Anda di halaman 1dari 9

IBADAT SYUKUR PANEN

OLEH
Br. Willyam Daniel Richardo Bago, ALMA

RITUS PEMBUKA
 LAGU PEMBUKA

BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR (MB 489)


1. Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah.
Reff:
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

2. Alangkah indah pagi merekah bermandi cah'ya surya nan cerah,


ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum berseri.
Reff:
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

3. Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna cemerlang;


indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.
Reff:
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

 ANTIFON PEMBUKA
 TANDA SALIB
P : Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus (+)
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus dan cinta kasih dari Allah Bapa dalam
persekutuan Dengan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
 KATA PENGANTAR
Bapa, ibu, saudara-saudari, umat Allah yang terkasih.
Betapa lega rasanya ketika setiap jerih payah dan kerja keras menuai hasil yang
memuaskan. Bersyukur adalah sikap manusia yang sudah melekat pada setiap budaya. Di
tengah berbagai kesulitan, tantangan, kegagalan dan kesuksesan. Kita diajak untuk tetap
bersyukur. Bersyukur karena masih memiliki harapan di hari esok, bersyukur atas
anugerah kehidupan, bersyukur karena masih memiliki tanah untuk diolah; masih
memiliki pekerjaan untuk digeluti, bersyukur karena masih memiliki keluarga dan
sesama. Bersyukur bukan karena gagal atau sukses dalam pekerjaan dan karir, bersyukur
karena kita dalam iman sadar bahwa Allah selalu menyertai kita dalam untung dan
malang. Allah selalu dengan cara-Nya sendiri berusaha membantu kita. Bersyukur
bukanlah solusi untuk setiap persoalan dan tantangan dalam hidup, tetapi bersyukur
membantu kita untuk menemukan solusi dari setiap kesulitan. Karena bersyukur
melahirkan harapan, dan harapan melahirkan sukacita.
 TOBAT
P : Saudara/i yang terkasih, supaya ibadat sukacita dan rasa syukur ini dapat
berkenan di Allah kita. Marilah terlebih dahulu mengakui segala kelemahan dan
kerapuhan kita, seraya menyatakan sesal dan tobat kita di hadapan Allah kita.
P+U : Saya Mengaku......
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa-dosa kita
dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

P : Tuhan Kasihanilah Kami; U : Tuhan Kasihanilah Kami.


P : Kristus Kasihanilah Kami; U: Kristus Kasihanilah Kami.
P : Tuhan Kasihanilah Kami; U : Tuhan Kasihanilah Kami.

 MADAH KEMULIAAN

K. Kemuliaan kepada Allah di surga


U. dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal,
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kasihanilah kami
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah Kudus.
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
U. Bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

 DOA PEMBUKA
P :Marilah Berdoa:
Allah MahaPencipta, kami memuji dan memuliakan Dikau. Pandanglah kami umatMu
yang berkumpul di sini untuk mengucapkan syukur dan terima kasih karena Engkaulah
Penyelenggara hidup kami; karena engkau mencintai kami dan menghargai jeri lelah
kami dengan memberikan hasil yang menggembirakan. Sudilah ya Allah menerima
hormat dan syukur kami. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan kami yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus hidup dan memerintah sepanjang
masa.

RITUS SABDA
 Bacaan I : Ulangan 26:1-11
26:1 "Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu menjadi milik pusakamu, dan engkau telah mendudukinya dan diam di
sana, 26:2 maka haruslah engkau membawa hasil pertama u  dari bumi yang telah
kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan
haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan
dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya v  diam di sana. 26:3 Dan
sesampainya kepada imam yang ada pada waktu itu, haruslah engkau berkata
kepadanya: Aku memberitahukan pada hari ini kepada TUHAN, Allahmu, bahwa
aku telah masuk ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyang kita untuk memberikannya kepada kita. 26:4 Maka imam harus menerima
bakul itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan mezbah TUHAN, Allahmu.
26:5 Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian:
Bapaku dahulu seorang Aram, w  seorang pengembara. x  Ia pergi ke Mesir dengan
sedikit orang y  saja dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi
suatu bangsa z  yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. 26:6 Ketika orang Mesir
menganiaya dan menindas a  kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang
berat, b  26:7 maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu
TUHAN mendengar suara c  kami dan melihat d  kesengsaraan e  dan kesukaran kami
dan penindasan f  terhadap kami. 26:8 Lalu TUHAN membawa kami keluar 1  dari
Mesir g  dengan tangan yang kuat dan lengan h  yang teracung, dengan kedahsyatan
yang besar dan dengan tanda-tanda i  serta mujizat-mujizat. 26:9 Ia membawa kami ke
tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-
limpah susu dan madunya. j  26:10 Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama
dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, k  ya TUHAN. Kemudian engkau harus
meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus sujud di hadapan
TUHAN, Allahmu, 26:11 dan haruslah engkau, orang Lewi l  dan orang asing yang
ada di tengah-tengahmu bersukaria m  karena segala yang baik yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu dan kepada seisi rumahmu."

 Lagu Antar Bacaan :


SABDA TUHAN SABDA HIDUP
Sabda Tuhan Sabda Hidup
Suluh jalan menuju surga
Terangi jalan gulita bagi insan kembara
Sinari hati dan budi yg dingin dan beku
Dengan cahaya sabda-Mu cahaya Ilahi

Reff..
Sabda-sabda-Mu Tuhan suluh hidupku
Indah berseri menerangi jalan jalanku
Harum semerbak mempesona jiwa dan ragaku
Membahana sepanjang masa selamanya

 Bacaan Injil : Matius 11:25-27


P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Inilah injil Yesus Kristus Menurut Matius

11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, n  Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan
orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. o  11:26 Ya Bapa, itulah
yang berkenan kepada-Mu. 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku p  oleh Bapa-Ku

dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal
Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. r 

 HOMILI
Injil: Matius 11:25-27
Bapak, ibu, Saudara/i, yang terkasih dalam Yesus Kristus
Bersyukur adalah sikap manusia yang sudah melekat pada setiap budaya, terlebih pada
masyarakat agraris. Kalau dikatakan terutama dalam masyarakat agraris itu berarti ada
kaitannya dengan pertanian terlebih dengan panen yang didapat. Mereka juga mudah
bersyukur karena pada hakekatnya masyarakat agraris adalah masyarakat yang dekat
dengan alam ciptaan yang gampang membawa mereka pada kesadaran akan keberadaan
Sang Khalik, Sang Penciptanya, yakni Allah sendiri.
Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus
Pesta syukur sudah hidup dalam tradisi Israel. Hal ini dapat kita lihat dalam bacaan
pertama dari Ulangan. Disana digambarkan dengan jelas sekali bahwa umat Tuhan
membawa dan memberi persembahan bukan karena Tuhan kekurangan sehingga
membutuhkan pemberian manusia, tetapi karena alasan lain. Pertama, agar umat Tuhan
selalu ingat bawah tanah subur (yang digambarkan dengan kata “berlimpah susu dan
madunya”) yang mereka tinggali adalah berkat dan pemberian yang berasal dari Tuhan.
Kedua, agar umat Tuhan menghormati Tuhan dengan cara beribadah kepada-Nya.
Kalimat “kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk
membuat nama-Nya diam di sana” (26:2b, 10) menyatakan penghormatan kepada
TUHAN. Untuk mereka harus menyiapkan waktu untuk beribadah kepada-Nya. Ketiga,
Umat Tuhan, lewat perayaan ini diajak untuk senantiasa mengingat kembali perbuatan
TUHAN di masa lampau (26: 5-10). Dengan demikian, mereka akan selalu mengingat
latar belakang atau akar mereka dan bagaimana TUHAN mengasihi mereka. Jadi,
persembahan yang mereka persembahkan merupakan ungkapan syukur dan terima kasih
mereka atas kebaikan TUHAN.
Bapak, ibu, Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus
Dari beragam perayaan diatas, ada beberapa hal menarik yang dapat kita jadikan
pelajaran. Pertama, adalah bahwa sikap bersyukur adalah sikap manusia yang sadar akan
hidupnya yang bergantung pada berkat dan Rahmat dari Allah, Bangsa Israel misalnya,
mereka sadar bahwa segala berkat rohani dan jasamni yang mereka nikmati merupakan
berkat karunia Tuhan. Rasa syukur itu kemudian diungkapkan dalam ritus yang biasa
dihayati yang merupakan wujud dari bakti manusia kepada Allah Sang Penciptanya.
Itulah yang disebut kesadaran religius. Kedua adalah, kegiatan-kegiatan tersebut
diadakan untuk memohon berkat bagi masa depan, bagi tahun yang akan datang dan,
yang ketiga, bahwa kegembiraan itu semakin besar bila dinikmati bersama atau dengan
berbagi bersama orang lain. Ini merupakan wujud dimensi sosial dari perayaan syukur
tersebut. Hal ini diwujudkan dengan saling berbagi hasil panen yang melimpah dengan
sesama.
Bapak, ibu, saudara/i yang terkasih dalam Kristus
Orang suci mengatakan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang bisa selalu
bersyukur dalam hidupnya. Hal inilah yang dihidupi Yesus, ketika Dia bersyukur kepada
Bapa-Nya atas setiap berkat dan hikmat yang diberikan oleh Bapa-Nya. Hari ini keluarga
bapak Simon juga adalah keluarga yang berbahagia karena mensyukuri berkat Tuhan
dalam rupa hasil panen yang melimpah. Syukur berarti mengakui bahwa hidup ini
anugerah, hidup ini pemberian dari Allah. Dan pemberian itu tidak hanya membawa
kegembiraan pada dirinya sendiri tetapi disempurnakan dan diperluas dengan kepedulian
berbagi dengan sesama. Dengan kata lain, syukur sejatinya tidak hanya berciri vertikal
yang menggambarkan hubungan antara manusia dan Allah, yang nampak lewat perayaan
atau ibadat syukur tetapi juga serentak harus disempurnkana dengan syukur berciri
horizontal, di mana juga membawa atau berdampak bagi kegembiraan sesama. Hemat
saya inilah yang dilakukan oleh bapak Simon sekeluarga pada malam hari ini dengan
mengajak kira berkumpul dan berdoa bersama, bapak Simon tidak hanya bersyukur
kepada Allah atas berkat dia alami dalam rupa penen yang melimpa tahun ini, tetapi juga
beryukur dengan cara berbagai dengan sesama.
Bapak, ibu, saudaara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus
Belajar dari pengalaman Kitab Suci dan peristiwa hari ini, pertama, kita sebagai umat
beriman, diajak untuk senantiasa memanjatkan syukur, tidak peduli pengalaman apa pun
yang kita alami, meski memang menjadi sulit untuk beryukur ketika yang terjadi adalah
pengalaman dukacita, namun sebagai umat beriman, kita yakin bahwa setiap peristiwa
hidup yang kita alami, entah suka maupun duka, entah baik maupun buruk, di sana Allah
sedang berbicara dengan dan menyapa kita, ada pesan Allah yang tersirat, ada rencana
dan rancagan kasih Alla yang luar biasa di dalamnya.
Kedua, itu berarti, kita tidak hanya memanjatkan syukur ketika kita mengalami
keberhasilan dan kesuksesan yang gilang-gemilang, tetapi syukur senantiasa kita panjat
dan haturkan ke hadirat Allah atas setiap pengalaman-pengalaman hidup sederhana yang
kita alami. Belajar dari Yesus, kita diajak untuk menyadari bahwa di balik peristiwa-
peristiwa sederhana ada hikmat Allah, terkadang Allah berbicara dan menyapa kita lewat
peristiwa sederhana hidup kita.
Dan yang ketiga, kita harus senantiasa sadar bahwa pengalaman syukur yang kita alamoi
hendaknya harus bergaung dan berdampak bagi sesama. Itu berarti tidak cukup kita
sendiri yang menikmati sykur tersebut, tetapi juga harus dinikmati dan bergaung serta
berdampak bagi orang lain. Ingat, pengalaman-pengalaman pahit dan kegagalan yang kita
bagikan kepada orang lain akan menjadi pelajaran yang bermanfaat tidak hanya bagi diri
kita sendiri, tetapi juga akan bermakna bagi orang lain.
Bapak, ibu, saudaara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus
Dengan demikian, bersyukur atas setiap pengalaman, baik suka mupun duka, baik
berhasil maupun gagal adalah ungkapan terima kasih kita kepada Allah. Semoga hari-hari
hidup kita senantiasa diwarn ai dengan ungkapan syukur.
 DOA UMAT
P : Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita memanjatkan doa dan permohonan
kita kepada Allah yang sudih mendengarkan dan mengabulkan keluh-kesah umat-
Nya.
 Bagi Pejabat Pemerintah
Semoga Bapa yang Mahamurah merahmati pejabat pemerintah dengan Roh
kebijkasanaan agar, mereka selalu memperhatikan masyarakat secara merata serta
mampu mengusahakan kesejahteraan hidup masyarakat.
Marilah Kita Mohon......

 Bagi Para Petani


Semoga Bapa yang Mahakasih mencurahkan berkat atas para petani dan
menganugerahi kesehatan serta melindungi mereka dalam setiap langkah hidup
mereka dan melimpahi rejeki.
Marilah Kita Mohon.......

 Bagi Kesuburan Ladang Kita


Semoga Bapa menjauhkan ladang kita segala sesuatu yang merugikannya, agar
tetap terpelihara dengan baik guna memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Semoga
dengan hasil bumi ini, kita juga dapat membantu sesama kita yang
berkekurangan.
Marilah Kita Mohon.....

 Bagi Para Petani yang gagal Panen


Semoga Bapa yang penuh kasih melimpahkan kekuatan serta kesabaran bagi para
petani yang gagal panen agar senantiasa tetap berharap pada Allah sebagai
sumber kehidupan.
Marilah Kita Mohon.....
 Bagi Kita yang Hadir Disini
Semoga Bapa Mahakuasa menganugerahi berkat atas kita agar senantiasa
beryukur atas kelimpahan hasil panen sebagai bukti kasih Allah kepada kita dan
semoga dalam hidup kita senantiasa melestarikan alam ciptaan Tuhan.
Marilah Kita Mohon......

P : Marilah kita satukan doa dan permohonan kita lewat doa yang telah diajarkan
oleh Yesus Kristus sendiri. “BAPA KAMI”

RITUS PENUTUP
 DOA PENUTUP
Allah Bapa Mahapengasih, betapa besar kasih setia-Mu yang kau limpahkan kepada kami
yang tampak dalam sukacita hari. Semoga lewat peristiwa syukur ini senantiasa
menjadikan kami untuk selalu bersyukur baik dalam suka maupun duka serta tidak lupa
untuk selalu membalas kasih-Mu lewat perhatian kepada sesama kami. Demi Yesus
Tuhan dan pengantara yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan
dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin

BERKAT PENUTUP
P : Semoga Tuhan Beserta kita
U :Sekarang dana selama-lamanya
P :Semoga kita sekalian serta semua orang-orang yang kita doakan dalam peristiwa
syukuran panen ini senanbiasa diberkati oleh berkat Allah yang Mahakuasa..(+ Bapa,
dAn Putera dan Roh kudus.
U : AMIN.
P : Dengan ini Ibadat Kita telah selesai
U : Syukur kepada Allah
P : Mari Pergi, Kita di utus
U : AMIN
 LAGU PENUTUP
SYUKUR PADA-MU OH TUHAN
1. Syukur pada-Mu oh Tuhan
karena rahmat dan kasih-Mu
yang slalu menyertaiku sepanjang hidupku

2. Dalam suka maupun duka,


bahagia ataupun derita,
hatiku tetap bermadah, syukur pada Tuhan.

Puji syukur Tuhan, tak terhingga


kuhatur pada-Mu setiap hari
seluruh hidupku akan menjadi
pernyataan syukur pada Tuhan
Meskipun hidupku penuh cobaan
kutetap percaya pada kasih-Nya
seluruh hidupku akan menjadi
pernyataan syukur pada Tuhan

Anda mungkin juga menyukai