Anda di halaman 1dari 13

IBADAH HARI RAYA PEMBAPTISAN TUHAN

SENIN, 8 JANUARI 2024


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Natal.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA


P : Hari ini kita merayakan Hari Raya Pembaptisan
Tuhan. Perayaan ini menandai dimulainya karya Yesus
di muka umum. Ia menjadi seperti pelantikan Yesus
untuk memulai tugas perutusan-Nya di hadapan
umum. Kita akan mendengarkan kisah pembaptisan ini
di dalam bacaan Injil.
Bacaan pertama menghantar kita untuk menikmati
kebaikan Tuhan. Dia menyediakan apa yang kita
perlukan. Dia mengundang kita untuk datang
menikmati kebaikan-Nya. Namun, kita juga diberi
peringatan untuk menimba kekuatan dari Sabda-Nya.
Sabda Tuhan itu ibarat air hujan yang turun ke bumi,
menyuburkan tanah dan menumbuhkan segalanya.
Ketika kita menerima Sang Sabda, kita pun akan
bertumbuh dalam kebaikan dan keselamatan seperti
yang diwartakan-Nya.
Rasul Paulus pun mengingatkan kita untuk terus
bertumbuh dalam iman kita, karena kita telah dibaptis
dengan air dan dengan Roh. Dengan penuh keyakinan,
Paulus menyatakan bahwa iman kita akan membuat
kita memenangi perjuangan kita di dunia ini. Mari kita
siapkan hati kita untuk perayaan penuh rahmat ini.
[hening sejenak]
03.TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan kita
supaya hati kita kian layak untuk mendengarkan dan
meresapkan Sabda Tuhan.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,
dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN


[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah
memaklumkan Yesus Kristus sebagai Putra-Mu, saat
Ia dibaptis di sungai Yordan. Kami pun telah Engkau
angkat menjadi putra-putri-Mu, ketika kami dilahirkan
kembali dari air dan Roh Kudus. Kami mohon, semoga
kami tetap setia dan hidup pantas sebagai putra-putri-
Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan
Sabda Tuhan, agar kita memiliki pedoman iman dalam
hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07 BACAAN PERTAMA (Yes 55:1-11)


L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan
minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai
uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli
dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu
yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk
sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah
Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu
akan menikmati sajian yang paling lezat.
Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku;
dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak
mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut
kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.
Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi
saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan
pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya,
engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal,
dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari
kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena
Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan
engkau. Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang
jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali
kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan
kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan
dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit
dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari
jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan
tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi,
membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-
tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti
kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-
Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan
apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa
yang Kusuruhkan kepadanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN


Refren (Yes. 12:2)
TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku.

Yes. 12:2-3,4bcd,5-6
Sungguh, Allah itu keselamatanku;
aku percaya dengan tidak gementar,
sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku."
Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan
dari mata air keselamatan.
(Refren)

Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya,


beritahukanlah perbuatan-Nya
di antara bangsa-bangsa,
masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!
(Refren)

Bermazmurlah bagi TUHAN,


sebab perbuatan-Nya mulia;
baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!
Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion,
sebab Yang Mahakudus, Allah Israel,
agung di tengah-tengahmu!
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Yoh 5:1-9)


L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes
Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah
Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang
mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia
yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita
mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita
mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-
Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa
kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-
perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir
dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada
dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah,
yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi
dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang
memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam
sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya
adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di
bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah
satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi
kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah
kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mrk. 9:6)


P : Alleluia
U : Alleluia
P : Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, “Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk 1:7-11)


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus
Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Inilah yang diberitakan Yohanes Pembaptis: "Sesudah
aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku;
membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku
tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi
Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah
Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh
Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit
terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke
atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga:
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah
Aku berkenan."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi mengisahkan
tentang pembaptisan Tuhan kita Yesus Kristus oleh
Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak merasa
bahwa ia adalah orang yang lebih penting dari Yesus,
meskipun dia membaptis Yesus. Secara jelas, jauh
sebelum membaptis Yesus, ia sudah menyatakan bahwa
Yesus lebih besar dari dirinya. Ia memang membaptis
orang dengan air yang menjadi simbol penghapusan
dosa, tetapi Yesus akan membaptis kita dengan Roh yang
membersihkan roh dan mengarah-kan kita kepada
keselamatan kekal.
Pada pembaptisan Yesus, identitas Yesus diungkap-kan
dengan amat jelas. Ia adalah Putra Allah. Dengan ini,
Yesus mendapatkan mandat sepenuh-penuhnya untuk
mewartakan kabar keselamatan Allah. Kita pun diminta
untuk mendengarkan-Nya.
Dari kisah pembaptisan Tuhan ini, kita bisa menarik dua
hal berikut ini untuk kehidupan kita. Pertama, kita bisa
menjadi Yohanes Pembaptis, yang membuka jalan bagi
sesama untuk lebih mengenal Tuhan. Dengan rendah
hati, kita mesti berupaya memperkenalkan Tuhan di
dalam hidup kita, baik di dalam keluarga, komunitas
maupun di dalam masyarakat kita. Yohanes membaptis
di sungai Yordan, kita pun bisa memulainya di mana kita
berada, terutama di dalam keluarga kita.
Kedua, Yesus datang ke dunia tidak hanya untuk
mengalami hidup bersama kita manusia. Ia mau
membawa kita manusia ke arah yang benar. Kita pun
diajak untuk melakukan hal yang sama. Pembaptisan
Tuhan juga mengingatkan pembaptisan kita. Oleh
pembaptisan itu, kita sudah memiliki tanggung jawab
untuk mengarahkan hidup kita sesuai dengan warta
keselamatan Tuhan. Semoga kita tidak merasa takut
untuk turut menjadi pewarta Sabda Tuhan dan
menghidupi Sabda-Nya dengan penuh tanggung jawab.
Tuhan memberkati.

13. HENING SEJENAK

14 SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan
Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT


P : Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita, yang
selalu memperbarui kita dalam Kristus Yesus:
P : Bagi pemimpin Gereja. Kita memohon agar dalam
bimbingan Roh Kudus, para pemimpin senantiasa
diterangi dan disemangati oleh kebijaksanaan Ilahi
dalam mengamalkan tugas-tugas penggembalaan
umat beriman. Semoga mereka bersikap rendah hati
dalam tugas pelayanannya. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga mereka dalam
merencanakan dan melaksanakan tugasnya selalu
menyesuaikan kebijaksanaan mereka dengan
kepentingan umum. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang-orang yang malang, tertindas, dan
berkekurangan. Kita mendoakan mereka semua agar
dalam penderitaannya mereka tetap memiliki
pengharapan dan menemukan sesama yang dapat
membantu mengatasi kesulitan hidup mereka.
Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga
makna seluruh rangkaian Natal yang telah kita
rayakan bersama tertanam di dalam diri kita. Kita
mohon juga agar rahmat Pembaptisan dan Penguatan
mengobarkan semangat perutusan di lingkungan
hidup dan pekerjaan kita. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa, demikianlah doa-doa permohonan yang
kami sampaikan kepada-Mu. Kabulkanlah demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta
kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan,
diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan
diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang
bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah menepati
janji keselamatan-Nya dalam diri Yesus Kristus.
Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi
dan membebaskan umat-Nya. Ia mengangkat bagi
kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putra
Daud, hamba-Nya. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan
perantaraan para nabi-Nya yang kudus, untuk
menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari
tangan semua lawan yang membenci kita, untuk
menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita, dan
mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus. Maka
marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan
membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat
mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus
dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup. Maka
marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan, Ia
mengunjungi kita laksana fajar cemerlang. Untuk
menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan
maut, dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.
Maka marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Allah Bapa yang mahakasih, kedatangan Kristus ke
dunia sungguh menggembirakan hati kami. Engkau
telah memaklumkan-Nya sebagai Putra-Mu yang
terkasih. Kami pun telah Engkau angkat menjadi
putra-putri-Mu, ketika kami dibaptis dalam nama-
Nya. Maka bersama seluruh umat beriman, dalam
kesatuan dengan Bapa Suci…, Bapa Uskup kami
[nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama
pastor paroki setempat], kami melambungkan madah
pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI


Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada
kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam
pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------
------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di
dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada
kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam
pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya
sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih
dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah
daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
 Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
 Lalu diberi saat hening secukupnya.
 Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Natal.

21. MENDARASKAN MAZMUR 1


Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Sebab itu orang fasik
tidak akan tahan dalam penghakiman,
begitu pula orang berdosa
dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang
segala abad. Amin

22. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita sudah
mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan tentang
Pembaptisan Yesus Kristus dan pelantikan-Nya
menjadi Mesias.
Dalam kenyataan hidup sehari-hari, tidak mudah
memberi kesaksian iman kita tentang Yesus Kristus
sebagai Juruselamat. Kita pun dapat saling
membantu, menopang, dan mendukung agar
kesaksian kita bisa membuat banyak orang mengikuti
Yesus Kristus. Mari kita bekerja bersama
mewujudkan iman kita yang nyata di dalam hidup
harian.

23. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami, baptislah kami dengan Roh-Mu,
agar kami dengan tulus ikhlas bersikap baik terhadap
sesama, penuh perhatian terhadap yang lemah,
membangkitkan dan menguatkan mereka. Semoga
dengan demikian, kerajaan-Mu benar-benar datang di
tengah-tengah kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN DAN PENGUTUSAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U: Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U: Syukur kepada Allah.
P : Marilah pergi, kita diutus.
U: Amin.

25. LAGU PENUTUP


***

Ledalero, 4 Januari 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai