Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN Dalam filsafat kita perlu mengenal filsafat mistik. Mistik itu sendiri adalah pengetahuan yang tidak rasional meskipun pada kenyataanya dapat menimbulkan objek yang empiris, dimana mistik ini didalam kehidupan masyarakat sangat melekat sekali terutama pada masyarakat yang masih primitif, yang kini juga banyak di anut oleh sebagian besar masyarakat modern. Hingga kehidupan mistik membudaya baik kalangan keagamaan maupun umum, yang akhirnya membentuklah sebuah keyakinan adanya kekuatan yang ada pada diri luar manusia. Dengan sifat keingintahuan itulah sehingga para kalangan yang ahli membentuk teknik-teknik tertentu sebagai alat terwujudnya pencapaian sesuatu. Dikalangan masyarakat, mistik dijadikan media untuk menyelesaikan masalah karena didalam mistik itu sendiri ada muatan-muatan kekuatan(magis) yang ampuh untuk dijadikan jalan keluar. Kadang kala ketentraman jiwa tidak bisa hanya dicapai dengan materi saja, karena banyaknya problemyang dihadapi manusia, sehingga menyebabkan manusia mempunyai Qolbu yang tidak sehat, dengan jalan mistiklah manusia dapat menemukan ketentraman didalam hidupnya melalui pendekatan kepada Tuhan.

BAB II
PEMBAHASAN Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani : philosophia. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : philosophic dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; philosophy dalam bahasa Inggris; philosophia dalam bahasa Latin; dan falsafah dalam bahasa Arab. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Filsafat mempunyai arti: Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya Teori yang mendasari alam fikiran atau suatu kegiatan Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi Falsafah

Para filsuf memberi batasan yang berbeda-beda mengenai filsafat, namun batasan yang berbeda itu tidak mendasar. Batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi. Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan.Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat.Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam.Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmuilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. Berikut ini disajikan beberapa pengertian Filsafat menurut beberapa para ahli :

Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. Aristoteles ( (384 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Cicero ( (106 43 SM ) : filsafat adalah sebagai ibu dari semua seni ( the mother of all the arts ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ) Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmuilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan.Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Paul Nartorp (1854 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.

Imanuel Kant ( 1724 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan. 1.Apakah 2.Apakah 3.Sampai yang yang dapat kita kerjakan kita ?(jawabannya metafisika Etika Agama ) ) )

seharusnya

kerjakan kita

(jawabannya

dimanakah

harapan

?(jawabannya

4. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi ) Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat. Driyakarya : filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai mengapa yang penghabisan . Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal. Harold H. Titus (1979 ): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat

adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat. Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu. Prof. Mr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan. Prof.Dr.Ismaun, M.Pd. : Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati. Bertrand Russel: Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalahmasalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.

Dari semua pengertian filsafat secara terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.

Pengertian Mistik Kamus Besa Bahasa Indonesia Mistik mempunyai arti: 1.Subsistem yang ada dihampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan ,tasawuf, suluk 2. Hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa Menurut asal katanya, kata mistik berasa ldari bahasa Yunani mystikos yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia (geheimzinning) ,tersembunyi (verborgen), gelap(donker), atau terselubung dalam kekelaman (inhetduistergehuld). Mistik dapat dipahami sebagai eksistensi tertinggi kesadaran manusia, di mana ragam perbedaan (kulit) akan lenyap, eksistensi melebur ke dalam kesatuan mutlak ikhwal, nilai universalitas, alam kesejatian hidup, atau ketiadaan. Kesadaran tertinggi ini terletak di dalam batin atau rohaniah, mempengaruhi perilaku batiniah (bawa) seseorang, dan selanjutnya mewarnai pola pikir nya. Atau sebaliknya, pola pikir telah dijiwai oleh nilai mistisisme yakni eksistensi kesadaran batin. Meskipun demikian, eksistensi mistik yang sesungguhnya tidaklah berhendi pada perilaku batin (bawa) saja, lebih utama adalah perilaku jasad (solah). Artinya, mistik bukanlah sekedar teori namun lebih kearah manifestasi atau mempraktikkan perilaku batin ke dalam aktivitas hidup sehari-harinya dalam berhubungan dengan sesama manusa dan makhluk lainnya. Apakah anda ingin menjadi seorang agamis, yang hanya terpaku pada simbol-simbol agama berupa penampilan fisik, jenis pakaian, cara bicara, bahasa, gerak-gerik, bau minyak wanginya. Agamis hanya kenyang teori-teori agama atau dalil-dalilnya saja. Agama sebagai sarana menggapai tataran spiritual. Sementara spiritual adalah kesadaran tinggi akan nilai-nilai transenden atau ketuhanan. Mistisisme adalah wujud kesadaran itu dalam laku perbuatan konkrit. Dengan adanya kesadaran yang cukup memadai akan bagaimana sesungguhnya yang terjadi di alam gaib hal itu membuka pola pikir kita sehingga mampu memahami noumena kegaiban secara logis. Hal ini menjadikan para pelaku spiritual memiliki kemantapan tidak hanya sekedar yakin, tetapi dapat dikatakan bisa menyaksikan sendiri bagaimana rumus-rumus halus akan bekerja. Antara pengetahuan spiritual dengan tindakan nyata seiring dan seirama. Bagaikan lirik dengan syairnya. Aransemen dengan nada-nada musicnya. Sastra dengan gendhingnya. Sinergis dan harmonis, antara pengetahuan spiritual

dengan perbuatannya. Menjadikan para pelaku spiritual sejati justru terkesan lebih santun dan memiliki sense on humanity yang tinggi, memiliki kepekaan social, solidaritas dan toleransi, kepedulian lingkungan social dan alam yang sangat mendalam. Perilaku-perilaku yang menunjukkan sikap arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan ini ketimbang orang-orang bergaya agamisme (kesadaran symbolic) yang terkadang perilakunya lepas kendali, sewenangwenang dan beringas, emosional dan reaksional. Karena merasa diri menjadi sangat kuat telah menjadi orang yang memegang hak istimewa (privilege) di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Mistik lebih fleksibel jika dibandingkan dengan agama, sebab mistik tidak mempersoalkan apa latar belakang ajaran, agama, budaya orang yang ingin menghayati. Hal itu tidak menimbulkan resiko terjadinya benturan nilai-nilai, karena dalam tradisi mistik yang sesungguhnya, keberagaman kulit akan dikupas, lalu mengambil sisi maknawiahnya yang bersifat hakekat atau esensial. Orang Jawa, Hindu, Kristen dan Budha, bisa saja mempelajari ilmu tasawuf. Demikian pula sebaliknya, umat Islam bias pula mempelajari falsafah hidup Jawa. Hanya saja, kecenderungan kekuasaan rezim agama akan membuat batasan-batasan tegas kepada para penghayat mistik dengan mistik itu sendiri. Bahkan sering terjadi prejudis, pencitraan secara subyektif, dan punishment yang berdasarkan kepentingan rezim. Jangankan terhdap lintas budaya dan agama, kita ambil contoh sederhana saja misalnya, sebagian umat Islam melarang sesame umat Islam lainnya masuk ke dalam wilayah mistik Islam. Pelarangan dilakukan dengan dalih agama pula, sehingga pelarangan seringkali bekerja secara efektif membelenggu dinamika kesadaran umat. Yang terjadi adalah umat yang terkesan agamis tetapi sangat miskin pencapaian spiritualnya. Dilihat dari segi sifatnya kita membagi mistik menjadi dua, yaitu mistik biasa dan mistik magis. Mistik biasa adalah mistik tanpa kekutan tertentu. Dalam Islam mistik yang ini adalah tasawuf. Mistik Magis adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik Magis ini dapat dibagi menjadi dua yaitu Mistik Magis Putih dan Mistik Magis Hitam. Mistik Magis Putih dalam islam adalah contohnya ialah Mukjizat, karamah, ilmu hikmah, sedangkan Mistik Magis Hitam contohnya santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir. Istilah Mistik Magis Putih dan Mistik Magis Hitam digunakan untuk sekedar membedakan kriterianya. Orang menganggap Mistik Magis Putih adalah mistik magis yang berasal dari agama

langit (Yahudi, Nasrani dan Islam), sedangkan mistik magis hitam berasal dari luar agama itu. Dalam praketeknya keduanya memiliki kegiatan yang relatif sama, nyaris hanya nilai filsafatnya saja berbeda. Kesamaan itu terlihat dari mistik magis putih menggunakan wirid, doa sedangkan mistik magis hitam menggunakan mantra, jampi yang keduanya pada segi prakteknya sama. Perbedaan mendasar ada pada segi filsafatnya.Mistik magis putih selalu berhubungan dan bersandar pada Tuhan, sehingga dukungan Illahi sangat menentukan.Mistik magis hitam selalu dekat, bersandar dan bergantung pada kekutan setan dan roh jahat. Cara yang dimungkinkan masuknya keyakinan mistik kepada seseorang : - Apabila seseorang mengalami guncangan psikis, seperti perasaan tersingkir, hilangannya pegangan hidup maupun teringkari, maka dapat secara mudah gerakan kultus yang fanatik, eksklusif dan tak jarang anti sosial dapat masuk. Artinya tanpa adanya pegangan hidup, maka mistik dalam bentuk kultus dapat masuk ke diri seseorang. - Dapat juga dengan melakukan meditasi dan pendalaman suatu aliran kebatinan yang hanya menyatakan diri berhubungan langsung dengan tuhan tanpa memiliki syarat atau aturan tertentu

Objek

Pengetahuan

Mistik

Yang menjadi objek pengetahuan mistik ialah objek yang abstrak supra rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, Malaikat, Surga, Neraka, Jin dan lain-lain.Termasuk objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio, yaitu objek-objek supra natural (supra rasional), seperti Kebal, Debus, Pelet, Penggunaan Jin, Santet Dan Lain-Lain Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik Bagaimana pengetahuan mistik? Bahwa pengetahuan mistik itu tidak diperoleh melalui indera dan tindakan juga dengan menggunakan akal rasional. Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa, ada yang mengatakan melalui intuisi, Al-Ghozali mengatakan melalui dhamir atau qalbu. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Mistik Kebenaran mistik dapat diukur dengan berbagai macam ukuran.Bila pengetahuan itu berasal dari

tuhan, maka ukurannya adalah teks Tuhan yang menyebutkan demikian.Tetkala tuhan mengatakan dalam Al-Quran bahwa Surga dan Neraka itu ada, maka teks itulah yang menjadi bukti bahwa pernyataan itu benar.Ada kalanya ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu kepercayaan.Jadi, suatu dianggap benar karena kita mempercayainya. Kita percaya bahwa jin dapat disuruh oleh kita untuk melakukan pekerjaan, ya kepercayaan itulah yang menjadi kepercayaannya. Ada kalanya kebenaran suatu teori dalam pengetahuan mistik diukur dengan bukti empiris.Dalam hal ini bukti empiris itulah ukuran kebenarannya.

Jadi, mistik yang mempengaruhi pola pikir manusia. Apabila mistik terlalu mempengaruhi keadaan manusia hal ini dapat menghambat perkembangan hukum dalam adaptasi pada perbahan dan kemajuan dunia. Meskipun demikian, ilmu adalah bagian dari pengetahuan, dan pengetahuan merupakan unsure dari kebdayaan. Maka terdapat suatu benang merah disini, yaitu mistik dapat di lihat dari perspektif keilmuan, dalam hal ini di tinjau melalui filsafat ilmu. Dimana diketahui bahwa mistik juga merupakan bagian dari objek kajian filsafat, yaitu dalam cabang metafisik, karena didalam metafisik dipelajari tentang prinsip yang paling universal dan suatu yang diluar kebiasaan (beyond nature).

BAB III
PENUTUP Kesimpulan Cara mistik menyelesaikan masalah tentunya dilihat dari macam mistiknya kalau mistik biasa prosesnya dengan pendekatan terhadap Tuhan untuk mendapatkan ketentraman didalam hidupnya, dan mistik magis didalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekuatan rohaniah yang biasanya muncul dari kalangan orang suci, yang selalu mengolah spiritualnya. Berbagai kekuatan luar dan kondisi alam pun tunduk di bawah tekanan pancarannya. Dan akhirnya para tokoh dapat merumuskan berbagai formulasikekuatan rohaniah yang terkandung dalam Al-Quran. Dengan selalu memuji Allah dalam suatu bahasa tertentu dan ia memiliki magis tertentu bila dipraktekkan. Kekuatan alampun akhirnya tunduk dibawah sinar ilahi melaluihuruf-huruf dan nama indah-Nya. Dengan kalam ilahi inilah jiwa-jiwa ilahidapat digunakan manusia untuk menyelesaikan masalahnya.Macam-macam mistik ada dua yaitu mistik biasa, suatu mistik yangtidak mengandung kekuatan hanya berupa pendekatan kepada Tuhan.MistikMagis adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untukmencapai tujuan tertentu.Mistik Magis ini dapat dibagi menjadi dua yaituMistik Magis Putih dan Mistik Magis Hitam.Mistik Magis Putih dalam Islamcontohnya ialah Mukjizat, karamah, ilmu hikmah, sedangkan Mistik MagisHitam contohnya santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir.Tentunyamengandung unsur-unsur kekuatan yang supra-rasional, dengan kekuatan tadimanusia mempunyai kesempatan untuk menjadikan kekuatan mistik magissebagai solusi menyelesaikan masalahnya.

KESIMPULAN Membahas mengenai epistemologi mistik, berarti berusaha mencari tahu bagaimana sejarah munculnya mistik dan bagaimana memperoleh keyakinan mistik tersebut. Sebagaimana dijelaskan mengenai hakekat mistik yang gaib, maka alat yang dapat digunakan untuk mengeahui mistik ini diantaranya adalah rasa, hati dan keyakinan seseorang. Jadi tidak melalui indera atau pun rasio atau akal manusia. Adapun yang menjadi obyek dari mistik tersebut merupakan obyek yang gaib, kasat mata dan supra rasional, maka cara memperolehnya pun sering kali tidak menggunakan akal rasional. Mistik dapat diperkenalkan sebagai suatu bentuk dari intuisi Dijelaskan bahwa intuisi yang ditemukan orang dalam pejabaran-penjabaran mistik memungkinkan untuk mendapatkan pengetahuan yang langsung yang mengatasi pengetahuan yang diperoleh dengan akal dan indra. Pengetahuan mistik telah diberi definisi sebagai kondisi orang yang amat sadar tentang kehadiran yang Maha riil. (Hubungan aku dengan tuhan / Kesadaran Kosmis).

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/mistismehttp://mauratania.wordpress.com/2009/07/01/pengertianfilsafat-mistik-dan-sains/ http://hukum.kompasiana.com/2010/07/09/tinjauan-filsafat-ilmu-terhadap-mistik-dalamhubungannya-dengan-budaya-hukum-indonesia/ http://sabdalangit.wordpress.com

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul FILSAFAT MISTIK

Makalah ini berisikan tentang informasi filsafat dan mistik itu sendiri, sifat mistik, keadaan mistik di masyarakat, mistik didalam ilmu filsafat dan cara menanggulangi mistik yang ada di dalam masyarakat. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Filsafat Mistik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandung, 23 November 2012

MAKALAH FILSAFAT MISTIK

Nama Kelompok : Oditia Opratama 112050020 Revinna Tova Nugraha 112050029 Ridho 112050009 Haikal 112050017 Falahudinur 112050015 Randita Prihandani 112050010 Kelas : A Subjek : Filsafat dan Logika Bentuk : Makalah

Anda mungkin juga menyukai