Anda di halaman 1dari 13

IBADAH HARI MINGGU BIASA XXVII TAHUN A

MINGGU, 8 OKTOBER 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa Keduapuluh
Tujuh dalam Masa Biasa. Bacaan pertama dan
bacaan Injil di hari Minggu ini berbicara tentang
keterbukaan menerima Sabda Tuhan yang
menuntun kepada keselamatan. Melalui
perumpamaan tentang kebun anggur, nabi Yesaya
menggemakan suara Tuhan yang merasa kecewa
dengan Israel, yang adalah kebun anggur Tuhan.
Tuhan sudah memelihara mereka dan diharapkan
menghasilkan anggur yang baik, ternyata mereka
menghasilkan anggur asam; dengan kata lain,
mereka mengecewakan Tuhan.
Sementara itu, dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus
mengecam ketegaran hati orang Israel yang tidak
menerima kehadiran-Nya. Mereka menolak Sabda
Tuhan. Karena itu, warta keselamatan dan hak
keselamatan yang semestinya menjadi hak mereka,
dialihkan kepada bangsa-bangsa lain atau orang
lain yang mendengarkan dan melaksanakannya.
Kita juga akan mendengarkan kata-kata Rasul
Paulus yang meneguhkan jemaat di Filipi agar
mereka tetap setia dan tekun dalam melaksanakan
Sabda Tuhan. Satu pesannya untuk mereka dan
untuk kita adalah ‘apa yang telah kamu pelajari dan
apa yang telah kamu terima, lakukanlah itu’.
Semoga kita selalu tekun dan setia menghayati
Sabda Tuhan dalam hidup kita. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, kami berterimakasih Yesus
Putra-Mu yang rela menjadi manusia demi
menyelamatkan kami. Dia mewartakan Sabda
Keselamatan sehingga kami bisa mengarahkan diri
kami kepada keselamatan kekal. Bantulah kami
untuk selalu tekun mendengarkan Sabda-Mu dan
menghayatinya dalam hidup kami setiap hari.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 5:1-7)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasih-
ku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya:
Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng
bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang
batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok
anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di
tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat
memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu
menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang
dihasilkannya ialah buah anggur yang asam. Maka
sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang
Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku
itu. Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun
anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya?
Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur
yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah
anggur yang asam?
Maka sekarang, Aku mau memberitahukan
kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada
kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar
durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan
melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-
injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-
semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga
tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan
memerintahkan awan-awan, supaya jangan
diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab kebun
anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan
orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-
Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada
kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada
keonaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Yes. 5:7a)
Kebun anggur Tuhan ialah umat Israel.
Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20
Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir,
telah Kauhalau bangsa-bangsa,
lalu Kautanam pohon itu.
dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut,
dan pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat.
(Refren)
Mengapa Engkau melanda temboknya,
sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat?
Babi hutan menggerogotinya
dan binatang-binatang di padang memakannya.
(Refren)
Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya,
pandanglah dari langit,
dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini,
batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
(Refren)
Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu.
Biarkanlah kami hidup,
maka kami akan menyerukan nama-Mu.
Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Fil 4:6-9)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Filipi
Saudara-saudari, janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur. Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar,
semua yang mulia, semua yang adil, semua yang
suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut
dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah
kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan
apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah
kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah
sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 15:16)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku memilih kamu, supaya kamu menghasilkan
buah dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 21:33-43]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain.
Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur
dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali
lobang tempat memeras anggur dan mendirikan
menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia me-
nyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap
lalu berangkat ke negeri lain.
Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh
hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu
untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-
hambanya itu: mereka memukul yang seorang,
membunuh yang lain dan melempari yang lain pula
dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula
hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada
yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh
anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan
mereka segani.
Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat
anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang
lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya
warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkap-
nya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu,
lalu membunuhnya.
Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah
yang akan dilakukannya dengan penggarap-
penggarap itu?" Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan
membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun
anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-
penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya
kepadanya pada waktunya."
Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah
kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu
perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari
padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa
yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil menghadirkan sebuah perumpamaan
dengan dua tokoh yang memainkan peranan utama,
yaitu sang tuan tanah dan para penggarap. Kita akan
merefleksikan peranan mereka untuk hidup kita.
Pertama, sang tuan tanah. Kelihatannya sang tuan
tanah ini amat baik. Dia menyiapkan semua yang terbaik
bagi kebunnya lalu pergi. Sebuah tindakan yang tidak
biasa karena biasanya para penggaraplah yang mesti
melakukan semuanya. Selanjutnya, dengan kepergian-
nya, sang tuan tanah memberikan kesempatan kepada
para penggarap untuk melakukan yang terbaik menurut
kemampuan mereka untuk menghasilkan. Kemudian,
dia meminta bagiannya. Sang tuan tanah tidak
menuntut banyak. Ia hanya meminta bagiannya.
Sudah tentu, yang dimaksudkan dengan sang tuan
tanah ini adalah Tuhan sendiri. Tuhan menyiapkan
segala sesuatu bagi kita, agar hidup kita menjadi lebih
mudah dan kita sendiri bisa hidup. Tuhan tidak men-
dikte kita atau memaksa kita untuk berbuat menurut
cara-Nya. Dia memberikan kita kebebasan. Satu saja
tuntutan Tuhan yaitu Dia tetap ada dalam setiap
pertimbangan hidup kita. Dia mendapat bagian yang
layak dalam hidup kita. Mungkin ini adalah kritikan bagi
kita yang kadangkala tidak menjadikan Tuhan sebagai
bagian dari hidup kita, padahal Tuhan sendiri telah
memberikan kita kehidupan. Mungkin juga kita lupa dan
tidak memberikan perhatian kita kepada Tuhan, yang
merupakan bagian yang diminta Tuhan juga.
Kedua, para penggarap. Mereka amat bersyukur bahwa
semua kelengkapan di kebun anggur sudah disiapkan
sang tuan tanah. Mereka hanya mengolah dan
menyerahkan bagian yang disepakati bagi sang tuan
tanah. Dengan kata lain, mereka sudah memiliki hidup.
Dari ketiadaan tanah dan pekerjaan, kini mereka
memiliki semua hal itu dan bisa hidup. Sayangnya,
mereka menjadi tamak dan rakus. Mereka mau memiliki
kebun itu, dan tidak mau berbagi dengan tuan tanah.
Semua yang datang mewakili tuan tanah, dibunuh,
termasuk putra semata wayang dari tuan tanah.
Sikap para penggarap ini mengingatkan kita akan dosa
manusia pertama. Mereka tergoda untuk menjadi sama
seperti Tuhan, tahu akan segalanya. Para penggarap
mau mengambil hak tuan tanah dan menjadikan
mereka sebagai pemilik tanah tersebut. Seringkali
secara tidak sadar, kita pun menjadi para penggarap ini.
Kita menjadikan diri kita sebagai pusat dari segalanya.
Kita berjuang dengan berbagai cara, termasuk
mematikan sesama dan meniadakan Tuhan, agar kita
bisa menjadi lebih baik atau lebih berkuasa. Padahal,
kita terbatas. Dosa terbesar adalah menjadikan diri
sendiri sebagai tuhan dan mengenyahkan Tuhan dari
hidupnya. Maka, keselamatan yang ditawarkan kepada
kita, dengan sendirinya akan menjauh dari kita. Semoga
kita tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita dan
dengan cara ini, kita juga menghargai sesama kita yang
adalah utusan Tuhan bagi kita. Selamat menjadi
penggarap kebun anggur Tuhan yang baik.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan tidak pernah
merasa jenuh untuk memanggil kita kembali
kepada-Nya.Ketika kita datang ke hadapan-Nya, Ia
merangkul kita dengan kasih-Nya yang tak terbatas.
Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan
kita di hadapan-Nya.
P : Semoga para pemimpin Gereja dan para pemimpin
bangsa selalu mendengarkan suara dan Sabda
Tuhan dalam kepemimpinan dan dalam semua
keputusan mereka. Marilah kita mohon…
P : Semoga Gereja menjadi kebun anggur yang baik,
yang menginspirasi dan menuntun semua orang
untuk menghasilkan buah-buah yang baik dalam
hidup setiap hari. Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang beriman selalu meluangkan
waktu untuk mendengar dan merenungkan Sabda
Tuhan sehingga mereka diarahkan kepada hidup
yang benar menuju keselamatan kekal. Marilah kita
mohon…
P : Semoga kita semua yang mendengarkan Sabda
Tuhan pada hari ini, diteguhkan untuk selalu
membarui diri kita, menjadi anak-anak Tuhan yang
setia dan yang menghasilkan buah-buah baik dalam
hidup harian kita. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, demikianlah doa-doa permohonan kami.
Terimalah kami dan kabulkan doa-doa kami demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan selalu
mendatangi kita dan menawarkan kita untuk
kembali ke rumah-Nya. Ada banyak tempat di rumah
Bapa kita. Kepada Tuhan yang mahabaik dan
mahabelaskasih ini, kita pun berseru:
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Kami bersyukur kepadamu, ya Allah Bapa kami,
sebab anak-anak-Mu yang terpisah-pisah jauh oleh
kedurhakaan dosa, telah Engkau himpun kembali
menjadi satu di hadapan-Mu, demi darah Putra-Mu
dan kekuatan Roh Kudus. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, dengan perantaraan Kristus, Engkau
mencurahkan Roh Kudus atas segala bangsa, agar
Ia tinggal dalam hati para Putera-Mu, dan dengan
anugerah-Nya, Roh Kudus itu mempersatukan
semua orang. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, umat yang disatukan oleh kekuatan
Tritunggal Kudus itu, Engkau kumpulkan dalam
gereja, yakni tubuh Kristus dan kenisah Roh Kudus.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 1


P : Marilah kita secara bersama-sama mendoakan
Mazmur 1. Mazmur ini mengingatkan kita untuk
senantiasa berjalan di jalan yang benar. Kita bisa
membuka Kitab Suci kita dan mendoakan Mazmur
ini secara bersama-sama.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut


nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,


yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Bukan demikian orang fasik:


mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam
penghakiman,
begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan
orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,


U : Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, para penggarap kebun
anggur tidak mengakui hak pemilik kebun itu atas
hasil kebunnya, malah demi keuntungan pribadi
mereka membuntuh putra tunggal pemilik kebun
anggur itu. Marilah kita berani menjadi saksi iman
di Tengah situasi Masyarakat yang penuh dengan
korupsi, penindasan, dan ambisi akan kekuasaan .
Yakinlah bahwa dalam Kristus kita pasti menang.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami berterimakasih untuk Sabda-Mu
hari ini yang menegur kami dan yang meneguhkan
hati kami untuk tetap setia kepada-Mu. Semoga hati
kami menjadi tanah yang subur bagi pertumbuhan
anggur-anggur Sabda-Mu, sehingga hidup kami bisa
menghasilkan buah-buah kebaikan.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 5 Oktober 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai