Anda di halaman 1dari 14

IBADAH SABDA

HARI MINGGU BIASA XIX TAHUN C


MINGGU, 7 AGUSTUS 2022
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA


P : Hari ini, kita merayakan Hari Minggu Kesembilan
belas dalam Masa Biasa. Melalui kitab Kebijaksa-
naan, dalam bacaan pertama, kita disadarkan bahwa
seringkali Tuhan meneguhkan kita dengan cara-Nya.
Ketika orang lain menghina atau meng-upayakan
kecelakaan, Tuhan hadir menyelamatkan dan
meneguhkan kita. Tuhan selalu menolong orang yang
beriman teguh kepada-Nya.
Bacaan kedua menghadirkan Abraham, sebagai
contoh orang yang memiliki iman yang teguh kepada
Tuhan. Abraham akhirnya memiliki anak pada usia
lanjutnya. Dia tetap berharap kepada Tuhan karena ia
tahu bahwa Tuhan itu setia. Tuhan akan selalu
memperhatikan mereka yang sungguh beriman
kepada-Nya. Dia setia pada janji-Nya.
Penginjil mengajak kita untuk senantiasa berjaga-jaga
dalam hidup kita. Hendaknya kita tidak terlena dan
akhirnya terjerumus ke dalam hidup yang jauh dari
Tuhan. Tuhan akan datang pada saat yang tidak kita
duga. Karena itu, kita diajak untuk menjadi bijak
dengan senantiasa berjaga-jaga. Mari kita siapkan hati
kita untuk merayakan peristiwa keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup
kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi
layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan
memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN


[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkaulah tempat
perlindungan kami yang sejati. Kami bersyukur karena
Engkau selalu hadir dalam hidup kami dan menjadikan
kami kuat untuk menghadapi setiap tantangan hidup
kami. Semoga hati kami selalu terbuka kepada-Mu agar
kami pun dapat berharap secara penuh kepada-Mu.
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan
Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan
menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan
hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Bacaan]

07. BACAAN PERTAMA (Keb. 18:6-9)


L : Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan.
Malam pembebasan itu telah diberitahukan lebih
dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka
benar-benar insaf akan sumpah yang mereka percayai
lalu mendapat hati.
Maka umat-Mu mengharapkan baik keselamatan
orang benar maupun kebinasaan para musuh. Sebab
dengan apa telah Kauhukum para lawan, dengan itu
pun telah Kaumuliakan kami, setelah kami
Kaupanggil.
Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik
mempersembahkan korban dan sehati membeban-kan
kepada dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci
sama-sama akan mengambil bagian baik dalam hal-
hal yang baik maupun dalam bahaya. Dalam pada itu
sebelumnya sudah mereka dengungkan lagu-lagu
pujian para leluhur.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (33:12b)
Berbahagialah bangsa yang dipilih Allah
Menjadi milik pusaka-Nya.

Mzm. 33:1,12,18-19,20,22
Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar,
sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.
Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN,
suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!
(Refren)

Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka


yang takut akan Dia,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.
Ia melepaskan jiwa mereka dari pada maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
(Refren)

Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN.


Dialah penolong kita dan perisai kita!
Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 11:1-2,8-19)


L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian
kepada nenek moyang kita.
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk
berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi
milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak
mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia diam
di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah
asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan
Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu
itu.
Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai
dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk
menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah
lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan
janji itu setia. Itulah sebabnya, maka dari satu orang,
malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar
keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai
orang-orang yang tidak memperoleh apa yang
dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya
dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui,
bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di
bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian
menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari
suatu tanah air. Dan kalau sekiranya dalam hal itu
mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka
tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai
kesempatan untuk pulang ke situ.
Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang
lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu
Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia
telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai,
mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima
janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang
tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan:
"Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan
disebut keturunanmu." Karena ia berpikir, bahwa
Allah berkuasa membangkitkan orang-orang
sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia
seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat. 24:42a,44)


P : Alleluia
U : Alleluia
P : Berjaga-jagalah dan bersiaplah, *
karena kamu tidak tahu
pada hari mana Anak Manusia akan datang
U : Alleluia

