Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

Kelompok :3

Materi : Kitab Injil

Nama : - Mega Lestari

- Annisa Mufliha
- Siti Khodijah
- Mita Rozalina
- Abdul Aziz
- T. Dicky Johansyah
- Dimas Effendi
Daftar Isi
Kata Pengantar ..............................................................................................................................

Pendahuluan ...................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................


1.2 Tujuan Penulisan ..........................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................

Pembahasan ....................................................................................................................................

2.1 Pengertian .....................................................................................................................

2.2 Ayat yang Menyatakan Kitab Injil ................................................................................

2.3 Sejarah ..........................................................................................................................

2.4 Injil – Injil Lainnya .......................................................................................................

Penutup ...........................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................

Daftar Pustaka ...............................................................................................................................


Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Kitab Injil

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Kitab Injil ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pangkalan Kerinci, Agustus 2017

Penyusun
A. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud
adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya dengan berita akan kedatangan
Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as.
mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30
sampai usia 33 tahun. Lalu is diangkat/diselamatkan oleh Allah SWT dari pengejaran kaum
Yahudi yang ingin menyalibnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa isi kitab Injil yang sebenarnya?
2. Siapa saja penulis kitab Injil?
3. Apa saja Injil – Injil lainnya?

1.3. Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui sejarah dan isi dari Kitab Injil
B. Pembahasan
2.1 Pengertian
Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Isa as.
(Yesus Kristus), putra dari Maryam. Firman Allah SWT.

2.2 Ayat yang Menyatakan Kitab Injil

Artinya: Dan Kami teruskan jejak rpereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan
kitab yang sebeljumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya
terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat dan sebagai
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orangyang bertakwa. (Q.S. al-Ma’idah [5]: 46)

2.3 Sejarah
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud
adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya dengan berita akan kedatangan
Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as.
mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30
sampai usia 33 tahun. Lalu ia diangkat/diselamatkan oleb Allah SWT dari pengejaran kaum
Yahudi yang ingin menyalibnya.

Dalam berdakwah Isa almasih dibantu oleh dua belas orang muridnya yang dalam Islam dikenal
dengan sebutan Hawariyyun (murid-murid Nabi Isa yang sangat setia). Mereka ialah :

1. Andreas

2. Simon Petrus
3. Barnabas

4. Matius

5. Yahya bin Zabdi

6. Ya’kub bin Zabdi

7. Thadeus

8. Yahuda

9. Bartholomeus

10. Pilipus

11. Ya’kub bin Alpius

12. Yahuda Iskariot

Isi yang terkandung dalam Injil ini berbeda dengan kitab-kitab terdahulu. Kitab Taurat
mengajarkan tentang Tauhid (ke-Esa-an Allah SWT), dan Kitab Zabur mengajarkan puji-pujian
(zikir dan doa) kepada Allah SWT, sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihan jiwa-raga
dari kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud,
yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.

Sebagai umat Islam kita wajib mempercayai bahwa Injil merupakan kitab dari Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Isa as. Akan tetapi umat Kristen berpendapat lain. Menurut mereka, Injil
adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikut Isa Almasih tentang kehidupan
Almasih, termasuk tentang pengajarannya kepada Bani Israil atau Bangsa Yahudi agar mereka
beragama secara benar.

2.4 Injil – Injil Lainnya


Penting untuk kita ketahui, bahwa Injil yang beredar sekarang ini berbeda dengan aslinya. Kalau
begitu dari manakah Injil yang ada saat ini? Tidak lain karya orang-orang Yahudi yang ditulis
beberapa waktu lamanya setelah Nabi Isa as. wafat. Pada mulanya beredar puluhan Injil, namun
dalam Synodes (muktamar gereja-gereja) di Nicaea, - suatu tempat di Asia Kecil, dekat
Konstantinopel - pada tahun 325 M yang diadakan oleh Kaisar Constantinus, diputuskan hanya
empat injil yang sah.

1. Injil Matius karya Santo Matius yang disebut juga Lewi anak Alpius, seorang Yahudi yang
mula-mula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak.

2. Injil Markus karya Markus bin Maryam. Sesungguhnya Markus adalah nama gelar,
sedangkan namanya sendiri adalah Yohana atau Yahya. Semula ia seorang beragama Yahudi,
kemudian masuk Kristen di tangan Petrus. Riwayat lain mengatakan bahwa penulis Injil Markus
adalah guru markus, ialah Petrus.

Markus adalah kemenakan dari Barnabas, yang juga penulis Injil. Berdua mereka mengembara
(untuk berdakwah) mengabarkan Injil ke Roma, Afrika Utara dan akhirnya menetap di Mesir. Ia
meninggal dunia karena dibunuh oleh para penyembah berhala pada tahun 62 M.

Markus, menurut Ibnu Batrik yang juga penulis Masehi, tidak mengakui ketuhanan Yesus.
Pahamnya ini diikuti oleh pemeluk Nasrani di daerah dakwahnya seperti Afrika Utara, Mesir,
dan Habsy. ltulah sebabnya Najasi, Raja Habsyi pada masa Nabi Muhammad saw. juga percaya
sepenuhnya bahwa Isa anak Maryam bukanlah Tuhan, melainkan Nabi dan Rasul sebagaimana
Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul Tuhan yang lain.

3. Injil Lukas dikarang oleh Lukas, seorang tabib kelahiran Antiokia, Yunani. Sumber lain
mengatakan, bahwa ia seorang tukang gambar. Ia murid Paulus, dan keduanya tidak pernah
bertemu dengan Yesus. Dengan demikian baik Lukas maupun Paulus bukanlah murid Yesus.

4. Injil Yahya. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil Yahya ditulis pada tahun 100 M oleh
seorang ketua Gereja bernama Yahya atau John the Presbyter yang tinggal di Episus. Jelaslah
bahwa Injil Yahya bukan karya Yahya bin Zabid Murid Yesus, sebab ia terbunuh pada tahun 70
M.

Prof. Stadlein menegaskan bahwa Injil Yahya dikarang oleh seorang mahasiswa dari perguruan
Iskandariyah pada abad kedua masehi. Pendapat inilah yang cukup beralasan. Mengapa? Injil
Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus, di mana ajaran tersebut mula-mula datang dari mazab
Iskandariyah yang kemudian disahkan oleh Kongres Nicea pada tahun 325 M semasa Kaisar
Constantinus.

Yang jelas Injil Yahya sengaja ditulis untuk menegaskan tentang ketuhanan Yesus. Tentang
sejarah penulisan Injil Yahya ini lebih lengkap dan jelas diterangkan dalam buku Kuliah Aqidah
Lengkap karya Drs. Humaidi Tatapangarsa (terbitan Bina Ilmu, Surabaya).

Bahwa Injil Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus memang dapat dimaklumi, sebab ia ditulis
oleh pengarangnya memang untuk tujuan itu atas desakan dari orang-orang disekitarnya.

Seorang penulis Masehi dari Libanon, Jerjis Zuwen mengatakan: “Sesungguhnya Syirbantus dan
Abisu beserta pengikut mereka di waktu mengajarkan agama Masehi berpendapat bahwa Al-
Masih tidak lain adalah seorang manusia dan dia tidak ada sebelum ibunya Maryam. Oleh karena
itu pada tahun 96 M berkumpullah semua pendeta Asia dan lain-lain di tempat Yahya. Mereka
mengharapkan agar Yahya menulis tentang Al-Masih dan menyerukan sebuah Injil yang belum
ditulis oleh ahli-ahli Injil yang lain. Lalu ditulisnya dengan cara tersendiri tentang ketuhanan
Allsih.”
Penulis Masehi lainnya, Yusuf Al-Dubai Al-Khauri menerangkan pula. “Sesungguhnya yahya
mengarang Injilnya pada penghabisan hidupnya atas permohonan pendeta-pendeta Asia.
Penyebabnya adalah karena di sana terdapat beberapa golongan yang mengingkari ketuhanan
Masih. Mereka meminta kepadanya agar ditegaskan ketuhanan Al-Masih itu dan disebutkan apa-
apa yang ditinggalkan oleh Matius, Markus dan Lukas dalam Injil-injil mereka.”

Jadilah Injil Yahya adalah satu-satunya Injil - di antara keempat Injil - yang diakui sah oleh
kalangan gereja, yang secara tegas mengajarkan ketuhanan Yesus.

Injil-injil selain yang keempat itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha (injil-injil yang tidak sah,
yang dilarang terbit dan harus dimusnahkan). Injil-injil yang dinyatakan tidak sah tersebut, antara
lain:

1. Injil Andreas

2. Injil Apeles

3. Injil Barnabas

4. Injil Duabelas

5. Injil Ebionea

6. Injil Ibrani

7. Injil Marcion

8. Injil Maria

9. Injil Mathias

10. Injil Nicodemus

11. Injil Orang-orang Mesir

12. Injil Philip

13. Injil Thomas

14. Injil Yakobus

15. Injil Yudas Iskariot

Sebagai umat Islam, bagaimanakah seharusnya kita menyikapi keempat Injil (karya Matius,
Markus, Lukas, dan Yahya) yang ada sekarang ini? Umat Islam cukuplah mempercayai bahwa
Allah SWT pernah menurunkan Kitab Injil kepada nabi Isa as. Akan tetapi Injil yang murni atau
benar-benar berisi kumpulan firman Allah SWT kini sudah tidak ada lagi. Maka kita sebagai
umat Islam dilarang mempercayai isi keempat Injil tersebut.

Di antara semua Injil yang tersebut di atas - baik yang sah maupun tidak - sesungguhnya Injil
Barnabas yang menarik perhatian, terutama bagi umat Islam. Isi Injil Barnabas banyak
persamaannya dengan yang diberitakan Al-Quran. Sebab dalam kitab tersebut, antara lain,
diterangkan juga:

1. Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya Yudas Iskariot yang telah diserupakan oleh
Tuhan - rupa dan suaranya - dengan rupa dan suara Yesus. Sedang Yesus sendiri loncat bersama
malaikat dan terus diangkat ke hadirat Allah SWT (Pasal 215, 216, dan 217).

2. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi seorang Rasul (utusan) Allah.

3. Bahwa putra Nabi Ibrahim as. yang akan disembelih karena perintah Allah SWT adalah
Ismail, bukan Ishaq seperti yang tersebut dalam Perjanjian lama yang ada sekarang ini.

4. Mesias (yang dimaksudkan di sini “pembebas dunia” atau “juru selamat”) atau Almasih
yang dinanti-nantikan itu bukan Yesus akan tetapi Muhammad, Nabi dan Rasul Allah yang
terakhir.

Hanya saja, yang patut disesalkan, Injil Barnabas oleh pihak Gereja digolongkan sebagai Injil
yang tidak sah, sehingga ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Tetapi pada tahun 1709,
Cremer Toland, seorang penasihat Raja Prusia menemukan naskah tertua Injil Barnabas dalam
bahasa Italia yang semula tersimpan rapi di perpustakaan seorang terkemuka di Amsterdam. Dari
naskah berbahasa Itali itulah dibuat terjemahannya ke bahasa lain seperti bahasa Inggris, Spanyol
dan Arab.

Penerjemahan Injil Barnabas dari bahasa Itali ke Bahasa Arab dilakukan oleh Dr. Kholil Sa’adah
pada tahun 1908 dan dimuat dalam majalah Al Manar terbitan Mesir. Datl Injil Barnabas
berbahasa Arab itulah, Husein Abubakar dan Abubakar Basymeleh menerjemahkannya ke dalam
bahasa Indonesia.
C. Penutupan
3.1 Kesimpulan
Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam bin Maryam. Kitab ini pada
intinya berisi ajakan kepada Umat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam untuk hidup dengan zuhud, yaitu
menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi. Hal itu dimaksudkan untuk meluruskan pandangan
orang-orang Yahudi yang bersifat materialistis.

Kitab Injil yang ada sekarang berbeda dengan Injil asli yang diturunkan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Dalam bentuknya sekarang ada sejumlah pengikut Nabi
‘Isa ‘alaihissalam yang memasukkan karangannya ke dalam Kitab Injil. Mereka adalah Matius,
Markus, Lukas, dan Yohannes (Yahya). Oleh karena itu, Injil tersebut dinamakan menurut
pengarangnya, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Luas, dan Injil Yohannes (Yahya).
D. Daftar Pustaka

Wahyudin, Udin. 2014. Advanced Learning Islamic Education and Moral Values 2. Bandung:
Grafindo Media Pratama

Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo.Tiga Serangkai.

Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahanH. Masturi
Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.

Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.

Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.

Anda mungkin juga menyukai