Anda di halaman 1dari 10

Nama : 1.

Meliana Carolina Putri Waruwu

2. Mentalines Zendratö

Semester/Jurusan : V-A/Teologi

Mata Kuliah : Hermeneutik PB II

Dosen Pengampu : Pdt. Nurcahaya Gea, M.Th

YOHANES 18 : 1 – 11

Yesus ditangkap

1. Isi Kitab Perikop


Di dalam Yohanes 18:1-11, adalah saat dimana Yesus, sang Mesias itu
menghadapai musuhNya. Di dalam perikop ini, hari yang dinantikan oleh Yesus telah tiba.
Waktu dimana Ia akan “meminum cawan” yang diberikan Bapa kepadaNya (ayat 11).
Perikop ini menujukkan bagaimana Yesus dengan berani untuk maju menantang
kematianNya sendiri. Perikop ini menjadi awal mula kisah akhir hidup Yesus di dunia.
Perikop ini mengisahkan bahwa Yesus yang sedang bersama dengan muridnya didatangi
oleh sepasukan bersenjata dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam
kepala dan orang-orang Farisi.
Rangkaian peristiwa dalam Yohanes 18:1-11 sudah dimulai dari Yohanes 12:20,
yang mempersiapkan diri Yesus untuk masuk ke dalam penderitaan. Rentetan peristiwa
hingga kepada Yohanes 18:1-11 menunjukkan keteguhan Yesus tentang siapa diriNya. Ia
tidak gentar untuk mnghadapi kematianNya dan membawa kepada kemuliaan Yesus di
dalam penderitaan yang Ia alami. Yesus menjadi penggenapan atas Hamba yang menderita
di dalam Yesaya 53. Melalui penderitaan dan kematian Yesus, Ia hendak mempersiapkan
tempat bagi orang yang percaya kepadaNya. 1 Di dalam Injil Yohanes, terutama perikop
yang ditafsir ingin menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya Mesias yang membuat
mujizat, melainkan menunjukkan bahwa Yesus sendirilah keajaiban itu sehingga banyak
orang percaya kepadaNya.

2. Analisa Sastra Kitab


Sastra Injil Yohanes adalah jenis sastra Injil yang berasal dari kata Euanggelion
(ευαγγελιον) yang berarti kabar sukacita atau kabar kemenangan seorang tokoh yang
berhasil mengalahkan takdirnya dan menjadi seorang yang melampaui akal manusia.
Sastra Euanggelion adalah sastra orang Yunani yang berisikan tentang kisah para dewa
ataupun anak dewa yang mengandung aspek biografis serta kisah kepahlawanannya. Yang
kemudian diadopsi oleh gereja untuk menunjukan kemenangan Yesus, sehingga
kemenangan itu disebut sebagai Injil (kabar sukacita).

1
Materi Pdt. Nurcahaya Gea, M.Th di mata kuliah Pengantar Perjanjian Baru II

1
Tujuan penulisan Injil Yohanes dapat kita lihat secara jelas dalam Yohanes 20:30-
31 yaitu “supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya imanmu
memperoleh hidup dalam namanya” dan juga dalam Yohanes 3:16 “… , supaya setiap
orang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Injil
Yohanes ditulis untuk memperbaiki padangan-pandangan yang salah dan palsu tentang
Yesus yang dianut orang Yahudi pada saat itu, dan sebagai polemik dalam menentang
bahaya ajarah Gnostik kala itu, sehingga Injil Yohanes juga disebut sebagai kitab
Apologet (kitab yang berisikan pembelaan akan keraguaan bahwa Yesus adalah Mesias).
Di dalam Yohanes 18:1-11 yang menjadi lawan Yesus adalah Yudas; murid Yesus
sendiri yang mengkhianatiNya, serta para imam-imam kepala dan orang Farisi yang
menyuruh prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah untuk menangkap Yesus. Untuk
menghadapi mereka, Yesus tidak gentar. Ia dengan berani maju menghadapi para prajurit
dan penjaga-penjaga Bait Allah yang mencarinya. Dengan jelas dan tegas Ia mengatakan
bahwa diriNyalah Yesus yang sedang dicari oleh prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah.
Kemenangan Yesus dalam perikop yang kelompok tafsir adalah bahwa Ia mempercayakan
hidupNya kepada arah yang telah ditetapkan oleh Bapa kepadaNya. Dengan tidak gentar
Ia maju dan menantang kematianNya sendiri. Dengan ini, Yesus menunjukkan bahwa
kematianNya tidak terjadi karena keinginan orang-orang yang mencari diriNya, melainkan
Yesus sendiri yang menyerahkan diri tanpa ragu. Tidak seperti kitab Matius, Markus, dan
Lukas yang mengisahkan tentang Yesus yang berdoa di taman Getsemane; menunjukkan
sisi kemanusiaan Yesus. Di dalam Yohanes tidak ada kisah yang menunjukkan sisi
kemanusiaan Yesus, karena penulis menuliskan kisah ini untuk menjawab segala keraguan
tentang kemesiasan Yesus.

3. Analisa Struktur
Struktur kitab Injil Yohanes terbagi kedalam 4 bagian bagian.
a. Kitab ini dimulai suatu pengantar yang memperkenalkan siapakah Yesus yang
sebenarnya sebagai tokoh yang merangkum langit dan bumi, sorga dan dunia
(Yohanes 1:1-18), kemudian dilanjutkan dengan pengantar khas Kristen yaitu tentang
kesaksian Yohanes dan murid-murid Yesus yang pertama (Yohanes 1:19-51).
b. Kisah pelayanan Yesus dengan sejumlah cerita tujuh tanda-tanda pekerjaan dan
perkataan Yesus, seperti: Tanda perkawinan di Kana, Yesus menyembuhkan anak
Pegawai Istana, Yesus menyembuhkan seorang yang sakit, Yesus memberi makan
5000 orang, Yesus berjalan di atas air, Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak
lahir, Yesus membangkitkan Lazarus (Yohanes 2:1-11:44).
c. Cerita hari-hari terakhir Yesus, cerita yang mengenai persiapan diri Yesus untuk
masuk ke dalam penderitaan (Yohanes 11:45-17:26).
d. Diakhiri dengan cerita tentang kesengsaraan, kematian dan kebangkitan Kristus serta
kisah Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya (Yohanes 18-21).

Dari keseluruhan struktur kitab injil Yohanes, Penafsir menafsir bagian struktur
kitab keempat yang memuat kisah kesengsaraan, kematian dan kebangkitan Yesus,
yakni Yohanes 18:1-11 yaitu tentang “Yesus di Tangkap” yang menunjukkan
keberanian Yesus menantang kematianNya sendiri.

2
4. Analisa Bentuk (Yohanes 18:1-11)
Analisa bentuk dari perikop ini adalah Cerita Tentang Yesus (mengenai
kesengsaraan Yesus). Rangkaian kisah kesengsaraan Yesus muncul sebagai penjelasan
akan penyaliban Yesus yang bagi orang Yahudi merupakan batu sandungan dan bagi
orang bukan Yahudi merupakan suatu kebodohan (1 Korintus 1:23). Melalui kisah ini
diterangkan bahwa kesengsaraan Yesus serta kematian Yesus adalah sesuai dengan
kehendak Allah dan Ia disalibkan sebagai orang yang tidak bersalah.

5. Analisa Terjemahan

Teks LAI Teks Interlinier Terjemahan Langsung


18:1. Sesudah Yesus 18:1. Setelah mengatakan
mengatakan semuanya itu, hal-hal ini Yesus keluar
keluarlah Ia dari situ bersama murid-murid-Nya ke
bersama-sama dengan murid- seberang sungai kecil/lembah
murid-Nya dan mereka pergi sempit Kidron di mana ada
ke seberang sungai Kidron. sebuah taman, Ia dan murid-
Di situ ada suatu taman dan murid-Nya masuk ke
Ia masuk ke taman itu dalamnya.
bersama-sama dengan murid-
murid-Nya.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18.2. Yudas, yang 18:2. Adapun Yudas orang
mengkhianati Yesus, tahu yang mengkhianati Yesus
juga tempat itu, karena Yesus tahu juga tempat itu, karena
sering berkumpul di situ Dia sering berkumpul di situ
dengan murid-murid-Nya. dengan murid-murid-Nya.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:3. Maka datanglah Yudas 18:3. Maka Yudas +datang
juga ke situ dengan ke situ dengan speira2 dan
sepasukan prajurit dan petugas-petugas/Sanhendrin
penjaga-penjaga Bait Allah itu dari imam-imam kepala
yang disuruh oleh imam- dan dari orang-orang Farisi
imam kepala dan orang- dengan lentera-lentera dan
orang Farisi lengkap dengan obor-obor/pelita-pelita dan
lentera, suluh dan senjata. senjata-senjata.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:4. Maka Yesus, yang tahu 18:4. Lalu Yesus yang tahu
yang akan menimpa diri- semua akan datang pada Dia
Nya, maju ke depan dan keluar dari murid-murid-Nya
berkata kepada mereka: dan berkata kepada mereka,
“Siapakah yang kamu cari?” Siapakah yang kamu cari?
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.

2
Speira adalah satuan militer yang biasanya terdiri dari 600 orang prajurit.

3
18:5. Jawab mereka: “ Yesus 18.5. Mereka menjawab
dari Nazaret.” Kata-Nya kepada-Nya, Yesus orang
kepada mereka: “Akulah Nazaret, Ia berkata kepada
Dia.” Yudas yang mereka, Akulah Dia,
menghianati Dia berdiri Adapun juga Yudas itu
juga disitu bersama-sama orang yang mengkhianati
mereka. Dia berdiri bersama
mereka.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:6. Ketika Ia berkata 18:6. Lalu ketika Ia berkata
kepada mereka: “Akulah kepada mereka, Akulah
Dia,” mundurlah mereka Dia, mereka mundur dan
dan jatuh ke tanah. jauh ke tanah.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:7. Maka Ia bertanya pula: 18:7. Lalu Ia menanyai
“Siapakah yang kamu mereka pula, Siapa yang
cari?” Kata mereka: kamu cari? Lalu mereka
“Yesus dari Nazaret.” itu berkata, Yesus orang
Nazaret.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:8. Jawab Yesus: “Telah 18:8. Yesus Menjawab, Aku
Kukatakan kepadamu, telah mengatakan
Akulah Dia. Jika Aku kepadamu bahwa Akulah
yang kamu cari, Dia. Maka jika Aku kamu
biarkanlah mereka ini cari, biarkanlah orang-
pergi.” orang ini pergi;
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:9. Demikian hendaknya 18:9. supaya dipenuhi sabda Λπωλεσα : kebinasaan
supaya genaplah firman yang Ia telah mengatakan,
yang telah dikatakan-Nya: orang-orang yang telah
“Dari mereka yang Engkau berikan kepada-
Engkau serahkan kepada- Ku tidak +seorang pun
Ku, tidak seorang pun Aku kehilangan dari
kubiarkan binasa.” mereka.
Keterangan : berdasarkan hasil terjemahan teks yang ditafsir oleh penafsir dengan
memperbandingan terjemahan LAI dan Interlinear, maka penafsir lebih memilih terjemahan
LAI, sebab lebih mudah dimengerti. Di dalam terjemahan LAI, menunjukkan lebih jelas
kehendak Yesus terhadap murid-muridNya, yang tidak akan membiarkan mereka binasa.
18:10. Lalu Simon Petrus, 18:10. Lalu Simon Petrus
yang membawa pedang, yang membawa pedang
menghunus pedang itu, menghunus nya lalu
menetakkannya kepada menetakkannya ke hamba
hamba Imam Besar dan imam besar dan
memutuskan telinga memutuskan telinga kanan
kanannya. Nama hamba nya; adapun hamba +itu
itu Malkhus. bernama Malkhus.

4
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:11. Kata Yesus kepada 18:11. Maka berkata Yesus
Petrus: “Sarungkan kepada Petrus,
pedangmu itu; bukankah Letakkanlah pedang itu ke
Aku harus minum cawan dalam sarung; bukankah
yang diberikan Bapa Aku harus meminum
kepada-Ku?” cawan yang telah pasti
Bapa memberikan nya
kepada-Ku?
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan
Interlinier karena menunjukkan bahwa “cawan” yang diminum Yesus diberikan oleh Bapa
dan sudah pasti Ia harus meminumnya.

6. Analisa Teks Kuno ayat 5

Variasi Teks A Variasi Teks B Variasi Teks C


Έγώ είμι (Égó eími) ό Ίησοΰς, Έγώ είμι (ó Έγώ είμι Ίησοΰς (Égó eími
Íesoǘs, Égó eími) Íesoǘs)

Kata ini bernilai C, dan Naskah lain menggunakan Naskah lain menggunakan
artinya: Akulah Dia (kata kata ó Íesoǘs, Égó eími, kata Égó eími Íesoǘs, artinya:
ganti utama dari orang artinya: Yesus, Akulah Dia. Akulah Yesus. Naskah ini
pertama saya (hanya Kata dalam naskah ini disimpan di Roma dalam
diungkapkan ketika tegas)). memiliki makna yang sama kodeks Vaticanus yang
Terdapat dalam naskah- dengan variasi teks (A), ditulis/disalin pada abad ke-
naskah Yunani salinan, Yesus yang dicari oleh para 4, juga terjemahan paling
naskah paling kuno adalah prajurit menegaskan bahwa kuno terdapat dalam
Papirus 60, terjemahannya dirinya adalah orang yang terjemahan Italia Tua (Ego
juga terdapat dalam mereka cari. Terjemahan ini sum Iesus autem) yang ditulis
kodeks Claramontanus terdapat dalam terjemahan skeitar tahun 200 M.
yang disimpan di Paris dan Italia Tua yang ditulis sekitar
tahun 200 M, terjemahan
ditulis pada abad ke-6,
Vulgata yang ditulis sekitar
terjemahannya juga
tahun 400-an M, terjemahan
terdapat dalam terjemahan
Syiria Pashita, dan
kuno (Italia Tua, yang terjemahan Coptik.
ditulis pada tahun 200 M),
terjemahan Syiria Pashita
yang ditulis sekitar tahun
200 M, terjemahan
Coptik/Mesir yang ditulis
sekitar tahun 200 M, juga
dalam terjemahan Origen
dan Augustine.
Ketiga variasi dalam teks ini tidak menunjukkan perbedaan. Ketiga variasi sama-sama
menunjukkan bahwa Yesus sendiri dengan berani mengakui diri di hadapan para prajurit
yang mencarinya.

5
7. Analisa Sumber dan Redaksi

Matius 26:47-56 Markus 14:43-50 Lukas 22:47-53 Yohanes 18:1-11


47 Waktu Yesus 43 Waktu Yesus masih 47 Waktu Yesus 1 Setelah Yesus
masih berbicara berbicara, muncullah masih berbicara mengatakan
datanglah Yudas, Yudas, salah seorang datanglah semuanya itu
salah seorang dari dari kedua belas murid serombongan orang, keluarlah Ia dari
kedua belas murid itu, dan bersama-sama sedang murid-Nya situ bersama-sama
itu, dan bersama- dia serombongan orang yang bernama dengan murid-
sama dia yang membawa Yudas, seorang dari murid-Nya dan
serombongan besar pedang dan pentung, kedua belas murid mereka pergi ke
orang yang disuruh oleh imam- itu, berjalan di depan seberang sungai
membawa pedang imam kepala, ahli-ahli mereka. Yudas Kidron. Disitu ada
dan pentung, Taurat dan tua- mendekati Yesus suatu taman dan Ia
disuruh oleh imam- tua. 44 Orang yang untuk mencium-Nya. masuk ke taman itu
imam kepala dan menyerahkan Dia telah 48 Maka kata Yesus bersama dengan
tua-tua bangsa memberitahukan tanda kepadanya: "Hai murid-murid-Nya. 2
Yahudi. 48 Orang ini kepada mereka: Yudas, engkau Yudas, yang
yang menyerahkan "Orang yang akan menyerahkan Anak menghianati Yesus,
Dia telah kucium, itulah Dia, Manusia dengan tahu tepat itu,
memberitahukan tangkaplah Dia dan ciuman?" 49 Ketika karena Yesus sering
tanda ini kepada bawalah Dia dengan mereka, yang berkumpul disitu
mereka: “ orang selamat." 45 Dan bersama-sama dengan murid-
yang akan kucium ketika ia sampai di situ dengan Yesus, murid-Nya. 3 Maka
itulah Dia, ia segera maju melihat apa yang datanglah Yudas
tangkaplah Dia. 49 mendapatkan Yesus akan terjadi, juga kesitu dengan
Dan segera ia maju dan berkata: "Rabi,  " berkatalah mereka: sepasukan prajurit
mendapatkan Yesus lalu mencium Dia.  "Tuhan, mestikah dan penjaga-
dan berkata: “Salam 46 Maka mereka kami menyerang penjaga Bait Allah
Rabi,” lalu memegang Yesus dan mereka dengan yang disuruh oleh
mencium Dia. 50 menangkap-Nya. pedang? 50 Dan imam-imam kepala
Tetapi Yesus 47 Salah seorang dari seorang dari mereka dan orang-orang
berkata kepadanya: mereka yang ada di menyerang hamba Fasiri lengkap
“Hai teman, untuk situ menghunus Imam Besar sehingga dengan lentera 4
itukah engkau pedangnya, lalu putus telinga Maka Yesus, yang
datang?” maka menetakkannya kepada kanannya." 52 Maka tahu semua yang
majulah mereka hamba Imam Besar Yesus berkata akan menimpa diri-
memegang Yesus sehingga putus kepada imam-imam Nya, maju ke depan
dan menangkap- telinganya. 48 Kata kepala dan kepala- dan berkata kepada
Nya. 51 Tetapi Yesus kepada kepala pengawal Bait mereka: “siapakah
seorang dari mereka mereka: "Sangkamu Allah   serta tua-tua yang kamu cari?” 5
yang menyertai Aku ini penyamun, yang datang untuk Jawab mereka: “
Yesus mengulurkan maka kamu datang menangkap Dia, Yesus dari
tangannya lengkap dengan kata-Nya: "Sangkam Nazaret.” Kata-Nya
menghunus pedang dan pentung u Aku ini penyamun, kepada mereka:
pedangnya dan untuk menangkap maka kamu datang Akulah Dia.”
menetakkannya Aku?  49 Padahal tiap- lengkap dengan Yudas yang
kepada hamba tiap hari pedang dan pentung? menghianati dia

6
Imam Besar Aku ada di tengah- 53 Padahal tiap-tiap berdiri juga disitu
sehingga putus tengah kamu mengajar hari Aku ada di bersama-sama
telinganya. 52 Maka di Bait Allah,  dan tengah-tengah kamu mereka. 6 Ketika Ia
kata Yesus kamu tidak menangkap di dalam Bait berkata kepada
kepadanya: Aku. Tetapi haruslah Allah,   dan kamu mereka: “Akulah
“masukkan pedang digenapi  yang tertulis tidak menangkap Dia,” mundurlah
itu kembali ke dalam Kitab Suci." Aku. Tetapi inilah mereka dan jatuh ke
dalam sarungnya, 50 Lalu semua murid saat kamu,   dan tanah. 7 Maka Ia
sebab barang siapa itu meninggalkan Dia inilah kuasa bertanya pula:
meenggunakan dan melarikan diri. kegelapan itu. “Siapa yang kamu
pedang, akan binasa cari?” Kata mereka
oleh pedang. 53 Yesus dari Nazaret.
Atau kau sangka 8 Jawab Yesus:
bahwa Aku tidak “telah kukatakan
dapat berseru kepadamu, Akulah
kepada Bapa-Ku, Dia. Jika Aku yang
supaya ia segera kamu cari,
mengirim lebih dari biarkanlah mereka
dua belas pasukan ini pergi.”
malaikat membantu 9 Demikian
Aku? 54 Jika hendaknya supaya
begitu, genaplah Firman
bagaimanakah akan yang telah
digenapi yang dikatakan-Nya: dari
tertulis dalam Kitab mereka yang
Suci, yang Engkau serahkan ke
mengatakan, bahwa pada-Ku tidak
harus terjadi seorang pun
demikian?” 55 Pada kubiarkan binasa.
saat itu Yesus 10 Lalu Simon
berkata kepada Petrus yang
orang banyak: membawa pedang
“sangkamu aku ini menghunus pedang
penyamun, maka itu. menetakkannya
kamu datang kepada hamba
lengkap dengan Imam Besar dan
pedang dan pentung memutuskan telinga
untuk menangkap kanannya. Nama
Aku? Padahal tiap- hamba itu Malkhus.
tiap hari Aku duduk 11 Kata Yesus
mengajar di Bait kepada Petrus:
Allah, dan kamu “sarungkan
tidak menangkap pedangmu itu;
Aku. 56 Akan tetapi bukankah aku harus
semua ini terjadi minum cawan yang
supaya genap yang diberikan Bapa
ada tertulis dalam Kepada-Ku:?”
kitab Nabi-nabi.”
Lalu semua murid
itu meninggalkan

7
Dia dan melarikan
diri.

Keterangan :

a. Warna merah muda menyatakan bahwa kalimat tersebut terdapat dalam kitab
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes
b. Warna hijau menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam kitab
Matius, Markus, dan Lukas
c. Warna biru muda menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Matius dan Lukas
d. Warna abu-abu menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Matius dan Markus
e. Warna merah menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam kitab
Yohanes
f. Warna Ungu Tua menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Matius
g. Warna biru tua menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Lukas

8. Analisa Latar Belakang


1. Analisa latar belakang
Tulisan injil Yohanes sangat kaya dengan pola pikiran Yunani (Helenistik)
terutama aliran pemikiran gnostik seperti adanya istilah logos, terang, dunia atas dan
dunia bawah. Periode penulisan injil Yohanes sekitar tahun 100 Masehi memang
sudah terjadi percampuran berbagai aliran agama seperti ke-Yahudian, Ke-Yunanian,
Gnostik dan Kekristenan.3
a. Penulisan, waktu penulisan dan tempat penulisan
Informasi yang pasti tentang siapa yang menulis injil Yohanes belumlah
jelas, menurut tradisi yang berkembang menurut bapak gereja Irenius yang hidup
abad ke-2 (180 M), penulis injil Yohanes adalah Yohanes bin Zebedeus, murid
Yesus, dia adalah orang Yahudi, Yahudi Palestina, seorang saksi mata, rasul dan
murid yang dikasihi. Tradisi ini dianut oleh gereja hingga akhir abad ke 19.4 yang
kemudian injil Yohanes di indikasikan ditulis sekelompok orang, yang mendengar
kesaksian seorang murid Yesus, dan memandang kesaksian itu benar adanya (Yoh
21:24), yang mungkin saja ditulis seorang penatua dari jemaat Efesus yang
mendengar kesaksian dari seorang murid, kemudian percaya akan kesaksian
tersebut dan menulisnya.5
Kitab injil Yohanes ditulis menjelang akhir abad pertama atau kira-kira
pada tahun 100 Masehi.6 Berdasarkan Yohanes 21, kitab ini ditujukan pada sebuah

3
Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018). Hlm 450
4
Ensiklopedia Masa Kini (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 2011). Hlm 612
5
Wahono, Di Sini Kutemukan. Hlm 445
6
Ibid. Hlm 445

8
jemaat Kristen Yahudi di salah satu tempat di dunia Helenistik yaitu Efesus.
Menurut tradisi Injil, Yohanes ditulis di Asia kecil mungkin di Efesus. Pertikaian
dengan pemimpin tempat-tempat ibadah/sinagoge, bagi orang Kristen merupakan
ciri kehidupan di Efesus (Kis. 1923-41; Why. 1:9-11) (studi PB).7

b. Latar Belakang umum


Karena jemaat yang di tuju tidak tertera langsung, maka penafsir
menyimpulkan untuk menggali latar belakang kitab secara menyeluruh di Asia
Kecil.
1) Ekonomi-geografis dan sosial
Kota Efesus merupakan ibu kota propinsi Asia depan, terletak di Barat
Asia Kecil. Efesus merupakan salah satu pusat perdagangan, selain Antiokhia
dan Alexandria.8 Kota Efesus juga merupakan pusat pelabuhan tempat
kegiatan Ekspor pada ujung jalan Kafiah Asia, dan juga tempat pendaratan
penumpang kapal laut dari Roma. Di kota ini terdapat gedung teater, tempat
pemandian, perpustakaan, pasar dan jalan-jalannya diperkeras dengan batu
pualam. Di tempat lain terdapat kuil yang menjadikannya termasyur terletak
kira-kira 2 Km ke arah Timur Laut. Tempat ini umumnya dikeramatkan
untuk ibadah kepada berhala kesuburan Anatolia, berhala kepada Artemis
dan Diana. Baru di kemudian hari, Yustinianus membangun sebuah Gereja di
situ, yang dikhususkan untuk Rasul Yohanes.9
Di dalam masyarakat Romawi-Yunani terdiri atas beberapa kelas sosial
yang terpisah, yaitu lapisan teratas adalah sejumlah kecil yang berkuasa,
tuan-tuan tanah, dan pedagang serta usahawan besar. Mereka mempunyai
kekuasaan, dan kekayaan. Mereka merupakan bagian dalam pemerintahan di
bawah pengawasan pemerintah pusat, yaitu Kaisar. Lapisan menengah, yaitu
orang-orang merdeka. Mereka adalah pegawai-pegawai kecil, tukang,
usahawan kecil, buruh, petani, dan sejumlah bekas budak, yang diberi
kemerdekaan oleh majikannya supaya dapat makan. Lapisan terendah, yaitu
para budak. Mereka tidak mempunyai hak apapun, dan dianggap sebagai
barang milik majikannya. Mereka diperdagangkan di pasar setiap kota.10

2) Politik
Dalam kerajaan Romawi, pemerintahannya membentuk sistem Patron
klien. Patron adalah pelindung, dan klien adalah orang yang dilindungi.
Sebagai patron adalah para pejabat tinggi yang mengurus wilayah tertentu.
Namun, mereka masih berada dalam pengawasan kaisar, sebagai pelindung
tertinggi. Sedangkan klien adalah orang-orang yang berada di bawah kuasa
patron. Mereka adalah para pemungut pajak, kaki tangan patron, orang-orang

7
“Studi Perjanjian Baru” (n.d.). hlm 47
8
C. Groenen OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru (Yogyakarta: KANISUS, 1984). Hlm 61
9
Ensiklopedia Masa Kini. hlm. 267-268
10
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009). hlm. 117

9
yang mempunyai KTP. Mereka melaksanakan dua keinginan, yaitu keinginan
patron dan kaisar.11
3) Agama
Di dalam masyarakat Romawi-Yunani terdapat berbagai macam
agama, termasuk agama Yahudi. Namun, pada umumnya adalah pemujaan
kepada dewa-dewa, seperti dewa Zeus (dewa tertinggi), Mars, Neptunus,
Vespa, dan juga dewi Artemis (Diana), dan dewi-dewi kesuburan lainnya.
Selain itu juga, kaisar dianggap sebagai dewa, sehingga kaisar disembah
karena dianggap keturunan dewa. Pada umumnya pemujaan kepada kaisar
adalah setelah meninggal, tetapi ada juga yang menuntut untuk disembah
pada waktu masih hidup, seperti kaisar Caligula dan Domitianus. Ada dua
alasan mengapa dipuja kaisar, yaitu: dianggap sebagai keturuna dewa yang
dapat memberi kekuatan, dan juga melambangkan kesetiaan pada negara.
Hak ini berlaku di seluruh bangsa. Sehingga berdampak di kota Efesus
sendiri, yaitu khusunya pada bidang agama sangat menekankan pemujaan
kepada kaisar dan memuja dewi Artemis. Mereka membangun kuil-kuil
untuk patung kaisar dan mendirikan kuil untuk dewi Artemis.
Selain itu, keadaan agama mengalami suatu proses percampuran
berbagai aliran agama dan kepercayaan termasuk kekristenan. Percampuran
itu tidak bisa dihindarkan, sebab waktu itu sudah banyak jemaat atau orang
Kristen asal non-Yahudi yang tersebar di seluruh Timur Tengah kuno
maupun di sekeliling Laut Tengah. Jadi, suasana keagamaan pada umumnya
memang sudah menunjukkan adanya percampuran antara ke-Yahudi-an, ke-
Yunani-an, Gnostik, dsb.Akibat dari percampuran tersebut kehidupan Gereja
diperhadapkan pada aliran Gnostik.12 yang pada umumnya mereka
membedakan roh dari benda dan menganggap inkarnasi nyata Kristus tak
mungkin, jadi hanya semu saja (seperti dalam ajaran Doketisme).13

11
OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru. hlm. 53-55
12
Wahono, Di Sini Kutemukan. hlm 451 & 458.
13
Hillyer, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 2002). hlm 617.

10

Anda mungkin juga menyukai