Anda di halaman 1dari 11

IBADAH SABDA

HARI MINGGU BIASA XV TAHUN B


MINGGU, 11 JULI 2021
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa Kelimabelas.
Gereja mengajak kita untuk menjadi orang yang
diutus dan menjadi saksi-Nya di tengah dunia. Hal
ini dapat kita dengarkan dalam bacaan Injil. Yesus
mengutus para murid-Nya berdua-dua. Tuhan pun
tetap mengutus kita para murid dan para pengikut-
Nya untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan di
dalam hidup harian kita.
Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan
Amos yang menjawab tuduhan Amazia. Amazia
mengira Amos sedang mencari nafkah dengan
bernubuat. Siapa tahu, ia bisa mendapatkan
bayaran atas nubuat atau ramalan-ramalannya.
Amos menjawab bahwa ia sebenarnya tidak ingin
bernubuat, namun Tuhan mengutusnya. Ia yang
berasal dari daerah Utara diminta Tuhan untuk
bersaksi di wilayah Selatan.
Kita semua bisa menjadi saksi Tuhan karena kita
telah dilengkapi dengan rahmat yang dilimpahkan
kepada kita. Rasul Paulus dalam bacaan kedua
menguraikan rahmat ini secara panjang lebar. Roh
Kudus menjadi jaminan dan akan membantu kita
dalam menghidupi iman kita.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau memanggil
orang-orang untuk mewartakan damai dan kebaikan-
Mu di seluruh dunia. Melalui Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau juga memanggil dan mempersatukan kami
menjadi Gereja. Semoga dengan kekuatan rahmat-
Mu, kami dapat menunaikan tugas kami dengan
gembira dan setia.
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan hendaknya dibaca dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Am. 7:12-15)
L : Bacaan dari Kitab Amos
Berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah,
enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di
sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi
bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja,
inilah bait suci kerajaan."
Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi
dan aku ini tidak termasuk golongan nabi,
melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut
buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari
pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN
berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah
terhadap umat-Ku Israel.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:]
Refren (Mzm. 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan,
dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.

Mzm. 85:9ab,10,11-12,13-14
Aku mau mendengar
apa yang hendak difirmankan TUHAN.
Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai?
Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya
dekat pada orang-orang yang takut akan Dia,
dankemuliaan diam di negeri kita. (Refren)

Kasih dan kesetiaan akan bertemu,


keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.
Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,
dan keadilan akan menjenguk dari langit. (Refren)

TUHAN sendiri akan memberikan kebaikan,


dan negeri kita akan memberi hasilnya.
Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya,
dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ef. 1:3-14)
L : Bacaan dari Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus
Saudara-saudari, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah
mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di
dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah
memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita
kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula
oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya,
sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya
terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang
dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang
dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-
Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan
dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat
dan pengertian.
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya,
yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah
ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan
kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam
Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam
Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan kami
yang dari semula ditentukan untuk menerima
bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di
dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan
kehendak-Nya, supaya kami, yang sebelumnya
telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi
puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.
Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika
kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus,
yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah
jaminan bagian kita sampai kita memperoleh
seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita
milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (lih. Ef. 1:17-18)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi
mata hati kita, agar kita mengerti pengharapan
apakah yang terkandung di dalam panggilan kita.
U : Alleluia
11. INJIL (Mrk. 6:7-13)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Yesus memanggil kedua belas murid itu dan
mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka
kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada
mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam
perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan,
bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun
jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan
memakai dua baju.
Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu
tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah,
tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat
itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau
menerima kamu dan kalau mereka tidak mau
mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan
kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan
bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan
bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir
banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit
dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Kita baru saja mendengarkan kisah Yesus mengutus
para murid-Nya. Yesus memberikan wejangan atau
nasehat bagi mereka agar tugas perutusan mereka
menjadi efektif dan berhasil. Mari kita dalami satu dua
poin dari kisah perutusan ini.
Pertama, “jangan membawa apa-apa”. Para murid
dilarang untuk membawa barang-barang, termasuk
bekal. Larangan ini dimaksudkan agar para murid
tidak membebani diri mereka dengan urusan-urusan
lain yang menjauhkan mereka dari tugas utama
mereka. Kadangkala hal-hal tersebut membuat
mereka cemas dan akhirnya mereka tidak fokus
dalam mewartakan Sabda Sang Guru.
Wejangan Yesus ini juga merupakan peringatan bagi
kita. Kadangkala kesibukan kita dengan urusan
duniawi, membuat kita lupa atau malah menjauhkan
kita dari Sabda Tuhan. Roti, uang dan baju adalah
simbol urusan-urusan duniawi. Kita diajak untuk tidak
menenggelamkan kesaksian hidup kita karena urusan
duniawi.
Kedua, bersaksi di suatu rumah. Yesus meminta para
murid untuk tinggal di suatu rumah. Jika orang
menerima mereka, yang berarti menerima Tuhan,
maka seisi rumah itu akan selamat. Namun, jika
mereka tidak diterima, yang berarti mereka menolak
Tuhan, maka seisi rumah itu sudah ada di ambang
kehancuran.
Ini adalah ajakan bagi kita untuk menjadikan rumah
kita sebagai tempat di mana Tuhan diterima. Ketika
kita menyadari kehadiran Tuhan dalam rumah kita,
maka kita akan diteguhkan. Pemazmur menulis, jika
bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah
orang yang membangunnya (Mzm. 127:1). Kita
memerlukan Tuhan agar rumah dan anggota keluarga
kita menjadi kuat dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan hidup kita. Sebaliknya,
ketika kita tidak menyadari dan tidak menerima
kehadiran Tuhan dalam rumah kita, maka kita akan
selalu merasa berat dengan kehidupan kita. Kita tidak
merasa nyaman dengan berbagai tantangan yang kita
hadapi. Mari kita menjadi murid Tuhan yang
menghadirkan Tuhan di dalam rumah kita sehingga
kita saling meneguhkan iman kita.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa
kepada Bapa di surga, yang selalu mendengarkan
permohonan umat-Nya.
P : Bagi mereka yang menderita, terutama yang terpapar
virus corona-19. Semoga mereka menemukan
harapan dan kekuatan dari Tuhan yang adalah
sumber kehidupan. Marilah kita mohon….
P : Bagi para Pastor Paroki kita. Semoga Bapa di surga
senantiasa mendampingi para Pastor Paroki kita,
agar mereka tetap setia dalam tugas pelayanan dan
dikuatkan dalam mewartakan kabar gembira
keapda seluruh umat. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang muda di paroki kita. Semoga mereka
memiliki semangat pengabdian dan semoga benih
panggilan menjadi imam bagi Gereja bertumbuh di
antara mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga kita
semakin sadar akan panggilan dan tugas perutusan
sebagai saksi dan tanda kehadiran Yesus yang
menyelamatkan. Kita memohonkan kekuatan
rahmat-Nya, agar kita setia dalam panggilan dan
perutusan kita masing-masing. Marilah kita
mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan
ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah
mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan
mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini
kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih,
Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan
dan mengasihi kita. Maka marilah kita berseru:
Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah
mengatur alam semesta dan menyediakan
keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih,
supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya
kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami
cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda
kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran
dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai
kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau
menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga
kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang
sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu
dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Syukur]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Komuni
19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH
DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon,
jauhkanlah kami dari virus,
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit,
kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.


Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit,
doakanlah kami. Amin

20. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari,
Sebagai pengikut Kristus, kita seharusnya memiliki
semangat misioner, diutus untuk mewartakan dan
memberi kewasktian tentang kebaikan Tuhan.
Pewartaan terbaik adalah melalui sikap hidup.
Semoga kita dapat menghidupi iman kita dengan
baik dalam keseharian kita.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa yang kudus, Engkau senantiasa
memperhatikan dan memelihara hidup kami. Kami
mohon, semoga kami tetap setia kepada Sabda-Mu,
agar kami dapat menjadi saksi akan kehadiran-Mu
yang senantiasa menyelamatkan.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai
U : Syukur kepada Allah
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 8 Mei 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai