Anda di halaman 1dari 8

01.

TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA


P : Dalam bacaan Injil di hari Minggu ini, kita akan mendengarkan serangkaian
perumpamaan, yang mengajak orang untuk menjadi bijaksana dan mencari
keselamatan kekal. Misalnya, ketika orang menemukan harta berharga, orang itu
lalu berupaya dengan berbagai cara untuk memilikinya. Semangat seperti inilah
yang mestinya dimiliki oleh kita semua dalam mencari kehidupan kekal. Kita juga
akan belajar dari bacaan pertama. Salomo yang menjadi raja menggantikan
bapanya Daud, meminta karunia kebijaksanaan, untuk dapat membedakan yang
baik dan yang jahat. Karunia ini juga kita mohonkan agar kita pun tidak dikuasai oleh
kuasa kegelapan, yang membuat kita terjerumus atau jatuh ke jalan yang salah dan
membinasakan.Kita semua dipanggil untuk menjadi anak Allah, sebagaimana yang
dikatakan Rasul Paulus dalam bacaan kedua nanti. Karena itu, mari kita siapkan hati
kita menghadap Tuhan yang adalah Bapa kita.Kita hening sejenak menyadari
kehadiran Tuhan dalam ibadah kita ini.
[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN


P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap
mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian,
bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya
mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan
kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan
mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN


[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah yang mahabijaksana, kami bersyukur karena Yesus Putra-Mu datang ke
tengah dunia dan mengajarkan kami tentang kebenaran. Kuatkanlah hati kami agar
kami selalu berusaha belajar tentang kebenaran iman kami dan hidup sesuai iman
kami itu agar kami terhindar dari kejahatan yang bisa membinasakan kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan
menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.

7. BACAAN PERTAMA (1Raj 3:5,7-12)


L : Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja. Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri
kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa
yang hendak Kuberikan kepadamu." Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku,
Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud,
ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.
Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu
umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah
kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-
Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah
yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" Lalu adalah baik di
mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang
demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu,
melainkan pengertian untuk memutus-kan hukum, maka sesungguhnya Aku
melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku
memberikankepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum
engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit
seorangpun seperti engkau.
Demikianlah Sabda Tuhan.

8. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN


Refren (Mzm. 119:97a)
Betapa kucintai Taurat-Mu, ya Tuhan.
Mzm. 119:57,72,76-77,127-128,129-130
Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.
Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas
dan perak.
(Refren)
Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku,sesuai janji yang Kauucapkan
kepada hamba-Mu. Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku,
supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.
(Refren)
Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan
dari pada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu;
segala jalan dusta aku benci.
(Refren)
Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada
orang-orang bodoh.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Rm. 8:28-30)


L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma Saudara-saudari, kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk menda-tangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang
dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung
di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu
juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-
Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat. 11:25)


P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan
bumi, * sebab misteri Kerajaan Engkau nyatakan
kepada orang kecil.
U : Alleluia

