Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA IV TAHUN C

MINGGU, 3O JANUARI 2022


Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keempat dalam
Masa Biasa. Bacaan-bacaan di hari ini berbicara
tentang keteguhan hati yang diharapkan dari kita
sekalian dalam menghidupi dan mewartakan Sabda
Tuhan. Bacaan pertama menampilkan sosok nabi
Yeremia. Ia diminta oleh Tuhan untuk menyampai-
kan firman-Nya. Yeremia tidak boleh gentar karena
Tuhan berjanji akan menyertainya.
Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan
madah kasih. Kasih itu sabar, murah hati tidak
sombong dan seterusnya. Orang yang berbuat kasih
akan memiliki hati dan iman yang teguh. Melalui
sikap dan tindakannya, ia dapat memberikan
kesaksian tentang cinta yang sesungguhnya.
Sedangkan dalam bacaan Injil, kita akan
mendengarkan kisah tentang Yesus yang ditolak di
kampung halaman-Nya, Nazaret. Yesus tidak
meninggalkan kota-Nya tersebut dan tidak lagi
kembali mengunjunginya. Karya Yesus selanjutnya
difokuskan pada dunia yang lebih luas, dan tidak
hanya terbatas di Nazaret. Dengan ini, kita diajarkan
untuk tidak putus asa dalam memberikan kesaksian
iman kita, meskipun kita bisa saja ditolak oleh
sesama kita. Mari kita mohon rahmat keteguhan
iman dari Tuhan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Tuhan yang mahakuasa dan kekal, Engkaulah
Penguasa kehidupan kami. Terima kasih untuk
melindungi kami di tengah situasi wabah ini. Kami
mohon, teguhkanlah iman kami, agar kami tetap
memberikan kesaksian iman kami dengan baik.
Semoga wabah ini tidak memudarkan semangat
iman kami, tetapi mendorong kami untuk terus
bersemangat dalam menghidupi iman kami.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yer. 1:4-5.17-19)
L : Bacaan dari Kitab Yeremia.
Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum
Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku
telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar
dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku
telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-
bangsa." Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap,
bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala
yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar
terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan
engkau di depan mereka!
Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku
membuat engkau menjadi kota yang berkubu,
menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga
melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja
Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para
imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan
memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan
engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk
melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 71:15ab)
Mulutku akan menceritakan keselamatan,
yang datang dari-Mu, ya Tuhan.

Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17.
Pada-Mu, ya TUHAN, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku
oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku
dan selamatkanlah aku!
(Refren)

Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh,


kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku;
sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.
Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik,
dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam.
(Refren)

Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan,


kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.
Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
(Refren)

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu


dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari,
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku,
dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu
yang ajaib.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor 12:31-13:13)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus
Saudara-Saudari, berusahalah untuk memperoleh
karunia-karunia yang paling utama. Dan aku
menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua
bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong
yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat
dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki
seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-
bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan
menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada
faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi
karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir;
bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan
lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan
nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap.
Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti
kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku
berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah
aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat
kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat
dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak
sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah
tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah
kasih.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Luk. 4:18)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Tuhan telah mengutus Aku untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang miskin, *
dan memberitakan kebebasan kepada orang-orang
tawanan.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk 4:21-30)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Lukas.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Lalu Yesus memulai mengajar mereka, kata-Nya:
"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan
Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah
yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia
ini anak Yusuf?"
Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu
akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib,
sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini
juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar
yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada
nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar:
Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda
di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan
enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat
menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan
kepada salah seorang dari mereka, melainkan
kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah
Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang
kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka
yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang
Siria itu."
Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang
di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau
Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing
gunung, tempat kota itu terletak, untuk
melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan
lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan Injil yang mengisahkan
tentang keberadaan-Nya di kota asalnya, yaitu
Nazaret. Kisah ini berawal dari pembacaan Kitab
Yesaya yang menunjukkan bahwa Yesus datang untuk
membawa pembebasan. Yesus menegaskan bahwa
pada hari tersebut, ayat Kitab Suci dari Kitab Yesaya
itu tergenapi dalam diri-Nya.
Orang-orang sekampung-Nya merasa kagum kepada-
Nya. Mereka juga terheran-heran kepada kata-kata
indah yang diucapkan-Nya. Keheranan mereka ini
disebabkan karena mereka mengetahui siapa itu
Yesus. Menurut pandangan mata mereka, Yesus
adalah anak Yusuf, yang ada di tengah-tengah
mereka. Bagaimana Yesus bisa berbicara sedemikian
baik dan mengagumkan?
Yesus mengetahui kata hati mereka. Lalu Yesus
membandingkan reaksi mereka dengan reaksi dari
dua orang asing dalam Perjanjian Lama, yaitu
Naaman, orang Siria dan janda di Sarfat, di tanah
dekat Sidon. Kedua orang ini, yang bukanlah orang
Israel, mengetahui dan mengakui akan kebesaran
Tuhan-nya orang Israel. Maksud Yesus cukup jelas,
yaitu menyadarkan orang sekampung-Nya untuk
mengakui kebesaran Tuhan yang terjadi dalam dan
melalui diri-Nya.
Sayangnya mereka menolak Yesus. Bahkan mereka
mau membunuh-Nya. Reaksi ini amat berbeda dengan
reaksi dua orang asing di atas yang memuji Tuhan.
Itulah sebabnya Yesus meninggalkan kota asal-Nya
dan mulai berkarya di tempat lain.
Kita pun bisa menjadi salah satu dari orang-orang
Nazaret yang menolak Yesus. Salah satu sikap kita
menolak Yesus adalah ketika kita tidak lagi mengikuti
Sabda-Nya. Kita mengakui diri sebagai seorang
Kristen, Pengikut Kristus, tetapi cara hidup kita tidak
sesuai dengan apa ajaran yang diajarkan oleh Kristus.
Kita mengakui dengan mulut kita dan bahkan tahu
dengan baik akan Sabda Tuhan, tetapi kita tidak
melakukannya. Dengan cara seperti ini, kita
membiarkan Sabda Tuhan itu berlalu dari kita dan
tidak tinggal di dalam Nazaret hati kita.
Kita juga bisa menjadi orang Nazaret yang menolak
Yesus ketika dalam rumah kita, tidak ada lagi
kebiasaan berdoa, atau gambar-gambar dan simbol-
simbol rohani sudah tidak ada lagi. Kita tidak
diingatkan akan kehadiran Tuhan dalam seluruh hidup
kita. Sebaliknya, ketika kita membiasakan diri dan
keluarga kita untuk berdoa, menghormati simbol-
simbol rohani dalam rumah kita, maka kita sedang
menerima Tuhan yang hadir dan bersabda di dalam
sinagoga rumah kita.
Mari kita berusaha untuk membangun sinagoga
Nazaret rumah kita di atas dasar Sabda Tuhan dan
membiarkan Tuhan berbicara di dalamnya. Tuhan
memberkati.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, karena kita percaya akan
daya cipta cinta kasih sejati dari Allah Bapa, maka
beranilah kita memanjatkan doa kepada-Nya
dengan iman yang mantap.
P : Bagi para pemimpin Gereja yang kudus. Kita
memohonkan karunia Allah bagi mereka agar tidak
berhenti menyuarakan keadilan di tengah dunia dan
memikirkan kebaikan bersama, sekalipun harus
mengalami tantangan dan penolakan. Marilah kita
mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Kita berdoa agar
Allah membuka hati dan pikiran mereka supaya
menaruh perhatian dan melindungi kelompok-
kelompok kecil di dalam masyarakat yang
mengalami penolakan dari sesamanya. Marilah kita
mohon…
P : Bagi orang-orang yang tersingkir. Kita berdoa agar
Allah senantiasa menyertai mereka sehingga tidak
patah semangat dalam menghadapi berbagai
kesulitan dalam kehidupan dan mengutus orang-
orang yang memperhatikan mereka. Marilah kita
mohon….
P : Bagi kita. Kita berdoa agar Allah mendampingi kita
dalam usaha untuk mengasihi sesama tanpa
pamrih walaupun harus menghadapi berbagai
penolakan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa di surga, Engkau menaruh kasih sayang
kepada dunia dan penuh belas kasih terhadap
kami. Dengarkanlah doa-doa kami, sebab kami
berdoa kepada-Mu dalam Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Bapa, dengan
kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, telah
mengatur alam semesta dan menyediakan
keperluan makhluk ciptaan-Mu. Marilah kita memuji
Dia:
Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak
terselami, Engkau telah mengatur alam semesta
dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu.
Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu Kerajaan cinta
kasih, supaya dunia mengenal cinta-Mu dan semua
orang hidup rukun sebagai saudara. Maka kami
memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau telah menampilkan Yesus sebagai
Kebijaksanaan-Mu yang nyata. Dialah Jalan,
Kebenaran, dan Kehidupan. Hanya melalui Dia kami
dapat sampai ke kemuliaan abadi. Maka kami
memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, engkau
menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga
kami tidak disesatkan oleh kebijaksanaan yang
berasal dari dunia, dan kuasa kejahatan. Maka
kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian
bagi-Mu sambil bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu komuni yang bertemakan syukur.

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-
kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan
tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan
penyakit, doakanlah kami. Amin

20. AMANAT PENGUTUSAN


P : Kita semua berada di dalam keluarga kita masing-
masing. Mari kita saling mendukung agar
kehidupan iman kita menjadi kokoh dan nyata di
dalam keluarga kita. Semoga Yesus senantiasa
diterima di dalam keluarga kita. Ketika kita berdoa
bersama, itulah tandanya kita menerima kehadiran
Tuhan di dalam keluarga kita.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Tuhan, kami berterima kasih atas santapan Sabda-
Mu yang kami renungkan dalam perayaan ini.
Semoga kami senantiasa diteguhkan oleh Sabda-
Mu itu dan semakin terbuka untuk digerakkan oleh
Sabda-Mu. Buatlah agar kami saling mendukung
agar iman kami makin kokoh di tengah perjuangan
hidup kami setiap hari.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 27 Januari 2022


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai