Anda di halaman 1dari 13

IBADAH HARI MINGGU BIASA XX TAHUN A

MINGGU, 20 AGUSTUS 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Kedua puluh
dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak
kita untuk melihat kemurahan Tuhan bagi semua
umat manusia. Tuhan kita adalah Tuhan semesta
alam. Maka Ia juga mengupayakan keselamatan dari
semua bangsa. Dalam bacaan pertama disebutkan
bahwa semua bangsa asing yang menyembah Tuhan
dengan baik akan diselamatkan.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengungkap-
kan keprihatinannya terhadap bangsa-bangsa asing.
Ia memperkenalkan dirinya sebagai rasul para
bangsa. Oleh pewartaannya, bangsa-bangsa di
seluruh dunia dapat mendengarkan kabar gembira
keselamatan Tuhan. Kita diajak untuk menjadi Rasul
Paulus di zaman kini.
Dalam bacaan Injil. Kita akan mendengarkan kisah
penyembuhan anak dari seorang Perempuan
Kanaan. Meskipun Yesus menyatakan bahwa
prioritas utama ada pada bangsa Israel, Perempuan
ini tetap memohonkan penyembuhan bagi anaknya.
Yesus memenuhi permintaannya dan anak itu pun
sembuh. Sebagai murid Kristus, kita diajak untuk
membawa penyembuhan bagi sesama. Mari kita
siapkan batin kita untuk perayaan kita ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau
menyediakan karunia bagi mereka yang mengasihi-
Mu. Curahkanlah kasih sayang-Mu ke dalam hati
kami supaya kami yang mengasihi Engkau,
diperkenankan menikmati pemenuhan janji-janji-Mu
lebih dari yang kami rindukan.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 56:1,6-7)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan
tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan
datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan
keadilan-Ku akan dinyatakan. Dan orang-orang asing
yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk
melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan
untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang
memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya,
dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka
akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan
Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan
berkenan kepada korban-korban bakaran dan
korban-korban sembelihan mereka yang dipersem-
bahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
Refren (Gal 5:13):
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepadaMu ya Allah,
kiranya bangsa-bangsa semuanya bersukur kepadaMu.
Mzm. 67:2-3,5,6,8
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita,
kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,
supaya jalan-Mu dikenal di bumi,
dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
(Refren)

Kiranya suku-suku bangsa


bersukacita dan bersorak-sorai,
sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa
dengan adil,
dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
(Refren)

