Anda di halaman 1dari 14

IBADAH SABDA MINGGU III PRAPASKAH TAHUN A

MINGGU, 12 MARET 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketiga dalam Masa
Prapaskah. Kita akan mendengarkan bacaan yang
menggambarkan tentang Allah yang setia mendam-
pingi, membimbing dan menyelamatkan umat-Nya.
Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan
Allah yang menyediakan air bagi umat Israel yang
kehausan di padang gurun. Mereka mengeluh akan
mati kehausan dan melalui Musa, Tuhan
menyediakan air bagi mereka.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengisahkan
tentang rencana Allah menyelamatkan kita. Ketika
kita belum bisa menyelamatkan diri kita, Yesus wafat
dan bangkit untuk menebus kita. Kita patut bersyu-
kur atas anugerah penyelamatan yang luar biasa ini.
Yang bisa kita buat kini adalah menyatukan diri kita
dengan Tuhan agar kita pun tetap selamat atau
dituntun kepada keselamatan.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah
pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria.
Melalui perempuan Samaria ini, Yesus pun bisa
memasuki kota Samaria. Orang Samaria pun bisa
berkenalan dengan Yesus dengan semua pewartaan
tentang keselamatan. Semoga kita selalu terbuka
terhadap Tuhan Yesus, yang dengan setia menemani
perjalanan hidup kita.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Tuhan yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur
atas kemurahan hati-Mu untuk mendampingi dan
membimbing hidup kami. Semoga hati kami selalu
terbuka untuk mendengarkan Sabda-Mu, agar
seluruh hidup kami diarahkan oleh Sabda itu menuju
ke kehidupan yang berbahagia.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Kel. 17:3-7)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-
sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata:
"Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari
Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan
ternak kami dengan kehausan?" Lalu berseru-
serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang
akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi
mereka akan melempari aku dengan batu!"
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di
depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau
beberapa orang dari antara para tua-tua Israel;
bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai
memukul sungai Nil dan pergilah. Maka Aku akan
berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di
Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari
dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat
minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata
tua-tua Israel.
Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh
karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena
mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan:
"Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 95:8)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan,
janganlah bertegar hati.

Mzm. 95:1-2,6-7,8-9
Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN,
bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.
Biarlah kita menghadap wajah-Nya
dengan nyanyian syukur,
bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
(Refren)

Masuklah, marilah kita sujud menyembah,


berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Sebab Dialah Allah kita,
dan kitalah umat gembalaan-Nya
dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.
Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
(Refren)

Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,


seperti pada hari di Masa di padang gurun,
pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku,
menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Rm. 5:1-2,5-8)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di
Roma
Saudara-saudari, kita yang dibenarkan karena
iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh
Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada
kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita
berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan
menerima kemuliaan Allah. Dan pengharapan tidak
mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurah-
kan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita.
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati
untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang
ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang
mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin
untuk orang yang baik ada orang yang berani mati .
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada
kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika
kita masih berdosa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 4: 42,15)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Tuhan, Engkaulah Juruselamat dunia, * Berilah aku
air kehidupan, supaya aku tidak haus lagi.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 4:5-42)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang
bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub
dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat
sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan,
karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira
pukul dua belas.
Maka datanglah seorang perempuan Samaria
hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya:
"Berilah Aku minum." Sebab murid-murid-Nya telah
pergi ke kota membeli makanan. Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan
Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku,
seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak
bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus
kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia
Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:
Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta
kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air
hidup." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan,
Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam;
dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami
Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan
yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta
anak-anaknya dan ternaknya?"
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini,
ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang
akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus
untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan
Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di
dalam dirinya, yang terus-menerus memancar
sampai kepada hidup yang kekal." Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu,
supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke
sini untuk menimba air." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami."
Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa
engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau
sudah mempunyai lima suami dan yang ada
sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini
engkau berkata benar."
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata
sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini,
tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat
orang menyembah." Kata Yesus kepadanya:
"Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya
akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa
bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami
menyembah apa yang kami kenal, sebab
keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi
saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang,
bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab
Bapa menghendaki penyembah-penyembah
demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa
menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh
dan kebenaran."
Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa
Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus;
apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala
sesuatu kepada kami." Kata Yesus kepadanya:
"Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan
engkau."
Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan
mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap
dengan seorang perempuan. Tetapi tidak
seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau
kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan
dengan dia?" Maka perempuan itu meninggalkan
tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata
kepada orang-orang yang di situ: "Mari, lihat! Di sana
ada seorang yang mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia
Kristus itu?" Maka merekapun pergi ke luar kota lalu
datang kepada Yesus.
Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia,
katanya: "Rabi, makanlah." Akan tetapi Ia berkata
kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak
kamu kenal." Maka murid-murid itu berkata seorang
kepada yang lain: "Adakah orang yang telah
membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu
mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim
menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang
sudah menguning dan matang untuk dituai.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan
ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal,
sehingga penabur dan penuai sama-sama
bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah
peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain
menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa
yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain
berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha
mereka."
Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah
menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan
kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada
Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia
tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua
hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang
menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka
berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya,
tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan,
sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami
tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang perjumpaan
Yesus dengan perempuan Samaria. Perjumpaan ini
menghasilkan pertemuan Yesus dengan orang-orang
Samaria yang lain. Mari kita dalami satu dua pokok
untuk pertumbuhan iman kita.
Pertama, perjumpaan pribadi Yesus dengan
perempuan Samaria. Dalam kisah Injil disebutkan
bahwa Yesus berada di pinggir sumur sendirian karena
para murid-Nya yang beramai-ramai pergi membeli
makanan di kota. Kemudian datanglah seorang
perempuan Samaria untuk menimba air. Yesus pun
memulai percakapan dengan meminta air. Yesus
memang haus tetapi permintaan air itu lebih
dimaksudkan untuk membuka percakapan dengan
perempuan tersebut. Kemudian terjadilah percakapan
yang mendalam, yang membuahkan pertobatan dari
perempuan Samaria tersebut.
Dari kisah ini kita belajar bahwa Yesus selalu datang
ke dalam kehidupan kita. Dia ada dalam setiap
perjuangan hidup kita. Hanya kalau kita membuka
mata hati kita maka kita akan menyadari kehadiran-
Nya. Tuhan selalu mengundang kita untuk berbicara
dengan-Nya. Seperti perempuan Samaria, Tuhan
selalu meluangkan waktu untuk menolong dan
menenangkan hati kita. Di masa prapaskah ini, kita
beri waktu untuk lebih dekat dengan Tuhan.
Kedekatan kita dengan Tuhan pada saatnya akan
membawa pertobatan di dalam hati kita.
Kedua, perjumpaan Yesus dengan orang-orang
Samaria. Setelah mengetahui bahwa ia sedang
berbicara dengan Mesias, perempuan Samaria itu pun
membagikan kebahagiaannya dengan orang-orang
Samaria lainnya. Akhirnya, Yesus bisa memasuki kota
Samaria dan tinggal dua hari bersama penduduk
Samaria. Hal ini merupakan hal yang luar biasa karena
orang-orang Samaria tidak bergaul dengan orang-
orang Yahudi, karena orang Yahudi menganggap
orang Samaria itu sebagai orang kafir. Namun, berkat
pertemuan Perempuan Samaria dengan Yesus, maka
sekat-sekat perpisahan itu runtuh dan mereka pun
bersatu dalam Tuhan.
Kisah ini mengajarkan kita untuk meningkatkan hidup
bersama kita dengan saling mendukung satu sama
lain untuk hidup lebih baik. Iman yang hidup akan
terungkap dalam sikap hidup yang mengutamakan
persatuan, bukan perpecahan. Setiap orang yang
mengimani Yesus mesti mengupayakan perdamaian
atau rekonsiliasi sebagaimana Yesus yang juga
berjuang untuk mempersatukan semua kita. Baiklah
selama masa prapaskah ini, kita berupaya untuk
menyingkirkan perselisihan dan perpecahan di antara
kita. Jika ada perselisihan, baiklah kita berupaya untuk
mencari jalan rekonsiliasi atau perdamaian. Tuhan
kita mencintai perdamaian dan persatuan, bukan
perselisihan dan perpecahan. Tuhan memberkati.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, dalam roh dan
kebenaran, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa,
sumber segala kehidupan.
P : Bagi Gereja yang kudus. Kita berdoa semoga Bapa
Suci, para Uskup, para imam, dan semua pejabat
Gereja dikuatkan dalam melaksanakan tugas-tugas
mereka yang agung dengan penuh tanggung jawab.
Semoga mereka dengan segenap hati mencintai
umatnya dan membimbing Gereja pada jalan yang
menuju Allah. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga Tuhan berkenan
mencurahkan Roh-Nya kepada masyarakat ktia,
agar di tengah kegiatan hidup sehari-hari kita
senantiasa mengalami kehadiran dan penyertaan-
Nya Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang meninggalkan Gereja. Semoga
Allah berkenan membuka mata hati mereka yang
meninggalkan Gereja-Nya yang kudus, katolik, dan
apostolik. Semoga berkat teladan hidup umat
beriman, mereka tertarik untuk kembali ke
pangkuan Gereja dan hidup seturut teladan dan
ajaran Yesus, Putra-Nya. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kisah percakapan Yesus
dengan Wanita Samaria yang kita dengarkan hari
ini, menjadi bahan renungan bagi kita dalam hidup
sehari-hari. Kita berdoa juga ar kita semakin
mengabdikan diri kepada Allah, dalam Roh dan
Kebenaran, sehingga dapat sungguh-sungguh
mengalami Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang maharahim, sengsara dan wafat
Putra-Mu Yesus Kristus, merupakan bukti cinta
kasih-Mu kepada kami. Perkenankanlah kami hidup
sesuai dengan semangat-Nya. Mampukanlah kami
untuk berani memberi kesaksian tentang cinta
kasih-Mu, dalam hidup dan karya kami, dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa yang
mahakuasa, telah memberi anugerah kehidupan
kepada kita yang tak ternilai, agar kita rela
menyalurkan kembali rahmat yang kita terima dari
Allah. Maka marilah kita berseru:
Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Bapa yang maharahim, perhatian-Mu kepada orang-
orang yang meninggal sungguh besar. Karya-Mu
sungguh-sungguh mengagumkan: orang mati
Engkau hidupkan. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Ya Bapa, Engkau mengutus Putra-Mu, Yesus
Kristus, datang ke tengah-tengah kami, menghibur
keluarga-keluarga yang sedang berduka karena
kematian salah satu anggotanya. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Engkau telah mengutus Yesus, Putra-Mu sebagai
Gembala yang Baik, yang selalu mencari domba
yang tersesat dan mengajak berpesta serta
bersukaria ketika menemukannya. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Atas segala kerahiman dan kebaikan-Mu, ya Bapa,
kami sangat berterima kasih, dan dengan hati
gembira kami akan tetap mengikuti-Mu. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Prapaskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

16A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------
16B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Prapaskah.

19. MENDOAKAN MAZMUR 34:2-10


P : Marilah kita mendoakan bersama-sama Mazmur
34:2-10. Yang ada Alkitab, kita buka dan kita
doakan bersama-sama.

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu;


puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Karena TUHAN jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati
mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan
nama-Nya!
Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru,
dan TUHAN mendengar;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Malaikat TUHAN berkemah
di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia,
lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang
kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang
takut akan Dia!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh
Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
20. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami berterima kasih atas kesempatan
merayakan ibadah ini. Kami bersyukur pula untuk
keselamatan yang kami peroleh berkat Yesus Putra-
Mu. Semoga kami senantiasa membersihkan hati
kami, agar dengan hati murni kami menyambut-Mu
untuk berdiam di dalam hati kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 9 Maret 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai