MINGGU ADVEN I
“Allah Sumber Cintakasih bagi Dunia”
Yer 33:14-16; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36
1. LAGU PEMBUKAAN
2. TANDA SALIB DAN SALAM
P. Dalam Nama Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Semoga Allah, sumber sukacita, mempersatukan kita supaya
kita sehati dan sesuara memuji Tuhan kita Yesus Kristus.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
3. PENGANTAR
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, tema Natal bersama kita
tahun ini adalah “Cintakasih Kristus yang Menggerakkan
Persaudaraan” (bdk.1Pet 1:2). Ada satu hal yang sangat mendasar
yang ingin disampaikan dalam tema tersebut ialah mengenai
CINTAKASIH. Cintakasih Kristus yang menggerakkan semua orang
yang berkehendak di masa yang penuh kesulitan dan tantangan.
Tentu hal ini tidak terlepas dari situasi kehidupan kita yang sudah
lebih dari setahun menghadapi Pandemi Covid-19 dan masih
adanya konflik-konflik yang mengganggu persaudaraan dalam
kehidupan masyarakat. Selama empat minggu masa adven dan
menyambut Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, kita diajak untuk
merenungkan tema tersebut.
Sebelum kita mendengarkan Sabda Tuhan marilah kita
mengawali Masa Adven ini dengan mohon berkat Tuhan atas
1
Lingkaran Adven yang menjadi tanda penantian kita akan
kedatangan Kristus.
6. DOA PEMBUKA
P. Marilah kita berdoa : Allah Bapa yang Mahakuasa, anugerahilah
kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan cara hidup yang lebih baik. Terlebih
dengan mengungkapkan cintakasih Kristus bagi persaudaraan
dan kedamaian dunia. Semoga dengan demikian kami layak
menjadi anggota Kerajaan Allah, bersama Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.
Mazmur:
Beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan,
tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku
berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab
Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan
kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang
yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan
jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran
bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan
peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan
orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia
beritahukan kepada mereka.
12. HOMILI
7
13. MENANGGAPI SABDA TUHAN
P. Marilah kita bersama-sama menanggapi sabda Tuhan dengan
bersama-sama mengucapkan Syahadat Para Rasul, sambil
berdiri:
U. Aku percaya akan Allah…..
8
15. DOA UMAT
P. Dengan penuh harapan kita menantikan kedatangan Tuhan.
Dialah cahaya dunia, Penyelamat para bangsa. Maka marilah
kita panjatkan doa kepada Bapa di surga:
L. Bagi Gereja Kudus; Semoga Bapa hadir di tengah hidup kami
dan semoga kehadiran-Nya menjadikan Gereja cahaya
cintakasih bagi semua orang. Marilah kita mohon …
L. Bagi orang-orang yang dianiaya demi kebenaran dan keadilan;
Semoga Bapa senantiasa meneguhkan dan menghibur orang-
orang yang dianiaya demi keadilan dan kebenaran sehingga
mereka terus bertekun dalam menjadi saksi Injil-Mu bagi
semakin cerahnya dunia. Marilah kita mohon ...
L. Bagi orang-orang yang tergoncangkan oleh masalah kejahatan
dan terorisme di dunia; Semoga Bapa melindungi mereka
semua. Semoga mereka tetap percaya pada Allah yang adil,
pengasih dan penyayang. Semoga semua orang yang
berkehendak baik bekerjasama untuk mengakhiri aksi
kejahatan dan kebencian, penindasan, dan ketidakadilan, serta
mengusahakan perdamaian, kemerdekaan dan keadilan.
Marilah kita mohon ...
L. Bagi masyarakat kita; Semoga Bapa membuka masyarakat di
sekitar kami, agar dapat melihat karya cinta-Mu yang agung
melalui umat-Mu. Marilah kita mohon ...
L. Bagi mereka yang putus asa dan tidak melihat jalan keluar dari
kesulitan-kesulitannya; Semoga Bapa membimbing mereka
yang sedang menghadapi kesulitan agar dapat menemukan
sesama yang mampu mengajak mereka memulai lagi dengan
harapan akan masa depan yang lebih cerah. Marilah kita
mohon ...
L. Bagi kita semua di sini; Semoga Bapa membangkitkan kami
dari kemalasan, agar pada masa menjelang Natal ini, hidup
kami diresapi benar-benar oleh cinta kasih Kristus. Marilah kita
mohon …
9
P. Allah Bapa kami di surga, kami mohon semoga kami dalam
masa penantian ini semakin mengarahkan hidup kami pada diri
Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, dan Pengantara kami.
U. Amin.
10
(Umat dapat saling menyatakan Salam Damai, misalnya dengan
saling memandang lalu tunduk dengan mengatubkan tangan):
U. Damai Kristus!
24. BERKAT
P. Saudara-saudari yang terkasih. Pada akhir Perayaan Sabda ini,
marilah kita memohon berkat Allah agar kita dapat
mengamalkan sabda yang telah kita terima dalam hidup kita.
Marilah hening sejenak (Semua hening ..........)
P. Tuhan beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
(Sambil mengulurkan tangan ke arah umat):
P. Ya Allah, yang Mahakuasa, kami mohon berkat-Mu untuk
seluruh umat-Mu ini, untuk segala pekerjaan dan tugas mereka
dalam membangun dunia yang lebih baik. Kami mohon dalam
nama-Mu yang kudus:
(Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri)
Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Saudara sekalian, Perayaan Sabda kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
P. Marilah kita pulang dan berusaha mengamalkan Sabda Allah
dalam hidup kita.
U. Amin.
12
PERAYAAN SABDA
MINGGU ADVEN II
“Pertobatan: Kasih Kepada Allah dan Sesama”
1. LAGU PEMBUKAAN
2. TANDA SALIB DAN SALAM
P. Dalam Nama Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
3. PENGANTAR
Saudara-saudari terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Masa
Adven merupakan masa khusus yang Gereja sediakan bagi kita
untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya Sang Juru
Selamat. Pada minggu adven yang ke-II ini kita diminta kembali
untuk merenungkan cara kita mempersiapkan diri dalam rangka
menyambut kelahiran Sang Juru Selamat. Dalam bacaan Injil kita
akan mendengarkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah pembuka
jalan bagi kedatangan Mesias. Yohanes mengajak kita untuk
mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan seruan ini, “Siapkanlah
jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Hanya lewat
pertobatan semua orang akan mengalami keselamatan yang datang
dari Tuhan.
Marilah dalam perayaan ini kita memperbarui diri dengan
membangun semangat tobat agar semakin layak menyongsong
kedatangan Juruselamat.
13
4. DOA TOBAT (atau Tuhan Kasihanilah Kami)
P. Saudara-saudari, marilah kita hening sejenak untuk mengakui
dan menyesali segala dosa serta kesalahan kita:
Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan kepada
saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan
perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang
kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni
dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
TUHAN KASIHANILAH
P. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami
P. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami
P. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami
5. DOA PEMBUKA
P. Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahabaik, berkat rahmat-Mu kami Engkau
perkenankan menyapa Engkau dengan sebutan Bapa, dan Kau
jadikan kami putra-putri terang. Kami mohon, jauhkanlah kiranya
kami dari kegelapan dan peliharalah kami dalam terang kebenaran-
Mu. Semoga dalam masa penantian ini kami selalu berjaga-jaga
dengan dipenuhi semangat pertobatan.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
14
U. Amin.
6. BACAAN PERTAMA
“Allah akan mempertunjukkan seri wajahmu.”
15
9 Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh
cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta
kebenaran-Nya.”
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur:
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-
orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh
dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa,
"Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang
ini." Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,
maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan
batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang
menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai
dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil
menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil
membawa berkas-berkasnya.
16
8. BACAAN KEDUA
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (Flp
1:4-6.8-11):
17
10. BACAAN INJIL (Luk 3:1-6)
P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Inilah injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan
11. HOMILI
Masa Adven merupakan masa khusus yang disediakan Gereja
bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya Sang
Juru Selamat. Pada minggu adven yang ke-II ini kita diminta
18
kembali untuk merenungkan cara kita mempersiapkan diri dalam
rangka menyambut kelahiran Sang Juru Selamat.
19
Tentu saja keberanian Yohanes Pembaptis ini tidak mudah
diterima. Demi kebaikan bahkan demi keselamatan, ia mengatakan
dengan terus terang, jujur, apa adanya. Yohanes sadar bahwa
pewartaannya itu selalu mendatangkan risiko kehilangan segalanya
bahkan nyawanya sendiri menjadi taruhan. Ia tahu dan dengan
sangat sadar bahwa hanya dengan bertobat, keselamatan menjadi
berkat. Hanya dengan demikian, keselamatan itu bisa diterima dan
dialami. Keselamatan itu adalah pribadi Yesus, yang datang sebagai
pemenuhan janji keselamatan Allah. Apa yang dibuat oleh Yohanes
ini, tentu berbeda dengan situasi kita zaman ini. Karena kita sering
bersembunyi di balik kata-kata manis, penuh kompromi, bahkan
tidak tahu malu hidup dalam dosa. Upaya yang dilakukan Yohanes
tentu tidak mudah. Pewartaannya harus berhadapan pada hati
manusia yang keras, congkak dan berlumur dosa. Ia dituntut untuk
berani, tidak sungkan atau tidak takut menegur setiap kesalahan
sekalipun kepada penguasa.
24
20. DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Allah Bapa Mahamurah, kami bersyukur karena cinta yang
Kautunjukkan melalui karunia Sabda yang telah kami terima
dalam perayaan ini. Semoga kami hidup takwa serta menyesali
dosa-dosa dan kesalahan kami. Bantulah kami dalam usaha
menyebarkan kebaikan-Mu kepada setiap orang yang kami
jumpai terlebih untuk mewartakan sukacita dan persaudaraan
bagi sesama. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U. Amin.
21. PENGUMUMAN
22. BERKAT PENUTUP
P. Saudara-saudari yang terkasih. Pada akhir Perayaan Sabda ini,
marilah kita memohon berkat Allah agar kita dapat
mengamalkan sabda yang telah kita terima dalam hidup kita.
Marilah hening sejenak (Semua hening ..........)
