Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA XII TAHUN A

MINGGU, 18 JUNI 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Minggu Biasa Kesebelas.
Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk
menyadari kebesaran Tuhan dan kecintaan Tuhan
untuk menolong kita. Dalam bacaan pertama, kita
akan mendengarkan perjanjian Allah dengan umat
Israel. Allah telah menyelamatkan mereka dan
meminta umat Israel untuk setia kepada-Nya. Ini
juga permintaan yang sama kepada kita, agar kita
selalu setia kepada Tuhan.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengingatkan
kita bahwa Tuhan melakukan semua kebaikan bagi
kita. Bahkan ketika kita belum bisa menyelamatkan
diri kita sendiri, Tuhan membantu kita dan menda-
maikan kita dengan-Nya. Kita bersyukur atas karya
agung Allah ini. Kita pun membalas kebaikan Tuhan
ini dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Dalam bacaan Injil, kita akan dihantar untuk
mendengarkan kisah pengutusan para murid.
Mereka membantu karya penyelamatan Tuhan. Kita
pun diutus Tuhan untuk maksud yang sama. Kita
perlu saling mendukung agar karya penyelamatan
yang luar biasa ini makin dikenal oleh banyak orang.
Mari kita siapkan siapkan hati kita untuk merayakan
peristiwa keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas karya
agung penyelamatan diri kami yang terjadi dalam
dan melalui Yesus Putra-Mu. Semoga kami pun
saling berbagi dan bahu membahu agar karya
penyelamatan agung-Mu tetap bergema di dunia ini
dan makin banyak orang dihantar kembali kepada-
Mu, Penguasa kehidupan.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Kel. 19:2-6a)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah
mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka
berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah
di sana di depan gunung itu. Lalu naiklah Musa
menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung
itu kepadanya: “Beginilah kaukatakan kepada
keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang
Israel: Kamu sendiri telah melihat apa yang
Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku
telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan
membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika
kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku
dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu
akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari
antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya
seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku
kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah
semuanya firman yang harus kaukatakan kepada
orang Israel.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 100:3c)
Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Mzm. 100:2,3,5
Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
(Refren)

Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah;


Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita,
umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
(Refren)

Sebab TUHAN itu baik,


kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Rm. 5:6-11)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, waktu kita masih lemah, Kristus
telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada
waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak
mudah seorang mau mati untuk orang yang benar –
tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang
yang berani mati –. Akan tetapi Allah menunjukkan
kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah
mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-
lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh
darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka
Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,
diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-
Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah
diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh
hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah
bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan
kita, sebab oleh Dia kita telah menerima
pendamaian itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Berbahagialah mereka yang diundang ke
perjamuan nikah Anak Domba.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 9:36 - 10:8)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus
oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka
lelah dan terlantar seperti domba yang tidak
bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-
Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang
empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-
pekerja untuk tuaian itu.”
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan
memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-
roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit
dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas
rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan
Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus
dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus,
Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak
Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas
Iskariot yang mengkhianati Dia. Kedua belas murid
itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan
bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang
Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba
yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan
beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang
mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil yang kita dengarkan ini berbicara tentang
pengutusan dari kedua belas murid Yesus.
Pengutusan ini didorong oleh terbatasnya tenaga
untuk melanjutkan pewartaan-Nya. Ada dua hal yang
bisa kita petik dari kisah ini untuk kita.
Pertama, Yesus mengutus para murid-Nya. Para murid
belum lama berada bersama Yesus, tetapi Yesus telah
mempercayakan tugas perutusan kepada mereka.
Entah mereka sudah siap atau tidak, mereka harus
berangkat. Kebutuhan akan tugas pewartaan meng-
haruskan mereka untuk berangkat dalam pengutusan
Tuhan.
Kita juga diutus oleh Tuhan. Kita menjadi murid-murid
yang baik di tempat di mana kita berada. Mungkin kita
merasa tidak mampu atau belum siap seperti para
murid Yesus, tetapi kita tetap dipercayakan Tuhan
untuk menjadi utusan-Nya. Karena itu, mari kita mulai
membenahi diri kita sendiri, agar lebih sesuai dengan
kehendak dan perintah Tuhan. Itu sendiri sudah
merupakan pewartaan bagi sesama.
Kedua, tugas perutusan mereka adalah untuk
mewartakan Kerajaan Sorga, menyembuhkan orang
sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang
kusta, dan mengusir setan-setan. Semua ini dapat
mereka lakukan karena mereka menerima kuasa dari
Yesus, Sang Guru. Mereka menjadi perpanjangan
tangan Sang Guru.
Kita pun memiliki tugas perutusan yang sama. Yesus
tetap mengulangi tugas itu untuk kita. Tugas-tugas itu
kelihatannya berat, tetapi kita bisa membuatnya
dengan sepenuh hati. Sama seperti para murid Yesus,
kita diusir untuk tugas pewartaan melalui kesaksian
hidup kita. Kita juga diutus untuk menyembuhkan,
membangkitkan, mentahirkan, dan mengusir setan-
setan. Itulah tugas kita. Pada sisi lain, jika kita tidak
dapat menyembuhkan sesama, maka kita tidak boleh
melukainya. Jika kita tidak dapat membangkitkan,
maka kita tidak boleh menjatuhkan orang lain. Jika
kita tidak dapat mengusir setan, maka setidak-
tidaknya kita tidak menjadi setan yang mengganggu
dan menjerumuskan sesama kita. Semoga kita bisa
menjadi pekerja dan pewarta iman yang baik.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah hadir dalam
perayaan Sabda saat ini. Maka, marilah kita
memanjatkan permohona-permohonan kita.
P : Bagi Gereja kudus. Semoga seluruh pemimpin
Gereja, setelah mendalami Sabda Tuhan, semakin
didorong untuk berani mewartakan dan
mewujudkan kasih dan kebenaran di tengah dunia
yang terkoyak oleh perselisihan, penindasan, dan
ketidakadilan. Marilah kita mohon…
P : Bagi masyarakat kita. Semoga warga masyarakat
semakin menyadari kasih Allah dan digerakkan
olehnya untuk mewujudkan kehidupan bersama
yang lebih baik dengan sikap toleransi, saling
menghargai dan menerima perbedaan yang ada.
Marilah kita mohon…
P : Bagi mereka yang dilupakan oleh sesamanya.
Semoga Allah hadir dalam hati mereka, menghibur,
dan menguatkan mereka, serta mengutus sesama
untuk memberikan perhatian dan kasih bagi
mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Kita berdoa semoga Allah
melimpahi kita yang hadir dalam perayaan Sabd aini
semangat cinta kasih, kerelaan untuk mengampuni,
dan hidup berdampingan di tengah masyarakat
tanpa membeda-bedakan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, Yesus Putra-Mu telah
menyatakan bahwa Engkau selalu mendampingi
dan melindungi kami. Perkenankanlah kami hidup
menurut teladan Putra-Mu yang selalu berbuat baik
bagi orang lain. Kami mohonkan semuanya ini demi
Yesus Kristus Putra-Mu dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, setelah menyadari karya
keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita
memuji Dia dan berseru:
Terpujilah Engkau di surga
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Allah, Bapa yang maharahim, kami memuji nama-
Mu karena Engkau telah mengangkat kami menjadi
putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan
diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri
Yesus Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan-Nya Engkau membebaskan kami dari
kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami dan
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.

20. MENDARASKAN MAZMUR 40:2-8


[Bisa didaraskan bersama-sama]

Aku sangat menanti-nantikan TUHAN;


lalu Ia menjenguk kepadaku
dan mendengar teriakku minta tolong.
Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan,
dari lumpur rawa;
Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu,
menetapkan langkahku,
Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku
untuk memuji Allah kita.
Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut,
lalu percaya kepada TUHAN.
Berbahagialah orang,
yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN,
yang tidak berpaling
kepada orang-orang yang angkuh,
atau kepada orang-orang
yang telah menyimpang kepada kebohongan!
Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN,
Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib
dan maksud-Mu untuk kami.
Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau!
Aku mau memberitakan dan mengatakannya,
tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
Engkau tidak berkenan
kepada korban sembelihan dan korban sajian,
tetapi Engkau telah membuka telingaku;
korban bakaran dan korban penghapus dosa
tidak Engkau tuntut.
Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang;
dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;
aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Taurat-Mu ada dalam dadaku."
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan telah mengutus
para murid ke tengah dunia. Tuhan membutuhkan
kerelaan kita untuk melanjutkan misi penebusan
Tuhan ini. Kita sudah mendengarkan Sabda-Nya ini.
Kita hidupi kehidupan kita dengan saling menolong
dan mendukung agar karya agung Tuhan tetap
meraja di tengah-tengah kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa di surga, kami telah diteguhkan oleh
perayaan ini. Sabda-Mu adalah kekuatan hidup
kami. Kuatkanlah kami untuk menjadi murid-Mu
yang terus melanjutkan karya penyelamatan-Mu
dengan berbagi Sabda-Mu dengan sesama kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 15 Juni 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai