Anda di halaman 1dari 12

IBADAH HARI RAYA PEMBAPTISAN TUHAN

SENIN, 9 JANUARI 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Raya Pembaptisan
Tuhan. Perayaan ini menandai dimulainya karya
Yesus di muka umum. Ia menjadi seperti pelantikan
Yesus untuk memulai tugas perutusan-Nya di
hadapan umum. Kita akan mendengarkan kisah
pembaptisan ini di dalam bacaan Injil.
Bacaan pertama mengantar kita untuk mengetahui
rencana Tuhan, yaitu untuk menyemangati yang letih
dan yang tak bersemangat yang diibaratkan dengan
buluh yang terkulai dan sumbu yang nyalanya redup-
redup. Tuhan datang untuk membebaskan yang
terbelenggu, menyembuhkan yang terluka, dan
membuka mata yang buta. Kita dibebaskan ketika
kita menerima Tuhan dalam hidup kita.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengatakan
bahwa Tuhan tidak pernah membeda-bedakan
orang, karena semuanya adalah ciptaan Tuhan.
Yesus datang, berjalan dan berkeliling sambil
berbuat baik bagi semua yang dijumpai-Nya. Kita pun
diundang untuk berbuat yang sama. Menghidupi
kehidupan kita agar kebaikan yang kita terima dari
Tuhan tetap bersinar di tengah dunia kita.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan tentang
pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis, yang
membuka misi Yesus di depan umum. Mari kita
siapkan hati kita untuk perayaan penuh rahmat ini.
[hening sejenak]
03.TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan kita
supaya hati kita kian layak untuk mendengarkan
dan meresapkan Sabda Tuhan.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah
memaklumkan Yesus Kristus sebagai Putra-Mu, saat
Ia dibaptis di sungai Yordan. Kami pun telah Engkau
angkat menjadi putra-putri-Mu, ketika kami
dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus. Kami
mohon, semoga kami tetap setia dan hidup pantas
sebagai putra-putri-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan, agar kita memiliki pedoman iman
dalam hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07 BACAAN PERTAMA (Yes. 42:1-4,6-7)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Beginilah Firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang
Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku
berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya,
supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-
bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan
suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,
dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan
menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi
pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia
menegakkan hukum di bumi; segala pulau
mengharapkan pengajarannya.
“Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk
maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu;
Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau
menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi
terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata
yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman
dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-
orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
Refren (Mzm. 29:11b)
Kiranya Tuhan memberkati umat-Nya dengan sejahtera.

Mzm. 29:1a-2,3ac-4.3b,9b-10
Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi,
kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya,
sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan
kekudusan!
(Refren)

Suara TUHAN di atas air,


Allah yang mulia mengguntur di atas air yang besar.
Suara TUHAN penuh kekuatan,
suara TUHAN penuh semarak.
(Refren)

Allah yang mulia mengguntur,


dan hutan-hutan menjadi gundul.
TUHAN bersemayam di atas air bah,
TUHAN bersemayam sebagai Raja
untuk selama-lamanya.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Kis. 10:34-38)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:
“Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah
tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa
mana pun yang takut akan Dia dan yang
mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada
orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan
damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah
Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala
sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai
dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh
Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret:
bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus
dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling
sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua
orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mrk. 9:6)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa,
“Inilah anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 3:13-17)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan
kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi
Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang
perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?” Lalu Yesus menjawab, kata-Nya
kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena
demikianlah sepatutnya kita menggenapkan
seluruh kehendak Allah.”
Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis,
Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga
langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti
burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah
suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi mengisahkan
tentang pembaptisan Tuhan kita Yesus Kristus oleh
Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak merasa
bahwa ia adalah orang yang lebih penting dari Yesus,
meskipun dia membaptis Yesus. Secara jelas, jauh
sebelum membaptis Yesus, ia sudah menyatakan
bahwa Yesus lebih besar dari dirinya. Ia memang
membaptis orang dengan air yang menjadi simbol
penghapusan dosa, tetapi Yesus akan membaptis kita
dengan Roh yang membersihkan roh dan mengarah-
kan kita kepada keselamatan kekal.
Pada pembaptisan Yesus, identitas Yesus diungkap-
kan dengan amat jelas. Ia adalah Putra Allah. Dengan
ini, Yesus mendapatkan mandat sepenuh-penuhnya
untuk mewartakan kabar keselamatan Allah. Kita pun
diminta untuk mendengarkan-Nya.
Dari kisah pembaptisan Tuhan ini, kita bisa menarik
dua hal berikut ini untuk kehidupan kita. Pertama, kita
bisa menjadi Yohanes Pembaptis, yang membuka jalan
bagi sesama untuk lebih mengenal Tuhan. Dengan
rendah hati, kita mesti berupaya memperkenalkan
Tuhan di dalam hidup kita, baik di dalam keluarga,
komunitas maupun di dalam masyarakat kita. Yohanes
membaptis di sungai Yordan, kita pun bisa memulainya
di mana kita berada, terutama di dalam keluarga kita.
Kedua, Yesus datang ke dunia tidak hanya untuk
mengalami hidup bersama kita manusia. Ia mau
membawa kita manusia ke arah yang benar. Kita pun
diajak untuk melakukan hal yang sama. Pembaptisan
Tuhan juga mengingatkan pembaptisan kita. Oleh
pembaptisan itu, kita sudah memiliki tanggung jawab
untuk mengarahkan hidup kita sesuai dengan warta
keselamatan Tuhan. Semoga kita tidak merasa takut
untuk turut menjadi pewarta Sabda Tuhan dan
menghidupi Sabda-Nya dengan penuh tanggung jawab.
Tuhan memberkati.
13. HENING SEJENAK
14 SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Marilah kita berdoa kepada Allah Bap akita, yang
selalu memperbarui kita dalam Kristus Yesus:
P : Bagi pemimpin Gereja. Kita memohon agar dalam
bimbingan Roh Kudus, para pemimpin senantaisa
diterangi dan disemangati oleh kebijaksanaan Ilahi
dalam mengamalkan tugas-tugas penggembalaan
umat beriman. Semoga mereka bersikap rendah
hati dalam tugas pelayanannya, seperti Kristus.
Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga mereka dalam
merencanakan dan melaksanakan tugasnya selalu
menyesuaikan kebijaksanaan mereka dengan
kepentingan umum. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang-orang yang malang, tertindas, dan
berkekurangan. Kita mendoakan mereka semua
agar dalam penderitaannya mereka tetap memiliki
pengharapan dan menemukan sesama yang dapat
membantu merngatasi kesulitan hidup mereka.
Marilah kita mohon…
P : Bagi kita sekalian. Semoga makna seluruh
rangkaian Natal yang telah kita rayakan bersama
tertanam dalam diri kita. Kita mohon juga agar
rahmat Pembaptisan dan Penguatan mengobarkan
semangat perutusan di lingkungan hidup dan
pekerjaan kita. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa, demikianlah doa-doa permohonan yang
kami sampaikan kepada-Mu. Kabulkanlah demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar ke
depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah menepati
janji keselamatan-Nya dalam diri Yesus Kristus.
Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi
dan membebaskan umat-Nya. Ia mengangkat bagi
kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putra
Daud, hamba-Nya. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan
perantaraan para nabi-Nya yang kudus, untuk
menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan
dari tangan semua lawan yang membenci kita,
untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur
kita, dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
Maka marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,
akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar
kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan
berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur
hidup. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan, Ia
mengunjungi kita laksana fajar cemerlang. Untuk
menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan
maut, dan membimbing kita ke jalan damai
sejahtera. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Yesus diutus Bapa di surga, kini tugasku jadi utusan
P : Allah Bapa yang mahakasih, kedatangan Kristus ke
dunia sungguh menggembirakan hati kami. Engkau
telah memaklumkan-Nya sebagai Putra-Mu yang
terkasih. Kami pun telah Engkau angkat menjadi
putra-putri-Mu, ketika kami dibaptis dalam nama-
Nya. Maka bersama seluruh umat beriman, dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan
berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Pembaptisan.

20. MENDOAKAN MAZMUR 108:1-6


Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi,
aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku,
bangunlah, hai gambus dan kecapi,
aku mau membangunkan fajar.
Aku mau bersyukur kepada-Mu
di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN,
dan aku mau bermazmur bagi-Mu
di antara suku-suku bangsa;
sebab kasih-Mu besar mengatasi langit,
dan setia-Mu sampai ke awan-awan.
Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah,
dan biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi.
Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai,
selamatkanlah dengan tangan kanan-Mu
dan jawablah aku!
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah merayakan
Ibadah Pembaptisan Tuhan. Peristiwa ini
mengingatkan kita akan janji Baptis kita masing-
masing. Selain kita diminta untuk hidup suci sesuai
dengan janji itu, Gereja juga meminta kita untuk
menjadi misionaris, yang memberikan kesaksian
tentang Tuhan di dalam hidup harian kita. Semoga
kita mampu mengamalkan janji-janji Baptis kita
untuk menjadi imam yang mengantar keluarga kita
kepada Tuhan, menjadi nabi yang berbuat dan
menyuarakan kebenaran, dan menjadi raja yang
melayani sesama kita. Tuhan memberkati kita
semua.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami, baptislah kami dengan Roh-Mu,
agar kami dengan tulus ikhlas bersikap baik
terhadap sesama, penuh perhatian terhadap yang
lemah, membangkitkan dan menguatkan mereka.
Semoga dengan demikian, kerajaan-Mu benar-
benar datang di tengah-tengah kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 5 Januari 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai