Peringatan-peringatan-Mu ajaib,
itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang,
memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Rm. 8:28-30)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk menda-
tangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya
dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang
sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang
ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya,
mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang
dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 11:25)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan
bumi, * sebab misteri Kerajaan Engkau nyatakan
kepada orang kecil.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 13:44-52)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang
terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya
pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli
ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara
yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang
sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh milik-
nya lalu membeli mutiara itu."
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama
pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan
berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat
itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka
dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu
dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah
juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan
datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api;
di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka men-
jawab: "Ya, kami mengerti."
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu
setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal
Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari
perbendaharaannya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil tadi berisikan perumpamaan-
perumpamaan tentang Kerajaan Sorga. Kita bisa
dalami bacaan ini dalam dua poin berikut ini.
Pertama, apa itu Kerajaan Sorga. Yesus mengumpa-
makan Kerajaan Sorga itu sebagai harta yang
berharga. Harta ini membuatnya rela melepaskan atau
kehilangan segala-galanya hanya untuk memperoleh-
nya. Perasaan seperti ini kita alami ketika kita
menemukan hal yang menenangkan atau membuat
kita merasa damai. Ia ibarat mengeluarkan harta-
harta lama dan menggantikannya dengan harta baru
yang lebih berharga. Ketika ia memiliki hal itu, ia tidak
pernah merasa rugi. Ia malah bersyukur.
Pertanyaan untuk kita, harta manakah yang paling
utama dalam hidup kita dan yang kita kejar? Apakah
harta itu mendekatkan kita kepada Tuhan? Ataukah
malah ia menjauhkan kita dari Sorga? Mungkin kita
juga memiliki harta atau hal yang membuat kita
merasa aman dan damai, tetapi apakah itu membuat
kita merasa semakin dekat dengan Tuhan dan
kerajaan sorga-Nya? Ketika kita melakukan hal yang
baik, benar dan adil, kita sebenarnya telah
menemukan harta yang berharga dan sudah
mendekatkan diri kita kepada Kerajaan Sorga. Hal-hal
itulah yang menjadikan kita anak-anak Allah.
Kedua, Kerajaan Sorga dan akhir hidup kita. Yesus
juga mengumpamakan Kerajaan Sorga dengan
memanen ikan. Ikan yang baik dimasukkan ke dalam
kotak penyimpanan sedangkan ikan yang buruk
dibuang. Ini adalah simbol dari penghakiman akhir.
Semua akan kembali ke hadapan Tuhan dan saat itu
semua akan dihakimi secara adil. Yang baik akan
dipilih dan yang buruk akan dibuang.
Perumpamaan mengajarkan kita untuk berusaha
menjadi ikan yang baik, yang kelak layak masuk ke
dalam Kerajaan Sorga karena memiliki identitas
Kerajaan Sorga. Ketika kita hidup di dunia ini, kita
memiliki banyak sekali tawaran, termasuk tawaran
yang mungkin akan menjadikan kita ikan yang buruk.
Bacaan pertama mengajak kita untuk memohonkan
selalu kebijaksanaan dari Tuhan agar kita bisa
memilih yang baik dan melepaskan atau meng-
hindarkan yang jahat. Rasul Paulus menyatakan
bahwa kita adalah orang pilihan Allah. Kita perlu
senantiasa mendengarkan suara panggilan Tuhan
yang terus bekerja demi kebaikan kita juga. Tuhan
mau kita menjadi penghuni Kerajaan Sorga bersama-
Nya. Itu berarti kita perlu menjadikan diri kita sebagai
anak-anak Tuhan dalam hidup kita. Semoga kita selalu
berupaya menghindarkan hal yang jahat dalam hidup
kita, dan selalu setia melakukan hal-hal yang baik dan
benar.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Marilah kita berdoa kepada Bapa, yang adalah
sumber segala kebijaksanaan dan yang selalu
menerangi hati dan budi kita dengan Terang
Kebijaksanaan-Nya.
P : Semoga Gereja yang kudus menjadi sarana yang
membawa umat manusia kepada Tuhan, Sang
Kebijaksanaan, dan dengan teguh mengajarkan
hal-hal yang benar di tengah tantangan zaman kini.
Marilah kita mohon…
P : Semoga mereka yang memegang jabatan dalam
masyarakat diteguhkan untuk mengutamakan
kepentingan bersama dan menghindarkan hal-hal
yang jahat demi kepentingan pribadi atau golongan.
Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang Kristen dikobarkan hatinya
agar selalu kembali menemukan kebenaran Injil
yang diwartakan oleh Yesus. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian menjadi semakin bijaksana
dan tetap bertahan dalam menghidupi hal-hal yang
baik dan menghindarkan hal-hal yang jahat dalam
hidup kita. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia
dan berkata:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan.
Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk me-
nyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam
diri kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia
dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan
melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka
kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
----------------------------------------------------------------------------------------------