2. Mentalines Zendratö
Semester/Jurusan : V-A/Teologi
YOHANES 18 : 1 – 11
Yesus ditangkap
1
Materi Pdt. Nurcahaya Gea, M.Th di mata kuliah Pengantar Perjanjian Baru II
1
Tujuan penulisan Injil Yohanes dapat kita lihat secara jelas dalam Yohanes 20:30-
31 yaitu “supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya imanmu
memperoleh hidup dalam namanya” dan juga dalam Yohanes 3:16 “… , supaya setiap
orang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Injil
Yohanes ditulis untuk memperbaiki padangan-pandangan yang salah dan palsu tentang
Yesus yang dianut orang Yahudi pada saat itu, dan sebagai polemik dalam menentang
bahaya ajarah Gnostik kala itu, sehingga Injil Yohanes juga disebut sebagai kitab
Apologet (kitab yang berisikan pembelaan akan keraguaan bahwa Yesus adalah Mesias).
Di dalam Yohanes 18:1-11 yang menjadi lawan Yesus adalah Yudas; murid Yesus
sendiri yang mengkhianatiNya, serta para imam-imam kepala dan orang Farisi yang
menyuruh prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah untuk menangkap Yesus. Untuk
menghadapi mereka, Yesus tidak gentar. Ia dengan berani maju menghadapi para prajurit
dan penjaga-penjaga Bait Allah yang mencarinya. Dengan jelas dan tegas Ia mengatakan
bahwa diriNyalah Yesus yang sedang dicari oleh prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah.
Kemenangan Yesus dalam perikop yang kelompok tafsir adalah bahwa Ia mempercayakan
hidupNya kepada arah yang telah ditetapkan oleh Bapa kepadaNya. Dengan tidak gentar
Ia maju dan menantang kematianNya sendiri. Dengan ini, Yesus menunjukkan bahwa
kematianNya tidak terjadi karena keinginan orang-orang yang mencari diriNya, melainkan
Yesus sendiri yang menyerahkan diri tanpa ragu. Tidak seperti kitab Matius, Markus, dan
Lukas yang mengisahkan tentang Yesus yang berdoa di taman Getsemane; menunjukkan
sisi kemanusiaan Yesus. Di dalam Yohanes tidak ada kisah yang menunjukkan sisi
kemanusiaan Yesus, karena penulis menuliskan kisah ini untuk menjawab segala keraguan
tentang kemesiasan Yesus.
3. Analisa Struktur
Struktur kitab Injil Yohanes terbagi kedalam 4 bagian bagian.
a. Kitab ini dimulai suatu pengantar yang memperkenalkan siapakah Yesus yang
sebenarnya sebagai tokoh yang merangkum langit dan bumi, sorga dan dunia
(Yohanes 1:1-18), kemudian dilanjutkan dengan pengantar khas Kristen yaitu tentang
kesaksian Yohanes dan murid-murid Yesus yang pertama (Yohanes 1:19-51).
b. Kisah pelayanan Yesus dengan sejumlah cerita tujuh tanda-tanda pekerjaan dan
perkataan Yesus, seperti: Tanda perkawinan di Kana, Yesus menyembuhkan anak
Pegawai Istana, Yesus menyembuhkan seorang yang sakit, Yesus memberi makan
5000 orang, Yesus berjalan di atas air, Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak
lahir, Yesus membangkitkan Lazarus (Yohanes 2:1-11:44).
c. Cerita hari-hari terakhir Yesus, cerita yang mengenai persiapan diri Yesus untuk
masuk ke dalam penderitaan (Yohanes 11:45-17:26).
d. Diakhiri dengan cerita tentang kesengsaraan, kematian dan kebangkitan Kristus serta
kisah Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya (Yohanes 18-21).
Dari keseluruhan struktur kitab injil Yohanes, Penafsir menafsir bagian struktur
kitab keempat yang memuat kisah kesengsaraan, kematian dan kebangkitan Yesus,
yakni Yohanes 18:1-11 yaitu tentang “Yesus di Tangkap” yang menunjukkan
keberanian Yesus menantang kematianNya sendiri.
2
4. Analisa Bentuk (Yohanes 18:1-11)
Analisa bentuk dari perikop ini adalah Cerita Tentang Yesus (mengenai
kesengsaraan Yesus). Rangkaian kisah kesengsaraan Yesus muncul sebagai penjelasan
akan penyaliban Yesus yang bagi orang Yahudi merupakan batu sandungan dan bagi
orang bukan Yahudi merupakan suatu kebodohan (1 Korintus 1:23). Melalui kisah ini
diterangkan bahwa kesengsaraan Yesus serta kematian Yesus adalah sesuai dengan
kehendak Allah dan Ia disalibkan sebagai orang yang tidak bersalah.
5. Analisa Terjemahan
2
Speira adalah satuan militer yang biasanya terdiri dari 600 orang prajurit.
3
18:5. Jawab mereka: “ Yesus 18.5. Mereka menjawab
dari Nazaret.” Kata-Nya kepada-Nya, Yesus orang
kepada mereka: “Akulah Nazaret, Ia berkata kepada
Dia.” Yudas yang mereka, Akulah Dia,
menghianati Dia berdiri Adapun juga Yudas itu
juga disitu bersama-sama orang yang mengkhianati
mereka. Dia berdiri bersama
mereka.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:6. Ketika Ia berkata 18:6. Lalu ketika Ia berkata
kepada mereka: “Akulah kepada mereka, Akulah
Dia,” mundurlah mereka Dia, mereka mundur dan
dan jatuh ke tanah. jauh ke tanah.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:7. Maka Ia bertanya pula: 18:7. Lalu Ia menanyai
“Siapakah yang kamu mereka pula, Siapa yang
cari?” Kata mereka: kamu cari? Lalu mereka
“Yesus dari Nazaret.” itu berkata, Yesus orang
Nazaret.
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:8. Jawab Yesus: “Telah 18:8. Yesus Menjawab, Aku
Kukatakan kepadamu, telah mengatakan
Akulah Dia. Jika Aku kepadamu bahwa Akulah
yang kamu cari, Dia. Maka jika Aku kamu
biarkanlah mereka ini cari, biarkanlah orang-
pergi.” orang ini pergi;
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:9. Demikian hendaknya 18:9. supaya dipenuhi sabda Λπωλεσα : kebinasaan
supaya genaplah firman yang Ia telah mengatakan,
yang telah dikatakan-Nya: orang-orang yang telah
“Dari mereka yang Engkau berikan kepada-
Engkau serahkan kepada- Ku tidak +seorang pun
Ku, tidak seorang pun Aku kehilangan dari
kubiarkan binasa.” mereka.
Keterangan : berdasarkan hasil terjemahan teks yang ditafsir oleh penafsir dengan
memperbandingan terjemahan LAI dan Interlinear, maka penafsir lebih memilih terjemahan
LAI, sebab lebih mudah dimengerti. Di dalam terjemahan LAI, menunjukkan lebih jelas
kehendak Yesus terhadap murid-muridNya, yang tidak akan membiarkan mereka binasa.
18:10. Lalu Simon Petrus, 18:10. Lalu Simon Petrus
yang membawa pedang, yang membawa pedang
menghunus pedang itu, menghunus nya lalu
menetakkannya kepada menetakkannya ke hamba
hamba Imam Besar dan imam besar dan
memutuskan telinga memutuskan telinga kanan
kanannya. Nama hamba nya; adapun hamba +itu
itu Malkhus. bernama Malkhus.
4
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan LAI
karena lebih mudah untuk dipahami dibandingkan terjemahan Interlinier.
18:11. Kata Yesus kepada 18:11. Maka berkata Yesus
Petrus: “Sarungkan kepada Petrus,
pedangmu itu; bukankah Letakkanlah pedang itu ke
Aku harus minum cawan dalam sarung; bukankah
yang diberikan Bapa Aku harus meminum
kepada-Ku?” cawan yang telah pasti
Bapa memberikan nya
kepada-Ku?
Keterangan : dari perbandingan teks di atas, kelompok lebih setuju dengan terjemahan
Interlinier karena menunjukkan bahwa “cawan” yang diminum Yesus diberikan oleh Bapa
dan sudah pasti Ia harus meminumnya.
Kata ini bernilai C, dan Naskah lain menggunakan Naskah lain menggunakan
artinya: Akulah Dia (kata kata ó Íesoǘs, Égó eími, kata Égó eími Íesoǘs, artinya:
ganti utama dari orang artinya: Yesus, Akulah Dia. Akulah Yesus. Naskah ini
pertama saya (hanya Kata dalam naskah ini disimpan di Roma dalam
diungkapkan ketika tegas)). memiliki makna yang sama kodeks Vaticanus yang
Terdapat dalam naskah- dengan variasi teks (A), ditulis/disalin pada abad ke-
naskah Yunani salinan, Yesus yang dicari oleh para 4, juga terjemahan paling
naskah paling kuno adalah prajurit menegaskan bahwa kuno terdapat dalam
Papirus 60, terjemahannya dirinya adalah orang yang terjemahan Italia Tua (Ego
juga terdapat dalam mereka cari. Terjemahan ini sum Iesus autem) yang ditulis
kodeks Claramontanus terdapat dalam terjemahan skeitar tahun 200 M.
yang disimpan di Paris dan Italia Tua yang ditulis sekitar
tahun 200 M, terjemahan
ditulis pada abad ke-6,
Vulgata yang ditulis sekitar
terjemahannya juga
tahun 400-an M, terjemahan
terdapat dalam terjemahan
Syiria Pashita, dan
kuno (Italia Tua, yang terjemahan Coptik.
ditulis pada tahun 200 M),
terjemahan Syiria Pashita
yang ditulis sekitar tahun
200 M, terjemahan
Coptik/Mesir yang ditulis
sekitar tahun 200 M, juga
dalam terjemahan Origen
dan Augustine.
Ketiga variasi dalam teks ini tidak menunjukkan perbedaan. Ketiga variasi sama-sama
menunjukkan bahwa Yesus sendiri dengan berani mengakui diri di hadapan para prajurit
yang mencarinya.
5
7. Analisa Sumber dan Redaksi
6
Imam Besar Aku ada di tengah- 53 Padahal tiap-tiap berdiri juga disitu
sehingga putus tengah kamu mengajar hari Aku ada di bersama-sama
telinganya. 52 Maka di Bait Allah, dan tengah-tengah kamu mereka. 6 Ketika Ia
kata Yesus kamu tidak menangkap di dalam Bait berkata kepada
kepadanya: Aku. Tetapi haruslah Allah, dan kamu mereka: “Akulah
“masukkan pedang digenapi yang tertulis tidak menangkap Dia,” mundurlah
itu kembali ke dalam Kitab Suci." Aku. Tetapi inilah mereka dan jatuh ke
dalam sarungnya, 50 Lalu semua murid saat kamu, dan tanah. 7 Maka Ia
sebab barang siapa itu meninggalkan Dia inilah kuasa bertanya pula:
meenggunakan dan melarikan diri. kegelapan itu. “Siapa yang kamu
pedang, akan binasa cari?” Kata mereka
oleh pedang. 53 Yesus dari Nazaret.
Atau kau sangka 8 Jawab Yesus:
bahwa Aku tidak “telah kukatakan
dapat berseru kepadamu, Akulah
kepada Bapa-Ku, Dia. Jika Aku yang
supaya ia segera kamu cari,
mengirim lebih dari biarkanlah mereka
dua belas pasukan ini pergi.”
malaikat membantu 9 Demikian
Aku? 54 Jika hendaknya supaya
begitu, genaplah Firman
bagaimanakah akan yang telah
digenapi yang dikatakan-Nya: dari
tertulis dalam Kitab mereka yang
Suci, yang Engkau serahkan ke
mengatakan, bahwa pada-Ku tidak
harus terjadi seorang pun
demikian?” 55 Pada kubiarkan binasa.
saat itu Yesus 10 Lalu Simon
berkata kepada Petrus yang
orang banyak: membawa pedang
“sangkamu aku ini menghunus pedang
penyamun, maka itu. menetakkannya
kamu datang kepada hamba
lengkap dengan Imam Besar dan
pedang dan pentung memutuskan telinga
untuk menangkap kanannya. Nama
Aku? Padahal tiap- hamba itu Malkhus.
tiap hari Aku duduk 11 Kata Yesus
mengajar di Bait kepada Petrus:
Allah, dan kamu “sarungkan
tidak menangkap pedangmu itu;
Aku. 56 Akan tetapi bukankah aku harus
semua ini terjadi minum cawan yang
supaya genap yang diberikan Bapa
ada tertulis dalam Kepada-Ku:?”
kitab Nabi-nabi.”
Lalu semua murid
itu meninggalkan
7
Dia dan melarikan
diri.
Keterangan :
a. Warna merah muda menyatakan bahwa kalimat tersebut terdapat dalam kitab
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes
b. Warna hijau menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam kitab
Matius, Markus, dan Lukas
c. Warna biru muda menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Matius dan Lukas
d. Warna abu-abu menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Matius dan Markus
e. Warna merah menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam kitab
Yohanes
f. Warna Ungu Tua menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Matius
g. Warna biru tua menyatakan bahwa kalimat tersebut hanya terdapat dalam
kitab Lukas
3
Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018). Hlm 450
4
Ensiklopedia Masa Kini (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 2011). Hlm 612
5
Wahono, Di Sini Kutemukan. Hlm 445
6
Ibid. Hlm 445
8
jemaat Kristen Yahudi di salah satu tempat di dunia Helenistik yaitu Efesus.
Menurut tradisi Injil, Yohanes ditulis di Asia kecil mungkin di Efesus. Pertikaian
dengan pemimpin tempat-tempat ibadah/sinagoge, bagi orang Kristen merupakan
ciri kehidupan di Efesus (Kis. 1923-41; Why. 1:9-11) (studi PB).7
2) Politik
Dalam kerajaan Romawi, pemerintahannya membentuk sistem Patron
klien. Patron adalah pelindung, dan klien adalah orang yang dilindungi.
Sebagai patron adalah para pejabat tinggi yang mengurus wilayah tertentu.
Namun, mereka masih berada dalam pengawasan kaisar, sebagai pelindung
tertinggi. Sedangkan klien adalah orang-orang yang berada di bawah kuasa
patron. Mereka adalah para pemungut pajak, kaki tangan patron, orang-orang
7
“Studi Perjanjian Baru” (n.d.). hlm 47
8
C. Groenen OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru (Yogyakarta: KANISUS, 1984). Hlm 61
9
Ensiklopedia Masa Kini. hlm. 267-268
10
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009). hlm. 117
9
yang mempunyai KTP. Mereka melaksanakan dua keinginan, yaitu keinginan
patron dan kaisar.11
3) Agama
Di dalam masyarakat Romawi-Yunani terdapat berbagai macam
agama, termasuk agama Yahudi. Namun, pada umumnya adalah pemujaan
kepada dewa-dewa, seperti dewa Zeus (dewa tertinggi), Mars, Neptunus,
Vespa, dan juga dewi Artemis (Diana), dan dewi-dewi kesuburan lainnya.
Selain itu juga, kaisar dianggap sebagai dewa, sehingga kaisar disembah
karena dianggap keturunan dewa. Pada umumnya pemujaan kepada kaisar
adalah setelah meninggal, tetapi ada juga yang menuntut untuk disembah
pada waktu masih hidup, seperti kaisar Caligula dan Domitianus. Ada dua
alasan mengapa dipuja kaisar, yaitu: dianggap sebagai keturuna dewa yang
dapat memberi kekuatan, dan juga melambangkan kesetiaan pada negara.
Hak ini berlaku di seluruh bangsa. Sehingga berdampak di kota Efesus
sendiri, yaitu khusunya pada bidang agama sangat menekankan pemujaan
kepada kaisar dan memuja dewi Artemis. Mereka membangun kuil-kuil
untuk patung kaisar dan mendirikan kuil untuk dewi Artemis.
Selain itu, keadaan agama mengalami suatu proses percampuran
berbagai aliran agama dan kepercayaan termasuk kekristenan. Percampuran
itu tidak bisa dihindarkan, sebab waktu itu sudah banyak jemaat atau orang
Kristen asal non-Yahudi yang tersebar di seluruh Timur Tengah kuno
maupun di sekeliling Laut Tengah. Jadi, suasana keagamaan pada umumnya
memang sudah menunjukkan adanya percampuran antara ke-Yahudi-an, ke-
Yunani-an, Gnostik, dsb.Akibat dari percampuran tersebut kehidupan Gereja
diperhadapkan pada aliran Gnostik.12 yang pada umumnya mereka
membedakan roh dari benda dan menganggap inkarnasi nyata Kristus tak
mungkin, jadi hanya semu saja (seperti dalam ajaran Doketisme).13
11
OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru. hlm. 53-55
12
Wahono, Di Sini Kutemukan. hlm 451 & 458.
13
Hillyer, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 2002). hlm 617.
10