Kiranya bangsa-bangsa
bersyukur kepada-Mu, ya Allah,
kiranya bangsa-bangsa
semuanya bersyukur kepada-Mu.
Allah memberkati kita;
kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Rm. 11:13-15,29-32)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, aku berkata kepada kamu, hai
bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku
adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi,
aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan
cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut
daging dan dapat menyelamat-an beberapa orang
dari mereka. Sebab jika penolakan mereka berarti
perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan
mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari
antara orang mati?
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan
panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu
tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh
kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian
juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh
kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga
akan beroleh kemurahan. Sebab Allah telah
mengurung semua orang dalam ketidaktaatan,
supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas
mereka semua.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 4:23)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah
serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 15:21-28]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah
Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perem-
puan Kanaan dari daerah itu dan berseru:
“Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena
anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menja-
wabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta
kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita
dengan berteriak-teriak.” Jawab Yesus: “Aku diutus
hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel.” Tetapi perempuan itu mendekat dan
menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah
aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan
itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-
remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus
menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar
imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya
sembuh.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Saudara-saudari terkasih, bacaan Injil yang kita
dengarkan, berbicara tentang kasih Allah yang luar
biasa terhadap semua orang. Mari kita dalami satu
dua poin yang berguna bagi kehidupan iman kita.
Pertama, Tuhan menyapa semua orang. Dalam injil
tadi disebutkan bahwa Yesus menyingkir ke daerah
Tirus dan Sidon. Kedua tempat ini berada di luar
wilayah Israel. Itu berarti Yesus memang sengaja
menghantar para murid-Nya untuk juga menyapa
orang-orang di luar komunitas Yahudi. Apalagi
kemudian, Yesus pun berinteraksi atau berkomunikasi
dengan seorang Perempuan Kanaan. Tentu saja Yesus
memiliki Pelajaran tertentu dengan hal ini. Dia mau
menunjukkan bahwa Tuhan menyapa semua orang.
Kita pun diajak oleh Yesus untuk menyapa sesama
kita sebagai saudara-saudari di dalam Tuhan karena
semuanya sama-sama diciptakan oleh Tuhan. Untuk
itu, kita hendaknya tidak mengkotak-kotakkan diri kita
dengan sesama ke dalam kelompok-kelompok
tertentu yang membuat kita semua terpisah-pisah
satu dari yang lain. Sebaliknya, kita berusaha untuk
mempersatukan semua orang di dalam Tuhan. Di
dalam Tuhan, tidak ada perbedaan satu dari yang lain.
Semuanya sama.
Kedua, kita hendaknya saling menolong. Dalam Injil,
ketika Perempuan Kanaan itu berteriak memohon
bantuan kepada Yesus, Yesus diam saja. Yesus
sengaja untuk melihat bagaimana reaksi para murid-
Nya. Ternyata mereka tidak berinisiatif untuk mem-
pertemukannya dengan Yesus, tetapi mengusirnya.
Yesus kemudian mendekati Perempuan itu dan
menguji imannya. Yesus menolong Perempuan itu dan
anaknya. Perempuan itu menjadi lega dan anaknya
menjadi sembuh.
Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya dan kita
semua agar saling menolong dalam hidup kita. Kita
semua adalah manusia yang lemah dan tak berdaya.
Kadangkala kita menemui kesulitan dalam hidup. Kita
diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain,
terutama ketika kita menemui jalan buntu dari soal
hidup kita. Kita tidak perlu membeda-bedakan orang
atau menolak membantu sesama hanya karena kita
tidak memiliki waktu. Kita bisa meluangkan sedikit
perhatian kita, agar dengannya sesama kita bisa
merasa bahwa ia tidak berjuang sendirian. Pada
saatnya, kita juga akan mendapatkan giliran untuk
memohonkan bantuan sesama. Maka, marilah kita
saling menolong agar hidup kita menjadi lebih ringan,
karena Tuhan sendiri mengajarkan kita untuk saling
menolong satu sama lain.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, seperti Perempuan
Kanaan yang datang memohon belas kasih kepada
Tuhan, maka kita pun dengan penuh iman datang
menyampaikan doa-doa kepada-Nya.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Bapa berkenan
membuka hati dan pikiran para pemimpin Gereja
agar mereka semakin menaruh perhatian pada
permasalahan dunia dan kemanusiaan, sehingga
kehadiran Gereja sungguh membawa harapan dan
sukacita bagi seluruh umat manusia. Marilah kita
mohon…
P : Bagi para pengungsi, korban bencana alam, miskin,
dan terlantar. Semoga Bapa berbelas kasih kepada
mereka yang menderita, para pengungsi, korban
bencana alam, mereka yang miskin dan terlantar.
Dan semoga kita bermurah hati meringankan
penderitaan mereka dengan memberi perhatian
dan bantuan dalam bentuk apa pun. Marilah kita
mohon…
P : Bagi Masyarakat kita. Kita berdoa, semoga
Masyarakat kita menghargai keberagaman suku,
bahas, budaya, agama dan keyakinan serta pilihan
politik. Semoga setiap warga masyarakat dapat
mengugkapkan diri secara bebas dan bertanggung
jawab. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Kita berdoa,
semoga kita yang mendapat kekuatan hidup dan
merasakan kehadiran Yesus Kristus dalam
perayaan Sabda ini, disemangati untuk mengajak
saudara-saudari kita yang tidak hadir agar mereka
diperkenankan mengalami kekuatan hidup dari
Sabda Allah. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahakuasa, demikianlah doa-doa
yang kami panjarkan ke hadirat-Mu. Dengarkan dan
kabulanlah semua permohonan kami ini, demi
kemuliaan Kerajaan-Mu, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia
dan berkata:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan.
Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk me-
nyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam
diri kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia
dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan
melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka
kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 23


[Semuanya bisa membuka Alkitab dan mendoakannya
bersama-sama]
TUHAN adalah gembalaku,
takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku
di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu,
itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka
akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Perempuan Kanaan
menjadi contohorang beriman yang nyata. Ia tidak
merasa direndahkan oleh Yesus. Yang terpenting
baginya adalah anaknya sembuh. Kepercayaan dan
keyakinan seperti itulah yang diminta Yesus dari
kita. Marilah kita wujudkan iman kita dalam
kehidupan sehari-hari, terlebh bila kita menghadapi
penghinaan, tidak diperhitungkan, atau pun
dilupana orang lain.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, dalam perayaan Sabda ini kami telah
dipersatukan dengan Kristus. Dengan rendah hati
kami mohon kemurahan-Mu supaya di dunia ini
kami menyerupai Dia, dan di surga kelak
berbahagia bersama Dia, yang hidup dan berkuasa,
sepanjang segala masa.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
berbagi dan saling menghidupkan.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 17 Agustus 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai