Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa. NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. 02. KATA PEMBUKA P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa Keduapuluh Tujuh dalam Masa Biasa. Bacaan pertama dan bacaan Injil di hari Minggu ini berbicara tentang keterbukaan menerima Sabda Tuhan yang menuntun kepada keselamatan. Melalui perumpamaan tentang kebun anggur, nabi Yesaya menggemakan suara Tuhan yang merasa kecewa dengan Israel, yang adalah kebun anggur Tuhan. Tuhan sudah memelihara mereka dan diharapkan menghasilkan anggur yang baik, ternyata mereka menghasilkan anggur asam; dengan kata lain, mereka mengecewakan Tuhan. Sementara itu, dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus mengecam ketegaran hati orang Israel yang tidak menerima kehadiran-Nya. Mereka menolak Sabda Tuhan. Karena itu, warta keselamatan dan hak keselamatan yang semestinya menjadi hak mereka, dialihkan kepada bangsa-bangsa lain atau orang lain yang mendengarkan dan melaksanakannya. Kita juga akan mendengarkan kata-kata Rasul Paulus yang meneguhkan jemaat di Filipi agar mereka tetap setia dan tekun dalam melaksanakan Sabda Tuhan. Satu pesannya untuk mereka dan untuk kita adalah ‘apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, lakukanlah itu’. Semoga kita selalu tekun dan setia menghayati Sabda Tuhan dalam hidup kita. [hening sejenak] 03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita. U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin. 04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN [Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.] P : Kemuliaan kepada Allah di surga U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. P : Kami memuji Dikau, U : Kami meluhurkan Dikau. P : Kami menyembah Dikau, U : Kami memuliakan Dikau. P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. U : Karena hanya Engkaulah kudus. P : Hanya Engkaulah Tuhan. U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. P : bersama dengan Roh Kudus, U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 05. DOA PEMBUKA P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa, kami berterimakasih Yesus Putra-Mu yang rela menjadi manusia demi menyelamatkan kami. Dia mewartakan Sabda Keselamatan sehingga kami bisa mengarahkan diri kami kepada keselamatan kekal. Bantulah kami untuk selalu tekun mendengarkan Sabda-Mu dan menghayatinya dalam hidup kami setiap hari. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin. 06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar- kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab] 07. BACAAN PERTAMA (Yes. 5:1-7) L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasih- ku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam. Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak- injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak- semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran- Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN Refren (Yes. 5:7a) Kebun anggur Tuhan ialah umat Israel. Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20 Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat. (Refren) Mengapa Engkau melanda temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat? Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya. (Refren) Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini, batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu! (Refren) Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. (Refren) 09. BACAAN KEDUA (Fil 4:6-9) L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi Saudara-saudari, janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 10. ALLELUIA (Yoh. 15:16) P : Alleluia U : Alleluia P : Aku memilih kamu, supaya kamu menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan. U : Alleluia 11. INJIL [Mat. 21:33-43] P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia me- nyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba- hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkap- nya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap- penggarap itu?" Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap- penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus. 12. RENUNGAN SINGKAT Bacaan Injil menghadirkan sebuah perumpamaan dengan dua tokoh yang memainkan peranan utama, yaitu sang tuan tanah dan para penggarap. Kita akan merefleksikan peranan mereka untuk hidup kita. Pertama, sang tuan tanah. Kelihatannya sang tuan tanah ini amat baik. Dia menyiapkan semua yang terbaik bagi kebunnya lalu pergi. Sebuah tindakan yang tidak biasa karena biasanya para penggaraplah yang mesti melakukan semuanya. Selanjutnya, dengan kepergian- nya, sang tuan tanah memberikan kesempatan kepada para penggarap untuk melakukan yang terbaik menurut kemampuan mereka untuk menghasilkan. Kemudian, dia meminta bagiannya. Sang tuan tanah tidak menuntut banyak. Ia hanya meminta bagiannya. Sudah tentu, yang dimaksudkan dengan sang tuan tanah ini adalah Tuhan sendiri. Tuhan menyiapkan segala sesuatu bagi kita, agar hidup kita menjadi lebih mudah dan kita sendiri bisa hidup. Tuhan tidak men- dikte kita atau memaksa kita untuk berbuat menurut cara-Nya. Dia memberikan kita kebebasan. Satu saja tuntutan Tuhan yaitu Dia tetap ada dalam setiap pertimbangan hidup kita. Dia mendapat bagian yang layak dalam hidup kita. Mungkin ini adalah kritikan bagi kita yang kadangkala tidak menjadikan Tuhan sebagai bagian dari hidup kita, padahal Tuhan sendiri telah memberikan kita kehidupan. Mungkin juga kita lupa dan tidak memberikan perhatian kita kepada Tuhan, yang merupakan bagian yang diminta Tuhan juga. Kedua, para penggarap. Mereka amat bersyukur bahwa semua kelengkapan di kebun anggur sudah disiapkan sang tuan tanah. Mereka hanya mengolah dan menyerahkan bagian yang disepakati bagi sang tuan tanah. Dengan kata lain, mereka sudah memiliki hidup. Dari ketiadaan tanah dan pekerjaan, kini mereka memiliki semua hal itu dan bisa hidup. Sayangnya, mereka menjadi tamak dan rakus. Mereka mau memiliki kebun itu, dan tidak mau berbagi dengan tuan tanah. Semua yang datang mewakili tuan tanah, dibunuh, termasuk putra semata wayang dari tuan tanah. Sikap para penggarap ini mengingatkan kita akan dosa manusia pertama. Mereka tergoda untuk menjadi sama seperti Tuhan, tahu akan segalanya. Para penggarap mau mengambil hak tuan tanah dan menjadikan mereka sebagai pemilik tanah tersebut. Seringkali secara tidak sadar, kita pun menjadi para penggarap ini. Kita menjadikan diri kita sebagai pusat dari segalanya. Kita berjuang dengan berbagai cara, termasuk mematikan sesama dan meniadakan Tuhan, agar kita bisa menjadi lebih baik atau lebih berkuasa. Padahal, kita terbatas. Dosa terbesar adalah menjadikan diri sendiri sebagai tuhan dan mengenyahkan Tuhan dari hidupnya. Maka, keselamatan yang ditawarkan kepada kita, dengan sendirinya akan menjauh dari kita. Semoga kita tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita dan dengan cara ini, kita juga menghargai sesama kita yang adalah utusan Tuhan bagi kita. Selamat menjadi penggarap kebun anggur Tuhan yang baik. 13. HENING SEJENAK 14. SYAHADAT P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 15. DOA UMAT P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan tidak pernah merasa jenuh untuk memanggil kita kembali kepada-Nya.Ketika kita datang ke hadapan-Nya, Ia merangkul kita dengan kasih-Nya yang tak terbatas. Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita di hadapan-Nya. P : Semoga para pemimpin Gereja dan para pemimpin bangsa selalu mendengarkan suara dan Sabda Tuhan dalam kepemimpinan dan dalam semua keputusan mereka. Marilah kita mohon… P : Semoga Gereja menjadi kebun anggur yang baik, yang menginspirasi dan menuntun semua orang untuk menghasilkan buah-buah yang baik dalam hidup setiap hari. Marilah kita mohon… P : Semoga semua orang beriman selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan sehingga mereka diarahkan kepada hidup yang benar menuju keselamatan kekal. Marilah kita mohon… P : Semoga kita semua yang mendengarkan Sabda Tuhan pada hari ini, diteguhkan untuk selalu membarui diri kita, menjadi anak-anak Tuhan yang setia dan yang menghasilkan buah-buah baik dalam hidup harian kita. Marilah kita mohon… P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Ya Tuhan, demikianlah doa-doa permohonan kami. Terimalah kami dan kabulkan doa-doa kami demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U : Amin 16. DOA PUJIAN P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan selalu mendatangi kita dan menawarkan kita untuk kembali ke rumah-Nya. Ada banyak tempat di rumah Bapa kita. Kepada Tuhan yang mahabaik dan mahabelaskasih ini, kita pun berseru: Terpujilah Engkau di surga. U : Terpujilah Engkau di surga. P : Kami bersyukur kepadamu, ya Allah Bapa kami, sebab anak-anak-Mu yang terpisah-pisah jauh oleh kedurhakaan dosa, telah Engkau himpun kembali menjadi satu di hadapan-Mu, demi darah Putra-Mu dan kekuatan Roh Kudus. Maka kami berseru: U : Terpujilah Engkau di surga. P : Ya Bapa, dengan perantaraan Kristus, Engkau mencurahkan Roh Kudus atas segala bangsa, agar Ia tinggal dalam hati para Putera-Mu, dan dengan anugerah-Nya, Roh Kudus itu mempersatukan semua orang. Maka kami berseru: U : Terpujilah Engkau di surga. P : Ya Bapa, umat yang disatukan oleh kekuatan Tritunggal Kudus itu, Engkau kumpulkan dalam gereja, yakni tubuh Kristus dan kenisah Roh Kudus. Maka kami berseru: U : Terpujilah Engkau di surga. P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung- kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 18A. BAPA KAMI Berdiri P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan- Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: P : Tubuh Kristus. U : Amin. Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 18B. BAPA KAMI Berdiri P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai. P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak] P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. ▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. ▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. ▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
20. MENDOAKAN MAZMUR 1
P : Marilah kita secara bersama-sama mendoakan Mazmur 1. Mazmur ini mengingatkan kita untuk senantiasa berjalan di jalan yang benar. Kita bisa membuka Kitab Suci kita dan mendoakan Mazmur ini secara bersama-sama.
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin. 21. AMANAT PENGUTUSAN P : Saudara-saudari terkasih, para penggarap kebun anggur tidak mengakui hak pemilik kebun itu atas hasil kebunnya, malah demi keuntungan pribadi mereka membuntuh putra tunggal pemilik kebun anggur itu. Marilah kita berani menjadi saksi iman di Tengah situasi Masyarakat yang penuh dengan korupsi, penindasan, dan ambisi akan kekuasaan . Yakinlah bahwa dalam Kristus kita pasti menang. 22. DOA PENUTUP P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami berterimakasih untuk Sabda-Mu hari ini yang menegur kami dan yang meneguhkan hati kami untuk tetap setia kepada-Mu. Semoga hati kami menjadi tanah yang subur bagi pertumbuhan anggur-anggur Sabda-Mu, sehingga hidup kami bisa menghasilkan buah-buah kebaikan. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami. U : Amin 23. MOHON BERKAT TUHAN P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. U : Amin. P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. U : Syukur kepada Allah. 24. PENGUTUSAN P : Marilah pergi, kita diutus. U : Amin. 25. LAGU PENUTUP ***