Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA XVII TAHUN A

MINGGU, 30 JULI 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Dalam bacaan Injil di hari Minggu ini, kita akan
mendengarkan serangkaian perumpamaan, yang
mengajak orang untuk menjadi bijaksana dan
mencari keselamatan kekal. Misalnya, ketika orang
menemukan harta berharga, orang itu lalu berupaya
dengan berbagai cara untuk memilikinya. Semangat
seperti inilah yang mestinya dimiliki oleh kita semua
dalam mencari kehidupan kekal.
Kita juga akan belajar dari bacaan pertama. Salomo
yang menjadi raja menggantikan bapanya Daud,
meminta karunia kebijaksanaan, untuk dapat
membedakan yang baik dan yang jahat. Karunia ini
juga kita mohonkan agar kita pun tidak dikuasai
oleh kuasa kegelapan, yang membuat kita
terjerumus atau jatuh ke jalan yang salah dan
membinasakan.
Kita semua dipanggil untuk menjadi anak Allah,
sebagaimana yang dikatakan Rasul Paulus dalam
bacaan kedua nanti. Karena itu, mari kita siapkan
hati kita menghadap Tuhan yang adalah Bapa kita.
Kita hening sejenak menyadari kehadiran Tuhan
dalam ibadah kita ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah yang mahabijaksana, kami bersyukur karena
Yesus Putra-Mu datang ke tengah dunia dan
mengajarkan kami tentang kebenaran. Kuatkanlah
hati kami agar kami selalu berusaha belajar tentang
kebenaran iman kami dan hidup sesuai iman kami
itu agar kami terhindar dari kejahatan yang bisa
membinasakan kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (1Raj 3:5,7-12)
L : Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja.
Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada
Salomo dalam mimpi pada waktu malam.
Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak
Kuberikan kepadamu." Maka sekarang, ya TUHAN,
Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini
menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun
aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.
Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah
umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang
tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka
berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham
menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu
dengan dapat membedakan antara yang baik dan
yang jahat, sebab siapakah yang sanggup
menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" Lalu
adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta
hal yang demikian.
Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena
engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak
meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa
musuhmu, melainkan pengertian untuk memutus-
kan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan
sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku
memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan
pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada
seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau
takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 119:97a)
Betapa kucintai Taurat-Mu, ya Tuhan.
Mzm. 119:57,72,76-77,127-128,129-130
Bagianku ialah TUHAN,
aku telah berjanji untuk berpegang
pada firman-firman-Mu.
Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku,
lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.
(Refren)

Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku,


sesuai janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku,
supaya aku hidup,
sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.
(Refren)

Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu


lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.
Itulah sebabnya aku hidup jujur
sesuai dengan segala titah-Mu;
segala jalan dusta aku benci.
(Refren)

Peringatan-peringatan-Mu ajaib,
itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang,
memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Rm. 8:28-30)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk menda-
tangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya
dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang
sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang
ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya,
mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang
dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 11:25)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan
bumi, * sebab misteri Kerajaan Engkau nyatakan
kepada orang kecil.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 13:44-52)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang
terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya
pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli
ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara
yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang
sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh milik-
nya lalu membeli mutiara itu."
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama
pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan
berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat
itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka
dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu
dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah
juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan
datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api;
di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka men-
jawab: "Ya, kami mengerti."
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu
setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal
Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari
perbendaharaannya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil tadi berisikan perumpamaan-
perumpamaan tentang Kerajaan Sorga. Kita bisa
dalami bacaan ini dalam dua poin berikut ini.
Pertama, apa itu Kerajaan Sorga. Yesus mengumpa-
makan Kerajaan Sorga itu sebagai harta yang
berharga. Harta ini membuatnya rela melepaskan atau
kehilangan segala-galanya hanya untuk memperoleh-
nya. Perasaan seperti ini kita alami ketika kita
menemukan hal yang menenangkan atau membuat
kita merasa damai. Ia ibarat mengeluarkan harta-
harta lama dan menggantikannya dengan harta baru
yang lebih berharga. Ketika ia memiliki hal itu, ia tidak
pernah merasa rugi. Ia malah bersyukur.
Pertanyaan untuk kita, harta manakah yang paling
utama dalam hidup kita dan yang kita kejar? Apakah
harta itu mendekatkan kita kepada Tuhan? Ataukah
malah ia menjauhkan kita dari Sorga? Mungkin kita
juga memiliki harta atau hal yang membuat kita
merasa aman dan damai, tetapi apakah itu membuat
kita merasa semakin dekat dengan Tuhan dan
kerajaan sorga-Nya? Ketika kita melakukan hal yang
baik, benar dan adil, kita sebenarnya telah
menemukan harta yang berharga dan sudah
mendekatkan diri kita kepada Kerajaan Sorga. Hal-hal
itulah yang menjadikan kita anak-anak Allah.
Kedua, Kerajaan Sorga dan akhir hidup kita. Yesus
juga mengumpamakan Kerajaan Sorga dengan
memanen ikan. Ikan yang baik dimasukkan ke dalam
kotak penyimpanan sedangkan ikan yang buruk
dibuang. Ini adalah simbol dari penghakiman akhir.
Semua akan kembali ke hadapan Tuhan dan saat itu
semua akan dihakimi secara adil. Yang baik akan
dipilih dan yang buruk akan dibuang.
Perumpamaan mengajarkan kita untuk berusaha
menjadi ikan yang baik, yang kelak layak masuk ke
dalam Kerajaan Sorga karena memiliki identitas
Kerajaan Sorga. Ketika kita hidup di dunia ini, kita
memiliki banyak sekali tawaran, termasuk tawaran
yang mungkin akan menjadikan kita ikan yang buruk.
Bacaan pertama mengajak kita untuk memohonkan
selalu kebijaksanaan dari Tuhan agar kita bisa
memilih yang baik dan melepaskan atau meng-
hindarkan yang jahat. Rasul Paulus menyatakan
bahwa kita adalah orang pilihan Allah. Kita perlu
senantiasa mendengarkan suara panggilan Tuhan
yang terus bekerja demi kebaikan kita juga. Tuhan
mau kita menjadi penghuni Kerajaan Sorga bersama-
Nya. Itu berarti kita perlu menjadikan diri kita sebagai
anak-anak Tuhan dalam hidup kita. Semoga kita selalu
berupaya menghindarkan hal yang jahat dalam hidup
kita, dan selalu setia melakukan hal-hal yang baik dan
benar.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Marilah kita berdoa kepada Bapa, yang adalah
sumber segala kebijaksanaan dan yang selalu
menerangi hati dan budi kita dengan Terang
Kebijaksanaan-Nya.
P : Semoga Gereja yang kudus menjadi sarana yang
membawa umat manusia kepada Tuhan, Sang
Kebijaksanaan, dan dengan teguh mengajarkan
hal-hal yang benar di tengah tantangan zaman kini.
Marilah kita mohon…
P : Semoga mereka yang memegang jabatan dalam
masyarakat diteguhkan untuk mengutamakan
kepentingan bersama dan menghindarkan hal-hal
yang jahat demi kepentingan pribadi atau golongan.
Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang Kristen dikobarkan hatinya
agar selalu kembali menemukan kebenaran Injil
yang diwartakan oleh Yesus. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian menjadi semakin bijaksana
dan tetap bertahan dalam menghidupi hal-hal yang
baik dan menghindarkan hal-hal yang jahat dalam
hidup kita. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia
dan berkata:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan.
Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk me-
nyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam
diri kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia
dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan
melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka
kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.

20. MENDARASKAN MAZMUR 23


TUHAN adalah gembalaku
takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku
di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu,
itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka
akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengarkan
bersama tentang perumpamaan dalam Injil tadi.
Mari kita berusaha untuk mencari dan menemukan
harta kita yaitu Tuhan dan kerajaan-Nya. Semoga
seluruh hidup kita dijiwai oleh Sabda Tuhan agar
hiduplah Kerajaan-Nya di bumi ini. Mari kita saling
mendukung agar Kerajaan Allah itu terwujud di
dalam hidup kita, di dalam keluarga, dan di dalam
komunitas kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah yang mahakuasa, kami telah menimba
kekuatan iman dalam perayaan ini. Semoga kami
menjadi orang yang bijaksana, yang mampu
membedakan mana yang baik dan yang jahat dan
menghidupi yang baik dalam hidup kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan
Sabda-Nya melalui sikap dan tutur kata kita.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 27 Juli 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai