Anda di halaman 1dari 12

PEMBINAAN BABTIS PASKAH 2021

“SAKRAMEN PERKAWINAN DAN SAKRAMEN


IMAMAT DAN PENGURAPAN ORANG SAKIT”

SAKRAMEN adalah Tanda dan sarana keselamatan dari Allah.


Sakramen melambangkan dan mngungkapkan karya penyelamatan Allah dan
pengalaman dasariah manusia yang terselamatkan.
Jika kita memperhatikan karya Allah dalam sejarah keselamatan akan tampak bahwa
Allah yang tidak kelihatan menjadi kelihatan dalam Yesus Kristus.
Dalam Yesus Kristus kita dapat melihat, mengenal, memahami siapa Allah. Namun
Yesus sekarang sudah dimuliakan, Ia tidak kelihatan lagi, Ia hadir secara rohani di
tengah kita. Melalui Gereja-Nya, Yesus menjadi kelihatan. Maka Gereja adalah alat
dan sarana penyelamatan , di mana Kristus tampak untuk menyelamatkan manusia.
Gereja menjadi alat dan sarana penyelamatan melai kejadian, peristiwa, tindakan
dan kata-kata yang disebut SAKRAMEN.
Sakramen-sakramen adalah” Tangan Kristus “ yang menjamah, merangkul dan
menyembuhkan kita. Meski yang tampak di mata kita, yang bergaung di telinga kita
hanya hal- hal atau tanda-tanda biasa, namun Kristuslah yang berkarya lewat tanda
tanda itu. Dengan perantaran para pelayan-Nya , Kristus sungguh aktif berkarya
dalam Umat Allah.
• Sakramen-sakramen itu tidak bekerja secara otomatis,
namun sebagai “ tanda “ kehadiran Kristus menantikan sikap
pribadi (sikap batin) dari manusia. Sikap batin ini adalah
iman dan kehendak baik kita.
• Dalam Gereja kita mengenal 7 Sakramen; Pembaptisan,
Penguatan, Ekaristi, Pengakuan/Tobat, Pengurapan Orang
sakit, Tahbisan dan Perkawinan.
• Ke 7 Sakramen ini mencakup semua tahap dan saat-saat
penting kehidupan seorang Kristen. Sakramen memberikan
kelahiran dan pertumbuhan, penyembuhan dan perutusan
kepada iman orang Kristen.
SAKRAMEN PERKAWINAN

• Allah menciptakan manusia pria dan wanita. Mereka diberi


kemampuan untuk saling mencintai. Dengan saling mencintai
mereka mencerminkan hakekat Sang Pencipta.Allah adalah
kasih.(Yoh:4:8) maka Allah memberkati mereka dan
berfirman”Jadilah subur dan berlipat gandalah , penuhilah
bumi dan takhlukkanlah itu” (Kej.1:28). Dengan demikian
perkawinan ditetapkan Allah sebagai suatu lembaga
keselamatan .
• Sebab dengan membangun keluarga, manusia dipanggil Allah
untuk ambil bagian dalam karya-Nya demi keselamatan umat
manusia: mencinta, mencipta, dan menyelamatkan.
DASAR PERKAWINAN KATOLIK

• Kitab Suci Perjanjian Lama : Kejadian 2: 24


“ Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
dengan isterinya, sehingga keduanya bersatu menjadi satu daging”

• Kitab suci Perjanjian Baru :Matius 19:6


• “ Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa
yang telah dipersatukan oleh allah tidak boleh diceraikan manusia.”
• Dalam Gereja Katolik perkawinan adalah
SAKRAMEN artinya :
1.Tanda cinta Allah kepada manusia
Suami istri menjadi tanda dan sarana cinta
Allah kepada manusia
2.Tanda cinta Kristus kepada GerejaNya
Suami isteri diangkat menjadi tanda kehadiran Kristus yang
selalu menguduskan, menguatkan dan menghibur tanpa
syarat.
• Perkawinan sebagai Sakramen apabila mempelai keduanya
Katolik
• SIFAT PERKAWINAN KATOLIK
1.MONOGAMI : Perkawinan antara seorang pria dengan
satu orang wanita
• Dalam perkawinan Katolik suami menyerahkan diri seutuhnya
kepada isterinya dan sebaliknya.tidak boleh terbagi kepada
pribadi lain. Hanya satu, untuk satu sampai kematian
memisahkan mereka. Inilah pesatuan dan cinta yang sungguh
menyeluruh , tak terbagi dan total sifatnya

2. TAK TERCERAIKAN
• Perkawinan Katolik bukan saja monogami tetapi juga tak dapat
diceraikan.
• Perkawinan Katolik bersifat tetap , hanya maut yang bisa
memisahkan keduanya.
• Perkawinan Katolik menuntut cinta yang personal , total dan
permanen: satu cinta tanpa syarat .
SAKRAMEN IMAMAT
• Sakramen Imamat diadakan oleh penetapan Illahi, beberapa
orang beriman dikuduskan dan ditetapkan menjadi pelayan
umat.
• Para pelayan umat ini ambil bagian dalam Tri Tugas Kristus
sebagai kepala Gereja yakni: Mengajar, menguduskan dan
pemimpin Jemaat.
• Sakramen Imamat meliputi: “Episkopat (yang diterima lewat
tahbisan Uskup), Presbiterat (yang diterima lewat tahbisan
Imam), dan Diakonat (yang diterima lewat tahbisan diakon).
• Semua orang yang menerima tahbisan ini dalam kehidupan
Gereja disebut Klerus
• Dalam Penerimaan Sakramen Imamat calon Imam mengucapkan janji atau
ikrar untuk hidup selibat ( tidak menikah atau berkeluarga, mereka
dipanggil untuk mengikuti Kristus secara tuntas (total dan menyeluruh)
dengan mengikuti Nasehat Injil.
• Janji atau kaul yang diucapkan dalam penerimaan Sakramen Imamat : Kaul
kemurnian ( membaktikan diri secara total dan menyeluruh kepada
Kristus, Kaul kemiskinan ( berjanji hidup sederhana dan rela membaktikan
hidupnya demi kerasulan) dan Kaul ketaatan ( Berjanji patuh kepada
pimpinannya dan rela membaktikan diri kepada hidup dan kerasulan
besama sebagai bentuk ketaatan kepada Kristus).
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT
• Dalam Kitab Injil dikisahkan Tuhan yesus menaruh belas kasih kepada
orang- orang sakit. Ia menghibur dan menyembuhkan. Yesus
mengharapkan agar para muridNya berbuat demikian juga. Harapan Yesus
itu terutama terwujud dalam Sakramen Pengurapan.

• Dalam Sakramen Pengurapan ini Gereja mendoakan warganya yang sakit


dan mengurapainya dengan minyak suci. Gereja mempercayakan orang
yang sakit kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menderita menderita
sengsara dan dimuliakan. Dan Tuhan akan menabahkan yang sakit dalam
penderitaan itu serta menyelamatkannya. Gereja mengajak orang yang
sakit rela menggabungkan diri dengan sengsara dan wafat Kristus. Orang
yang sakit berat memang memerlukan bantuan Allah yang istimewa.
Jangan sampai dalam cobaan berat itu ia mengalami tertekan oleh rasa
takut, dan putus asa lalu mengalami kerugian pada imannya.
• Sakramen Pengurapan memberikan kepada si sakit rahmat Roh Kudus.
Berkat rahmat ini orang yang sakit memperoleh keselamatan, diperkuat
dalam kepercayaan kepada Allah, dan hatinya ditabahkan untuk melawan
godaan-godaan serta rasa takut akan kematian. Dengan demikian si sakit
dapat bertahan dalam penderitaannya. Bahkan ia dapat menanggung dan
mengatasinya dan ia memperoleh rahmat kesembuhan .

• Sakramen pengurapan dapat diterima lebih dari satu kali yakni kalau
seseorang jatuh sakit lagi atau kalau dalam penyakit yang sama terjadi
krisis baru
• Sakramen Pengurapan juga dapat diberikan kepada orang yang akan
menjalani operasi berat, orang tua yang sudah surut kekuatannya.
TUGAS
• 1. Jelaskan “ Perkawinan adalah Sakramen!.”
• 2. Jelaskan sifat-sifat perkawinan Katolik!
• 3. Sebut dan jelaskan janji kaul yang
diucapkan oleh para calon Imam dalam
penerimaan Sakramen Imamat!
4. Jelaskan makna Penerimaan Sakramen
Pengurapan Orang Sakit bagi orang Sakit !
• 5. Refleksikan apa harapan kalian setelah nanti
menerima sakramen Babtis?
Tuhan Memberkati

Anda mungkin juga menyukai