saya kepada Allah, lebih besar dosa-Nya.”
N. Lalu Pilatus mencari akal lain untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak-
teriak :
S. Jika engkau melepaskan Dia, engkau bukanlah sahabat kaisar. Barangsiapa menganggap dirinya
raja dialah lawan kaisar.
N. Mendengar itu Pilatus mengantar Yesus keluar dan duduk di kursi pengadilan, ditempat yang
disebut “Lantai Ubin” atau “Gabata” dalam bahasa Ibrani. Hari itu hari persiapan Paska; kita-kira
jam dua belas. Lalu Pilatus berkata kepada orang-orang Yahudi :
L. Inilah rajamu !
N. Maka berteriaklah mereka,
S. Buanglah Dia, buanglah Dia, salibkan Dia.
N. Kata Pilatus kepada mereka,
L. Aku harus menyalibkan Rajamu ?
N. Para imam kepala menjawab :
S. “Kami tidak punya raja selain Sri kaisar !”
N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Maka para prajurit datang mengambil
Yesus. Sambil memikul salib-Nya Yesus menuju ke tempat yang disebut “Tempat Tengkorak” atau
“Golgota” dalam bahasa Ibrani. Disitu Yesus dipaku pada salib itu. Bersama dengan Dia disalibkan
juga dua orang lain, sebelah menyebelah mengapit Yesus. Pilatus menulis suatu keterangan yang
dipasang pada salib Yesus, bunyinya : Yesus dari Nazareth Raja Bangsa Yahudi. Banyak orang
Yahudi membaca keterangan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu dekat kota letaknya, dan
keterangan itu ditulis dalam bahasa Ibrani, Yunani dan Latin. Maka para imam kepala bangsa
Yahudi berkata kepada Pilatus :
S. Jangan tulis Raja Yahudi, tapi Ia telah berkata Aku Raja orang Yahudi.
N. Tetapi Pilatus menjawab :
L. Sekali kutulis tetap kutulis.
N. Sesudah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya, lalu membaginya
menjadi empat, sebagian untuk tiap-tiap prajurit. Jubah Yesus pun mereka ambil, jubah itu
merupakan sehelai tenunan, tanpa jahitan. Karena itu, mereka berkata satu sama lain :
S. Jangan kita sobek-sobek jubah ini tetapi baiklah kita buang undi atasnya siapa yang
mendapatkannya.
N. Demikian terjadi, supaya terlaksanalah Kitab Suci yang berbunyi : “Mereka membagi-bagi
pakaian-Ku dan mengundi jubah-Ku diantara mereka.” Memang itulah yang dilakukan para
prajurit.
N. Dekat salib Yesus, berdirilah ibu-Nya dan saudara Ibu-Nya, Maria isteri Kleopas serta Maria Magdalena.
Melihat Ibu-Nya bersama murid kesayangan disamping-Nya, Yesus berkata kepada ibu-Nya :
†. “Ibu, itulah anakmu.”
N Lalu kepada murid-Nya :
†. “Itulah ibumu !”
N. Dan sejak saat itu murid tersebut menerima Maria dalam rumahnya. Yesus sadar bahwa segala
sesuatu sudah terlaksana, maka untuk menepati Kitab Suci, Ia berkata :
†. “Aku haus!!”
N. Di situ tersedia sebuah tempayan penuh cuka. Maka seseorang mencelupkan sebuah bunga karang
ke dalamnya dan menancapkannya pada sebatang tongkat, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
3 5 6 7 6 6 |
Ber- lu - tut- lah ki - ta.
6 56 6 6 |
Ber- di- ri - lah.
4.
5.
6.
8.
9.
ajak umat berlutut)
Komentar
Bapak, ibu, saudara/i, umat beriman yang terkasih dalam Tuhan Yesus,
Sekarang kita memasuki Upacara Penciuman salib. Salib adalah tanda kemenangan Kristus yang
menyelamatkan kita. Salib Yesus merupakan jalan yang patut kita lewati untuk mencapai kemenangan
di dalam Kristus. Mari kita menghormati dan menyembahNya dengan penuh iman. Saudara- saudari
yang terkasih, upacara penyembahan salib dilaksanakan dari tempat duduk kita masing-masing dengan
menundukkan kepala.
Lagu Perarakan Salib : PS. 504 Dinyanyikan tiga kali dengan nada dasar sol = d, e, fis.
Perarakan salib dilakukan hanya didepan Altar dan penghormatan salib dilaksanakan dari tempat
duduk kita masing-masing dengan menundukkan kepala. (Disesuaikan dengan situasi COVID saat
ini)
Lagu penghormatan salib
Komuni Kudus
Di atas meja altar dibentangkan kain altar dan di atasnya diletakkan korporale dan buku misa. Sementara itu diakon atau, kalau
tidak ada, imam sendiri mengenakan velum, lalu mengambil Sakramen Mahakudus dari tempat penyimpanannya, dan membawanya
ke altar melalui jalan singkat. Dua putra-putri altar mendahului pembawa Sakramen Mahakudus dengan membawa lilin bernyala
dan menempatkan lilin tersebut di sekitar atau di atas meja altar. Seluruh umat berdiri dalam keheningan. Sesudah diakon, kalau
ada, meletakkan Sakramen Mahakudus di altar dan membuka sibori, imam menghampiri altar dan berlutut.
Bapa Kami
Lalu, dengan tangan terkatup, imam berkata dengan suara nyaring:
I Atas petunjuk penyelamat kita, dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa.
I. Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga Tubuh dan Darah-Mu yang akan kusambut, melindungi dan
menyehatkan jiwa ragaku.
Imam berlutut, mengambil hosti, dan mengangkatnya sedikit di atas sibori; sambil menghadap ke arah umat
ia berkata dengan suara nyaring:
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah Saudara yang diundang ke
perjamuan-Nya.
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
I. Marilah berdoa :
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami berkat wafat dan
kebangkitan Putera-Mu. Kami mohon, peliharalah karya belas kasih-Mu pada diri kami. Semoga
kami karena telah ambil bagian dalam misteri Paskah, Kau perkenankan hidup penuh bakti kepada-
Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami….Amin.
RITUS PENUTUP
Pengumuman….
Berkat Penutup
Untuk pembubaran umat, Diakon atau, kalua tidak ada, Imam sendiri dapat mengajak umat :
I. Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat berlimpah ke atas umatMu ini, yang telah
mengenangkan wafat PutraMu sambal mengharapkan kebangkitanNya; berikanlah pengampunan,
anugerahkanlah penghiburan, tumbuhkanlah iman yang kudus , berikanlah jaminan penebusan yang
kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.