P. Semoga Tuhan beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
P. Semoga perjalanan hidup kita, teristimewa pada masa Adven
ini senantiasa dibimbing dan diberkati oleh Allah yang
Mahakuasa: dalam nama Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Saudara sekalian, Perayaan Sabda kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
P. Marilah kita pulang dan berusaha mengamalkan Sabda Allah
dalam hidup sehingga kita selalu berkenan pada Allah.
U. Amin.
25
PERAYAAN SABDA
MINGGU ADVEN III
“Allah Sumber Sukacita Sejati Dalam Iman”
Zef. 3:14-18a; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18
1. LAGU PEMBUKAAN
2. TANDA SALIB DAN SALAM
P. Dalam Nama Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Semoga Allah, sumber sukacita, mempersatukan kita supaya
kita sehati dan sesuara memuji Tuhan kita Yesus Kristus.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
3. PENGANTAR
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Dalam Minggu Adven III
ini disuarakan: Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi
kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat. Yohanes
Penulis Injil pun memperkenalkan tokoh penting kepada
kita. Perutusan Yohanes Pemandi ialah mempersiapkan kedatangan
Almasih, pribadi yang dinanti-nantikan. Kedatangan Allah yang
menyelamatkan ini mengajak semua orang agar bersukacita. Iman
akan kedatangan Tuhan ini harus kita sambut dengan suka cita
meski pun kondisi bumi kita yang sedang menghadapi wabah virus
corona.
Minggu ketiga masa adven ini kita merenungkan kehadiran
Allah dalam hidup kita sehari-hari. Kita dipanggil untuk semakin
menyadari kehadiran Tuhan melalui sesama kita di tengah
tantangan dan kesulitan penyebaran virus Covid-19 ini. Yohanes
menunjukkan kebenaran akan kehidupan dan keselamatan yang
26
benar, yaitu pentingnya menyadari kehadiran Tuhan di tengah
situasi hidup kita saat ini. Kita mohon dalam perayaan sabda ini
agar kita dimampukan menyadari kehadiran Tuhan dalam kondisi
kita saat ini yang tidak menentu dan karena kesadaran itulah
semoga kita mampu menghadirkan sukacita bagi diri kita serta juga
sesama.
Namun sebelum kita mendengarkan Sabda Tuhan marilah kita
mengawali Ibadat kita dengan mengakui kelemahan dan dosa kita.
5. DOA PEMBUKA
P. Marilah kita berdoa : Allah Bapa yang Mahakasih, kobarkanlah
semangat dalam diri umat-Mu untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan lebih mencintai sesama kami di
tengah wabah virus corona ini. Bantulah kami untuk semakin
27
menyadari akan kehadiran-Mu melalui sesama dan alam
ciptaan sehingga kami semakin mampu menghadirkan sukacita
kepada siapa saja yang kami temui. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa.
U. Amin.
6. BACAAN PERTAMA
Bacaan dari Nubuat Zefanya (Zefanya 3:14-18a)
14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel!
Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai
puteri Yerusalem!
15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah
05 3 4 / 5 5 / 7 1 2 3 / 2 2 /
Se-gala bangsa ber-te-puk ta – nganlah
28
5 4 / 3 2 1 2 / 3 3 / 1 7 6 7 / 1
Berpe- kik-lah untuk Al-lah ra-ja semes- ta.
Mazmur:
Sungguh Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak
gemetar, sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia
telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air
dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Pada waktu itu kamu akan berkata, “Bersyukurlah kepada
Tuhan, panggillah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di
antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya
tinggi luhur.”
Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya,
baiklah hal ini diketahui seluruh bumi!
Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab
yang mahakudus , Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.
8. BACAAN KEDUA
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (Flp 4:4-7)
4 Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali
dekat!
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
29
9. PENGANTAR INJIL (Diucapkan atau dinyanyikan)
ditentukan bagimu."
14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami,
11. HOMILI
Pada bacaan ke-dua mau menekankan tentang cara yang paling
mudah agar dapat terlepas dari kekhawatiran yaitu dengan cara
berdoa. Doa tidak hanya sebagai sarana komunikasi kita dengan
Allah tetapi juga menjadi jembatan bagi Dia untuk menghibur,
menguatkan, menyatakan isi hati, rencana, dan perintah-Nya bagi
kita, memberikan damai sejahtera ke dalam hati sehingga
mendorong kita untuk lebih banyak bersyukur daripada mengeluh.
Mengeluh tidak memberikan jalan keluar apapun, namun
dengan berdoa tidak hanya membuat hati kita tenang tetapi juga
menumbuhkan keyakinan dan harapan baru bahwa Allah akan
senantiasa menyertai kita dalam setiap kondisi hidup kita saat ini
di tengah masa pendemi. Melalui doa juga kita mau dibukakan
pikiran dan pemahaman yang lebih mendalam bahwa Allah
memakai pandemi ini supaya setiap anggota keluarga yang dulu
selalu terpisah akibat kesibukan, kini dapat bersatu hati saling
menguatkan di dalam doa bersama.
31
Dalam Injil Lukas, disana terlihat bahwa Yohanes Pembaptis
menganggap dirinya lebih rendah dari seorang hamba
sekalipun. “Di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu
kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali
kasut-Nya pun aku tidak pantas” (Yoh 1:26-27). Yohanes Pembaptis
memberi kesaksian akan Siapa yang bakal datang, bahkan sudah
ada di tengah-tengah umat yang tidak mereka kenal. Dia itulah
cahaya yang telah menerangi jalan-jalan baru. Yohanes bersaksi
bahwa terang itu bersinar, sehingga orang yang percaya dapat
memperoleh hidup dari terang itu sendiri. Berbagi hidup dengan
terang itu sendiri. Yohanes mengingatkan kita betapa pentingnya
mengenali terang kehidupan supaya kita tidak hidup dirundung
kegelapan. Terlebih bila kita sekarang melihat kondisi pandemi
covid-19 di sekitar kita. Betapa kita saat ini hidup dalam
kekhawatiran dan ancaman akan virus corona ini yang sewaktu-
waktu bisa menyerang, bahkan menyebar di berbagai tempat.
Kesaksian Yohanes hendaknya bisa menjernihkan pikiran dan hati
setiap orang akan pentingnya menyadari kehadiran Tuhan di dalam
kehidupan sekitar kita.
Ketika utusan murid Yohanes bertanya: “Apakah Engkau yang
akan datang, atau haruskah kami menantikan seorang
lain?” (Luk 7:19). Yesus menjawab dengan menunjukkan keadaan
di sekeliling mereka, untuk melihat apa yang telah dilakukan-Nya di
tengah masyarakat; yang buta melihat, yang lumpuh dapat berjalan,
yang sakit sembuh, dan yang tuli dapat mendengar. Kabar Gembira
atau Injil ternyata sudah diwartakan kepada kaum kecil dan miskin!
Itulah makjizat terbesar mengatasi segala-galanya! Allah hadir
dalam kehidupan kita sehari-hari. Itulah hiburan terbesar bagi kita,
umat manusia di hadapan Tuhan!
32
Banyak orang datang kepada Yohanes Pembaptis dan
bertanya: “Apa yang harus kami lakukan?” Ternyata Yohanes tidak
memberi nasihat supaya mereka meninggalkan dunia mereka
sehari-hari. Lukas menulis jawaban Yesus sebagai berikut:
“Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya
dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan,
hendaklah ia berbuat juga demikian” (Luk 3:10-11). Jadi apa yang
diwartakan Yohanes untuk mempersiapkan kedatangan Yesus
sebagai Penyelamat ialah menjadi orang yang murah hati, adil dan
jujur, peduli dalam relasi dengan sesama dan lingkungan alam
sekitar.
33
12. MENANGGAPI SABDA TUHAN
P. Marilah kita bersama-sama menanggapi sabda Tuhan dengan
bersama-sama mengucapkan Syahadat Para Rasul, sambil
berdiri:
U. Aku percaya akan Allah . . .
U. Amin.
36
17. SALAM DAMAI
P Semoga Allah melimpahi kita dengan sukacita dan damai
sejahtera.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
(Umat dapat saling menyatakan Salam Damai, misalnya dengan
saling memberi hormat):
U. Damai Kristus!
37
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya. Tetapi
bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. (Sakramen Ekaristi
dibagikan kepada umat).
P. Tubuh Kristus.
U. Amin.
(Acara komuni dapat diiringi dengan Nyanyian yang sesuai.)
U. Amin.
21. PENGUMUMAN
38
23. BERKAT
P. Pada akhir Perayaan Sabda ini, marilah kita memohon berkat
Allah agar kita dapat mengamalkan sabda yang telah kita
terima dalam hidup kita. Marilah hening sejenak (Semua
hening…)
P. Tuhan beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
(Sambil mengulurkan tangan ke arah umat):
P. Ya Allah, yang Mahakuasa, kami mohon berkat-Mu untuk
seluruh umat-Mu ini, untuk segala pekerjaan dan tugas mereka
dalam membangun dunia yang lebih baik. Kami mohon dalam
nama-Mu yang kudus:
(Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri)
Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Saudara sekalian, Perayaan Sabda kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
P. Marilah kita pulang dan berusaha mengamalkan Sabda Allah
dalam hidup sehingga kita dapat membagikan suka cita yang
dari Allah untuk sesama kita.
U. Amin.
39
PERAYAAN SABDA
MINGGU ADVEN IV
Mi 5:1-4a; Ibr 10:5-10; Luk 1:39-45
1. LAGU PEMBUKAAN
2. TANDA SALIB DAN SALAM
P. Dalam Nama Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Semoga Allah, sumber sukacita, mempersatukan kita supaya
kita sehati dan sesuara memuji Tuhan kita Yesus Kristus.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
3. PENGANTAR
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, dalam Minggu Adven
terakhir ini, kita diajak mempersiapkan kedatangan Penyelamat
kita yang sudah dekat. Kita akan mendengarkan Injil Lukas yang
mengisahkan kunjungan Maria kepada Elisabet. Dari suasana dan
isi percakapan kedua tokoh wanita itu, kita dapat menemukan
bahan renungan menarik dalam masa penantian ini. Menyambut
kelahiran Kristus bukan sekedar perayaan lahiriah belaka, tetapi
menjadi perayaan hati yang penuh syukur. Perayaan iman akan
cintakasih Allah yang besar.