11. INJIL (Luk. 12:32-48)


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus
Kristus menurut Lukas.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Kata Yesus, “Janganlah takut, hai kamu kawanan
kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan
kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan
berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi
yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga
yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati
pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di
mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu
tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti
orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang
pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuan-nya
berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ia akan mengikat ping-gangnya dan
mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan
datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada
tengah malam atau pada dinihari dan mendapati
mereka berlaku demikian, maka berbahagialah
mereka. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu
pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan
membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu
juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada
saat yang tidak kamu sangkakan."
Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksud-
kan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"
Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang
setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya
menjadi kepala atas semua hambanya untuk
memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya
melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu
akan mengangkat dia menjadi pengawas segala
miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan
berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang,
lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan
hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan
mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari
yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak
diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat
dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya,
tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak
melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan
menerima banyak pukulan.
Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya
dan melakukan apa yang harus mendatang-kan
pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap
orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya
akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak
dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi
dituntut."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil tadi mengajak kita untuk berjaga-jaga
dalam kehidupan kita, karena Tuhan itu datang pada saat
yang tidak kita duga-duga. Mari kita dalami satu dua
poin untuk kehidupan kita.
Pertama, mencari harta yang bertahan hingga kekal.
Yesus meminta para pendengar-Nya untuk tidak takut.
Mereka bisa menjual harta mereka dan melakukan amal.
Lalu mereka menyiapkan pundi-pundi untuk harta yang
bertahan hingga kekal. Yesus menegaskan juga bahwa
posisi hati kita juga ditentukan oleh harta yang kita
miliki. Di mana hatimu berada, di situ juga hartamu
berada. Karena itu, amatlah bijak jika orang
mengumpulkan harta yang bertahan hingga kekal, yang
membuatnya tidak kekurangan hingga kekal. Harta iman
merupakan harta yang bertahan hingga hidup kekal. Jika
kita secara rutin meningkatkan iman kita, maka kita
sudah menyiapkan harta terbesar yang kita bawa sampai
kekal.
Di zaman kini, perkembangan dan hidup iman kita
mendapatkan tantangan yang amat besar. Semangat
materialisme yang makin kuat membuat urusan iman
menjadi urusan yang kurang diperhatikan. Orang lebih
mengejar harta duniawi dan lupa akan harta surgawi.
Kadangkala orang merasa lelah mencari harta sampai
lupa meluangkan waktu untuk bertemu dengan Tuhan.
Hari Minggu bukan lagi menjadi hari merayakan
Ekaristi melainkan hari istirahat karena kelelahan.
Disadari atau tidak, kita tidak sedang mengisi pundi-
pundi harta kita dengan harta yang bertahan hingga
kekal. Teguran tidak sedang mengisi pundi-pundi harta
kita dengan harta yang bertahan hingga kekal. Teguran
Yesus hari ini membantu kita untuk coba lebih serius
lagi dalam mengumpulkan harta surgawi, karena itulah
yang menjadi jaminan kehidupan kekal kita.
Kedua, dituntut sesuai yang diberikan. Pada bagian
akhir Injil hari ini, kita mendengar bahwa setiap orang
yang diberi banyak akan dituntut juga banyak
pertanggungjawabannya. Tuan rumah akan meminta
tanggung jawab atas tugas yang dipercayakan
kepadanya.
Setiap kita memiliki tugas yang dipercayakan Tuhan
kepada kita. Kita adalah utusan dan saksi dari Kerajaan
Allah itu sendiri. Pada akhirnya, kita semua akan
diminta pertanggungjawaban di hadapan Tuhan. Karena
itu, mari kita gunakan waktu kita untuk melakukan hal-
hal baik yang dikatakan Tuhan. Dengan cara seperti ini,
kita menjalankan peranan kita. Inilah juga salah satu
cara kita menunjukkan tanggung jawab kita terhadap
tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Mari kita
saling meneguhkan agar kita bisa memberikan kesaksian
hidup dengan lebih baik.

13. HENING

14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan
Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT


P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan mengajak kita untuk
berjaga-jaga dan berdoa. Mengingat ajakan itu,
beranilah kita memanjatkan doa-doa kepada-Nya.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Tuhan membimbing
Gereja-Nya yang sedang berziarah agar seluruh
warganya didapati setia kepada-Nya. Marilah kita
mohon….
P : Bagi masyarakat di sekitar kita. Semoga Allah
menyertai mereka dalam menata hidup bersama
supaya menyemangati sikap saling menghormati dan
menjaga kerukunan. Marilah kita mohon….
P : Bagi yang meninggal dunia secara mendadak.
Semoga Allah berkenan mengampuni dosa-dosa
mereka dan menganugerahkan kediaman abadi di
surga. Semoga Allah menghibur sanak keluarga yang
ditinggalkan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga Allah
mengobarkan semangat kita untuk mengabdi kepada-
Nya dengan setia dan menjalankan tugas kewajiban
dengan penuh tanggung jawab. Marilah kita
mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah doa-doa yang kami panjatkan ke
hadirat-Mu. Semoga Engkau mendengarkan dan
mengabulkan, sebab kami berdoa dengan penuh
keyakinan akan belas kasih-Mu.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, terdorong oleh cinta
kebapaan-Nya, Allah telah mengangkat kita menjadi
putra-putri-Nya. Maka marilah kita memuji Dia dengan
berseru:
Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Ya Allah, Ketika menciptakan segala sesuatu, Engkau
telah membentuk manusia menurut citra-Mu sendiri.
Tetapi gambaran-Mu itu menjadi kabur, karena kami
jatuh dalam dosa. Maka Engkau mengutus Yesus, Putra-
Mu yang tunggal, untuk menjadikan kami Kembali
secitra dengan Engkau. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Putra-Mu Yesus itu telah menjadi manusia seperti kami,
supaya kami, manusia, menjadi putra dan putri-Mu.
Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Roh Kudus, yang adalah Roh Yesus, Putra-Mu,
Kaucurahkan ke dalam hati kami, dan dengan demikian
kami Engkau angkat menjadi anak-anak dalam keluarga-
Mu sendiri, sehingga dalam Roh Kudus itu kami boleh
menyebut Engkau: Bapa. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Dalam bimbingan Roh Kudus itu, kami semakin
mengerti akan kerajaan-Mu, sebagaimana diwartakan
dan dihidupi oleh Yesus, Putra-Mu, sehingga kami pun
dimampukan mewartakan-Nya bagi sesama. Maka kami
memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Oleh sebab itu, ya Bapa, bersama seluruh umat
beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus
Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan
Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan
bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam
persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang
merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di
hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI


Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang
berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti
kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih
dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni,
seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------
------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita
masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh
iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang
satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang
diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang
berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena
Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau
ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga
kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam
seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat
menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah
sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-
Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-
Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.
[hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
 Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
 Lalu diberi saat hening secukupnya.
 Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Biasa.
20. MENDOAKAN MAZMUR 136:1-9
1
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
2
Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
3
Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
4
Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-
keajaiban besar!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
5
Kepada Dia yang menjadikan langit dengan
kebijaksanaan!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
6
Kepada Dia yang menghamparkan bumi di atas air!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
7
Kepada Dia yang menjadikan benda-benda penerang
yang besar;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
8
Matahari untuk menguasai siang;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
9
Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,


seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin

21. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari, kita sudah mendengarkan Sabda
Tuhan yang meminta kita untuk berjaga-jaga. Mari
kita lanjutkan hidup kita dengan secara kreatif
berjaga-jaga. Kita upayakan untuk mencari harta yang
kekal, yang bisa dibawa ke hadapan Tuhan saat kita
beralih dari dunia fana ini. Tuhan memberkati semua
upaya baik kita.

22. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami bersyukur telah merayakan peristiwa
keselamatan ini. Kuatkanlah kami agar kami selalu
menyiapkan hati kami untuk menyambut kedatangan-
Mu. Semoga iman kami senantiasa diteguhkan oleh
Sabda-Mu, yang menjadi penuntun seluruh hidup
kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP


***

Ledalero, 4 Agustus 2022


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai