Anda di halaman 1dari 5

Mesias menurut Orang

Yahudi dan Orang


Kristen
Yohanes 20:31
Sermon di ibadah Minggu pagi
Pdt. Glenbe Paais, S.Th 8/19/18
GSJA Tanjung Priok Jakarta
PENGANTAR

Ketika kita mendengar kata “Mesias” di dalam Alkitab maka sebagai seorang Kristen kita

berpikir bahwa tentu itu menunjuk kepada Yesus Kristus. Namun bila kita memasuki dunia abad

pertama di mana Yesus hidup pada masa itu, maka tentu pemahaman orang Yahudi tentang Mesias

sangatlah berbeda dengan pemahaman yang diyakini oleh kita pada masa kini.

Kita akan membahas tentang Mesias menurut pemahaman orang Yahudi dan orang Kristen. Di

dalam Yohanes 20:31 dikatakn, “tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu

percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup

dalam nama-Nya.” Yohanes ingin menguatkan iman jemaat yang membaca surat ini saat

menghadapi tantangan ajaran yang mencoba menggugat keilahian Yesus.

Diperkirakan Yohanes menulis surat Yohanes ini sekitar tahun 80-95 masehi. “Menurut

beberapa sumber kuno, Yohanes, rasul yang sudah lanjut usianya, sementara tinggal di Efesus,

diminta oleh para penatua di Asia untuk menulis "Injil yang rohani" ini untuk menyangkal suatu

ajaran sesat mengenai sifat, kepribadian dan keilahian Yesus yang dipimpin oleh seorang Yahudi

berpengaruh bernama Cerinthus.”1

Yohanes 20:31 merupakan tujuan dari penulisan Injil Yohanes yaitu supaya mereka yang

membaca Injil ini menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. dalam ayat ini Yohanes

menggunakan dua bentuk waktu dalam kata “Percaya” yaitu bentuk Aorist subjunctive aktif orang

kedua jamak yang memiliki arti: ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai"); dan bentuk present

subjunctive aktif orang kedua jamak yang memiliki arti: ("sehingga kamu dapat terus percaya").

Yohanes ingin mengarahkan pembaca suratnya yang sedang menantikan Mesias bahwa apa

yang telah mereka harapkan yaitu Mesias sebenarnya terwujud dalam diri Yesus Kristus.

Orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Mesias berkaitan dengan penafsiran para rabi

terhadap kitab suci orang Yahudi itu sendiri. Sehingga ada perbedaan antara keduanya.

Apakah perbedaan pandangan orang Yahudi dan orang Kristen tentang Mesias?

1
Program Alkitab “Keterangan Alkitab Injil Yohanes” CD ROM
MESIAS MENURUT ORANG YAHUDI

Mesias menurut orang Yahudi di dasarkan pada penafsiran para rabi tentang Tanakh (kitab suci

orang Yahudi). Tafsiran-tafsiran para rabi tersebut targum. targum seperti dijelaskan oleh wikipedia

adalah,

“(bentuk jamak targumim, bahasa Ibrani: ‫ )תרגםום‬adalah penjelasan, parafrasa dan


pengembangan lisan mengenai Alkitab Ibrani yang diberikan oleh para rabbi dalam bahasa sehari-
hari kepada para pendengarnya, pada periode di mana bahasa yang dipakai adalah bahasa Aram. Hal
ini diperlukan karena menjelang akhir abad menjelang munculnya Kekristenan, bahasa umum sedang
mengalami transisi, yaitu bahasa Ibrani yang merupakan bahasa asli Alkitab Ibrani tidak lagi dipakai
secara umum dan hanya dalam rangka acara keagamaan.[1] Akhirnya menjadi keharusan untuk
memberikan penjelasan dan penerjemahan ke dalam bahasa sehari-hari, setelah pembacaan bagian
dari Tanakh.2
Para rabi-rabi Yahudi mengajarkan bahwa ada dua Mesias yaitu: Mesias ben Joseph dan Mesias

ben Daud. Dalam rabbinic literature dijelaskan bahwa Mesias Yusuf adalah Mesias yang menderita

dan bahkan mati namun dibangkitkan. Sedangkan Mesias anak Daud adalah Mesias yang hidup

selama-lamanya. Mesias yang akan membuat dunia ini damai tanpa perang dan Mesias ini turun dari

langit. Itulah sebabnya para rabi menafsirkan tanakh bahwa Mesias anak Yusuf akan naik keledai

sedangkan Mesias anak Daud akan turun dari langit. Mesias anak Yusuf datang karena orang Israel

belum siap. Sedangkan Mesias anak Daud akan turun ketika orang Israel telah siap.

Menurut orang Yahudi ada empat mujizat yang hanya dapat dilakukan oleh seorang Mesias3

yaitu: 1). Menyembuhkan orang kusta; 2). Mengusir setan yang membisukan orang; 3).

Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir; 4). Membangkitkan orang yang telah mati selama empat

hari.

Orang-orang farisi percaya bahwa tidak seorangpun dapat menyentuh orang kusta tanpa ia

sendiri menjadi tercemar. Dan mereka percaya bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa dan

hanya Mesias yang dapat menyembuhkan orang kusta.

Orang-orang farisi juga percaya bahwa bahwa setan hanya dapat diusir ketika diketahui

namanya sebab namanya memberi otoritas kepadanya. Namun mereka tidak dapat mengusir setan

yang membisukan orang, hanya Mesias yang mampu melakukan hal tersebut. (Matius 12:22-23).

2
Dikutp dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Targum (dilihat tanggal 19 Agustus 2018, jam 02.26).
3
Disadur dari artikel: The Jewish Messiah’s Four Miracles yang di posted oleh James 25 Agustus 2015 di situs
http://www.insightfuloldman.com/?p=3441&lang=id (dilihat 18 Agustus 2018 jam 23.38).
Orang-orang farisi juga percaya bahwa kebutaan adalah kutukan dari Allah dan hanya Allah

yang dapat menyembuhkannya.

Orang-orang farisi diajarkan oleh para rabi bahwa orang masih bisa hidup pada hari yang ketiga.

Dan mereka percaya jika seseorang diberi karunia oleh Allah ia dapat membangkitkan orang pada

hari ketiga. Hanya Mesias yang dapat membangkitkan orang pada hari keempat.

MESIAS MENURUT ORANG KRISTEN

Matius memulai menunjuk Yesus sebagai Mesias ketika menjabarkan silsilah dari Tuhan Yesus

(Matius 1:1, 16). Dalam kesempatan ini kita tidak akan menyoroti Mesias menurut Injil Matius

melainkan sorotan kita hanya pada Injil Yohanes dan khususnya pada pasal 20.

Yohanes 1:41. Andreas berkata kepada Simon bahwa ia telah menemukan Mesias. di sini

Yohanes menerjemahkan kata Mesias yang adalah bahasa Aram ke bahasa Yunani yaitu Kristus.

Yohanes 3:28. Yohanes Pembaptis menyatakan kepada murid-muridnya dan orang Yahudi

bahwa ia bukanlah Mesias yang mereka harapkan itu.

Yohanes 4:25. Wanita Samaria tahu bahwa Mesias akan datang dan menduga bahwa Yesus

adalah Mesias yang disebutkan dalam kitab suci mereka itu.

Yohanes 7:41-42. Perdebatan tentang Yesus adalah Mesias. sebagian menganggap Yesus

adalah Mesias namun yang lain menyatakan sebaliknya karena mereka diajarkan oleh para rabi bahwa

Mesias itu anak Daud dan berasal dari Betlehem tempat Daud dulu tinggal.

Yohanes 9:22. Orang-orang Yahudi (yaitu farisi dan ahli taurat) sepakat untuk mengucilkan

siapa saja yang mengakui Yesus sebagai Mesias.

Yohanes 10:24. Orang-orang Yahudi bimbang dan mendesak Yesus untuk mengakui bahwa

dirinya memang adalah Mesias yang mereka harapkan itu.

Yohanes 11:27. Martha melihat Yesus sebagai Mesias anak Daud yaitu Mesias yang akan

datang menurut ajaran para rabi Yahudi.


Yohanes 12:34. Orang-orang Yahudi menjadi bingung karena mereka diajarkan bahwa Mesias

anak Daud itu tidak akan mati tetapi hidup selama-lamanya, namun Yesus kemudian

memperkenalkan istilah anak manusia yang ditinggikan dan itu membingungkan mereka.

Yohanes 20:31. Tujuan Yohanes menulis surat Yohanes ini agar semua pembacanya percaya

bahwa Yesus adalah Mesias itu yaitu: Mesias anak Yusuf dan Mesias anak Daud seperti yang

diajarkan oleh para rabi Yahudi.

APLIKASI BAGI KITA SEKARANG INI.

Apakah yang kita pelajari dari konsep Mesias ini?

1. Yesus telah menyatakan dirinya baik kepada orang Israel maupun bagi kita saat ini bahwa Ia

adalah Mesias yang mana di dalam namaNya kita memperoleh hidup yang kekal. Kita yang

percaya kepada Yesus sang Mesias yang dijanjikan itu tidak akan mengalami kebinasaan yang

kekal melainkan ada jaminan yang mutlak akan kekekalan hidup kita.

2. Orang-orang Israel menolak Yesus sebagai Mesias karena penafsiran dari para rabi-rabi Yahudi

yang keliru tentang Mesias. sampai hari ini mereka tetap menolak Yesus sebagai Mesias karena

mereka menganggap Yesus bukan Mesias bin Daud yang digambarkan oleh rabi-rabi Yahudi.

3. Kita dipanggil untuk mendoakan orang-orang Yahudi yang hatinya tertutup bagi Injil keselamatan

Allah.

Anda mungkin juga menyukai