Anda di halaman 1dari 13

IBADAH HARI MINGGU BIASA XXXIII TAHUN A

MINGGU, 19 NOVEMBER 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat
mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA


P : Hari ini kita merayakan Minggu ketiga puluh tiga
dalam Masa Biasa. Kita akan merenungkan
perumpamaan tentang talenta. Tuhan memberikan
kepada kita banyak hal yang baik dan Ia berharap kita
menghidupi serta mengembangkan hal-hal yang baik
itu demi keselamatan hidup kita, di dunia ini dan juga
kelak di surga. Pada akhirnya, Tuhan akan meminta
tanggung jawab atas semua kebaikan yang
dilimpahkan-Nyakepada kita.
Kita juga akan mendengarkan contoh mengembang-
kan kebaikan secara bertanggung jawab dalam bacaan
pertama. Kitab Amsal menuliskan pujian bagi seorang
istri yang cakap. Ia bekerja dengan setia dan rajin,
membantu dan takut akan Tuhan. Hal-hal seperti inilah
yang juga diharapkan dari setiap kita.
Dengan cara seperti ini, kita mempersiapkan diri kita
dengan baik. Kita tidak akan takut akan hari di mana
Tuhan mendatangi dan meminta tanggung jawab kita.
Kita selalu siap, meskipun hari Tuhan itu datang
seperti pencuri di malam hari. Kita memohonkan
rahmat kesabaran dan kekuatan iman agar kita tetap
setia menjadi anak-anak terang, seperti yang akan kita
dengarkan dalam bacaan kedua di hari ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,
dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN


[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau
mempercayakan dunia ini kepada kami, agar kami
gunakan dan kami lestarikan dengan cinta kasih.
Dampingilah kami dengan Sabda-Mu, agar kami dapat
mengembangkan talenta dalam hidup kami, demi
kebahagiaan dan keselamatan kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan
Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan
menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan
hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Ams. 31:10-13,19-20,30-31)


L : Bacaan dari Kitab Amsal
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia
lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya
percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan
keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan
tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari
bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan
tangannya.
Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya
memegang pemintal. Ia memberikan tangannya
kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya
kepada yang miskin.
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-
sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya,
biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu
gerbang!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 128:1)
Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN

Mzm. 128:1-2,3,4-5
Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN,
yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
(Refren)

Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur


di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
sekeliling mejamu!
(Refren)

Sesungguhnya demikianlah
akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion,
supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem
seumur hidupmu,
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Tes. 5:1-6)


L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
Jemaat di Tesalonika
Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara,
tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri
tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti
pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan:
Semuanya damai dan aman maka tiba-tiba mereka
ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan
yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka pasti
tidak akan luput.
Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di
dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba
mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua
adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita
bukanlah orang-orang malam atau orang-orang
kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti
orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh 15:4-5)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Tinggallah di dalam Aku, sabda Tuhan,
Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
U : Alleluia

11. INJIL [Mat. 25:14-30]


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus
Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada suatu hari, Yesus berkata, "Hal Kerajaan Sorga
sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar
negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan
mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang
seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi
dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing
menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu.
Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat
demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba
yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali
lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang
tuannya.
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu
lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba
yang menerima lima talenta itu datang dan ia
membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima
talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah
beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku
yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara
kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung
jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu,
katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku;
lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata
tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu,
hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia
memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil,
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah
dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta
itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah
manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana
tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di
mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan
pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah:
Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat
dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di
tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari
tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu
sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada
orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku
aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu
ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah
kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang
tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan
diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang
tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling
gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil mengantar kita untuk memahami dengan
baik apa itu talenta dan bagaimana tanggung jawab kita
terhadap talenta yang Tuhan berikan kepada kita.
Pertama, talenta berasal dari kata Yunani ‘talenta’ yang
berarti ukuran timbangan yang setara dengan 34
kilogram atau jumlah uang sebesar 6000 dinar. Gaji
sehari pada masa Yesus dihargai 1 dinar. Jadi satu
talenta sama dengan gaji 6000 hari kerja (atau sama
dengan 3,5 tahun). Karena itu, mendapatkan satu talenta
berarti mendapatkan uang atau modal yang banyak.
Dalam Injil disebutkan bahwa mereka semua diberi
talenta seturut kemampuan mereka. Sang Tuan pasti
mengetahui kemampuan mereka sehingga tidak
membebani mereka dengan jumlah talenta yang sama.
Namun, pasti ia mengharapkan agar mereka
mengembangkannya.
Tuhan juga memberikan kita talenta. Dalam konteks
iman, talenta itu adalah hal-hal yang bernilai atau modal
atau kekuatan yang memperkuat iman kita. Masing-
masing kita dengan cara tertentu diberikan kesanggupan
untuk menghidupi hal-hal yang baik. Yang kita perlukan
adalah komitmen kita untuk berterima kasih atas
pemberian Tuhan, mensyukuri-nya dan
mengembangkannya. Berbuat baik dan benar adalah
salah satu cara kita mengembangkan talenta rohani yang
kita terima dari Tuhan.
Kedua, tanggungjawab terhadap talenta. Dalam Injil
disebutkan bahwa orang yang tidak mengembangkan
talenta itu, talentanya diambil dan diberikan kepada
orang yang telah memiliki sepuluh talenta. Sedangkan
orang yang tidak mengembangkan talenta itu
dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Yesus memakai bahasa kiasan untuk menjelaskan hal
yang lebih dalam. Orang yang mengembangkan
kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan baik, ia
akan diberi tanggung jawab yang lebih besar lagi. Ia
dipercayai. Pertama-tama bukan karena ia mampu,
namun karena ia menerima tanggung jawab itu dan
menjalaninya dengan setia.
Sedangkan untuk orang yang tidak mengembangkan
kepercayaan, ia tidak akan dipercayai lagi. Apa yang
sebenarnya dipercayakan kepadanya, tidak akan diberi
lagi. Hal itu akan diberikan kepada yang bisa dipercayai.
Orang itu sendiri akan berada dalam kegelapan. Ia hidup
dalam dirinya sendiri dan tidak bisa belajar lebih banyak
lagi.
Mari kita mengembangkan talenta rohani yang diberikan
Tuhan kepada kita. Kita mulai dari dalam keluarga kita
untuk saling membantu mengembang-kannya dengan
baik, agar pada akhirnya kita semua bisa turut dalam
perjamuan Tuhan. Semoga, bukan hal-hal buruk yang
kita pupuk dan kembangkan, karena itu akan menuntun
kita kepada kegelapan yang paling gelap.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan
Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, mari kita panjatkan
doa-doa permohonan kita kepada Bapa kita di surga
yang selalu melengkapi hidup kita dengan talenta
rohani:
P : Semoga generasi muda kita yang makin kreatif,
sungguh-sungguh memanfaatkan kemampuan mereka
untuk mempromosikan hidup yang damai, bersatu dan
yang benar. Marilah kita mohon…
P : Semoga para ilmuwan dan peneliti, melalui hasil
temuan mereka, menemukan cara-cara yang bisa
menuntun makin banyak orang untuk menyadari
kebesaran Tuhan. Marilah kita mohon…
P : Semoga keluarga, entah Kristiani maupun non-
Kristiani, menjadi tempat bersemayamnya talenta-
talenta rohani yang memperkuat iman dari generasi
baru. Marilah kita mohon…
P : Semoga kita sekalian diteguhkan untuk setia
mengembangkan talenta-talenta kita dan saling
menolong satu sama lain agar terciptalah keluarga
kerajaan Allah yang kaya dalam hal kebaikan dan
kebenaran dalam hidup kita. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, Engkaulah sumber
kebijaksanaan kami. Berilah kami pengertian akan
rencana-Mu, sehingga kami mampu menghayatinya
dengan penuh iman. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah mengutus
Sang Sabda ke dunia untuk menerangi jalan hidup
kita. Maka marilah kita berseru:
Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Bapa yang maharahim, Sabda-Mu adalah pelita bagi
langkah kami, dan terang bagi jalan hidup kami.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu adalah Roh dan kehidupan. Setiap orang
yang percaya kepada-Mu, akan hidup selama-
lamanya. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau memanggil kami untuk mendengarkan Sabda-
Mu; Engkau mendorong kami untuk merenungkan
Sabda-Mu itu; Engkau menerangi budi kami untuk
memahaminya dan menguatkan kehendak kami.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu penuh daya, pangkal kebijaksanaan,
sumber kehidupan dan bukti kehangatan cinta-Mu
terhadap kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh
umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci
Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup
setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu
dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam
persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang
merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di
hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri


P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang
berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti
kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih
dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni,
seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------
------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita
masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh
iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang
satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang
diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang
berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena
Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau
ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga
kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam
seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat
menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah
sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-
Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-
Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.
[hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
 Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
 Lalu diberi saat hening secukupnya.
 Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 150


P : Saudara-saudari terkasih, mari kita berterima kasih
kepada Tuhan untuk semua kebaikan yang kita terima
daripada-Nya. Kita akan mendoakan bersama-sama
Mazmur 150. Yang ada Alkitab, bisa dibuka dan kita
doakan bersama-sama.
Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang
hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!
Haleluya!

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,


Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, pada saat akhirnya, Tuhan
akan meminta tanggung jawab kita atas talenta yang
dipercayakan-Nya kepada kita. Karena itu, mari kita
kembangkan talenta iman kita dengan baik. Ada banyak
kesempatan kita diundang untuk mengem-bangkan dan
menambahkan talenta kita. Kadang kala kita memiliki
banyak alasan untuk tidak mengikuti kegiatan rohani
atau pendalaman iman. Semoga kita tekun
mengembangkan dan memper-dalam talenta kita agar
kita pun menghadirkan kasih Tuhan di mana pun kita
berada.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah yang mahakuasa dan kekal, kami berterima
kasih untuk Sabda-Mu yang kami renungkan dalam
kesempatan ini. Bantulah kami untuk selalu bersyukur
atas berbagai talenta yang Engkau percayakan kepada
kami. Kuatkanlah kami selalu agar kami bisa saling
meneguhkan dalam mengembangkannya, demi
keselamatan kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP


***

Ledalero, 16 November 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai