Anda di halaman 1dari 11

IBADAH HARI MINGGU BIASA XXVII TAHUN A

DI RUMAH MASING-MASING
MINGGU, 4 OKTOBER 2020
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Bacaan pertama dan bacaan Injil di hari Minggu ini
berbicara tentang keterbukaan menerima Sabda
Tuhan yang menuntun kepada keselamatan. Melalui
perumpamaan tentang kebun anggur, nabi Yesaya
menggemakan suara Tuhan yang merasa kecewa
dengan Israel, yang adalah kebun anggur Tuhan.
Tuhan sudah memelihara mereka dan diharapkan
menghasilkan anggur yang baik, ternyata mereka
menghasilkan anggur asam; dengan kata lain,
mereka mengecewakan Tuhan.
Sementara itu, dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus
mengecam ketegaran hati orang Israel yang tidak
menerima kehadiran-Nya. Mereka menolak Sabda
Tuhan. Karena itu, warta keselamatan dan hak
keselamatan yang semestinya menjadi hak mereka,
dialihkan kepada bangsa-bangsa lain atau orang lain
yang mendengarkan dan melaksanakannya.
Kita juga akan mendengarkan kata-kata Rasul
Paulus yang meneguhkan jemaat di Filipi agar
mereka tetap setia dan tekun dalam melaksanakan
Sabda Tuhan. Satu pesannya untuk mereka dan
untuk kita adalah ‘apa yang telah kamu pelajari dan
apa yang telah kamu terima, lakukanlah itu’. Semoga
kita selalu tekun dan setia menghayati Sabda Tuhan
dalam hidup kita. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, kami berterimakasih Yesus
Putra-Mu yang rela menjadi manusia demi
menyelamatkan kami. Dia mewartakan Sabda
Keselamatan sehingga kami bisa mengarahkan diri
kami kepada keselamatan kekal. Bantulah kami
untuk selalu tekun mendengarkan Sabda-Mu dan
menghayatinya dalam hidup kami setiap hari.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 5:1-7)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasih-
ku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya:
Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng
bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang
batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok
anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di
tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat
memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu
menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang
dihasilkannya ialah buah anggur yang asam. Maka
sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang
Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku
itu. Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun
anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya?
Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur
yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah
anggur yang asam?
Maka sekarang, Aku mau memberitahukan
kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada
kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar
durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan
melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-
injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-
semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga
tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan
memerintahkan awan-awan, supaya jangan
diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab kebun
anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan
orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-
Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada
kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada
keonaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
09. BACAAN KEDUA (Fil 4:6-9)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Filipi
Saudara-saudari, janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur. Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar,
semua yang mulia, semua yang adil, semua yang
suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut
dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah
kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan
apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah
kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah
sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 15:16)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Aku memilih kamu, sabda Tuhan, supaya kamu
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL [Mat. 21:33-43]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain.
Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur
dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali
lobang tempat memeras anggur dan mendirikan
menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia me-
nyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap
lalu berangkat ke negeri lain.
Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh
hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu
untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-
hambanya itu: mereka memukul yang seorang,
membunuh yang lain dan melempari yang lain pula
dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula
hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada
yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh
anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan
mereka segani.
Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat
anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang
lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya
warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkap-
nya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu,
lalu membunuhnya.
Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah
yang akan dilakukannya dengan penggarap-
penggarap itu?" Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan
membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun
anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-
penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya
kepadanya pada waktunya."
Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah
kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu
perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari
padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa
yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil menghadirkan sebuah perumpamaan
dengan dua tokoh yang memainkan peranan utama,
yaitu sang tuan tanah dan para penggarap. Kita akan
merefleksikan peranan mereka untuk hidup kita.
Pertama, sang tuan tanah. Kelihatannya sang tuan
tanah ini amat baik. Dia menyiapkan semua yang terbaik
bagi kebunnya lalu pergi. Sebuah tindakan yang tidak
biasa karena biasanya para penggaraplah yang mesti
melakukan semuanya. Selanjutnya, dengan kepergian-
nya, sang tuan tanah memberikan kesempatan kepada
para penggarap untuk melakukan yang terbaik menurut
kemampuan mereka untuk menghasilkan. Kemudian,
dia meminta bagiannya. Sang tuan tanah tidak
menuntut banyak. Ia hanya meminta bagiannya.
Sudah tentu, yang dimaksudkan dengan sang tuan
tanah ini adalah Tuhan sendiri. Tuhan menyiapkan
segala sesuatu bagi kita, agar hidup kita menjadi lebih
mudah dan kita sendiri bisa hidup. Tuhan tidak men-
dikte kita atau memaksa kita untuk berbuat menurut
cara-Nya. Dia memberikan kita kebebasan. Satu saja
tuntutan Tuhan yaitu Dia tetap ada dalam setiap
pertimbangan hidup kita. Dia mendapat bagian yang
layak dalam hidup kita. Mungkin ini adalah kritikan bagi
kita yang kadangkala tidak menjadikan Tuhan sebagai
bagian dari hidup kita, padahal Tuhan sendiri telah
memberikan kita kehidupan. Mungkin juga kita lupa dan
tidak memberikan perhatian kita kepada Tuhan, yang
merupakan bagian yang diminta Tuhan juga.
Kedua, para penggarap. Mereka amat bersyukur bahwa
semua kelengkapan di kebun anggur sudah disiapkan
sang tuan tanah. Mereka hanya mengolah dan
menyerahkan bagian yang disepakati bagi sang tuan
tanah. Dengan kata lain, mereka sudah memiliki hidup.
Dari ketiadaan tanah dan pekerjaan, kini mereka
memiliki semua hal itu dan bisa hidup. Sayangnya,
mereka menjadi tamak dan rakus. Mereka mau memiliki
kebun itu, dan tidak mau berbagi dengan tuan tanah.
Semua yang datang mewakili tuan tanah, dibunuh,
termasuk putra semata wayang dari tuan tanah.
Sikap para penggarap ini mengingatkan kita akan dosa
manusia pertama. Mereka tergoda untuk menjadi sama
seperti Tuhan, tahu akan segalanya. Para penggarap
mau mengambil hak tuan tanah dan menjadikan
mereka sebagai pemilik tanah tersebut. Seringkali
secara tidak sadar, kita pun menjadi para penggarap ini.
Kita menjadikan diri kita sebagai pusat dari segalanya.
Kita berjuang dengan berbagai cara, termasuk
mematikan sesama dan meniadakan Tuhan, agar kita
bisa menjadi lebih baik atau lebih berkuasa. Padahal,
kita terbatas. Dosa terbesar adalah menjadikan diri
sendiri sebagai tuhan dan mengenyahkan Tuhan dari
hidupnya. Maka, keselamatan yang ditawarkan kepada
kita, dengan sendirinya akan menjauh dari kita. Semoga
kita tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita dan
dengan cara ini, kita juga menghargai sesama kita yang
adalah utusan Tuhan bagi kita. Selamat menjadi
penggarap kebun anggur Tuhan yang baik.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan tidak pernah
merasa jenuh untuk memanggil kita kembali
kepada-Nya.Ketika kita datang ke hadapan-Nya, Ia
merangkul kita dengan kasih-Nya yang tak terbatas.
Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan
kita di hadapan-Nya.
P : Semoga para pemimpin Gereja dan para pemimpin
bangsa selalu mendengarkan suara dan Sabda
Tuhan dalam kepemimpinan dan dalam semua
keputusan mereka. Marilah kita mohon…
P : Semoga Gereja menjadi kebun anggur yang baik,
yang menginspirasi dan menuntun semua orang
untuk menghasilkan buah-buah yang baik dalam
hidup setiap hari. Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang beriman selalu meluangkan
waktu untuk mendengar dan merenungkan Sabda
Tuhan sehingga mereka diarahakan kepada hidup
yang benar menuju keselamatan kekal. Marilah kita
mohon…
P : Semoga kita semua yang mendengarkan Sabda
Tuhan pada hari ini, diteguhkan untuk selalu
membaharui diri kita, menjadi anak-anak Tuhan
yang setia dan yang menghasilkan buah-buah baik
dalam hidup harian kita. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, demikianlah doa-doa permohonan kami.
Terimalah kami dan kabulkan doa-doa kami demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan selalu
mendatangi kita dan menawarkan kita untuk
kembali ke rumah-Nya. Ada banyak tempat di rumah
Bapa kita. Kepada Tuhan yang mahabaik dan
mahabelaskasih ini, kita pun berseru:
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Kami bersyukur kepadamu, ya Allah Bapa kami,
sebab anak-anak-Mu yang terpisah-pisah jauh oleh
kedurhakaan dosa, telah Engkau himpun kembali
menjadi satu di hadapan-Mu, demi darah Putra-Mu
dan kekuatan Roh Kudus. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, dengan perantaraan Kristus, Engkau
mencurahkan Roh Kudus atas segala bangsa, agar
Ia tinggal dalam hati para Putera-Mu, dan dengan
anugerah-Nya, Roh Kudus itu mempersatukan
semua orang. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, umat yang disatukan oleh kekuatan
Tritunggal Kudus itu, Engkau kumpulkan dalam
gereja, yakni tubuh Kristus dan kenisah Roh Kudus.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke
dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
komuni yang bertemakan syukur.

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-
kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan
tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan
penyakit, doakanlah kami. Amin

20. MENDOAKAN MAZMUR 1


P : Marilah kita secara bersama-sama mendoakan
Mazmur 1. Mazmur ini mengingatkan kita untuk
senantiasa berjalan di jalan yang benar. Kita bisa
membuka Kitab Suci kita dan mendoakan Mazmur
ini secara bersama-sama.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut


nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,


yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Bukan demikian orang fasik:


mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam
penghakiman,
begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan
orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami berterimakasih untuk Sabda-Mu
hari ini yang menegur kami dan yang meneguhkan
hati kami untuk tetap setia kepada-Mu. Semoga hati
kami menjadi tanah yang subur bagi pertumbuhan
anggur-anggur Sabda-Mu, sehingga hidup kami bisa
menghasilkan buah-buah kebaikan.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
mendukung dan saling menyelamatkan.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Roma, 1 Oktober 2020


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai