Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MENGENAL AGAMA NASRANI / KRISTEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah“Sejarah Agama-Agama”

Dosen Pengampu : Ustadz Lukman Ma’sa, M.Pd.I

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Muhammad Aljabar Alrojak

Muhammad Farhan Al-Bazz

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU DA’WAH MOHAMMAD NATSIR

T.A. 2021-2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala, Rabb semesta


alam. Yang senantiasa memberikan kepada kita berbagai nikmat yang tidak
terhitung dayanya dan juga telah menjadikan kita sebagai orang-orang yang
mencintai Agamanya dan berpegang teguh kepada tuntunan syariat-Nya. Shalawat
serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu
‘alaihi wasallam. Juga kepada keluarganya, kepada sahabatnya serta kepada para
pengikut setianya yang selalu berpegang teguh kepada ajaranya hingga hari kiamat.

Merupakan suatu kenikmatan yang besar dan berkat taufik dari Allah
Subhanahu wata’ala. Alhamdulillah penyusunan makalah ini telah selesai untuk
memenuhi tugas yang di berikan oleh Ustadz Lukman Ma’sa, M.Pd.I selaku dosen
mata kuliah Sejarah Agama-Agama di Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad
Natsir. Manusia pasti tidak luput dari kesalahan, begitu juga dengan penyusun
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang
membangun sangat di perlukan, sehingga penyusun dapat memperbaiki pada
makalah selanjutnya.

Penyusun mengucapkan jazakumullahkhoiran Katsiron kepada Ustadz


Lukman Ma’sa,M.Pd.I selaku dosen pengampu yang telah memberikan kesempatan
untuk pembuatan makalah ini dan para sahabat yang telah membantu penyusun
dalam menyusun makalah ini. Mudah-mudahan Allah selalu membimbing kita
kejalan-Nya. Aamiin

Jakarta Timur, 20 Juni 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

Mengenal Agama Nasrani Page 2


Kata Pengantar .............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Agama Kristen ........................................................................ 6


B. Konsep Tuhan Agama Nasrani ............................................................ 10
C. Konsep Nabi Nasrani ........................................................................... 12
D. Konsep Wahyu ..................................................................................... 14
E. Cara Mendakwahkan ............................................................................ 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24

Mengenal Agama Nasrani Page 3


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan nilai tolak ukur manusia dalam bersikap. Seseorang
bisa dinilai dalam bersikap tergantung seberapa dalam seseorang dalam
mendalami suatu agama. Karna semua agama pada dasarnya mengajarkan
kebaikan.
Nilai integrasi seseorang terlihat dari seberapa nilai religius suatu
agama. Sehingga agama begitu penting bagi manusia. Manusia pada
dasarnya memiliki akal dan nafsu. Akal untuk mengontrol nafsu agar tidak
liar seperti hewan, dan nafsu sebagai penyeimbang dari akal, agar akal bisa
mengerti dengan perasaan.
Akal dan nafsu sangat bersinergi dan tidak dipisahkan, karna menjadi
suatu setir bagi manusia. Karena akal dan nafsu menjadi setir bagi manusia,
maka akal dan nafsu perlu memiliki peta dalam pengelolaan tersebut.
Oleh karena itu agama sebagai peta bagi akal dan nafsu agar akal dan
nafsu terarah dengan baik. Agama sendiri menjadi barometer akal dan nafsu
dalam proses penyetiran manusia untuk hidup. Dengan demikian peran
agama sangat penting bagi manusia agar manusia terarah dalam
menjalankan hidup ini.
Semua agama mengajarkan kebaikan, sehingga banyak orang yang
memilih agama nya masing-masing. Kebebasan dalam memilih agama pun
diberikan oleh setiap warga Negara. Akan tetapi dibalik agama agama yang
mengajarkan kebaikan, tidak semua agama mengajarkan kebenaran.
Kebenaran perlu dilandaskan pada satu Kehendak yang tak bisa diganggu
gugat, yakni kebenaran dari Tuhan Yang Maha Esa. Kebenaran ini ada
didalam Al-Qur’an dan Sunnah yang mana aturannya tak dapat dirubah oleh
zaman, dan telah dilegitimasi kebenarannya.
Kebenanaran yang Haq, ada pada priogatif Allah Tabaraka wata’ala.
Namun kebenaran tersebut juga di akui oleh beberapa agama lain. Karena
mereka berasumsi bahwa agama mereka juga diciptakan Allah Tabaraka

Mengenal Agama Nasrani Page 4


wata’ala dengan kitab pegannya masing-masing. Salah satunya agama
Nasrani atau kita sebutr dengan agama krisnten.
Agama Kristen ini banyak yang menyebut agama samawi yang artinya
agama langit. Agama yang dibentuk langsung oleh Tuhan sebelum
datangnya islam kedunia ini. Namun asumsi ini ternyata berbeda dengan
sejarah atau fakta dari konsep yang di anut gama tersbut. Sehingga penulis
mencoba untuk sedikit menerangkan terkait agama nasrani atau agama
Kristen sebagai pembuktian kebenaran yang diakui mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah lahirnya Agama Nasrani/Kristen di Dunia ?
2. Bagaimana Konsep Tuhan Agama Kristen ?
3. Bagaimana Konsep Nabi Agama Kristen ?
4. Bagaimana Konsep Wahyu Agama Kristen ?
5. Bagaimana cara dakwah kepada mereka ?

Mengenal Agama Nasrani Page 5


BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Agama Nasrani
Kristen berasal dari kata “Christos” dalam bahasa Yunani, lalu
berubah menjadi “Christus” dalam bahasa Latin. Christos ini terjemahan
dari bahasa Ibrani “Masiah”, yang kemudian lebih dikenal oleh kalangan
Kristen dengan sebutan Mesiah. Sedangkan Al-Qur’an menyebutnya “Al-
Masih” artinya yang diurapi atau yang yang diminyaki dengan minyak
wangi dalam suatu upacara keagamaan. Al-Qur’an menyebut agama Kristen
dengan nama Nasrani yang berasal dari kata “Nashirah” (Nazaret), tempat
kelahiran Nabi Isa. Juga sering disebut dengan agama “Masehi” yang
diambil dari kata “Al-Masih”.
Nama Kristen ini baru timbul beberapa tahun lamanya sepeninggal
Nabi Isa, yaitu ketika agama ini disiarkan keluar dari negeri Yahudi (Israel)
dengan mempergunakan bahasa Yunani sebagai bahasa pokok agama.
Mula-mula kata-kata Kristen ini hanya dikenal orang di Antiokia, jauh di
sebelah utara Yudea. Kemudian istilah Kristen terkenal diseluruh dunia,
yang dasar penyiarannya berdasarkan tulisan-tulisan dari bahasa Yunani. 1
Sedangkan istilah Masehi dikenal di daerah yang penyiarannya
berdasarkan tulisan bahasa Arab dan daerah-daerah yang dipengaruhinya.
Adapun istilah Nasrani terkenal di daerah Timur atau menjadi istilah yang
diberikan oleh umat Islam kepada agama tersebut.
Semua istilah ini sudah meliputi bagian golongan atau sekte-sekte
dalam agama itu. Misalnya, gereja tradisional mencakup agama Katolik,
Ortodok Yunani dan Ortodok Mesir. Sedangkan gereja Reformasi atau
Protestan yang pecah menjadi puluhan sekte seperti Pantekosta, Adven,
Bala Keselamatan, Injil Sepenuh, Bethel Hari Ketujuh, Yehova dan lain
sebagainya.

1 Imam Muchlas Masyhud, Al-Qur’an Berbicara Kristen, (Jakarta: Pustaka Da’i, 1999),
hlm. 41.

Mengenal Agama Nasrani Page 6


Pada awal mulanya, orang-orang Protestan adalah pengikut gereja
Roma Katholik, kemudian memisahkan diri dan mendirikan gereja sendiri,
yang disebut gereja Protestan atau gereja Kristen Protestan. Pengakuan
terhadap gereja Protestan sebagai gereja baru di samping gereja Roma
diakui pada perdamaian agama di Augusburg Jerman pada tahun 1555
Masehi.
Sama halnya dengan agama Yahudi, agama Kristen pun dilahirkan
ditengah-tengah bangsa Yahudi. Demikian pula, kedua Nabi pembawa
agama itu adalah orang Yahudi. Sebab itu, kedua agama tersebut
mempunyai hubungan yang sangat erat.
Ketika berusia 30 tahun, Ia mulai memberikan ‘kabar gembira’ di kota
Galilea dan mulai memberi nasihat kepada orang banyak di berbagai
kesempatan di kota Kafernaum dan sekitarnya. Di sanalah Ia memberi
nasihat kepada orang Yahudi, kemudian turun ke Yerusalem.17 Dalam
dakwahnya, dia dibantu oleh 12 orang muridnya (yang disebut 12 Rasul)
yaitu: (1) Simon yang disebut Petrus; (2) Andreas saudara Simon; (3)
Yakobus anak Zebedeus ; (4) Yohanes saudara Yakobus; (5) Filipus (6)
Bartolomeus, (7) Tomas (8) Matius pemungut cukai, (9) Yakobus anak
Alfeus; (10) Tadeus ; (11) Simon orang Zelot dan; (12)Yudas Iskariot yang
mengkhianati Dia2
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh
utama agama ini. Yesus yang semakin populer dibenci oleh orang-orang
Farisi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus.
Yesus Kristus disalibkan pada hari Jumat di Bukit Golgotha. Peristiwa
itu kemudian menjadi dasar peringatan Jum’at Agung di Gereja-Gereja
seluruh dunia. Tangan dan kaki Yesus dipaku, sehingga Ia mati karena
kehabisan zat asam dalam darah-Nya. Seorang pengikut Yesus yang
merahasiakan dirinya, Yusuf dari Arimatea, meminta jenazah Yesus kepada

2Dr. Ahmad Syalaby, Pengantar Memahami Kristologi, terj. Ahmad, S.Ag. (Jakarta:
Pustaka Da’i, 2004) hlm 84

Mengenal Agama Nasrani Page 7


Pilatus untuk dimakamkan di dalam kuburnya yang belum pernah dipakai.
Peristiwa ini terjadi pada Jum’at sore, sesaat sebelum datangnya hari Sabat.
Proses timbulnya agama Kristen dengan kepercayaan ketuhanan
Yesus berawal ketika ada seorang pelacur yang bernama Magdalena
menengok kuburan Yesus yang ternyata telah kosong. Dari situlah dia
mengakui bahwa Yesus sebenarnya bukanlah manusia biasa. Dia adalah
Tuhan yang menjelma dalam wujud manusia. Dan sejak itu apa yang
diperbuat Yesus dianggap sebagai firman Tuhan.3
Dari kisah yang lain ada tiga orang perempuan mengunjungi kubur
Yesus. Mereka bermaksud memberikan rempah-rempah kepada jenazah
Yesus. Alangkah terkejutnya mereka, ketika mendapati bahwa kubur itu
telah terbuka, dan Yesus Kristus sudah tidak ada lagi di sana. Mereka
berjumpa seorang lelaki, yang mereka yakini adalah malaikat Tuhan, yang
mengatakan bahwa Yesus telah hidup kembali. Sementara pada saat yang
sama, Yesus menampakkan diri kepada para murid. Pada minggu-minggu
berikutnya, kabar bahwa Yesus Kristus telah hidup kembali diwartakan
kepada orang banyak.4
Setelah itu terjadi, para pembelanya mulai menyebarkan ajarannya ke
mana-mana. Dan sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen sejumlah sekitar
3000 orang, dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama
Kristen cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar
dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu.
Banyak bapa gereja yang menjadi korban kekejaman kekaisaran
Romawi dengan menjadi Martir, yaitu rela disiksa maupun dihukum mati
demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah Ignatius dari
Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan makanan singa.
Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah
Paganisme, di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan

3 Harnia Eka Prasanti, team, Agama Kristen dan Pakar agamanya, Artikel, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, 2017
4 Tarpin, M.Ag, Khotimah ,M.Ag, Agama Katolik dan Yahudi Sejarah dan Ajaran, Riau :

Daulat Riau. Ct 1 2012. Hlm 25

Mengenal Agama Nasrani Page 8


gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai
berkembang jumlahnya. Sehingga pemerintah Romawi semakin terancam
oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan dan
bahkan melarang agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau
menyembah Kaisar, dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi.
Selain itu, Paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman
Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran
segala tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak
efektif lagi dengan keberadaan agama Kristen. Maka di masa-masa ini,
banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi
untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa
itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke
berbagai pelosok dunia.
Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai dari
Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah orang-orang
masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas jasa langsung yang
dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun semakin diminati. Hingga
akhirnya pada tahun 313, Kaisar Konstantinus melegalkan agama Kristen
dan bahkan minta untuk dipermandikan dan 80 tahun setelahnya, Kaisar
Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama
Kristen sebagai agama negara.
Dalam perkembangannya, kepemimipinan Kristen diteruskan
berdasarkan penunjukkan Petrus oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal
kepemimpinan dilanjutkan oleh para uskup yang dipimpin oleh uskup
Roma. Pengakuan iman mereka menyebutkan kepercayaan akan Allah
Tritunggal yang Maha kudus, yakni Bapa, Anak (Yesus Kristus), Roh kudus
dan gereja yang satu.
Setelah itu, gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang besar:
yang pertama, terjadi pada tahun 1054 antara gereja Barat yang berpusat di
Roma (gereja Katolik Roma) dengan Gereja Timur (gereja Ortodoks Timur)
yang berpusat di Konstantinopel (sekarang Turki). Yang kedua, terjadi

Mengenal Agama Nasrani Page 9


antara gereja Katolik dengan gereja Protestan pada tahun 1517 ketika
Martin Luther memprotes ajaran gereja yang dianggapnya telah
menyimpang dari kebenaran.
Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan,
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta
berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-19 maupun abad ke-20.
B. Konsep Tuhan Agama Kristen
Ajaran ketuhanan dalam ajaran Kristen adalah sebagaimana yang
terkandung dalam rasuli yaitu Tritunggal yang ketiga-tiganya adalah pribadi
Allah dan ketiga pribadi itu adalah Allah. Meskipun terdiri dari tiga pribadi
namun hanya satu Allah, yang masing-masing mempunyai suatu
pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi, sehingga
disebut dengan Tritunggal yang Maha Kudus.5
Istilah “Trinitas” atau “Trinity” tidak ada di dalam Alkitab. Istilah yang
ada adalah Keallahan (Divinity atau Godhead). Istilah Trinitas muncul
sebagai hasil usaha manusia (gereja) memanahami Allah di dalam Alkitab.
Ada beberapa ayat di dalam Alkitab yang menyatakan konsep keAllahan
tersebut: (1) Dalam Kisah Para Rasul 17:29 yang berbunyi: “Karena kita
berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi
(Godhead) sama seperti mas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan
keahlian manusia.” Kedua, dalam Kitab Roma 1:20 dinyatakan: “Sebab apa
yang tidak nampak daripada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan
keilahian-Nya (divinity), dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak
dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” Dalam dua ayat di
atas, istilah yang dipakai untuk “Ilahi” dalam bahwa Inggris adalah
Godhead atau Divinity (Yunani: Theios).
Ada banyak ayat-ayat di dalam Kitab Suci yang menjelaskan tentang
Keesaan Allah seperti: “Tidak ada yang lain kecuali TUHAN (Yahweh)
Allah” (Ulangan 4:35); “TUHANlah (Yahweh) Allah yang di langit di atas

5 Jirhanuddin, Perbandingan Agama (Pengantar Studi Memahami Agama-Agama),


(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm 112

Mengenal Agama Nasrani Page 10


dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain” (Ulangan 4:39); “TUHAN
(Yahweh) itu Allah (Elohim) kita dan TUHAN (Yahweh) itu Esa (echad)”
(Ulangan 6:4). Pernyataan keesaan Allah ini disebut dengan Shema
(pernyataan iman orang Israel yang diucapkan paling tidak dua kali dalam
sehari melalui doadoa mereka kepada Allah). Sementara di dalam Perjanjian
Baru, beberapa ayat yang menyatakan Keesaan Allah adlaah: (1) “Tuhan itu
Esa” (Markus 12:29); “Allah adalah satu-satunya yang benar” (Yohanes
17:3); (3) “Allah yang Esa, Satu Allah yaitu Bapa, dan satu Tuhan yaitu
Yesus Kristus” (1 Korintus 8:4-6); (4) Efesus 4:4-6 “Satu Roh, Satu Tuhan,
Satu Allah” (Efesus 4 :4-6) ; (5) “Allah itu Esa” (1 Timotius 1 :17); “Allah
itu Esa, dan Esa pula Pengantara kita” (1 Timotius 2:5). Kata “Esa” yang
dimaksudkan di sini bukanlah dalam pengertian matematika yaitu angka
satu (kuantitas), melainkan prinsip atau konsep kesatuan (kualitas). Kata
“Esa” (echad) dalam pemahaman Perjanjian Lama adalah adjective of
quality (kata sifat kualitas). Kata ini fokus kepada unity (kesatuan),
uniqueness (keunikan), dan monoteisme (Jenson, 1997: 350). Sementara
kata “Esa” dalam bahasa Yunani adalah eis. LXX (Septuagint)
menerjemahkan Ulangan 6:4 untuk kata echad dengan eis: [The] Lord our
God is one [eis] Lord. Di Perjanjian Baru kata eis yang berkaitan dengan
KeAllahan bisa diterjemahkan “Esa” (Markus 12:29; 1 Timotius 2:5) dan
juga “satu” (Yohanes 10:30; Galatia 3:20).
Alkitab menyatakan bahwa KeAllahan itu lebih dari satu pribadi.
Beberapa ayat yang menyatakan hal tersebut dalam Perjanjian Lama: (1)
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”
(Kejadian 1:26). Di sini, salah satu Oknum KeAllahan mengajak Oknum
keAllahan lainnya dalam penciptaan dunia dan manusia (band. dengan
Kejadian 3:22 dan 11:7); (2) “Tuhan Allah (Bapa) mengutus aku (Anak
Allah) dengan Roh-Nya (Roh Kudus) (Yesaya 48:16; band. dengan Yesaya
42:1). Sementara di Perjanjian Baru ayat-ayat yang menyatakan bahwa
Oknum KeAllahan itu lebih dari satu Pribadi adalah: (1) Ketika Yesus
dibaptiskan, maka ketiga Oknum KeAllahan: Bapa, Anak, dan Roh Kudus

Mengenal Agama Nasrani Page 11


hadir bersama-sama (Matius 3:13-17); (2) Dalam formula baptisan, maka
seseorang harus dibaptiskan dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus
(Matius 28:19,20); (3) Yohanes Kekasih dalam Yohanes 1:1-3 memberikan
penjelasan tentang Yesus dan Allah bahwa keduanya adalah dua Oknum
KeAllahan yang berbeda; (4) “Aku dan Bapa adalah Satu” (Yohanes 10:30).
Kata Yunani yang digunakan adalah Eis. Di sini dinyatakan bahwa Yesus
setara dengan Bapa (I and My Father are One [Dua Subyek]). Singkatnya,
Yesuslah yang menjelaskan bahwa Oknum KeAllahan itu lebih dari satu.
Huston Smith (Smith, 1995: 389) meringkaskannya sebagai berikut:
Walaupun Tuhan itu Esa, Ia juga tiga. Yesus menyatakan bahwa Ia dan
Tuhan adalah satu (Yohanes 10:30). Yesus juga menyebut adanya pihak
ketiga dalam Ketuhanan tersebut: “Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia
akan memberimu seorang penolong yang lain, yaitu Roh Kudus, sehingga
Ia akan besertamu selama-lamanya (Yohanes 14:16).
C. Konsep Nabi Agama Kristen
Agama kristen adalah suatu kepercayaan yang fokus pada ajaran,hidup,
penderitaan, wafat dan kebangkitan Yesus atau sering dikenal dengan Isa
Almasih. Agama ini mempunyai keyakinan bahwa Yesus adalah sosok
Tuhan dan Mesias atau sering disebut dengan orang yang memberikan
keselamatan bagi umat manusia, pemberi ampunan dari dosa. Mereka
beribadah di gereja dan kitab suci mereka adalah Alkitab atau injil. 6 Saat ini
agama kristen menjadi agama pemeluk terbesar di dunia dengan perkiraan
sekitar 2 miliyar orang. Jumlah yang besar ini lahir dan terbagi lebih dari
20.000 sekte. Namun sekte yang tersebesar Katolik Roma, disusul dengan
Protestan, Ortodoks.7
Dengan banyaknya sekte justru menurut penulis ada sesuatu masalah
internal di lingkungan umat kristiani dikarenakan banyaknya unsur
perbedaan dalam memahami agama ini. Yesus sebagai tuhan yang diimani

6 M Imanuelo, “Tinjauan Umum Agama Kristen Dan Nilai-Nilai Kekristenan” (2010): 9–


47, http://e-journal.uajy.ac.id/2407/3/2TA12257.pdf.
7 Masykuri Abdillah, “Kerukunan Umat Beragama Di Era Jokowi-JK,” Accessed on 24

November 2016, Http://Graduate.Uinjkt.Ac.Id.

Mengenal Agama Nasrani Page 12


oleh mereka maka nabi atau rashul yang sering mereka sebut adalah orang-
orang yang mempunyai kewajiban atau tugas untuk memberikan pesan
tentang Allah kepada bangsa Israel. Adapun pesan itu didapatkan secara
bervariasi diantaranya : pesan didapatkan melalui penglihatan seperti
Zakaria, pesan didapatkan melalui bisikan seperti Yesaya. Di sisi lain
menurut umat Kristiani bahwa tugas lain dari nabi yakni menegur umatnya
yang hidup menyeleweng dari moral atau menyalah gunakan janji dan
firman Tuhan, terkhusus para petinggi Israel agar mereka kembali pada
jalan yang benar.
Nabi adalah seseorang yang ditugaskan oleh Allah untuk menjadi juru
bicara-Nya dan untuk menjadi seorang guru, pewahyu dan saksi kebenaran
Injil. Presiden Gereja adalah seorang nabi, demikian juga para rasul. Para
rasul dan nabi modern adalah karakteristik khas Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Sebagian Kristen mempercayai bahwa
nabi-nabi hidup hingga saat ini dan kenabian termasuk karunia rohani yang
menjadi salah satu cara penting membimbing gereja menuju jalan sukses. .
Konsep kenabian dalam sebagian kristen yaitu nabi berbicara kepada
Tuhan dan ajarannya diterima oleh para pengikutnya. Para anggota Gereja
harus memahami komitmen dan perjanjian yang mereka buat ketika mereka
mendukung seseorang sebagai nabi. Para anggota gereja memiliki
kesempatan untuk memberikan suara untuk mendukung para nabi.
Walaupun suara pendukungan resmi diberikan dalam sebuah pertemuan
gereja, mendukung berarti lebih dari sekadar mengangkat tangan untuk
memberikan dukungan pada seseorang yang telah diangkat. Mendukung
seorang pemimpin berarti memberikan suara untuk mendukung
pengangkatannya dan mendukung, menjunjung tinggi, dan mengikutinya.
Tuhan menegaskan bahwa “segala hal akan dilakukan dengan suara bulat
dalam gereja”.8 Bagi sebagian kristen, nabi bukan orang biasa. Mereka
adalah orang yang terpilih, diurapi, dan diberi tanggung jawab kudus oleh

8
Bawono, Wilujeng, and Ikramatoun, “MENJADI MISIONARIS: SOSIALISASI-KOMITMEN
AGAMA ELDER DAN SISTER MORMON-GEREJA YESUS KRISTUS

Mengenal Agama Nasrani Page 13


Allah. Oleh karena itu, kesetiaan kepada para nabi Tuhan, menunjukkan
kesetiaan kepada Allah Mendukung seorang nabi berarti memberikan suara
untuk mendukung pengangkatannya dan mengikutinya.
D. Konsep Wahyu dalam Agama Kristen
Tidak hanya dalam Islam saja yang memiliki konsep wahyu, Agama
Kristen juga memiliki konsep wahyu yang sudah direncanakan oleh Allah
untuk makhluk-Nya. Secara bahasa wahyu berarti penyingkapan,
pernyataan atau pengungkapan, yakni penyingkapan Allah kepada
manusia.9 Timotius Subekti seorang pendeta mengatakan dalam bukunya
“Tafsiran Kitab wahyu” menjelaskan arti kata wahyu yakni pengungkapan
oleh Allah kepada manusia.
Kata wahyu dalam Bahasa Grika adalah “Apokalupsis” yang berarti
“menyingkap” seperti halnya menyingkap tabir sehingga semua orang dapat
melihat sesuatu yang sebelumnya tertutup. 10 Sama halnya dengan konsep
wahyu Islam yang diberikan secara samar, tersembuyi, dan juga khusus,
dalam Kristen juga hanya diketahui oleh Allah Bapa, penerima wahyu, dan
juga Gabriel (Malaikat). Akan tetapi, Gabriel tidak diperintahkan oleh Allah
untuk menyampaikan semua wahyuNya, karena wahyu yang Allah turunkan
memiliki metode yang berbedabeda. Salah satu bukti bahwa wahyu hanya
diketahui oleh Allah Bapa dan penerimanya saja terdapat dalam keluaran
19:21 “kemudian Allah berfirman kepada Musa:‟Turunlah, pringatkanlah
kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan Tuhan
hendak melihatlihat; sebab tentulah banyak dari mereka yang akan
binasa.”
Wahyu dipahami sebagai wujud Allah yang memanggil manusia agar
mengikuti jalan dalam kehidupan ilahi. Dalam perjanjian lama disebutkan
bahwa wahyu ialah petunjuk dari Allah yang diturunkan kepada manusia.

9Abu Yasid, Logika Ushul Fiqh, Cet. 1, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2019)hlm 9


10Roni Ismail, “Konsep Wahyu Menurut Saksi-Saksi Yehuwa”, Vol. 14, No. 1, Tahun
MMXVIII (Jan-Jun 2018), hlm 5

Mengenal Agama Nasrani Page 14


Arti manusia yang dikatakan oleh Lutfi Maulida dan Siti Nurmajah
dalam jurnalnya Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman “Relasi Wahyu Dalam
Tiga Agama Samawi (Kajian Terhadap Pemikiran Mohammed Arkoun)
menurut peneliti adalah manusia yang diberikan kelebihan oleh Allah,
sehingga dapat berkomunikasi secara langsung maupun melalui perantara.
Wahyu ini diberikan kepada manusia karena manusia hidup membutuhkan
petunjuk yang tidak hanya dengan akal saja, melainkan wahyu sebagai
pelengkapnya.
Dalam Amsal 3:5, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap
hatimu, dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri”. Dalam hal
ini Perjanjian Lama menilai bahwa manusia adalah satu-satunya mahkluk
yang dapat mengenal kebenaran Allah melalui akal, dapat menjalankan
keadilan karena memiliki sifat hukum, dan moral untuk mencapai tuntutan
kesucian hidup. Karena akal adalah pemberian oleh Allah kepada manusia
supaya manusia dapat mengerti kebenaran.36 Jadi, dapat dikatakan bahwa
baik dalam Islam maupun Kristen keduanya sama-sama menggunakan akal
dalam memahami dan menafsirkan wahyu agar mudah dimengerti oleh
semua kalangan manusia.
Adapun agama Kristen hanya mengakui kebenaran dan kesucian Injil
yang 4 saja; yaitu Injil Matius, Injil markus, Injil Lukas dan Injil Yahya.
1. Injil Matius
Pengarang Injil ini adalah Santo Matius. Sebelum memeluk agama
Kristen ia bernama Lewi Bin Alpius Al-Israily, sedang pekerjaan sehari-
harinya memungut pajak di Kapernaun.
Injil Matius terdiri dari 28 fasal dan pokok-pokok isinya menguraikan
tentang silsilah Yesus Kristius sejak Abraham (Nabi Ibrahim), cerita tentang
kelahiran Yesus dan riwayat hidupnya, cerita tentang kebencian raja
Herodes kepada Nabi Yahya, Cerita tentang tanda-tanda akan datangnya
hari Kiamat dan cerita tentang kebangkitan Yesus dari sebuah gua setelah
terjadinya peristiwa salib.
2. Injil Markus

Mengenal Agama Nasrani Page 15


Nama pengarang Injil ini adalah Markus Bin Maryam (Yahya
Markus). Injil Markus terdiri dari 16 fasal dan pokok-pokok isinya yaitu
riwayat pekerjaan Nabi Yahya pembaptis, riwayat Isa Al-Masih dan cerita
tentang tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat.
Kitab ini ditulis di Roma sekitar 40 tahun sepeninggalan Isa, yaitu
setelah meninggalnya petrus pada tahun 65 M. Tentang siapa penulis Injil
Markus terdapat perselisihan pendapat. Sebagian mengatakan Markuslah
penulisnya sebagian lagi menganggap Petruslah penulisnya.
3. Injil Lukas
Injil Lukas diletakkan pada bagian ketiga dalam kumpulan kitab
Perjanjian Baru. Nama pengarang Injil ini adalah Lukas sendiri. Lukas
adalah seorang tabib mubaligh dari Yunani yang bertugas di Antiokia
(Syria) dan memeluk agama Kristen dengan perantaraan Paulus. Ia
merupakan salah satu pembantu Paulus yang sangat setia.
4. Injil Yahya
Injil Yahya diletakkan pada bagian keempat dari kitab Perjanjian
Baru. Pengarang Injil ini adalah Yahya Bin Zabdi (Yohannes Bin
Zabedeus). Injil Yahya terdiri dari 21 fasal dan pokok-pokok isinya yaitu
cerita tentang penjelmaan Yesus sebagai Kalam Allah, riwayat Yahya dan
Yesus serta percakapan dan amanat Yesus kepada Petrus untuk memimpin
Bani Israil setelah beliau disalib.
E. Motode Dakwah Kepada Nasrani/Kristen
Sebagaimana yang dulu pernah dilakukan oleh Ustadz L.S Mokoginta
Pakar Krsitolog Rahimahullah maka perlunya diajak diskusi terhadap
mereka agar mereka meninggalkan agama mereka dan memeluk hidayah
islam.
Segala panduannya tedapat di dalam buku Ustadz L.S Mokoginta, dari
cetakan buku kecil hingga komik untuk kalangan orang yang malas
membaca. Dan buku yang terakhirya terkait 50 tanya jawab Kristen sebelum
beliau wafat.

Mengenal Agama Nasrani Page 16


Adapun sedikit mengulas dari penulis dalam mengomentari konsep
yang ada pada konsep-konsep agama Nasrani atau agama Kristen, yaitu
diantaranya
a. Konsep Tuhan
Menurut pandangan Islam bahwa pelajaran asli yang diberikan kepada
nabi Isa as ialah Tauhid. Jelas tertulis dari sabda beliau yang dicatat oleh
penulis Injil. Beliau datang bukan untuk merombak hukum Taurat, tetapi
hendak menegakkan dan menyempurnakan. Inti pokok hukum Taurat
adalah perintah yang 10 dan pokoknya yang pertama ialah Tauhid(1. Jangan
kamu bertuhan selain Aku). Ajaran trinitas ini tidak pernah diakui dalam
ajaran Yahudi, karena agama Yahudi masih berpegang dengan perintah
yang 10.
Pandangan Islam tentang Tritunggal ialah sebagaimana dalam Al-
Qur’an, surat Al-Maidah ayat 72 dan 73 :

ۡ‫ي‬ ٓ ِ‫حۡۡ َٰيَبَن‬


ُۡ ‫نۡۡ َمريَ َۖ َمۡ َوقَالَۡۡٱل َم ِسي‬ ُۡ ‫حۡۡٱب‬
ُۡ ‫ٱّللۡۡه َُوۡۡٱل َم ِسي‬ ََّۡ ۡۡ‫لَقَدۡۡۡ َكفَ َرۡۡٱلَّذِينَۡۡۡقَالُ ٓواْۡ إِ َّن‬
ۡ‫علَي ِه‬َ ۡ ‫ٱّلل‬ َِّۡ ‫يۡو َربَّ ُك َۖمۡ ِإنَّ ۡهُۥ ۡ َمنۡ يُش ِركۡ ِۡب‬
َُّۡ ۡ ‫ٱّلل ۡفَقَدۡ َح َّر َم‬ ََّۡ ۡ ْۡ‫ِإس َٰ َٓر ِءي َل ۡٱعبُدُوا‬
َ ‫ٱّلل ۡ َر ِب‬
ۡ‫ ۡلَّ َقدۡ ۡ َك َف َر ۡٱلَّذِينَۡ ۡ َقالُ ٓواْۡ ِإ َّن‬٧٢ۡ ‫ص ٖار‬ َ ‫ۡمنۡ أَن‬ ِ َ‫ظ ِل ِمين‬ َّ َٰ ‫ۡو َماۡ ِلل‬
َ ‫ار‬ ُ َۖ ۡ‫ٱل َج َّن َةۡ ۡ َو َمأ َو َٰىهُ ۡٱل َّن‬
َٰ ٓ َّ ‫اۡمنۡ إ َٰلَهٍۡ إ‬ َٰ ُ ‫ٱّلل ۡثَا ِل‬
ۡ‫ع َّماۡ يَقُولُونَ ۡ لَيَ َمس ََّّن‬ َ ٞۚٞ‫ۡو ِحد‬
َ ْۡ‫ۡو ِإنۡ لَّمۡ يَنتَ ُهوا‬ َ َٰ ٞ‫َّلۡ ِإلَه‬ ِ ِ ِ ‫ۡو َم‬ َ ‫ثۡ ثَلَثَ ٖ ٖۘة‬ ََّۡ
ۡ٧٣ۡ‫عذَابٌ ۡأَ ِلي ٌم‬ ِ ْ‫ٱلَّذِينَۡۡ َكفَ ُروا‬
َ ۡ‫ۡمن ُهم‬
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih
(sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong
pun.” (72)
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya
Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang

Mengenal Agama Nasrani Page 17


berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari
apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara
mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (73)
Beberapa konferensi yang pernah dikemukakan diatas telah memutuskan
tentang keTuhanan al-Masih, dan memutuskan pula bahwa Roh Kudus
adalah termasuk dalam ke Tuhanan juga.
Bandingkan dengan Islam, dalam Islam ulama-ulama dibolehkan
berijtihad tetapi hanya dalam soal-soal furu’ (cabang) saja. Mengubah
bilangan shalat baik rakaatnya, maupun waktunya tidak dapat dibenarkan
oleh syara’. Demikian juga, tentang haji mengubah waktu dan tempatnya
tidak dibenarkan oleh syara’. Hal-hal pokok mengenai Ubudiyah dan
Tauhid telah ditetapkan oleh hukum syara’ yang disampaiakan oleh Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dari Allah. Ulama-ulama dalam
Islam tidak dapat mengadakan syariat, yang berhak hanya Allah semata-
mata. Orang Islam tidak dapat membuat Tuhan dan Allah adalah Maha Esa.
Yesus (Nabi Isa) bukan tuhan tetapi manusia. dia adalah seorang Rasul
dan Nabi Allah. Dia diangkat menjadi utusan untuk memperbaiki bangsa
Israel. Dia tidak membawa aturan baru, meskipun wahyu ketuhanan (Kitab
Suci) diberikan kepadanya. Dalam arti aturan atau ajaran yang dibawa Nabi
Isa tidak berbeda dari yang telah dibawa oleh Rasul-Rasul sebelum dia yaitu
mengesakan Allah.
Islam mengajarkan keesaan Allah yang mutlak. Allah ialah Tuhan yang
kepadaNya kita memohon dan mengharap atas tiap-tiap kebutuhan kita.
keesaanNya tidak mengizinkan ia dipersamakan dengan apapun juga dalam
bentuk apapun. Ia tidak berputera dan diputerakan atau terdiri dari oknum-
oknum. Islam tidak mengajarkan ada Allah bapa dan ada Tuhan putera.
Menurut Islam dalam Al-Qur’an, tidak ada yang menyamai Allah dan
Dia tidak terbagi-bagi kekuasaanNya dengan siapa pun juga. Allah berdiri
sendiri, tidak memerlukan bantuan dari siapa dan apapun juga. Ketuhanan
Allah tidak karena dipilih atau diangkat atau dipaksakan oleh siapapun.
b. Konsep Nabi

Mengenal Agama Nasrani Page 18


Menurut Al-Qur’an Nabi Isa as tidak di salib, tetapi dimiripkan
(diserupakan) seseorang kepadanya di mata orang banyak. Firman Allah
dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 157-158:

ُۡ‫صلَبُوه‬ َ ۡ‫ۡو َما‬َ ُ‫ٱّللۡ َو َماۡقَتَلُوه‬


َِّۡ َۡ‫سول‬ ُ ‫ۡر‬
َ ‫سىۡٱبنَۡۡ َمريَ َم‬ َ ‫حۡ ِعي‬ َۡ ‫َوقَو ِل ِهمۡۡإِنَّاۡقَتَلنَاۡٱل َم ِسي‬
ۡ‫هُۡ َماۡلَ ُهمۡ ِب ِۡهۦۡ ِمنۡ ِعل ٍمۡ ِإ ََّّل‬ٞۚ ‫ۡمن‬ِ ‫ۡو ِإ َّنۡٱلَّذِينَۡۡٱختَلَفُواْۡۡ ِفي ِهۡلَ ِفيۡش َٖك‬ َ ‫م‬ٞۚ ‫ش ِب َهۡلَ ُه‬ ُ ۡ‫َو َٰلَ ِكن‬
ۡ‫يزاۡ َح ِك ٗيما‬ ً ‫ع ِز‬ َُّۡ ۡ َ‫ۡو َكان‬
َ ۡ‫ٱّلل‬ َُّۡ ُۡ‫ۡ َبلۡ َّر َف َعه‬١٥٧ۡ‫نۡ َو َماۡ َقتَلُوۡهُۡ َي ِقي َۢنَا‬
َ ‫ ِه‬ٞۚ ‫ٱّللۡ ِإ َلي‬ َّ ‫عۡٱل‬
ِۡ ٞۚ ‫ظ‬ َۡ ‫ٱتِ َبا‬
ۡ ۡ١٥٨
157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,
Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah Isa
158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Kalau Nabi Isa as tidak disalib, kemudian bagaimanakah pandangan
Islam dalam hal ini? dalam hal ini para Muffasir (ahli tafsir) Al-Qur’an
sebagian besar menyatakan bahwa Tuhan mengangkat Nabi Isa as roh dan
tubuhnya bersama-sama, mengingat lahir firman Allah yang disebutkan
sesudah kata-kata : “Tidak membunuhnya” yang dalam bahasa Arabnya.
“wamaa qataluuhu”. Dan selanjutnya “wamaa shalabuuhu” = “tidak
menyalibnya”.
Dan berdasarkan riwayat yang demikian sebagian Mufassirin
mengatakan bahwa Nabi Isa as tetap hidup, sehingga ia dimatikan Tuhan
sebagaimana Ia mematikan nabi-nabiNya yang lain dan mengangkat rohnya
kepadaNya sebagaimana diangkatNya roh-roh Nabi-nabi yang lain juga.
Mereka beralasan lahir Firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :

Mengenal Agama Nasrani Page 19


“................ Kami akan mematikan engkau, mengangkat engkau kepada
Kami, mensucikan engkau dari kafir, dan menjadikan orang-orang yang
mengikut engkau di atas orang kafir sampai hari qiyamat”. (QS. Ali Imran
: 55)
c. Konsep Wahyu
Yang menjadi pegangan agama Kristen, tempat membesarkan semua
urusan ialah Kitab suci mereka Bibel, yaitu kumpulan dari perjanjian Baru.
Perjanjian lama ialah semua kitab-kitab, surat-surat, naskah catatan Bani
Israil sejak zaman Nabi Musa as sampai kezaman akan lahirnya Nabi Isa as
meliputi salinan Taurat yang meliputi dari 5 kitab itu, kitab Talmud dan
beberapa naskah perkabaran dari tarikh nabi dan raja-raja Israil. Adapun
perjanjian baru ialah semua kitab, naskah-naskah surat kiriman para penyiar
Kristen sesudah perginya Nabi Isa “Alaihis Salam, seperti Injil yang 4 itu
sampai kepada catatan wahyu yang diterima Yohanes.
Pendirian Islam terhadap Bibel dengan tegas telah dinyatakan dalam ayat
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 79:

ۡۡ‫ٱّلل‬ َۡ َ‫لۡۡ ِللَّذِينَ ۡ يَكتُبُونَ ۡۡٱل ِك َٰت‬


ِ َّ ِۡۡ‫بۡۡبِأَيدِي ِهمۡ ث ُ َّمۡ يَقُولُونَ ۡ َٰ َهذَاۡ ِمنۡ ِعند‬ ۡٞ ‫فَ َوي‬
ِ ‫لۡ لَّ ُه‬ٞ ‫ۡو َوي‬
ۡ‫مۡم َّما‬ َ ‫مۡم َّماۡ َكتَبَتۡ أَيدِي ِهم‬ ِ ‫لۡ لَّ ُه‬ٞ ‫يٗلۡ فَ َوي‬َۖ ٗ ‫ِليَشت َُرواْۡ بِ ِۡهۦ ۡثَ َم ٗناۡ قَ ِل‬
ۡ ۡ٧٩ۡ َ‫َيك ِسبُون‬
79. Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al
Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah",
(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa
yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi
mereka, akibat apa yang mereka kerjakan
Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat beliau: “Ya
Rasulullah! Bagaimana sikap kami mendengar cerita agama dari orang-
orang ahli kitab yakni Yahudi dan Nasrani itu ? Nabi menjawab :
“Janganlah mereka dibenarkan dan jangan pula didustakan”.

Mengenal Agama Nasrani Page 20


Dalam keyakinan Islam, Bibel versi sekarang merupakan hasil karya para
pendeta Yahudi dan Kristen dan karenanya kitab-kitab itu bukan Wahyu
Allah. Perjanjian Baru bukanlah suatu catatan dari keimanan, kehidupan,
dan pengajaran Yesus.

Mengenal Agama Nasrani Page 21


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kristen berasal dari kata “Christos” dalam bahasa Yunani, lalu
berubah menjadi “Christus” dalam bahasa Latin. Christos ini terjemahan
dari bahasa Ibrani “Masiah”, yang kemudian lebih dikenal oleh kalangan
Kristen dengan sebutan Mesiah. Sedangkan Al-Qur’an menyebutnya “Al-
Masih” artinya yang diurapi atau yang yang diminyaki dengan minyak
wangi dalam suatu upacara keagamaan. Al-Qur’an menyebut agama Kristen
dengan nama Nasrani yang berasal dari kata “Nashirah” (Nazaret), tempat
kelahiran Nabi Isa. Juga sering disebut dengan agama “Masehi” yang
diambil dari kata “Al-Masih”.
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh
utama agama ini. Yesus yang semakin populer dibenci oleh orang-orang
Farisi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus.
Yesus Kristus disalibkan pada hari Jumat di Bukit Golgotha. Peristiwa
itu kemudian menjadi dasar peringatan Jum’at Agung di Gereja-Gereja
seluruh dunia. Tangan dan kaki Yesus dipaku, sehingga Ia mati karena
kehabisan zat asam dalam darah-Nya. Seorang pengikut Yesus yang
merahasiakan dirinya, Yusuf dari Arimatea, meminta jenazah Yesus kepada
Pilatus untuk dimakamkan di dalam kuburnya yang belum pernah dipakai.
Peristiwa ini terjadi pada Jum’at sore, sesaat sebelum datangnya hari Sabat.
Umat kristen memiliki beberapa konsep yaitu
a. Konsep tuhan
Ajaran ketuhanan dalam ajaran Kristen adalah sebagaimana yang
terkandung dalam rasuli yaitu Tritunggal yang ketiga-tiganya
adalah pribadi Allah dan ketiga pribadi itu adalah Allah. Meskipun
terdiri dari tiga pribadi namun hanya satu Allah, yang masing-
masing mempunyai suatu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi,
satu kehidupan Ilahi, sehingga disebut dengan Tritunggal yang
Maha Kudus.

Mengenal Agama Nasrani Page 22


b. Konsep nabi
Konsep kenabian dalam sebagian kristen yaitu nabi berbicara
kepada Tuhan dan ajarannya diterima oleh para pengikutnya. Para
anggota Gereja harus memahami komitmen dan perjanjian yang
mereka buat ketika mereka mendukung seseorang sebagai nabi.
Para anggota gereja memiliki kesempatan untuk memberikan
suara untuk mendukung para nabi. Walaupun suara pendukungan
resmi diberikan dalam sebuah pertemuan gereja, mendukung
berarti lebih dari sekadar mengangkat tangan untuk memberikan
dukungan pada seseorang yang telah diangkat. Mendukung
seorang pemimpin berarti memberikan suara untuk mendukung
pengangkatannya dan mendukung, menjunjung tinggi, dan
mengikutinya.
c. Konsep wahyu
Wahyu dipahami sebagai wujud Allah yang memanggil manusia
agar mengikuti jalan dalam kehidupan ilahi. Dalam perjanjian
lama disebutkan bahwa wahyu ialah petunjuk dari Allah yang
diturunkan kepada manusia.

Mengenal Agama Nasrani Page 23


DAFTAR PUSTAKA
Imam Muchlas Masyhud, Al-Qur’an Berbicara Kristen, (Jakarta: Pustaka Da’i,
1999)
Dr. Ahmad Syalaby, Pengantar Memahami Kristologi, terj. Ahmad, S.Ag. (Jakarta:
Pustaka Da’i, 2004)
Harnia Eka Prasanti, team, Agama Kristen dan Pakar agamanya, Artikel, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, 2017
Tarpin, M.Ag, Khotimah ,M.Ag, Agama Katolik dan Yahudi Sejarah dan Ajaran,
Riau : Daulat Riau. Ct 1 2012.
Jirhanuddin, Perbandingan Agama (Pengantar Studi Memahami Agama-Agama),
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
M Imanuelo, “Tinjauan Umum Agama Kristen Dan Nilai-Nilai Kekristenan”
(2010): 9–47, http://e-journal.uajy.ac.id/2407/3/2TA12257.pdf.
Masykuri Abdillah, “Kerukunan Umat Beragama Di Era Jokowi-JK,” Accessed on
24 November 2016, Http://Graduate.Uinjkt.Ac.Id.
Bawono, Wilujeng, and Ikramatoun, “MENJADI MISIONARIS: SOSIALISASI-
KOMITMEN AGAMA ELDER DAN SISTER MORMON-GEREJA YESUS
KRISTUS
Abu Yasid, Logika Ushul Fiqh, Cet. 1, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2019)hlm 9
Roni Ismail, “Konsep Wahyu Menurut Saksi-Saksi Yehuwa”, Vol. 14, No. 1, Tahun
MMXVIII (Jan-Jun 2018),

Mengenal Agama Nasrani Page 24

Anda mungkin juga menyukai