Anda di halaman 1dari 13

IBADAH HARI MINGGU ADVENT I TAHUN B

MINGGU, 3 DESEMBER 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini Gereja memasuki Tahun Liturgi yang baru.
Kita merayakan Minggu pertama Adventus sebagai
persiapan untuk menyambut kelahiran Tuhan kita
Yesus Kristus. Bacaan pertama, yang diambil dari
Kitab Yesaya mengisahkan harapan orang Israel
akan pertolongan dari Tuhan. Orang Israel
menyadari dirinya sebagai tanah liat yang
membutuhkan bantuan Tuhan.
Kita semua amat membutuhkan bantuan Tuhan.
Kadangkala kita menjadi tidak berdaya meng-
hadapi tantangan dunia ini. Seperti Rasul Paulus,
kita percaya bahwa Tuhan itu setia. Dia selalu
berjalan bersama kita. Yang penting, kita
menyadari kehadiran-Nya dalam setiap langkah
hidup kita.
Bacaan Injil mengajak kita untuk selalu berjaga-
jaga atau waspada karena kedatangan Tuhan itu
tidak dapat diduga. Mari kita bersama-sama untuk
selalu menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup
harian kita. Bisa jadi kita merasakan kehadiran
Tuhan di kantor, di ladang, di dalam perjalanan.
Kita ini rapuh dan lemah, hanya oleh kekuatan
Tuhanlah kita bisa bertahan. Semoga bacaan-
bacaan hari ini menguatkan kita bahwa Tuhan
selalu hadir dalam hidup kita.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan kita
supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa yang mahakuasa, bangkitkanlah
semangat kami umat-Mu untuk menyongsong
kedatangan Kristus, Putra-Mu. Semoga wabah virus
yang kami alami ini, tidak menyurutkan iman kami
akan Dikau, yang selalu beserta kami. Semoga
dalam bimbingan-Mu, kami pun pantas menyambut
Dia yang datang mewartakan kerajaan surga bagi
kami semua.
Dialah Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini,
maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan
Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham
tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak
mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa
kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu
kala. Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami
sesat dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan
hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu?
Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh
karena suku-suku milik kepunyaan-Mu!
Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau
turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-
Mu, karena Engkau melakukan kedahsyatan yang
tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar
orang sejak dahulu kala! Tidak ada telinga yang
mendengar, dan tidak ada mata yang melihat
seorang allah yang bertindak bagi orang yang
menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat
demikian. Engkau menyongsong mereka yang
melakukan yang benar dan yang mengingat jalan
yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini
murka, sebab kami berdosa; terhadap Engkau kami
memberontak sejak dahulu kala.
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis
dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami
sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap
oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh
angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau
yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu; sebab
Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami,
dan menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa
kami. Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa
kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang
membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan
tangan-Mu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 80:4)
Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar,
maka selamatlah kami.
Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19
Hai gembala Israel, pasanglah telinga,
Engkau, yang duduk di atas para kerub,
tampillah bersinar.
Bangkitkanlah keperkasaan-Mu.
(Refren)
Ya Allah semesta alam,
kembalilah kiranya,
pandanglah dari langit, dan lihatlah!
Indahkanlah pohon anggur ini,
batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
(Refren)
Kiranya tangan-Mu melindungi
orang yang di sebelah kanan-Mu,
anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu.
Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu.
Biarkanlah kami hidup,
maka kami akan menyerukan nama-Mu
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (1Kor. 1:3-9)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku
karena kamu atas kasih karunia Allah yang
dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus
Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya
dalam segala hal: dalam segala macam perkataan
dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan
kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di
antara kamu.
Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu
karuniapun sementara kamu menantikan
penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan
meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya,
sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita
Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada
persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan
kita, adalah setia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Mzm 85:8)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya
TUHAN, * dan berikanlah kepada kami keselamatan
dari pada-Mu!
U : Alleluia
10. INJIL [Mrk. 13:33-37]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak
tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama
seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan
rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab
kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan
tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu
supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu
pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau
larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia
tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang
tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu,
Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Injil di hari Minggu ini berbicara tentang berjaga-jaga.
Yesus memberikan penjelasan melalui sebuah
perumpamaan tentang orang yang berjaga-jaga
sampai tuan rumahnya kembali.
Pertama, jika kita perhatikan, setiap hamba dalam
perumpamaan itu diberi tugas. Salah satu petugasnya
adalah penjaga pintu. Tugas ini kelihatan gampang
karena hanya menunggu saja. Namun membutuhkan
kesetiaan, karena jika terlalu lama menunggu dalam
ketidakpastian, orang cenderung untuk tidak setia
atau menjadi malas atau lengah.
Kita semua adalah penjaga pintu itu. Kita
mempersiapkan batin kita agar tetap terbuka
terhadap kedatangan Tuhan. Sama seperti ketika
menanti kedatangan seorang tamu, orang akan
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, maka
kita pun diajak untuk senantiasa mempersiapkan
batin kita dengan baik agar ketika Tuhan datang, Dia
menjumpai rumah hati yang bersih dan cocok untuk-
Nya. Selama masa persiapan kedatangan Tuhan
Yesus ini, kita diajak untuk membersihkan mulai dari
pintu gerbang hati kita sampai ke dalam batin kita,
agar hati kita menjadi jernih dan bersih serta layak
menyambut Tuhan.
Kedua, dalam perumpamaan tadi disebutkan bahwa
setiap hamba memiliki tugas khusus. Mereka pasti
tetap akan sibuk dengan tugas mereka namun pada
saat yang sama mereka juga harus waspada akan
kedatangan tuan mereka. Itu berarti, mereka mesti
melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan
kepada mereka dengan baik sehingga ketika sang
tuan tiba-tiba datang, mereka memang melaksanakan
tugas dengan baik dan tetap terjaga.
Kita pun diajak untuk tetap melaksanakan tugas dan
kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita
dengan baik. Melaksanakannya dengan penuh
tanggungjawab adalah juga salah satu cara kita
mempersiapkan kedatangan Tuhan. Jika setiap kita
melaksanakan tugas dengan baik, maka kita akan
saling meneguhkan satu sama lain atau saling
mendukung untuk terus berbuat baik. Seringkali kita
hanya bisa mengeritik sesama tanpa kita sendiri
melaksanakan tugas kita dengan baik. Marilah di
masa persiapan kedatangan Tuhan ini, kita bangun
sikap untuk melaksanakan tugas-tugas yang
dipercayakan Tuhan kepada kita dengan baik, entah
sebagai orangtua, sebagai guru, sebagai sopir,
sebagai pelajar, dan sebagainya. Semoga kita tidak
menjadi orang yang tertidur dan lupa akan tanggung
jawab yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Sabda Allah yang
kita dengarkan tadi, memperkuat pengharapan
dalam diri kita akan belaskasihan Allah Karena itu,
dengan penuh kepercayaan, ktia sampaikan
permohonan kita kepada-Nya:
P : Bagi para pemimpin Gereja. Marilah kita berdoa
bagi para pemimpin Gereja, agar dalam
menggemabalakan umat, mereka tekun dan
bijaksana, gembira dan penuh harapan, sekalipun
mengalami banyak hambatan dan tantangan.
Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Kiranya Tuhan
senantiasa mendampingi para pemimpin
masyarakat, agar mereka mendahulukan
kepentingan umum dengan penuh rasa tanggung
jawab. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang-orang yang menderita. Semoga semua
orang yang sedang mengalami penderitaan
mendapat perhatian dari sesama, sehingga
pengharapan mereka akan belas kasih Allah tetap
hidup di dalam diri mereka. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga
kita dibebaskan dari beban kecemasan hidup,
melakukan tugas sehari-hari dengan setia, dan
senantiasa siap menghadapi kedatangan Kristus
kelak. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau
berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami
sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar].

16. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah telah menepati janji
keselamatan-Nya dalam diri Yesus Kristus. Maka
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi
dan membebaskan umat-Nya. Ia mengangkat bagi
kita seorang Penyelamat yang gagah perkasa, Putra
Daud, hamba-Nya. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Seperti yang dijanjikan-Nya dari sedia kala, dengan
perantaraan para nabi-Nya yang kudus untuk
menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan
dari tangan semua lawan yang membenci kita;
untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur
kita, dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,
akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar
kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan
berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur
hidup. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan, Ia
mengunjungi kita laksana fajar cemerlang. Untuk
menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan
maut, dan membimbing kita ke jalan damai
sejahtera. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Oleh sebab itu, ya Allah yang mahakuasa, dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], serta semua orang
yang diselamatkan, kami melambungkan madah
pujian bagi-Mu sambil berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------
176B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Adven.

20. MENDOAKAN MAZMUR 94


[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]
Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN,
bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.
Biarlah kita menghadap wajah-Nya
dengan nyanyian syukur,
bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
Sebab TUHAN adalah Allah yang besar,
dan Raja yang besar mengatasi segala allah.
Bagian-bagian bumi yang paling dalam
ada di tangan-Nya,
puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya.
Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya,
dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya.
Masuklah, marilah kita sujud menyembah,
berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Sebab Dialah Allah kita,
dan kitalah umat gembalaan-Nya
dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.
Pada hari ini,
sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,
seperti pada hari di Masa di padang gurun,
pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku,
menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu,
maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat
hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."
Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku:
"Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, betapa manusia sering
tidak siap untuk menerima hari Tuhan. Tuhan bisa
datang kapan saja, di mana saja, dan dengan cara
apa saja. Karena itu, Tuhan mengingatkan kita agar
berjaga-jaga dan waspada. Masa Adven ini menjadi
masa pembaruan sikap waspada dan berjaga-jaga
bagi kita. Dengan itulah, kita bisa menjadikan setiap
peristiwa hidup kita sebagai peristiwa kedatangan
Tuhan, sehingga kelak, bila Tuhan datang dalam
kemuliaan-Nya, kita didapati-Nya dalam keadaan
siap.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Bapa di surga, dengarkanlah doa kami dan berilah
harapan kepada semua orang yang mengharapkan
bantuan-Mu. Berkati dan lindungilah kami berkat
Sabda-Mu dan jadikanlah kai saksi cinta kasih-Mu.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 30 November 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai