Anda di halaman 1dari 13

9.

Analisa Per Ayat

Ayat yang ditafsir Kata yang perlu Langkah yang ditempuh Penjelasan
dijelaskan
18:1. Sesudah Yesus mengatakan Sesudah Yesus mengatakan Konteks jauh (Yohanes Rangkaian penderitaan Yesus dalam kisah ini telah
semuanya itu, keluarlah Ia dari semuanya (menyampaikan 12:20 - 17:26) awali dari Yohanes 12:20, pada saat itu Yesus memberitakan
situ bersama-sama dengan murid- ajaran, berdoa untuk murid- tentang kematianNya. Yesus mengatakan bahwa telah tiba
murid-Nya dan mereka pergi ke muridNya) waktunya bagi Anak Manusia dimuliakan (Yoh. 12:23).
seberang sungai Kidron. Di situ Meski sudah melakukan berbagai mujizat, sebagian
ada suatu taman dan Ia masuk ke Pemimpin Yahudi tetap tidak percaya kepada Yesus (Yoh.
taman itu bersama-sama dengan 12:37-41); ada yang percaya, namun takut berterus terang
murid-murid-Nya. karena takut dikucilkan (Yoh. 12:42-43).1
Pada pasal 13, Yesus membasuh kaki murid-
muridNya. Yang dalam keYahudian membasuh kaki adalah
sebuah tradisi seorang tuan rumah akan menyediakan air
untuk para tamu agar dapat membasuh kaki mereka, atau
seorang pelayan (hamba) untuk membasuh kaki para tamu,
untuk membersihkan kaki dari kotoran, sehingga mereka
layak untuk memasuki rumah dalam keadaan kaki yang
bersih.2 Begitu juga dalam Yoh. 1-17, Yesus membasuh kaki
murid-muridNya untuk membersihkan mereka dan
melayakkan mereka memasuki “rumah” Bapa yang Ia
persiapkan melalui kematianNya (Yoh. 13:31-33), melalui
hal ini juga Yesus menginginkan murid-muridNya
melakukan hal yang sama kepada orang lain. Bagi Yesus,
kematian-Nya tersebut merupakan cara Allah memuliakan
Anak Manusia.
Rangkaian kisah yang diawali dari Yohanes 12:20-
17:26 bertujuan untuk menunjukkan keteguhan Yesus
tentang siapa diriNya, bahwa Ia adalah Mesias yang tidak
1
Materi Pdt. Nurcahaya Gea, M.Th di mata kuliah Pengantar Perjanjian Baru II
2
Wikipedia, Pembasuhan Kaki, https://id.wikipedia.org (diakses pada 19 November 2021, pukul 17:15 WIB)

1
gentar menghadapi kematianNya.
keluarlah Ia dari situ Terjemahan Kata “kidron” dalam bahasa Yunani Κεδρών yang
bersama-sama dengan berarti murung, bergejolak; sebuah sungai di dekat
murid-murid-Nya dan Yerusalem. Sungai ini terletak di sebelah timur kota
mereka pergi ke seberang Yerusalem, satu-satunya jalan lintas menuju Bukut Zitun dan
sungai Kidron. Di situ ada Taman Getsemani. Kidron termasuk anak sungai, yang pada
suatu taman dan Ia masuk musim panas kering dan musim dingin penuh dengan air.
ke taman itu bersama-sama Sungai ini bermuara di Laut Mati.3
dengan murid-murid-Nya.
Analisa Bagi orang Yahudi, domba-domba Paskah yang telah
di sembelih di dalam Bait Suci, darahnya ditumpahkan di
atas mezbah sebagai persembahan kepada Allah. Jumlah
domba-domba yang dipotong untuk Paskah sangat banyak.
Dari mezbah itu ada sebuah saluran ke sungai Kidron, dan
melalui saluran itu darah domba-domba Paskah dialirkan
keluar. Ketika Yesus menyebrangi sungai Kidron, tentu
warnanya masih merah karena darah domba-domba yang
dikorbankan.4 Melalui aliran darah di sungai Kidron,
gambaran mengenai pengorbanan dan penderitaan Yesus
diperlihatkan.
Ia masuk ke taman itu Analisa Keberadaan murid-murid Yesus saat penangkapanNya
bersama-sama dengan menjadikan mereka sebagai saksi atas penderitaan yang
murid-murid-Nya. Yesus alami; mereka menjadi saksi akan keberanian Yesus
menghadapi kematianNya. Dengan begitu mereka akan
memiliki keyakinan yang teguh bahwa Yesus adalah
sungguh-sungguh sang Mesias.
“Sesudah Yesus mengatakan semuanya itu, keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ
ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.”
Kesimpulan : Setelah menyelesaikan tugasNya, sudah tiba saatnya bagi sang Mesias untuk menyongsong penderitaanNya.

3
Jonar Situmorang, Kamus Alkitab Dan Theologi (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2016). hlm. 232
4
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Yohanes Pasal 8-21 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008). hlm. 347

2
18.2. Yudas, yang Yudas, yang mengkhianati Konteks Jauh (Yohanes Pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas sudah
mengkhianati Yesus, tahu juga Yesus 13:21-30) diberitahu oleh Yesus dalam Yohanes 13:21 kepada murid-
tempat itu, karena Yesus sering muridNya. Yesus memberitahu mereka untuk
berkumpul di situ dengan murid- mempersiapkan para murid mengenai peristiwa yang akan
murid-Nya. terjadi terhadapNya. Pemberitahuan ini dilakukan Yesus
bukan hanya demi kebaikan murid-muridNya yang lain,
melainkan juga demi Yudas sendiri, agar ia menjadi sadar
akan peringatan tersbeut. Karena pada umumnya, jika
seseorang merencanakan hal jahat dan ketahuan sebelum
sempat melakukannya, ia akan membatalkan rencana
tersebut. Oleh sebab itu, melaui pemberitahuan oleh Yesus
akan penghianatan di antara murid-muridNya, Yesus
menginginkan Yudas mengurungkan niatnya agar
malapetaka yang lebih besar menimpa dirinya.
mengkhianati Terjemahan Kata “mengkhianati” dalam bahasa Yunani παραδίδωμι
yang berarti memberikan atau menyerahkan ke penjara atau
penghakiman.
Melalui pengkhianatan ini, Yudas berharap bahwa
Yesus bisa menunjukkan bahwa Ia adalah sang Mesias
Konteks Jauh (Yohanes seperti yang dipercayai oleh bangsa Israel, seorang yang
13:11) mampu membebaskan bangsa Israel dari segala penindasan
(yang pada saat itu bangsa Israel berada di bawah kuasa
bangsa Romawi).5
Yudas, tahu juga tempat itu, Analisa Yesus datang ke sebuah taman di dekat sungai
karena Yesus sering Kidron. Ia datang bukan untuk berdoa, melainkan untuk
berkumpul di situ dengan beristirahat setelah melakukan berbagai pengajaran. Ia
murid-murid-Nya. datang ke sebuah tempat yang biasa Ia datangi bersama
murid-muridNya, sebuah tempat yang diketahui oleh Yudas.
Melalui hal ini, Yesus ingin menunjukkan bahwa dalam
menyambut kematianNya, Ia tidak gentar. Ia justru berada di
tempat yang akan dengan mudah dihampiri oleh para prajurit
5
C. Groenen OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru (Yogyakarta: KANISUS, 1984). hlm. 53-55

3
untuk menangkapNya, bukannya bersembunyi.
“Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.”
Kesimpulan : Sang Mesias yang akan mengalami penderitaan dikhianati oleh muridNya, namun tidak melarikan diri dari bahaya pengkhianatan itu.
18:3. Maka datanglah Yudas juga Sepasukan prajurit dan Latar belakang Sepasukan prajurit yang dimaksud adalah para pasukan
ke situ dengan sepasukan prajurit penjaga-penjaga Bait Allah Romawi yang ditempatkan di benteng Antonia dekat Bait
dan penjaga-penjaga Bait Allah Allah. Mereka ini bertugas untuk menjaga keamanan di
yang disuruh oleh imam-imam dalam kota.6 Penjaga-penjaga Bait Allah adalah orang-orang
kepala dan orang-orang Farisi yang disuruh oleh imam-imam kepala. Baik pelayan-pelayan
lengkap dengan lentera, suluh dan rumah mereka maupun penjaga-penjaga istana yang adalah
senjata. orang Yahudi.7
Kedua kelompok ini saling berseteru, namun dalam
usaha untuk menangkap Yesus, mereka bekerja sama.
Dengan demikian, secara tidak langsung peristiwa
penangkapan Yesus telah memperdamaikan kedua kelompok
ini.
lentera, suluh dan senjata Analisa Meskipun ada cahaya dari bulan, mereka yang
menangkap Yesus masih membawa lentera dan suluh
sebagai penerang tambahan untuk bisa melihat Yesus
dengan jelas. Senjata yang mereka bawa berguna sebagai
persiapan jika Yesus kabur atau melawan. Karena
sebenarnya mereka sudah kalah, namun tetap berusaha
melawan Yesus dengan senjata yang mereka bawa, yaitu
Konteks Jauh (Matius 26:47;
pedang dan pentung.
Markus 14:43)
Dengan kenyataan bahwa untuk menangkap Yesus,
seorang anak tukang kayu, para imam kepala dan orang
Farisi mengutus sepasukan prajurit dan penjaga Bait Allah
yang lengkap dengan senjata, menunjukkan bahwa
sebenarnya mereka gentar terhadap kuasa yang dimiliki oleh
Yesus. Namun, karena masih memiliki keinginan untuk
membuat Yesus dihukum, mereka melakukan hal ini.
6
Howard Clark Kee, dkk, Alkitab Edisi Studi, Terj. LAI (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesis, 2010), hlm. 1764
7
Tafsiran Matthew Hendery

4
Mereka kalah secara rohani, oleh sebab itu mereka mencoba
melawan Yesus dengan senjata dunia.
“Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi
lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.”
Kesimpulan : Upaya untuk menangkap sang Mesias dilakukan dengan menghadangNya menggunakan senjata dunia.
18:4. Maka Yesus, yang tahu yang Maka Yesus, yang tahu Konteks Jauh (Yohanes
Yesus sudah mengetahui lebih dahulu penderitaan
akan menimpa diri-Nya, maju ke yang akan menimpa diri- 12:20) yang harus Ia hadapi. Meski mengetahui penderitaan seperti
depan dan berkata kepada mereka: Nya apa yang akan Ia tanggung, Ia tidak melarikan diri,
“Siapakah yang kamu cari?” melainkan membawa diri untuk menghadapi penderitaan itu.
Karena Yesus menyadari bahwa Ia datang ke dunia untuk
menderita.
Siapakah yang kamu cari? Analisa Yesus menghampiri mereka tidak dengan amarah atau
kata-kata kasar, melainkan dengan pertanyaan yang
disampaikan dengan lembut dan ramah. Karena Yesus
sendiri sudah tahu apa yang akan menimpa diriNya dan Ia
tidak terkejut dengan kehadiran mereka. Ia telah
mempersiapkan diriNya untuk penderitaan itu. Yesus sendiri
yang maju dan menyongsong penderitaanNya.
“Maka Yesus, yang tahu yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: “Siapakah yang kamu cari?”
Kesimpulan : Sang Mesias menyambut penderitaanNya dengan keberanian.
18:5. Jawab mereka: “Yesus dari Yesus dari Nazaret. Konteks Jauh (kitab Markus Menurut kitab Markus, sebutan ‘orang Nazaret’
Nazaret.” Kata-Nya kepada dan Matius) (Nazarenos) digunakan untuk Tuhan Yesus oleh roh-roh
mereka: “Akulah Dia.” Yudas jahat (Mrk. 1:24), orang banyak (Mrk. 10:47), dan hamba
yang menghianati Dia berdiri juga perempuan (Mrk. 14:67). Sedangkan di dalam kitab Matius,
disitu bersama-sama mereka. Lukas dan Yohanes biasanya digunakan kata Nazoraios. Di
dalam Perjanjian Baru gelar ini tidak pernah digunakan
kepada Tuhan tanpa nama ‘Yesus’ dan untuk menandakan
seseorang dengan tempat asalnya.8

8
A.F Walls, “Nazaret, Orang,” Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2003)., hlm. 143

5
Analisa Nama ini adalah nama yang bertujuan untuk
merendahkan Dia, untuk mengaburkan keberadaanNya
sebagai Mesias. Dengan sebutan ini, tampak jelas bahwa
mereka tidak mengenal Dia, karena jika mengenal Dia, maka
mereka tidak akan mau menganiaya sang Mesias.
Akulah Dia Analisa Pengakuan diri Yesus terhadap jawaban para prajurit
menunjukkan keberanianNya untuk mati. Ia tidak
menyangkal diri dan kabur, melainkan dengan tenang
mengakui bahwa diriNyalah yang sedang dicari oleh
sepasukan prajurit itu.
Para prajurit dan penjaga Bait Allah pasti sudah sering
melihat Yesus, namun pandangan mereka seperti terhalangi
oleh sesuatu yang membuat mereka tidak bisa mengenali
Yesus. Bahkan mereka telah membawa lentera dan suluh
sebagai penerang seharusnya cukup untuk bisa mengetahui
Yesus yang mereka cari. Yesus tidak lari dan mengambil
keuntungan dari ‘kebutaan’ mereka, melainkan melalui hal
ini Yesus menunjukkan kesediaanNya untuk menderita.
Yudas yang menghianati Analisa Yudas, sang murid yang mengkhianati Yesus yang
Dia berdiri juga disitu dahulu mengikuti dan berdiri bersama Yesus, kini berdiri
bersama-sama mereka. bersama orang-orang yang melawan Dia. Ia telah berbalik
dari jalan kebenaran kepada dosa. Ia tidak merasa malu
berhadapan dengan Gurunya dengan pengkhianatan yang ia
lakukan. Namun, penyataan diri Yesus, “Akulah Dia”
menjadi sebuah tamparan keras untuk Yudas yang
berkhianat, karena jawaban Yesus ini secara khusus
ditujukan kepada Yudas. Karena suara Kristus akan
terdengar lebih mengerikan bagi mereka yang murtad dan
menyimpang dari jalan kebenaran Kristus.
“Jawab mereka: “ Yesus dari Nazaret.” Kata-Nya kepada mereka: “Akulah Dia.” Yudas yang menghianati Dia berdiri juga disitu bersama-sama mereka.”
Kesimpulan : Mereka yang hendak menganiaya sang Mesias, tidak mengenal Dia, sehingga tidak merasa malu berhadapan denganNya.

6
18:6. Ketika Ia berkata kepada Ketika Ia berkata kepada Analisa Para pasukan yang datang untuk menangkap Yesus,
mereka: “Akulah Dia,” mereka: “Akulah Dia,” mundur dan jatuh ke tanah setelah Yesus menjawab mereka.
mundurlah mereka dan jatuh ke mundurlah mereka dan jatuh Ada kuasa dari perkataan yang diucapkan oleh Yesus. Yesus
tanah. ke tanah. tidak membuat mereka mundur dan jatuh dengan dorongan
atau senjata, hanya dengan sebuah jawaban sederhana,
“Akulah Dia”.
Konteks Jauh (Matius 14:27) Perkataan ini dalam Matius 14:27, memulihkan
semangat murid-muridNya. Dalam kisah ini, Petrus
memperoleh kekuatan untuk berjalan di atas air, meski
sempat goyah, murid-murid tetap mengakui bahwa Yesus
adalah Anak Allah. Perkataan yang memberikan kekuatan
kepada para murid, malah memukul jatuh musuh-musuh
Yesus. Ia memberikan kesempatan kepada mereka untuk
bertobat, tetapi mereka tetap mengeraskan hati dan
mengabaikan panggilan Yesus.
“Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.”
Kesimpulan : Ada kuasa yang dimiliki oleh Yesus, sehingga melalui jawabanNya, musuh-musuhNya terpukul mundur.
18:7. Maka Ia bertanya pula: Maka Ia bertanya pula: Analisa Setelah mereka jatuh di hadapan Yesus, Yesus tidak
“Siapakah yang kamu cari?” Kata “Siapakah yang kamu cari?” mengolok-olok mereka, tetapi memandang mereka sebagai
mereka: “Yesus dari Nazaret.” Kata mereka: “Yesus dari orang-orang yang kebingungan, dan kembali menanyakan
Nazaret.” pertanyaan yang sama, “Siapakah yang kamu cari?”, ketika
mengulangi pertanyaan ini, Yesus berusaha mendekati hati
mereka, mencoba menyadarkan mereka akan kekeliruan
mereka, namun mereka tetap mengeraskan hati dan mereka
memberikan jawaban yang sama, “Yesus dari Nazaret.”
Mereka tetap menyebut Yesus dengan sebutan penghinaan
itu, mereka sama sekali tidak mau mengakui bahwa Yesus
adalah Mesias.
“Maka Ia bertanya pula: “Siapakah yang kamu cari?” Kata mereka: “Yesus dari Nazaret.”
Kesimpulan : Para prajurit dan penjaga Bait Allah tetap mengeraskan hati mereka dan tidak mau memandang Yesus sebagai Mesias.
18:8. Jawab Yesus: “Telah Jawab Yesus: “Telah Konteks Perikop (Yohanes Penulis Yohanes dalam ayat 8 ini menunjukkan
Kukatakan kepadamu, Akulah Kukatakan kepadamu, 18:5-6) kekonsistenannya dengan pernyataannya tentang Yesus yang

7
Dia. Jika Aku yang kamu cari, Akulah Dia. Jika Aku yang tidak gentar dan takut dalam ketakutan atau dalam bahaya.
biarkanlah mereka ini pergi.” kamu cari, biarkanlah Dari ayat 5 dan 6 sebelumnya Yesus telah bertanya dan
mereka ini pergi.” menjawab dan mereka sebanyak 2 kali. Yesus sudah
mengerti siapa yang mereka cari, namun Yesus mengulangi
pertanyaan ini untuk menyatakan bahwa dia tidak takut dan
tidak akan melarikan diri. Ayat ini hendak menyatakan
pergumulan jemaat pada masanya. Dimana masih banyak
kaum Yahudi yang tidak percaya bahwa Yesus adalah
Mesias. Melalui ayat ini Yohanes dengan penuh keyakinan
menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias. Hal ini juga
sebagai peralihan permintaanNya supaya murid-muridNya
bebas pergi dalam hal ini Yesus peduli dengan keselamatan
jasmani murid-muridNya.
“Jawab Yesus: “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”
Kesimpulan : Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Dialah Mesias.
18:9. Demikian hendaknya supaya Demikian hendaknya Konteks jauh (Yohanes Ayat 9 ini merupakan puncak dari cerita dalam
genaplah firman yang telah supaya genaplah Firman 17:12) perikop ini. Kata demikian menunjukkan tujuan dari ayat-
dikatakan-Nya: “Dari mereka yang telah dikatakan-Nya ayat sebelumnya. Ayat ini merupakan penggenapan
yang Engkau serahkan kepada- pernyataan Yesus dalam Yohanes 17:12 (bdk. Mzm. 41:10,
Ku, tidak seorang pun kubiarkan Yoh. 13:18) tentang doanya untuk murid-muridNya. Hal ini
binasa.” merupakan bentuk ketaatan Yesus terhadap kehendak Bapa
di sorga yang telah mengutus Yesus ke dunia.
“Dari mereka yang Engkau Konteks Jauh Ayat ini merujuk pada keselamatan kekal yang
serahkan kepada-Ku, tidak a. Yohanes 6:39 disediakan oleh Yesus Kristus melalui kebangkitan-Nya.
seorang pun kubiarkan b. Yohanes10:27-28 Kalimat “yang engkau serahkan kepadaku itu adalah tertuju
binasa.” c. Yohanes 17:12 pada orang-orang mau mengikut Yesus dan kepada mereka
akan diberi hadia terindah dari Yesus yaitu bahwa mereka
tidak akan binasa melainkan diselamatkan” (Yoh. 10:27-
28).

8
Terjemahan Binasa artinya Yunani "ἀπόληται", apolētai, bentuk
pasif masa depan dari kata "ἀπόλλυμι", apollumi;
"menghancurkan, membinasakan"). Suatu kata (apoleia)
dengan arti 'kebinasaan', yang khas mengenai nasib orang
fasik, yang tidak akan mewarisi hidup yang kekal.9
Ungkapan kebinasaan ini juga digunakan oleh Yesus
dalam pasal 17:12 pada saat ia berdoa untuk murid-murid-
Nya, dan secara tidak langsung ungkapan binasa yang
dikatakan Yesus itu tertuju pada Yudas yang adalah seorang
murid-Nya juga. Hal ini mungkin ditujukan kepada Yudas
karena penghianatan yang Ia lakukan.
Analisa Dengan ini, Yesus memberikan jaminan bahwa
perkataanNya akan digenapi sepenuhnya. Penggenapan itu
bukan hanya untuk para murid yang saat itu bersama
denganNya, melainkan juga untuk semua orang yang
percaya kepadaNya. Yesus tidak membiarkan para murid
menghadapi bahaya, meski diriNya sedang dihadang oleh
penderitaan.
“Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun kubiarkan
binasa.”
Kesimpulan : Sang Mesias memiliki kuasa untuk menggenapi perkataan mengenai diriNya saja yang akan menghadapi penderitaan.
18:10. Lalu Simon Petrus, yang Lalu Simon Petrus, yang Analisa Dalam keadaan yang menegangkan tersebut seorang
membawa pedang, menghunus membawa pedang, murid Yesus yaitu Petrus kelihatannya masih belum
pedang itu, menetakkannya menghunus pedang itu, mengerti apa yang terjadi sehingga ia melakukan perlawanan
kepada hamba Imam Besar dan menetakkannya kepada dan mengeluarkan pedang yang sudah kian dibawanya serta
memutuskan telinga kanannya. hamba Imam Besar dan memotong telinga salah seorang hamba imam besar orang
Nama hamba itu Malkhus. memutuskan telinga Yahudi. Petrus mengira bahwa apa yang dilakukannya
kanannya. Nama hamba itu dengan maksud untuk melindungi Yesus. Dengan adanya
Malkhus. perlawanan tersebut maka, terjadilah kerusuhan dan
peperangan. Usaha Petrus dalam melakukan perlawanan
tersebut dalam ayat ini tidak berhasil. Hal ini menunjukkan
9
J.D Douglas, “Binasa, Kebinasaan,” Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2005). Hlm. 194

9
bahwa di mata Petrus sebagai orang Yahudi bahwa Yesus
adalah seorang yang diutus menjadi raja orang-orang Yahudi
dan pastinya Yesus akan ikut melindungi dirinya dengan
melakukan peperangan.
Konteks Jauh (Lukas 22:36- Pertanyaanya mengapa Petrus membawa pedang
38) kemana-mana? Di dalam kitab Injil Lukas 22:36-38
memberikan keterangan bagaimana mereka bisa mempunyai
pedang yang nantinya petrus gunakan untuk perlawanan.
Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa supaya tujuan dan apa
yang dikatakan Yesus mengenai penderitaan-Nya dan
menjelang kematian-Nya benar-benar tergenapi.
memutuskan telinga Analisa Tindakan Petrus ini adalah tindakan yang gegabah dan
kanannya membahayakan diri sendiri serta murid-murid yang lain
terhadap amukan orang-orang yang datang untuk mengkap
Yesus. Jika saja Petrus berhasil melukai Malkhus lebih dari
telinga kanannya, mungkin saja akan terjadi keributan
karena para prajurit pasti akan menyerang murid-murid dan
membunuh mereka, serta menuduh Yesus sebagai seseorang
yang mengajarkan hal buruk kepada murid-muridNya.
Tubuh bagian kanan bagi orang Yahudi lebih berharga
dibandingkan tubuh bagian kiri. Telinga kanan yang
diputuskan membuat Malkhus kehilangan bagian tubuhnya
yang berharga. Oleh sebab itu, Petrus memutuskan telinga
kanan Malkhus tidak hanya sekadar memberikan rasa sakit,
tetapi untuk mempermalukannya.10
Malkhus Terjemahan Malkhus dalam bahasa Yunani, Malkhos; dari bahasa
Ibrani, Melekh, yang berarti Raja.
Konteks Jauh (Lukas 22:50- Malkhus adalah seorang hamba Imam Besar, hamba
51) seorang yang memiliki jabatan utama dalam kebaktian
korban Israel, diputuskan telinga kananNya oleh Petrus.
Dalam Lukas 22:50-51 diceritakan bahwa Yesus menjamah
10
Johar T.H Situmorang, Via Dolorosa Membawa Kemenangan (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2011)., hlm. 79

10
telinganya dan menyembuhkan. Melalui hamba Imam Besar
ini, kuasa sang Mesias, dinyatakan. Kesempatan bagi Yesus
menunjukkan kuasaNya menjadi kesempatan yang berakibat
lebih baik bagi kemuliaanNya, bahkan di antara musuh-
musuhNya.
“Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama
hamba itu Malkhus.”
Kesimpulan :
18:11. Kata Yesus kepada Petrus: Kata Yesus kepada Petrus: Analisa Tindakan Petrus bertentangan dengan rencana Allah
“Sarungkan pedangmu itu; “Sarungkan pedangmu itu; tentang kematian Yesus Kristus untuk menebus umat
bukankah Aku harus minum manusia. Sehingga Yesus menegur Petrus dan menyuruhnya
cawan yang diberikan Bapa untuk kembali menyarungkan pedangnya. Peringatan ini
kepada-Ku?” berupa teguran yang lembut, karena Ia tahu bahwa semangat
Petrus yang berlebihanlah yang mendorongnya melakukan
tindakan yang tidak bijaksana. Kristus tidak memperbesar
masalah ini. Ia hanya meminta supaya Petrus jangan berbuat
seperti itu lagi. Banyak orang berpikir bahwa kepedihan dan
kesedihan yang mereka alami tentunya dapat dijadikan
alasan untuk membenarkan tindakan mereka yang penuh
amarah dan kesembronoan. Namun, di sini Kristus memberi
contoh kepada kita semua tentang kesabaran dan kelembutan
di tengah penderitaan. Petrus harus menyarungkan
pedangnya, karena pedang Roh-lah yang seharusnya ia
gunakan
cawan Terjemahan Kata cawan dalam bahasa Yunani, potȇrion mengacu
pada cangkir minuman dari berbagai jenis. Cwan yang
digunakan pada Perjamuan Akhir mungkin adalah jenis
mangkuk tembikar, daya isinya cukup untuk memenuhi
kebutuhan para murid.
Dalam Alkitab, cawan mengandung arti kiasan, yakni
terhisab beroleh berkat malapetaka yang diganjarkan kepada
seseorang atau bangsa. Atau pemilihan dan penentuan ilahi

11
akan nasib.11
Analisa Yesus menerima takdirnya, Ia harus meminum cawan
yang diberikan Bapa kepadaNya. Ia harus mengalami dan
menanggung penderitaan itu. Tidak dengan rasa takut dan
keinginan untuk lari, melainkan dengan keberanian dan
penyerahan diri penuh kepada Bapa.
“Kata Yesus kepada Petrus: “Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
Kesimpulan : Yesus menyatakan bahwa ia akan menghadapi penderitaan.

10. Kesimpulan

Yesus, sang Mesias akan mendapat kemuliaanNya melalui penderitaan yang Ia hadapi. Yesus hadir bukan sebagai Mesias yang
hanya melakukan mujizat, tetapi Ia tampil sebagai keajaiban itu sendiri. Ia harus menderita dan dipermalukan oleh pasukan tentara Romawi
dan penjaga Bait Allah. Ia tidak diakui sebagai sang Mesias oleh mereka. Tetapi, tanpa gentar dan rasa takut, Yesus menyongsong
penderitaan itu dan menyerahkan diri. Meski mampu untuk meloloskan diri dari maut yang menghadang, Yesus memilih untuk menghadapi
maut itu, untuk menggenapi apa yang telah ditentukan Bapa terhadap dirinya.

11
A.R Millard, “Cawan,” Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2005)., hlm. 212

12

Anda mungkin juga menyukai