Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA XIII TAHUN A

MINGGU, 2 JULI 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Ketigabelas
dalam masa Biasa. Kita semua diajak oleh bacaan-
bacaan hari ini untuk menyadari bahwa Tuhan selalu
berupaya menyelamatkan kita. Dalam bacaan
pertama kita akan dengarkan kisah Nabi Elisa yang
atas restu Tuhan memberikan janji akan lahirnya
seorang anak bagi keluarga yang sudah lama
menantikan anak.
Dalam bacaan kedua, rasul Paulus mengingatkan
kita bahwa Tuhan telah menebus kita. Maka kita pun
wajib mmematikan dosa kita supaya kita dapat
hidup di dalam kasih Tuhan.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan ajakan
Yesus untuk setia memikul salib perjuangan iman
kita setiap hari. “Barangsiapa tidak memikul
salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.”
Selama kita hidup, kita akan menerima salib hidup.
Kadangkala salib itu tidak kita harapkan. Yesus
mengajak kita untuk tabah dalam iman memikul
salib hidup kita. Kita ingat, semua keluarga kristen
yang sedang mengalami cobaan dalam hidup
berkeluarga mereka. Semoga Sabda Tuhan hari ini
menguatkan mereka untuk bisa memikul salib
penderitaan mereka dengan penuh iman.
Mari kita serahkan seluruh salib hidup kita juga
kepada Tuhan dalam ibadah kita ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa kami yang mahabaik, berkat rahmat-Mu
kami Engkau perkenankan menyapa Engkau dengan
sebutan Bapa, dan Engkau jadikan kami sebagai
anak-anak terang. Kami mohon, lepaskanlah kiranya
kami dari kegelapan dosa dan peliharalah kami
dalam terang kebenaran-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (2Raj. 4:8-11,14-16a)
L : Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja.
Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal
seorang perempuan kaya yang mengundang dia
makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan,
singgahlah ia ke sana untuk makan. Berkatalah
perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya
aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang
kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah
kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang
berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana
baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah
kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang
kepada kita, ia boleh masuk ke sana."
Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah
ia ke kamar atas itu dan tidur di situ. Kemudian
berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat
baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai
anak, dan suaminya sudah tua." Lalu berkatalah
Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya,
berdirilah perempuan itu di pintu. Berkatalah Elisa:
"Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini
akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi
jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi
Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 89:2a):
Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan
selama-lamanya.
Mzm. 89:2-3,16-17,18-19
Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan
selama-lamanya,
hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun.
Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya
kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
(Refren)

Engkau berkata,
"Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku
Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:
Aku hendak menegakkan anak cucumu
untuk selama-lamanya,
dan membangun takhtamu turun-menurun."
(Refren)

Dia pun akan berseru kepada-Ku,


"Bapa-kulah Engkau,
Allahku dan gunung batu keselamatanku."
Untuk selama-lamanya
Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia,
dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Rm. 6:3-4,8-11)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, tidak tahukah kamu, bahwa kita
semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya,
bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita
tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi
atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian
terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya,
dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:
bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (1Ptr. 2:9)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kamulah bangsa yang terpilih,
kaum imam yang rajawi dan bangsa yang kudus.
Kamu harus memaklumkan
perbuatan-perbuatan agung Allah,
yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan,
masuk ke dalam terang-Nya yang menakjubkan.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 10:37-42)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari
pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa
mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih
dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa
tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan memperolehnya.
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku,
dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut
Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut
seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah
nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar
sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang
benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir
sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena
ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi mengajak kita
untuk mencintai Yesus, menerima-Nya dan melakukan
apa yang diajarkan-Nya.
Pertama, Yesus mengajak para pendengar-Nya untuk
mengasihi Allah dengan segenap hati. Ia membanding-
kan kasih kepada Allah itu melebihi kasih kepada
orangtua dan sanak saudara. Kasih seperti ini
membuat orang rela untuk memberikan nyawanya.
Yesus sendiri, karena amat mencintai kita,
memberikan nyawanya bagi kita. Seperti kita
dengarkan dalam bacaan kedua tadi, Yesus rela mati
bagi kita. Kasih atau cinta seperti inilah yang
diharapkan oleh Yesus. Sama seperti Allah mencintai
kita, demikian juga kita mencintai Allah dengan
sepenuh hati. Jika kita mencintai Tuhan dengan
segenap hati, maka kita juga akan mencintai sesama
kita, karena semuanya adalah anak-anak Allah, milik
Allah.
Bagaimana kita mencintai Tuhan? Apakah cinta kita
kepada Tuhan cukup kuat? Ataukah cinta kita kepada
Tuhan itu mudah dikalahkan oleh cinta kita kepada
keinginan hati kita sendiri?
Kedua, menerima Yesus dan melakukan apa yang
diajarkan Yesus. Ketika orang mencintai dengan
sepenuh hati, ia akan menerima apapun yang
berhubungan dengan orang yang dicintainya. Yesus
menyebut salah satu perbuatan kasih yaitu
memberikan air sejuk secangkir sebagai perbuatan
yang luar biasa. Kisah ini mengingatkan kita akan
perbuatan Allah yang memberikan air kepada orang
Israel di padang gurun. Mereka amat membutuhkan
air di tengah kekeringan padang. Maka, pemberian air
dalam contoh Yesus ini merupakan ungkapan
perhatian yang luar biasa terhadap sesama.
Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk melakukan
perbuatan yang serupa. Kita memberikan perhatian
pada sesama kita dan menolongnya untuk bisa
merasakan cinta Tuhan. Kita menerima Tuhan juga
ketika kita menerima orang-orang kecil. Apakah kita
cukup peduli dengan sesama kita yang menderita?
Kita bisa berbagi hidup kita dengan sesama dan bisa
saling menolong satu sama lain, agar cinta Tuhan juga
hidup dan dirasakan di tengah kita.
Kisah perempuan Sunem dan nabi Elisa yang saling
berbuat baik dalam bacaan pertama tadi bisa menjadi
contoh bagi kita. Kita menerima sesama kita dan
mengupayakan hal yang terbaik bagi mereka agar
mereka pun bisa merasakah kehadiran Tuhan.
Semoga keluarga kita menjadi tempat di mana kita
saling mencinta dan merasakan bahwa Tuhan
sungguh hadir di dalamnya.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, siapa saja yang
mengikuti Yesus harus berani memanggul salibnya
setiap hari. Marilah kita sampaikan doa-doa
permohonan kita kepada Allah.
P : Bagi Gereja Kudus. Kita berdoa bagi Gereja yang
mewartakan Injil Kristus agar tetap peka akan
kemajuan dan perkembangan zaman ini, serta
mampu melihatnya dalam terang kasih-Nya. Marilah
kita mohon,…
P : Bagi warga masyarakat yang terkucil. Semoga Allah
Bapa berkenan mengajari kita untuk menaruh cinta
kasih sejati kepada mereka yang terkucil dari
masyarakat, entah karena bahasa, warna kulit,
ataupun kepercayaan.. Marilah kita mohon,…
P : Bagi penderita di sekitar kita. Semoga Bapa
berkenan memberi kekuatan kepada para pen-
derita sakit di dalam meneladan perjuangan Yesus
Kristus, Putra-Nya. Semoga mereka mempersatu-
kan penderitaannya dengan penderitaan Kristus.
Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga Roh
Kudus memberi kebijaksanaan kepada kita yang
hadir di sini untuk menerima semua orang yang
berkehendak baik, dan tidak membeda-bedakan
satu sama lain. Semoga kita selalu membuka hati
serta pintu rumah kita. Marilah kita mohon,…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Tuhan Yesus, semoga umat-Mu mampu
menyambut Engkau dalam hati kami masing-
masing, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, setelah menyadari karya
keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita
memuji Dia dan berseru:
Terpujilah Engkau di surga
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Allah, Bapa yang maharahim, kami memuji nama-
Mu karena Engkau telah mengangkat kami menjadi
putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan
diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri
Yesus Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan-Nya Engkau membebaskan kami dari
kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami dan
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 146


[Bisa didoakan secara bersama-sama atau bergantian]

Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!


Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup,
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Janganlah percaya kepada para bangsawan,
kepada anak manusia
yang tidak dapat memberikan keselamatan.
Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah;
pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub
sebagai penolong,
yang harapannya pada TUHAN, Allahnya:
Dia yang menjadikan langit dan bumi,
laut dan segala isinya;
yang tetap setia untuk selama-lamanya,
yang menegakkan keadilan
untuk orang-orang yang diperas,
yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar.
TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
TUHAN membuka mata orang-orang buta,
TUHAN menegakkan orang yang tertunduk,
TUHAN mengasihi orang-orang benar.
TUHAN menjaga orang-orang asing,
anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu,
ya Sion, turun-temurun! Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, Yesus meminta kita
untuk memperhatikan sesama kita. Memberi air
adalah salah satu contoh nyata. Kita diajak untuk
terus saling membantu agar hidup kita menjadi
lebih baik. Iman kita mesti menjadi nyata dalam
perbuatan-perbuatan baik kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami yag mahakudus, kami besyukur
kepada-Mu atas cinta kasih yang telah mewarnai
hidup kami. Tabahkanlah hati kami setiap kali kami
memanggul salib, terutama ketika kami menemui
kesulitan dalam memberikan kesaksian atas cinta
kasih-Mu.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
meneguhkan iman kepada Tuhan.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 29 Juni 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai