Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


serta nikmat-Nya sehingga tugas penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan.

Terima kasih kepada bapak dosen mata kuliah Pendidikan Agama


Islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami, sehingga dapat
menambah pengetahuan kami tentang Mengenal Agama-Agama besar
Dunia.

Kami berharap bahwa penyusunan makalah menjadi lebih baik


lagi, oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari
bapak dosen mata kuliah untuk perbaikan makalah kami di waktu yang
akan datang.

Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan bagi para pembaca.

Pekanbaru, November 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Agama Islam........................................................... 5


B. Sejarah Lahirnya Agama Kristen........................................................ 6
C. Sejarah Lahirnya Agama Hindu.......................................................... 8
D. Sejarah Lahirnya Agama Buddha...................................................... 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepanjang sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi ini, tidak


dapat dipisahkan dengan agama. Agama memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, memberi arah, dan dapat membentuk
perilaku bagi pemeluknya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Agama
yang pernah tumbuh dan berkembang di muka bumi ini cukup banyak
jumlahnya, ada sebagian agama yang sudah musnah baik ajaran maupun
pemeluknya, dan sebagian lainnya masih hidup dan berkembang hingga
sekarang ini. Sebagian agama yang sudah musnah itu disebabkan karena ada
beberapa faktor seperti: pertama, ajaran agama itu sendiri yang tidak mampu
membimbing dan memberikan arah yang jelas serta tidak mampu memenuhi
tuntutan hidup dan kehidupan bagi para pemeluknya. Kedua, pengikut atau
pemeluknya telah musnah dari permukaan bumi ini. Ketiga, telah lahir dan
muncul agama baru yang lebih sesuai dengan kehidupan umat manusia atau
bangsa pada zamannya. Keempat, para pemimpin agama berbuat sewenang-
wenang terhadap pemeluk agama dari golongan awam. Kelima, agama
tersebut sudah tidak menarik lagi, sehingga masyarakat tidak tertarik lagi
untuk memeluk agama tersebut. Keenam, dakwah dan pendidikan agama tidak
dilakukan dan disiarkan oleh para pemukanya sehingga agama tersebut hanya
dapat diketahui dan difahami oleh generasi tua (semasanya) dan kelompok
pemuka agama itu sendiri. Dengan kata lain, agama tersebut tidak dapat
tersebar dan berkembang, karena tujuan, esensi, dan funsinya tidak sesuai
dengan hidup dan kehidupan umat manusia, baik secara pribadi (perorangan)
maupun secara berkelompok (masyarakat).

3
Agama- yang tumbuh dan berkembang di kalangan umat manusia dari
zaman ke zaman dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu
agama yang berasal dari hasil budaya atau kreasi umat manusia (agama alam
atau agama bumi), dan agama yang berasal dari Tuhan (wahyu Illahy atau
agama samawi/langit).

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja agama-agama besar yang ada di dunia?
2. Bagaimana sejarah awal agama-agama besar di dunia?
3. Apa saja ajaran di dalam agama-agama besar di dunia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui agama-agama besar yang ada di dunia.
2. Untuk mengetahui sejarah awal agama-agama besar di dunia.
3. Untuk mengetahui ajaran di dalam agama-agama besar di dunia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Agama Islam


Agama Islam pertama kali lahir di negara Arab, dimana kedatanganya
diawali dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW
adalah nabi akhir zaman dan diangkat oleh Allah SWT menjadi rasul. Setelah
itu, Nabi Muhammad SAW pun menyebarkan Islam kepada seluruh kaum
Arab. Nabu Muhammad SAW lahir di Mekkah pada 12 Rabi’ul Awal Tahun
Gajah, atau pada tanggal 20 April 571. Beliau adalah seorang yatim piatu
dengan ayahnya bernama Abdulla bin Abu Muthalib yang wafat saat
berdagang. Sedangkan ibunya bernama Aminah binti Wahab yang meninggal
saat beliau berusia 7 tahun.
Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad sering menyendiri dan
bertafakur di Gua Hira. Hingga pada akhirnya pada 17 Ramadhan 11 SH atau
6 Agustus 611, beliau dikunjungi oleh Malaikat Jibril yang dating untuk
menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT kepada beliau “Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan …” (QS. 96:1-5).
Dengan turunnya wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai rasul
oleh Allan SWT.
Sebagai rasul yang terpilih, Nabi Muhammad memiliki kewajiban
untuk menyebarkan ajaran tersebut dan mengabarkan kebenaran ke seluruh
umat di dunia. Maka sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW bertekad untuk
melaksanakan tugasnya dan menyebarkan ajaran Islam ke seluruh dunia. Pada
awalnya, beliau hanya mengajarkan kepercayaan tersebut pada orang
terdekatnya secara tertutup. Secara perlahan, dakwaan beliau mulai
disampaikan secara terbuka dan dari dakwaan tersebut, ada yang menerima