11. INJIL (Mat. 13:44-52)


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi,
mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. "Hal Kerajaan Sorga itu
seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya
lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang
pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang
sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu
mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang
ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu
dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman:
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu
mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan
dan kertakan gigi. Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami
mengerti." Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat
yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN
Bacaan Injil tadi berisikan perumpamaanperumpamaan tentang Kerajaan Sorga.
Kita bisa dalami bacaan ini dalam dua poin berikut ini. Pertama, apa itu Kerajaan
Sorga. Yesus mengumpamakan Kerajaan Sorga itu sebagai harta yang berharga.
Harta ini membuatnya rela melepaskan atau kehilangan segala-galanya hanya untuk
memperolehnya. Perasaan seperti ini kita alami ketika kita menemukan hal yang
menenangkan atau membuat kita merasa damai. Ia ibarat mengeluarkan hartaharta
lama dan menggantikannya dengan harta baru yang lebih berharga. Ketika ia
memiliki hal itu, ia tidak pernah merasa rugi. Ia malah bersyukur. Pertanyaan untuk
kita, harta manakah yang paling utama dalam hidup kita dan yang kita kejar?
Apakah harta itu mendekatkan kita kepada Tuhan? Ataukah malah ia menjauhkan
kita dari Sorga? Mungkin kita juga memiliki harta atau hal yang membuat kitamerasa
aman dan damai, tetapi apakah itu membuat kita merasa semakin dekat dengan
Tuhan dan kerajaan sorga-Nya? Ketika kita melakukan hal yang baik, benar dan
adil, kita sebenarnya telah menemukan harta yang berharga dan sudah
mendekatkan diri kita kepada Kerajaan Sorga. Hal-hal
tulah yang menjadikan kita anak-anak Allah.
Kedua, Kerajaan Sorga dan akhir hidup kita. Yesus juga mengumpamakan Kerajaan
Sorga dengan memanen ikan. Ikan yang baik dimasukkan ke dalam kotak
penyimpanan sedangkan ikan yang buruk dibuang. Ini adalah simbol dari
penghakiman akhir. Semua akan kembali ke hadapan Tuhan dan saat itu semua
akan dihakimi secara adil. Yang baik akan dipilih dan yang buruk akan dibuang.
Perumpamaan mengajarkan kita untuk berusaha menjadi ikan yang baik, yang kelak
layak masuk ke dalam Kerajaan Sorga karena memiliki identitas Kerajaan Sorga.
Ketika kita hidup di dunia ini, kita memiliki banyak sekali tawaran, termasuk tawaran
yang mungkin akan menjadikan kita ikan yang buruk. Bacaan pertama mengajak kita
untuk memohonkan selalu kebijaksanaan dari Tuhan agar kita bisa memilih yang
baik dan melepaskan atau menghindarkan yang jahat. Rasul Paulus menyatakan
bahwa kita adalah orang pilihan Allah. Kita perlu senantiasa mendengarkan suara
panggilan Tuhan yang terus bekerja demi kebaikan kita juga. Tuhan mau kita
menjadi penghuni Kerajaan Sorga bersamaNya. Itu berarti kita perlu menjadikan diri
kita sebagai anak-anak Tuhan dalam hidup kita. Semoga kita selalu berupaya
menghindarkan hal yang jahat dalam hidup kita, dan selalu setia melakukan hal-hal
yang baik dan benar.

13. HENING SEJENAK


14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita
kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang
mahakuasa…..

15. DOA UMAT


P : Marilah kita berdoa kepada Bapa, yang adalah sumber segala kebijaksanaan
dan yang selalu menerangi hati dan budi kita dengan Terang Kebijaksanaan-Nya.
P : Semoga Gereja yang kudus menjadi sarana yang membawa umat manusia
kepada Tuhan, Sang Kebijaksanaan, dan dengan teguh mengajarkan hal-hal yang
benar di tengah tantangan zaman kini. Marilah kita mohon…
P : Semoga mereka yang memegang jabatan dalam masyarakat diteguhkan untuk
mengutamakan kepentingan bersama dan menghindarkan hal-hal yang jahat demi
kepentingan pribadi atau golongan.
Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang Kristen dikobarkan hatinya agar selalu kembali
menemukan kebenaran Injil yang diwartakan oleh Yesus. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian menjadi semakin bijaksana dan tetap bertahan dalam
menghidupi hal-hal yang baik dan menghindarkan hal-hal yang jahat dalam hidup
kita. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita
masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-
Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam
kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia dan
berkata:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal
dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan
kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:U : Ya Allah
yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini
kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia
mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami
memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh
Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri kami.
Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami
dapat menunaikan tugas kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani
sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci
Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu
dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus
Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut
komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia
membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen
Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar
bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan
sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita
memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-
saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat
Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri


P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaranIlahi, maka beranilah kita
berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga
diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai
kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti
kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori
ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja,
maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu.
Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni Kudus. Meskipun demikian,
marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita
masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka
sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana
yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
etapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai
kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan
rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam
hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah
Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada
pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku
mengasihi-Mu lebih dari
egalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah
sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu,
jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan
yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati
dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga
kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur
.
20. MENDARASKAN MAZMUR 23
TUHAN adalah gembalaku takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku
di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab
Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau
menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku
dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan
mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

21. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengarkan bersama tentang
perumpamaan dalam Injil tadi. Mari kita berusaha untuk mencari dan menemukan
harta kita yaitu Tuhan dan kerajaan-Nya. Semoga seluruh hidup kita dijiwai oleh
Sabda Tuhan agar hiduplah Kerajaan-Nya di bumi ini. Mari kita saling mendukung
agar Kerajaan Allah itu terwujud di dalam hidup kita, di dalam keluarga, dan di dalam
komunitas kita.

22. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa, Allah yang mahakuasa, kami telah menimba kekuatan iman
dalam perayaan ini. Semoga kami menjadi orang yang bijaksana, yang mampu
membedakan mana yang baik dan yang jahat dan menghidupi yang baik dalam
hidup kami. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon
berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar
kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN\
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan Sabda-Nya melalui sikap dan
tutur kata kita.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai