Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU II PASKAH

MINGGU, 7 APRIL 2024


HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan hari Minggu Kedua Masa
Paskah sekaligus juga Hari Minggu Kerahiman Ilahi.
Kita merenungkan Allah yang amat berbelaskasih
kepada kita. Meskipun kita berdosa, Dia tetap
bermurah hati kepada kita dan menyelamatkan kita
dari kematian kekal.
Dalam bacaan pertama sebentar, kita akan
mendengarkan tentang cara hidup jemaat perdana.
Mereka sehati sejiwa dan saling melengkapi. Selain
berdoa bersama, mereka juga hidup bersama dan
saling berbagi. Kita bisa menimba semangat hidup
bersama, sehingga kita bisa saling meneguhkan
iman kita. Yang menguatkan kita adalah iman kita.
Rasul Yohanes dalam bacaan kedua menyatakan
bahwa yang mengalahkan dunia adalah iman kita.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah
tentang Yesus yang menampakkan diri kepada para
rasul yang sedang berkumpul dan berdoa. Yesus
juga menegur Thomas yang tidak pernah akan
kebangkitan-Nya. Berbahagialah kita yang meskipun
tidak melihat, kita percaya kepada Yesus. Mari kita
saling mendukung agar iman kita diteguhkan dan
kita tidak merasa sendirian. hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa
Paskah ini, Engkau meneguhkan iman kami akan
Paskah Yesus Kristus, Putra-Mu. Ajarilah kami
mengimani Dia, yang belum pernah kami lihat dengan
mata kami, atau pun kami jamah dengan tangan
kami. Semoga Sabda-Nya yang akan kami dengar dan
renungkan, menghimpun kami menjadi Gereja-Nya,
yang hidup dalam satu iman kepada-Nya.
Sebab Dialah, Tuhan kami, yang hidup dan
berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 4:32-35)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu,
mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun
yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya
adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah
kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa
yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup
dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab
tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara
mereka; karena semua orang yang mempunyai
tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan
hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka
letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-
bagikan kepada setiap orang sesuai dengan
keperluannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm 118:1)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik.
Mzm 118:2-4,16ab-18,22-24
Biarlah Israel berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
(Refren)

Tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan,


tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
Aku tidak akan mati, tetapi hidup,
dan aku akan menceritakan
perbuatan-perbuatan TUHAN.
TUHAN telah menghajar aku dengan keras,
tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut. Refren)

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan


telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Inilah hari yang dijadikan TUHAN,
marilah kita bersorak-sorak
dan bersukacita karenanya! (Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Yoh. 5:1-6)
L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes.
Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah
Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang
mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia
yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita
mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita
mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-
Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa
kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-
perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir
dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada
dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah,
yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi
dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang
memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 20:29)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Karena telah melihat Aku, Tomas, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat,
namun percaya.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 20:19-31)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu
itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat
dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka
takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah
mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan
tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan. kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi
kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian
juga sekarang Aku mengutus kamu." Sesudah
berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan
berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu
mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan
jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada,
dosanya tetap ada." Tomas, seorang dari kedua
belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada
bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya:
"Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata
kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku
pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan
jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan
tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku
tidak akan percaya."
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada
kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama
dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci,
Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka
dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah
jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah
tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau
telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya."
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus
di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat
dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini
telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu
memperoleh hidup dalam nama-Nya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Dari bacaan Injil yang kita dengarkan tadi, mari kita
renungkan dua poin untuk kehidupan iman kita, baik
secara pribadi maupun secara bersama.
Pertama, para murid Yesus berkumpul. Disebutkan
bahwa mereka berkumpul dalam ketakutan dan
karenanya mereka mengunci pintu dan jendela. Hal ini
bisa dipahami karena situasi sedang mencekam,
terutama setelah Sang Guru ditangkap, diadili dan
disalibkan. Bisa jadi, para pengikut-Nya akan diburu
juga. Karena itu, mereka merasa takut. Meskipun
demikian, mereka tetap berkumpul bersama, supaya
saling meneguhkan.
Kisah ini mengajak kita untuk selalu berusaha untuk
berada bersama. Iman kita memang sangat bersifat
pribadi, tetapi jika kita bersatu, maka kita akan makin
teguh dalam iman. Kehadiran kita dalam doa atau
dalam ibadah bersama, juga merupakan salah satu
cara untuk bertumbuh bersama dalam iman. Ketika kita
bersatu, kita tidak merasa takut akan apapun, karena
kita saling mendukung. Saling berbagi akan selalu
meringankan beban kita satu sama lain.
Kedua, rasul Thomas yang tidak percaya. Thomas tidak
hadir ketika Yesus menampakkan diri dan karenanya
dia tidak percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Dia perlu
bukti. Yesus memenuhi permintaan Thomas. Dia hadir
dan menegur Thomas yang tidak percaya. Thomas pun
percaya dan kemudian menurut tradisi kita tahu,
Thomas merasul sampai ke India dan mati di India.
Kadangkala kita meragukan apakah Tuhan memang
hadir dalam hidup kita. Perasaan seperti ini muncul
ketika kita berada dalam kesulitan, kehilangan harapan
atau kehilangan pegangan hidup. Kita mungkin saja
tidak percaya bahwa Tuhan sungguh hadir dan
menolong kita. Sama seperti Thomas, kita butuh bukti
nyata bahwa Tuhan hadir. Namun yang tidak kita
sangka adalah Tuhan selalu hadir dan menampakkan
diri-Nya dalam hidup kita. Dia bisa hadir ketika kita
berkumpul bersama dalam nama-Nya, karena di mana
dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, di
sana Dia hadir. Semoga kisah Thomas mengingatkan
kita bahwa dalam situasi apapun, Tuhan hadir dan
selalu meneguhkan kita. Jika tidak bisa menemukan
dan merasakan kehadiran-Nya dalam kesendirian,
rasakanlah kehadiran-Nya dalam kebersamaan atau
dalam persekutuan iman. Kisah cara hidup jemaat
perdana adalah bukti bahwa di mana orang berkumpul
dalam nama Tuhan, di sana ada kekuatan dan iman
yang hidup. Mari kita saling mendukung agar setiap kita
bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, kita bergembira karena
Kristus yang telah bangkit, hadir di tengah-tengah
kita. Dalam suasana gembira ini, marilah bersama-
sama memanjatkan doa kepada Bapa di surga.
P : Bagi bangsa kita. Semoga kemenangan Kristus atas
maut menumbuhkan gairah dalam hati semua anak
bangsa, agar kita bersama-sama tekun berjuang
menegakkan kebenaran, keadilan, kemakmuran
dan kesejahteraan bangsa. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang putus asa dan kehilangan
harapan. Kita berdoa juga bagi mereka yang putus
ada dan kehilangan harapan, agar mereka
menemukan Yesus Kristus yang telah bangkit dan
yang tetap hidup bersama mereka juga. Marilah kita
mohon….
P : Bagi umat kita. Kita memohon kepada Bapa di
surga, agar Ia mendorong kita menjadi pewarta
sukacita dan damai sejahtera Paskah Kristus
kepada dunia, yang mendambakan masa depan
yang cerah. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga Bapa di surga
membimbing kita, agar kita sanggup mewartakan
dan memuliakan wafat dan kebangkitan Kristus di
dalam hidup kita. Dan semoga kebersamaan dan
persaudaraan kita dalam Gereja menjadi penopang
yang kuat bagi tugas pewartaan dan kesaksian
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau
berkenan mengabulkannya sebab semua ini kami
sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.

17. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Saudara-saudari yang terkasih!


Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan
membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita,
sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru.
Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh
dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih
kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami.
Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai-
berai, karena mau mengikuti kehendak sendiri.
Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali
menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni
Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri
seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan
pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi
putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami
harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam
kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru
kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus
Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan
Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], dan
dengan seluruh umat-Mu, kami melambungkan
kidung pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Paskah]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Paskah.

21. DOA KERAHIMAN ILAHI


Ya Yesus, Engkau telah wafat,
namun sumber kehidupan
telah memancar bagi jiwa-jiwa
dan terbukalah lautan kerahiman
bagi segenap dunia.
O, Sumber Kehidupan,
kerahiman Ilahi yang tak terselami,
naungilah segenap dunia
dan curahkanlah diri-Mu pada kami.
Darah dan Air,
yang telah memancar dari Hati Yesus
sebagai sumber kerahiman bagi kami.
Engkaulah andalanku!
Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa,
Kudus dan kekal, kasihanilah kami,
dan seluruh dunia ….. 3x
Yesus, Raja Kerahiman Ilahi,
aku mengandalkan Engkau.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, sebagai pengikut Kristus, kita
hidup dalam kebersamaan dan persaudaraan
Gereja kudus. Di dalamnya kita saling meneguhkan
iman kita. Sebagai Gereja, kita menerima iman
seperti diimani dan diwariskan oleh para rasul.
Semoga kita saling meneguhkan sebagaimana para
murid Yesus pada awalnya saling meneguhkan satu
sama lain.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa mahakasih, berikanlah hidup yang
berkelimpahan kepada semua orang yang
mengimani Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga kami
dengan tekun dan berani, sanggup memberi
kesaksian atas iman kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia,
alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 5 April 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai