HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah; NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. 02. KATA PEMBUKA P : Hari ini kita merayakan hari Minggu Kedua Masa Paskah sekaligus juga Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Kita merenungkan Allah yang amat berbelaskasih kepada kita. Meskipun kita berdosa, Dia tetap bermurah hati kepada kita dan menyelamatkan kita dari kematian kekal. Dalam bacaan pertama sebentar, kita akan mendengarkan tentang cara hidup jemaat perdana. Mereka sehati sejiwa dan saling melengkapi. Selain berdoa bersama, mereka juga hidup bersama dan saling berbagi. Kita bisa menimba semangat hidup bersama, sehingga kita bisa saling meneguhkan iman kita. Yang menguatkan kita adalah iman kita. Rasul Yohanes dalam bacaan kedua menyatakan bahwa yang mengalahkan dunia adalah iman kita. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah tentang Yesus yang menampakkan diri kepada para rasul yang sedang berkumpul dan berdoa. Yesus juga menegur Thomas yang tidak pernah akan kebangkitan-Nya. Berbahagialah kita yang meskipun tidak melihat, kita percaya kepada Yesus. Mari kita saling mendukung agar iman kita diteguhkan dan kita tidak merasa sendirian. hening sejenak] 03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita. U : Amin. 04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN P : Kemuliaan kepada Allah di surga U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. P : Kami memuji Dikau, U : Kami meluhurkan Dikau. P : Kami menyembah Dikau, U : Kami memuliakan Dikau. P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. U : Karena hanya Engkaulah kudus. P : Hanya Engkaulah Tuhan. U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. P : bersama dengan Roh Kudus, U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 05. DOA PEMBUKA P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa Paskah ini, Engkau meneguhkan iman kami akan Paskah Yesus Kristus, Putra-Mu. Ajarilah kami mengimani Dia, yang belum pernah kami lihat dengan mata kami, atau pun kami jamah dengan tangan kami. Semoga Sabda-Nya yang akan kami dengar dan renungkan, menghimpun kami menjadi Gereja-Nya, yang hidup dalam satu iman kepada-Nya. Sebab Dialah, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin. 06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 07. BACAAN PERTAMA (Kis. 4:32-35) L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi- bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN Refren (Mzm 118:1) Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Mzm 118:2-4,16ab-18,22-24 Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" (Refren)
Tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan,
tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut. Refren)
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! (Refren) 09. BACAAN KEDUA (1Yoh. 5:1-6) L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes. Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah- Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah- perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 10. ALLELUIA (Yoh. 20:29) P : Alleluia, Alleluia, Alleluia U : Alleluia, Alleluia, Alleluia P : Karena telah melihat Aku, Tomas, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 11. INJIL (Yoh. 20:19-31) P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus. 12. RENUNGAN SINGKAT Dari bacaan Injil yang kita dengarkan tadi, mari kita renungkan dua poin untuk kehidupan iman kita, baik secara pribadi maupun secara bersama. Pertama, para murid Yesus berkumpul. Disebutkan bahwa mereka berkumpul dalam ketakutan dan karenanya mereka mengunci pintu dan jendela. Hal ini bisa dipahami karena situasi sedang mencekam, terutama setelah Sang Guru ditangkap, diadili dan disalibkan. Bisa jadi, para pengikut-Nya akan diburu juga. Karena itu, mereka merasa takut. Meskipun demikian, mereka tetap berkumpul bersama, supaya saling meneguhkan. Kisah ini mengajak kita untuk selalu berusaha untuk berada bersama. Iman kita memang sangat bersifat pribadi, tetapi jika kita bersatu, maka kita akan makin teguh dalam iman. Kehadiran kita dalam doa atau dalam ibadah bersama, juga merupakan salah satu cara untuk bertumbuh bersama dalam iman. Ketika kita bersatu, kita tidak merasa takut akan apapun, karena kita saling mendukung. Saling berbagi akan selalu meringankan beban kita satu sama lain. Kedua, rasul Thomas yang tidak percaya. Thomas tidak hadir ketika Yesus menampakkan diri dan karenanya dia tidak percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Dia perlu bukti. Yesus memenuhi permintaan Thomas. Dia hadir dan menegur Thomas yang tidak percaya. Thomas pun percaya dan kemudian menurut tradisi kita tahu, Thomas merasul sampai ke India dan mati di India. Kadangkala kita meragukan apakah Tuhan memang hadir dalam hidup kita. Perasaan seperti ini muncul ketika kita berada dalam kesulitan, kehilangan harapan atau kehilangan pegangan hidup. Kita mungkin saja tidak percaya bahwa Tuhan sungguh hadir dan menolong kita. Sama seperti Thomas, kita butuh bukti nyata bahwa Tuhan hadir. Namun yang tidak kita sangka adalah Tuhan selalu hadir dan menampakkan diri-Nya dalam hidup kita. Dia bisa hadir ketika kita berkumpul bersama dalam nama-Nya, karena di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, di sana Dia hadir. Semoga kisah Thomas mengingatkan kita bahwa dalam situasi apapun, Tuhan hadir dan selalu meneguhkan kita. Jika tidak bisa menemukan dan merasakan kehadiran-Nya dalam kesendirian, rasakanlah kehadiran-Nya dalam kebersamaan atau dalam persekutuan iman. Kisah cara hidup jemaat perdana adalah bukti bahwa di mana orang berkumpul dalam nama Tuhan, di sana ada kekuatan dan iman yang hidup. Mari kita saling mendukung agar setiap kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. 13. HENING 14. SYAHADAT P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 15. DOA UMAT P : Saudara-saudari terkasih, kita bergembira karena Kristus yang telah bangkit, hadir di tengah-tengah kita. Dalam suasana gembira ini, marilah bersama- sama memanjatkan doa kepada Bapa di surga. P : Bagi bangsa kita. Semoga kemenangan Kristus atas maut menumbuhkan gairah dalam hati semua anak bangsa, agar kita bersama-sama tekun berjuang menegakkan kebenaran, keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Marilah kita mohon…. P : Bagi mereka yang putus asa dan kehilangan harapan. Kita berdoa juga bagi mereka yang putus ada dan kehilangan harapan, agar mereka menemukan Yesus Kristus yang telah bangkit dan yang tetap hidup bersama mereka juga. Marilah kita mohon…. P : Bagi umat kita. Kita memohon kepada Bapa di surga, agar Ia mendorong kita menjadi pewarta sukacita dan damai sejahtera Paskah Kristus kepada dunia, yang mendambakan masa depan yang cerah. Marilah kita mohon…. P : Bagi kita semua. Semoga Bapa di surga membimbing kita, agar kita sanggup mewartakan dan memuliakan wafat dan kebangkitan Kristus di dalam hidup kita. Dan semoga kebersamaan dan persaudaraan kita dalam Gereja menjadi penopang yang kuat bagi tugas pewartaan dan kesaksian Marilah kita mohon…. P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin 16. KOLEKTE [Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih!
Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia. U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepada-Mu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai- berai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Maka dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], dan dengan seluruh umat-Mu, kami melambungkan kidung pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se- paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 19A. BAPA KAMI Berdiri P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan- Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: P : Tubuh Kristus. U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 19B. BAPA KAMI Berdiri P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai. P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak] P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang- kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. ▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. ▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. ▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Paskah.
21. DOA KERAHIMAN ILAHI
Ya Yesus, Engkau telah wafat, namun sumber kehidupan telah memancar bagi jiwa-jiwa dan terbukalah lautan kerahiman bagi segenap dunia. O, Sumber Kehidupan, kerahiman Ilahi yang tak terselami, naungilah segenap dunia dan curahkanlah diri-Mu pada kami. Darah dan Air, yang telah memancar dari Hati Yesus sebagai sumber kerahiman bagi kami. Engkaulah andalanku! Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa, Kudus dan kekal, kasihanilah kami, dan seluruh dunia ….. 3x Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, aku mengandalkan Engkau. 22. AMANAT PENGUTUSAN P : Saudara-saudari, sebagai pengikut Kristus, kita hidup dalam kebersamaan dan persaudaraan Gereja kudus. Di dalamnya kita saling meneguhkan iman kita. Sebagai Gereja, kita menerima iman seperti diimani dan diwariskan oleh para rasul. Semoga kita saling meneguhkan sebagaimana para murid Yesus pada awalnya saling meneguhkan satu sama lain. 23. DOA PENUTUP P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa mahakasih, berikanlah hidup yang berkelimpahan kepada semua orang yang mengimani Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga kami dengan tekun dan berani, sanggup memberi kesaksian atas iman kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. U : Amin 24. MOHON BERKAT TUHAN P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. U : Amin. P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia. 25. PENGUTUSAN P : Marilah pergi, kita diutus U : Amin. 26. LAGU PENUTUP ***