Namun sebelum kita mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, marilah kita mengawali Ibadat kita dengan
mengakui kelemahan dan dosa kita yang menjauhkan kita dari
Allah.
40
P. Pandanglah putra-putriMu, yang dengan hati remuk-redam
datang menghadap Dikau sambil memohon belas kasihan-Mu.
U. Sayangilah kami, umat-Mu, yang berdosa ini.
P. Sucikanlah dan kuatkanlah kami,
teguhkanlah kami dalam pertobatan yang tulus ikhlas.
U. Sayangilah kami, umat-Mu, yang berdosa ini.
P. Jadikanlah kami layak untuk berjumpa dengan Dikau pada jam
ibadat suci ini.
U. Sayangilah kami, umat-Mu, yang berdosa ini.
P. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Seperti pada permulaan, sekarang selalu, dan sepanjang segala
abad. Amin.
P+U. Sayangilah kami, umat-Mu, yang berdosa ini.
(Tidak ada Kemuliaan)
5. DOA PEMBUKA
P. Marilah kita berdoa :
Allah Bapa Yang Mahapengasih, kedatangan Putra-Mu sudah
semakin mendekat. Bukalah hati kami untuk menyambut-Nya
dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur atas hidup baru
yang akan dianugerahkan-Nya kepada kami. Terlebih hidup
dalam cintakasih Kristus, sebab Dialah Tuhan, Pengantara
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.
Mazmur:
Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami,
Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan!
Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah
menyelamatkan kami.
Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit
dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah
batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah
kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka
kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarkanlah
kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
42
8. BACAAN KEDUA (Ibr 10:5-10)
"Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata,
“Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai
gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban
bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan.
Maka Aku berkata, Lihatlah Aku datang untuk melakukan
kehendak-Mu, ya Allah-Ku, sebagaimana tertulis dalam gulungan
kitab tentang Aku.” Jadi mula-mula Yesus berkata Kurban dan
persembahan tidak Engkau kehendaki, kepada kurban bakaran dan
kurban penghapus dosa Engkau tidak berkenan – meskipun
dipersembahkan menurut hukum Taurat; - dan kemudian Ia
berkata, Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu. Jadi
yang pertama Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan
karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk
selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
11. HOMILI/KOTBAH
Dalam Injil Lukas hari ini kita bertemu dengan dua tokoh
perempuan. Keduanya sama-sama memiliki beban hidup yang tidak
mudah diterima sebagai seorang perempuan. Elisabet sudah lama
dicap sebagai perempuan aib karena tidak memberi keturunan.
Dan dalam usia tuanya dia baru mengandung Yohanes Pembaptis.
Sebaliknya Maria, mengandung sebelum resmi mempunyai suami
karena mengandung dari Roh Kudus. Dua pengalaman hidup yang
sangat berat sebagai seorang perempuan. Bahkan dianggap tidak
masuk akal sehat, meskipun bagi Allah tidak ada sesuatupun yang
mustahil.
Perjumpaan Elisabet dan Maria adalah perjumpaan Karya Allah.
Yang Gelap menjadi Terang. Yang sedih menjadi sukacita. Yang
mustahil menjadi nyata. Demikianlah semangat yang akan tejadi
menjelang kedatangan Penyelamat. Kegembiraan sudah mulai
tumbuh, bahkan tidak tertahankan lagi. Peristiwa Natal harus
menjadi puncak penantian yang membawa sukacita dan membawa
terang. Inilah semangat penantian akan kedatangan Allah yang
44
pantas. Sukacita anak yang melonjak kegirangan dalam rahim
Elisabet menjadi tanda sukacita Ilahi yang hadir ke dunia.
Sementara Maria menanggapinya dengan rendah hati sebagai
seorang hamba.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Sekali lagi, bagi Allah
tidak ada sesuatupun yang mustahil. Cintakasih Allah jauh lebih
besar dari yang kita pikirkan. Perjalanan panjang karya Allah dalam
kehidupan Elisabet dan Maria menjadi pegangan kita semua saat
ini. Di tengah situasi hidup yang tidak menentu dan susahnya
beban hidup, kita dipanggil untuk berpegang pada cinta kasih Allah.
Memang berbeda keadaan dan kondisi masyarakat di zaman Maria
dahulu dengan keadaan masyarakat dunia kita sekarang ini. Tetapi
cintakasih Allah tidak berubah. Cintakasih itulah yang mampu
menggerakkan kita semua menghadapi segala tantangan jaman ini.
Nubuat Nabi Mikha masih berlaku bahwa bila Penyelamat datang,
Dialah yang akan menggembalakan kita semua dan kuasa Allah
akan tinggal tetap. Karena Dia datang untuk melakukan Kehendak
Allah Bapa-Nya, demikian disampaikan dalam surat kepada Orang
Ibrani.
Menjelang Natal ini marilah kita semakin percaya akan
pengharapan yang telah dijanjikan Allah. Dia datang untuk
membuat yang gelap menjadi terang, yang putus asa dengan hidup
menjadi berpengharapan, yang menderita merasakan sukacita, dan
yang diperlakukan tidak adil mendapat kelimpahan cinta kasih.
Semuanya digerakkan oleh Kristus yang kita nantikan dalam Natal
ini. Kegembiraan dan sukacita seperti Yohanes Pembaptis dalam
kandungan ibunya, juga akan menjadi bagian rahmat yang pantas
kita peroleh dalam kunjungan Penyelamat kita.
46
akan kedatangan-Nya, marilah kita memanjatkan doa-doa
kepada Allah Bapa kita:
1. Bagi Gereja; Semoga Gereja, umat Allah di dunia, menyambut
Tuhan Yesus dengan sepenuh hati dan penuh dengan
cintakasih yang digerakkan oleh Kristus. Marilah kita mohon:
2. Bagi perdamaian dan keadilan; Semoga umat yang merindukan
perdamaian dan keadilan sungguh merasakan, terlebih mereka
yang menderita penganiayaan dan perlakuan tidak adil dalam
hidupnya. Marilah kita mohon:
3. Bagi mereka yang putus asa; Semoga mereka yang putus asa
hidupnya memperoleh kembali pengharapan karena bantuan
mereka yang menaruh cinta kasih kepadanya. Dan panggilah
semakin banyak orang terlibat dalam mengusahakan
perdamaian dan keadilan. Marilah kita mohon:
4. Bagi semua kelompok umat kristiani yang akan merayakan
kegembiraan Natal, baik di lingkungan paroki maupun di
tempat kerja ataupun di sekolah, selalu memupuk persatuan
dan persahabatan serta semakin besar cintakasihnya kepada
sesama yang menderita. Marilah kita mohon:
P. Allah Bapa yang mahabaik, dengan gembira kami menantikan
kedatangan Putra-Mu. Sebab kami percaya akan kebaikan dan
cinta kasih-Mu kepada umat manusia, yang tampak bagi kami
dalam diri Yesus, Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa.
U. Amin
48
P. Saudara sekalian yang terkasih. Tuhan Yesus bersabda, “Akulah
Roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan Roti ini,
akan beroleh hidup yang kekal.”
(Hosti diangkat sedikit dan ditunjukkan kepada umat seraya
berkata):
P. Lihatlah, inilah Roti hidup dari surga. Berbahagialah kita yang
diundang ke Perjamuan Tuhan.
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya. Tetapi
bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
(Sakramen Ekaristi dibagikan kepada umat).
P. Tubuh Kristus.
U. Amin.
(Komuni dapat diiringi dengan Nyanyian yang sesuai).
21. PENGUMUMAN
49
23. BERKAT
P. Pada akhir Perayaan Sabda ini, marilah kita memohon berkat
Allah agar kita dapat mengamalkan sabda yang telah kita
terima dalam hidup kita. Marilah hening sejenak (Semua
hening…)
P. Tuhan beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
(Sambil mengulurkan tangan ke arah umat):
P. Ya Allah, yang Mahakuasa, kami mohon berkat-Mu untuk
seluruh umat-Mu ini, untuk segala pekerjaan dan tugas mereka
dalam membangun dunia yang lebih baik. Kami mohon dalam
nama-Mu yang kudus:
(Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri)
Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Saudara sekalian, Perayaan Sabda kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
P. Marilah kita pulang dan berusaha mengamalkan Sabda Allah
dalam hidup sehingga kita selalu berkenan pada Allah.
U. Amin
50
PERAYAAN SABDA
Hari Raya Malam Natal
Yes 9:1-6 Tit 2:11-14 Luk 2:1-14
Upacara Pembuka:
(Pemimpin Ibadat memasuki gereja, langsung ke mimbar Sabda.
Membacakan Maklumat Kelahiran Yesus. Bisa juga
dinyanyikan/didaraskan)
1. LAGU PEMBUKAAN
2. TANDA SALIB DAN SALAM PEMBUKA
P. Dalam Nama Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.
51
P. Semoga Allah, sumber sukacita, mempersatukan kita supaya
kita sehati dan sesuara memuji Tuhan kita Yesus Kristus.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
3. PENGANTAR
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Kelahiran Kristus
sebenarnya menunjukkan kepada kita, bahwa hidup kita
mempunyai maknanya, yaitu adanya campur tangan Allah dalam
hidup kita! Di tengah kegelapan di Betlehem mucullah sinar terang:
Allah Pencipta alam semesta menjadi manusia. Di Betlehem lahirlah
seorang bayi di palungan, yang sekaligus mengingatkan kita akan
begitu banyak anak yang lahir dan hidup dalam keadaan dan
kondisi kemiskinan orang tua mereka. Terlebih dalam masa
pandemi covid-19, banyak orang menderita karena berkurang
penghasilan, susah mencari makan, banyak karyawan di-PHK.
Kondisi yang jauh berbeda seperti biasanya.
Marilah kita dengan sepenuh hati merayakan malam Natal ini
sesuai dengan rahasia Allah yang rela menjadi manusia seperti kita.
Penyertaan Allah terlebih cintakasih-Nya menjadi penggerak bagi
kita untuk memperhatikan sesama. Untuk itu marilah kita hening
dan tunduk di hadapan Sang Imanuel yang hadir di tengah-tengah
kita. Mohon ampun atas kekurangan dan dosa kita, supaya Malam
Natal ini menjadi berkat, sukacita dan hidup baru bagi kita semua.
5. DOA PEMBUKA
P. Marilah kita berdoa : Allah Bapa di surga, Engkau membuat
malam kudus ini bermandikan cahaya sejati dan penuh
kedamaian. Kami mohon, semoga kami yang merayakan Natal
ini selalu bergandengan tangan, berjalan bersama sebagai satu
Gereja yang membawa cintakasih dan damai bagi mereka yang
kecil, lemah, miskin dan kurang mendapat perhatian. Demi
Kristus Penyelamat dunia, kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
7. Mazmur Tanggapan
Mazmur:
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi
54
dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan
kesetiaan-Nya.
55
10. BACAAN INJIL (Luk 2:1-14)
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat.”
P. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
P. Sekali peristiwa Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,
menyuruh mendaftar semua orang di seluruh dunia. Inilah
pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi
walinegeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing ke kota asalnya. Demikian juga Yusuf. Ia pergi dari
kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -
supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya,
yang sedang mengandung. Ketika mereka berada di Betlehem,
tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan
seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Lalu dibungkusnya
anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,
karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di
daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan di dekat mereka, sehingga mereka sangat
ketakutan. Maka kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut,
sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar
untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu
akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan
terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama
dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji
Allah, katanya, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi,
dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-
Nya.”
P. Demikianlah Injil Tuhan
56
U. Terpujilah Kristus.
11. HOMILI
57
Dalam kisah berikutnya, diceritakan Maria melahirkan anak
lelaki, anaknya yang sulung. Dengan menyebut ANAK SULUNG
berarti mempunyai arti hukum, yuridis. Artinya, sebagai Anak
Sulung Yesus memiliki hak yang khas dan istimewa. Salah satunya
adalah hak Yesus yang dapat mengikutsertakan siapa saja untuk
masuk dalam keluarga besarnya, yaitu Keluarga Kerajaan Allah.
Anak bukan sulung tidak memiliki hak seperti ini. Dan kita semua
yang malam ini merayakan kelahiran Yesus, dimasukkan oleh Yesus
dalam keluarga Kerajaan Allah. Inilah perayaan besar kita malam
ini.
Diceritakan selanjutnya bahwa Sang bayi yang baru lahir itu
kemudian dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam
palungan. Bahkan ditambahkan “karena tidak ada tempat bagi
mereka di rumah penginapan”. Bukan maksud Santo Lukas
bahwa mereka tidak dimaui atau ditolak di mana-mana. Tetapi,
tempat-tempat penginapan yang biasa sudah penuh para
pengunjung yang mau mendaftarkan diri seperti mereka. Akhirnya,
mereka menemukan tempat umum yang biasa dipakai tempat
istirahat rombongan pengunjung atau yang mengadakan perjalanan
jauh, bersama hewan angkutan mereka. Tempat persinggahan dan
istirahat seperti ini merupakan tempat biasa pada jaman itu. Di
tempat seperti ini memiliki beberapa kelengkapan dasar, misalnya
palungan tempat menaruh makanan bagi kuda atau hewan
tunggangan, balai yang bisa digunakan untuk tempat tidur, bahkan
perapian untuk memasakpun ada.
Saudara-saudari, inilah cara khas Santo Lukas mengisahkan
kelahiran Yesus. Lahir di tempat yang bisa dijangkau, tempat orang
biasa bertemu, berkumpul, saling mengenal dan berkisah. Oleh
karenanya, para gembala yang mencari Yesus, bisa dengan cepat
menemukan tempat Yesus dilahirkan.
Kelahiran Yesus yang diceritakan sebagai kejadian sederhana
itu, akhirnya diungkapkan para malaikat kepada para gembala.
Mereka amat beruntung bisa menyaksikan karya ilahi dan kejadian
duniawi dalam wujud yang sama. Kita semua diajak untuk melihat
58
bahwa dalam kejadian yang biasa, Yesus lahir, ternyata mempunyai
pesan dan makna ilahi. Balatentara surga, para malaikat
menyuarakan pujian kepada Allah. Dia yang Mahatinggi kini
menyatakan diri dalam wujud yang paling biasa bagi semua orang.
Santo Lukas, sekali lagi mau mengatakan bahwa orang-orang yang
paling sederhana pun (seperti para gembala) dapat merasakan
kehadiran Yang Ilahi dalam peristiwa yang biasa tadi. Demikian
juga kita malam ini, kita semua diundang untuk merasakan karya
Allah yang besar bagi kita.
Bapak-Ibu, saudara-saudari yang berlimpah sukacita malam ini.
Pesan sukacita apa yang diwartakan kepada kita malam ini? Kita
semua diingatkan kembali akan panggilan kita sebagai pengikut
Yesus. Dia lahir ke dunia untuk semua orang, semua bangsa, semua
suku, tanpa kecuali. Dan sebagai ANAK SULUNG, Yesus telah
memasukkan kita semua menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah.
Sebagai Anggota Kerajaan Allah, kita semua disadarkan kembali
bahwa kehadiran Yesus, sebagai Immanuel (Allah Beserta kita)
sungguh nyata dalam hidup kita. Bahkan dalam situasi yang
sederhana sekalipun, hidup kita tidak pernah ditinggalkan Allah.
Dengan keyakinan warta Injil itu, kita semua malam ini
dikuatkan kembali iman kita. Dalam Yesus, cintakasih Allah
menjadi nyata. Cintakasih itulah yang menggerakkan kita semua
untuk semakin bersaudara, saling mencintai, saling menolong dan
memperhatikan. Terlebih kepada yang lemah, miskin dan
terlupakan.
Selamat Natal 2021. Tuhan memberkati kita semua.
59
P. DOA PUJIAN
P. Saudara-saudari yang terkasih. Allah yang Maharahim sangat
mencintai kita. Ia datang ke dunia menawarkan pengampunan,
dan mengundang orang yang berdosa supaya bertobat. Maka
marilah berseru:
P. Pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim.
U. Pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim.
P. Bapa yang Maharahim, Engkau lahir ke dunia untuk mengajak
kami menyegarkan iman kami dengan menyesali kekurangan
dan kelalaian kami, dan bertobat. Maka kami berseru:
U. Pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim.
P. Ya Bapa, Engkau mendorong kami untuk melepaskan diri dari
belenggu keserakahan dan keinginan yang hanya mau
menyenangkan diri sendiri tanpa memperhatikan sesama dan
alam sekitar. Bantulah kami agar dalam mengurus hal-hal yang
fana dunia ini, kami tidak melupakan hal-hal yang bernilai
surgawi. Maka kami berseru:
U. Pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim.
P. Ya Bapa, Engkau menghendaki kami senantiasa bersyukur
kepada-Mu dengan hidup sederhana, agar kami lebih mampu
menghayati kemurahan hati-Mu dan dapat memberikan
bantuan kepada orang yang berkekurangan. Maka kami
berseru:
U. Pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim.
P. Maka, ya Bapa, dengan hati gembira dan dalam persekutuan
dengan seluruh umat-Mu, kami bernyanyi …
P. Seorang Putra telah lahir bagi kita, Imanuel, Allah beserta kita
nama-Nya. Dialah tanda tetap bahwa Allah menyayangi kita.
Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya dengan
perantaraan Yesus Putra-Nya, yang terbaring di palungan:
60
1. Bagi Gereja; Ya Bapa, semoga iman akan perutusan Yesus tetap
mendorong Gereja untuk selalu memperbaharui diri, umat dan
masyarakat seturut kehendak-Mu terutama untuk membawa
cintakasih dan damai dalam persaudaraan. Marilah kita mohon.
2. Bagi perdamaian di antara umat manusia; Ya Bapa, semoga
nyanyian para malaikat terwujud benar, dan tercapailah
perdamaian dan persaudaraan, serta cintakasih antar sesama.
Marilah kita mohon …
3. Bagi para penganggur, gelandangan, pengungsi, dan tawanan;
Ya Bapa, semoga mereka mendapat perhatian dan cintakasih
dari sesama yang banyak berbuat baik. Doronglah kami umat-
Mu, untuk ikut terlibat dalam perbuatan cintakasih itu. Marilah
kita mohon …
4. Bagi diri kita; Ya Bapa, semoga dalam suasana Perayaan Natal
ini kami tidak melupakan mereka yang terpencil, yang sakit,
yang menderita dan kurang kami perhatikan. Berilah sukacita
dan damai-Mu kepada mereka semua. Marilah kita mohon …
P. Allah Bapa, Maha pengasih dan penyayang, kami mohon,
pandanglah kami dengan kasih sayang-Mu, agar kami semakin
sadar bahwa Engkau beserta kami. Bahwa Engkau Allah kami
dan kami umat-Mu. Bahwa Engkau Bapa kami dan kami putera
dan puteri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami.
U. Amin.
14. KOLEKTE
15. DOA PERSATUAN ANGGOTA TUBUH KRISTUS
P. Bapa yang Mahakudus, Engkau telah menghimpun kami semua
menjadi umat kudus bagi-Mu. Kini Engkau berkenan
Menganugerahkan sukacita Natal yang penuh rahmat ini dan
untuk menyambut kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Melalui doa dan pujian yang kami lambungkan ke hadirat-Mu,
Engkau meningkatkan persaudaraan kami dengan semua
61
orang, khususnya yang berkekurangan dan bersama seluruh
ciptaan-Mu.
Dalam ibadat penuh syukur ini Engkau memurnikan hidup
kami. Engkau menghantar kami pada kesucian hidup sehingga
semakin dekat kepada-Mu, dan karenanya semakin bersatu
padu dengan kaum beriman di seluruh dunia, khususnya
dengan saudara seiman di wilayah ini. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
62
P. Saudara sekalian yang terkasih. Tuhan Yesus bersabda, “Akulah
Roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan Roti ini,
akan beroleh hidup yang kekal.”
(Hosti diangkat sedikit dan ditunjukkan kepada umat seraya
berkata):
P. Inilah Roti hidup itu. Berbahagialah kita yang diundang ke
Perjamuan Tuhan.
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya. Tetapi
bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
(Hosti Kudus dibagikan kepada umat.)
P. Tubuh Kristus.
U. Amin
20. PENGUMUMAN
21. AMANAT SABDA
P. Saudara-saudari yang terkasih, sebentar lagi kita akan
mengakhiri Ibadat Malam Natal kita. Marilah kita menyimak
kembali apa yang disampaikan Nabi Yesaya kepada kita: “ia
mendasarkan dan mengokohkan kerajaannya itu dengan
keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya”.
63
yang telah kita dengar tadi. Marilah hening sejenak (Semua
hening……)
P. Tuhan beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
(Sambil mengulurkan tangan ke arah umat):
P. Ya Allah, yang Mahakuasa, kami mohon berkat-Mu untuk
seluruh umat ini, untuk segala upaya kami menegakkan
kebenaran dan keadilan di dunia ini agar pantas dinamai anak-
anak Allah. Kami mohonkan ini dalam nama-Mu yang kudus:
(Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri)
Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Saudara sekalian, ibadat kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
P. Marilah kita pulang dan mewartakan sukacita Natal dalam
hidup kita.
U. Amin.
64
PERAYAAN SABDA
NATAL PAGI
“Cintakasih Allah itu Nyata”
Yes 62:11-12; Tit 3:4-7; Luk 2:15-20
2. KATA PEMBUKA
Saudara-saudari terkasih. SELAMAT NATAL untuk kita semua.
Allah beserta kita, Imanuel Nama-Nya. Kasih Allah dan janji-Nya
telah menjadi nyata. Allah turun ke dunia, menjadi manusia. Tidak
ada lagi keraguan, tidak ada lagi kecemasan. Inilah waktunya kita
untuk bersyukur, sekaligus memperbaharui diri. Membuka
lembaran baru kehidupan yang semakin menampakkan
persaudaraan kita karena cintakasih Kristus.
Marilah dalam Ibadat Natal pagi ini kita membangun niat baru
untuk kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang dijiwai dengan
semangat baru karena cintakasih Kristus yang menggerakkan
hidup kita semua menjadi saudara.
4. DOA PEMBUKA
P. Marilah kita berdoa: Allah yang Mahakuasa, kami sudah
disinari oleh Terang yang baru. Dialah Sabda-Mu yang menjadi
manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam hati kami
karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.
6. MAZMUR TANGGAPAN
Mazmur:
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah
banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya
dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi
orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan,
hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-
Nya yang kudus.
67
Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus
Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang
dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang
kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
10. RENUNGAN
Umat Allah yang terkasih. Sukacita Natal menyatukan kita
semua. Kita berkumpul menyambut Penyelamat kita, Yesus Kristus.
Pagi ini kita digembirakan oleh Pewartaan Santo Lukas dalam
Injilnya.
Apa yang diberitakan malaikat Tuhan kepada para gembala,
mereka teruskan kepada orang-orang yang ada di sekitar palungan,
dimana bayi Yesus berada. Marilah kita sedikit membayangkan:
Yesus lahir di tempat yang biasa dan umum. Tempat yang biasa
dipakai banyak orang istirahat dari perjalanan. Tempat dimana
orang saling mengenal dan berkisah. Tempat orang berbagi cerita
kehidupan mereka. Bahkan dalam kisah kelahiran Yesus bisa
dipastikan banyak orang menolong Yosef dan Maria, karena
kelahiran anak mereka. Peristiwa kelahiran selalu menjadi
peristiwa membahagiakan, banyak orang bersimpati. Mengucapkan
selamat. Memberikan perhatian dan bantuan. Demikianlah kira-
kira yang terjadi di tempat Yesus lahir waktu itu.
Kedatangan para gembala memecah suasana yang terjadi di
tempat itu, di tengah orang banyak. Disebutkan: Mendengar kata-
kata para gembala mengenai warta malaikat tadi, semua orang
ini menjadi terheran-heran (ay. 18). Bagi mereka bayi yang
dilahirkan ibu muda ini biasa saja. Tetapi pewartaan para gembala
menjelaskan hal yang luar biasa yang sedang terjadi! Para gembala
itulah orang-orang yang pertama-tama memberi arti rohani bagi
peristiwa kelahiran tadi. Dalam diri para gembala itulah Pewartaan
Keselamatan sampai kepada banyak orang.
69
Allah memakai orang-orang sederhana, orang biasa, bahkan
dapat dikatakan orang yang kurang diperhitungkan (jaman itu)
untuk mewartakan kedatangan Sang Imanuel. Dialah para gembala.
Pewartaan mereka juga untuk kita sekarang ini, saat ini, di tempat
ini. Kita semua diajak ke Betlehem oleh para gembala untuk melihat
Karya Allah bagi kita.
Santo Lukas sering memakai gaya berkisah yang mengajak kita
semua terlibat dalam ceritanya. Kita seakan-akan ikut hadir dalam
peristiwa itu. Bila hati kita terbuka dan telinga kita mendengar, kita
diajak oleh Lukas untuk pergi “ke Betlehem” hidup kita. Tempat
dimana kita benar-benar tahu dan dapat mencapai tempat itu. Para
gembala mengajak melihat kebesaran karya Tuhan di Betlehem
hidup kita masing-masing. Menemui Yesus dalam diri orang-orang
yang kita cintai. Dalam diri orang-orang yang kita layani. Dalam diri
orang-orang yang sakit, susah, menderita, lapar, miskin dan kurang
kita perhatikan. Dan kita semua tahu tempat seperti itu dalam
hidup kita. Itulah Betlehem hidup kita saat ini. Betlehem bisa
bermacam-macam wujud dan macamnya, namun satu hal sama: Di
situlah Tuhan diam menantikan kita semua datang
menyatakan simpati kepada-Nya. SELAMAT NATAL. BERKAT
TUHAN.
71
P. Allah Bapa kami, Engkau menghendaki tinggal di tengah-tengah
kami di dalam diri Yesus Kristus. Oleh karena kehadiran-Nya di
tengah-tengah kami, kami Kauangkat menjadi putra-putri-Mu.
Dengarkanlah doa kami dan berilah apa yang kami mohon
dengan penuh pengharapan. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami.
U. Amin.
14. KOLEKTE
15. DOA PERSATUAN ANGGOTA TUBUH KRISTUS
P. Bapa yang Mahakudus, Engkau telah menghimpun kami semua
menjadi umat kudus bagi-Mu. Kini Engkau berkenan
menganugerahkan Sukacita Natal yang penuh rahmat dan
menyambut kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Melalui doa dan pujian yang kami lambungkan ke hadirat-Mu,
Engkau meningkatkan persaudaraan kami dengan semua
orang, khususnya yang berkekurangan, dan bersama seluruh
ciptaan-Mu.
Dalam sukacita Natal ini Engkau memurnikan hidup kami.
Engkau menghantar kami pada kesucian hidup sehingga
semakin dekat kepada-Mu, dan karenanya semakin bersatu
padu dengan kaum beriman di seluruh dunia, khususnya
dengan saudara seiman di wilayah ini. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
72
17. SALAM DAMAI
P. Semoga Allah, sumber kerukunan dan damai sejahtera
memenuhi kita dengan rahmat-Nya yang berlimpah-limpah.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
(Umat dapat menyampaikan damai dengan memandang sesama
di sekitarnya dan mengatubkan kedua belah telapak tangannya)
18. KOMUNI (Fakultatif)
(Jika diadakan Komuni, maka pelaksanaannya sebagai berikut):
P. Saudara-saudari yang terkasih, kita telah mendengarkan Sabda
Tuhan dan meresapkannya. Sekarang kita akan menyambut
Yesus dalam rupa roti, agar Dia semakin menjiwai hidup kita,
dan menguatkan iman kita. Marilah kita hening sejenak,
menyiapkan hati kita (Semua umat hening, sementara pemimpin
sembahyang/pro-diakon mencuci tangan dengan sabun/cairan
disinfektan)
P. Saudara sekalian yang terkasih. Tuhan Yesus bersabda, “Akulah
Roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan Roti ini,
akan beroleh hidup yang kekal.”
(Hosti diangkat sedikit dan ditunjukkan kepada umat seraya
berkata):
P. Inilah Roti hidup itu. Berbahagialah kita yang diundang ke
Perjamuan Tuhan.
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya. Tetapi
bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
(Hosti Kudus dibagikan kepada umat)
P. Tubuh Kristus.
U. Amin
19. DOA PENUTUP
P. Marilah berdoa: Ya Allah, perkenankanlah kami merayakan
kelahiran Putra-Mu, dengan hormat dan penuh sukacita.
Bantulah kami mengakui kedalaman misteri ini dengan iman
yang teguh dan mencintainya dengan kasih yang berkobar-
73
kobar, hingga kami mengalaminya secara penuh di surga.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
20. PENGUMUMAN
21. AMANAT SABDA
P. Saudara-saudari yang terkasih, sebentar lagi kita akan
mengakhiri ibadat Natal kita. Marilah kita mengingat dan
merenungkan kembali dalam hidup kita apa yang disampaikan
Nabi Yesaya kepada kita: “Dengan demikian kita sebagai
orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak
menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan
kita.”
22. BERKAT DAN PENGUTUSAN
P. Saudara-saudari yang terkasih. Sebelum pulang, marilah kita
memohon berkat Allah agar kita dapat mengamalkan sabda
yang telah kita dengar tadi. Marilah hening sejenak …
P. Tuhan beserta kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya.
(Sambil mengulurkan tangan ke arah umat):
P. Ya Allah, yang Mahakuasa, kami mohon berkat-Mu untuk
seluruh umat ini, untuk segala upaya kami menegakkan
kebenaran dan keadilan di dunia ini agar pantas dinamai anak-
anak Allah. Kami mohonkan ini dalam nama-Mu yang kudus:
(Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri)
Bapa (†) dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Saudara sekalian, ibadat kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
P. Marilah kita pulang dan marilah kita berusaha mengamalkan
sabda Tuhan yang kita dengar tadi agar kita selalu berkenan
pada Allah.