5
dan tentunya ada yang sangat menolaknya. Tantangan hebat tersebut datan
dari kaumnya sendiri yaitu suku Quraisy.

1. Sejarah Berdirinya Agama Islam di Dunia


Setelah kematian Nabi Muhammad SAW, beliau digantikan bukan
dengan nabi melainkan dengan khalifah. Ada empat khalifah yang manjadi
pengganti Nabi Muhammad SAW, disebut dengan Khulafaur Rasyidin.
Khalifah ini adalah sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW yaitu Abu Bakar
Ash Shidiq, Umar bin Khatab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Mereka berempat memiliki tugas penting yakni untuk memastikan bahwa
umat Islam tetap menjalankan perintah agama Islam yang telah diajarkan
sebelumnya. Hasilnya, agama Islam telah berkembang secara luas ke seluruh
dunia.
Setelah masa Khulafaur Rasyidin berakhir, muncullah kekaisaran Arab
seperti Bani Abbasiyah, Bani Umayyah, dan Kekaisaran Utsmaniyah yang
menghubungkan daya dari keempat khalifah pertama Islam. Peningkatan
kekuatan dinasti tersebut sejalan dengan menguatkan pengaruh agama Islam
ke Eropa dan Afrika.1

B. Sejarah Lahirnya Agama Kristen


Di dalam Injil sendiri ada peristiwa di mana Yesus menolak seorang
wanita Kanaan (Palestina) yang meminta anaknya disembuhkan dari
kemasukan setan,Yesus menolak dan mengatakan, “Aku diutus hanya kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15 :24). Yesus sendiri
menolong perempuan itu juga, namun tidak menyuruh perempuan itu untuk
‘pindah keyakinan’. Penegasan itu juga nampak dari pesan Yesus kepada para
muridnya yang mewantiwanti mereka untuk tidak menyebarkan ajarannya
kepada orang selain dari Bani Israil.

1
Samruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau, 2013), hlm
28-69.

6
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke
dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang
hilang dari umat Israel.” (Matius 10:5-6)
Telah jelas bahwa Yesus menegaskan dirinya hanya untuk Bani Israil.
Namun para misionaris mengklaim bahwa hal itu hanya berlaku sebelum
kebangkitan. Setelah dibangkitkan maka misinya untuk umat manusia seluruh
dunia. Perubahan mendasar ini berangkat dari ajaran Paulus, seorang Yahudi
dari Tarsus yang mengaku-aku sebagai murid Yesus.
Ajaran Paulus inilah, -ditulis pada 49 M (Galatia-, yang mempengaruhi
Injil-injil yang ditulis sesudahnya yakni injil Markus (55 M), Injil Matius (60-
an M), Injil Yohanes (80 M), dan Injil Lukas (60 M). Paulus, Yahudi dari
Tarsus, di dalam banyak ayat Injil digambarkan sebagai seorang murid yang
banyak tidak patuh pada Yesus, bahkan Yesus dalam banyak ayat memarahi
dia hingga menendangnya.
Paulus inilah yang kemudian mengubah ajaran Nabi Isa as. yang
berhaluan paganisme Yahudi. Namun hal ini terjadi tidak terlepas dari kondisi
sosial budaya bangsa Yahudi sebelum masa Nabi Isa. Turun. Minimal ada tiga
kondisi yang bisa kita telaah. Pertama, Aqidah orang-orang Yahudi telah
terkontaminasi kepercayaan Paganisme Babilonia.
Sekitar 50 tahun (586-535 SM) bangsa Yahudi berada di pengasingan
di Babilonia yang masyarakatnya menyembah berhala. Kedua, pada tahun 334
SM, Alexander raja Yunani menguasai bangsa Yahudi dan menyebarkan
faham Filsafat yang kemudian mempengaruhi pemikiran orang-orang Yahudi.
Ketiga, bangsa-bangsa yang menaklukan orang-orang Yahudi adalah penganut
politeisme. Ini pun berpengaruh kepada aqidah bangsa Yahudi.
Ketika Nabi Isa as, menyampaikan ajaran Allah SWT, pengaruh
kepercayaan paganisme memang sudah mengakar kuat di tengah-tengah
masyarakat, maka terjadilah penyimpangan pemahaman oleh Paulus terhadap
ajaran yang dibawa Nabi Isa as. Paulus pun mengklaim bahwa telah bertemu

7
Yesus (Isa) dan diangkat sebagai rasulnya. Ia kemudian mengajarkan ajaran
Isa yang telah dicampur adukkan dengan filsafat Yunani dan Paganisme.

Allah SWT sudah mengingatkan hal ini dalam Surah Al Baqarah ayat
87,
“..Dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al kitab (Taurat)
kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu
dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat)
kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus.
Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran)
yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka
beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang
lain) kamu bunuh?”
Tiga abad setelah peristiwa penyaliban, pengikut ajaran Nabi Isa as.
berkembang dengan beragam corak pemahamannya. Terjadi bentrokan
diantara mereka antara kalangan yang pro ajaran Tauhid dari Nabi Isa as.
dengan yang kontra. Mereka yang kontra notabene adalah kelompok pro
ajaran Paulus yang paganis. Peperangan ini sampai mengancam keutuhan
kerajaan Roma.
Karenanya, atas usulan Konstantin diadakanlah Muktamar di Nicea
pada tahun 325 M yang dihadiri sekitar 2048 orang dengan pendiriannya
masing-masing. Terjadi perdebatan yang sengit dan tak ada titik temu.
Akhirnya Konstantin yang cenderung pada paganis memanggil 318 orang
yang berfaham Paulus dan menyatakan dukungannya. Setelah itu muktamar
dilanjutkan, sementara itu peserta lainnya melakukan walk out.
Di dalam muktamar ini banyak dipilih doktrin-doktrin dan syiar–syiar
ibadah secara voting (tanggal paskah, peranan uskup, dan tentu saja tentang
ketuhanan Yesus). Setelah itu diadakanlah revisi terhadap Injil. Sementara
injil-injil lain yang bertentangan dimusnahkan. Dan orang yang berani
membaca injil terlarang itu akan dicap sebagai heretis (berlaku bid’ah).

8
C. Sejarah Lahirnya Agama Hindu
Asal usul agama hindu dimulai dari masuknya bangsa arya ke india
sejak tahun 1500 SM. Dari masuknya agama arya ke Indonesia membawa
perubahan besar dalam tata kehidupan masyarakat di india.perubahan terjadi
karena bangsa arya mengadakan integrasi kebudayaan dengan bangsa Dravida
sehingga dari situ lahirlah agama hindu.
Selain itu bangsa arya juga menulis kitab-kitab weda sebagai
keyakinan dan kepercayaan dari agama hindu, misalnya kitab suci seperti Reg
Weda,Sama Weda,Yayur Weda dan Atharwa Weda.
Asal-usul agama hindu didasarkan juga pada corak kehidupan
masyarakat hindu yang berkeyakinan terhadap kepercayaan pada dewa-dewa
yang mengatur corak kehidupan pada mereka masing-masing.dari corak
kehidupan masyarakat tersebut dapat dibedakan menjadi (4) kasta,
diantaranya:
1. kasta Brahmana'(yakni kasta Keagamaaan), yang terdiri dari
para pendeta
2. kasta Ksatria'(yakni kasta pemerintahan),yang terdiri dari para
raja juga keluarganya,para bangsawan dan para prajurit
3. kasta Waisya'(yakni kasta pertanian dan perdagangan),yang
terdiri dari para pengusaha,para pedagang,dan juga para petani
4. kasta Sudra'(yakni kasta kaum pekerja keras), yang terdiri dari
para pelayan, pekerja keras, juga rakyat jelata.
5. Kasta-kasta tersebut memiliki makna sebagai pembeda dari
struktur maupun golongan kehidupan dimana kepercayaan
agama hindu itu bersifat politeisme (memuja banyak dewa),
yang dimana dari pemujaan terhadap dewa tersebut dibuatkan
patung-patung yang sesuai dengan peranan dewa-dewa tersebut
dalam kehidupan manusia.
Dari tujuan dibuatnya patung-patung tersebut sebagai simbol dari
dewa-dewa yang disembahnya misalnya seperti Dewa Brahmana'sebagai
Dewa Pencipta,Dewa Wisnu sebagai Dewa Pelindung,dan Dewa Siwa sebagai

9
Dewa pelebur atau pembinasa.ketiga Dewa tersebut diberi nama Trimurti yang
artinya penguasa.adapun dewa-dewa lainya seperti dewi saraswati sebagai dei
kesenian dan ilmu pengetahuan,Dewi Sri sebagai Dewi Kesenian.selain itu
umat hindu beranggapan bahwa, tempat suci adalah tempat yang hanya
digunakan untuk bersemayamnya para dewa saja sehingga umat hindu
tersbiasa mengadakan ziarah ke tempat-tempat suci untuk memohon
keselamatan dan kesejahteraan bagi umat di dunia.
Umat hindu mempunyai suatu kepercayaan dalam hal bersuci dimana
mereka beranggapan bahwa Air sungai gangga dapat mensucikan segala dosa
walau betapapun besarnya begitulapula tulang dan abu orang mati yang sudah
dibakar dibuang keedalam air sungai gangga tersebut dimana mereka
berkeyakinan bahwa dari situ orang yang meninggal langsung akan masuk
kedalam surga.

D. Sejarah Lahirnya Agama Buddha


Agama Buddha adalah agama yang memiliki dasar ajaran yang berusia
lebih dari 2000 tahun dan berasal dari India. Sekitar 350-550 juta orang di
seluruh dunia saat ini menjadi penganut agama Buddha. Arti dari Buddha
sendiri yaitu “Yang Telah Sadar”, “Yang Telah Terjaga”, atau “Yang Telah
Cerah”. Asal kata Buddha yaitu dari kata Budh yang artinya terjaga,
menyadari, dan memahami dan juga menjadi akar dari kata – kata seperti
bodhi, bodha, bodhati, dan buddhi. Di Indonesia juga terdapat beberapa bukti
penyebaran agama Buddha, seperti candi peninggalan Budha dan candi Budha
di Indonesia.
Buddha adalah sebuah gelar untuk seseorang yang telah mencapai
pencerahan sempurna. Ajaran agama ini mengedepankan mengenai cinta kasih
dan kebijaksanaan, yang dianggap sesuai dengan pengertian filsafat atau jalan
hidup oleh sebagian orang. Karena itulah istilah “isme” yang sering
ditambahkan pada ajaran filsafat juga kerap disandingkan dengan kata
Buddha, sehingga kata Buddhisme menjadi sebutan lain untuk agama Buddha.

10
Sejarah Buddha GautamaMembahas tentang keberadaan agama
Buddha tidak dapat dilepaskan dari sosok Siddharta Gautama sebagai penemu
dan juga penyebar ajaran Buddha. Siddharta Gautama menemukan dan
mengajarkan agama Buddha setelah mencapai suatu pencerahan secara
sempurna atau disebut penyadaran penuh. Tahun kelahirannya bervariasi dan
tidak ada sumber yang pasti.
Siddharta Gautama atau Buddha lahir sekitar abad 4 hingga 6 SM di
kerajaan kecil yang terletak di bawah kaki gunung Himalaya, tepatnya di
Lumbini, Nepal. Ayahnya, Raja Suddhodana, adalah seorang kepala suku klan
Shakya. Ibunya meninggal tidak lama setelah Siddharta lahir. Dikatakan
bahwa 12 tahun sebelum kelahirannya, para Brahmana telah meramalkan
bahwa ia akan menjadi pendeta legendaris atau seorang raja yang agung. Ia
akan menjadi pertapa apabila melihat orang sakit, orang tua, orang meninggal
dan seorang pertapa. Karena ia termasuk ke dalam wangsa Ksatriya, maka
ayahnya tidak ingin Siddharta menjadi pertapa dan tidak meneruskan tahta
sang ayah.
Untuk mencegahnya menjadi seorang pertapa, ayahnya menjaga agar
Siddharta tetap berada di dalam lingkungan istana sehingga Gautama hidup di
lingkungan kemewahan sebagai seorang pangeran dari sukunya, dilindungi
dari dunia luar, diajar oleh para Brahmana, serta dilatih dalam bidang
panahan, keahlian berpedang, gulat, berenang, dan lari. Ketika sudah cukup
umur, ia menikah dan mempunyai seorang anak lelaki. Walaupun memiliki
segalanya, beliau tidak pernah merasa cukup. Selalu ada sesuatu yang
menariknya untuk keluar ke dunia dibalik dinding istananya. Pada suatu saat
di jalanan Kapilavastu di usianya yang berada di akhir 20an, Ia menemukan
tiga hal sederhana: seorang lelaki yang sakit, seorang lelaki tua, dan mayat
yang sedang dibawa ke tempat pembakaran.
Tidak ada hal yang mempersiapkannya untuk pengalaman semacam ini
selama hidupnya. Ia baru mengetahui bahwa semua orang akan menjadi tua,
sakit dan bisa meninggal. Hal tersebut memicu berbagai pertanyaan yang
membawanya terus mengeksplorasi dan melihat seorang pertapa yang

11
mengundurkan diri dari kehidupan duniawi dan mencari pembebasan dari
ketakutan manusia akan kematian dan penderitaan. Pada usia 29 tahun,
Siddharta meninggalkan kerajaannya, istri dan anaknya yang baru lahir untuk
menjadi seorang pertapa dan bertujuan untuk menemukan cara untuk
menghilangkan penderitaan universal yang dipahaminya sebagai salah satu
ciri kehidupan manusia. 2

2
Ali, A. Mukti, dkk, Agama-agama di Dunia, (Yogyakarta IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988),
hlm. 77-90.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bicara agama secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua,


yakni agama buatan manusia dan agama wahyu yang tentu saja sangat berbeda
satu dengan lainnya. Tuhan telah mengirim para Nabi dan para utusanNya
agar manusia membuang agama-agama yang dibuat oleh tangan manusia dan
menggunakan agama yang diwahyukan. Tetapi adat-istiadat lama sukar sekali
dihilangkan. Beberapa bagian dari agama bikin-bikinan manusia ini tetap
tertinggal dan terserak dalam agama wahyu. Para pendeta dari agama yang
lama dan orang-orang yang percaya dengan setengah hati kepada agama
wahyu ini, mendapatkan bahwa lebih enak dan menguntungkan untuk tetap
menjalankan praktik-praktik adat kebiasaan lama. Mereka membangkitkannya
lagi setelah wafat nabiNya dan mencampurinya dengan kepercayaan serta
amalan dari agama wahyu. Dengan berlalunya waktu, roh semangat itu lenyap
dan agama wahyu pun menjadi rusak dan tafsiran-tafsiran bikinan manusia
menyusup ke dalamnya. Maka kita dapati bahwa sebagian besar agama-agama
yang ada adalah campuran dari bagian-bagian yang terambil oleh tangan-
tangan manusia serta agama yang diwahyukan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. Mukti, dkk. 1988. Agama-agama di Dunia. Yogyakarta: IAIN Sunan


Kalijaga Press.
Samruddin Nasution. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru: Yayasan
Pustaka Riau.

14

Anda mungkin juga menyukai