Anda di halaman 1dari 14

IBADAH HARI MINGGU ADVEN I

(TAHUN A)
MINGGU, 27 NOVEMBER 2023
01. LAGU PEMBUKA: Lagu Adven
02. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
03. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari seiman dalam Kristus Yesus,
hari ini kita memulai masa Adven, yang berarti
masa penantian kedatangan Tuhan. Ada dua
macam kedatangan Tuhan yang akan kita
kenangkan selama 4 minggu ini. Sejak hari ini
sampai tanggal 16 Desember, kita mengenang-
kan misteri penantian kedatangan Tuhan pada
akhir zaman; dan sejak tanggal 17 Desember
sampai 24 Desember, kita mengenangkan
misteri penantian kedatangan Tuhan yang lahir
secara historis atau yang lahir dalaam sejarah
umat manusia di Betlehem.
Saudara-saudari, kita diajak untuk mempersiap-
kan kedatangan Tuhan dengan hidup yang
pantas, penuh damai, bersiap siaga selalu dalam
iman, dan selalu berjalan dalam terang Tuhan
sebab kita tidak pernah mengetahui dengan pasti
akan waktu atau saatnya Tuhan datang. Kita
hendaknya selalu siap untuk menghadapi saat-
saat demikian.
Untuk itu, marilah kita menyatukan hati kita
dengan seluruh umat katolik di seluruh dunia
untuk memuji dan memuliakan Tuhan dalam
menjalani masa Adven ini.

04. PEMBERKATAN KARANGAN ADVEN


Saudara sekalian, marilah sehati sejiwa kita memohon
berkat Tuhan atas lingkaran Adven ini, agar karena
berkah-Nya, lingkaran adven ini menjadi tanda suci
yang selalu mengungkapkan persekutuan jemaat
sehati sejiwa mempersiapkan diri agar pantas,
menyambut kedatangan Yesus, Sang
Juruselamat. Sebelumnya kita mendengarkan makna
dari bagian-bagian lilin adven ini.
• (Empat orang membawa lilin; tiga lilin berwarna ungu dan
satunya berwarna merah muda; mereka maju ke depan
altar, memberi hormat, kemudian berbalik ke arah umat
dan mulai membacakan arti dari keempat lilin secara
bergilir. Sesudah membaca, mereka menancapkan lilin
tersebut pada karangan adven yang telah disediakan –
Kalau lilin2 sudah dipasang lebih dulu, tidak perlu 4
petugas yang maju membawakan lilin
• Siapkan juga air berkat untuk mereciki karangan adven).

Pembawa lilin I: (ungu)


Inilah lambang kerinduan para bangsa. Tuhan
menyongsong mereka yang melakukan yang adil,
sekiranya Tuhan mengoyakkan langit dan turunlah.
Marilah kita menjemput Sang Penebus, pembebas para
bangsa.

Pembawa lilin II: (ungu)


Inilah lambang persiapan bangsa-bangsa, setiap bukit
akan diratakan dan tanah yang berlekak-lekuk menjadi
dataran. Perbudakan rakyat telah berakhir. Lihatlah,
Tuhan datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya
yang berkuasa.

Pembawa lilin III: (merah muda)


Inilah lambang ketabahan dan kegembiraan, kabar baik
bagi masyarakat yang menderita. Pembebasan kepada
orang-orang yang terbelenggu. Seperti bumi
memancarkan tumbuh-tumbuhan, Tuhan
menumbuhkan keadilan dan pujian di hadapan segala
bangsa.

Pembawa lilin IV: (ungu)


inilah lambang Adven Sang Emanuel, laksana tanah
gersang merindukan air, laksana seorang ibu
merindukan anaknya.
(keempat pembawa lilin kembali ke tempat semula)
P : Marilah kita berdoa mohon berkat dari Tuhan lewat
perecikan air suci atas karangan Adven ini. Umat
diminta menjawab: Terpujilah Engkau selama-
lamanya
U : Terpujilah Engkau selama-lamanya
P : Terpujilah Engkau ya Tuhan Allah pencipta segala
sesuatu. Hati kami gelisah sampai beristirahat
dalam Dikau.
U : Terpujilah Engkau selama-lamanya
P : Dalam diri Putera-Mu yang datang sebagai cahaya
dunia.
U : Terpujilah Engkau selama-lamanya
P : Engkau yang mengutus Roh Kudus, Roh hikma, dan
pengertian. Roh nasihat dan keperkasaan. Roh
pengenalan dan takwa akan Dikau sehingga
sadarlah kami betapa besar cinta-Mu yang boleh
kami dambakan.
U : Terpujilah Engkau selama-lamanya
P : (Pemimpin berdiri di dekat karangan adven kemudian sambil
dengan tangan terkatup):
Marilah berdoa:
Allah Tuhan Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu
karena boleh mengalami lagi masa adven, yaitu
masa yang penuh pengharapan dan kerinduan akan
satu dunia baru dalam diri Yesus Kristus Sang Juru
Selamat. Harapan, kerinduan, ketabahan dan
kegembiraan itu kami ungkapan dalam lambang
karangan adven ini. Kami mohon sudilah Engkau
memberkati karangan Adven ini dan limpahkanlah
rahmat-Mu supaya melalui masa penantian, segala
komitmen yang ada dalam komunitas dan diri kami
masing-masing dapat terlaksana dan kehadiran
Sang Emanuel menjiwai seluruh diri kami. Semoga
kami mempersiapkan diri dengan tekun sehingga
pantas menyambut kehadiran-Nya yang
membebaskan. Demi Kristus Tuhan dan Juru
Selamat kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
(pemimpin mereciki karangan adven dan lilin dengan air
berkat: lilin pertama dinyalakan sambil berdoa:)
P : Allah segala zaman dan segenap masa, nyalakanlah
hati kami dengan api yang menghalau kegelapan,
membawa cahaya. Semoga kami semakin rindu
akan pemulihan dan pembebasan seluruh alam
semesta dalam kedatangan Putera-Mu sendiri.
(Lalu dilanjutkan dengan upacara Tobat)

05. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN


P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan
kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa,
dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan
perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu,
saya mohon kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus dan
kepada saudara sekalian, supaya mendoakan
saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

06. TUHAN KASIHANILAH (dinyanyikan atau didoakan)


P : Tuhan Kasihanilah kami.
U. Tuhan kasihanilah kami.
P : Kristus kasihanilah kami.
U : Kristus kasihanilah kami.
P : Tuhan kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami.
[TANPA KEMULIAAN]
07. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, anugerahilah kami, umat-
Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik.
Semoga dengan demikian, kami layak mewarisi
kerajaan surga, bersama Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

08. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini,
maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita, serta
mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan
berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

09. BACAAN PERTAMA


Tuhan menghimpun semua bangsa dalam Kerajaan
Allah yang damai abadi.
L : Bacaan dari Kitab Yesaya(2:1-5)
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya,
putra Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Pada
hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini:
Gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak
di puncak gunung-gunung dan menjulang tinggi
di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan
berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku
bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik
ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub,
supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya,
dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab
dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem.” Ia akan menjadi hakim
antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit
bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan
menempa pedang-pedangnya menjadi mata
bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat
pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak
akan lagi belajar perang. Hai kaum keturunan
Yakub, mari kita berjalan di dalam terang
TUHAN!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. MAZMUR TANGGAPAN


Refren: PS No. 844 (Atau pakai Edisi baru)
Kumenuju ke altar Allah, dengan sukacita.

Mazmur:
1. Kubersukacita ketika orang berkata kepadaku: Mari
kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami
berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem. (Refren)
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku
Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan, sesuai
dengan peraturan. (Refren)
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera “Damai bagi
orang yang mencintai Engkau.” “Semoga damai
turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas
purimu.” (Refren)
4. Atas nama saudara dan sahabatku, kuucapkan
selamat kepadamu. Demi Bait Tuhan Allah kita
kumohonkan bahagia bagimu. (Refren)

11. BACAAN KEDUA


Keselamatan sudah dekat pada kita
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma (13:11-14a)
Saudara-saudari, kamu mengetahui keadaan
waktu sekarang; saatnya telah tiba kamu
bangun dari tidur. Sebab sekarang ini
keselamatan sudah lebih dekat pada kita dari
pada waktu kita baru mulai percaya. Malam
sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan
tiba. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan
mengenakan perlengkapan senjata terang!
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada
siang hari, jangan dalam pesta pora dan
kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa
nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai
perlengkapan senjata terang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

12. BAIT PENGANTAR INJIL: PS No. 954


P : Alleluia
U : Alleluia
P : Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya
TUHAN, * dan berilah kepada kami keselamatan
dari pada-Mu!
U : Alleluia
13. BACAAN INJIL
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
suci menurut Matius [24:37-44].
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-
murid-Nya, “Sebagaimana halnya pada zaman
Nuh, demikian pula halnya kelak pada
kedatangan Putra Manusia. Pada zaman sebelum
air bah itu, orang makan dan minum, kawin dan
mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk
ke dalam bahtera. Mereka tidak menyadari apa
yang terjadi sampai air bah itu datang dan
melenyapkan mereka semua. Demikian halnya
kelak pada kedatangan Putra Manusia. Pada
waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang
seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan
sedang memutar batu kilangan, yang seorang
akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi
ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu
mana pada malam hari pencuri akan datang,
sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan
membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu,
hendaklah kamu juga siap sedia, karena Putra
Manusia datang pada saat yang tidak kamu
duga.”
P : Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

14. RENUNGAN SINGKAT


Saudara-Saudari terkasih, kita barusan mendengar-
kan bacaan Injil yang berbicara tentang kedatangan
Tuhan. Inti dari warta Yesus ini adalah kita harus selalu
bersiap-siap atau waspada karena Tuhan datang pada
saat yang tidak kita sangka-sangka. Meskipun
demikian, mari kita dalami satu dua poin dari bacaan
ini, untuk kehidupan iman kita.
Pertama, zaman Nuh dan pesta pora. Yesus
mengangkat lagi contoh dari zaman Nuh untuk
mengingatkan para pendengar-Nya tentang akhir
zaman. Pada zaman Nuh tersebut, orang-orang
berpesta pora dan sama sekali tidak memperhatikan
relasi mereka dengan Tuhan. Hanya Nuh yang setia
kepada Tuhan. Hasilnya, Nuh dan keluarganya
selamat karena mereka mendengarkan suara Tuhan.
Atas perintah Tuhan, Nuh membuat kapal dan
akhirnya dengan kapal tersebut, ia dan keluarganya
selamat dari bencana banjir yang melanda dunia.
Yesus mengingatkan kita agar kita tidak tenggelam
dalam gemerlap dan hingar bingar hidup duniawi kita.
Banyak sekali tawaran dunia yang menyenangkan,
yang kadangkala juga menjadi perangkap bagi kita
untuk menjauh dari Tuhan. Salah satunya adalah
pesta pora. Kita tentu juga menginginkan adanya
pesta ketika kita ada acara keluarga. Hal ini baik agar
meningkatkan kekeluargaan. Yang tidak benar adalah
kita berpesta pora. Pesta pora artinya mengadakan
pesta besar-besaran dan habis-habisan. Selalu ada
alasan untuk hal-hal seperti ini. Namun, hasilnya
adalah kita lebih menderita. Pesta tidak lagi
menyenangkan dan menyelamatkan, tetapi membawa
kita kepada penderitaan. Yesus berpesan agar kita
tidak tenggelam dalam situasi seperti ini karena ia
hanya menyenangkan keinginan badaniah kita. Kita
bisa mempersiapkan diri kita agar kita bisa
diperkenankan memasuki perjamuan kekal bersama
Tuhan pada pesta kehidupan yang berlangsung
selamanya. Masa penantian adalah masa kita
menyiapkan batin kita agar kita layak masuk dalam
pesta dalam Perjamuan Tuhan.
Kedua, tidak membiarkan rumahnya dibongkar oleh
pencuri. Yesus memberikan gambaran tentang
kedatangan Tuhan sebagaimana kedatangan seorang
pencuri yang tidak pernah kita duga kapan waktunya.
Tuan rumah akan sangat menyesal jika ia terlelap dan
barang-barangnya dicuri oleh orang lain. Ia akan
berusaha agar semuanya aman.
Kehidupan kita adalah kehidupan yang sementara
saja. Kita berusaha agar kita selalu siap dipanggil
Tuhan. Kesiapan kita dilakukan dengan mendekatkan
diri kepada Tuhan karena Tuhanlah Pemilik
Kehidupan. Masa Adven adalah masa di mana kita
memiliki waktu khusus untuk melihat hidup kita,
memperbaikinya, dan menyiapkan diri kita agar lebih
layak berada bersama Tuhan. Semoga kita bisa
memanfaatkan waktu berahmat ini dengan baik, agar
kita pun ditemukan layak untuk masuk dalam
kebahagiaan abadi bersama Tuhan.

15. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
16. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Sabda Allah yang
tadi kita dengar memperkuat keyakinan kita akan
kasih dan kebaikan Allah. Karena itu, dengan
rendah hati marilah kita menyampaikan doa-doa
permohonan kita kepada Allah Bapa.
P : Bagi Sri Paus, para Uskup, dan para Imam serta
semua Gembala Umat. Semoga mereka
menggembalakan kita umatnya dengan tekun
dan penuh kasih setia sampai kedatangan Yesus
Kristus pada akhir zaman. Marilah kita mohon…
P : Bagi para Pemimpin Bangsa. Kita berdoa supaya
para pemimpin bangsa mampu memimpin
rakyatnya dengan adil, jujur, bijaksana, dan penuh
pengabdian demi kesejahteraan bersama. Marilah
kita mohon…
P : Bagi semua yang menderita sakit jasmani dan
rohani. Semoga mereka memperoleh kasih,
kekuatan, dan kesembuhan, serta penghiburan
dari Allah sendiri melalui sesama yang baik hati.
Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga kita dapat
mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan
hidup yang pantas, penuh damai, dan selalu
berjalan dalam terang Tuhan. Marilah kita
mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Allah Bapa kami yang mahamurah,
kabulkanlah permohonan kami dan bantulah
supaya di dalam masa persiapan ini kami
sungguh menantikan dengan pantas kedatangan
Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
• [Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar
ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

17. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus
Yesus ke dunia untuk menghadirkan kerajaan
damai di tengah kita. Maka marilah kita
meluhurkan nama-Nya dengan berseru:
Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Kami memuji Engkau ya Bapa, karena Kristus,
Putra-Mu, yang akan datang; Dialah Raja Damai
yang Engkau janjikan bagi umat kesayangan-Mu.
Maka kami berseru:
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Ia mengajar kami: Berbahagialah orang yang
membawa damai, karena mereka akan disebut
putra-putri Allah. Maka kami berseru:
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Sebelum kembali kepada-Mu, Ia meninggalkan
damai sejahtera bagi kami, agar kami senantiasa
hidup dan bertumbuh di dalam damai itu. Maka
kami berseru:
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Allah Bapa di surga, dengan rindu, kami
menantikan kedatangan Sang Putra Tunggal,
Juruselamat kami. Dialah pangkal damai sejati
bagi kami, Fajar Cemerlang yang mengusir
kegelapan dosa. Itulah sebabnya, dalam
persatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus,
Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan
Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], bersama seluruh umat kesayangan-
Mu, kami mengumandangkan kidung pujian dan
kemuliaan bagi-Mu dengan bernyanyi:

18. LAGU PUJIAN

• Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu:
(1) menyambut komuni (lihat cara A),
(2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

19A. Cara A: DENGAN KOMUNI


• Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale
di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus
dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale.
Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni
Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan
umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan
sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk
menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan


Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
20A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
• Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam
damai.

21A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


• Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat,
misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
• Umat memberikan salam damai kepada saudara-
saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam
Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen
Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada
umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
• Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
• Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
• Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
• Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

19B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
20B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
• Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
• Umat memberikan salam damai kepada saudara-
saudari yang berada paling dekat saja.
21B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
• Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk
melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan
antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
22. MENDOAKAN MAZMUR 94
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok
atau menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai]
Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN,
bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.
Biarlah kita menghadap wajah-Nya
dengan nyanyian syukur,
bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
Sebab TUHAN adalah Allah yang besar,
dan Raja yang besar mengatasi segala allah.
Bagian-bagian bumi yang paling dalam
ada di tangan-Nya,
puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya.
Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya,
dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya.
Masuklah, marilah kita sujud menyembah,
berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Sebab Dialah Allah kita,
dan kitalah umat gembalaan-Nya
dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.
Pada hari ini,
sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,
seperti pada hari di Masa di padang gurun,
pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku,
menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu,
maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat
hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."
Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku:
"Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.

23. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berjalan
dalam terang Tuhan. Sebab dalam terang Tuhan,
arti hidup menjadi jelas, keselamatan menjadi
dekat yang secara nyata hadir dalam diri Kristus,
Tuhan kita. Kita menantikan kedatangan-Nya
dengan doa dan amal kasih, pembaruan diri, dan
keterlibatan dalam hidup bersama. Dengan
demikian, kita layak dan pantas menyambut dan
menerima kedatangan-Nya dalam hati kita,
dalam keluarga, dan dalam masyarakat.
24. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Kami mohon ya Tuhan, semoga misteri yang kami
rayakan ini mendatangkan keselamatan bagi
kami. Ajarilah kami untuk tetap merindukan harta
surgawi di tengah suka duka hdup ini.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
25. PENGUMUMAN

26. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup
yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.

27. PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Marilah pergi mewartakan
Kabar Gembira Tuhan, perayaan Sabda kita ini
sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
28. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 24 November 2022


P. Petrus Cristologus D, SVD
(diolah dengan sedikit penyesuaian oleh P. Hendrik Nuwa SVD)

Anda mungkin juga menyukai