U. Amin.
23. LAGU PENUTUP
74
Minggu 28 Desember 2021
PESTA KELUARGA KUDUS
Sam 1:20-22. 24-28 1Yoh 3:1-2.21-24 Luk 2:41-52
2. KATA PENGANTAR
Saudara-saudari terkasih. Sesudah merayakan Hari Raya Natal,
hari ini Gereja mengajak kita merayakan Pesta Keluarga Kudus. Di
dalam ceritera Injil Lukas hari ini, kita akan melihat sikap dan kata-
kata Yesus terhadap ayah dan ibu-Nya, di situ kita menemukan
bahan permenungan yang sangat baik. Cocok untuk keluarga-
keluarga kristiani yang hidup di zaman modern sekarang ini.
Marilah kita mencoba mendengarkan dan memahami pesan yang
disampaikan dalam ceritera itu kepada kita.
Dengan Pesta Keluarga Kudus, Gereja ingin menyampaikan
makna yang sesungguhnya tentang perkawinan dan keluarga, agar
setiap keluarga kristiani dapat memahami keindahan dan
keagungan panggilan hidup berkeluarga ini. Terlebih bila kita
melihat kehidupan jaman ini yang penuh dengan banyak tantangan.
Mulai dari kasus perceraian yang tinggi hingga pendidikan anak
yang semakin sulit di era digital/media sosial sekarang ini.
Seperti dahulu Kristus hadir di tengah-tengah St. Yusuf dan
Bunda Maria, sekarangpun Yesus mau hadir di tengah keluarga kita.
Mari kita menyediakan tempat bagi-Nya, dalam hati kita, dalam
keluarga kita, dan teristimewa dalam Ibadat Sabda ini. Marilah kita
memulai Ibadat Sabda kita dengan tunduk di hadapan Allah dan
dengan rendah hati mengakui segala kelemahan dan dosa kita
supaya kita pantas menerima Sabda-Nya.
75
3. MENYADARI KEHADIRAN TUHAN dan TOBAT
P. Marilah kita menyambut Allah yang hadir di tengah kita,
dengan mengakui kelemahan dan dosa kita. Kita lambungkan
doa dan pertobatan kita, sehingga kita layak mengadakan
ibadat syukur ini.
P. Kasihanilah kami, ya Allah, kasihanilah kami.
U. Kasihanilah kami, ya Allah, kasihanilah kami.
P. Ya Allah, kasihanilah kami menurut besarnya kerahiman-Mu.
U. Kasihanilah kami, ya Allah, kasihanilah kami.
P. Bersihkanlah kami dari kesalahan kami dan sucikanlah kami
dari segala dosa kami.
U. Kasihanilah kami, ya Allah, kasihanilah kami.
P. Palingkanlah wajah-Mu dari dosa-dosa kami dan hapuskanlah
segala kesalahan kami.
U. Kasihanilah kami, ya Allah, kasihanilah kami.
P. Ciptakanlah hati murni bagi kami, ya Allah, baharuilah batin
kami dengan semangat yang tabah.
U. Kasihanilah kami, ya Allah, kasihanilah kami.
P. Gembirakanlah hati kami dengan menyampaikan keselamatan-
Mu; jadikanlah hati kami rela untuk menuruti kehendak-Mu
yang suci.
U. Kasihanilah kami, ya Allah, kasihanilah kami.
(Dengan tangan terkatup, Pemimpin berdoa):
P. Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia
menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan
pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U. Amin.
4. DOA PEMBUKA
P. Marilah kita berdoa: Ya Allah, Engkau berkenan memberikan
kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan kehidupan
berkeluarga. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan
hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak
menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di
76
dalam rumah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-
Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.
77
6. MAZMUR TANGGAPAN
Mazmur:
1. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan
semesta alam! Jiwaku merana karena merindukan pelataran
rumah Tuhan; jiwaku dan ragaku bersorak-sorai kepada
Allah yang hidup.
2. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-
muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang
mendapat kekuatan daripada-Mu, yang bertolak dengan
penuh gairah.
3. Ya Tuhan, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku,
pasanglah telinga-Mu, ya Allah Yakub. Lihatlah kami, ya
Allah perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
10. RENUNGAN
Saudara-saudari terkasih, Untuk memahami Injil Lukas hari ini,
kita terutama jangan hanya berpikir dengan ukuran pribadi, melulu
dengan otak sehat, melainkan juga dengan pandangan iman dan
terutama dengan sikap rendah hati. Bahasa Kitab Suci atau bahasa
alkitabiah memang bukan bahasa ilmiah atau secara matematis,
melainkan merupakan bahasa sastra iman, yang harus digunakan
secara tenang dan dengan hati terbuka.
80
Sesudah selama tiga hari Yusuf dan Maria mencari dan
akhirnya menemukan kembali Yesus, anak berumur 12 tahun itu,
mereka berkata: “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap
kami? Lihatlah, bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau”?
Jawaban Yesus: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu
bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”. Kata-kata
Yesus itu kiranya dapat diterjemahkan demikian: “Aku harus selalu
memusatkan pikiran-Ku kepada kehendak Bapa-Ku”. Artinya, Yesus
menunjukkan Allah sebagai Bapa-Nya. Maka ketaatan kepada Bapa-
Nya di surga harus diberi tempat utama, dan harus didahulukan!
Selanjutnya sesudah peristiwa itu, Lukas hanya menyampaikan
berita pendek ini: “Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nasaret,
dan Ia belajar tetap hidup dalam asuhan mereka”. “Yesus makin
bertambah besar dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia makin besar
dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”. Sesudah itu dalam Injil
tidak diberitakan lagi tentang Yesus, semuanya seolah-olah
didiamkan saja. Meskipun demikian kita dapat belajar banyak dari
berita yang pendek itu.
Yesus dibimbing dalam keluarga Maria dan Yusuf dan disebut
“anak tukang kayu” (Mat 13:55), yang tak terkenal, seperti orang
biasa di antara orang-orang tetangga-Nya. Paus Paulus VI berkata,
bahwa Nasaret adalah suatu sekolah, di mana kita dapat belajar
mengenal bagaimana hidup Yesus, dan dengan demikian
memahami makna ceritera sederhana Injil yang diwartakan-Nya
kepada kita.
Pertama: kita belajar memiliki ketenangan. Kita sekarang hidup
di tengah keramaian, kesibukan, ketegangan. Ketenangan Nasaret
mengajar kita untuk bersikap tenang, dengan kedalaman batin,
sambil mendengarkan suara Allah, merenungkan dan menangkap
81
kehendak-Nya, dan berdoa penuh kepercayaan, yang hanya
diketahui oleh Allah sendiri.
Kedua: kita belajar mengenal keluarga Nasaret, rumah seorang
tukang kayu, tentang pekerjaan dan semangat kerja Yusuf. Kita
harus belajar bahwa setiap karya atau pekerjaan memiliki nilai atau
martabatnya sendiri. Semua karya dibutuhkan orang. Bukan
terutama kehebatan karya yang harus diutamakan, melainkan
semangat dalam melaksanakannya, - itulah yang penting. Misalnya,
nilai karya yang kita lakukan bukan dihargai Tuhan menurut
ukuran sistim ekonomi atau ilmu teknik mana yang kita ikuti,
melainkan sesuai dengan nilai niat, kehendak dan semangat kerja
kita yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Karya semacam itulah
yang sungguh berharga di depan Tuhan.
Ketiga: Kita diajak merenungkan kembali makna dan nilai
perkawinan dan keluarga yang sebenarnya. Situasi dan kondisi
masyarakat kita dewasa ini, dengan segala macam iklan, kegiatan,
gerakan yang memperlihatkan gambaran tentang perkawinan yang
sangat menarik: pakaian nikah gaya baru, kartu undangan yang
indah, bahkan dengan bahasa asing, resepsi tingkat tinggi, rumah
tempat resepsi perkawinan yang sangat mulia! Namun, jangan
pernah kita melupakan persiapan mental, persiapan batin yang tak
boleh terlupakan. Kesederhanaan Yusuf dan Maria, sebelum dan
sesudah hidup sebagai keluarga, ketulusan hati, rasa saling
menghargai dan mengasihi, kesediaan saling memahami dan
menolong, dan tanggungjawab bersama total terhadap anak
mereka, - semua itu harus kita terjemahkan sebagai nilai-nilai yang
luhur ke dalam segenap keluarga kristiani di zaman kita sekarang
ini. Seperti keluarga Maria, Yusuf dan Yesus di Nasaret waktu
dahulu sudah merupakan sumber Injil bagi masyarakat pada waktu
itu, demikian pula semoga keluarga-keluarga kristiani di zaman kita
82
sekarang ini juga menjadi pewarta Injil tentang keluarga sejati yang
bahagia.
Kita sekarang hidup dalam masyarakat yang terus berubah,
menghadapi banyak tantangan baru. Kita semua tahu, tetapi kita
harus makin sadar, bahwa keluarga adalah bagian dari masyarakat.
Masyarakat dibentuk oleh keluarga. Kedewasaan hidup kita saat ini
ditentukan oleh pendidikan, bukan hanya di sekolah tetapi
pertama-tama dalam keluarga. Kita disadarkan kembali bahwa nilai
dan tingkat kebaikan, kesehatan, semangat masyarakat tergantung
dari peranan keluarga. Maka sangat penting, bahwa kita sungguh
yakin dan berusaha melaksanakan apa yang ditekankan oleh Paus
Fransiskus untuk zaman kita sekarang ini: Keluarga adalah
“sekolah kemanusiaan yang pertama dan utama”.
83
bantuan kepada orang yang berkekurangan. Maka kami
berseru:
U. Pujilah Allah, Tuhan yang Maharahim.
P. Maka, ya Bapa, dengan hati gembira dan dalam persekutuan
dengan seluruh umat-Mu, kami bernyanyi …
84
14. KOLEKTE
15. DOA PERSATUAN ANGGOTA TUBUH KRISTUS
P. Bapa yang Mahakudus, Engkau telah menghimpun kami semua
menjadi umat kudus bagi-Mu. Kini Engkau berkenan
Menganugerahkan Sukacita Natal yang penuh rahmat dan
teladan Keluarga Kudus Nazaret bagi kami.
Melalui doa dan pujian yang kami lambungkan ke hadirat-Mu,
Engkau meningkatkan persaudaraan kami dengan semua
orang, khususnya yang berkekurangan, dan bersama seluruh
ciptaan-Mu.
Dalam sukacita Natal dan Pesta Keluarga Kudus Nazaret
Engkau memurnikan hidup kami. Engkau menghantar kami
pada kesucian hidup sehingga semakin dekat kepada-Mu, dan
karenanya semakin bersatu padu dengan kaum beriman di
seluruh dunia, khususnya dengan saudara seiman di wilayah
ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
86
20. PENGUMUMAN
21. AMANAT SABDA
P. Saudara-saudari yang terkasih, sebentar lagi kita akan
mengakhiri ibadat Natal kita. Marilah kita mengingat dan
merenungkan kembali dalam hidup kita apa yang disampaikan
Rasul Yohanes kepada kita hari ini: “supaya kita percaya akan
nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling
mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus
kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia
diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”
87
Jumat, 31 DESEMBER 2021
HARI KE 7 OKTAF NATAL
IBADAT SYUKUR AKHIR TAHUN
1Yoh.2:18-21;Mzm. 96:1-2,11-12,13;Yoh. 1:1-18
2. KATA PENGANTAR
Saudara-saudari terkasih. Kita berkumpul kembali untuk merayakan
Ibadat Sabda Malam Tahun Baru. Tuhan telah memberikan tahun 2021
kepada kita sebagai karunia yang berharga. Sekarang kita mau
mengembalikan tahun ini kepada-Nya: suatu tahun yang berisi suka dan
duka, kebahagiaan dan kesedihan, kebaikan dan kejahatan; suatu tahun
yang berisikan kematian atau kehidupan. Segalanya itu hendak kita
kembalikan kepada Tuhan. Dalam ibadat Sabda ini kita bersyukur atas
segala berkat selama satu tahun ini yang telah kita terima dari Allah.
Marilah memulai Ibadat Sabda kita dengan tunduk di hadapan Allah
dan dengan rendah hati mengakui segala kelemahan dan dosa kita supaya
kita pantas menerima Sabda-Nya.
4. DOA PEMBUKA
P. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, cinta kasih yang Engkau
curahkan kepada kami memberi arti penuh warna untuk hidup kami
di sepanjang tahun 2021 ini. Segala yang kami lakukan di tahun 2021
ini, mengajak kami untuk selalu mengandalkan Engkau dalam setiap
rencana hidup kami. Kini kami telah menerima terang abadi dalam
diri Yesus Putra-Mu yang lahir ke dunia. Dialah Sabda-Mu yang
menjadi manusia. Semoga iman kami tumbuh dan berkembang sebab
terang abadi itu kini telah tinggal bersama-sama kami. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
89
U. Amin.
5. BACAAN I
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1 Yohanes 2:18-21)
18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan
seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan
datang, bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus.
Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah
waktu yang terakhir.
19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka
tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya
mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu
terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita.
20Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus,
dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak
mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu
mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa
tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
P. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
6. MAZMUR TANGGAPAN
90
Ayat
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan
menyanyilah bagi Tuhan hai seluruh bumi!
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari
keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku
bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai
Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atas-Nya,
biar gemuruhlah laut serta segala isinya!
dan segala pohon di hutan bersorak- sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan,
sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
8. BACAAN INJIL
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (Yohanes 1:1-18)
1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
91
Allah dan Firman itu adalah Allah.
2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
5Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak
menguasainya.
6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang
itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang
terang itu.
9Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang
datang ke dalam dunia.
10Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi
dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-
Nya;
13orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari
daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki,
melainkan dari Allah.
14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan
kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
92
kebenaran.
15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya:
"Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari
padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah
ada sebelum aku."
16Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih
karunia demi kasih karunia;
17sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia
dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
18Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak
Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang
menyatakan-Nya.
P. Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
9. RENUNGAN
Dalam Injil Matius, Markus dan Lukas, dicatat peristiwa
kelahiran Yesus sebagai manusia, yang terjadi 2000 tahun lalu.
Namun dalam bacaan Injil Yohanes ini, dikatakan sebagai Firman
yang menjadi manusia. Firman inilah yang menyatakan kedekatan
Allah dengan manusia. Melalui-Nya Allah mewujudkan rencana-Nya
dalam penciptaan, pemeliharaan dan penebusan. Artinya, Firman
yang merupakan perwujudan kehadiran Allah sendiri, memiliki
wibawa dan kuasa Allah. Yesus Kristus yang kita peringati
kelahiran-Nya merupakan firman yang menjadi manusia, firman itu
adalah Allah. Dalam Dia ada hidup.
Awalnya, terang. Terang adalah aktivitas pertama Allah
mencipta, baru kemudian disusul ciptaan lainnya. Terang dijadikan
rekan sekerja Allah dalam lingkup sejarah keselamatan manusia,
93
tujuannya, supaya manusia menyaksikan terang itu; sebab tanpa
terang kehidupan tidak dapat berlangsung. Yesus Kristus yang lahir
itu adalah Terang Hidup manusia. Melalui-Nya kesaksian Kristiani
akan bermuara pada perwujudan kesadaran manusia terhadap
dosa dan pengakuannya akan kebenaran Injil Kristus, dan kepada-
Nyalah hidup bergantung.
Siapa yang berhak menyelamatkan manusia berdosa?
Bukankah manusia berdosa seharusnya dihukum Allah? Lalu,
mengapa Tuhan Yesus mau menyelamatkan manusia sehingga
manusia tidak binasa?
Bila dalam bab 1:1-9, Yohanes menegaskan keilahian Kristus
maka pada bagian ini kemanusiaan-Nya yang ditekankan. "Firman
itu telah menjadi manusia," tinggal dan melayani di tengah-tengah
manusia (ayat 14a). Tuhan Yesus adalah manusia sebagai
perwujudan Allah secara sempurna (ayat 18). Hanya Dia yang bisa
mewakili Allah di dunia ini, sebab Dia berasal dari Allah dan Dia
adalah Allah (lih. ayat 1-2). Itulah sebabnya, orang yang tinggal
bersama-sama dengan Dia melihat kemuliaan-Nya sebagai
kemuliaan yang berasal dari Allah Bapa (ayat 14b). Kemuliaan-Nya
itu diwujudnyatakan dalam kasih karunia dan kebenaran. Artinya,
melalui Kristus anugerah keselamatan diberikan kepada setiap
orang yang percaya (ayat 12) dan mereka yang percaya dibenarkan
Allah (bdk. Rm. 5:1-2). Yang dulu dinanti-nantikan oleh umat Israel
melalui Hukum Taurat Musa, kini digenapi oleh kasih karunia di
dalam Kristus (ayat 16). Jadi, Tuhan Yesus bisa dan berhak
menyelamatkan manusia dari murka Allah yang membinasakan!
Namun, fakta membuktikan bahwa tidak semua orang menyambut
gembira kedatangan Kristus (ayat 10-11). Mereka menolak Kristus
karena tidak mau mengubah hidup mereka yang sudah nyaman
dalam dosa dan tidak mau tunduk ke bawah otoritas Allah.
94
Yohanes Pembaptis mengambil posisi sebagai saksi Kristus
bagi dunia ini. Ketegasan ini diperlukan agar fokus keselamatan
tidak bergeser dari pembawa berita kepada Sang Kabar Baik itu
sendiri. Demikian pula tugas kita adalah memberitakan Kristus dan
menghadirkan Kristus dalam setiap pikiran, perkataan, dan
perbuatan kita, sehingga Kristus dapat dirasakan oleh semua orang
dan membawa pembaharuan serta suka cita sebab Dia adalah
Gambar Allah yang sempurna, dan satu-satu-Nya yang dapat
memberikan kuasa kepada manusia menjadi anak-anak Allah.
13. KOLEKTE
97
14. DOA PERSATUAN ANGGOTA TUBUH KRISTUS
P. Bapa yang Mahakudus, Engkau telah menghimpun kami semua
menjadi umat kudus bagi-Mu. Kini Engkau berkenan
Menganugerahkan Sukacita Natal yang penuh rahmat dan
menyambut kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Melalui doa dan pujian yang kami lambungkan ke hadirat-Mu,
Engkau meningkatkan persaudaraan kami dengan semua
orang, khususnya di masa pandemi ini.
Dalam sukacita Natal ini Engkau memurnikan hidup kami.
Engkau menghantar kami pada kesucian hidup sehingga
semakin dekat kepada-Mu, dan karenanya semakin bersatu
padu dengan kaum beriman di seluruh dunia, khususnya
dengan saudara seiman di wilayah kami ini. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
19. PENGUMUMAN
99
20. AMANAT SABDA
P. Saudara-saudari yang terkasih, sebentar lagi kita akan
mengakhiri ibadat Natal dan tahun baru kita. Marilah kita
mengingat dan merenungkan kembali dalam hidup kita apa
yang disampaikan penginjil Yohanes kepada kita hari ini:
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa
supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang
percaya dalam nama-Nya”.
100
IBADAT SABDA
TAHUN BARU
Hari Raya Santa Maria Bunda Allah
(Hari Perdamaian Sedunia)
2. KATA PEMBUKA
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. SELAMAT TAHUN
BARU!. Semoga kita semua dipenuhi semangat dan harapan baru.
Pada setiap awal tahun kita mempersembahkan perjalanan hidup
kita kepada Tuhan bersama dengan Bunda Maria, Bunda Allah. Hari
ini, Gereja mengajak kita sekalian untuk menghormati Bunda Maria
sebagai Bunda Allah, sebab ia telah melahirkan Yesus Kristus,
Putra Allah.
Marilah kita mengawali tahun baru ini dengan melihat peranan
Allah yang mencurahkan berkat dan kedamaian-Nya dalam tahun
yang baru dengan pengantaraan Perawan dan Bunda Maria sebab
ia telah melahirkan Yesus Kristus, Sang Raja Damai.
101
P. Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Allah yang menjadi
manusia, Putra Bunda Maria yang suci dan ‘tak bernoda. Tuhan
kasihanilah kami.
U. Tuhan kasihanilah kami.
P. Engkaulah Putra Allah, yang dilahirkan oleh Bunda Maria di gua
Betlehem yang amat sederhana. Kristus Kasihanilah kami.
U. Kristus kasihanilah kami.
P. Engkaulah Putra Allah, yang datang guna menyelamatkan umat
manusia dan mengangkat kami menjadi putra dan putri Allah
Bapa serta Bunda Maria. Tuhan Kasihanilah kami
U. Tuhan kasihanilah kami.
(Dengan tangan terkatup, Pemimpin berdoa):
P. Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia
menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan
pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U. Amin.
4. DOA PEMBUKA
P. Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami telah
Engkau anugerahi Sang Juruselamat dunia, yaitu Yesus Kristus.
Dialah Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya
senantiasa menyertai perjalanan kami di tahun yang baru ini.
Kami juga menyerahkan perjalan hidup kami di sepanjang
tahun baru ini melalui Bunda Maria. Mampukan kami untuk
hidup seturut teladan yang diberikan Bunda Maria. Dan
akhirnya semoga kami senantiasa membagikan Damai Kristus
kepada siapa saja yang kami jumpai dan dimana pun kami
berada. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
102
U. Amin.
5. BACAAN I
6. MAZMUR TANGGAPAN
Mazmur:
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia
menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal
di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
103
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai
sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan
menuntun suku-suku di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah,
kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa
kepada-Nya!
7. BACAAN I
Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum
Taurat.
5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum
maka kamu juga adalah ahli waris-ahli waris, oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
104
Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para
nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putra-Nya.
(Ibr 1:1-2). Alleluya!
9. BACAAN INJIL
merenungkannya.
20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum
Ia dikandung ibu-Nya.
P. Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
10. RENUNGAN
Sang Penyelamat kita yaitu Yesus Kristus telah datang berkat
kesediaan Bunda Maria menerima tawaran Allah untuk
mengandung dan melahirkan Putera Allah yang tunggal! Bunda
105
Maria sebagai Bunda Allah adalah juga Bunda kita. Sebagai Bunda
kita, tugas Maria membawa kita kepada Yesus Kristus, Puteranya.
Maria adalah pintu keselamatan bagi semua orang yang percaya
kepada Yesus sebagai Penyelamat. Maria adalah Bunda semua
anggota Gereja.
Pada hari ini juga, tanggal 1 Januari disebut Hari Perdamaian
Sedunia. Kita diajak berdoa untuk kedamaian dan semoga negara
kita dan dunia segera terbebas dari pandemi covid-19. Kita semua
harus semakin sadar dan semakin berusaha, untuk ikut
mewujudkan perdamaian untuk semua orang tanpa perbedaan,
untuk setiap orang yang berkehendak baik. Kebesaran perdamaian
sejati justru hanya terdapat di dalam kesederhanan hati! Marilah
kita seperti Bunda Maria, bersama dengan para gembala, bergaul,
bekerja sama, saling membantu sebagai saudara dengan penuh
perdamaian!
Setiap tahun kita bersukacita atas tahun yang baru dan
bersyukur atas tahun yang lama dalam suasana Natal. Namun
hampir setiap tahun kita mungkin pernah mendengar atau bahkan
mengungkapkan “kok gak terasa ya udah tahun baru aja” atau “kok
kayaknya baru kemarin tahun baru ini sudah tahun baru lagi”.
Semua ungkapan itu bisa punya banyak arti. Bisa berarti rasa
syukur karena telah berusaha sebaik mungkin di tahun sebelumnya
atau juga bisa berarti penyesalan karena tidak berjuang di tahun
sebelumnya dan apapun itu, setiap orang akan berniat untuk
berjuang dan berharap tahun baru akan lebih baik.
Pada bacaan kedua ketika Rasul Paulus menyampaikan bahwa
orang-orang bukan Yahudi juga menjadi ahli-ahli waris dan
anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji Kristus. Paulus yang
saat itu menjalankan bagiannya membuat kita semua yang duduk di
sini boleh menjadi ahli-ahli waris dari janji Kristus. Dengan
106
demikian kita menjadi bagian dari kerajaan Allah yang berlangsung
hingga hari ini.
Saudara/i sekalian pewartaan Paulus jelas mau mengatakan
bahwa hidup kita dan keterlibatan kita dalam Kerajaan Allah adalah
sebuah anugerah atau pemberian dari Allah yang diberikan bukan
karena kemampuan kita namun karena inisiatif Allah sendiri.
Bahkan Paulus menganggap dirinya yang paling hina juga diberi
karunia ini. Dan dengan segala kemampuannya dia berbicara
tentang Kristus kepada orang-orang.
Dan, Tahun-tahun berlalu lalu kita semua duduk dan
mendengar bacaan-bacaan pada hari ini. Bagian-bagian kita dalam
kerajaan Allah mungkin kecil. Bahkan terlihat tidak penting.
Bahkan untuk melakukannya kita perlu bersusah payah misalnya
rapat dan mengorbankan pikiran, waktu dan tenaga bahkan materi
supaya sebuah kegiatan bisa terlaksana. Namun semua yang
terlibat di dalamnya, menurut bacaan hari ini, memperoleh
kesempatan untuk terlibat langsung dari Allah. Ada yang dipercaya
sebagai lektor, koster, pengurus lingkungan, membersihkan gereja,
menjadi misdinar, koor, pemusik dan mereka yang sepenuh hati
bekerja di sekretariat paroki meski hujan dan sakit tetap berangkat
sampai lupa makan, juga mengambil bagian kecil mereka dalam
Kerajaan Allah.
Saudara/i yang terkasih. Tahun-tahun memang terasa berlalu
begitu cepat. Kadang kita merasa apa yang kita lakukan hanya hal
kecil. Namun kita perlu percaya hal kecil itu dipercayakan dari
Tuhan supaya kita lakukan. Demikian pula mereka yang merasa
melakukan hal-hal besar, perlu percaya bahwa semua itu adalah
tugas dari Tuhan yang tanpa berkat dari Tuhan tidak mungkin
mampu dilakukan. Seperti para gembala dalam bacaan Injil yang
kita dengar, mereka datang dengan penuh sukacita menemui bayi
107
Yesus dengan keyakinan bahwa itu adalah Mesias. Kisah ini
mungkin adalah kisah kecil pada masanya. Namun kita dengarkan
hingga hari ini. Semoga mulai hari ini hidup kita menjadi lebih
berarti sekecil apapun itu terutama bagi keluarga, teman-teman di
sekolah atau tempat kerja maupun dalam masyarakat teristimewa
dalam mengisi tahun baru 2022 ini.
14. KOLEKTE
110
15. DOA PERSATUAN ANGGOTA TUBUH KRISTUS
P. Bapa yang Mahakudus, Engkau telah menghimpun kami semua
menjadi umat kudus bagi-Mu. Kini Engkau berkenan
menganugerahkan hidup dan harapan baru di awal tahun yang
penuh rahmat ini.
Melalui doa dan pujian yang kami lambungkan ke hadirat-Mu,
Engkau meningkatkan persaudaraan kami dengan semua
orang, bersama seluruh ciptaan-Mu.
Dalam rasa syukur bersama karena penebusan-Mu, Engkau
telah memurnikan hidup kami. Engkau menghantar kami pada
kesucian hidup supaya semakin dekat kepada-Mu dan
karenanya semakin bersatu dalam sukacita dengan kaum
beriman di seluruh dunia, khususnya dengan saudara seiman di
wilayah ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
20. PENGUMUMAN
112
21. AMANAT SABDA
P. Saudara-saudari yang terkasih, kita akan mengakhiri Ibadat
syukur kita. Marilah kita bersama-sama mensyukuri karunia
iman yang kita terima seperti disampaikan Rasul Paulus: Jadi
kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu
anak, maka kamu juga adalah ahli waris-ahli waris, oleh
karena Allah.
113
Pengetahuan Tambahan Seputar Peristiwa Natal
Lingkaran Adven
Lingkaran Adven biasanya dibuat dari daun-daun
segar berwarna hijau dengan empat lilin. Ini diadaptasi dari
kebiasaan orang Jerman sebelum Kekristenan berkembang.
Orang Jerman menggunakan lingkaran daun yang di atasnya
dipasang lilin untuk memberikan pengharapan bahwa
musim dingin yang gelap akan lewat. Di abad pertengahan,
114
umat Kristiani mengadaptasi kebiasaan itu dengan makna
baru yakni menantikan kedatangan Yesus Kristus. Dalam
Yesus yang gelap menjadi terang. Mengapa berbentuk
lingkaran? Karena lingkaran tidak mempunyai awal dan
akhir. Ini melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan
akhir.
Lilin Adven
Lilin Adven yang dipasang di lingkaran Adven ada
empat, tiga lilin berwarna ungu dan satu lilin berwarna
merah muda. Lilin-lilin itu melambangkan keempat minggu
dalam masa Adven. Setiap minggu, sebatang lilin Adven
dinyalakan.
Tradisi Natal
117
Dalam Alkitab bahasa Indonesia tidak dijumpai kata
Natal, yang ada hanya kelahiran Yesus. Natal ini dirayakan
dalam Misa atau Ibadah malam pada tanggal 24 Desember
dan pagi tanggal 25 Desember. Perayaan Natal baru dimulai
pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Perayaan
Natal pada 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus
Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-
5.
118
Maria Bunda Allah
Kepercayaan mengenai Maria sebagai Bunda Allah
secara resmi ditetapkan dalam Konsili Efesus tahun 431.
Kita tidak lagi meragukan untuk menyebut Bunda Maria
sebagai Bunda Allah. Dia adalah bunda Yesus, dan bunda kita
semua karena saat-saat terakhirnya di salib-Nya, Yesus
menyerahkan bunda Maria sebagai Bunda kita semua. Ia
adalah ibu yang penuh kelembutan dan ia selalu
mendampingi kita dalam peziaraan hidup ini. Dia adalah
model ibu yang paling setia mendampingi anaknya bahkan
sampai anaknya disalibkan. Sungguh model seorang ibu
sekaligus rasul Allah yang setia.
119