Ketika kita mendengar kata “Mesias” di dalam Alkitab maka sebagai seorang Kristen kita
berpikir bahwa tentu itu menunjuk kepada Yesus Kristus. Namun bila kita memasuki dunia abad
pertama di mana Yesus hidup pada masa itu, maka tentu pemahaman orang Yahudi tentang Mesias
sangatlah berbeda dengan pemahaman yang diyakini oleh kita pada masa kini.
Kita akan membahas tentang Mesias menurut pemahaman orang Yahudi dan orang Kristen. Di
dalam Yohanes 20:31 dikatakn, “tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu
percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya.” Yohanes ingin menguatkan iman jemaat yang membaca surat ini saat
Diperkirakan Yohanes menulis surat Yohanes ini sekitar tahun 80-95 masehi. “Menurut
beberapa sumber kuno, Yohanes, rasul yang sudah lanjut usianya, sementara tinggal di Efesus,
diminta oleh para penatua di Asia untuk menulis "Injil yang rohani" ini untuk menyangkal suatu
ajaran sesat mengenai sifat, kepribadian dan keilahian Yesus yang dipimpin oleh seorang Yahudi
Yohanes 20:31 merupakan tujuan dari penulisan Injil Yohanes yaitu supaya mereka yang
membaca Injil ini menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. dalam ayat ini Yohanes
menggunakan dua bentuk waktu dalam kata “Percaya” yaitu bentuk Aorist subjunctive aktif orang
kedua jamak yang memiliki arti: ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai"); dan bentuk present
subjunctive aktif orang kedua jamak yang memiliki arti: ("sehingga kamu dapat terus percaya").
Yohanes ingin mengarahkan pembaca suratnya yang sedang menantikan Mesias bahwa apa
yang telah mereka harapkan yaitu Mesias sebenarnya terwujud dalam diri Yesus Kristus.
Orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Mesias berkaitan dengan penafsiran para rabi
terhadap kitab suci orang Yahudi itu sendiri. Sehingga ada perbedaan antara keduanya.
Apakah perbedaan pandangan orang Yahudi dan orang Kristen tentang Mesias?
1
Program Alkitab “Keterangan Alkitab Injil Yohanes” CD ROM
MESIAS MENURUT ORANG YAHUDI
Mesias menurut orang Yahudi di dasarkan pada penafsiran para rabi tentang Tanakh (kitab suci
orang Yahudi). Tafsiran-tafsiran para rabi tersebut targum. targum seperti dijelaskan oleh wikipedia
adalah,
ben Daud. Dalam rabbinic literature dijelaskan bahwa Mesias Yusuf adalah Mesias yang menderita
dan bahkan mati namun dibangkitkan. Sedangkan Mesias anak Daud adalah Mesias yang hidup
selama-lamanya. Mesias yang akan membuat dunia ini damai tanpa perang dan Mesias ini turun dari
langit. Itulah sebabnya para rabi menafsirkan tanakh bahwa Mesias anak Yusuf akan naik keledai
sedangkan Mesias anak Daud akan turun dari langit. Mesias anak Yusuf datang karena orang Israel
belum siap. Sedangkan Mesias anak Daud akan turun ketika orang Israel telah siap.
Menurut orang Yahudi ada empat mujizat yang hanya dapat dilakukan oleh seorang Mesias3
yaitu: 1). Menyembuhkan orang kusta; 2). Mengusir setan yang membisukan orang; 3).
Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir; 4). Membangkitkan orang yang telah mati selama empat
hari.
Orang-orang farisi percaya bahwa tidak seorangpun dapat menyentuh orang kusta tanpa ia
sendiri menjadi tercemar. Dan mereka percaya bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa dan
Orang-orang farisi juga percaya bahwa bahwa setan hanya dapat diusir ketika diketahui
namanya sebab namanya memberi otoritas kepadanya. Namun mereka tidak dapat mengusir setan
yang membisukan orang, hanya Mesias yang mampu melakukan hal tersebut. (Matius 12:22-23).
2
Dikutp dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Targum (dilihat tanggal 19 Agustus 2018, jam 02.26).
3
Disadur dari artikel: The Jewish Messiah’s Four Miracles yang di posted oleh James 25 Agustus 2015 di situs
http://www.insightfuloldman.com/?p=3441&lang=id (dilihat 18 Agustus 2018 jam 23.38).
Orang-orang farisi juga percaya bahwa kebutaan adalah kutukan dari Allah dan hanya Allah
Orang-orang farisi diajarkan oleh para rabi bahwa orang masih bisa hidup pada hari yang ketiga.
Dan mereka percaya jika seseorang diberi karunia oleh Allah ia dapat membangkitkan orang pada
hari ketiga. Hanya Mesias yang dapat membangkitkan orang pada hari keempat.
Matius memulai menunjuk Yesus sebagai Mesias ketika menjabarkan silsilah dari Tuhan Yesus
(Matius 1:1, 16). Dalam kesempatan ini kita tidak akan menyoroti Mesias menurut Injil Matius
melainkan sorotan kita hanya pada Injil Yohanes dan khususnya pada pasal 20.
Yohanes 1:41. Andreas berkata kepada Simon bahwa ia telah menemukan Mesias. di sini
Yohanes menerjemahkan kata Mesias yang adalah bahasa Aram ke bahasa Yunani yaitu Kristus.
Yohanes 3:28. Yohanes Pembaptis menyatakan kepada murid-muridnya dan orang Yahudi
Yohanes 4:25. Wanita Samaria tahu bahwa Mesias akan datang dan menduga bahwa Yesus
Yohanes 7:41-42. Perdebatan tentang Yesus adalah Mesias. sebagian menganggap Yesus
adalah Mesias namun yang lain menyatakan sebaliknya karena mereka diajarkan oleh para rabi bahwa
Mesias itu anak Daud dan berasal dari Betlehem tempat Daud dulu tinggal.
Yohanes 9:22. Orang-orang Yahudi (yaitu farisi dan ahli taurat) sepakat untuk mengucilkan
Yohanes 10:24. Orang-orang Yahudi bimbang dan mendesak Yesus untuk mengakui bahwa
Yohanes 11:27. Martha melihat Yesus sebagai Mesias anak Daud yaitu Mesias yang akan
anak Daud itu tidak akan mati tetapi hidup selama-lamanya, namun Yesus kemudian
memperkenalkan istilah anak manusia yang ditinggikan dan itu membingungkan mereka.
Yohanes 20:31. Tujuan Yohanes menulis surat Yohanes ini agar semua pembacanya percaya
bahwa Yesus adalah Mesias itu yaitu: Mesias anak Yusuf dan Mesias anak Daud seperti yang
1. Yesus telah menyatakan dirinya baik kepada orang Israel maupun bagi kita saat ini bahwa Ia
adalah Mesias yang mana di dalam namaNya kita memperoleh hidup yang kekal. Kita yang
percaya kepada Yesus sang Mesias yang dijanjikan itu tidak akan mengalami kebinasaan yang
kekal melainkan ada jaminan yang mutlak akan kekekalan hidup kita.
2. Orang-orang Israel menolak Yesus sebagai Mesias karena penafsiran dari para rabi-rabi Yahudi
yang keliru tentang Mesias. sampai hari ini mereka tetap menolak Yesus sebagai Mesias karena
mereka menganggap Yesus bukan Mesias bin Daud yang digambarkan oleh rabi-rabi Yahudi.
3. Kita dipanggil untuk mendoakan orang-orang Yahudi yang hatinya tertutup bagi Injil keselamatan
Allah.